Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR TEKNOLOGI
TELEMATIKA
UNIT I
DASAR PENGGUNAAN OSILOSKOP, SPECTRUM ANALYZER DAN
SWEEP FUNCTION GENERATOR

DISUSUN OLEH:
Khodadad Azizi
(16101021)
Partner:
1. Elsa Sri Wahyuni (16101013)
2. Harry Boma Wicaksana (16101017)
3. Intan Rizqiyani NF (16101019)

Asisten: Muhammad Arif Syaifurrohman


Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2016

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI


SEKOLAH TINGGI TELEMATIKA TELKOM
JL.DI.PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2016
UNIT I
DASAR PENGGUNAAN OSILOSKOP, SPECTRUM ANALYZER DAN
SWEEP FUNCTION GENERATOR

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal apa itu Spectrum Analyzer, Osiloskop dan Sweep Function
Generator
2. Untuk mengetahui cara kerja Spectrum Analyzer, Osiloskop dan Sweep
Function Generator
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan Spectrum Analyzer, Osiloskop dan Sweep
Function Generator
II. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set Digital Oscilloscope
2. 1 set Spectrum Analyzer
3. 1 antena penerima
4. 1 set Sweep Function Generator
5. 1 set speaker komputer
III. DASAR TEORI
A. OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar
dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita
dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau
frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop
dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X
dan tegangan pada sumbu Y. [1]
Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti penelitian,
sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 jenis
Osiloskop yaitu Osiloskop Analog yang menggunakan Teknologi CRT
(Cathode Ray Tube) untuk menampilkan sinyal listriknya dan Osiloskop
Digital yang menggunakan LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau
gelombong.
B. Karakteristik Pengukuran Osiloskop
Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan Osiloskop juga dilengkapi
dengan alat pengukuran yang dapat mengukur Frekuensi, Amplitudo dan
karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara umum, Osiloskop dapat
mengukur karakteristik yang berbasis Waktu (Time) dan juga karakteristik
yang berbasis tegangan (Voltage).

Gambar 2.3.1. contoh karakteristik pengukuran osiloskop

C. Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage)


Amplitudo adalah ukuran besarnya suatu sinyal atau biasanya disebut
dengan tingginya puncak gelombang. Terdapat beberapa cara dalam
pengukuran Amplitudo yang diantaranya adalah pengukuran dari Puncak
tertinggi ke Puncak terendah (Vpp), ada juga yang mengukur salah satu
puncaknya saja baik yang tertinggi maupun yang terendah dengan sumbu X
atau 0V.
1.Tegangan Maksimum dan Minimum
Osiloskop dapat dengan mudah menampilkan Tegangan Maksimum dan
Minumum suatu rangkaian Elektronika.
2. Tegangan Rata-rata
Osiloskop dapat melakukan perhitungan terhadap tegangan sinyal yang
diterimanya dan menampilkan hasil tegangan rata-rata sinyal tersebut.
D. SPECTRUM ANALYZER
Spectrum analyzer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kebisingan. Untuk mengukur kualitas modulasi sangat penting untuk
memastikan bahwa system pada alat bekerja dengan benar, juga informasi
yang sedang dikirimkan secara benar dan tepat. Spectrum analyzer juga bisa
digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dari sinyal yang dipancarkan
kearah satelit. Alat ini memang banyak dicari oleh pekerja yang
membutuhkan alat pengukuran karena dengan menggunakan spectrum
analyzer sangat membantu pengerjaan pengukuran dan juga alat ini mudah
untuk digunakan. [2]
Untuk memahami isi spectrum yang penting, terutama di dalam
komunikasi yang mana ada bandwidth yang sangat terbatas di tiap tiap
pengukuran. Serta jumlah daya yang ditransmisikan misalnya seperti, untuk
mengatasi gangguan pada saluran yang ada dalam system nirkabel merupakan
salah satu kunci pada komunikasi dalam pengukuran. Spectrum analyzer ini
telah banyak dijual di berbagai toko alat pengukuran dan juga toko online
yang menjual berbagai macam alat ukur dan juga kebutuhan pengukuran
lainnya.
Di dalam system komunikasi, hal untuk mengukur distorsi sangatlah
penting pada kedua sisi penerima dan pemancar. Sebuah signal “distorsi
harmonik” yang berlebihan pada suatu output pemancar dapat mengakibatkan
gangguan benda dalam komunikasi lainnya. itulah mengapa sebuah spectrum
analyzer sangat penting yaitu untuk mengetahui distorsi tersebut dan akhirnya
bisa mengatasi gangguan distorsi tersebut dan bisa melancarkan system
komunikasi.

E. FUNCTION GENERATOR
Function generator adalah sebuah instrumen penghasil gelombang.
Gelombang yang dihasilkan pun bermacam-macam tergantung spesifikasi
dan komponen yang digunakan. Gelombang-gelombang yang biasa
dihasilkan yaitu gelombang sine, square, sawtooth, dan triangle, selanjutnya
disebutkan sinus, kotak, segitiga dan gergaji. [3]
Hampir semua function generator tersusun atas rangkaian analog sebagai
penghasil gelombangnya. Function generator tipe ini mempunyai dimensi relatif
besar sehingga untuk sulit diimplementasikan pada perangkat elektronik skala
kecil. Tidak hanya itu, dimensi function generator yang relative besar
membuatnya sulit untuk dibawa kemana-mana atau tidak portable. Tantangan
teknologi ke depan adalah sebuah perangkat yang ringkas dan portable terutama
untuk pengukuran yang selalu berpindah atau pada tempat terpencil.
Function generator analog juga tidak memiliki antarmuka yang bisa
dikendalikan atau mengendalikan perangkat digital, padahal dunia sudah
didominasi perangkat digital. Oleh karena itu diperlukan function generator
yang bersifat digital atau yang lebih dikenal dengan waveform generator.
Teknologi perkembangan desain digital juga sudah begitu berkembang baik
menggunakan microcontroller maupun FPGA. Fitur yang ditawarkan
microcontroler begitu banyak seperti UART, SPI, I2C, dkk namun untuk aplikasi
yang membutuhkan perancangan hingga tingkat artsitektur diperlukan FPGA.
FPGA bisa dikonfigurasikan hingga level gerbang digital didalamnya, sehingga
pengguna bisa leluasa menentukan register dan arsitektur yang digunakan.
IV. HASIL DATA
Tabel 1.4.1 Analisa Domain Waktu Sinyal Sinusoid
No Vp-p Vp-p Vrms Vrms
Perhitungan Osiloskop Perhitungan Osiloskop
/SGF /SGF
1 508mv 508mv 177,8 174mv
2 744mv 712mv 260,4 245mv
3 992mv 1v 347,2 347mv

Tabel 1.4.2 Analisa Domain Frekuensi sinyal Sinusoid

No fc fH fL Ref Span BW Pmax


Lvl
(Mhz) (Mhz) (Mhz) (dBm) (Khz) (Mhz) (mWatt) (dBm)
1 2 150 kHz 100kHz -20 50 50 0,006 -22
2 6 150 kHz 100kHz -20 50 50 0,006 -22
3 9 150 kHz 100kHz -20 50 50 0,006 -22
4 12 150 kHz 100kHz -20 50 50 0,006 -22

Tabel 1.4.3 Analisa Domain Frekuensi Sinyal Square


fc fH fL Ref Span BW Pmax
No Lvl
(MHz) (MHz) (MHz) (dBm) (KHz) (MHz) (mWatt) (dBm)
1 1 150kHz 100kHz -20 50 50 0,006 -22

Tabel 1.4.4 Scan frekuensi FM

Stasiun fc Span Reference Pmax


Radio Level
ke- (MHz) (KHz) (dBm) (dBm) (mW)
1 99 200 -30 -52 0,000006
2 99,8 200 -30 -60 0,000001
3 98,2 200 -30 -64 10-6,4
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Sebelum menggunakan osiloskop dilakukan kalibrasi terlebih dahulu,
kalibrasi berguna untuk menetralkan osiloskop. Pada saat mengatur tuas
amplitudo jangan sampai melewati batas amplitude 10 Vp-p karena dapat
memutuskan fuse. Osiloskop mempermudah untuk menganalisa bentuk
gelombang dalam suatu sinyal listrik atau frekuensi dalam rangkaian
elektronika.
Praktikum dengan perangkat spectrum analyzer akan memperoleh
informasi berupa lebar bidang frekuensi (bandwidth), efek berbagai jenis
modulasi, dan lain sebagainya. Spectrum analyzer memiliki parameter-
parameter serta satuannya diantaranya adalah frequency center dengan satuan
MHz, span dengan satuan MHz juga, reference level dengan satuan dBm, lalu
lebar bidang frekuensi (bandwidth) dengan satuan MHz, kemudian daya
maksimum dengan frekuensi dBm.
Pada saat melakukan percobaan yang pertama menggunakan alat ukur
spectrum analyzer dengan input yang berupa antena dan output dari speaker
dan hasil yang diperoleh.
Frequensi center (fc) yang di tangkap oleh stasiun radio pertama
melalui antena, hasil yang diperoleh adalah 99 MHz dengan menggunakan
pengaturan pada spectrum analyzer, untuk span diatur pada posisi 200 KHz
dan reference level diatur pada posisi -30 dBm. Maka akan diketahui pada
stastiun radio tersebut mempunyai daya maksimum sebesar -52 dBm.
Frequensi center (fc) yang di tangkap pada stasiun radio kedua di 99,8
MHz dengan pengaturan pada spectrum analyzer, untuk span diatur pada posisi
200 KHz dan reference level pada posisi -30 dBm. Diketahui pada stasiun radio
kedua mempunyai daya maksimum sebesar -60 dBm.
Frequency center (fc) yang ditangkap pada stasiun radio ketiga di 98,2
MHz dengan pengaturan pada spectrum analyzer, untuk span pada posisi 200
KHz dan reference level pada posisi -30 dBm. Diketahui pada stasiun radio
ketiga mempunyai daya maksimum daya maksimum sebesar -64 dBm.
Pada percobaan yang kedua menggunakan alat generator function yang di
gunakan sebagai input pada spectrum analyzer yang scan.
Pada function generator diatur fc sebesar 2 MHz dan pada spectrum
analyzer diatur untuk reference level sebesar -20 dBm dan span sebesar 50
KHz maka diperoleh fH = 150 KHz dan fL = 100 KHz. Dari hasil fH − fL dapat
diketahui bahwa badwithnya sebesar 50 KHz dengan daya maksimum sebesar
-22 dBm.
Pada function generator diatur fc sebesar 6 MHz dan pada spectrum
analyzer diatur untuk reference level sebesar -20 dBm dan span sebesar 50
KHz maka diperoleh fH = 150 KHz dan fL = 100 KHz. Dari hasil fH − fL dapat
diketahui bahwa badwithnya sebesar 50 KHz dengan daya maksimum sebesar
-22 dBm.
Pada function generator diatur fc sebesar 9 MHz dan pada spectrum
analyzer diatur untuk reference level sebesar -20 dBm dan span sebesar 50
KHz maka diperoleh fH = 150 KHz dan fL = 100 KHz. Dari hasil fH − fL dapat
diketahui bahwa badwithnya sebesar 50 KHz dengan daya maksimum sebesar
-22 dBm.
Pada function generator diatur fc sebesar 12 MHz dan pada spectrum
analyzer diatur untuk reference level sebesar -20 dBm dan span sebesar 50
KHz maka diperoleh fH = 150 KHz dan fL = 100 KHz. Dari hasil fH − fL dapat
diketahui bahwa badwithnya sebesar 50 KHz dengan daya maksimum sebesar
-22 dBm.
Keempat percobaan hasilnya sama meskipun fc diatur mulai dari 2
MHz, 6 MHZ, 9 MHz, dan 12 MHz. Pada saat mengatur fc spectrum analyzer
tegangan pada function generator juga diatur sama.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Spectrum analyzer berfungsi sebagai alat ukur yang digunakan untuk
mengukur modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kebisingan. Spectrum analyzer memiliki spektrum range 0 – 3000
GHz yang merambat diruang hampa.
2. Kalibrasi berguna untuk menetralkan osiloskop
3. Semakin tinggi tegangan semakin besar gelombang yang dibaca
osiloskop
4. Frekuensi suatu gelombang radio yang bisa berubah karena faktor cuaca
atau sebagainya. Spectrum radio yaitu 88 – 108 MHz.
5. Gelombang-gelombang yang biasa dihasilkan function generator yaitu
gelombang sine, square, sawtooth, dan triangle
B. SARAN
1. Saat praktikum menggunakan antena sebagai inputan sebaiknya
dilakukan di luar ruangan agar sinyal yang didapatkan lebih jelas.
2. Pada saat praktikum dilihat juga span, referencelevel dan Pmax untuk
melakukan scan atau menghititung bandwidth dan Pmax Watt.
3. Melakukan kalibrasi pada osiloskop sebelum praktikum
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Kho, “Pengertian osiloskop dan spesifikasi penentu kerjanya,” uknown,
uknown uknown 2015. [Online]. Available:
http://http://teknikelektronika.com/. [Diakses 15 10 2016].

[2] S3NTR4, “Fungsi spectrum analyzer,” SENTRA INSTRUMENT, 8 april


2014. [Online]. Available: http://http://www.sentrainstrument.com/.
[Diakses 15 oktober 2016].

[3] Administrator, introduction elektronika, yogyakarta: Universitas Gajah


mada, 2014.
VIII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai