Indoor Building Coverage Planning For LTE Technology Network At Tamansari Panoramic
Bandung Apartment
Rionaldo Pardamean Pasaribu1, Yuyun Siti Rohmah S.T.,MT2, Moszes A. Anggara S.T., M.T3
1,2
Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
1
rioparpa658@gmail.com, 2yuyunsitirohmah@tass.telkomuniversity.ac.id 3moszes.a.anggara@gmail.com
Abstrak
Banyaknya pengguna dan kontruksi bangunan yang temboknya terbuat dari beton yang memiliki
banyak lantai di gedung Apartemen Tamansari Panoramic Bandung menyebabkan kualitas sinyal dalam
indoor kurang maksimal. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa penghuni mereka
mengeluhkan kualitas sinyal diapartemen tersebut karena merasa kurang puas dengan layanan internet.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan adanya pembangunan IBC (Indoor building coverage) di
frekuensi LTE agar dapat memperbaiki sinyal daya terima di Apartemen Tamansari Panoramic Bandung.
Pada proyek akhir ini perencanaan IBC menggunakan software TEMS Pocket untuk melakukan
walktest before agar mengetahui kualitas sinyal dalam gedung, menggunakan software RPS 5.4 untuk
simulasi penempatan perangkat aktif dan perangkat pasif dan juga dilakukan perhitungan power link
budget untuk mendapatkan nilai RSL dan SIR yang sesuai dengan standar parameter RF/Operator.
Diharapkan kualitas layanan (QoS) yang dibuat dapat sesuai dengan standar Parameter RF yang telah
ditentukan oleh operator dan bisa menjadi referensi bagi pihak building management ketika akan
dibangun IBC di Tamansari Panoramic Bandung
Hasil perencanaan jaringan indoor LTE di Apartemen Panoramic Bandung pada Proyek Akhir
ini diperoleh nilai RSRP untuk lantai 10 sampai 19 dan simulasi langsung untuk seluruh lantai masing-
masingnya adalah -61,19 dBm, -61,09 dBm, -60,98 dBm, -60,87 dBm, -60,87 dBm, -60,98 dBm, -61,09 dBm,
-61,19 dBm, -55,3 dBm dan 55,4 dBm. Untuk nilai SIR diperoleh dari hasil simulasi pada lantai 10 sampai
19 dan simulasi diseluruh lantai masing-masing adalah 18,21 dB, 16,87 dB, 16,87 dB, 16,87 dB, 16,87 dB,
16,87 dB, 16,87 dB, 16,87 dB, 16,87 dB dan 16,92 dB. Dari hasil simulasi yang diperoleh, perencanaan
jaringan indoor LTE telah memenuhi standar parameter RF LTE indoor planning yang digunakan oleh
salah satu operator telekomunikasi.
Kata Kunci: LTE, IBC (Indoor building coverage), Walktest, Coverage, Capacity, Radiowave Propagation
Simulator (RPS)
Abstract
The number of users and construction of buildings whose walls are made of concrete that has
many facilities in Tamansari Panoramic Apartment Bandung which cause signal level has less than the
maximum signal quality. Based on the results of my interviews with some residents they complained about
the signal quality in the department because they feel less satisfied with internet services. To handle this
problem required the construction of IBC (Indoor building coverage) in LTE frequency in order to improve
the signal power received in Tamansari Panoramic Apartment Bandung.
In this Thesis, IBC planning use TEMS Pocket software to walktest before for acknowledging
the signal quality in building, using RPS 5.4 software for simulation of active device placement and passive
device and also need power link budget calculation to get RSL and SIR value that required with standard
RF parameters / operator It is expected that the quality of service (QoS) made can be in accordance with
the RF parameters standard that has been determined by the operator and could be a reference for the
building management when the IBC will be built in Tamansari Panoramic Bandung
The result of indoor LTE network planning at Panoramic Apartment Bandung on Thesis was
obtained RSRP for 10th to 19th floor and direct simulation for all hotels respectively -61,19 dBm, -61,09
dBm, -60,98 dBm, -60 , 87 dBm, -60,87 dBm, -60,98 dBm, -61,09 dBm, -61,19 dBm, -55,3 dBm and 55,4
dBm. For SIR values obtained from the simulation results on floors 10 to 19 and simulations throughout
the floors are 18.21 dB, 16.87 dB, 16.87 dB, 16.87 dB, 16.87 dB, 16.87 dB, respectively, 16.87 dB, 16.87 dB,
16.87 dB and 16.92 dB respectively. From the results of the simulation, LTE indoor network planning has
met the standard RF LTE indoor space planning used by one of the telecommunications operator.
Key Word: LTE, IBC (Indoor building coverage), Walktest, Coverage, Capacity, Radiowave Propagation
Simulator (RPS)
1. Pendahuluan
Sistem jaringan selular indoor merupakan salah satu solusi untuk mengatasi lemahnya sinyal yang dipancarkan
oleh eNodeB. Gedung dengan tingkat trafik komunikasi selular yang padat, seperti gedung konferensi,
Apartemen/Hotel, sekolah/kampus, perkantoran, Mall, pusat swalayan dan bandara memerlukan sistem jaringan indoor
untuk menjaga kelangsungan komunikasi selular dan kebutuhan bit rate yang tinggi oleh semua user. Teknologi yang
dapat memenuhi tuntutan komunikasi data tersebut salah satunya adalah teknologi LTE (Long Term Evolution) yang
merupakan teknologi yang terstandarisasi oleh teknologi Global System for Mobile (GSM) dan Universal Mobile
Telecomunication System (UMTS). Teknologi ini memungkinkan meningkatnya kecepatan data rate yang dikirimkan.
Untuk mendukung fasilitas LTE yang baik diperlukan juga perancangan jaringan LTE yang baik pula, sehingga semua
User Equipment dapat menerima sinyal dengan baik untuk dapat menikmati kecepatan pengiriman data yang tinggi .
Apartemen Tamansari Panoramic didesain sebagai hunian eksklusif yang mampu melengkapi kehidupan modern
penghuninya. Lokasi di Jl. Soekarno Hatta - Bandung, yang merupakan akses vital dan strategis di daerah Bandung
Timur. Akan tetapi hasil pengukuran data atau walktest yang dilakukan oleh si penulis menunjukan bahwa kualitas
jaringan di Apartemen Panoramic Bandung dapat dikatakan buruk. Karena nilai Parameter RF pada saat walktest seperti
RSRP, dan SINR tidak menunjukan nilai yang di ijinkan oleh operator yaitu untuk RSRP >= -90 dan SINR >= 6 serta
material bangunan dan jarak antara eNodeB dan Apartemen Panoramic yang cukup jauh sehingga daya yang di
pancarkan menurun. Maka dari itu akan dilakukan sebuah perencanaan indoor building coverage pada jaringan LTE di
Apartemen Panormaic Bandung.
2. Dasar Teori
In-building coverage solution merupakan suatu sistem yang diterapkan dalam gedung untuk mendukung
sistem luar gedung (makrosel dan mikrosel outdoor) dalam memenuhi layanan seluler
dan wireless. Perencanaan sel dalam gedung (Indoor coverage) meliputi perencanaan area cakupan sesuai dengan
komitmen area, kapasitas trafik sesuai kebutuhan & kualitas sinyal yang memuaskan pelanggan, dan dengan
interferensi yang kecil. Pemenuhan akan kebutuhan sinyal dalam gedung sudah merupakan sebuah kebutuhan
mendasar.Aplikasi sistem ini sangat populer dikota megapolitan dimana banyak bangunan superblock terintegrasi,
gedung tinggi, tunnel dimana kondisi didalam gedung tersebut sangat sulit menerima sinyal dari tower
telekomunikasi bahkan tidak dapat menerima sinyal sama sekali
2.6 Loss
Loss yang dihasilkan dari material yang digunakan,hal ini harus dikalkulasikan karena masing-masing material
yang digunakan mempunyai rugi-rugi (loss) yang besarnya berbeda-beda. Rugi rugi (loss) yang mempengaruhi
antara lain . [17]
1. Feeder loss
2. Splitter loss
3. Jumper loss
4. Tapper loss
5. Connector loss
6. Backbone loss
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) atau disebut juga equipment isotropic radiated power adalah
penjumlahan antara daya pancar pada antena dengan gain (penguatan) antena dari pemancar, dapat dihitung
dengan rumus . [17]
EIRP = Tx Power (dBm) + Antena Gain (dB) – Lsaluran……………………............................(2.9)
Dimana.
Tx Power = daya pancar (dBm)
Antena Gain = penguatan antena pemancar (dB)
Lsaluran/loss = rugi rugi pada saluran
Jumlah Lantai 36
Tinggi Bangunan 45 m
Tinggi Lantai 3m
Perhitungan coverage bertujuan untuk mengetahui berapa banyak cell yang dibutuhkan dalam sebuah
perancangan jaringan indoor. Perhitungan coverage meliputi menghitung link budget untuk mendapatkan nilai
EIRP, menghitung path loss untuk mendapatkan besarnya jari-jari satu antena dan setelah besar jari – jarinya akan
didapatkan jumlah cell yang diperlukan dalam perancangan. Diagram alir pengerjaan coverage planning dapat
dilihat pada diagram alir berikut ini.
= 168.350 = 2 Site
Capacity Planning diperlukan untuk mengestimasi jumlah user yang dapat dilayani dalam satu sel. Perhitungan
berdasarkan capacity merupakan perencanaan yang tinjauannya bertujuan agar dapat melayani banyaknya user
disuatu daerah sesuai dengan service yang ditawarkan. Capacity planning dilaksanakan sesuai dengan diagram
alir berikut ini.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada Proyek Akhir ini didapakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai MAPL mempengaruhi radius dari suatu site dan juga berpengaruh terhadap total site yang dibutuhkan
2. Service dan Traffic parameter mempengaruhi hasil network throughput (capacity)
3. Model propagasi Cost 231 Multiwall merupakan model propagasi untuk indoor yang memodelkan propagasi
dari rentan frekuensi 1500 Mhz – 2000 Mhz
4. Dari Proyek Akhir ini jumlah antenna yang didapat setelah perhitungan capacity sebanyak 3 sedangkan
coverage 2 maka disimpulkan bahwa yang digunakan pada proyek akhir ini sebanyak 2 yaitu berdasarkan
perhitungan coverage
5.2 SARAN
Adapun saran penulis untuk Proyek Akhir Planning Indoor selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Pemodelan propagasi yang digunakan untuk indoor bisa lebih variatif, selain Cost-231 Multiwall yang
memiliki akurasi lebih baik
2. Menggunakan Software simulasi yang lebih baik, selain RPS agar bisa memilih lebih banyak model propagasi
dan memiliki fitur Planning Indoor yang lebih lengkap
3.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdillah, Dimas Rizky, “Analisa Dan Perencanaan Coverage HSDPA Menggunakan Metode Indoor
Building Coverage Di Gateway Apartment Bandung”, Universitas Telkom, 2015.
8. European Commission. 1999. Digital Mobile Radio Towards Future Generation Systems, Cost 231 Final
Report.
9. Huawei Technologies Co., Ltd. 2013 LTE Radio Network Capacity Dimensioning Fasmetrics. 2013.
Propagation Planning and Modelling. Fasmetrics. [Accessed at 10 November].
15. Jyrki T.J. Penttinen. “The LTE-Advanced Deployment Handbook: The Planning Guidelines for the
Fourth” Chichester, West Sussex:WILEY, 2016.
17. PerhitunganLinkBudget,http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=11%3Asistemk
omunikasi&id=67%3Aperhitunganlinkbudget&option=com_content&Itemid=15
18. Song, Lingyang. Jia Shen. Evolved Cellular Network Planning and Optimization for UMTS and LTE :
CRC Press, 2010.
19. Tolstrup, Morten. “Indoor Radio Planning A Practical Guide for 2G,3G and 4G,3rd Edition”. Chichester,
West Sussex:WILEY,2015