Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN (1)

Nama : Andreas Muslim


NPM : 1614901210730
Ruangan : Dual Diagnosa
Nama Klien : Tn. M.A
Umur : 22 Tahun
Hari/Tanggal : Kamis , 21 September 2017
Interaksi : SP 2 Resiko perilaku Kekerasan,
Jam : 10.30 WITA

I. PROSES KEPERAWATAN
.1 Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan perasaannya tenang dan tidak ada rasa marah

DO :
 Klien tampak tenang di ruangan
 Klien tidak ada menujukan perilaku kekerasan
 Klien kooperatif

.2 Diagnosa keperawatan:
 Resiko Perilaku Kekerasan

.3 Tujuan khusus
 Klien dapat memasukan latihan fisik dalam jadwal kegiatan harian.
 Klien mengetahui cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (6
benar, obat, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat,
akibat jika tidak meminum obat sesuai program, akibat putus obat).
 Klien dapat memasukkan jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan
minum obat

.2 Tindakan keperawatan
 Strategi Pelaksanaan 2 Resiko perilaku kekerasan
II. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi bapak?,masih ingat dengan saya, nama saya andreas
muslim Hari ini saya dinas pagi - sore dari jam 08:00-17:00. Saya yang
akan merawat bapak selama bapak dirumah sakit.
2. Evaluasi/ validasi:
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”?
bagaimana kalau kita bercakap cakap pak”?
3. Kontrak :
a. Topik:
”Kita akan belajar tentang obat ya pak?”
b. Waktu:
“Bagaimana kalau kita bicara 15 menit,?”
c. Tempat:
“Kita bicara disini saja ya bapak, di samping tempat tidur?”

B. KERJA ( Langkah-langkah tindakan keperawatan )


1. SP 2 Resiko perilaku kekerasan
“Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Berapa
macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien)
Ini yang warna kuning adalah THP 2 kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7
malam gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Ini namanya Clozapin 2
kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7 malam gunanya agar bapak tenang 2
Ini namanya Halopteridol 2 kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7 malam.
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter,
sebab kalau putus obat, Bapak akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis Bapak bisa minta
ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Bapak
harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Bapak
Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya Bapak juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per
hari”

C. TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi klien ( subjektif ) :
“Bapak, bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tadi,?”
b. Evaluasi perawat ( objektif setelah reinforcement ):
“Apakah bapak masih ingat apa saja nama obat nya tadi? bisa
bapak sebutkan
c. Tindakan lanjut klien :
“Nah nanti Bapak bisa pelajari tentang obatnya ya pak, ini saya
beri catatan agar bapak bisa mempelajari tentang obatnya”
2. Kontrak yang akan datang
a. Topik:
“Bagaimana kalau nanti kita berbincang-bincang lagi?”
b. Waktu:
“Bagaimana kalau selama 15 menit jam 14.00?”
c. Tempat:
“Tempatnya mau dimana ?gimana kalau kita duduk diluar”.

Banjarmasin,21 September 2017

Perseptor akademik perseptor klinik

( ) ( )
STRATEGI PELAKSANAAN

Nama : Andreas Muslim


NPM : 1614901210730
Ruangan : Dual Diagnosa
Nama Klien : Tn. M.A
Umur : 22 Tahun
Hari/Tanggal : Kamis, 21 September 2017
Interaksi : SP 2 Resiko perilaku Kekerasan,
Jam : 14.30 WITA

III. PROSES KEPERAWATAN


.2 Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan perasaannya tenang dan tidak ada rasa marah

DO :
 Klien tampak tenang di ruangan
 Klien tidak ada menujukan perilaku kekerasan
 Klien kooperatif

.3 Diagnosa keperawatan:
 Resiko Perilaku Kekerasan

.4 Tujuan khusus
 Klien dapat memasukan latihan fisik dalam jadwal kegiatan harian.
 Klien mengetahui cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (6
benar, obat, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat,
akibat jika tidak meminum obat sesuai program, akibat putus obat).
 Klien dapat memasukkan jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan
minum obat

.2 Tindakan keperawatan
 Strategi Pelaksanaan 2 Resiko perilaku kekerasan
IV. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
D. ORIENTASI
4. Salam terapeutik :
Selamat siang bapak?,masih ingat dengan saya, nama saya andreas
muslim Hari ini saya dinas pagi - sore dari jam 08:00-17:00. Saya yang
akan merawat bapak selama bapak dirumah sakit.
5. Evaluasi/ validasi:
Bagaimana perasaan bapak sekarang? Apa keluhan bapak saat ini”?
bagaimana kalau kita bercakap cakap pak”?
6. Kontrak :
d. Topik:
”Kita akan belajar tentang obat ya pak?”
e. Waktu:
“Bagaimana kalau kita bicara 15 menit,?”
f. Tempat:
“Kita bicara disini saja ya bapak, di samping tempat tidur?”

E. KERJA ( Langkah-langkah tindakan keperawatan )


2. SP 2 Resiko perilaku kekerasan
“Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Berapa
macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien)
Ini yang warna kuning adalah THP 2 kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7
malam gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Ini namanya Clozapin 2
kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7 malam gunanya agar bapak tenang 2
Ini namanya Halopteridol 2 kali sehari jam 7 pagi, dan jam 7 malam.
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter,
sebab kalau putus obat, Bapak akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis Bapak bisa minta
ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Bapak
harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Bapak
Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya Bapak juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per
hari”

F. TERMINASI
3. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
d. Evaluasi klien ( subjektif ) :
“Bapak, bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tadi,?”
e. Evaluasi perawat ( objektif setelah reinforcement ):
“Apakah bapak masih ingat apa saja nama obat nya tadi? bisa
bapak sebutkan
f. Tindakan lanjut klien :
“Nah nanti Bapak bisa pelajari tentang obatnya ya pak.
4. Kontrak yang akan datang
d. Topik:
“Bagaimana kalau nanti kita berbincang-bincang lagi?”
e. Waktu:
“Bagaimana kalau selama 15 menit jam 10.00?”
f. Tempat:
“Tempatnya mau dimana ?gimana kalau kita duduk diluar”.

Banjarmasin,21 September 2017

Perseptor akademik perseptor klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai