Disusun oleh :
Kelompok 2
Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Gangguan Bipolar (Manik Depresi) “.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah II program study D3 Keperawatan. Selain
itu, penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan
banyak kesalahan. Oleh karena itu dimohon kritik dan sarannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Pengertian Gangguan Bipolar Disorder....................................................6
2.2 Tanda dan gejala........................................................................................7
2.3 Faktor penyebab......................................................................................11
2.4 Beberapa jenis gangguan bipolar............................................................15
2.5 Tata laksana perawatan............................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iv
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa gangguan yang dikenal luas seperti stres, fobia, bulimia,
pedofilia, homoseks, dan sebagainya. Sebagian besar manusia bahkan mungkin
seluruh manusia pernah merasa depresi, tetapi perilaku ini tidak dianggap
abnormal pada kondisi tertentu (contoh kehilangan seseorang yang dekat dan
disayangi). Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal yang abnormal dalam
peristiwa atau situasi yang penuh tekanan, namun keadaan seseorang dianggap
abnormal ketika kondisi emosional seperti depresi tidak sesuai dengan situasinya.
Orang dengan gangguan mood (mood disorder) mengalami gangguan perasaan
yang luar biasa buruk atau berlangsung lama dan mengganggu kehidupan
seseorang baik dengan dirinya ataupun lingkungannya. Salah satu gangguan
perubahan mood yaitu gangguan bipolar (bipolar disorder), gangguan ini
melibatkan kondisi depresi dan manik (girang atau bahagia yang berlebihan),
biasanya dalam pola yang saling bergantian. Remaja sekarang cenderung labil
atau dalam bahasa popuer disebut ababil (abg labil). Mahasiswa yang masih
termasuk kategori remaja sangat mudah berubah pola pikir, pendirian, dan mood,
karena rata-rata remaja masih labil dalam beberapa hal sehingga sangat mudah
mengalami depresi.
4
Menurut Kashani, Hoeper, Beck, dan Corcoran (seperti dikutip Durand &
Barlow, 2006) depresi tidak terlalu sering terjadi pada anak-anak dibanding pada
orang dewasa, tetapi meningkat tajam pada masa remaja. Wong & Whitaker
(seperti dikutip Nevid, Rathus, & Greene, 2005) sebuah survei dengan sampel
mahasiswa menunjukkan bahwa sekitar 30% mahasiswa melaporkan mengalami
paling tidak 2 depresi ringan. Banyak yang telat mengidentifikasi (teridentifikasi
saat sudah memburuk) gangguan bipolar (bipolar disorder), menunjukkan bahwa
banyak orang belum mengetahui apa itu gangguan bipolar (bipolar disorder).
Padahal jika tidak ditangani dengan baik maka dapat berakibat fatal, mulai dari
halusinasi berlebihan, sampai keinginan bunuh diri. Penelitian studi kasus yang
dilakukan pada seorang penderita gangguan bipolar di Bipolar Center Indonesia
menunjukkan pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima kali.
Percobaan bunuh diri paling sering terjadi saat malam hari saat pikiran-pikiran
negatif (trauma, patah hati) muncul ditambah masalah yang terjadi saat itu.
Gangguan bipolar yang dialami sudah bertahun-tahun, awal muncul gejalanya dari
kecil dan terdeteksi saat usia belasan (sekitar umur 18 tahun). Penderita
melakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan anti depresan dan
antipsikotik, dan melakukan terapi psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
3. Dapat mengetahui Faktor Penyebab Terjadinya Bipolar Disorder
4. Mengetahuiapa saja jenis Gangguan Bipolar Disorder
5. Mengetahui perawatan yg dapat dilakukan untuk penderita Bipolar
Disorder
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik
(mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi, seseorang yang
menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang
ekstrim dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika,
seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat
(mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis,
putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri. Suasana hati
meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut
hipomania. Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami
episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan depresi
hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode
suasana hati normal, tetapi dalam beberapa depresi individu dan mania mungkin
berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle. Episode manik
6
ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikosis seperti delusi dan
halusinasi. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara
dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih
lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik.
Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis
lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode suasana hati;
kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua.
Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini
seseorang menderita gangguan bipolar, risiko penyakit akan lebih berat,
berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi
mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan
sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi. Orang yang berisiko
mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga
mengidap gangguan bipolar.
Gangguan bipolar dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda.
Gejala bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Beberapa orang
lebih rentan terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian
sama antara dua jenis episode. Gangguan suasana hati sering terjadi pada
seseorang, sementara yang lain hanya mengalami sedikit selama seumur hidup.
7
Ada empat jenis episode suasana hati pada penderita gangguan bipolar,
yakni mania, hipomania, depresi, dan episode campuran. Setiap jenis episode
suasana hati gangguan bipolar memiliki gejala yang unik.
8
1. Tanda dan gejala mania
a. Gembira berlebihan.
l. Menghambur-hamburkan uang.
9
q. Sulit tidur.
b. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
10
c. Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu.
f. Sulit konsentrasi.
o. Mual sehingga sulit berbicara karena menahan rasa mual, mulut kering,
susah buang air besar, dan terkadang diare.
11
Hampir semua penderita gangguan bipolar mempunyai pikiran tentang
bunuh diri. dan 30% di antaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut
dengan berbagai cara.
12
c. Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
d. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti tagihan listrik dan
telepon.
1. Genetika
2. Fisiologis
13
Sistem neurokimia dan gangguan suasana hati. Salah satu faktor
utama penyebab seseorang mengidap gangguan bipolar adalah
terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak. Sebagai
organ yang berfungsi menghantarkan rangsang, otak membutuhkan
neurotransmitter (saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian
tubuh lainnya) dalam menjalankan tugasnya. Norepinephrin, dopamin, dan
serotonin adalah beberapa jenis neurotransmitter yang penting dalam
penghantaran impuls syaraf. Pada penderita gangguan bipolar, cairan-
cairan kimia tersebut berada dalam keadaan yang tidak seimbang.
14
Sistem neuroendokrin. Area limbik di otak berhubungan dengan
emosi dan mempengaruhi hipotalamus yang berfungsi mengontrol kelenjar
endokrin dan tingkat hormon yang dihasilkan. Hormon yang dihasilkan
hipotalamus juga mempengaruhi kelenjar pituaritas. Kelenjar ini terkait
dengan gangguan depresi seperti gangguan tidur dan rangsangan selera.
Berbagai temuan mendukung hal tersebut, bahwa orang yang depresi
memiliki tingkat dari cortisol (hormon adrenocortical) yang tinggi. Hal ini
disebabkan oleh produksi yang berlebih dari pelepasan hormon rotropin
oleh hipotalamus. Produksi yang berlebih dari cortisol pada orang yang
depresi juga menyebabkan semakin banyaknya kelenjar adrenal.
Banyaknya cortisol tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada
hipoccampus dan penelitian juga telah membuktikan bahwa pada orang
depresi menunjukkan hipoccampal yang tidak normal. Penelitian mengenai
Cushing’s Syndrome juga dikaitkan dengan tingginya tingkat cortisol pada
gangguan depresi.
3. Lingkungan
15
Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu
munculnya penyakit yang melibatkan hubungan antarperseorangan atau
peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (penghargaan) dalam hidup. Contoh
dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta, dan
kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain
kegagalan untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan. Selain itu,
seorang penderita gangguan bipolar yang gejalanya mulai muncul saat
masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang
kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi.
Selain penyebab di atas, alkohol, obat-obatan dan penyakit lain yang
diderita juga dapat memicu munculnya gangguan bipolar.
16
d. Perubahan musiman merupakan episode mania dan depresi sering
mengikuti pola musiman. Episode mania lebih sering terjadi selama
musim panas, dan episode depresif lebih sering terjadi selama musim
dingin, musim gugur, serta musim semi (untuk negara dengan 4
musim).
Gangguan bipolar dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Beberapa jenis telah
diidentifikasi; jenis-jenis tersebut terutama terkait dari pola terjadinya gangguan
bipolar:
17
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dokter
Danardi Sosrosumihardjo SpKJ(K).
18
b. Alkohol juga berperan dalam kenyenyakan dan lamanya tidur; hal ini
data menambah penyebab depresi. Terlebih pula hal ini menyebabkan
kecanduan.
d. Buatlah pilihan yang sehat. Pola tidur, makan, dan berolahraga dapat
membantu menstabilkan suasana hati. Menjaga jadwal tidur yang
teratur sangatlah penting.
19
BAB III
KASUS
3.1 Kasus
20
berlangsung hingga kurang lebih dua bulan dan sejak itu, Mila sulit sekali
memejamkan mata seberapa pun dirinya mengantuk karena bayangan
pertengkaran dan suasana memanas itu selalu menghantui Mila. Untuk pertama
kalinya, di masa sebulan itu, Mila mengalami ledakan emosi yang tinggi.
Sejak saat itu, Mila semakin sering menyendiri di dalam kamar untuk
menghadiri pertengkaran. Bagi Mila, dia menjadi lebih rileks dengan berada di
kamar. Dia juga semakin bisa berpikir, mencari tahu, dan menganalisa segala hal
yang ia senangi. Mila tertarik dengan politik dan memiliki pemikiran sendiri
tentang politik, misalnya ia percaya bahwa dirinya merupakan reinkarnasi dari
seorang politikus romawi di masa lalu.
Keluarga dan teman-teman Mila melihat Mila sebagai orang yang sangat
rapi dan terorganisir. Mila senang menuliskan apapun ide-ide yang ia miliki dan
menuliskan di buku diary, komputer, bahkan dinding kamarnya penuh dengan
paper note yang ditempelkan secara berantakan dan berisi ide-idenya tersebut.
Kebanyakan ide yang Mila tuliskan berisi tentang hal-hal yang selama ini
dianggap tabu untuk dibicarakan di dalam keluarganya, seperti tentang dorongan
seksual dan tingkat spiritual. Aktivitas ini semakin menjadi-jadi saat ia merasakan
gairah luar biasa untuk melakukan sesuatu.
21
3.2 Kata Kunci
1. Penurut
2. Insomnia
3. Merasa tertekan
4. Mania
5. Depresi
2. Data Objektif
a. Klien selalu menyendiri atau mengurung diri di kamar
22
STRATEGI PELAKSANAAN
MANIK DEPRESI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif : Pasien sangat bergantung pada orangtuanya dan merasa
diperlalukan seperti anak dibawah umur dan insomnia
Data Objektif : Pasien selalu mengurung diri di kamar
2. Diagnosa keperawatan
Manik depresi
3. Tujuan tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menjelaskan penyebab masalah dirumahnya
c. Klien dapat menjelaskan masalah yang dialami
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Jelaskan tentang kondisi yang di alami
c. Bantu klien untuk mengatasi masalahnya
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
“Assalamualaikum Adek, perkenalkan nama saya Ike Febriana, biasa
dipanggil Ike, saya mahasiswi dari Akper Pemkot Tegal, saya akan
dinas di ruangan ini selama 3 minggu, hari ini saya dinas pagi dari jam
07:00 pagi sampai jam 12:00 siang. Saya akan merawat Adek selama
dinas, nama Adek siapa? Senangnya di panggil siapa?”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Adek hari ini? Apakah Adek perasaanya senang
atau sedih?
23
c. Kontrak
- Topik : Baiklah Dek, bagaimana kalau kita diskusi tentang manik
depresi?
- Waktu : “Berapa lama Adek mau mengobrolnya?” . “Bagaimana
kalau 15 menit saja?”
- Tempat: Adek maunya kita ngobrol dimana? Bagaimana kalau
diruang ramu?”
2. Fase Kerja
“Bagaimana keadaan dirumah Adek?” .”Menurut Adek sikap Ibu terhadap
Adek bagaimana?”. “Bolehkah adek menceritakan semua kejadian
dirumahnya?” Ohh begitu, jadi adek selalu dianggap orangtuanya seperti
anak dibawah umur.” “Kira-kira sikap kakak adek dirumah gimana?” “jadi
sifat kakak adek itu licik, lalu kelicikannya seperti apa?” . “mengapa bisa
seperti dek, lalu orangtua adek marah karena sikap kakanya yang
menghamili seorang temannya, berarti setelah kejiadn itu orangtua adek
marah dan adek selalu melihat orang tua adek saling berantem.”
“Lalu mengapa adek suka mengurung dikamar sendirian?”. “Oh jadi
karena adek sering melihat orang tua berantem jadi adek suka mengurung
dirumah dan menuliskan ide-ide apa yang dipikiran ade dan ade sempat
mengalami depresi yaa.”. “apa yang adek ketahui tentang manik depresi?”.
“Manik depresi itu adalah gannguan psikologis seseorang yang mengalami
senang berlebihan bahkan sedih yang berlebihan dek, seperti yang adek
alami saat ini adek merasakan senang karena selalu diperhatikan baik oleh
ibunya tetapi pada saat kakak adek menghamili temannya dan menjadikan
pertengkaran keluarga jadi adek melihatya sangat tidak suka dan sedih
yang menyebabkan adek depresi dan ingin bunuh diri.”
“baiklah dek, nanti kita akan belajar bagaimana cara menenangkan hati
biar adek gak depresi, nanti besok kita berbincang-bincang lagii dan bikin
jadwal kegiatan sehari-harinya biar adek tiap hari selalu ada kegiatan yang
positif agar adek tidak memikirkan hal yang membuat adek depresi.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
24
“Bagaimana perasaan adek setelah kita membicarakan tentang
manik depresi? Bagus sekali dek! Nah coba adek sebutkan apa itu
tadi manik depresi? Baguss dekk..
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah dek, tadi adek sudah bisa menyebutkan apa itu manik
depresi, jika nanti adek ada yang belum paham bisa tanyakan lagi
kepada perawat. Selanjutnya jangan lupa selalu melakukan hal-hal
yang positif dan melakukan jadwal kegiatan yang ditentukan.
c. Kontrak yang akan datang
-Topik : “Baiklah dek, cukup untuk hari ini saja, besok kita akan
bertemu lagi dan membicarakan tentang tanda-tanda orang
mengalami depresi. Apakah adek bersedia?”
-Waktu: “ Adek mau jam berapa dan berapa menit?”. “bagaimana
kalau jam 11? Baik kita akan berbincang 15 menit.”
-Tempat: “Adek maunya kita berbincang dimana? Bagaimana
kalau diruang makan? Baiklah dek, besok saya akan kesini jam 11
ya dek.”
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
26
4. Unipolar : gejala yang diperlihatkan hanya satu gejala depresi saja.
Sedangkan pada bipolar 1 dan 2 sama-sama memiliki episode manik dan
depresi. Namun perbedaan terletak pada maniknya.
4.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_bipolar
http://news.liputan6.com/read/2092728/misteri-marshanda-dan-bipolar-disorder
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/638/jbptunikompp-gdl-galihginan-31857-9-
unikom_g-i.pdf
http://bipolarcenterindonesia.blogspot.co.id/2014/08/contoh-kasus-bipolar-
disorder-pada-anak.html