Anda di halaman 1dari 41

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1
PENDAHULUAN
Program Prioritas Renstra Kemenkes
2015 - 2019

Meningkatnya Penurunan Pengendalian


Sinergitas AKI dan AKB ATM Meningkatnya
Antar K/L Efektivitas
Pusat & Litbangkes
Penurunan Pengendalian
Daerah
stunting PTM

Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya Pengendalian Meningkatnya Akses &


masyarakat Penyakit Mutu Fasyankes

Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu


Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar)
Pemerataan Tenaga Kesehatan
& Alkes

Meningkatnya tata kelola Meningkatnya Kom- Meningkatnya Sistem


Meningkatnya Integrasi Informasi Kes.
kepemerintahan yang baik petensi & Kinerja
Perencanaan, Bimtek & Monev Terintegrasi
dan bersih Aparatur Kemenkes

Pengendalian PTM menjadi salah satu program prioritas Kemenkes


BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019
Rawat Inap Rawat Jalan
3.543.801
2.690.660
3.112.908 3.783.861
2.277.367
1.901.805
1.922.723 2.224.458 2.532.370
1.359.013 1.627.387 2.703.915

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Januari – Juni 2014


Biaya Rawat Jalan Biaya Rawat Inap Penyakit Beban Biaya
Penyakit
(Rp) (Rp)
Ʃ Kasus
Katastropik Rawat Inap
Semua Penyakit 3,45 triliun 12,66 triliun 1 Jantung 1,82 triliun 232.010
Penyakit Katastropik 1,03 triliun 4,24 triliun
2 Stroke 794,08 miliar 172.303
Beban Katastropik 30% 33,50%
5 penyakit dengan beban biaya rawat 3 Ginjal 750 miliar 138.779

inap tertinggi adalah Penyakit Tidak 4 Diabetes 313,64 miliar 70.584


Menular. 5 Kanker 313,09 miliar 56.033

Tanpa intervensi yang berarti, beban 6 Talasemia 174,85 miliar 53.948


pengeluaran kesehatan di Indonesia 7 Hemofilia 71,25 miliar 12.170
diproyeksi dapat terus meningkat.
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM P2PTM Tahun 2015-2019
DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU UTARA

No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan


pengendalian PTM terpadu 10% 20% 30% 40% 50%

2 Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan


kegiatan Posbindu PTM 10% 20% 30 % 40% 50 %

3 Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan


deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun 10% 15% 25% 40% 50%

4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kebijakan


Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah 10% 20% 30% 40% 50%

5 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi


dini dan rujukan kasus katarak 5% 10% 20% 30%

5
TARGET DAN CAPAIAN
Program P2PTM Maluku Utara
2018
INDIKATOR RENSTRA
Persentase Puskesmas Persentase Persentase perempuan Persentase Kab/Kota yang Persentase puskesmas
yang melaksanakan desa/kelurahan yang usia 30-50 tahun yang melaksanakan Kebijakan yang melaksanakan
NO KAB/KOTA
Pengendalian terpadu melaksanakan kegiatan dideteksi dini kanker KTR , Minimal 50 % deteksi dini dan rujukan
PTM (PANDU PTM) Posbindu PTM serviks dan payudara Sekolah katarak

2018 2018 2018 2018 2018


TARGET (%) CAPAIAN (%) TARGET (%) CAPAIAN (%) TARGET (%) CAPAIAN (%) TARGET (%) CAPAIAN (%) TARGET (%) CAPAIAN (%)

1 Kota Ternate 40 68 40 58.4 40 5.6 40 27,3 20 0


2 Kota Tidore Kepulauan 40 68 40 40.4 40 2.7 40 20 20 0
3 Kab. Halmahera Utara 40 0 40 4.5 40 1.7 40 0 20 0
4 Kab. Halmahera Barat 40 0 40 35.8 40 0,7 40 0 20 0
5 Kab. Halmahera Timur 40 0 40 91 40 0.7 40 0 20 0
6 Kab. Halmahera Tengah 40 0 40 29.5 40 0 40 0,9 20 0
7 Kab. Halmahera Selatan 40 0 40 9.8 40 0.3 40 0.2 20 0
8 Kab. Kepulauan Sula 40 68 40 48.7 40 0 40 0 20 0
9 Kab. Pulau Morotai 40 71 40 34.09 40 0 40 0 20 0
10 Kab. Pulau Taliabu 40 0 40 0 40 0 40 0 20 0
Prov. Maluku Utara 40 40 40 30.2 40 2,0 40 4,8 20 0
Sepuluh Penyebab Kematian Utama
(Semua Umur) Sample Registration System (SRS) Indonesia,
2014
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
Trend penyebab kematian saat ini didominasi oleh PTM
Penyebab kematian akibat PTM utama tahun 2014 adalah stroke, penyakit
jantung dan DM
Prevalensi Penyakit Tidak Menular (Hipertensi dan DM)

Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035,


BPS (Diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI)
*) Data Riskesdas 2018
PTM bukan penyakit orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah
mulai banyak ditemukan pada penduduk usia lebih muda
PROPORSI PENDUDUK
DENGAN FAKTOR RISIKO PTM DI MALUKU UTARA
BERDASARKAN HASIL RISKESDAS
2013 2018
FAKTOR RISIKO PTM
(%) (%)
1 Merokok (usia ≥ 15 th) 36,3 32,1

2 Aktifitas fisik kurang (usia ≥ 10 th) 26,1 33,5

3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia ≥ 10 th) 93,5 94,5

4 Konsumsi minuman beralkohol n.a 2,2


Konsumsi minuman beralkohol berbahaya n.a n.a
5 Obesitas sentral (usia ≥ 18 th) 26,6 32,1
Data faktor risiko PTM tahun 2013 dan tahun 2018 menurut Riskesdas
Trend ini kemungkinan akan berlanjut sering dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang,Sumber:
kurang aktifitas fisik, merokok, dll) 9
Riskesdas 2007; Riskesdas 2013
Proporsi Aktivitas Fisik Kurang pada Penduduk Usia >
10 Tahun Menurut Karakter, 2013

Distribusi faktor risiko kurang aktivitas fisik


Pengaruh globalisasi dan modernisasi serta kemajuan teknologi menjadikan
masyarakat kurang beraktivitas fisik

Sumber: Riskesdas 2013


Kebijakan dan strategi
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Target 3.4 1/3 relative reduction on


premature morlaity due to NCD in 2030

12
Target Global PTM Penurunan
Polusi
Rumah Ketersediaan
Tangga Pengobatan
Penurunkan
25% prevalensi 50% Esensial dan
kebutaan pada Teknologi
tahun 2020 PTM 80%

Penurunan Cakupan Terapi


Konsumsi Farmakologis
Alkohol dan Konseling
10% 25% Penurunan 50%
Kematian Akibat
PTM hingga
Peningkatan
Penurunan tahun 2025 Diabetes/
Kurang Obesitas
aktifitas Fisik
10% 0%

Penurunan Penurunan
Asupan Tekanan
Garam Darah Tinggi
Penurunan
30% Konsumsi 25%
Faktor Risiko Tembakau
Sistem Respon Nasional
Target Regional 30%
Target Global
Strategi 4*4
• Stategi diarahkan pada 4 penyakit PTM utama dan 4 Faktor Risiko Bersama yang
menjadi penyebab dari 60% kematian akibat PTM, dimana 80% diantaranya
berada pada negara low- and middle-income

• 4 Penyakit PTM Utama :


