MATEMATIKA TEKNIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN
SOAL KETERAMPILAN BERPIKIR ARAS TINGGI (HOTS)
KELOMPOK KOMPETENSI D
PROFESIONAL:
Peluang dan Statistika
Penulis:
Dr. Yanto Permana, M.Pd.
Drs. Sukarna, M.Si.
Penalaah:
Joko Soebagyo, S.Pd, M.Pd.
Wahyu Purnama, S.Si, M.Pd.
Copyright © 2018
Kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan modul
program Guru Pembelajar ini, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
A. Latar Belakang
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun
kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB
dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya.
Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar
bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat
dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai
tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan PKB dalam bentuk diklat bagi guru-guru matematika
diperlukan adanya modul yang tepat sesuai dengan tuntutan dari Permendinas no. 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dari
permendiknas tersebut, standar kompetensi guru yang dikembangkan dari
kompetensi pedagogik memuat sepuluh kompetensi inti guru yang diantaranya
memuat tentang penguasaan konsep penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidikdan dari kompetensi profesional memuat tentang konsep statistika dan
peluang.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul ini adalah agar peserta diklat PKB dapat menggunakan
konsep konsep statistika dan peluang melalui kegiatan diskusi dengan percaya diri.
Pada Gambar 1.1 berikut dicantumkan daftar kompetensi profesional sesuai dengan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang akan ditingkatkan melalui proses belajar dengan
menggunakan modul ini.
Ruang lingkup dari modul ini berisikan kegiatan belajar untuk pengembangan
kompetensi profesional. Secara rinci ruang lingkup dari modul ini adalah sebagai
berikut.
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu peserta diklat lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Baca dan pelajari semua materi yang disajikan dalam modul ini,
2. Kerjakan soal-soal tes formatif dan cocokkan jawabannya dengan Kunci
Jawaban yang ada.
3. Jika ada bagian yang belum dipahami, diskusikanlah dengan rekan belajar
Anda. Jika masih menemui kesulitan, mintalah petunjuk
instruktor/widyaiswara.
4. Untuk mengukur tingkat penguasaan materi kerjakan soal-soal Uji
Kompetensi di akhir bab dalam modul ini.
A. Pengantar
Dalam kegiatan ini Anda akan melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kompetensi profesional berkaitan dengan Statistika. Kegiatan-kegiatan tersebut akan
terbagi dalam beberapa topik, di antaranya adalah:
1. Melalui simulasi peserta diklat dapat menyajikan data ukuran menjadi data
statistik deskriptif dengan cermat.
2. Melalui eksperimen peserta diklat dapat memilih representasi yang tepat dalam
menyajikan data dengan percaya diri.
3. Melalui membaca-peserta diklat dapat menentukan ukuran pemusatan data
dengan penuh tanggung jawab.
4. Melalui diskusi kelompok dan penugasan peserta diklat dapat menentukan
ukuran letak dan penyebaran data dengan teliti dan cermat
5. Melalui diskusi kelompok dan penugasan peserta dapat menggunakan konsep
statistika untuk menyelesaikan masalah dengan disiplin dan penuh tanggung
jawab
Untuk memahami statistic tanpa menghapal, ada baiknya Anda perhatikan ilustrasi
berikut ini:
Seorang koki ingin membuat tumis kangkung berdasarkan resep yang tersedia, yaitu:
Bahan:
1 ikat kangkung
1 lombok merah besar
lombok merah kecil (cabe rawit) sesuai selera
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
Saus tiram ± 3 sdm
Lengkuas 1/3 ruas jari
Sedikit garam
Gula aren/gula pasir secukupnya
Terasi
Tomat
Mentega / minyak.
Kemudian ia memasukkan semua bahan-bahan yang sudah disiapkan. Setelah
beberapa waktu, ia mencicipi sedikit dari masakan tersebut. Kemudian ia memasak
sampai selesai dan menghidangkannya dalam piring yang sesuai.
Untuk menyatakan kesimpulan data tersebut, yang umumnya berbentuk angka yang
disusun dalam daftar atau diagram digunakan istilah statistik. Ilmu pengetahuan
tentang pengumpulan data, penyajian data, penganalisaan sampai dengan menarik
kesimpulan dan membuat ramalan-ramalannya dinamakan statistika. Bagian
statistika yang meliputi metode dan cara mengumpulan, menyajikan, mengolah dan
mengamati data secara deskriptis (uraian) dinamakan statistika deskriptif, sedangkan
bagian yang meliputi penarikan kesimpulan disebut statistika inferensi atau statistika
induktif.
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, bersifat jelas dan lengkap serta
memiliki ciri-ciri khusus. Sampel (contoh) adalah sebagian objek yang diambil dari
populasi. Pengambilan sampel ini dilakukan oleh si peneliti mengingat keterbatasan
waktu, dan biaya, akan tetapi sampel tersebut harus reprentatif (mewakili)
keseluruhan objek yang akan diamatinya itu.
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, antara lain dengan wawancara, daftar
pertanyaan atau kuesioner dan dengan pengamatan langsung ke lapangan.
Wawancara yaitu tanya-jawab langsung kepada orang-orang yang dianggap mampu
memberikan data-data yang diperlukan.
Data kuantitatif umumnya di sajikan dalam bentuk daftar yang dinamakan daftar
baris-lajur atau dalam bentuk daftar sebaran frekuensi.
Untuk melihat penyebaran data secara sekilas digunakan statistik lima serangkai.
Statistik ini terdiri dari statistik minimum, kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2),
kuartil atas (Q3), dan statistik minimum.
Selain statistik lima serangkai juga perlu diketahui rataan tiga dan rataan kurartil
yang didefinisikan sebagai:
1) statistik ekstrim
a) statistik minimun, yaitu yang nilainya terkecil dari seluruh nilai yang tertera.
b) statistik maksimum, adalah data yang nilainya terbesar dari seluruh nilai
yang tertera.
2) kuartil-kuartil
a) median atau kuartil kedua ( ) adalah suatu nilai yang lebih dari 50% nilai
pengamatan terkecil dan kurang dari 50% nilai pengamatan terbesar, setelah
data niai itu diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
dari Q .
b) kuartil pertama ( ) adalah median dari semua nilai pengamatan yang kurang
dari Q
c) kuartil ketiga ( ) adalah median dari semua nilai pengamatan yang lebih
Bila kita gambarkan kedudukannya (setelah nilai diurutkan dari yang terkecil ke yang
terbesar), sebagai berikutα
Contoh 1.1
Penyelesaian
Untuk n ganjil
n=9→ = = =6
=6
=4 = 8,5
!" =3 !$%& = 10
- . / 0 1 2
2 3 4 4 5 6 6 8 9 10 (
Q1 = median dari ) ) *
) +*) +
+
) ,,) , ialah x½(1+6)= x3 =4
= 5,5
=4 =8
!" =2 !$%& = 10
Pada gambar di atas, kotak (persegi panjang) digambarkan dengan dua ruas garis
mendatar untuk panjangnya, dan lambang I untuk lebarnya. Gambar di atas
dinamakan diagram kotak garis (DKG). Lambang I menunjukan letak nisbi kuartil
pertama (Q1) dan kuartil ketiga (Q3), ruas garis-ruas garis di kiri dan kanan berujung
di nilai data yang bukan pencilan. Median dilambangkan dengan lambang +.
Kemudian kita tentukan pula letak pagar dalam (PD) dan pagar luar (PL), sehingga
mungkin terdapat nilai data yang merupakan pencilan.
Contoh 1.3
Dua kelompok siswa terdiri dari kelompok I sebanyak 16 orang, dan kelompok II
sebanyak 15 orang, mendapat nilai dari sebuah tes matematika, sebagaiberikut:
Penyelesaian
+ 70 + 74 = 72
Kelompok I: nilai statistik minimum = 25, dan nilai statistik maksimum = 96
Median (Q3) = 0 1 =
Q1= - + = 48 + 50 = 49
Q3= + = 85 + 91 = 88
JK (Jangkauan antarkuartil) = 88 – 49= 39
L= 1,5 x 39 = 58,5
PD= 49 – 58,5 = -9,5
PL= 88 + 58,5 = 146,5
Kelompok II: nilai statistk minimum = 20, dan nilai statistik maksimum = 95
Median (Q2) = x8 = 54
Q1= x4 =50
Q1= x4 = 50
50 = 18
Q3= x12 = 68
L= 1,5 x 18 = 27
PD= 50 – 27 = 23
PL= 68 + 27 = 95
Karena nilai statistik minimum (20) < nilai PD (23), maka nilai 23 merupakan suatu
pencilan.
2) Diagram Garis
Untuk menunjukan perkembangan dari suatu kejadian yang kontinu
(bersambungan) misalnya suhu tubuh dari seorang pasien di rumahsakit, tinggi
pohon yang sedang tumbuh, dapat ditinjau dengan diagram garis.
Contoh 1.4
Grafik pada gambar 3 dinamakan grafik garis. Dari grafik terlihat, suhu tubuh pasien
A menurun menuju suhu normal (35oc - 36oc) sedangkan suhu tubuh pasien B
sebaliknya dari suhu normal naik sehingga mencapai 41oc pada pukul 12.00.
3) Diagram Batang
Bagi kejadian-kejadian yang dicatat menurut selang waktu tertentu, dapat disajikan
dengan diagram batang (misalnya untuk menunjukan hasil produksi yang dipasarkan
pada setiap bulan dalan satu tahun tertentu, jumlah penduduk di suatu tempat pada
setiap akhir tahun tertentu) terdapat, diagram batang vertikal dan diagram batang
horizontal.
Contoh 1.5
Data kecelakaan lalu lintas di kota A tahun 1991 sampai dengan 1995, sebagai
berikut:
1991
1992
1993
1994
1995
Contoh 1.7
Prosentae:
5) Piktogram
Piktogram adalah suatu bagan yang menampilkan besarnya data dengan
menggunakan gambar-gambar atau lambang-lambang yang mewakili sejumlah
benda tertentu. Misalnya dengan gambar pohon kelapa, gambar gedung, gambar
Contoh 1.8
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 dari daftar sebagai berikut:
Afrika 350 juta
Eropa 600 juta
Amerika 500 juta
German 50 juta
Asia 2000 juta
Rusia 250 juta
Bila data diatas digambarkan dengan diagram lambang (piktogram),
maka diagramnya tampak pada gambar di bawah.
Afrika
Amerika
Asia
Eropa
German
Rusia
Gambar 2. 7. Piktogram
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20
7 8 = 200
Pada pengelompokan pertama (kelas pertama), yang gajinya dari 121.000 sampai
dengan 140.000 ada 25 orang. Pada kelas ke-2 (161.000 s.d 180.000) ada 40 pegawai
dan seterusnya. Jumlah seluruh pegawai ( ∑f ) sebanyak 200 orang.
