Anda di halaman 1dari 46

TEKNIK SWITCHING DAN PENSINYALAN

Rohmat Tulloh, ST.,MT


Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom

1
Teknik Switching dan Pensinyalan

Referensi:
 Thiagarajan Viswanathan, Telecommunication Switching Systems and Networks, Prentice
Hall of India, New Delhi, 1992
 F.J. Redmill and A.R. Valdar, SPC Digital Telephone Exchange, Peter Peregrinus, London-UK,
1990
 John C. McDonald, Fundamentals of Digital Switching, Plenum Press, New York-USA, 1990.
 John Bellamy, Digital Telephony, John Wiley & Sons, New York, 1991
 J.E. Flood, Telecommunications, Switching, Traffic and Networks, Prentice Hall, New York,
1995
 Thomas M. hen, Stephen S. Liu, ATM Switching System, Artech House, Boston, 1995
 Siemens,. EWSD System Overview
 AT&T, 5ESS System Overview
 NEC, NEAX61 System Overview
 Franklin D. Ohrtman Jr, Softswitch Architecture for VoIP, McGraw-Hill, New York, 2003

2
“Mr. Watson, come here, I want you.”
Ini adalah kalimat pertama yang diucapkan Alexander Graham Bell kepada asistennya
Thomas A Watson melalui kabel sepanjang 100 feet

• Telepon ditemukan oleh Alexander Graham


Bell pada tahun 1876
• Sebagai catatan, Elisha Gray pada tahun yang
sama mengajukan juga patent untuk telepon,
tetapi yang diberi patent adalah Bell (Bell
datang satu jam sebelum Gray)

3
Nama lain yang disebut-sebut sebagai
penemu telepon juga adalah Antonio Meucci

Elisha Gray
1835 -1901
Source: http://www.obsolete.com/120_years/machines/telegraph/

Antonio Meucci
1808 -1896
Source: http://www.italianhistorical.org/MeucciStory.htm

4
Koneksi telepon yang sederhana:

- +

Batere

Dengan semakin banyaknya pesawat telepon yang ingin


saling dihubungkan, maka koneksi sederhana seperti di atas tidak
memadai lagi

Maka lahirlah konsep sentral telepon


Typical Coper-Based PSTN
- Local Loop
- Subscriber Loop
- Jaringan Akses Lokal

Trunk:
Saluran yang saling
menghubungkan sentral

Modem

Telephone

Fax Machine
Sentral Telepon
Telephone Exchange
Switching Exchange
Central office
- Links
- Link antar switch merupakan backbone - Fasilitas transmisi
- Backbone mengumpulkan (aggregate) aliran - Node Jaringan (switch/router)
informasi yang berasal dari jaringan akses - Melakukan proses switching
- Backbone mengangkut alitan informasi yang - Switching: menghubungkan
lebih banyak daripada jaringan akses inlet dengan outlet pada switch

Jaringan
Telekomunikasi

Jaringan Akses
(Access Network)

switching

Inlets
Outlets
- Incoming information
- Outgoing information
(voice, data, video etc.)
Switching

ET3041 Jaringan Telekomunikasi


http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET304 8
1
Hubungan langsung (tanpa switching)

 Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung

Telephone Telephone

 Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran

Telephone Telephone

Telephone Telephone
Full-mesh network
 Every switch in a network is connected to all other switches
(or nodes) in the network
 Very survivable because of a plethora of possible
alternative routes

10
Star Network
• All of network nodes
connected to one
common central
node
• It is the least
survivable. Star Network

• However, it is one of
the most economic
nodal patterns both
to install and to
administer
Multiple Star Network

11
Bus Network

12
Hubungan melalui switching (sentral)

 Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisien karena
dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit
 System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang
dikenal sebagai suatu sentral atau exchange
 Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan,
penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral

Telephone

sentral

Telephone Telephone

Telephone Telephone
Sistem Sentral
Dengan adanya sentral maka diperlukan :
 MDF (Main Distribution Frame) atau MDF
RPU (Rangka Pembagi Utama
 Penandaan atau penomoran komponen sambungan
secara logic dan fisik. permanen

pair saluran

Kawat
Jumper

Kabel Sentral
Lokal

 Setiap pelanggan mempunyai nomor kabel


tertentu
 Setiap pelanggan mempunyai nomor
panggilan tertentu yang disebut Klem
Vertikal
Klem
Horizontal
denganDirectory Number (DN)
 Translasi (penerjemahan) antara DN dan EN dilakukan secara wired logic pada sentral
elektromekanik atau secara software pada sentral Stored Programme Control (SPC).
MDF
Fungsi Sentral

Fungsi sentral secara luas ( FTP Nasional 2000) adalah :

• Fungsi Switching
Menyambungkan dan memutuskan terminal masukan dan keluaran

• Fungsi Kontrol
Mengendalikan (mengontrol) penyambungan panggilan atas dasar instruksi
pensinyalan yang datang dari luar ataupun atas data yang disimpan di dalam
sentral itu.

• Fungsi Interface
Sebagai unit akses dalam kaitannya dengan dengan akses dari pelanggan dan
interkoneksi dengan jaringan lain.

• Fungsi Pembebanan
Untuk penghitungan dan pencatatan pemakaian panggilan
Fungsi Sentral
 Sentral harus melaksanakan beberapa fungsi tertentu untuk menyalurkan
sinyal dc serta mentransmisikan voice pada saluran pelanggan
 Fungsi-fungsi sentral ini dilakukan oleh perangkat yang disebut subscriber line
interface (subscriber loop interface :SLI)  fungsi yang dilakukannya disingkat
BORSCHT
 B = Battery feed = catu daya
 O = Overvoltage protection = penangkal petir
 R = Ringing = membangkitkan arus ringing ke pelanggan yang dituju
 S = Supervision = mendeteksi kondisi off-hook
 C = Codec = coder-decoder = ADC/DAC
 Hybrid = konversi 2 kawat ke 4 kawat atau sebaliknya
 Testing
 C dan H digunakan pada sentral digital
 Chip untuk SLI disebut SLIC (SLI Circuit)
Sentral Lengkap

 Bagian-bagian dari sentral lengkap:

Line Interface
Switching
Network
User Terminal Ÿ Line Circuit

Ancillary
Sentral Function
Lain Ÿ Trunk Circuit

Sentral Main
OAM Remote Ÿ OAM Circuit Controller

Line Circuit : Pengamat dan pengontrol local loop


Trunk Circuit : Pengamat dan pengontrol trunk network
OAM Circuit : Pengamat dan pengontrol OAM (Operation, Administration and Maintenance)
Switching Network : Pengaturan, pembentukan dan pembubaran transfer komunikasi.
Main Controller : Pusat pengaturan sentral
Ancillary Function : Fungsi-fungsi selain bagian-bagian tadi, mis : Signalling dan Catu Daya
Sentral tidak lengkap
Subscriber
Subscribers
Interface (SI)

Junction

Operation & PCM Link


Time & MUX SW MUX
Maintenance
Space Switch
Function

Junction
Subscriber
CPU SI
Call s
Processors
Host Sentral
Remote Switching Unit (RSU)

SI

LTG
Remote Line Unit (RLU)
Controller (Line Trunk Group)

Subscriber LTGA
SN
Subscriber PCM Link (switching Network)
Digital LTGB
Interface Interface

Junction LTGC
Digital Line Unit CP
(coordination Processor)
International LTGD
Trunk

EWSD
Switching Network (SN)

Elemen penyambungan Switching/Switching Network:


 Switching network (elemen gandeng) merupakan lintasan sinyal pembicaraan antar
pelanggan
 Swithing network ini terdiri dari kumpulan kontak-kontak yang disebut titik gandeng
(crosspoint) yang berfungsi untuk meneruskan sambungan pada tempat gandeng.

Jalan Masuk (inlet) Jalan Keluar (outlet)

SN

SN = Switching Network (Elemen Gandeng)


Bentuk-bentuk SN (elemen gandeng)

Selektor
 Digunakan pada sentral step-by-step (strowger)
 Selektor mempunyai sepuluh kontak yang diatur setengah lingkaran dengan 1 kontak
wiper yang dapat berputar untuk menghubungkan inlet dengan satu dari sepuluh
kontak outlet yang dikehendaki

1
2
outlet
inlet

10
Motor Listrik
Contact Bank
Bentuk-bentuk Switching Network
Reed Rele
 RelayReed relay adalah piranti yang bekerja berdasarkan arus listrik yang mengalir melalui
kumparan, sehingga menghasilkan electromagnet dengan polaritas yang berlawanan.
 Didalam kumparan ditempatkan dua batang strip yang akan terinduksi magnet bila kumparan
tersebut dialiri listrik.
 Reed rele tersebut disusun dalam formasi matrik untuk membentuk suatu Switching network.