– Penyakit Jantung (Cardiovascular disease)
– Penyakit Kanker (Cancer) Diabetes Cancer Chronic
– Penyakit Paru Kronis Respiratory
Diseases
(Chronic Respiratory disease) Cardiovascular
– Diabetes Disease
Other NCDs
• 4 Faktor Risiko Bersama yang dapat dicegah:
– Penggunaan Tembakau/rokok
– Diet Tidak Sehat (Unhealthy Diet) Physical Unhealthy
– Kurang aktifitas Fisik inactivity diets
(Physical inactivity) Obesity Smoking Harmful use
of alcohol
– Penyalahgunaan Alkohol
(Harmful use of alcohol)
PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KARDIOVASKULAR:
KERANGKA PENDEKATAN SEDERHANA

Faktor Risiko yang dapat Faktor Risiko Patho- CVD


dimodifikasi (Gaya hidup dan Fisiologis: • IHD
lingkungan): •Hipertensi • Stroke
• Tembakau/rokok •Kolesterol tinggi • Peripheral artery dis.
• Kurang Aktifitas Fisik • Diabetes • Heart failure
• Diet Tidak Sehat • Obesitas (some cancers)
2 diantara 3
(↑garam, ↑ lemak & ↑ gula, tidak
↓buah&sayur) tahu/tidak
Menyadari
bahwa
mereka
berisiko + Surveillans
Stategi berbasis populasi : tinggi Stategi
pada kelompok
“High-risk” memantau dan
• Lingkungan
• Screening and treatment of mengevaluasi
• Kebijakan/Peraturan intervesi sbg
high-risk individuals:
• Edukasi • Often medication ($$) dasar perubahan
kebijakan
Pencegahan (↓ insidens/ kejadian kasus baru)
Origins of risk factors

Faktor Risiko Proximal:

• Gaya Hidup : Kurang aktifitas fisik, Obesitas, Diet tidak sehat,


Merokok/terpapar asap rokok, Stress)
• Pengobatan: Hipertensi, Hiperkolesterol, Diabetes

Faktor Risiko Distal (distal) Tidak langsung:

• Ketersediaan pangan/kebijakan pertanian


• Kesenjangan Sosial
• Perubahan Iklim (Climate Change)
• Kebijakan Fiscal eg tobacco
• Industrialisasi/ Urbanisasi
• Aging Population
Pencegahan dan Pengendalian PTM sangat terkait erat dengan perilaku
(model ekological, maka pendekatan determinant sosial pelayanan kesehatan
sangat relevan untuk PTM

• Greatest share of health problems are attributable to social conditions in which people live and work
• Focus on “causes of the causes”, particularly relevant for NCD (“lifestyle”): need for policies to protect
health across all sectors (“health in all policies”)
• Health transition varies by country, region, and local settings
The Final Report of the WHO Commission on Social Determinants of Health. 28 August 2008
Pendekatan “Best buys” Dalam Pencegahan dan Pengendalian PTM

*Pencegahan*
Faktor Risiko Intervensi
Menurunkan
tingkat
Penggunaan Produk • Peningkatan pajak (Tax increases)
keterpaparan
Tembakau • Kawasan Tanpa Rokok di tempat kerja dan tempat umum
terhadap Faktor
Risiko • Informasi dan Peringatan Kesehatan (Health information and warnings)
• Pelarangan iklan, promosi dan sponsorship rokok

Konsumsi alkohol • Peningkatan pajak (Tax increases)


berbahaya • Pembatasan akses alkohol eceran
• Pelarangan iklan minuman beralkohol
Diet tidak sehat dan • Pengurangan asupan gula/garam dari makanan
kurang aktifitas fisik • Menggantikan konsumsi “lemak jahat” (trans fat) dengan “lemak baik”
(polyunsaturated fat).
• Kampanye melalui media masa tentang gizi seimbang dan aktivitas fisik.
*Managemen
Penyakit • Konseling dan terapi multi-drugs untuk populasi dengan risiko tinggi
Penguatan
pelayanan Kardiovaskuler dan terjadinya serangan jantung dan stroke, termasuk untuk pasien yang
Kesehatan bagi diabetes sudah menderita penyakit kardiovaskuler.
orang dengan • Pengobatan serangan jantung dengan aspirin.
PTM Kanker • Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah kanker hati.
• Skrining dan pengobatan lesi pra-kanker untuk mencegah kanker serviks.

UN General Assembly. Political declaration of the high-level meeting of the General Assembly on the prevention and control of non-
communicable diseases. A/66/L.1. 16 September 2011. http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=A/66/L.1
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Universal
Coverage Masyarakat
Upaya Kuratif
Sehat Yang
Mandiri dan
Berkeadilan

Pendukung/penunjang

Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM
Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat
dan deteksi dini F R PTM
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS

• Gula darah tinggi

Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik
dan konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM
Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku dan FR Fisiologis / “FR Antara”
Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka seringkali tidak
disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala.
20
Deteksi
Sumber: Modifikasi dari from Global diniamenjadi
Health 2035: penting
world converging within auntuk dilakukan
generation. USA, The Lancet. 2013.
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kebijakan Strategi PPTM
UU 36/2009 ttg 1.Peningkatan upaya promotif dan
Kesehatan preventif
2.Partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat : Posbindu PTM. • Strategi PP- PTM
3.Peningkatan peran multidisiplin dan • bagi sektor
RPJMN 2015-2019 lintas sektoral : kemitraan dan jejaring
kerja.
kesehatan & sektor
4.Penguatan peran pemerintah lain
RENSTRA KEMENKES /pemerintah daerah : kearifan • Acuan perencanaan
2015-2019 lokal/karakteristik program PP-PTM
5.Pendekatan berjenjang dari masyarakat - pusat dan daerah
ke pelayanan kesehatan tersier dengan • Kesepahaman PP-
rujuk balik (continuum of care) : PTM secara lintas
GLOBAL PLAN OF pendekatan siklus kehidupan.
NCDs sektor
6.Dukungan ketersediaan infrastruktur
dengan kendali mutu pelayanan
REGIONAL PLAN kesehatan dan tenaga kesehatan yang
(WHO-SEARO) profesional pada setiap tatanan.

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PTM dengan memperhatikan UU Kesehatan, RPJMN,


Renstra Kemenkes serta target Global dan regional untuk pengendalian PTM
Pelayanan
Lansia
PELAYANAN PTM DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP • Perilaku Cerdik
• Diet sehat
• Aktivitas Fisik
• Posbindu PTM
Pelayanan bagi • Posyandu lansia
Dewasa • Deteksi Dini dan
Monitoring
faktor risiko PTM

Pelayanan bagi
anak Sekolah dan
Pelayanan bagi Remaja
bayi dan balita • Perilaku Cerdik
• Diet sehat gizi seimbang
• Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil • Posbindu PTM
• Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
• Deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara (wanita usia 30 – 50 th)
Pelayanan • UBM
•Penjaringan
PUS & WUS •Imunisasi Anak Sekolah
•UKS (Cerdik Di Sekolah)
•PMT (Diet sehat gizi seimbang)
•Aktivitas Fisik
• ASI eksklusif
• Pemeriksaan dan •Pencegahan merokok
• Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Pemberian makan / PMT
• Deteksi dini dan •Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring faktor risiko •Fe
• Penimbangan
• Konseling PTM • Vit A
• Skrining pra nikah • Diet sehat • MTBS
• Monitoring faktor risiko • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 22
PTM
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap Sehat
FKTP
Yang sehat Tidak Sakit
80 %

UKBM( Posyandu, Posyandu sehat /


Lansia, Posbindu PTM, FKRTL rujuk balik
Polindes, Poskesdes, Desa
Siaga) 20% sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN meninggal
KUPELIHARA *Sumber : Susenas 2010
Masyarakat ke Puskesmas hanya jika mereka mempunyai keluhan /sakit (30%).
Sementara sebagian besar PTM tidak bergejala pada awal perjalanan penyakit nya.
5
Puskesmas melaksanakan pelayanan di masyarakat (UKBM) bukan hanya menunggu
kunjungan di Puskesmas untuk meningkatkan cakupan pelayanan PTM
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi
T
seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
H

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM diselenggarakan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM agar mereka rajin kontrol dan
minum obat

24
PERLINDUNGAN TERHADAP
PAPARAN ASAP ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

KTR diberlakukan pada:


Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tempat proses belajar mengajar,
Tempat anak bermain,
Tempat ibadah,
Angkutan umum,

Pemda wajib menetapkan Tempat kerja

KTR di daerahnya Tempat umum dan


Tempat lain yang ditetapkan

Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, psl 49 ttg kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi terhadap paparan asap rokok
KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan.
Pembatasan Akses terhadap Produk Tembakau
Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Pelarangan menjual pada
• Terintegrasi dengan
:
Posbindu dan PANDU
– Anak usia < 18 tahun
PTM
– Ibu hamil
• Meningkatkan cukai dan
harga produk tembakau

Layanan Berhenti Berokok


merupakan upaya preventif
untuk mencegah penyakit PTM
terutama yang disebabkan oleh Membatasi akses terhadap
rokok. produk tembakau dengan
Fokus pelaksanaan dilakukan larangan penjualan pada anak
pada Fasyankes Tingkat Pertama dibawah umur dan
meningkatkan cukai
Meningkatkan Promosi melalui Peringatan Kesehatan
Pada Kemasan Produk Tembakau Iklan Layanan
Masyarakat (ILM)

Peningkatan promosi dan edukasi kesehatan melalui Peringatan


bergambar pada kemasan rokok dan Iklan layanan masyarakat
dan untuk mencegah PTM dengan mengendalikan merokok
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi Seimbang
(Kampanye dan Pemberdayaan Masyarakat)

Edukasi dan promosi kesehatan tentang 10 Pesan


Gizi Seimbang
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
AKTIVITAS FISIK pengeluaran tenaga atau energi
(Physical Activity) Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit
3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
LATIHAN FISIK penderita PTM
(EXERCISE)

Aktif di Tempat Kerja


Anak dan Sekolah
Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.
Meningkatkan aktivitas fisik di
masyarakat khususnya anak sekolah
dan tempat kerja
Pengendalian Faktor Risiko Berbasis
Masyarakat (Posbindu PTM)

Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lain: Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

Posbindu PTM saat ini:


Belum optimal dan cakupan
masih rendah (baru
sekitar 60% melakukan kegiatan rutin dan melaporkan)
Sasaran PTM adalah pddk usia >15 thn
Perlu perluasan di semua tatanan masyarakat (spt : tempat kerja dan
sekolah)
Integrasi dalam Rumah Sehat Desa
Gerakan Masyarakat Sehat
(GERMAS)

Tujuan Germas
1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit
tidak menular, baik kematian maupun kecacatan
2. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk
3. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit
4. Menghindarkan peningkatan beban finansial
penduduk untuk pengeluaran kesehatan
EMPAT PILAR
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

1. Penguatan kebijakan publik lintas sektor, pelibatan


dunia usaha & masyarakat
2. Reformasi sistem pelayanan kesehatan dasar dgn
pendekatan keluarga
3. Penguatan kepemimpinan & tata kelola yg efektif
4. Penguatan komponen promotif & preventif dalam
paket manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
Prinsip dan Pendekatan
Gerakan Masyarakat Sehat
1. Fokus pada pemerataan: penurunan penyakit karena determinan sosial seperti
kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.
2. Kerjasama multi sektor dan para pemangku kepentingan: antara sektor
kesehatan dengan sektor lain, pemangku kepentingan di pusat dan daerah,
masyarakat sipil yaitu akademisi dan LSM; serta dunia usaha.
3. Keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu: menurunkan faktor risiko di
tingkat populasi maupun individu berisiko tinggi
4. Pemberdayaan masyarakat: masyarakat berkemauan untuk hidup sehat dan
menjadi mitra dalam pengendalian penyakit
5. Penguatan sistem kesehatan: reformasi dan reorientasi sistem pelayanan
kesehatan dasar
6. Pendekatan siklus hidup: dari sejak kesehatan ibu, anak dalam kandungan hingga
lansia
7. Jaminan kesehatan nasional (JKN): semua penduduk mempunyai akses terhadap
pelayanan kesehatan
8. Strategi atau rencana kegiatan berdasarkan bukti
Kerangka Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Yang
Tidak Dapat Dimodifikasi

Umur, Jenis Kelamin, Genetik

Status Gizi 1000 HPK Kesakitan


Faktor Risiko
Status Gizi Remaja Puteri, Ibu
Fisiologis:
Hamil, Bayi dan Baduta 1. PTM Utama:
Faktor Risiko Perilaku Hipertensi •Penyakit

Kematian &
Penurunan

Kecacatan
Kardiovaskular
Aktivitas Fisik, Merokok, Pola •Diabetes
Makan, Alkohol
Hiperlipidemia •Penyakit Paru
Kondisi Lingkungan Obstruktif Kronik
dan Sosial Ekonomi •Kanker
Polusi, Perubahan Iklim, Akses Kegemukan
Air Minum dan Sanitasi, 2. Cedera
Perumahan, Kemiskinan,
Pendidikan, Budaya, Akses Pra-Diabetes
terhadap fasilitas fisik,
Transportasi

Kebijakan & Regulasi


Kebijakan dan regulasi yang FOKUS
Sumber: Diadopsi dari Global Health 2035: a world
tidak berwawasan kesehatan converging within a generation. USA, The Lancet. 2013 GERMAS 34
Strategi Kebijakan
Penguatan Kebijakan Lintas Sektor

Membudayakan pola hidup sehat :


1. Meningkatkan aktivitas fisik
Pencegahan dengan teratur dan terukur
Dampak Jangka Pendek 2. Konsumsi gizi seimbang
3. Tidak merokok
4. Menghindari konsumsi alkohol
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
6. Mengelola stres

Pencegahan dengan Fokus intervensi gizi 1000 Hari


Dampak Jangka Panjang Pertama Kehidupan untuk
pembangunan sumber daya manusia
berkualitas pada masa depan

35
ILUSTRASI: GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Kominfo, Kemenkes, BPJS Kemenkes:
Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen)
Kemenaker:
PAN-RB Persentase penduduk yang melakukan deteksi dini penyakit
Jumlah perusahaan menerapkan
Kemenaker Kampanye,
pemeriksaan kesehatan rutin Deteksi dini dan
pencegahan Kemen Dikbud, Kemendikbud & Kemenag:
Olahraga dan Kantin sekolah
penyakit Kemen Ristek Dikti, Jumlah sekolah melaksanakan UKS
deteksi dini sehat, UKS,
Kemenag Jumlah sekolah menyelenggarakan
penyakit di kampus bebas
Narkoba kantin sehat
kantor
Kemenkes: Kementan, Kemenpora:
Persentase penduduk Kemen PAN &
kemenkes RB, Kemenpora, Jumlah event
mengkonsumsi buah dan olahraga
Karang Kitri, Senam, Poco-Poco, Pemda
sayur dengan cukup Olahraga rekreasi,
Konsumsi buah
dan sayur lokal Lomba Olahraga,
Sentra Olahraga

Persentase
BPOM
jajanan anak A Pemda
sekolah yang Lapangan desa,
aman Keamanan car fee day, Jalur

