KEMENTERIAN PERTANIAN
Pasal 1
PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh
seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar
Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku
ini.
Didalam hal terdapat ketidak jelasan, perbedaan-perbedaan dan atau kesimpangsiuran
informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Konsultan dan Direksi untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.
1. Lingkup Pekerjaan.
Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pekerjaan Renovasi Ruang Laboratorium
Direktorat Perlindungan Tanaman - Bpmpt, Ditjen Tanaman Pangan,
Kementerian Pertanian Jl. Aup Pasar Minggu Jakarta, dengan lingkup pekerjaan yang
mencakup antara lain serta tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Pembongkaran
c. Pekerjaan Arsitektur :
Pekerjaan Pasangan Lantai
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Kusen, Pintu
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Plafond.
Pekerjaan Pengecatan.
d. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
Instalasi Air Bersih
Instalasi Penerangan
Instalasi Stop kontak
Pekerjaan - pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-
bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat Teknis ini. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah : Menyediakan tenaga kerja
yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainya untuk melaksanakan bagian-bagian
pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserahterimakannya pekerjaan
tersebut kepada Pemberi Tugas.
Semua bagian pekerjaan yang merupakan kesatuan dengan pekerjaan yang disebut dalam buku
ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan harus dilaksanakan oleh
Kontraktor, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/Direksi.
Syarat-Syarat Teknis 1
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2. Sarana Bekerja
3. Persyaratan Pelaksanaan
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat
pekerjaan, peraturan per-syaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan
oleh Konsultan Pengawas. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kon-
traktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Plumbing/Sanitasi dan mendapat ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan calon
pemborong harus menyediakan :
Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama
pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban
menurut kontrak.
cm.
Syarat-Syarat Teknis 2
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Serta :
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981.
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan peraturan tentang keselamatan tenaga
kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
penanggulangan bahaya kebakaran.
Pasal 2
PENJELASAN RKS & GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah RKS.
Syarat-Syarat Teknis 3
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3. Ukuran.
3.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi :
As - as
Luar - luar
Dalam - dalam
Luar - dalam
3.2. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam M (Meter), kecuali
ukuran- ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inch atau mm (milliMeter).
3.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai ("finished").
3.4. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka Kontraktor diwajibkan meneliti
terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar Kerja Arsitektur dan
Gambar Kerja lainnya yang termuat di dalam Dokumen Lelang/Dokumen Kontrak;
terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain lain.
3.5. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
4. Perbedaan Gambar.
4.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat/berlaku.
4.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur, maka yang
berlaku/mengikat adalah gambar kerja struktur.
4.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal/Listrik
dan Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional
dalam gambar kerja Arsitektur.
4.4. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian di dalam pelaksanaan satu
bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka di
dalam hal terdapat ketidak-jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-perbedaan dan
ataupun ketidak-sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja,
Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas/Pengelola Proyek
secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas/Direksi dan
Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan dijadikan
pegangan.
4.5. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor
untuk memperpanjang / meng-"klaim" biaya maupun waktu pelaksanaan.
5. Istilah.
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin pada tahap
pembangunan ini adalah sebagai berikut :
Syarat-Syarat Teknis 4
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
5.1. AR : Arsitektur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan
bangunan secara menyeluruh dari semua disiplin-disiplin kerja yang ada, baik teknis
maupun estetika.
5.2. SR : Struktur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan Perhitungan Konstruksi, Bahan
Konstruksi Utama dan Spesifikasinya, Dimensionering Beton Struktur.
6. Shop Drawing.
Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh
Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing pada setiap akan melaksanakan suatu
pekerjaan dan untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar
Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan di-gambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pe-
masangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun di
dalam Buku ini.
Kontraktor wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetuju-an tertulis dari Konsultan Pengawas/Direksi .
Pasal 3
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa
disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal Sarjana Muda teknik Sipil
atau sederajat dengan pengalaman minimum 5 (lima) tahun.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
Pasal 4
TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR
Syarat-Syarat Teknis 5
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi,
menegur, atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di
atas.
9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran
dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi
pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.
Pasal 5
KANTOR PEMBORONG, GUDANG DAN LOS KERJA.
2. Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja yang dibuat oleh pemborong, setelah selesai
pelaksanaan pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar / dibersihkan
oleh pihak pemborong kecuali ada ketentuan lain dari Direksi/Pengawas.
Syarat-Syarat Teknis 6
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
5. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan.
Pasal 6
JADWAL PELAKSANAAN
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah
Surat Keputusan Penunjukan (SKP) diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disahkan oleh
Pemberi Tugas.
5. Jumlah hari kerja keseluruhan sesuai dengan Kontrak dihitung berdasarkan jumlah hari
kalender. Sedangkan realisasi hari kerja kontraktor untuk pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan di dalam ruang kerja fraksi-fraksi hanya diperbolehkan pada hari Sabtu,
Minggu dan tanggal merah serta malam hari apabila diijinkan oleh pengguna ruangan.
Untuk pekerjaan-pekerjaan di luar ruangan bisa dilaksanakan pada hari kerja, atas ijin
pemberi tugas.
Pasal 7
PENGUKURAN GARIS / PERMUKAAN
& POSISI BAGIAN - BAGIAN PEKERJAAN
Syarat-Syarat Teknis 7
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4. Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam
Gambar Kerja untuk mendapat-kan posisi dan ketetapan di lapangan bagi setiap bagian
pekerjaan.
5. Perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan di lapangan harus dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan pemecahannya setelah berkonsultasi
dengan Perencana. Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan tanpa
sepengetahuan Konsultan Pengawas/Direksi.
Pasal 8
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan
maupun syarat- syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th.1982), Standar Industri
Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-
bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan
yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut,
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga ahli
yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai
pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus
disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta
kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis dan
diketahui oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus
ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
Syarat-Syarat Teknis 8
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh bahan tersebut.
Pasal 9
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir/ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan
selambat-lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan
pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut diatas.
Pasal 10
SUPPLIER & SUB-KONTRAKTOR
1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-Kontraktor)
didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor 'wajib'
memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
Syarat-Syarat Teknis 9
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pasal 11
PERSYARATAN UMUM LAINNYA
4. Keselamatan Pekerjaan.
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor
bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan
teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan-
kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
5. Memasuki Lapangan.
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap
waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat
dimana pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan atau di mana bahan / barang
dibuat.
Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat
tersebut.
6. Pemeriksaan Pekerjaan.
6.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena
bahan / material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak
oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar
atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
Syarat-Syarat Teknis 10
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
6.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk memeriksa surat permohonan
pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari Raya) tidak dipenuhi/ditanggapi oleh
Konsultan Pengawas/Direksi, maka Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi .
6.3. Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas / Direksi berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
7. Kemajuan Pekerjaan.
7.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh
kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Pengawas.
7.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu
menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin
penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang
diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-
langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Syarat-Syarat Teknis 11
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pasal 12
PEKERJAAN BONGKARAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Bongkaran Dinding
Bongkaran Atap
Bongkaran daun pintu.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
2.1. Sebelum melakukan pembongkaran Kontraktor harus melihat gambar rencana dan
gambar existing acuan untuk letak posisi bagian yang di bongkar.
2.2. Pekerjaan bongkaran mencakup pekerjaan pembersihan lokasi dari hasil bongkaran
dan sisa-sisa material pembangunan,
2.3. Pembersihan dilakukan secara terus menerus agar lingkungan tetap terjaga. Puing
dan sampah ditempatkan disuatu lokasi untuk sementara waktu sebelum dilakukan
pembuangan keluar area pekerjaan. Sampah atau kotoran yang timbul akibat
pekerjaan hendaklah dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam karung-karung
sampah.
2.4. Kontraktor harus mengatur pembuangan sampah atau material tak terpakai, material
sampah, sisa sampah, berkas potongan keluar lapangan atas biaya kontraktor.
2.5. Tidak diperkenankan membakar sampah dilingkungan perkantoran karena dapat
membahayakan lingkungan kantor.
2.6. Tidak ada pembayaran tersendiri atas pemenuhan persyaratan pada point2 tersebut,
kecuali ditentukan lain dalam daftar kuantitas dan harga. Biaya yang timbul atas
pelaksanaan ketentuan pada pasal ini harus sudah diperhitungkan pada harga satuan
pekerjaan.
Syarat-Syarat Teknis 12
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pasal 14
PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
2. PERSYARATAN BAHAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Umum.
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti Gambar kerja &
melakukan pengukuran lapangan.
b. Tipe pintu, yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe yang tertera dalam
Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profil, material, detail,
arah bukaan, dan lain-lain.
c. Semua kusen dan rangka daun harus dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti,
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung-
jawabkan.
d. Kusen dan rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang,
goresan-goresan pada permukaan yang tampak selama pabrikasi maupun
pemasangan.
3.3. Toleransi pemasangan kusen dengan dinding adalah 10 - 25 mm, kemudian celah yang
terjadi diisi dengan beton ringan/grout. Agar kedap air dan kedap suara sekeliling tepi
profil diberi 'sealant`. Profil yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
aduk atau plesteran, diberi lapisan 'Anti Corrosive Treatment`.
Syarat-Syarat Teknis 13
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3.4. Setelah pemasangan kusen pintu dan jendela maka sekeliling kusen yang berhubungan
langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan Vynil Tape untuk mencegah
korosi selama masa pembangunan.
3.5. Kusen harus terpasang dengan kuat pada setiap hubungan bersudut 90 derajat. Apabila
tidak terpenuhi, Kontraktor harus membongkar, biaya yang timbul adalah tanggungan
Kontraktor. Semua sistem dan mekanisme yang disyaratkan dalam Gambar Kerja
harus berfungsi dengan sempurna.
3.6. Daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan sempurna, apabila terjadi
kemacetan, Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul
adalah tanggungan Kontraktor.
3.7. Pada daun pintu ganda/double door, untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran
udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya dipasang Mohair, jika perlu
dapat digunakan Synthetic Rubber atau bahan dari Synthetic Resin.
3.8. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan
getaran.
Apabila masih terjadi getaran, maka "Profil Rubber Seal` pemegang kaca harus diganti
atas biaya Kontraktor.
3.9. Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan kusen disyaratkan tebal minimum 5 mm.
Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis lurus, sejajar garis profil, bahan
yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari garis profil.
3.10. Kotor akibat noda-noda pada permukaan profil, setelah pemasangan harus
dibersihkan dengan 'Volatile Oil`.
3.11. Pintu-pintu dan jendela harus dilindungi dengan 'Corrugated Card Board` dengan hati-
hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada waktu pembangunan.
Pasal 15
PEKERJAAN FINISHING LANTAI, DINDING & PLAFOND
15.1 PENGECATAN KOLOM DAN PLAFOND
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Termasuk pekerjaan pengecatan adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya (seperti
scafolding), sehingga tercapai hasil yang baik.
b. Pekerjaan ini meliputi pengecatan kolom dan plafon sesuai dengan yang dinyatakan
/ ditujukan dalam gambar-gambar.
2. Persyaratan Bahan.
a. Menggunakan bahan cat setara Dulux, warna plafon ”broken white”, sedang warna
kolom akan ditentukan kemudian.
b. Sebagai bahan cat dasar dapat digunakan plamir yang sesuai dengan tipe cat yang
dipergunakan.
Syarat-Syarat Teknis 14
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Perlu mendapat perhatian lebih untuk pengecatan bidang kolom yang sempit dan
tinggi, karena tingkat kesulitan pengecatan dan perlu alat bantu. Sehingga bila
pengecatan tidak dapat menggunakan roll, maka perlu digunakan kuas dengan alat
bantu untuk bagian yang tinggi dengan scafolding.
b. Untuk pengecatan dinding bagian luar (exterior) tidak boleh menggunakan plamir
sebagai cat dasar.
Pasal 16
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA
( ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI )
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semua alat penggantung & pengunci ("hardware") yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini. Pemilihan "hardware"
pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu. Apabila terjadi perubahan
atau penggantian, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari
Pemberi Tugas.
2.2. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas /Konsultan Pengawas.
Dalam pengajuan tersebut harus dengan komponen (anak kunci) lengkap.
Syarat-Syarat Teknis 15
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
c. Pegangan ("Handle").
Spesifikasi : Handle untuk membuka lidah penahan ("Latch Bolt")
secara mekanis.
Pemasangan : menyatu dengan silinder kunci.
Pemakaian : Untuk semua pintu selain pintu KM/WC.
Produk : SES/ HYUNDAI/ LOGO atau setaraf.
Warna : ditentukan kemudian
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar dokumen kontrak sesuai
dengan standarisasi pabrikasi, dan pemasangannya untuk tiap tipe pintu dan
jendela.
3.5. Engsel atas, dipasang +/- 28 cM (as) dari permukaan atas dan permukaan bawah
pintu pada pintu-pintu umum biasa.
Engsel pintu toilet/peturasan dan janitor adalah +/- 32 cM (as) dari permukaan
bawah pintu. Khusus pintu frameless mengikuti persyaratan Pabrik.
Pasal 17
PEKERJAAN LANGIT- LANGIT GYPSUM BOARD
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan plafon Gypsum board pada Renovasi Ruang Laboratorium Direktorat
Perlindungan Tanaman - Bpmpt, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Jl.
Aup Pasar Minggu Jakarta seperti yang tercantum sesuai dalam Gambar Kerja.
Kerja.
Gambar Kerja.
Syarat-Syarat Teknis 16
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Gypsum Board.
Tebal : 9 mm untuk seluruh ruang sesuai Gambar Kerja.
Ukuran : Disesuaikan dengan pola plafon
Ketahanan api : 2 jam
Tipe/Produk : Jayaspan, JAYA BOARD atau setaraf.
2.2. Rangka Plafon.
Bahan : besi hollow
Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
Bahan harus memenuhi persyaratan bahan di Pasal Pekerjaan Logam Arsitektur.
2.3. Lis Tepi Plafon.
Bahan : Lis Profil Gypsum
Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
Tipe/Produk : Jayaspan, JAYA BOARD atau setaraf
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Rangka Plafon.
Persyaratan pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan dalam Pasal
Pekerjaan Logam.
Stek penggantung plafon dari besi beton diameter 6 mM, diikatkan ke tulangan
pelat lantai atau balok beton, telah dipasang pada saat pengecoran.
Panjang stek dan jarak penggantungan sesuai dengan Gambar Kerja.
Untuk pengikatan balok tepi rangka plafon yang menempel dinding pasangan
Con Blockatau beton adalah dengan Dyna Bolt.
Panjang Dyna Bolt yang dipakai harus 1,5 kali tebal balok.
Pemasangan rangka plafon harus rata waterpas pada permukaan bawahnya.
Syarat-Syarat Teknis 17
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pemakuan kepala paku harus dipipihkan dan dipaku hingga tertanam, setiap
jarak tertentu sedemikian rupa sehingga lis tepi plafon menempel kuat, lurus dan
rata.
Setiap sambungan sudut harus merupakan sambungan adu-manis.
Untuk papan "cove" tepi, setiap sambungan horizontal/memanjang harus
merupakan sambungan ekor burung.
3.4. Pada pekerjaan ini, Kontraktor harus mengadakan koordinasi antara pekerjaan-
pekerjaan dari berbagai disiplin lain untuk dapat mengkoordinasikan peralatan-
peralatan yang harus terpasang pada panel plafon tersebut, seperti Armature
lampu, grill AC dan lainnya.
Pasal 18
PEKERJAAN LOGAM ARSITEKTUR
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan Arsitektur dan Finishing yang terbuat
dari logam diantaranya :
- Pekerjaan, penggantung rangka plafon angkur; klem dan semua bentuk
pengikat/pengkaku hubungan konstruksi yang terbuat dari logam.
- Pekerjaan railing tangga / void
- Pekerjaan logam lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semua bahan/material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam
keadaan baik, lurus, rata permukaan, bebas karat, bebas cacat akibat benturan
ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda noda lainnya yang dapat
mengganggu kualitas maupun penampilan/appearence, serta keluaran dari pabrik
yang disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
2.2. Mutu dan kualitas sesuai dengan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
berlaku.
2.3. Baja profil, jenis, ukuran, warna, sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar
Kerja.
2.5. Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dyna-bolt adalah produk HILTI atau setaraf.
Syarat-Syarat Teknis 18
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2.6. Bahan bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt, ramset, pengait dan
logam fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi
yang digalvanisasi.
3. PERSYARATAN TEKNIS
3.1. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab atas semua
ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Pada prinsipnya, ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi/finish.
Harus diperhatikan pula sambungan/hubungan dengan material lain harus sesuai
dengan Gambar Kerja.
3.3. Bahan/material berbentuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda agar tidak
terjadi kesalahan pemasangan.
3.4. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu., terutama untuk permukaan logam yang
diperlihatkan/exposed harus benar benar rapi dan halus.
3.5. Pemotongan logam harus dengan mesin pemotong mekanik (Mechanical Cutting
Machine) kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Pemotongan dengan pembakaran memakai mesin pembakar standard.
3.6. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah dibersihkan
dari karat, harus diperiksa dan berada dalam keadaan tidak cacat sebelum
pemasangan.
3.8. Tambatan, angker, stek, dynabolt dan ramset untuk beton dan
pemasangan Con Blockdimana diperlukan harus digunakan walaupun tidak
ditunjukkan dalam gambar, sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
4.1. Semua pekerjaan baut/bolt harus memenuhi syarat AISC Specification for
Structural Joint Bolt.
4.2. Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society for Arc Welding in
Building Construction Section.
Syarat-Syarat Teknis 19
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4.5. Pengelasan.
Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari satu benda) saling berdekatan,
harus dilaksanakan las perapat/pengendap guna mencegah masuknya lengas,
terlepas apakah detailnya diberikan atau tidak dalam Gambar Kerja, apakah
barang tersebut terkena cuaca luar atau tidak dan Kontraktor tidak dapat
meng-klaim pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambah.
Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik).
Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal las untuk
konstruksi minimum
1/2 V t2, dimana t adalah tebal bahan terkecil. Panjang las minimum 8 kali tebal
bahan atau 40 mM.
Panjang las maximum 40 kali tebal bahan. Kekuatan dari bahan las yang dipakai
paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai.
a. Pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan dan cacat pada bahan
yang dilas. Pengakhiran dari cairan elektroda harus rata. Setelah pengelasan,
sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik.
b. Sebelum pengelasan, permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih
dan bebas dari kotoran, noda , cat, minyak dan karat.
Syarat-Syarat Teknis 20
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
a. Baut yang dipergunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Pemasangan mur dan baut harus benar benar kokoh serta mempunyai kekokohan
yang merata antara satu dengan lainnya.
a. Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih. Sama sekali tidak
diperkenankan ada bekas jalur dan lain lain.
a. Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian non
struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung.
Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari jari tidak boleh lebih
kecil dari tiga (3) kali tebal plat. Ini berlaku pula untuk batang batang di bidang plat
badannya.
b. Melengkungkan batang menurut jari jari yang kecil harus dilakukan dalam keadaan
panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut menjadi merah tua.
a. Pada keadaan akhir, diameter lubang untuk baut dan sebuah baut yang tepat boleh
berbeda masing-masing 1 mm dari diameter batang baut tersebut.
Semua lubang harus dibor.
Untuk lubang pada bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu
dengan alat/komponen penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai, lubang diubah dengan dibor atau
diluaskan dan penyimpangannya tidak melebihi 0,5 mm.
Semua lubang harus bulat sempurna, berdiri siku pada bidang dan bagian konstruksi
yang akan disambung.
Semua lubang harus dibersihkan sebelum pemasangan. Pembersihan tersebut
tidak diperkenankan memakai besi penggaruk.
b. Pada beton bertulang, beton tumbuk dan adukan pasangan bata, semua celah yang
terjadi antara lubang dan bagian logam yang tertanam di dalamnya harus diisi
dengan adukan isi kering atau grouting hingga padat tanpa ada rongga dan rata
permukaan. Persyaratan bahan dan pelaksanaan grouting diuraikan dalam bab lain
pada buku ini.
Syarat-Syarat Teknis 21
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4.14. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja ketidak-cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor lalai, tidak teliti dalam Gambar
Pelengkap dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan harus
diganti hingga disetujui Konsultan Pengawas/Direksi. Perbaikan, perubahan dan
penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di-klaim
sebagai pekerjaan tambah.
4.16. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
Pasal 19
PEKERJAAN PENGECATAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
kolom.
melamik.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Cat Tembok.
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dan garam,
produk CATHYLAC atau yang setaraf.
Syarat-Syarat Teknis 22
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2.5. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
2.6. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang- bidang transparan ukuran 30 x 30 cM2.
Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan
akhir).
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
3.1. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila
dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi ("finish") minimum sama dengan
syarat yang dispesifikasikan pabrik.
Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda tanda sapuan, roller maupun semprotan.
3.2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar
beracun atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus
menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang
lembab atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup.
Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar
beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut harus
mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara ber-langsung lancar.
Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus
memakai Kipas Angin/Fan untuk memperlancar pergantian/aliran udara.
Syarat-Syarat Teknis 23
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3.4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara
tekan/vacuum cleaner, semprotan dan sebagainya harus ter-sedia dari
kualitas/mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
3.5. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas.
Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
3.7. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
3.9. pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas/Direksi harus diulang dan
diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunh-jukkan oleh
Konsultan Pengawas/Direksi. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak
dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
3.11. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton & Plafon
Gypsum Board.
a. Sebelum pelaksanaan :
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda
lain, bekas bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan
dalam kondisi kering.
b. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin meng-
gunakan roller.
c. Permukaan Interior.
1. Lapisan pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler. Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25 - 150 micron atau daya sebar per liter adalah
10 M2. Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
ber-ikutnya.
Syarat-Syarat Teknis 24
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2. Lapisan kedua :
Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer. Pelaksanaan pekerjaan dengan
roller.
Ketebalan lapisan 25 - 40 micron atau daya sebar per liter 13- 15 M2.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
3. Lapisan ketiga dan keempat : Cat jenis Vynil Acrylic Emulsion.
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan setiap lapis 25 - 40 micron atau daya sebar per liter 11 - 17 M2
per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam. Warna ditentukan
kemudian.
d. Permukaan Exterior.
1. Lapisan pertama :
Cat jenis Acrylic Wall Filler. Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan adalah 25 - 150 micron atau daya sebar per liter adalah 10
M2. Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan ber-
ikutnya.
2. Lapisan kedua :
Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25 - 40 micron atau daya sebar per liter 13- 15 M2.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
a. Bersihkan seluruh permukaan kayu dari bahan yang mengotori atau bahan lain yang
sekiranya akan mengganggu jalannya pekerjaan finishing.
b. Lapisan Pertama :
Meni kayu warna merah 1 lapis. Pelaksanaan dengan kuas.
c. Lapisan Kedua :
Dempul ("Wood Filler") sampai lubang-lubang/pori-pori kayu terisi sempurna.
Tunggu hingga 7 hari, kemudian bidang yang diplamur diampelas dengan ampelas besi
halus hingga rata permukaan.
a. Bersihkan seluruh permukaan kayu dari bahan yang mengotori atau bahan lain yang
sekiranya akan mengganggu jalannya pekerjaan finishing.
Syarat-Syarat Teknis 25
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
b. Lapisan Pertama :
Pemakaian Wood filler (dempul kayu) dilakukan pada seluruh permukaan kayu yang
akan di melamic agar semua pori-pori kayu benar-benar tertutup, kemudian
diampelas halus sampai permukaan benar-benar rata dan halus.
c. Lapisan Kedua :
Lapisan Woodstain (pewarna kayu) dicampur dengan tinner 1 : 2 atau 1 : 3
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 2 sampai 3 kali, dengan
tenggang waktu sesuai petunjuk pabrik.
d. Lapisan Ketiga :
Lapisan Sanding filler dicampur dengan harderner, perbandingan 1Liter sanding filler
: 1 botol kecil harderner atau sesuai dengan petunjuk pabrik, kemudian dicampur
dengan tinner 1 : 2.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot denga sprayer, dilakukan 1 kali.
e. Lapisan Keempat :
Lapisan melamik dicampur dengan harderner dan tinner, campuran seperti pada
lapisan ketiga.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan spayer, dilakukan 2 sampai 3 kali, dengan
tenggang waktu sesuai petunjuk pabrik
Untuk semua permukaan kayu yang tidak ditampakkan hanya cat dasar/menie kayu
warna merah 1 lapis. Pelaksanaan dengan kuas.
Pasal 20
UMUM
Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas /
menambahkan hal- hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administratif. Dalam hal ini
Buku Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis
Mekanikal / Elektrikal.
Syarat-Syarat Teknis 26
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
1.1.3. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
1.1.4. Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai dengan
gambar dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
1.1.5. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal / Elektrikal
harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
adendum lainnya.
1.2.1. Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang- undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
ertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
1.2.2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum
dan telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang
berwenang dalam hal ini, bila tidak ada petunjuk dari Konsultan Pengawas.
1.2.3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga akhli dalam instalasi
Mekanikal / Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.
1.2.4. Tenaga akhli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat
berdiskusi dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
1.2.6. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung-
jawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut di atas.
1.2.7. Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian, adalah tanggung-jawab
Kontraktor.
Syarat-Syarat Teknis 27
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal ini selain
dari persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari
persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
1.2.10. Kontraktor.
a. Kontraktor harus memiliki tenaga akhli yang mempunyai PAS / SIKA PLN kelas C
untuk pekerjaan instalasi listrik dan PAS PAM Kelas III (C) untuk pekerjaan
plumbing dan kebakaran (pemipaan) sebagai penanggung-jawab di bidangnya
masing - masing. Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan instalasi
Mekanikal / Elektrikal dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang
tenaga akhli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan setiap
persoalan teknis dan administrasi di lapangan.
Syarat-Syarat Teknis 28
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal atau
tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, ternyata Kontraktor gagal
untuk melaksanakan perbaikan ini dalam waktu yang cukup menurut Konsultan
Pengawas serta pihak yang berwenang, maka keseluruhan atau sebagian dari sistem ini
sebagaimana kenyataannya, dapat ditolak dan diganti.
Dalam hal ini pemilik dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut di atas dengan baik atas biaya dan tanggung-jawab Kontraktor.
1.2.13. Pengawasan Instalasi.
a. Shop Drawing.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar kerja /
shop
drawing rangkap 4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah
dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan
dengan kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja
telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Mekanikal dan Elektrikal yang telah
selesai dikerjakan, Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak
Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa tahap
pekerjaan sistem Elektrikal dan Mekanikal telah selesai dikerjakan sesuai dengan
persyaratan yang ada. Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian,
berdasarkan pada jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Kontraktor.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial run pekerjaan sistem Mekanikal
dan Elektrikal ini harus dihadiri pihak Konsultan Pengawas, Konsultan, Akhli atau
pihak -pihak lain yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas. Untuk ini harus dibuatkan
berita acaranya bersama pemegang merek peralatan yang diuji dan dari Kontraktor
yang bersangkutan. Peralatan untuk pengujian harus berkualitas baik dan sudah
ditera.
Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab
Kontraktor.
Syarat-Syarat Teknis 29
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan
kepada Konsultan Pengawas 2 (dua) set. Bila gambar dan data-data tersebut
belum lengkap diserahkan maka pekerjaan Kontraktor belum bisa diprestasikan 100 %.
c. Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas setiap
akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan
pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).
Syarat-Syarat Teknis 30
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
c. Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi
lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan
perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.
Untuk itu Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada Konsultan
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat pekerjaan tersebut harus
sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Kontraktor.
Pasal 21
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun di luar bangunan
Ini.
Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian
dari Syarat- Syarat Khusus Teknik ini.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Syarat-Syarat Teknis 31
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3. GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu
lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal / elektrikal, dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Ahli,
Konsultan Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
4. KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI.
1). Jenis.
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL, AVE atau
standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single / multi gang box empat
persegi atau segi delapan. Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang
tertutup rapi harus dipasang dengan baik dan benar.
Syarat-Syarat Teknis 32
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2). Ukuran.
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat
yang diperlukan. Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung
jumlah dan ukuran conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak
kurang dari ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
Syarat-Syarat Teknis 33
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
c. Kabel-kabel.
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2, kecuali untuk
pemakaian kontrol pada sistem yang pemakaian kontrol pada sistem
remote yang kurang dari 30 meter panjangnya (bisa menggunakan kabel
dengan ukuran 1,5 mm2).
Cara penanaman kabel secara langsung di dalam tanah (direct burrial)
harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan dengan
pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan menengah 20 kV.
Syarat-Syarat Teknis 34
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan
daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel
daya ke saklar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana
ditunjukkan di dalam gambar.
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam konduit PVC high-impact
heavy gauge ex. EGA atau CLIPSAL.
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain. Home run untuk rangkaian instalasi bertegangan 220 V yang
panjangnya lebih dari 40 meter dari panel daya ke stop kontak pertama
harus mempunyai luas penampang minimum 4 mm2 (kapasitas hantar
arus minimum 20 A).
Syarat-Syarat Teknis 35
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
case, composition dan lain- lain harus dari tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain- lain yang tertentu dan
harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut anjuran perwakilan
pemerintah atau pabrik pembuatnya.
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge,
dipasang di permukaan pelat beton langit-langit dengan klem pendukung yang
sesuai.
Pendukung-pendukung tersebut harus di cat dengan cat anti karat. Semua kabel
harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi dan teratur.
Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh
kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter kabel).
Konduit ex CLIPSAL atau setara.
Syarat-Syarat Teknis 36
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas panel daya
harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung lain-lainnya.
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
1). Finishing.
Semua rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus
dibuat tahan karat dengan diberi cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis
cat akhir (finishing paint). Penentuan warna dan merek cat sebelumnya harus
dimintakan persetujuannya ke Konsultan Pengawas.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium
plating atau dengan zinc chromate primer dan di cat dengan cat akhir sistem
bakar (oven).
2). K u n c i.
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "catch and flat key lock". Jenis
kunci untuk setiap kabinet harus dari tipe "common key", sehingga kunci untuk
setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan
dua anak kunci.
4). L a b e l.
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group,
pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai
dengan fungsinya untuk mengindikasikan/mengidentifikasikan penggunaan/nama
alat tersebut. Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf
hitam.
Syarat-Syarat Teknis 37
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit
beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi
instalasi kabel.
1). Ukuran.
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani
dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PUIL dan lain-lain.
Diameter minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor
pengisian kabel maksimum 40 %.
2). Bahan.
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan uPVC
high- impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099.
3). Pemasangan.
Penanaman konduit di dalam dinding beton yang sudah jadi dilakukan dengan
jalan membobok dinding beton dengan pahat.
Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan
ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang.
Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding sesuai dengan
kondisi semula.
Selama dilakukannya pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit
harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran lainnya.
Syarat-Syarat Teknis 38
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan lain-lain,
maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat dilalui
oleh debu, lembab (uap air), api dan asap.
Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan lain-lain,
dengan dua lock nut dan sebuah insulating bushing insert yang harus terbuat
dari thermoplastic atau "fibre minded" yang dimatikan untuk mencegah
rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistem
grounding dari race way. Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal
harus dari jenis yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan
sistem penguncian interlock compressed.
3f). Pentanahan.
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan
ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif.
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka,
termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran metal, rack, tray,
doos, stop kontak, armatur, saklar dengan penutup metal harus dihubungkan
dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak
diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersendiri yang terbuat dari
tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
Luas penampang minimum konduktor pentanahan adalah 6 sqmm dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus
menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut :
Syarat-Syarat Teknis 39
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4). Pemasangan.
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui
Konsultan Pengawas.
Syarat-Syarat Teknis 40
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pasal 22
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN TATA UDARA.
1. UMUM.
Syarat-syarat teknis pekerjaan tata udara yang di uraikan disini adalah persyaratan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal/
Elektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.
2. LINGKUP PEKERJAAN.
Yang dicakup dalam pekerjaan instalasi ini adalah pengertian bekerjanya sistem tata udara
secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar
maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang-barang / material, instalasi
(termasuk pembobokan dan perapihan kembali), testing & commissioning dan
pemeliharaan.
Keterangan-keterangan yang tidak diterangkan dalam spesifikasi maupun gambar tetapi
perlu untuk pelaksanaan dari pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan peralatan sebagai
berikut :
2.1. Jenis Pekerjaan
ME.1 Pek. Ducting AC, bahan PU (polyurethane) lengkap terpasang
ME.2 Diffuser 40 x 40
ME.4 Pasang Pengatur Suhu Ruangan, lengkap terpasang dengan spesifikasi sbb :
Kisaran Suhu Mengendalikan: 5-30C
Tegangan Kerja: 230Vac + 10%, 50Hz / 60Hz
Arus Beban: 3A ( Tahan Beban)
Sensing Elemen: Kotak Dengan Gas
Termasuk 2 unit exhaust fan ukuran 40 cmx40 cm
2.2. Integrasi dan pengujian sistem / instalasi sampai berfungsi dengan baik dan dapat
diterima.
Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor
dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi / Pengawas, Konsultan atau pihak lain
yang ditunjuk untuk ini.
Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung-
jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
Dalam hal ini, Kontraktor harus memperhitungkan di dalam harga air conditioner
system segala biaya pengetesan di lapangan serta pengadaan listrik kerja.
Sistim / tata cara pengetesan harus disampaikan secara tertulis dua minggu sebelum
jadwal pengetesan.
3. PENGUJIAN.
3.1. Sebelum dilakukan pengujian (testing & commissioning), Kontraktor diwajibkan
menyerahkan prosedur pengujian untuk disetujui oleh Direksi / Pengawas paling
lambat 2 (dua) minggu sebelum jadwal pengujian dilakukan.
3.2. Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara kontinyu
selama 12 jam.
3.3. Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem sesuai atau
mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
Syarat-Syarat Teknis 41
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3.4. Semua peralatan pengujian dan pengukuran harus ditera sebelum dan setelah
dipergunakan.
Alat uji dan alat ukur harus disediakan secara lengkap oleh Kontraktor.
Pasal 23
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN
DAN PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN
Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam Lingkup
Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari semua barang
atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerj aan yang
menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.
Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari tapak
konstruksi.
Syarat-Syarat Teknis 42