PENDAHULUAN
individu lainnya, antara satu populasi dengan populasi lainnya.1 Adanya variasi
lingkungan, suku, jenis kelamin dan faktor penyakit.2 Fadli Khamis (2004) dalam
maksila lebih kecil daripada suku India, nilai rata-rata pada laki-laki 8,78 mm
dan perempuan 8,45 mm. Dalam penelitian tersebut, diperoleh diameter lebar
diperoleh ukuran lebar mesiodistal gigi permanen antara ras tersebut berbeda.
mesiodistal gigi lebih besar daripada orang berkulit putih.5 Fadli Khamis (2004)
lebih besar pada Negroid daripada Kaukasoid (suku India) dan Mongoloid (suku
mesiodistal gigi dengan estimasi gambaran morfologis mahkota sebesar 90% dan
pada saudara kembar dengan adanya hubungan darah, ditemukan hampir tidak
ada variasi ukuran mesiodistal gigi. Meskipun faktor genetik cukup kuat, faktor
lingkungan tetap harus diberi perhatian.1 Ini dibuktikan dari penelitian pada
orang Amerika yang lahir di negaranya mempunyai ukuran mesiodistal gigi yang
lebih besar dibandingkan dengan orang Amerika yang lahir di Jepang dan
China.2
gigi. Penelitian Singh dan Gopal (2006) pada anak India Utara diperoleh lebar
mesiodistal mahkota gigi pada laki-laki lebih besar daripada perempuan pada
semua gigi rahang atas dan rahang bawah.6 Di Indonesia, penelitian terhadap
suku Madura dan Jawa menunjukkan lebar mesiodistal gigi anak laki-laki lebih
Data tentang lebar mesodistal gigi rahang atas dan rahang bawah telah
insisivus sentralis atas 8,4 mm; insisivus lateralis atas 6,5 mm; insisivus sentralis
bawah 5,4 mm; insisivus lateralis bawah 5,9 mm. 7 Dari penelitian Fadli Khamis
(2004) diperoleh pada rahang atas, lebar mesiodistal gigi permanen insisivus
sentralis 8,59 mm; insisivus lateralis 7,04 mm; kaninus 8,03 mm; premolar satu
7,48 mm; premolar dua 7,01 mm; dan molar satu 10,61 mm. Sedangkan pada
rahang bawah, lebar mesiodistal gigi permanen insisivus sentralis 5,49 mm;
merupakan data yang diperlukan untuk perawatan dental seperti indeks Pont,
lebar lengkung gigi maksila yang ideal dari jumlah lebar mesiodistal insisivus
sentralis dan lateralis kanan dan kiri maksila. Lebar lengkung gigi anterior ideal
atas, dikali 100 kemudian dibagi 80. Untuk mendapatkan lebar lengkung gigi
posterior ideal, jumlah lebar mesiodistal gigi insisivus rahang atas, dikali 100
kemudian dibagi 64. Jika ukuran interpremolar dan intermolar pada lengkung
gigi sama dengan hasil analisa berdasarkan indeks Pont, maka dinyatakan lebar
insisivus diikuti kaninus, premolar sampai gigi molar satu menggunakan kaliper
digital Krisbow dengan ketelitian 0,01 mm. Bolton memperkenalkan dua rumus
kaninus kiri) dibagi dengan jumlah lebar mesiodistal enam gigi anterior maksila
(kaninus kanan ke kaninus kiri) dikali 100. Sedangkan rasio keseluruhan dapat
(dari molar satu kanan ke molar satu kiri) dibagi dengan jumlah lebar mesiodistal
gigi maksila (dari molar satu kanan ke molar satu kiri) dikali 100. Bolton
menyatakan nilai ideal bagi rasio anterior adalah 77,2% ± 2SD (74,5-80,4%) ,
rasio keseluruhan adalah 91,3% ± 2SD (87,5-94,8%). Jika nilai ini diperoleh dari
hubungan antara rahang bawah dan rahang atas, maka hubungan ideal antar
Penelitian tentang lebar mesiodistal gigi suku Melayu, Cina dan India
telah banyak diteliti di Malaysia. Namun demikian, belum ada standar lebar
Malaysia yang ada di FKG USU mewakili data orang Malaysia di Medan
pengukuran indeks Pont dan analisa Bolton ini penting di dalam ilmu kedokteran
gigi. Saat ini jumlah Mahasiswa Malaysia yang kuliah di FKG USU adalah
sekitar 149 orang dengan kisaran umur 18 hingga 25 tahun yang terdiri dari suku
pada Mahasiswa Malaysia di FKG USU berdasarkan suku Melayu, Cina dan
India ?
maksila menurut rumus indeks Pont pada Mahasiswa di FKG USU berdasarkan
menurut rumus indeks Pont pada Mahasiswa di FKG USU berdasarkan suku
kelamin.
maksila dan mandibula Mahasiswa Malaysia FKG USU suku Melayu, Cina dan
India.
Pont dan hubungan interdigitasi yang ideal antara gigi geligi maksila dengan