Lihat contoh daftar diatas. Terdapat 6 buah kelas, yaitu 121-140, 161-180, 181-200,
dan seterusnya
Bilangan-bilangan sebelah kiri pada setiap interval kelas, yaitu 121, 161, 181, dan
seterusnya disebut batas bawah kelas, sedangkan 140,180,200, dan seterusnya
disebut batas atas kelas.
Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
Selisih antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas dalam interval kelas yang sama
disebut panjang interval kelas atau panjang kelas.
Panjang interval kelas (P) = tepi atas kelas – tepi bawah kelas
Pada contoh diatas, titik tengah kelas pertama = 121 + 140 = 130,5
Dan titik tengah kelas kedua = 161 + 180 = 170,5, dan seterusnya.
Ketentuan-ketentuan untuk membuat daftar distribusi frekuensi adalah:
(1) Tentukan jangkauan (J), yaitu nilai statistik maksimum, dan nilai statistik
minimum.
BCDEFCGCD
Panjang interval kelas = HCDICF FJKCL
(4) Pilih batas bawah kelas pertama, biasanya diambil data terkecil atau sebuah
bilangan lain yang kurang dari data terkecil ini tetapi selisihnya harus
kurang dari panjang kelas yang ditentukan
(5) Tentukan nilai frekuensi tiap kelas dengan sistem turus (dihitung satu
persatu)
Contoh 1.10
79 49 48 74 81 98 87 80 80 84
70 91 93 82 78 70 71 92 38 56
74 73 68 72 85 57 65 93 83 86
35 83 73 74 43 86 86 92 93 76
90 72 67 75 80 91 61 72 97 91
81 70 74 99 95 80 53 71 77 63
83 82 60 67 89 63 76 63 88 70
88 79 75 90 81 90 71 88 60 66
Buatlah daftar distribusi frekuensinya dalam kelas-kelas interval
Penyelesaian
.-
Jika k=7, maka p= / = 9,14. Bisa kita ambil 9 atau 10
selanjutnya, kolom tabulasi dapat kita hilangkan, sehingga tinggal kolom nilai dan
frekuensi.
0,025 atau 2,5% dan frekuensi relatif kelas kelima 02 = 0,3 atau 30% dan seterusnya.
-
Frekuensi komulatif adalah kumpulan frekuensi pada kelas yang dimaksud dengan
frekuensi-frekuensi kelas sebelumnya. Terdapat 2 macam frekuensi komulatif yaitu
Frekuensi komulatif kurang dari dan Frekuensi komulatif lebih dari.
Contoh 1.11
Frekuensi komulatif kurang dari 40,5 sama dengan frekuensi untuk nilai ≤ 40.
Frekuensi komulatif kurang dari 50,5 sama dengan frekuensi untuk nilai ≤ 50 dan
seterusnya.
Ditentukannya frekuensi komulatif berguna untuk menentukan median (Q2) serta Q1
dan Q3 dari sebaran frekuensi di atas.
Kurva frekuensi komulatifnya, terlihat pada Gambar di bawah
+
kelas 71-80 (pada gambar kira-kira) Q2= 76), untuk diambil x banyaknya data, untuk
*
+
Q3 diambil x banyaknya data.
atau ̅ = Z\
x1 x 2 x3 ... x n xi ∑[ YZ
x
n n
Contoh 1.13
Rata-rata hitung ̅ = =
Dari data 3, 4, 5, 6, 7, 8 (n=6)
- . / 0
. .
= 5,5
Contoh 1.14
x1 f1 x1. f1
3 2 6
4 3 12
5 6 30
6 8 48
7 6 42
8 5 40
30 178
̅ = ∑Z\
∑[ YZ
[
Z\ ]Z
. .- .. 0.. ../ .0
2
=
/0
2
= = 5,9
Jika & = _:;: − _:;: <>a>b;:_: dan c = " − & adalah simpangan, maka
̅ = xs +
Rata-rata = rata-rata sementara + rata-rata simpangan
∑ dZ
̅ = xs + ̅ =
∑ dZ . - . / 0 1 2
Cara rata-rata sementara: Dengan cara langsung:
- /.
= 6+ =
= 6+0,333 = 6,333
= 6,333
Untuk data yang tersusun dalam daftar seperti pada contoh yang lalu, sebagai
berikut
Titik tengah xs =75,5
Nilai fi fi xi
( xi)
31 – 40 5 35,5 -40 -200
41 – 50 3 45,5 -30 -90
51 – 60 5 55,5 -20 -100
61 – 70 6 65,5 -10 -60
71 – 80 9 75,5 0 0
81 – 90 8 85,5 10 80
91 – 100 4 95,5 20 80
Jumlah 40 - -
Kita ambil untuk rata-rata sementara (xs) = titik tengah kelas modus yaitu 75,5.
(nilai tengah lain-lainnya juga boleh dipakai)
Contoh 1.15
xg =√2x4x8 = 4
x1= 2 x2= 2 x3= 8
i
xg = [ex . x . x … … . xD = x . x . x … … . xD
yaitu
‹═› log xE =
∑ KnE YZ
Untuk data yang telah disusun daftar distribusi frekuensi, dapat dipakai
rumus
∑ fO log
log xE =
"
xi = titik tengah kelas
∑ 8" Fi = frekuensi tiap kelas
Contoh 1.16
3) Rata-rata Harmonis
= =
Rata-rata harmonis untuk (xh) data x1, x2, x3,...... xn ditentukan oleh
u ∑ u
……….
atau
vZ v v vi v[
Contoh 1.17
7 7
Rata-rata harmonis untuk kumpulan data 2, 3, 5, 6, 6, 8, 9 (n=7) adalah
u = 1 1 1 1 1 1 1
= = 4,368
+ + + + + + 1,6026
2 3 5 6 6 8 9
Contoh 1.18
= = = 37,5
Penyelesaian
u
∑
x1 = 50 n = 2, rata-rata harmonis xh =
vZ wx ix
x2 = 30
{:a = 3 {:a,
2
2
Ambil misalnya jarak pergi/pulang = 150 km, maka waktu pergi
{:a = 5 {:a.
2
2
dan waktu pulang =
∑ 8"
Untuk data dalam distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonis
u =
8"
∑
x1 = titik tengah tiap kelas
"
fi = frekuensi tiap kelas
Contoh 1.19
Perhatikan Tabel berikut:
xg = 63,8
ternyata u ≤ ~ ≤ ̅
̅ = 8,25
Jika modusnya lebih dari dua disebut multi modal (bermodus banyak), jika frekuensi
dari setiap datanya sama dikatakan tidak mempunyai modus. Misalnya 3, 3, 4, 4, 5, 5,
6, 6, 7, 7, 8, 8 (setiap frekuensinya sama, yaitu 2)
‚i
ditentukan dengan rumus
R
R R
Mo = modus
Mo = tb+•
tb = tepi bawah kelas modus
i = panjang kelas/interrval kelas
d1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sebelumnya
d2 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sesudahnya
Contoh 1.20
Perhatikan kembali daftar nilai berikut :
Nilai fi xi
31 – 40 5 35,5
41 – 50 3 45,5
Kelas modus adalah kelas ke-5 yaitu 71-
51 – 60 5 55,5
80 (karena frekuensinya terbanyak yaitu
61 – 70 6 65,5
9)
71 – 80 9 75,5
81 – 90 8 85,5 I = 40,5 – 30,5 = 10
91 – 100 4 95,5
tb= 70,5; fmo= 9; fa= 6; fb = 8
40
maka d1= fmo – fa= 9 – 6= 3
2) Median
,…, ≤ ≤⋯≤
Median adalah ukuran yang terletak di tengah setelah data diurutkan.
Untuk data tunggal , dengan nilai Mediannya adalah:
a. Untuk n ganjil
Median =
b. Untuk n genap
Median = +
Penyelesaian
Dengan mengurutkan data, diperoleh
63 66 66 70 71 74 77 78 81 83
+
85 85 86 86 87 87 88 89 95 96
Median = 2
= 83 + 85 = 84
Untuk data kelompok, rumus yang digunakan adalah rumus median adalah:
tb = tepi bawah kelas median
[
P ]…
„ Š.‹
Median = tb + n = jumlah frekuensi
†‡ˆ‰
fk = jumlah frekuensi sebelum
kelas median
fmed = frekuensi kelas median
p = panjang /interval kelas
Contoh 1.21
[
P ]…
Med = tb + „ Š . ‹ = 74,5 + (
25 24
†‡ˆ‰
) 9 = 75,32
11
Œ
Q1=
Q2=
i
Œ
Q3=
Contoh 1.21
Jika data sebagai berikut 20, 21, 22, 24, 26, 27, 30, 31, 31, 33, 35, 35,
35, 36, 37, 37, 38, 39, 40, 41, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50 (n=30)
2
= /i = / +- 0 − / = 27 + - 30 − 27
Œ Œ
Maka Q1 =
= 27 + 2,3 = 29,3
Q2 = 2
= = . − = − . =
36 + 37
= 36,5
i
2
= = - − = 42 + - 43 − 42 = 42,25
Œ Œ Œ
Q3 =
Z[
P ]…
Qi = tbi + • Œ
Ž.‹
†
‹ = panjang interval
Contoh 1.22
Lihat kembali daftar sebelumnya
Nilai fi Frek.
Kumulatif
31 – 40 5 5
Kelas Q1 41 – 50 3 8
51 – 60 5 13
Kelas Q2 61 – 70 6 19
Kelas Q3 71 – 80 9 28
81 – 90 8 36
91 – 100 4 40
40
-
untuk Q1 diperlukan frekuensi x 40 = 10 ; tb1 = 50,5
b) Desil
Jika kumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat
9 pembagian dan tiap pembagian itu dinamakan desil.
Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ Ꞌ
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
Terdapat 9 buah desil, yaitu desil pertama, desil kedua, desil ketiga, ...,
desil kesembilan
Letak desil ditentukan oleh rumus
" YZ
2 2
Letak (Di)= data ke atau Di=
i= 1, 2, 3, ... 9, dan n= banyaknya ukuran
Contoh 1.23
D =data ke 2
= => − 1, 4 = = 0,4 P = 32 + 0,4 34 − 32
D = 32 + 0,8 = 32,8
D = data ke 2
= => − 7 = / Jadi , D5= 39
Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi
pj
P M…
DO = t H– + — x
™p
˜
8 = 48,5
c) Persentil
Bila sekumpulan data dibagi atas 100 bagian yang sama, maka
terdapat 99 pembatas yang disebut persentil (P1, P2, P3,... P99)
22
Letak Pi= data ke , dengan i= 1, 2, 3, ....99
Sedangkan untuk data tersusun dalam daftar distribusi frekuensi dapat
in
digunakan rumus berikut.
− f%
PO = t H– + œ 100 žp
F
B. Ukuran Penyebaran
1) Jangkauan Data, Jangkauan Antarkuartil, Simpangan kuartil,
Langkah, Pagar Dalam dan Pagar Luar
Jangkauan (J) adalah selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum
J = Xmaks - Xmin
pada data di atas jangkauan = 10-2 = 8
Ÿ= −
Jangkauan antarkuartil (JK) adalah selisih antara nilai kuartil atas (Q3) dengan
kuartil bawah (Q1).
Pada data diatas, jangkauan antarkuartil = Q3 - Q1 = 8 - 4 = 4
Jangkauan Semi interkuartil atau disebut juga simpangan kuartil (Qd) adalah
setengah dari Jangkauan Anatarkuartil
Qd = (Q3 - Q1)
Nilai statistk jangkauan (J) dan jangkauan antarkuartil (JK) dapat dipakai
untuk menemukan gambaran tentang penyebaran data dengan cepat.
Didefinisikan bahwa, Satu langkah (L) sebagai satu-setengah kali panjang
jangkauan antarkuartil (JK), ditulis secara matematis
L=1
Untuk data di atas L = 1 x4 = 6
Nilai yang letaknya satu langkah dibawah nilai Q1 (kuartil bawah) dinamakan
Pagar Dalam (PD) sedangkan nilai yang letaknya satu langkah di atas Q3
(kuartil atas) dinamakan pagar luar (PL).
Untuk data diatas
PD = Q1 – L= 4 – 6= -2 PD = Q1 –
L
PL= Q3 + L= 8+6 = 14
PL= Q3 + L
Semua data yang nilainya kurang dari pagar dalam atau lebih dari pagar
luar disebut pencilan. Adanya suatu pencilan merupakan petunjuk bahwa
data itu perlu diamati lebih lanjut, artinya ada kemungkinan terjadi salah
catat atau salah ukur, atau ada kemungkinan pula data itu berasal dari kasus
Simpangan rata-rata (SR) dari sekumpulan data kuantitatif x1, x2, x3,.... xn
adalah
|xO − x‘|
D
x‘ = rata-rata hitung
SR = 7
n
O£
n = banyaknya ukuran
|xO − x‘|fO
F
SR = 7
∑ fO
O£
Rata-rata x‘ = = 6,6
Penyelesaian
- . . / / 0 1 1
2
SR = 7 =
n n
O£
|-P.,.| | ,.,.| |.,.,.| |/,.,.| |0,.,.| |1,.,.|
2
=
= = 1,4
,. , , 2,0 ,- -,0 -
2 2
=
F
xO − x‘ xO − x‘ + x − x‘ … … xD − x‘
S = ¤7 = ¥
n n
O£
S
xO − x‘ f
F
S = ¤7 x fO
F
xO fO
D
n
= ¤7 O − ¦7 §
n n
(I) atau (II)
O£
O£ O£2
di = simpangan, dO =
d fO dO fO
F D
S = p¤7 O − ¦7 §
n n
atau (III)
Qp PQ‘
D
O£ F£
Contoh 1.26
Dari data 6, 8, 7, 9, 10, hitunglah simpangan bakunya
Penyelesaian
6 + 8 + 7 + 9 + 10
x‘ = =8
5
xO − x‘ + ⋯ xO − x‘
s=¥
5
s=© =© = √2
- 2 - 2
Contoh 1.27
Nilai Frekuensi
50 – 54 4
55 – 59 8
60 – 64 14
65 – 69 35
70 – 74 27
75 – 79 9
80 – 84 3
100
4) Ragam (Variasi)
Dari suatu populasi x1, x2, x3,.... xN (N cukup besar), yang dimaksud ragamnya
ialah
¬
1
o = 7 xO − x‘
N
O£
Hal ini berarti ragam sama dengan kuadrat dari simpangan baku
Jika kumpulan data sebanyak N buah itu, diambil sampul sebanyak n buah
sehingga terdapat x1, x2, x3,.... xn, makakumpulan data ini disebut contoh (sampul)
berkurang n.
D
1
Jika rata-rata hitung dari sampel ini (rs), maka ragamnya (s2) adalah
s = 7 xO − rL
n−1
O£
Perhatikan bahwa pembagi pada ragam contoh adalah (n-1) sedangkan pada
ragam populasi adalah N.
1
x‘ = 42 + 43 … + 55 = 48,4
30
42 − 48,4 . 3 + 43 − 48,4 … + 55 − 48,4 . 2 = 7,68
2
Ragam populasinya =
Dari sampel berukuran n dengan data x1, x2, x3,.... xn rata-ratanya x‘, simpangan baku
(s), maka penyimpangan dari rata-rata dinyatakan dalam satuan baku adalah
xO − x‘
®" =
<
i= 1, 2, 3, ...., n
xO − x‘
dengan rumus
®" = ̅¯ + <¯ ° ±
<
Jika ̅¯ = 0 dan so= 1 maka ®" =
Qp P Q‘
&
, maka angka z ini menjadi angka baku.
Angka baku dipakai untuk membandingkan keadaan distribusi sesuatu hal.
Contoh 1.29
Seorang siswa mendapat nilai tes sub sumatif 75 pada mata pelajaran metematika
unit geometri, dimana pada ulangan-ulangan harian rata-rata nilainya 68 dan
simpangan baku 10. Untuk unit trigonometri ia mendapat nilai tes sub sumatif 85,
dimana rata-rata ulangan hariannya 70 dan simpangan baku 18.
Dalam unit manakah ia mencapai kedudukan yang lebih baik?
Penyelesaian
simpangan 9:=´
²³ = 100%
_:;: − _:;:
∑ YZ PY̅ ·
mr =
∑ YZ PY̅
untuk r = 2, maka m2 = adalah variasi.
∑ YZ P¶ · ∑ YZ ¸ ∑ YZ PY̅ ·
m'r = ; Moment ke – r ; mr =
b. Kemiringan
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
30 40 50 60 70 80 90 100
* ¹º»ºP¼º»º –½¾¿ÀÁ
ÂýĺÅƺŠǺÈÀ
Kemiringan=
Contoh 1.31
Hasil ujian 40 siswa pada contoh pasal C.(b) terdapat
= −1,9
.0, P/ ,.
0,-
atau kemiringan =
karena kemiringan negatif, berarti kurvanya model negatif, seperti terlihat pada
gambar 2.15.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
30 40 50 60 70 80 90 100
c. Kurtosis
Dengan bertitik tolak dari kurva model normal atau distribusi normal, tinggi
rendahnya atau runcing datarnya bentuk kurva dapat ditentukan. Kurva distribusi
normal, yang tidak terlalu runcing atau tidak terlalu datar dinamakan Mesokurtis.
Kurva yang miring dinamakan leftokurtis sedangkan yang datar disebut platikurtis.
Salah satu ukuran kurtosis ialah koefisien kurtosis yang diberi simbol a4
∑ YZ PY̅ ·
mr = (momen ke-r sekitar rata-rata)
kriteria yang didapat adalah
a) a4=3distribusi normal
Skor 81 82 83 84 85 86 87 88
frekuensi 4 3 x 4 9 8 5 1
Jika nilai rata-rata para peserta adalah 84,5 maka nilai x adalah. . .
5. Rata-rata masa pakai lampu pijar selama 1.000 jam. Jika dari hasil pendataan
sekumpulan lampu pijar mempunyai hasil perhitungan simpangan baku 60
dan angka baku menunjukkan 2,5, maka lampu pijar tersebut mempunyai
masa pakai . . . .jam
6. Di suatu lomba memancing, ikan-ikan yang diperoleh peserta ditimbang dan
dicatat beratnya dalam kg. Hasilnya dikelompokkan sebagai-berikut:
Penyelesaian:
̅=
Ì.Y̅Í Ë.Y̅Î
Ì Ï
Ð. 58 + @. 68
65 =
Ð+Ñ
65‹ + 65@ = 58‹ + 68@
7‹ = 3@
=
Ê
Ë /
+ + ⋯+
rata-rata 80, maka :
80 =
b
Jumlah total = 80b
82 =
02 2
82b = 80b + 30
2b = 30 , b = 15
3. b = 100, ̅ = 7 ; ̅ =8; ̅ = 7 ; b = 25 ; c:b b = b + 5
Karena b + b + b = 100, maka diperoleh nilai:
b = 25, b = 35, b = 40 sehingga:
.b + .b + .b
̅=
b +b +b
1
7 . 25 + 8 . 35 + 7 2 .40
̅= = 7,55
100
Dengan menggunakan rumus : ̅ =
Y . Y . ⋯ YZ . Z
… Z
4.
diperoleh =6
= 1150
E. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Dengan disiplin dan penuh tanggung jawab, pelajari materi dalam modul untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatan dalam pembelajaran
LK-1
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-1. Untuk
membantu penyelesaian LK-1 lihat pada bagian materi.
Lengkapi tabel di bawah ini dengan menambah kolom untuk tepi bawah, tepi atas,
titik tengah, frekuensi kumulatif dari, dan frekuensi kumulatif lebih dari.
Data Frekuensi
32-37 4
38-43 5
44-49 6
50-55 20
56-61 15
62-67 6
68-73 4
Jawab:
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-2.
Untuk membantu penyelesaian LK-2 lihat pada bahan bacaan.
Data di bawah ini adalah nilai ulangan matematika sebanyak 50 siswa SMK
kelas III Akutansi.
a. Jangkauan(range)
c. Interval kelas
LK-3
Bacalah kegiatan di bawah ini dengan teliti dan cermat kemudian kerjakan
tugas pada pada LK-3. Untuk membantu penyelesaian LK-3 lihat pada bagian
materi.
Tentukan rata-rata, median dan modus berat badan dari 60 siswa pada tabel
berikut
Jawab:
LK-4
Pengerjaan:
Aktivitas 4:
LK-4a
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas ini secara kelompok
dengan kerjasama dan penuh tanggung jawab. Untuk membantu penyelesaian
tugas, lihat pada bagian materi
Jawab:
LK-4b
Jawab:
LK-4c
Tentukan kuartil bawah, median dan kuartil atas dari tabel distribusi
frekuensi pada tabel berikut.
Jawab:
LK-4d
LK-4e
Jawab:
Bacalah kegiatan di bawah ini dengan teliti dan cermat kemudian kerjakan
tugas pada pada LK-6. Untuk membantu penyelesaian LK-6 lihat pada bagian
materi.
LK-6
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan statistik dan statistika
2. Apa bedanya populasi dan sampel, jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan
a. Data ststistik
b. Data kuantitatif
c. Dana kantinu
d. Data diskrit
e. Data kualitatif
Berikan contoh untuk tiap data tersebut!
Jawab:
LK-7.1
Data tentang hasil evaluasi belajar matematika dari 30 siswa adalag sebagai
berikut
95 80 75 55 80 75 90 65 50 40
75 80 55 65 45 75 70 55 90 80
60 95 75 75 90 80 45 75 45 50
Jawab:
LK-7.2
Nilai 45 50 65 67 68 70 75 80 84 90
F 3 5 6 4 6 8 9 4 3 2
Tentukan
a. Rata-rata hitungnya
b. Statistik lima serangkainya
Jawab:
Aktivitas 8:
LK-8.1
1. Buatlah daftar dan identitas siswa kelasmu serta daftar inventaris (meja,
kursi dsb) dalam ruang kelasmu!
2. Sebutkan macam-macam diagram untuk menyajikan data? Apakah
perlunya menyajikan data dengan diagram ini!
Jawab:
LK-8.2
Seorang bayi yang baru dilahirkan di sebuah rumah sakit bersalin dicatat
berat badannya setiap minggu selama 3 bulan sebagi berikut:
LK-8.3
Selama efidemi influensa, banyaknya siswa suatu sekolah yang tidak masuk
sekolah dalam sepuluh hari secara berurutan adalah sebagi berikut
LK-8.4
Aktivitas 9:
LK-9
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-10.
Untuk membantu penyelesaian LK-10 lihat pada bagian materi.
Jawab:
Jawab:
Aktivitas 11:
LK-11
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-11.
Untuk membantu penyelesaian LK-11 lihat pada bagian materi.
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-12.
Untuk membantu penyelesaian LK-12 lihat pada bagian materi.
LK-12.1
Tabel di bawah ini adalah jumlah skor peserta kompetisi matematika di
kabupaten “B”:
Skor Frekuensi f
27 – 29 13
30 – 32 17
33 – 35 25
36 – 38 21
39 – 41 14
42 – 44 10
LK-12.2
Tabel di bawah ini adalah hasil panen padi per kuintal di desa Sumber Tirto:
Aktivitas 13:
LK-13
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-13.
Untuk membantu penyelesaian LK-13 lihat pada bagian materi.
Jawab:
Aktivitas 14:
LK-14
LK-15
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-15.
dikurangi x‘ lalu dibagi s. Berapa rata-rata dan simpangan baku data baru?
Berat badan siswa pada suatu kelas disajikan dengan histogram seperti pada
gambar. Rataan berat badan tersebut adalah ….
A. 59 kg B. 65 kg C. 63 kg D. 60 kg
E. 61 kg
8. Modus dari data pada histogram diatas adalah ….
A. 65 B. 66 C. 67 D. 68 E. 68,5
A. 6 B. 7 C. 8 D. 9 E. 10
Data Frekuensi
20 – 24 6
25 – 29 10
30 – 34 2
35 – 39 5
40 – 44 4
45 - 49 3
1. Data tentang hasil evaluasi belajar matematika dari 30 siswa adalah sebagai
berikut
Nilai 45 50 65 67 68 70 75 80 84 90
F 3 5 6 4 6 8 9 4 3 2 50
Tentukan rata-rata hitung dan statistik lima serangkainya!
3. Dua kelompok siswa terdiri dari kelompok I sebanyak 16 orang, dan kelompok II
sebanyak 15 orang, mendapat nilai dari sebuah tes matematika, sebagai berikut:
Kelompok I: 25 30 45 48 50 60 65 70 74 78 80 85 91 92 94 95
Kelompok II: 20 22 45 50 50 51 52 54 60 65 66 68 77 80 96
4. Seorang bayi yang baru dilahirkan di sebuah rumah bersalin dicatat berat
badannya setiap minggu selama 3 bulan sebagai berikut
Sumber: https://www.bps.go.id/website/images/Kemiskinan-Maret-2018-
ind.jpg
G. Rangkuman
a. Data Kuantitatif
Jenis-jenis Diagram:
‹ = Ó: − Ó9
c. Panjang kelas interval = interval kelas (p)
Dirumukan:
1
d. Titik tengah kelas (x)
= ÔÕ: − Õ9Ö
q
2
Dirumuskan:
×= −
a) Menentukan Jangkauan :
×
c) Menentukan panjang kelas interval ( p )
‹= +1
²
Rumus :
Lambang ( fk )
Lambang ( fk )
12. Ogive
f. x
Rumus : x 1 ( x) atau x 1 ( x1 x 2 x 3 . . . xn ) atau x
n n f
̅
14. Rataan Hitung Data Berkelompok
∑8
=
∑8
a) Menggunakan rumus
̅ = ̅& + c
b) Menggunakan Rata-rata sementara
∑ ]d
= − ̅&
Rumus : ∑] ,
=
15. Median suatu data tunggal adalah nilai tengah suatu data yang telah
diurutkan.
Jika banyak data ganjil : , dan
1
= „ + Š
2
jika banyak data genap :
ØÙ
1
b − 8%
= Ó• + Ú2 ÛÐ
16. Median suatu data berkelompok :
•
17. Modus suatu data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
18. Modus suatu data berkelompok adalah nilai pada kelas interval yang memiliki
د
c
frekuensi terbanyak.
= Ó9 + „ ŠÐ
c +c
19. Kuartil adalah nilai yang membagi statistik peringkat menjadi empat bagian
yang sama banyaknya.
" =
-
a. Data Tunggal : , i = 1, 2, 3
1
b − 8%
= Ó9 + œ2 ž.Ð
b. Data berkelompok "
•
!" !$%&
Statistik peringkat adalah data yang diurutkan dari data terkecil sampai data
terbesar. Statistik ekstrim adalah nilai xmin dan xmax
21. Desil
Desil adalah nilai-nilai yang membagi data terurut menjadi sepuluh bagian
yang sama banyak.
1) Data tunggal
Di X i , n banyak data
( n 1)
Ü" = Tb + „ Š‹
Z
P ]…
10
x
2) Data Berkelompok : F
×= − ×= −
Jangkauan data adalah selisih antara statistik maksimum dengan statistik
!$%&
!"
minimum. Dirumuskan atau
Ÿ= −
adalah Selisih antara kuartil ke-3 dengam kuartil ke-1
Dirumuskan :
1
c= −
2
Dirumuskan :
1
ಠ= +
2
adalah seperempat dari jumlah kuartil kesatu, dua kali kuartil kedua, dan
kuartil ketiga. Dirumuskan :
1
c= +2 +
4
1
23. Simpangan rata-rata (SR)
ßà = 7| − ̅ |
a) Data tunggal : b
1
ßà = 7 8. |
b
b) Data berkelompok :
− ̅|
a).Data tunggal
1
ß = 7 − ̅
b−1
1).Varians = Ragam (S 2 ) Rumus :
1
ß=¥ 7 − ̅
b−1
2).Simpangan Baku ( S ) Rumus :
1
ß=¥ 7 − ̅
b
2).Simpangan Baku ( S ) Rumus :
b).Data berkelompok
1
ß = 7 8. − ̅
b−1
1).Varians = Ragam (S 2 )Rumus :
1
ß=¥ 7 8. − ̅
b−1
2).Simpangan Baku ( S )Rumus :
1
ß = ¥ 7 8. − ̅
b
2).Simpangan Baku ( S )Rumus :
Untuk mengembangkan materi yang lebih jauh Anda sebaiknya mempelajari materi
peluang pada kegiatan belajar berikutnya. Lakukan tahapan kegiatan belajar materi
selanjutnya dengan mengerjakan aktifitas kegiatannya dan mengerjakan lembar
kerjanya Ukurlah kemampuan pemahaman materi yang Anda pelajari dengan
mengerjakan latihan soal-soalnya.
A. Pengantar
B. Tujuan
D. Uraian Materi
+ + =
-
1.
2. Faktorkan :
a. n n 56 0 b. n 3n 70 0
2 2
3. Jabarkanlah bentuk :
2 3
a. (x y) b. (x y)
1. Kaidah Pencacahan
Dalam kehidupan sehari–hari, Anda tentu sering dihadapkan pada pemecahan
masalah yang berkaitan dengan menentukan atau menghitung berapa banyak cara
yang mungkin terjadi dari sebuah percobaan. Sebagai ilustrasi, simaklah contoh
peristiwa berikut ini i :
Pada waktu liburan sekolah, Eva bersama keluarganya berlibur ke Bali.Ia mencoba
3 macam kaos dan 2 celana jeans. Ia memadukan ketiga kaos dan kedua jeans
tersebut. Berapa banyak pasangan warna kaos dan celana yang dapat disusun Eva?
Permasalah di atas dapat Anda selesaikan dengan menggunakan kaidah pencacahan
(counting rules). Kaidah pencacahan memudahkan kita untukmenentukan
banyaknya cara yang mungkin, jika beberapa kejadian digabungkan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa:
Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan untuk menghitung semua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan.Banyak cara yang mungkin
terjadi dari sebuah percobaan dapat ditentukan dengan menggunakan salah satu
gabungan dari metode, yaitu metode aturan pengisian tempat, metode permutasi,
dan metode kombinasi
Kaidah pencacahan atau Caunting Slots adalah suatu kaidah yang digunakan untuk
menentukan atau menghitung berapa banyak cara yang terjadi dari suatu peristiwa.
Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Agus, Boni, dan Cahya akan dipilih untuk
menjadi ketua kelas, sekretaris,dan bendahara dengan aturan bahwa
seseorang tidak bolehmerangkap jabatan pengurus kelas. Banyak cara 3 orang
dipilih menjadi pengurus kelas tersebut akan dipelajari melalui uraian berikut.
Amati (Gambar 19)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka posisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yangbelum terpilih menjadi pengurus kelas.Jadi, posisi
sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya ada
satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
a. Diagram Pohon
b. Tabel Silang
Perhatikan tabel silang berikut ini !
c. Pasangan berurutan
Maka, untuk memilih pasangan warna celana jeans dan kaosseluruhnya ada 2
x 3 = 6 cara. Aturan yang digunakan tersebut dikenalsebagai aturan pengisian
tempat (filling slots). Karena dalam menentukanbanyak cara untuk mengisi n
tempat yang tersedia, maka aturan tersebutsering dikenal sebagai aturan
perkalian.Secara umum, dapat disimpulkan bahwa:Misalkan terdapat n buah
tempat yang tersedia dengan k1 menyatakanbanyak cara untuk mengisi
tempat pertama, k2 menyatakan banyak carauntuk mengisi tempat kedua
setelah tempat pertama terisi, demikianseterusnya sampai kn menyatakan
banyak cara untuk mengisi tempat ke–n setelah tempat, pertama, kedua, ...,
dan (n–1) terisi. Maka:
Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secarakeseluruhan adalah:
k1 x k2 x....x kn
C1 + C2 +......+ Cn
Ingatlah : Apabila terdapat n buah slot yang akan ditempati oleh n objek, maka
terdapat:n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 1cara objek mendudukitempat tersebut.
1. Ali memiliki 2 baju putih dan 3 celana abu – abu, ada berapa cara bagi Ali
untuk memasangkan perpaduan baju putih dan celana abu-abu tersebut ?
Penyelesaian :
Jelas pasangan antara baju putih dan celana abu – abu yang dapat dibentuk
ada sebanyak 2 x 3 = 6 pasangan berbeda. Untuk lebih jelasnya perhatikan
diagram berikut ini :
Penyelesaian :
3. Banyak bilangan terdiri dari 2 angka berlainan yang dapat disusun dari
angka – angka 1, 2, 4, 5 dan 6 adalah ...
Penyelesaian :
Yang pertama kali perlu dicermati adalah kata berlainan, yang berarti tidak
boleh ada bilangan yang terbentuk dari 2 angka yang sama, misalkan 22, 11,
44 dsb. Oleh karena yang boleh adalah 2 angka berlainan maka tentu masalah
ini masalah permutasi ( karena antara 12 dengan 21 tentu sebuah bilangan
5 4
= 5 x 4 = 20 cara
4. Lima orang bermain bulu tangkis satu lawan satu bergantian, banyaknya
pertandingan adalah ....
Penyelesaian :
5! 5! 4.5 4.5 20
C 52 10
2! (5 2)! 2!.3! 2!. 1.2 2
5. Dari lima buah angka 0, 1, 2, 3, dan 4 hendak disusun suatu bilangan yang
terdiri atas 4 angka. Berapa banyak bilangan yang dapat disusun apabila
angka-angka itu tidak boleh berulang?
Jawab:
Angka pertama (sebagai ribuan) dapat dipilih dari 4 angka yaitu 1, 2, 3, dan 4.
Misalnya terpilih angka 1. Karena angka-angka itu tidak boleh berulang, maka
angka kedua (sebagai ratusan) dapat dipilih dari 4 angka, yaitu 0, 2, 3 dan 4.
Misalnya terpilih angka 0. Angka ketiga (sebagai puluhan) dapat dipilih dari 3
angka, yaitu 2, 3,dan 4. Misalkan yang terpilih angka 2. Angka keempat
(sebagai satuan) dapat dipilih dari 2 angka, yaitu 3, dan 4. Jadi, seluruhnya ada
b. Berapa banyak bilangan yang nilainya kurang dari 5.000 yang dapat
dibentuk?
c. Berapa banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat
dibentuk?
Jawab:
b. Bilangan yang kurang dari 5.000, maka:Angka ribuan ada 4 angka yang
mungkin, yaitu 1, 2, 3, dan 4. Misalkan terpilihangka 1. Angka ratusan ada 6
angka yang mungkin yaitu 0, 2, 3, 4, 5, dan 7. Misal terpilih angka 2. Angka
puluhan ada 5 angka yang mungkin yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7.Misalkan terpilih
angka 3. Angka satuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 0, 4, 5,dan 7. Jadi,
banyak bilangan dapat dibentuk = 4 x 6 x 5 x 4 = 480 bilangan.
- Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 0, maka : Angka ribuan
ada 5 angka yang mungkin, yaitu 3, 4, 5, dan 7. Misalkan terpilih angka 3.
Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 4, 5, dan 7. Misal terpilih
angka 2. Angka puluhan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 4, 5, dan 7.
5 x 5 x 4 = 100
- Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 2, maka:Angka ribuan
ada 4 angka yang mungkin, yaitu 3, 4, 5, dan7. Misalkan terpilihangka 3.
- Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 4, maka:Angka ribuan
ada 4 angka yang mungkin, yaitu 2, 3, 5, dan 7. Misal terpilih angka3. Angka
ratusan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 0, 1, 2, 5, dan 7. Misalkan
terpilihangka 0. Angka puluhan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 5, dan
7. 4 x 5 x 4 = 80
Jadi, banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat dibentuk
adalah = (5 x 5 x 4 ) +( 4 x 5 x 4 ) + (4 x 5 x 4 ) = 100 + 80 + 80 = 260 bilangan
3 × 2 × 1 = 6 cara.
Selanjutnya, 3 × 2 × 1 dapat dinyatakan dengan 3! (dibaca3 faktorial)
3! = 3 × 2 × 1
Definisi rumus faktorial:
n! = n x (n – 1) x (n-2) x.....x 3 x 2
x1
Notasi n! Dibaca sebagai n faktorial, dimana n merupakan bilangan asli atau
bilangan bulat positif. Didefinisikan juga bahwa 0! =1
1.3 Permutasi
Kegiatan kali ini Anda akan mempelajari Permutasi. Apakah permutasi itu?
Coba perhatikan pada peristiwa pemilihan pengurus kelas ini.
Dalam suatu kelas,terdapat 4 orang yang akan dipilih3 orang untuk menjadi
ketua, sekretaris, dan bendahara.Banyak cara untuk memilih 3 orang tersebut
dapat dijelaskansebagai berikut. Misal, keempat orang kandidat itu adalah A,
B, C, dan D. Posisi ketua dapat dipilih dengan 4 cara, posisisekretaris dapat
dipilih dengan 3 cara, dan posisi bendahara dapat dipilih dengan 2 cara. Jadi
Ingatlah : Urutan ABC berbeda dengan urutan ACB. Dalam urutan ABC,
sekretaris adalah B.Dalam urutan ACB, sekretarisadalah C..
Dari skema tersebut diperoleh 24 susunan 3 unsur,yaitu
ABC ABD ACB ACD ADB ADC
BAC BAD BCA BCD BDA BCD
CAB CAD CBA CBD CDA CDB
DAB DAC DBA DBC DCA DCB
Tampak susunan 3 unsur tersebut memperhatikan urutannya. ABC adalah
suatu permutasi, ACB juga suatu permutasi dan keduanya berbeda. Urutan
pada 24 susunan itu berlainan. Susunan yang memperhatikan urutannya
disebut permutasi. Dari uraian tersebut dapatkah Anda menduga pengertian
permutasi? Cobalah nyatakan pengertian permutasi dengan kata-kata Anda
sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi
berikut
4 × 3 × 2 = 24.
dapat ditulis :
4 x 3 x 2 x1 4!
P(4,3) = 4 x 3 x 2
2 x1 (4 - 3)!
b b−1 b−2 … b
1 2 3 … r …
− _−1
Banyak
…
Cara
n!
Ingatlah : Notasi P(n, k) dapat juga ditulis dengan Prn
(n - r)!
Dari lembar kerja yang Anda kerjakan, pelajarilah jika r = n dan apa yang
anda katakan jika n r. Dapatkah Anda memperoleh :
Untuk r = n, diperoleh :
n!
Adalah : P(n,k) Pkn , dengan k n
(n - k)!
Jawab :
n! 3! 3 x 2 x1
P(n,k) = P(3,2) = 6
(n - k)! (3 - 2)! 1!
Kali ini Anda akan mempelajari permutasi dengan unsur yang sama.
Pahamkah Anda maksudnya? Untuk itu perhatikan ilustrasi ini :Pada kata
"BUKU" terdapat dua huruf yang sama, yaitu U. Permutasi huruf-huruf pada
kata "BUKU" dapat Anda amati sebagai berikut:
4 x 3 x 2 x 1 4!
12 = 4 x 3
2 x1 (2)!
Unsur yang tersedia ada 3, yaitu huruf C, P, dan P. Dari 3 unsur yang tersedia
terdapat 2 unsur yang sama yaitu P Banyak permutasi 3 unsur yang memuat
2 unsur yang sama adalah:
3! 3 x 2 x 1
P 3
2! 2 x1
Dari gambar dapat Anda lihat empat siswa sedang melakukan kegiatan kerja
kelompok, pada gambar yang lainnya adalah susunan tempat duduk kempat
siswa, dimana siswa A sebagai titik acuan. Anda bisa membuat formasi
lingkaran atau duduk melingkar yang lain dengan B, C atau D.
Contoh soal:
a. Jika semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih, maka banyak
susunansiklis= (8 – 1)! = 5.040.
b. Jika Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan, maka mereka
bertigadianggap satu objek dalam susunan siklis. Jumlah objek dalam
susunan siklis tinggal 6 objek, maka banyak susunan siklis= (6 – 1)! = 120.
Namun Hanif, Nisa,dan Azzam dapat bertukar tempat sebanyak 3! = 6.
Jadi, susunan siklis dimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan
adalah :
= 120 x 6 = 720.
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan= 5.040 –
720 = 4.320
1.4 Kombinasi
Kali ini Anda akan mempelajari materi kombinasi. Apakah kombinasi? Coba
sebutkan kata padanan kata yang memuat kata kombinasi? Kombinasi nomor
kunci, kombinasi dua bilangan, kombinasi pemain berbakat, dan lain
sebagainya. Apa makna dari kata kombinasi tersebut? Untuk itu marilah kita
pelajari lebih jauh.
Pada bahasan permutasi sebelumnya, misal Anda seorang guru wali kelas
yang akan menyusun susunan pengurus kelas yang terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara, Berapa cara yang Anda dapat.Lain halnya jika kali
ini Anda akan memilih dari 5 orang siswa akan dipilih 3 orang untuk
mengikuti lomba cerdas cermat. Untuk itu cermati cara yang akan Anda
tentukan.
ABC ABD ABE ACB ACD ACE ADB ADC ADE AEB
BDE BEA BEC BED CAB CAD CAE CBA ACBD CBE
CDA CDB CDE CEA CEB CED DAB DAC DAE DBA
DBC DBE DCA DCB DCE DEA DEB DEC EAB EAC
EAD EBA EBC EBD ECA ECB ECD EDA EDB EDC
Untuk lebih memahaminya, coba kita analisis peristiwa ini. Sebuah SMK
favorit sedang mengadakan seleksi bagi siwa kelas XI paket keahlian AnimasiI
yang akan diikutsertakan dalam lomba kompetensi siswatingkat nasional.
Guru pembimbingnya berusaha memilih dua siswa terbaik dari empatsiswa
yang dicalonkan. Ada berapa susunan siswa yang mungkin dapatdibentuk?
Susunan yang terbentuk adalah AB, BA, AC, CA, AD, DA, BC, CB, BD,DB, CD, dan
DC. Jika diambil dua huruf tanpa memperhatikan urutannyamaka susunan
AB = susunan BA, demikian seterusnya sehingga diperolehsusunan, yaitu AB,
AC, AD, BC, BD, dan CD.Pilihan yang dilakukan dengan cara seperti ini disebut
n
Ingatlah : Kombinasi dinotasikan dengan Cnr , atau atau C (n, r)
r
n!
C rn
r!, (n - r)!
n!
tanpa memperhatikan urutannya ditentukan dengan : Cnr =
r! (n - r)!
Jawab :
(n – 1)P2 =2
(n 1)! (n 1)!
20 20
(n 1 2)! (n 3)!
(n 1)(n 2)(n 3)(n 4)....3.2.1
20
(n 3)(n 4)....3.2.1
(n 1)(n 2) 20 n 2 3n 18 0 (n 6)(n 3) 0 n 6 atau n 3
Jawab:
3! 3.2.1
Banyaknya kombinasi siswi putri 3 C32 3
(3 2)!.2! 1.1.2
(2n 1)!
4. Selesaikan :
(2n 1)!
Jawab:
Jawaban:
6. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan
duduk mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa tersebut
dapat diatur pada sekeliling meja tersebut?
Jawaban:
P5= (10-1)!
7. Peluang lulusan PNJ dapat bekerja pada suatu perusahaan adalah 0,75. Jika
seorang lulusan PNJ mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia
dapat diterima oleh perusahaan?
8. Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang
disediakan 4 kursi, sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi
tertentu.
Jawaban:
Jika salah seorang selalu duduk dikursi tertentu maka tinggal 7 orang dengan 3
kursi kosong.
7P3= 7!/(7-3)!
9. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar
mereka saling kenal maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya
jabat tangan yang terjadi.
Jawaban:
10!
10C2 = 45 jabat tangan
2!. (10 - 2)!
4.2. Dalam sebuah ujian, seorang mahasiswa diwajibkan mengerjakan 5 soal dari 8
soal yg tersedia. Tentukan:
8!
a. 8C5 = 56 cara
5! (8 - 5)!
4.3. Seorang peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang
pedagang yang memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa cara
peternak tersebut dapat memilih ternak-ternak yang di inginkannya?
Jawaban:
4.4. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra dan 3 putri.
Jika terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara
menyeleksi karyawan!
Jawaban:
9! 6! 9! 6! 9! 6!
9C5 x 6C3 = . .= . . = 2360
5! (9 - 5)! 3! (6 - 3)! 5! 4! 3! 3! 5! 4! 3! 3!
2. Peluang
Pada bagian ini Anda akan mempelajari tentang peluang, bahasan ini sangat erat
dengan materi sebelumnya, untuk itu pahamkan lagi materi sebelumnya, sebelum
mempelajari materi ini.
Kita awali dengan suatu kejadian atau peristiwa yang sederhana yaitu jika sebuah
mata uang logam ditos (dilempar keatas sambil diputar), dan dibiarkan jatuh
kelantai. Oleh karena uang itu bentuknya simetris maka tidakberalasan
munculnya gambar lebih sering atau kurangdaripada munculnya angka. Secara
1
matematika, nilai peluang munculnya gambar adalah salah satu dari dua atau
2
1
dandengan sendirinya nilai peluang munculnya angka adalah . Peristiwa ini
2
menggambarkan pengertian peluang suatu kejadian yang akan Anda Pelajari.
2) Ruang Sampel
Untuk mempelajari yang berkaitan dengan peluang Anda harus memahami
terlebih dahulu tentang ruang sampel, hal ini harus diperhatikan karena
peluang suatu kejadian tidak akan mudah dihitung atau dikerjakan bilamana
kurang memahami ruang sampel.
Kita coba dengan dari sebuah keajadian yang pasti Anda alami. Sebelum
pertandingan bola voli dimulai, biasanya wasit mengadakanpengundian
dengan cara melempar sekeping koin atau uang logam. Setiapkapten tim
harus memilih salah satu sisi mata uang, yaitu angka (A) ataugambar (G).
Apabila hasil undian sesuai dengan hasil pilihan kapten tim,maka tim tersebut
dapat memilih posisi atau menendang bola.Kegiatan melempar mata uang
logam tersebut termasuk suatukejadian. Pada pelemparan mata uang logam,
kejadian yang mungkinadalah muncul angka (A) atau gambar (G). Jika
dinyatakan dengan notasihimpunan, misalnya S, maka diperoleh S = {A, G}.
Himpunan tersebutdinamakan ruang sampel, sedangkan titik A dan G
dinamakan titik sampel. Banyaknya anggota ruang sampel, n(S) = 2.
Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel, simaklah contoh
berikut!
Jawab:
Dadu biasanya berbentuk kubus dengan 6 sisi sehingga kejadian
yangmungkin dari pelemparan sebuah dadu adalah munculnya mata dadu
1,2, 3, 4, 5, atau 6. Dengan demikian, diperoleh:Ruang sampel, S = {1, 2, 3, 4, 5,
6}.Titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.Banyak anggota ruang sampel,
n(S) =6.
Dari tabel di atas diperoleh ruang sampel S = {AA, AG, GA, GG}. Berdasarkan
contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang sampel dapat ditentukan
dengan cara:
a. mendaftar;
b. diagram pohon; dan
3) Kejadian
Coba Anda ingat kembali pada percobaan pelemparan dadu bersisienam.
Ruang sampel pada percobaan ini adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Apabilatimbul
suatu pertanyaan, carilah kejadian munculnya mata dadu bilanganganjil!
Kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil,misalnya A, adalahA = {1, 3, 5}.
Himpunan tersebut dinamakan kejadian (event). Dapatdisimpulkan bahwa:
Contoh :
Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruang sampel S dari sebuah
percobaan. Kejadian A adalah salah satu kejadian pada percobaan tersebut
1
sehingga peluang A adalah P(A) . Apabila banyak kejadian A yang terjadi
N
dari percobaantersebut adalah n, peluang terjadinya kejadian A adalah
n
P(A)
N
n(A)
ruang sampel S adalah P(A) Pdengan n(S) 0
n(S)
Pada saat pelemparan sebuah dadu berisi enam, mata dadu yang mungkin
muncul adalah 1,2, 3, 4, 5, dan 6. Misalnya P(A) adalah peluang munculnya
semua mata dadu, diperoleh :
n(A) 6
P(A) 1
n(S) 6
n(B) 0
P(B) 0
n(S) 6
b. Frekuensi Harapan
c. Kejadian Majemuk
Sebagai gambaran untuk Anda, apa yang dimaksud dengan Kejadian
Majemuk, sederhananya adalah jika beberapa kejadian–kejadian dasar
dihubungkan, maka kejadian–kejadian majemuk yang meliputi komplemen,
gabungan, dan irisan dapatdibentuk.Misalkan, pada sebuah kotak terdapat 2
bola merah dan 3bola hijau. Dari kotak tersebut, Anda akan mengambil 1
buahbola merah dan 1 buah bola hijau. Kejadian terambilnya 1buah bola
merah dan 1 buah bola hijau dinamakan kejadianmajemuk.
Untuk lebih jelasnya Anda perlu mempelajari kejadian majemuk ini dengan
lebih teliti dan lakukan diskusi agar pemahamannya lebih baik.
Diagram venn di atas menunjukkan suatu kejadian A dan B yang tidak saling
lepas (non mutually exclusive event). AB (dibaca A irisan B) menyatakan
bahwa ada anggota A yang juga merupakan anggota B.Sedangkan AB (dibaca
A gabungan B) menyatakan gabungan antaraanggota A dan B.
Bagaimanakah cara menentukan peluang untuk kejadian tidak saling lepas?
Untuk mengetahuinya perhatikan contoh berikut!
Sebuah dadu dilemparkan sekali. Jika A adalah kejadian munculnya mata dadu
genap dan B adalah kejadian muncul mata dadu prima, berapa peluang
kejadian munculnya mata dadu genap atau prima?
Jawab:
3 3 1
P(A B)
6 6 6
5
6
5
Jadi, peluang kejadian muncul mata dadu genap atau prima adalah
6
Jika A dan B adalah dua kejadian yang tidak saling lepas berada dalam ruang
sampel S, maka peluang kejadian AB ditentukan dengan
Jawab:
2
A = {1, 2}, n(A) = 2, P(A)
6
3
B= {4, 5, 6}, n(B) = 3, P(A)
6
Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas, maka peluang gabungan
dua kejadian tersebut ditentukan dengan:
P(AB) = P(A) + P(B)
C = {A}, n(C) = 1
Contoh :
(Tabel 2.10). Kegiatan Jual-Beli Saham dari Perusahaan BCA, BLP dan BNI
Dari data Tabel diatas : Berapakah peluang terjualnya saham BCA : P(D|A)
dan peluang saham BCA terjual : P(A|D)?
Jawab:
Peluang terjualnya saham BCA : P( D|A) : Saham BCA yang terjual 30dan
jumlah transaksi jual saham 120 maka P(D|A) = 30/120 = 0,25
Peluang saham BCA terjual : P( A|D) Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan
saham BCA yang terjual ada 30, maka P(A|D) = 30/70 = 0,43. Dari nilai di atas
terlihat bahwa peluang P(A|D) dan P(D|A) bisa berbeda, namun bisa saja
sama.
Contoh soal dan Pembahasan
Pembahasan :
Pembahasan :
Kegiatan jual saham dan sahamnya BCA ada 30 transaksi. Kegiatan beli saham
dan sahamnya BCA ada 40. Sehingga peluang P(AD) dan P(BD) adalah:
P(AD)= 30/200 = 0,15
P(BD)= 40/200 = 0,20
3. Hitung berapa peluang kejadian jual saham dan beli saham : P(AB) dan
peluang kejadian untuk saham BCA, BLP dan BNI : P(DEF). Data lihatTabel 1.
= 0,6+ 0,4 - 0 = 1
4. Saudara diminta melemparkan uang logam dua kali ke udara. Berapa peluang
ke dua lemparan tersebut menghasilkan gambar ?
Jawab :
1 1 1
Maka P(A dan B) = P(A) x P(B) = x =
2 2 4
5. PT Alfa Indah merupakan retail produk makanan. Pada hari Minggu toko ini
menyediakan beberapa jenis buah seperti pada tabel berikut :
Pertanyaan :
a).Berapakah probabilitas buah mangga dan busuk P(MB), serta pepaya dan
baik P(PA)
b). Berapakah peluang buah mangga atau kondisinya baik P(M atau A).
Jawab:
Banyaknya kombinasi yang dapat dipilih dapat diselesaikan dengan konsep
perhitungan kombinasi:
n!
nCr , diketahui bahwa n=10 dan r = 2, sehingga
r! (n 1)!
Penyelesaian :
7 C 4 (0,8)
4
(0,2) 3
7!
(0,8) 4 (0,2) 3 35(0,8)4 (0,2)3 = 0,1147
4! (7 4)!
11. Pada awal tahun 2003 diluncurkan saham-saham baru di BEJ; di antaranya
adalah saham Bank Mandiri setelah Bank BCA dan Bank Lippo. Kondisi
transaksi jual dan beli di sebuah reksa dana digambarkan sebagai berikut:
a. Berapa peluang terbelinya saham dan saham yang terbelinya adalah saham
BankMandiri (P(D|B) dan berapa peluang saham Bank Mandiri terbeli oleh
konsumen (P(A|D)?
Hitunglah:
a.Berapa persen, mahasiswa pria lulus tepat waktu dan IPK di bawah 3,0?
b.Berapa peluang mahasiswi lulus tepat waktu dan IPK di atas 3,0?
Jawab:
Diketahui: Wanita lulus tepat P(C) = 0,9 maka Lulus Tidak Tepat
P(D) =0,1
IPK>3,0P(G) =0,8
MahasiswiP(A) =0,6
Pria tepat waktu P(N) =0,4, maka lulus tidak tepat P(F) = 0,6
1.6 Peluang mahasiswi lulus tepat waktu dengan IPK diatas 3,0:
13. PT Sampoerna akan memasang iklan pada media di televisi, oleh karena itu
diadakan survei kepada sekelompok eksekutif -- televisi apa yang sering
dilihat. Berikut adalah hasil penelitian tersebut:
Jawab:
P(RCTI|EM) = P(EMRCTI)/P(EM)
Jawab:
15. Pada soal no 14 diteruskan yaitu apabila 3 bola diambil secara beruntun .
Berapa peluangnya bahwa pengambilan pertama merah, kedua putih, ketiga
biru = P (MPB) bila :
Jawab :
6 4 5 4
b). P ( MPB ) = P( M ) P( P/M ) P (B/MP) = x x
15 14 13 91
LEMBAR KERJA 1a
1. Untuk aktifitas ini anda diminta bekerjasama dengan rekan sejawat dan
dberdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pemilihan
susunan atlet sepak takraw.
2. Anda diminta mempelajari dan memahami contoh soal dan latihan.
Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong, apit kiri,
dan apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES jika tidak ada
posisi yang rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw yang melakukan sepak
permulaan). (Jawab 2.730 cara)
Jawab:
LEMBAR KERJA 1b
1. Asumsikan banyaknya hari dalam satu tahun di nomori 1 sampai 365 dan
tidak ada satu orangpun memiliki hari lahir yang sama. Misalkan dalam satu
kelompok terdapat n orang, dimana Anda bukan anggota grup tersebut. Suatu
elemen dari ruang sampel Ω akan menjadi barisan n hari lahir (satu untuk
masing-masing orang).
(a) Definisikan fungsi peluang P untuk Ω.
(b) Perhating kejadian-kejadian berikut in:
A: “seseorang dalam grup membagikan hari lahir Anda”
B: “Dua orang dari dalam grup membagikan hari lahir seseorang”
C: “Tiga orang dalam grup membagikan hari lahir seseorang”
Deskripsikan secara hati-hati himpunan bagian dari Ω yang
berkorespondensi terhadap masing-masing kejadian di atas.
(c) Tentukan formula yang tepat untuk P(A). Berapakah nilai terkecil n
sedemikian sehingga P(A) > 0.5?
.
(d) Justifikasi, mengapa n lebih besar dari tanpa melakukan perhitungan.
(Kita sedang mencari cara tercepat dengan memberikan heuristic sense
mengapa ini terjadi).
LEMBAR KERJA 2
a. Aktivitas pada Lembar kerja 1, Anda diminta membuat route atau jalur dari
suatu perjalanan
b. Menentukan cara menghitung dengan cara yang telah diketahui
c. Anda diminta untuk menyimpulkan kegiatan pada Lembar kerja
Asep hendak bepergian dari kota Surabaya ke kota Jakarta melalui kota
Yogyakarta dan kota Semarang. Dari Surabaya ke Yogyakarta ada 3 jalur dan dari
Yogyakarta ke Jakarta ada 6 jalur. Sedangkan dari Surabaya ke Semarang ada 4
jalur dan dari Semarang ke Jakarta ada 5 jalur. Dari Yogyakarta ke Semarang atau
sebaliknya tidak ada jalur.
a. Gambarkan jalur yang menghubungkan kota Surabaya dan Jakarta tersebut!
b. Berapa banyak cara yang dapat ditempuh untuk bepergian dari Surabaya ke
Jakarta? (Jawab : 38 Cara)
c. Apa yang dapat Anda simpulkan ?
Aktivitas 3: Faktorial
LEMBAR KERJA 3
1. Anda diminta untuk mengerjakan masalah yang berkaitan dengan faktorial.
2. Anda diminta untuk lebih memahami notasi dan pengertian faktorial
1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
2. 3!.5! = 3 x 2 x 1 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720
3. 5! – 4 ! = 96
4. 2! + 3! = 8
7!
5.
6!
Jawab:
LEMBAR KERJA 4
1. Anda diminta mempelajari definisi, mendiskusikan dan menganalisis materi
dengan teliti dan seksama yang berkaitan dengan faktorial
2. Anda diminta menjelaskan notasi faktorial dan menganalisisnya.
1. Dari pengertian atau definisi yang telah Anda pelajari, diskusikan dengan
menganalisis, bagaimana jika n bukan merupakan bilangan asli atau bulat
positif dan tunjukkan bagamana 0! = 1 ?
2. Apa yang dapat Anda jelaskan dari :
a. n! = n! = n x (n – 1) x (n-2) x.....x 3 x 2 x1, dengan n bilangan asli untuk n ≥ 2
b. 1! = 1
Jawab:
LEMBAR KERJA 5
1. Anda diminta mempelajari diagram pohon, tabel permutasi dan notasinya
2. Anda diminta menganalisis dan membuktikan secara empirik rumus
permutasi.
3. Anda diminta untuk menelaah dan mempelajari bentuk umum dari permutasi
yang dinotasikan dengan bentuk faktorial.
Dari tabel permutasi (Tabel 2.2.2) di halaman ..., banyaknya permutasi r unsur
yang diambil dari n unsur, dinotasikan P(n, r) adalah :
P(n, r) =.................
n!
P(n,k) =
(n - k)!
LEMBAR KERJA 6
1. Anda diminta membuktikan soal yang berkaitan dengan bentuk umum
faktorial.
2. Anda diminta membuktikan soal yang berkaiatan dengan bentuk khusus
faktorial.
Buatlah sebuah soalpermutasi yang berbedadengan soal yang ada di modul ini.
Berikan soal ini ke temanuntuk diselesaikan dan berikomentar. Setelah itu
bisakah Anda membuktikan :
Jawab:
LEMBAR KERJA 7
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan banyaknya bilangan dari
angka-angka yang ada dan dengan kerjasama, diskusikan hasilnya dengan rekan
sejawat
Dari kartu angka 4, 5, 6, 7, dan 8 dibuat bilangan yang terdiriatas tiga angka yang
berbeda. Tentukan banyaknya bilanganbilangantersebut yang kurang dari 600.
Jawab:
LEMBAR KERJA 8
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki permutasi pada susunan
huruf tertentu Untuk lebih memahamkan permutasi beberapa unsur yang sama,
coba selidiki permutasi untuk kata MAMA. Buatlah diagram pohonnya terlebih
dahulu, jika Anda melakukannya dengan benar maka akan diperoleh 6
permutasi yang berbeda. Buktikan!
1. Coba dengan permutasi kata :
a. KALIMANTAN
b. MISISSIPI , (Apa yang dapat Anda simpulkan?)
LEMBAR KERJA 9
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki permutasi siklis dari formasi
lingkaran
1. Diskusikan dengan teman Anda :
a. Hasil seluruh formasi lingkaran diperoleh 24 susunan, tuliskan.
a. Berapa banyak cara memilih ketiga huruf itu jika urutan huruf tidak
diperhatikan?
b. Tuliskan dalam notasi faktorial susunan yang berbeda
a. Apa yang Anda peroleh dari hasil diskusi tersebut dan tunjukan hasil diskusi
Anda
b. Apabila n adalah bilangan asli maka hasilnya dapat disusun
dalam segitiga Pascal.
Carilah informasi dari buku atau internet tentang teorema Binomial Newton
kemudian jawablah pertanyaan berikut ini!
Newton?
b. Tuliskan bentuk segitiga Pascal untuk bilangan asli dari n = 1 sampai n = 10!
Jawab:
Jawab:
a. ruang sampel!
a. semua hijau;
b. semua putih;
Jawab:
LEMBAR KERJA 12
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan peluang suatu kejadian
1. CV Mekar Sari setiap hari memproduksi buah-buahan untuk supermarket di
Jakarta sebanyak 1000 Kg. Dari sekian banyak buah tersebut 300 kg adalah
buah semangka, dan sebanyak 150 Kg adalah buah berkualitas A. Perusahaan
menginginkan 40% dari buah berkualitas yang dikirim adalah buah
semangka, karena merupakan produksi sendiri. Berapa peluang buah
semangka merupakan buah berkualitas yang dikirimkan ke supermarket oleh
CV. Mekar Sari? (Diskusikan dengan teman)
2. PT West Jawa di Cibinong memproduksi pakian jadi. Dengan 1000 karyawan
dapat dihasilkan 2500 potong pakaian. Berikut adalah jumlah pakaian
berdasarkan jenisnya.
LEMBAR KERJA 12
Dalam bermain kartu remi, ditangan memegang 5 kartu. Kemungkinan 5 kartu
ditangan tersebut, bisa saja satu pair, 2 pair dan three of a kind:
Dua-pair: Dua kartu memiliki urutan pertama, dua kartu lainnya memiliki urutan
kedua, dan satu kartu terakhir memiliki urutan ketiga. Contoh: {2♥,2♠,5♥,5♥,K♥}
Three-of-a-kind: Tiga kartu memiliki urutan pertama dan dua kartu sisanya
memiliki urutan kedua. Contoh: {2♥,2♠,2♥,5♥,K♥}
Hitung peluang dari masing-masing tipe kartu di tangan. Tipe kartu manakah
yang paling sering muncul?
LEMBAR KERJA 13
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan Frekuensi Harapan
LEMBAR KERJA 14
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan komplemen suatu kejadian
LEMBAR KERJA 15
Pada aktivitas ini anda diminta untuk berlatih menyusun instrumen penilaian
pada materi Peluang dengan mengacu pada panduan teknik penulisan dan
penyusunan soal dari PUSPENDIK.
LEMBAR KERJA 16
Tuliskan suatu pidato untuk juri untuk memberika mereka alasan yang
meragukan tentang kesalahan client Anda. Pidato Anda tidak perlu lebih panjang
dari pernyataan dan pertanyaan ini. Ingatlah bahwa sebagian besar anggota juri
tidak mengambil mata kuliah ini, jadi tabel ilustrasi mungkin lebih mudah bagi
mereka untuk memahami daripada formula yang rumit.
=. …
P !
!
1.
A. -
B. 4b + 2b C. 2b + 2b D. P
E. 2b − 2b
=….
1!
!×.!
2.
A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168
3. Untuk menuju kota C dari Kota A harus melewati kota B. Dari kota A menuju kota
B melewati 3 jalur, dari kota B menuju kota C melewati 4 jalur. Ada berapa cara
untuk menempuh perjalanan dari kota A menuju kota C….
A. 7 cara B. 12 cara C. 9 cara D. 5 cara E. 8 cara
4. Banyaknya susunan bilangan positif genap yang terdiri dari 3 angka yang diambil
dari angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan tidak boleh lebih dari 500 adalah....
A. 15 B. 30 C. 50 D.75 E. 125
5. Dalam suatu keluarga terdiri dari 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.
Apabila keluarga tersebut akan berfoto bersama dengan posisi berdiri berjajar
dan anggota keluarga laki-laki harus mengapit anggota keluarga permpuan,
maka formasi yang terbentuk ada….
A. 6 B. 8 C. 12 D. 24 E. 36
6. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 akan disusun menjadi suatu bilangan yang terdiri
dari 3 angka. Berapa banyak cara menyusun angka-angka tersebut jika dalam
bilangan tersebut tidak boleh ada angka yang berulang….
A. 125 B. 27 C. 120 D. 30 E. 60
7. Berapa banyak kata yang dapat disusun dari kata SURABAYA….
A. 6720 B. 1680 C. 40.320 D. 1120 E. 3600
8. Dengan berapa cara 4 orang dapat duduk pada kursi yang mengitari meja
melingkar….
A. 36 B. 26 C. 12 D. 6 E. 3
9. Dalam suatu rapat osis yang terdiri dari 6 orang dalam posisi yang melingkar.
Jika ketua dan wakil harus selalu duduk bersebelahan, ada berapa formasi duduk
yang bisa dibentuk….
A. 720 B. 240 C. 48 D. 24 E. 120
10. Disuatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiri dari 3 orang pria dan
2 orang wanita. Jika perkumpulan tersebut terdiri dari 7 pria dan 8 wanita,
berapa banyak susunan perwakilan yang dapat dibentuk….
A. 3003 B. 28 C. 560 D. 35 E. 980
- . 0 2
A. B. C. D. E.
20. Dari soal nomor 18, peluang munculnya angka berjumlah lebih dari 9 adalah….
B. - C. . D. 0
2
A. E.
/
2
21. Jika peluang kejadian hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah , maka peluang
kejadian tidak hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah….
- .
2 2 2 2 2
A. B. C. D. E.
22. Peluang ternak sapi yang terkena penyakit adalah 0,05. Banyaknya sapi yang
selamat dari wabah penyakit dari 500 sapi adalah….
A. 495 B. 475 C. 320 D. 250 E. 25
23. Dalam sebuah kotak berisi bola yang diberi nomor 1 sampai 10. Jika diambil
sebuah bola, peluang munculnya angka ganjil atau prima adalah….
1
2 2
A. B. C. D. E.
0 0 2 -2
A. B. C. D. E.
25. Suatu kelas terdiri atas 45 siswa, 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar
IPA dan 9 siswa gemar kedua-duanya. Peluang siswa tidak gemar matematika
maupun IPA adalah….
0 . 1 -
-
A. B. - C. -2 D. -2 E. -2
26. Sebuah dadu dilempar sekali, peluang munculnya bilangan genap prima adalah….
.
A. B. C. . D. E.
27. Sebuah kantong berisi 8 kelereng merah dan 5 kelereng biru, diambil tiga
sekaligus secara acak. Peluang terambilnya 2 kelereng merah dan satu kelereng
biru adalah….
/2 2
- - - - -
A. B. C. D. E.
28. Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng biru. Jika diambil
dua kelereng berturut-turut tanpa pengembalian, maka probabilitasnya agar
kelereng yang diambil pertama biru dan kedua juga biru adalah….
-
1
A. B. C. D. E.
29. Pada pelemparan dua buah dadu satu kali, peluang munculnya mata dadu
berjumlah 8 atau 5 adalah….
1 .
A. B. C. 1 D. 1 E. -
30. Tiga uang logam dilempar bersama-sama. Jika A adalah kejadian muncul tepat
dua angka, maka P(A) adalah….
-
A. B. 0 C. 0 D. 0 E. 0
31. Dua dadu dilempar bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3 dan
mata dadu kedua 5 adalah….
. -
. . . . .
A. B. C. D. E.
32. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Peluang munculnya jumlah mata dadu
9 atau 10 adalah….
/ 0 1
. . . . .
A. B. C. D. E.
A. 9 B. 12 C. 15 D. 27 E. 35
- -
A. B. C. D. E.
6. Tentukan permutasi atas semua unsur yang dapat dibuat dari kata-kata berikut!
a. JAYAPURA b. MATEMATIKA
7. Delapan orang ilmuwan duduk melingkar di sebuah meja bundar untuk membahas
sebuah proyek tertentu. Berapa banyak cara agar para ilmuwan dapat duduk
melingkar dengan urutan yang berbeda?
8. Dua puluh lima mutiara akan dibuat sebuah kalung. Ada berapa cara mutiara-
mutiara itu dapat disusun?
1. Teori peluang, lahir pada abad pertengahan di Prancis. Saat ini teori peluang
banyak digunakan di berbagai bidang,seperti asuransi, bisnis, biologi, olahraga,
dan kesehatan
2. Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan untuk menghitung semua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan
3. Metode-metode yang di kenal dalam menghitung peluang adalah metode aturan
pengisian tempat, metode permutasi, dan metode kombinasi.
4. Dalam metode pengisian slot: Apabila terdapat n buah slot yang akan ditempati
oleh n objek, maka terdapat: n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 1 cara objek menduduki
tempat tersebut.
5. n! = n x (n – 1) x (n-2) x.....x 3 x 2 x1 Notasi n! dibaca sebagai n faktorial, dann
merupakakan bilangan asli atau bilangan bulat positif. Didefinisikan juga bahwa
0! =1
6. Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang
berbeda tanpa adanya pengulangan.
n!
Prn
7. Notasi suatu permutasi P(n, k) dapat jugaditulis dengan (n - r)!
a. median (Q2) = 48,5, kuartil bawah (Q1) = 45, kuartil atasnya (Q3) = 51, dan
rata-rata hitungnya Jumlah Data: 30, Jumlah Nilai: 1452, →Rata-Rata: 48,4
2. Kelompok 1:
1. A 2. D 3. B 4. B 5. C 6. E 7. D 8. D 9. C 10. E 11. C.
12.B 13. A 14. C 15.B 16. E 17. A 18. B 19. A 20. C 21. B 22. B
23. D 24. E 25. A 26. C 27. A 28. B 29. E 30. D 31. E 32. B 33. E
34. D 35. A
1. a. 5.940 b. 17
157! n!
2. a. b. 10! c.
154! (n - 3!
3. n = 7
4. a. 12 b. 24
7. 5.040 cara
24!
8. cara
2!
9. 105 jabat tangan
n!
10. C 22 4n 4n ,karena n ≥ r maka yang memenuhi adalah n = 9
2! (n 2)!
11. 167.960
12!
3 220 susunan
12. Dengan menggunakan kombinasi: C 12
3! (1 3)!
35!
13. dengan menggunakan permutasi: P335 39270 susunan
(35 - 3)!
10!
3 120 susunan
14. Dengan menggunakan kombinasi: C 10
3! (10 3)!
10!
6 210 susunan
15. Dengan menggunakan kombinasi : C 10
3! (10 6 )!
16. Mengambil 2 merah dari 8 merah sebanyak 8C2 cara dan mengambil 2 putih
dari 7 putihsebanyak 7C2 cara.
8! 7!
C 82 x C 72 x 588 cara
2! (8 2)! 2! (7 2)!
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat berhak untuk mengikuti tes untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Apabila peserta diklat dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka peserta berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada widyaiswara untuk uji kompetensi dengan sistem penilaian yang
dilakukan langsung oleh pihak institusi atau asosiasi yang berkompeten apabila
peserta telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang
berupa nilai dari widyaiswara atau berupa portofolio dapat dijadikan bahan verifikasi
oleh pihak institusi atau asosiasi profesi.
Andi Hakim Nasution, dkk, (1995). Matematika 2 untuk SMU kelas 2, Jakarta: Balai
Pustaka.
Hidayati, Kana (2008), Aktif menggunakan matematika : Untuk Kelas XII / Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan Rumpun Sosial, Administrasi
Perkantoran
dan Akuntansi, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Mood Alexander M., Franklin A.G., Duane C.Boes, 1974, Introduction To theTheory of
Statistics, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.
Peng Yee, L., et all. 2003. New Syllabus Mathematics. Singapura: Shing Lee.Erlangga.
Rawuh, R, Hong, G. K, dan Tat, T. B. 1975. Ilmu Ukur Ruang Teori dan Soal-Soal Jilid I.
Bandung:Terate.
Rosadi Lukman, (1998). Matematika III, Materi Pengajaran Penataran Tertulis Tipe A
GuruSD, Bandung: PPPG Tertulis.
Siswanto, Matematika Inovatif 2 Konsep dan Aplikasinya Kelas XI, Depdiknas, 2009
Soeryadi PA,. 1983, Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika, ITB Bandung
Sri Lestari, (2009), Matematika 2 : untuk SMA / MA Program Studi IPS Kelas XI, Jakarta
:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sukahar & Siti M. Amin, (1996). Matematika 6 SD, Jakarta: Balai Pustaka.
Sukayati, (1995). Statistika, Makalah pada Pelatihan Guru Pemandu Mata Pelajaran
Matematika SD, Yogyakarta: PPPG Matematika.
Tim Redaksi Oxford Ensiklopedia Pelajar. 1995. Oxford Ensiklopedia Pelajar, Listrik –
Origami, Jilid 5.Jakarta: Widyadara.