Disusun Oleh :
Kelompok 2 / Kelas J
SEMESTER GENAP
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “COST BEHAVIOR”.
Adapun maksud kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen jurusan S1 Akuntansi STIE Perbanas Surabaya, dengan topik sesuai
judul yang kami cantumkan diatas.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat kami memperbaiki
makalah ini.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang
optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu
secara tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk
mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan
datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yang
diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan menjadi biaya
tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan datang.
Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit khususnya
keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif mengenai perilaku
biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan
versus biaya tetap. Biasanya biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak.
Di dalam akuntansi menajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal.
Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan
sesuai kebutuhan manajemen. Seperti penggunaan atas data yang berbeda
membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga. Seperti contohnya,
laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya historis karena pengambilan
keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa mendatang.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas
perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk menghasilkan
output. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga
atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi
situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka manajer
harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk membantu tugas
manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau semi
variabel.
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya
semivariabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi.
Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost
structure). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya
tetap dari pada biaya variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang
biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya
semivariabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun
tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat
membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap
ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya
tetap dan biaya variabel disajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan
internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan.
Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, agar mudah (dan juga aman)
biaya tetap disajikan secara total.
5
Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya
satuan.
a) Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) adalah biaya tetap yang
berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok
dalam suatu perusahaan. Contoh: penyusutan gedung dan peralatan, pajak
bangunan, asuransi.
b) Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang terjadi
karena keputusan manajemen. Contoh: biaya riset, hubungan masyarakat,
program pengembangan manajemen.
6
7
Contoh biaya variabel:
b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya
variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel
proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap
(step-variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya
variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang
digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat
aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak digunakan
dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang.
8
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap
variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan
biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga
pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja
pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam
periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka
akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara
asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif
kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar
(seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya
karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel
bertahap (step-variable cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan
perilaku biaya variabel sejati.
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi
volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional).
b) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat
kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan,
semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
9
10
Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitas dalam persamaan
garis lurus adalah:
Y = a + bx
x = tingkat aktivitas
Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap dari
suatu biaya campuran, yaitu:
11
dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan
metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya
penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik
scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatu garis
dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih
seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan
signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara
visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk
memilih garis terbaik.
12
Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x
output tinggi)
atau
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit
x output rendah)
Metode titik tertinggi dan titik terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan
besarnya tarif biaya variabel satuan.Analisis biaya ini dimulai dengan
mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang
paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut
dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk
memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan
hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas
(independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan
pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah
besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya
biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu
variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang dipakai
adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas
atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai
adalah regresi berganda (multiple regression).
13
scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan berdasarkan
inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut
ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil
menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus biaya.
Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun
berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang
klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal
yaitu manajer membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah
dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi
yang disusun dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan
14
manajer.
Tradisional Kontribusi
Penjualan: XX Penjualan XX
Dikurangi harga pokok XX - Dikurangi biaya variabel
penjualan
Laba Kotor XX Produksi Var. XX
Dikurangi biaya Penjualan Var. XX
Penjualan XX Administrasi Var. XX XX -
Administrasi XX XX - Margin Kontribusi XX
Laba bersih XX Dikurangi biaya tetap
Produksi tetap XX
Penjualan tetap XX
Administrasi tetap XX XX -
Laba bersih XX
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan
perilaku biaya. Ada tiga tipe pola perilaku biaya, biaya variabel merupakan biaya yang
meningkatsecara proporsional dengan peningkatan aktivitas. Biaya tetap adalah biaya
yang tidak berubah jumlah totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah, sedangkan
biaya campuran merupakan biaya yang mempunyai komponen biaya tetap dan biaya
variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode Scattergraph,
Metode Tinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil, dan Metode Regresi
Berganda.
Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba
rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format
fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi,
administrasi, dan penjualan.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba
rugi yang baru yang disebut pendekatan kontribusi (contribution approach). Hal khusus
yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi
perilaku biaya dalam laporan tersebut.
16