Matriks reed relay

Prinsip kerja reed relay

inlet N

outlet M
Reed Relay

Relay Elektrostatis Relay Termo

Relay Cahaya / LDR


Relay Elektromagnetis

Transistor
SCR
Jenis-jenis matrik

Matrik Konsentrasi
Jumlah inlet lebih besar dari jumlah outlet, contoh matrik konsentrasi dengan
konsentrasi 10x8

1
1
2
3 2
inlet 1
Nx M
2
(N > M)

10 M

1 2 3 8 N

outlet
Jenis-jenis matrik
Matrik Distribusi Matrik Ekspansi
Bila jumlah inlet = jumlah outlet : Bila jumlah inlet < jumlah oulet:

1
1 1
2
2 Nx M 2 1
2 Nx M
(N =M)
N M (N < M)
N

M
Konfigurasi Elemen Dasar Switching
Distribusi

Intra Call

 Calling Called

Saluran Pelanggan
Konsentrasi Ekspansi

Sentral
Ke Sentral lain dari Sentral lain
Berkas saluran
Dalam suatu elemen gandeng (switching network) :
 Saluran masuk bersama-sama membentuk berkas saluran masuk
 Saluran keluar bersama-sama membentuk berkas saluran keluar

Berkas masuk = N saluran


g Berkas keluar = M saluran
g = elemen gandeng

N M 1
1
2
Berkas sempurna (full availability) 3 M=5 2
Bila setiap saluran dari berkas keluar 4
3
dapat dicapai oleh setiap saluran dari 5
N 4
berkas masuk, maka berkas tersebut
disebut berkas sempurna (full N
availability) 1 2 3 4 5

M=5
Daya sambung (availability) = k
Jumlah saluran masuk yang dapat Setiap saluran keluar 1,2,3,4 dan 5 dapat dicapai oleh setiap
saluran masuk, sehingga Daya sambung k = 5
mencapai saluran keluar
Berkas saluran

Berkas tak sempurna (Limited availability)


Bila hanya sebagian saja dari berkas keluar yang dapat dicapai oleh saluran-saluran dari
berkas masuk.

1
2
I 3 N1 M=7
M=7
1/ k =5 k =5
4
2N
5
6
7
II
1/
2N N2

1 2 3 4 5 6 7
Perkembangan Teknologi Switching Network

SN analog dan digital mengacu pada “kondisi” trafik


Elektromekanik atau informasi sinyal saat berda di SN.

Sentral Analog
Analog Elektromagnetik
(crossbar)

SN
Electronic Crosspoint analog
Teknologi SN
A/D
D/A

Frame Relay

Digital
Sentral Digital
"Non - Frame Relay"

A/D
SMDS = Switch Multi-Megabit Digital Switch D/A
STM = Synchronous Transfer Mode SMDS
ATM = Asynchronous Transfer Mode

SN
STM digital

ATM
Manual Switch Board
Prinsip inlet

plug
 Switching network dari sentral manual berupa switch board .....
 Terdapat operator yang bertugas dalam penyambungan
 Calling Station, memulai dengan memberikan suatu “sinyal
off-hook” dengan cara : jack
outlet

.....
 Putar engkol (paling kuno) menyebabkan terjadinya
perubahan status ditandai dengan bell di sentral
 Angkat handset (sentral manual sudah dilengkapi dengan
line circuit)
 Calling station station terhubung dengan operator di
inlet, terjadi komunikasi dengan operator terkait called
Called Station
number
 Outlet dikirim ringing tone oleh sentral
 Terjadi hubungan inlet dan outlet oleh operator
 Calling station harus putar engkol untuk memberi tahu
operator supaya memutuskan hubungan
Sifat
 Penyambungan relatif lambat Operator

 Security bergantung pada operator


 Keberhasilan sambungan bergantung pada operator
Calling Station
Moto Operator Sentral Manual
Manual Switch Board

Elektromagnetic Switch Crosspoint Power Feeding


 Electromagnetic switch crosspoint merupakan evolusi dari Local Batere
switching manual.
 Operator tidak lagi menggunakan jack untuk Sentral
menghubungkan antara inlet dan outlet tetapi sudah
menggunakan switch-switch elektromagnetik.
X  Switch-switch elektromagnetik tersebut disusun dalam
Batere
bentuk matriks-matriks.
inlet
Central Batere

..... Sentral
.....

outlet

Batere

Pada sentral manual, pencatuan pada umumnya adalah


local batere, dimana pencatuan daya dilakukan pada
telepon (pemanggil harus memutar engkol yang ada di
X = electromagnetic switch (normally open), akan teleopon untuk memberi tahu sentral/operator),
di-closed-kan oleh operator untuk hubungan sedangkan sentral-sentral pada masa sekarang
inlet/outlet tertentu pencatuan dilakukan disentral.
Manual Switch Board

Sentral manual mendemontrasikan feature-feature berikut yang juga ada pada sistem
switching otomatis yang ada sekarang:
 Central-battery operation
 Daya untuk telepon customer disuplai dari baterai di sentral
 Loop/disconnect signalling
 Saat Telpon on hook  Line disconnected, Telepon offhook  Line connected (arus
mengalir)
 Busy testing
 Concentration: The traffic from the large number of lightly loaded customer’s lines is
said to be CONCENTRATED onto the much smaller number of cord circuits.
 Metering and ticketing
 Classes of service
 Common control
 Scanning
 Stored-program control
 Common-channel signalling
Switching Network Elektromekanik
Konsep
 Sudah ada line circuit Sentral berkapasitas 10N , N menunjukan banyaknya selector
 Switching otomatis contoh :
kapasitas sentral 1000 = 103 => N = 3
 Calling station dihubungkan ke inlet
sentral tersebut mempunyai 3 selektor.
 Called station dihubungkan ke outlet
 Proses switching : wiper digerakan oleh
motor listrik ke posisi oulet yang sesuai Selektor Group
dengan called number. Calling Awal Selektor
Selektor
Called
Akhir

outlet Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari


inlet calling station harus decadik
Pada contoh tersebut maka nomor dari pelanggan = 3 digit maka
call number (yang dikirim oleh calling station) akan menggerakan
selector (direct controlled : penyambungan dikontrol langsung
Motor Listrik oleh pelanggan)
Contact Bank
Pergerakan selector dilakukan step by step
digit 1 : Menggerakan selector awal (Line Finder = Pre-selektor)
digit 2 : Menggerakan Group Selector
Penyambungan dilakukan oleh motor listrik digit 3 : Menggerakan selector akhir (Line Selector = Final Selector)

yang menggerakkan wiper sesuai sinyal


nomor sehingga inlet tertentu terhubung
ke outlet tertentu
SELESAI
Switching Network Elektromekanik
 Call Setup Sentral

on hook off hook Line circuit bekerja PS (LF) siap


dial tone dikirim
Digit I (dial) PS (LF) GS 1
Digit II (dial) PS (LF) GS 1 GS n

Digit terakhir PS (LF) GS 1 GS n LC (FS)

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

call clear down

release

off hook on hook semua selektor memutuskan hubungan

line circuit bekerja


Switching Network Elektromekanik

Selektor Elektromekanik Switch

PRE-
SELECTOR GROUP SELECTOR LINE SELECTION

1st Group selector


2nd Group selector

7 Final selector

 3
6
Crosspoint Switch

• Merupakan evolusi dari electromagnetic manual switch


• Perkembangan :
Crossbar > non-electronic crosspoint > electronic crosspoint switch
inlet
.....
-X
.....

outlet

- electromagnetic switch (pada crossbar),


- Pergerakan „open‟ dan „closed‟ dari X dikontrol oleh main controller

Contoh electromagnetic switch :


- electromagnetic relay mis : ARK, ARF (1955)
- electric switch (pada non electronic crosspoint switch) mis : Metaconta (1975)
- dioda/Thyristor (pada electronic switch) mis : PRX 1977
- TTL (IC), mis : ESS No. 2 s.d. No. 4
Crosspoint Switch

Crossbar Switch
Digital Frame Relay Optic Switch/Fotonik Switch

Konsep : memory switch


Komponen : serat optic
Electronic Based >>> Optic Based

Opto-mechanical switched Electro-optic switched

Prism based

Mirror based

Proses switch
Digital Frame Relay Optic Switch/Fotonik Switch

Acusto-optic switched Magneto-optic switched

Optic-optic switched
ATM Switch

- Komponen optic Circuit switch


- Konsep
1. packet switching >> virtual . . . . . .

2. “Error data transmission” >> free


3. Asinkron
4. Bit rate relative tinggi Saat terjadi komunikasi, tiap channel/timeslot/path
akan di holded oleh switch terminal tertentu, sampai
hubungan selesai
Datagram
paket-paket yangberasal dari kelompok yang sama Packet switch
atau terminal yang sama ‘dimungkinkan menempuh
channel/path/circuit yang berbeda Format paket (tipikal)
Error
Header text/informasi
Control

Format Paket ATM (sel)

Header text/informasi

Virtual Connection 5 byte 48 byte


Sebelum switching berlangsung untuk satu kelompok
message maka dipastikan/dipesan path tertentu yang
Setiap paket akan menggunkan channel/path/circuit/timeslot
akan digunakan
yang saat dia dilayani sedang idle (kosong/tak dipakai)

Anda mungkin juga menyukai