PEMANASAN GLOBAL
DISUSUOLEH:
FARADILAH RISKA
KELAS
XI IPA 1
Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang
tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Kita menyaksikan
gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin Kita berpikir bahwa gelombang membawa air laut
menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Kita saksikan adalah setiap
partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Hal ini berarti
bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka
benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi
gelombang untuk merambat. Misalnya ketika Kita mandi di air laut, kita akan merasa terhempas
ketika diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap gelombang selalu membawa energi
dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa
gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi ya
B. Jenis-Jenis Gelombang
Secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang yaitu, gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
- Jenis gelombang berdasarkan pada medium perambatan gelombang adalah :
a. Gelombang mekanik, adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, yang menyalurkan energi untuk keperluan proses penjalaran sebuah gelombang. Suara
merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang merambat melalui perubahan tekanan
udara dalam ruang (rapat-renggangnya molekul-molekul udara).
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur,
yaitu: panjang gelomban, frekuensi, amplitude, dan kecepatan.
Sedangkan berdasarkan arah rambatan dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan longitudinal.
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan
tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak
gelombang.
Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah.
Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari
posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut
panjang gelombang (disebut lambda – huruf Yunani). Panjang gelombang juga bisa juga
dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.
2.Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan,
searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang
berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.
Pada Gambar diatas, tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan
merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan
daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola
berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan.
Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan.
Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau
regangan.
C. Gejala Gelombang
1. pemantulan
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu
sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas gelombang datang membentuk
sudut θ terhadap garis normal (garis yang tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang
dipantulkan akan membentuk sudut θ terhadap garis normal.
4. Difraksi
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah sempit atau
penghalang.
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Pada sebuah tali yang panjang
diregangkan di dalam arah x di mana sebuah gelombang transversal sedang berjalan. Pada
saat t = 0, bentuk tali dinyatakan:
y = f (x) ............................................................... (1)
dengan y adalah pergeseran transversal tali pada kedudukan x. Bentuk gelombang tali yang
mungkin pada t = 0 ditunjukkan pada Gambar 1(a).
Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada
x=vt.
Pada waktu t gelombang tersebut berjalan sejauh vt ke kanan, dengan v menunjukkan besarnya
kecepatan gelombang, yang dianggap konstan.
Maka persamaan kurva pada waktu t adalah:
y = f (x – vt) .................................................... (2)
Persamaan (2) adalah persamaan umum yang menyatakan sebuah gelombang yang berjalan ke
kanan, di mana x akan semakin besar dengan bertambahnya waktu, dan secara grafis
ditunjukkan pada Gambar 1(b). Apabila kita ingin menyatakan sebuah gelombang yang berjalan
ke kiri, maka:
y = f (x + vt) ........................................................ (3)
Untuk sebuah fase khas dari sebuah gelombang yang berjalan ke kanan berlaku:
x – vt = konstan
Maka dari diferensiasi terhadap waktu akan diperoleh:
(dx/dt) - v = 0 atau (dx/dt) - v ......................................... (4)
Dengan v adalah kecepatan fase gelombang. Untuk gelombang yang berjalan ke kiri kita
memperoleh kecepatan fase gelombang adalah -v.
Persamaan gelombang tali pada waktu t = 0 dinyatakan:
y = A sin (2π/λ)x ...................................................... (5)
Bentuk gelombang tersebut adalah sebuah kurva sinus, ditunjukkan pada Gambar 2.
Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak, merupakan
jenis gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium, namun tetap diam.
Gelombang ini berlawanan dengan gelombang berjalan atau gelombang merambat, yang bentuk
gelombangnya bergerak melalui medium dengan kelajuan gelombang. Gelombang diam
dihasilkan bila suatu gelombang berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya sendiri.
Amplitudo gelombang ini berubah-ubah sesuai posisinya.
Pada dua deret gelombang dengan frekuensi sama, memiliki kelajuan dan amplitudo yang
sama, berjalan di dalam arah-arah yang berlawanan sepanjang sebuah tali, maka persamaan
untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah:
y1 = A sin (kx −ωt )
y2 = A sin (kx +ωt )
Resultan kedua persamaan tersebut adalah:
y = y1 + y2 = A sin (kx − ωt ) + A sin (kx + ωt ) ....... (16)
Dengan menggunakan hubungan trigonometrik, resultannya menjadi:
y = 2A sin kx cosωt ......................................... (17)
Persamaan (17) adalah persamaan sebuah gelombang tegak (standing wave). Ciri sebuah
gelombang tegak adalah kenyataan bahwa amplitudo tidaklah sama untuk partikel-partikel yang
berbeda-beda tetapi berubah dengan kedudukan x dari partikel tersebut. Amplitudo (persamaan
(17)) adalah 2 ym sin kx, yang memiliki nilai maksimum 2 ym di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π/2, 3π/2, 5π/2, dan seterusnya
atau x = λ/4, 3λ/4, 5λ/4, dan seterusnya
Titik tersebut disebut titik perut, yaitu titik-titik dengan pergeseran maksimum. Sementara itu, nilai
minimum amplitudo sebesar nol di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π , 2π , 3π, dan seterusnya
atau x = λ/2, λ, 3λ/2, λ dan seterusnya
Titik-titik tersebut disebut titik simpul, yaitu titik-titik yang pergeserannya nol. Jarak antara satu titik
simpul dan titik perut berikutnya yaitu seperempat panjang gelombang.
Gambar 3. menunjukkan refleksi sebuah pulsa gelombang pada tali dengan ujung tetap.
Karena titik ujung tetap, maka kedua gelombang harus berinterferensi secara destruktif di titik
tersebut sehingga akan memberikan pergeseran sebesar nol di titik tersebut. Maka, gelombang
yang direfleksikan selalu memiliki beda fase 180o dengan gelombang masuk di batas yang tetap.
Dapat disimpulkan, bahwa ketika terjadi refleksi di sebuah ujung tetap, maka sebuah gelombang
mengalami perubahan fase sebesar 180o. Hasil superposisi gelombang datang (y 1), dan
gelombang pantul (y2), pada ujung tetap, berdasarkan persamaan (17) adalah:
y = 2A sin kx cosωt
y = Ap cosωt ...................................................... (18)
Ap = 2A sin kx ...................................................... (19)
b. Gelombang Stasioner pada Ujung Tali Bebas
Refleksi sebuah pulsa di ujung bebas pada sebuah tali yang diregangkan terlihat pada Gambar 4.