PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA
Disusun oleh:
Dhiah Ika Kristiani
A. Latar Belakang
Berbicara tentang suatu proses berpikir secara umum, terdapat banyak hal yang
terlibat dalam proses tersebut sejak awal. Diantaranya adalah peran ingatan atau memori
serta perosesan informasi. Sudah semestinya perlu diketahui konsep tentang model ingatan
dan pemrosesan informasi agar dapat melakukan analisa lebih jauh suatu proses berpikir.
Ingatan atau memory merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi yang
telah diperoleh seorang individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia baik yang
bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti melibatkan ingatan.
Menurut Suharnan, 2005 persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan
yang telah dimiliki (yang disimpan dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan
menginterpretasi stimulus(rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti, mata, telinga
dan hidung. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa persepsi adalah
proses penginterpretasian informasi yang diterima menggunakan alat indera.
Proses mengingat adalah proses biologi yang secara alami pasti terjadi pada
manusia. Selain sebagai proses biologi, mengingat juga merupakan proses mental. Proses
ini bukan merupakan kemampuan bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anak,
artinya belum tentu orang tua yang mempunyai kemampuan mengingat rendah anaknya akan
mempunyai kemampuan mengingat yang rendah pula. Seseorang dapat mengingat suatu
informasi yang telah dipelajari pada waktu yang lalu. Semakin banyak informasi yang
diperoleh seseorang berarti semakin sering terjadi kaitan antara informasi satu dengan
informasi yang lain. Setiap informasi yang dipelajari telah meninggalkan semacam jejak
dalam otak manusia dan jejak itulah yang akan dikeluarkan oleh otak berupa informasi
terdahulu yang telah tersimpan. Hal tersebut terjadi pada saat seseorang mengingat
informasi.
Betapapun kuatnya ingatan seseorang pada suatu waktu kemudian ingatan itu akan
mengalami suatu proses kelupaan. Ingatan pada suatu ketika tidak dapat lagi menghadirkan
suatu keterangan yang diperlukan karena lupa. Kelupaan terjadi karena tiada penggunaan.
Hal ini dijelaskan dalam teori memudar pasif (passive decay theory) bahwa ingatan membuat
jejak fisik dalam otak seseorang yang lama-lama terhapus dengan berlalunya waktu.
Kelupaan dapat dikurangi dengan meningkatkan kemampuan mengingat, sehingga informasi
yang diterima maupun yang telah tersimpan dalam ingatan dapat bertahan lebih lama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud teori pengolahan informasi ?
2. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
3. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami:
1. Teori pengolahan informasi
2. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
3. Model pembelajaran pemrosesan informasi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan
pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Dalam
pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-
kondisi eksternal individu.
Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia melalui beberapa tahapan, mulai
dari informasi dedengar dan diproses didalam otak. Melalui perhatian yang selektif informasi
dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek sedangkan informasi yang tidak
lolos attention dilupakan. Selanjutnya dengan Elaborative Rehearsal informasi yang telah
dipelajari disimpan di memori jangka panjang.
Dalam upaya peningkatan proses pembelajran informasi diperlukan adanya sebuah
rancangan dalam pembuatan kurikulum, sehingga dalam prosesnya sebuah informasi dapat
diingat dalam jangka waktu yang lama. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah
model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses
atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses
pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif. Teori pemrosesan informasi
ini didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting. Dalam
proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan
suasanya yang terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung.
Daftar Pustaka
Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative and
Critical Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs.
Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.