Sebagaimana yang kita ketahui bahwa agama yang sekarang berkembang di
Nusantara terdiri dari lima agama yang diresmikan pemerintah Indonesia yaitu ; Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Agama – agama tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang di Nusantara ini, banyak teori yang bermunculan tentang bagaimana bisa Agama – agama yang ada di Indonesia sekarang. Telah diketahui bahwa Agama pertama kali yang datang ke Nusantara adalah agama Hindu yang berasal dari India, setelah itu Budha, Islam dan berkelanjutan ke Agama Kristen, namun pernahkah kita bertanya “apakah sebelum agama – agama tersebut datang ke Nusantara, Penduduk Nusantara tak beragama ? Atau memiliki aliran kepercayaan Animisme ? (Penyembah Arwah Nenek moyang). Kebanyakan dari kita pasti beranggapan seperti itu, bahwa rakyat Nusantara sebelum kedatangan agama – agama yang kita kenal sekarang, menganut aliran animisme karena sebuah teori dari ilmuwan Belanda yang beranggapan seperti itu. Namun, Setelah diteliti dan dipelajari lebih lanjut, aliran kepercayaan masyarakat Nusantara pada saat itu sama sekali tidak menyembah berhala atau roh nenek moyang sedikit pun. Lantas kepercayaan masyarakat Nusantara menyembah apa jika bukan roh nenek Moyang ?. Apakah kalian pernah mendengar Istilah Kejawen, Sunda Wiwitan ? Jika pernah mendengar, maka itu adalah sebuah gambaran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Nusantara yang terdahulu, dan Nama – nama istilah tersebut ternyata berasal dari pangkal kepercayaan yang bernama Kapitayan. Berikut penjelasan tentang Kepercayaan Kapitayan.