Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL

DISUSUOLEH:
FARADILAH RISKA
KELAS
XI IPA 1

SMAN 1 BANGKINANG KOTA


T/P 2015-2016
A. Pengertian Gelombang.
Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya gelombang
membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran
sendiri merupakan sumber gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan
gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga). Gelombang juga dapat diatikan
sebagai bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat
panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau
menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat
rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.

Gambar 2.1 : Gelombang laut


Pada gambar Gelombang laut diatas merupakan salah satu contoh gelombang yang sering kita
temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain gelombang laut, masih terdapat banyak contoh
lainnya. Ketika Anda melempar sebuah batu kecil pada permukaan air yang tenang, akan muncul
gelombang yang berbentuk lingkaran dan bergerak ke luar. Contoh lain adalah gelombang yang
merambat sepanjang tali yang terentang lurus bila Anda menggerakan tali naik turun. Ketika kita
berbicara mengenai gelombang, kita tidak bisa mengabaikan getaran.

Gambar 2.2: Genangan air yang tenang ketika dilempar batu


Pada Gambar 2 di atas, dapat dilihat ketika kita melempar batu ke dalam genangan air
yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar atau berosilasi
terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang
pada genangan air tadi. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang, maka gelombang akan
merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum
gelombang yang mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang
tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Kita menyaksikan
gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin Kita berpikir bahwa gelombang membawa air laut
menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Kita saksikan adalah setiap
partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Hal ini berarti
bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka
benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi
gelombang untuk merambat. Misalnya ketika Kita mandi di air laut, kita akan merasa terhempas
ketika diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap gelombang selalu membawa energi
dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa
gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi ya

B. Jenis-Jenis Gelombang

Secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang yaitu, gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
- Jenis gelombang berdasarkan pada medium perambatan gelombang adalah :
a. Gelombang mekanik, adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, yang menyalurkan energi untuk keperluan proses penjalaran sebuah gelombang. Suara
merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang merambat melalui perubahan tekanan
udara dalam ruang (rapat-renggangnya molekul-molekul udara).

b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur,
yaitu: panjang gelomban, frekuensi, amplitude, dan kecepatan.

Sumber Gelombang Elektronmagnetik adalah sebagai berikut :


1. Osilasi Listrik
2. Sinar matahari yang menghasilkan sinar infra mera
3. Lampu merkuri yang menghasilkan ultra violet
4. Penembakan elektron dalam abung hampa pada keping logam yang menghasilkan
sinar X (digunakan untuk rontgen) inti atom yang tidak stabil yang menghasilkan sinar
gamma.

Sedangkan berdasarkan arah rambatan dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan longitudinal.
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan
tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak
gelombang.

Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah.
Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari
posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut
panjang gelombang (disebut lambda – huruf Yunani). Panjang gelombang juga bisa juga
dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.

2.Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan,
searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang
berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.

Pada Gambar diatas, tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan
merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan
daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola
berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan.
Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan.
Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau
regangan.

C. Gejala Gelombang

1. pemantulan
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu
sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas gelombang datang membentuk
sudut θ terhadap garis normal (garis yang tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang
dipantulkan akan membentuk sudut θ terhadap garis normal.

Gambar 2.5 : Pemantulan Gelombang


2. Pembiasan
Pembiasan gelombang (refraksi) adalah pembelokan arah muka gelombang ketika masuk dari
satu medium ke medium lainnya. Adakalanya pembiasan dan pemantulan terjadi secara
bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai medium lain, sebagian gelombang akan
dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan atau dibiaskan. Refraksi terjadi karena
gelombang memiliki kelajuan berbeda pada medium yang berbeda.

Gambar 2.6 : Pemanulan dan Pembiasan Gelombang


3. Interferensi
nterferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang atau
lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat
menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi maksimum) dan
dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi
minimum).
Gambar 2.7 : interferensi mak-min

4. Difraksi
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah sempit atau
penghalang.

Gambar 2.8 : Difraksi Gelombang


Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang
lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak
berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah
yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi
gelombang.

Gelombang tegak an gelombang berjalan(stasioner)

1. Pengertian Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Pada sebuah tali yang panjang
diregangkan di dalam arah x di mana sebuah gelombang transversal sedang berjalan. Pada
saat t = 0, bentuk tali dinyatakan:
y = f (x) ............................................................... (1)
dengan y adalah pergeseran transversal tali pada kedudukan x. Bentuk gelombang tali yang
mungkin pada t = 0 ditunjukkan pada Gambar 1(a).
Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada
x=vt.
Pada waktu t gelombang tersebut berjalan sejauh vt ke kanan, dengan v menunjukkan besarnya
kecepatan gelombang, yang dianggap konstan.
Maka persamaan kurva pada waktu t adalah:
y = f (x – vt) .................................................... (2)
Persamaan (2) adalah persamaan umum yang menyatakan sebuah gelombang yang berjalan ke
kanan, di mana x akan semakin besar dengan bertambahnya waktu, dan secara grafis
ditunjukkan pada Gambar 1(b). Apabila kita ingin menyatakan sebuah gelombang yang berjalan
ke kiri, maka:
y = f (x + vt) ........................................................ (3)
Untuk sebuah fase khas dari sebuah gelombang yang berjalan ke kanan berlaku:
x – vt = konstan
Maka dari diferensiasi terhadap waktu akan diperoleh:
(dx/dt) - v = 0 atau (dx/dt) - v ......................................... (4)
Dengan v adalah kecepatan fase gelombang. Untuk gelombang yang berjalan ke kiri kita
memperoleh kecepatan fase gelombang adalah -v.
Persamaan gelombang tali pada waktu t = 0 dinyatakan:
y = A sin (2π/λ)x ...................................................... (5)
Bentuk gelombang tersebut adalah sebuah kurva sinus, ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Kurva sinus pada gelombang tali.

2. Pengertian Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak, merupakan
jenis gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium, namun tetap diam.
Gelombang ini berlawanan dengan gelombang berjalan atau gelombang merambat, yang bentuk
gelombangnya bergerak melalui medium dengan kelajuan gelombang. Gelombang diam
dihasilkan bila suatu gelombang berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya sendiri.
Amplitudo gelombang ini berubah-ubah sesuai posisinya.
Pada dua deret gelombang dengan frekuensi sama, memiliki kelajuan dan amplitudo yang
sama, berjalan di dalam arah-arah yang berlawanan sepanjang sebuah tali, maka persamaan
untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah:
y1 = A sin (kx −ωt )
y2 = A sin (kx +ωt )
Resultan kedua persamaan tersebut adalah:
y = y1 + y2 = A sin (kx − ωt ) + A sin (kx + ωt ) ....... (16)
Dengan menggunakan hubungan trigonometrik, resultannya menjadi:
y = 2A sin kx cosωt ......................................... (17)
Persamaan (17) adalah persamaan sebuah gelombang tegak (standing wave). Ciri sebuah
gelombang tegak adalah kenyataan bahwa amplitudo tidaklah sama untuk partikel-partikel yang
berbeda-beda tetapi berubah dengan kedudukan x dari partikel tersebut. Amplitudo (persamaan
(17)) adalah 2 ym sin kx, yang memiliki nilai maksimum 2 ym di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π/2, 3π/2, 5π/2, dan seterusnya
atau x = λ/4, 3λ/4, 5λ/4, dan seterusnya
Titik tersebut disebut titik perut, yaitu titik-titik dengan pergeseran maksimum. Sementara itu, nilai
minimum amplitudo sebesar nol di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π , 2π , 3π, dan seterusnya
atau x = λ/2, λ, 3λ/2, λ dan seterusnya
Titik-titik tersebut disebut titik simpul, yaitu titik-titik yang pergeserannya nol. Jarak antara satu titik
simpul dan titik perut berikutnya yaitu seperempat panjang gelombang.

a. Gelombang Stasioner pada Ujung Tali Tetap

Gambar 3. menunjukkan refleksi sebuah pulsa gelombang pada tali dengan ujung tetap.

Gambar 3. Refleksi sebuah pulsa di ujung tetap sebuah


tali.
Ketika sebuah pulsa sampai di ujung, maka pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang
arahnya ke atas pada penopang, maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan
arahnya pada tali tersebut (menurut Hukum III Newton). Gaya reaksi ini menghasilkan sebuah
pulsa di penopang, yang berjalan kembali sepanjang tali dengan arah berlawanan dengan arah
pulsa masuk. Dapat dikatakan bahwa pulsa masuk direfleksikan di titik ujung tetap tali, di mana
pulsa direfleksikan kembali dengan arah pergeseran transversal yang dibalik. Pergeseran di
setiap titik merupakan jumlah pergeseran yang disebabkan oleh gelombang masuk dan
gelombang yang direfleksikan.

Karena titik ujung tetap, maka kedua gelombang harus berinterferensi secara destruktif di titik
tersebut sehingga akan memberikan pergeseran sebesar nol di titik tersebut. Maka, gelombang
yang direfleksikan selalu memiliki beda fase 180o dengan gelombang masuk di batas yang tetap.
Dapat disimpulkan, bahwa ketika terjadi refleksi di sebuah ujung tetap, maka sebuah gelombang
mengalami perubahan fase sebesar 180o. Hasil superposisi gelombang datang (y 1), dan
gelombang pantul (y2), pada ujung tetap, berdasarkan persamaan (17) adalah:
y = 2A sin kx cosωt
y = Ap cosωt ...................................................... (18)
Ap = 2A sin kx ...................................................... (19)
b. Gelombang Stasioner pada Ujung Tali Bebas

Refleksi sebuah pulsa di ujung bebas pada sebuah tali yang diregangkan terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4.Refleksi sebuah pulsa di ujung bebas sebuah tali yang


direnggangkan.
Pada saat pulsa tiba di ujung bebas, maka pulsa memberikan gaya pada elemen tali tersebut.
Elemen ini dipercepat dan inersianya mengangkut gaya tersebut melewati titik kesetimbangan. Di
sisi lain, gaya itu juga memberikan sebuah gaya reaksi pada tali. Gaya reaksi ini menghasilkan
sebuah pulsa yang berjalan kembali sepanjang tali dengan arah berlawanan dengan arah pulsa
yang masuk. Dalam hal ini refleksi yang terjadi adalah di sebuah ujung bebas.
Pergeseran maksimum partikel-partikel tali akan terjadi pada ujung bebas tersebut, di mana
gelombang yang masuk dan gelombang yang direfleksikan harus berinterferensi secara
konstruktif. Maka, gelombang yang direfleksikan tersebut selalu sefase dengan gelombang yang
masuk di titik tersebut. Dapat dikatakan, bahwa pada sebuah ujung bebas, maka sebuah
gelombang direfleksikan tanpa perubahan fase.
Jadi, sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul
di ujung tetap, dan titik perut di ujung bebas. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang
pantul pada ujung bebas adalah:
y = y1 + y2
dengan:
y1 = A sin (kx –ωt) dan y2 = -A sin (kx +ωt)
maka:
y =[A sin (kx −ωt )− sin (kx +ωt )]
y = 2A cos kx sin ωt ......................................... (20)
y = Ap sin ωt ...................................................... (21)
Ap = 2A cos k x .................................................... (22)

Anda mungkin juga menyukai