PENDAHULUAN
Dengan
Perkembangan (development) merupakan
suatu proses bertambahnya kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks. Perkembangan berhubungan
dengan proses diferensiasi sel-sel,
jaringan, organ, dan sistem organ guna
memenuhi fungsinya (Soetjiningsih,
1998). Umunya, anak akan menunjukkan
ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan usianya (Depkes RI, 2006).
Umumnya, setiap anak mempunyai pola
pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil dari interaksi dan
beberapa faktor yang mempengaruhi.
Stimulasi dan psikologis mempengaruhi
perkembangan anak. Rangsangan atau
stimulasi, terutama di dalam keluarga
seperti, penyediaan mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lainnya akan mendukung anak
dalam mencapai perkembangan yang
optimal (Tanuwijaya, 2003).
Keluarga adalah unit dasar dalam
masyarakat yang dapat menyebabkan,
mencegah, mengabaikan, memperbaiki,
dan mempengaruhi anggota keluarga
untuk meningkatkan kualitas kesehatan
anggota keluarga lainnya (Ali, 2004).
Keluarga merupakan fokus utama dan
unit dasar yang memberikan perawatan
kesehatan untuk anggota keluarga
(Friedman, 2002).
Di dalam keluarga dengan anak usia
balita, orangtua perlu mengetahui proses
tumbuh kembang yang dialami anak,
tujuannya adalah untuk mendeteksi dini
penyimpangan dari normalnya.
mempelajari tumbuh kembang orangtua
akan mampu menilai perubahan fisik,
intelektual, sosial dan emosional anak
(Rahayu, 2014).
Berhasil atau tidaknya pencapaian
perkembangan anak usia balita yang
berada pada periode emas (golden age)
bergantung pada peran dan fungsi
keluarga, karena hampir setiap wakyu
balita bersama dengan keluarganya. Pada
tahap ini (golden age) akan berpengaruh
dan menentukan mental, intelektual, dan
moral yang menentukan sikap, nilai, dan
perilaku anak di masa yang akan datang
(Ayuningtyas, 2013).
Dari penjelasan di atas peneliti
bermaksud untuk mencari hubungan
antara stimulasi terhadap perkembangan
balita di Dusun Kemuning Lor Desa
Kemuningsari Lor Kecamatan Panti
Kabupaten Jember.
METODE
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
kuantitatif dengan metode deskriptif
korelasi dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara stimulasi terhadap
perkembangan balita. Penelitian
dilakukan di bulan April 2019 di Dusun
Kemuning Lor Desa Kemuningsari Lor
Kecamatan Panti. Data balita diperoleh
dari data Posyandu Rambutan Dusun
Kemuning Lor. Tenik sampling yang
digunakan adalah total sampling. Populasi
dalam penelitian adalah balita dengan
jumlah sampel sebanyak 29 anak
(sasaran posyandu). Kriteria inklusi
dalam penelitian adalah (1) balita usia 1-
5 tahun; (2) termasuk dalam sasaran
Posyandu rambutan Kemuning Lor; (3)
bersedia menjadi responden. Kriteria
eksklusi meliputi (1) balita yang sedang
sakit; (2) tidak tinggal dengan orang tua.
Pengambilan data menggunakan lembar
stimulasi tumbuh kembang anak dari
Depkes RI, 2006; dan lembar KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan).
Analisis data menggunakan Sperman Rho.

HASIL

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Sunarsih. 2014. Pertumbuhan

dan Perkembangan Balita di Posyandu
Surakarta. Poltekes Surakarta.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang

Anak. Jakarta: EGC.

Tanuwijaya, S. 2003. Konsep Umum

Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC