PENDAHULUAN
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar luas
Lintang Utara dan 40° Lintang Selatan. Malaria hampir ditemukan di seluruh
bagian dunia, terutama di negara-negara yang beriklim tropis dan sub tropis
dan penduduk yang beresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,5 milyar
orang atau 41% dari jumlah penduduk dunia. Setiap tahun kasusnya berjumlah
khas malaria klinik. Limpa merupakan organ penting dalam pertahanan tubuh
terhadap infeksi malaria. Limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan
terjadi akibat timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah,
imunocromatografi.?
1
1.3 Tujuan Praktikum
imunocromatografi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Malaria adalah kata yang berasal dari bahasa Italia, yang artinya mal :
buruk dan area : udara, jadi secara harfiah berarti penyakit yang sering timbul
di daerah dengan udara buruk akibat dari lingkungan yang buruk. Selain itu,
juga bisa diartikan sebagai suatu penyakit infeksi dengan gejala demam
oleh nyamuk Anopheles betina. Terdapat banyak istilah untuk malaria yaitu
demam tropik, demam pantai dan ague. Dalam sejarah tahun 1938 pada
Countess d’El Chincon, istri Viceroy dari Peru, telah disembuhkan dari
yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini
3
Seorang dapat menginfeksi lebih dari satu jenis plasmodium, dikenal
kadang dijumpai tiga jenis plasmodium sekaligus, meskipun hal ini jarang
penualaran tinggi.
manusia yang sudah terinfeksi parasit malaria. Nyamuk mencerna darah yang
mengandung gamet jantan dan betina dari parasit malaria. Di dalam perut
nyamuk, gamet itu bergabung menjadi sel yang disebut zigot. Zigot
sprozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran
peredaran darah selama kurang lebih ½ jam. Setelah itu sporozoit akan
4
berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000-30.000 merozoit
hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi
relaps (kambuh).
Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk
keperedaran darah dan menginfeksi sel darah merah. Di dalam sel darah
merozoit yang keluar akan menginfeksisel darah merah lainnya. Siklus ini
5
2.3 Masa Inkubasi
Yaitu rentan waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis
yang menginfeksi sel darah merah akan membentuk stadium seksual (genosit
Pada penderita malaria dapat ditemukan satu atau lebih gejala-gejala klinis
tubuh. Pada beberapa kasus dapat disertai gejala lainnya berupa mual, muntah
malaria pada orang yang pernah terkena serangan sebelumnya. Hal ini
sehingga gejala klinisnya tidak selalu dapat terlihat. Kondisi demikian dapat
juga terjadi pada penderita yang sebelumnya sudah mengobati dirinya sendiri.
Keluhan yang dirasakan mungkin hanya berupa sedikit demam dan sakit
yang terlatih, tapi pendekatan ini tidak mahal dan tidak memerlukan alat
6
khusus. Gejala dan tanda yang palingutama digunakan dalam menegakkan
peningkatan tekanan obat yang mengarah pada resistensi obat. Ini akan
mahal, serta paparan pasien terhadap efek samping obat yang tidak
perlu. Karena itu diagnosis malaria berdasarkan klinis saja kurang bisa
2010).
Diagnostic Tests(RDT).
7
dan menghitung dengan mikroskop jumlah parasit di hapusan darah dan
dilapisan eritrosit (buffy coat) pada sampel darah yang sudah disentrifugasi.
reagen labil, dan lingkungan pemeriksaan yang khusus. Saat ini PCR tidak
1. Pemeriksaan Mikroskopis
8
menggunakan sudut dari kaca obyek yang kedua sebarkan darah
pemeriksa bisa melihat bentuk parasit pada lapisan tebal dar imateri
parasit malaria. Preparat ini terdiri dari banyak lapisan sel darah
malaria, jika ada, lebih terkonsentrasi dari pada di preparat tipis dan
darah berukuran kecil diletakkan pada salah satu ujung dari kaca obyek
dan menyebarkannya dengan hapusan yang tipis saat kaca obyek yang
9
pewarna Field’s, Wright’s atau Giemsa. Preparat tipis digunakan
baik terdiri dari satu lapis sel darah merah dan sel darah putih yang
10
juga dipengaruhi oleh densitas parasit. Pemeriksaan mikroskop
11
darah merahdan masih terdeteksi di darah selama minimal 28 hari
malaria kronik.
12
sampel berupa darah mengalir melintasi permukaan membran nitro
prosedur kontrol).
darah yang diperoleh dari tusukan pada jari. Spesimen ini dicampur
kapiler.
13
predeposit antibodi yang spesifik terhadap antigen target dan terhadap
bagus (>95%) pada beberapa studi dan kurang (80%)pada studi yang
hasil positif palsu dan negatif palsu pada beberapa kasus. Hasil positif
palsu terjadi karena reaksi silang dengan faktor rematoid yang ada di
dari darah pasien. Aldolase dan pLDH secara cepat tidak terdeteksi
14
gametosit, dimana gametosit dapat tampak setelah infeksi klinis
15
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 8 April 2019 pada pukul 13.00
3.2 Tujuan
3.3 Metode
Deteksi Ag HRP-2
3.5.1 Alat
c. Centrifuge
d. Holder
16
e. Disposible
f. Torniquet
3.5.2 Bahan
a. Darah
3.6 Analitik
a) Reaktif (+) : Jika terdapat garis merah pada line control dan test.
b) Non-reaktif (-) : Jika terdapat garis merah pada line control (C).
17
BAB IV
4.1 Hasil
sebagai berikut :
Hanya 1 garis
control (C)
4.2 Pembahasan
yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia. Penyakit ini
manusia yang sudah terinfeksi parasit malaria. Nyamuk mencerna darah yang
mengandung gamet jantan dan betina dari parasit malaria. Di dalam perut
nyamuk, gamet itu bergabung menjadi sel yang disebut zigot. Zigot
18
sprozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran
darah.
Pada penderita malaria dapat ditemukan satu atau lebih gejala-gejala klinis
tubuh. Pada beberapa kasus dapat disertai gejala lainnya berupa mual, muntah
malaria pada orang yang pernah terkena serangan sebelumnya. Hal ini
sehingga gejala klinisnya tidak selalu dapat terlihat. Kondisi demikian dapat
juga terjadi pada penderita yang sebelumnya sudah mengobati dirinya sendiri.
Keluhan yang dirasakan mungkin hanya berupa sedikit demam dan sakit
kepala ringan.
Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa sampel darah dari Nn. NI
yang diambil dan diperiksa didapatkan hasil yang (-) negatif tidak
satu garis merah di daerah C saja. Hasil pemeriksaan positif jika terbentuknya
dua garis merah pada daerah C dan T sebagaimana pada kontrol Positif. Tes ini
prosedural. Interpretasi hasil dari RDT dapat dilihat dari muncul atau tidaknya
warna pada tes strip tersebut. Pada setiap tes yang telah dilakukan warna pada
garis kontrol harus muncul, apabila warna pada garis kontrol tidak muncul
19
berarti hasil tes tersebut tidak akurat (invalid), dan tes harus di ulangi
bentuk dipstick.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar luas
Lintang Utara dan 40° Lintang Selatan. Malaria hampir ditemukan di seluruh
bagian dunia, terutama di negara-negara yang beriklim tropis dan sub tropis
dan penduduk yang beresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,5 milyar
orang atau 41% dari jumlah penduduk dunia. Malaria adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak
di dalam sel darah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui
5.2 Saran
tetes dilakukan dengan posisi tegak lurus agar volume yang ada di rapid test
21
DAFTAR PUSTAKA
Desrinawati. 2002 Rapid Manual Test sebagai Alat diagnostik Malaria. Sari
pediatriJurnal, Vol.4.
22