Hidup
jajanan sekolah , sepeda dan Jumlah lapangan desa
pengawasan label pejalan kaki, Jumlah event car free day
dan iklan Kawasan tanpa Perda Kawasan Tanpa Rokok
rokok,

Jumlah calon
Sehat
Kemenag Kemen LHK
pengantin Ceramah agama, Pengelolaan
mendapat penyuluhan
kesehatan calon
Sampah,
penyuluhan pengantin, pencegahan Persentase timbulan
kesehatan Pesantren sehat kebakaran hutan sampah yang terkelola

Air bersih, sanitasi,


Besaran cukai rokok Peningkatan ruang terbuka di Kemen PUPR, Kemensos:
Kemenkeu perumahan, Kemendes PDTT, Perbaikan sarana
cukai rokok
Posyandu Kemensos prasarana lingkungan bagi
Keselamatan kesejahteraan keluarga
Gemar makan fakir miskin (MCK Umum,
Berkendara,
ikan, Perbaikan Prasarana Air Bersih, dll)
Konektivitas
gizi balita dan ibu
moda
hamil
Kemenhub: transportasi
Kemenhub KKP, KKP:
Jumlah kota dengan sistem
POLRI Kemenkes Rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional
transportasi terintegrasi

36
OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT

PROMOSI KESEHATAN
(Health Promotion)
1. PREVENSI GERAKAN
PARADIGMA SEHAT

PRIMER MASYARAKAT
Perlindungan Spesifik SEHAT
OPERASIONAL

(Specific Protection)

2. PREVENSI Early Diagnosis & Prompted


SEKUNDER Treatment

Disability Limitation
3. PREVENSI
TERTIER
Rehabilitation
UPAYA PROMOSI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan
Pencegahan primer Pencegahan Tersier
Sekunder
Promosi Kesehatan Perlindungan Deteksi Dini & Pembatasan Rehabilitasi
Penanganan Segera Kecacatan
dan
•Pendidikan Pencegahan •Penemuan kasus •Re-training dan
kesehatan •Skrining •Perawatan pendidikan pasien
•Imunisasi
•Standar gizi •Pemeriksaan untuk •Pendidikan untuk
•Hygiene penyembuhan
•Perumahan, kesehatan khusus publik dan
•Sanitasi penyakit dan industri untuk
rekreasi dan •Pemberian obat mencegah
tempat kerja layak •Keselamatan pencegahan massal memberdayakan
komplikasi mereka yang telah
kerja
•Konsultasi •Pelayanan untuk direhabilitasi
•Perlindungan
pernikahan dan membatasi
terhadap •Pemberian
pendidikan kespro kecacatan dan kesempatan kerja
kecelakaan
•Pemeriksaan mencegah
•Perlindungan kematian •Penempatan
kesehatan rutin dari zat khusus
•Pemberdayaan karsinogen
masyarakat •Perlindungan
dari alergen
•Perlindungan
dari vektor
penyakit
38
Hasil yang diharapkan

1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit


tidak menular, baik kematian maupun kecacatan
2. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit
3. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk
4. Menghindarkan peningkatan beban finansial
penduduk untuk pengeluaran kesehatan
PENUTUP
Strategi Pencegahan dan Pengendalian PTM dilakukan
melalui upaya promosi dan preventif dengan pendekatan
faktor risiko PTM
Peningkatan dan penguatan kebijakan berwawasan
kesehatan (Health in all policies)
Peningkatan dan perluasan Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko
melalui Posbindu PTM di lintas KL/SKPD, tatanan tempat
kerja, tatanan sekolah, integrasi dengan rumah desa sehat
Penguatan akses Layanan PTM terintegrasi mulai dari FKTP,
dan rujukan FKRTL serta rujuk balik
Perlu Komitmen yang serius untuk PP-PTM yang melibatkan
semua komponen
MASA MUDA SEHAT, HARI TUA NIKMAT,
TANPA PENYAKIT TIDAK MENULAR
DENGAN PRILAKU

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai