Anda di halaman 1dari 4

Nama : Astari Rhey Amalia

Nim : K011171311

Mata Kuliah/Kelas : Kepemimpinan Dan Berpikir Sistem Kesmas/B

Cara Mengembangkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Spiritual


(SQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Finansial (FQ)

IQ atau Kecerdasan Intelektual adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan
rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah
informasi menjadi fakta.

SQ atau Kecerdasan Spiritual adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi
makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas
dalam menghadapi persoalan masyarakat.

EQ atau Kecerdasan Emosional adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik
pada diri sendiri dan orang lain.

Sementara, FQ atau Kecerdasan Emosional adalah ukuran kemampuan seseorang dalam


memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata kelola keuangan yang baik.

Keterkaitan antara IQ, SQ, dan EQ dapat digambarkan seperti ini, seseorang yang
mempunyai kebermaknaan (SQ) yang tinggi mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya
berdasarkan makna yang diperoleh sehingga ketenangan hati akan muncul. Jika hati telah tenang
(EQ) akan memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi parasimpatis. Jika
seseorang sudah tenang karena aliran darah sudah teratur, maka seseorang akan dapat berpikir
secara optimal (IQ) sehingga lebih tepat mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah
hati tidak cukup dengan IQ dan EQ saja, tetapi SQ juga sangat berperan dalam diri manusia
sebagai pembimbing kecerdasan lain.

Orang sukses tidak hanya cukup dengan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga perlu
kecerdasan emosional agar merasa gembira, dapat bekerja dengan orang lain, punya motivasi
kerja, dan bertanggung jawab. selain itu kecerdasan spiritual juga diperlukan agar merasa
bertakwa, berbakti, dan mengambi secara tulus, luhur, dan tanpa pamrih.

Adapun cara untuk mengembangkan IQ atau Kecerdasan Intelektual adalah sebagai berikut :

 Makan secara teratur, serta makan makanan yang banyak mengandung nutrisi untuk
kesehatan otak.
 Istirahat cukup.

 Motivasi diri untuk selalu optimis dan hilangkan rasa malas.


 Selalu berpikir positif.
 Kembangkan keterampilan otak dengan kegiatan puzzle, tebak kata, teka teki silang, dan
lain-lain.
 Batasi waktu untuk yang tidak berguna, misalnya bermain secara berlebih.

Cara untuk mengembangkan SQ atau Kecerdasan Spiritual adalah sebagai berikut :

 Seringlah melakukan mawas diri dan perenungan mengenai diri sendiri, kaitan hubungan
dengan orang lain, serta peristiwa yang dihadapi.
 Kenali tujuan, tanggung jawab, dan kewajiban hidup kita.
 Tumbuhkan kepedulian, kasih saying, dan kedamaian.
 Ambil hikmah dari segala perubahan di dalam kehidupan sebagai jalan untuk meningkatkan
mutu kehidupan.
 Kembangkan tim kerja dan kemitraan yang saling asah-asih-asuh.
 Belajar mempunyai rasa rendah hati di hadapan Tuhan dan sesame manusia.

Cara untuk mengembangkan EQ atau Kecerdasan Emosional adalah sebagai berikut :

 Pahami dan rasakan perasaan diri sendiri.


 Selalu mendidik diri agar dapat bertahan dalam situasi sulit.
 Hadapi dunia luar tanpa rasa takut.
 Berusaha untuk memecahkan masalah sendiri.
 Tumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan.
 Tanamkan rasa hormat kepada orang lain, kerja sama, dan semangat kerja tim.
 Jangan menilai atau mengubah perasaan terlalu cepat.
 Hubungkan perasaan dengan pikiran.

Adapun cara untuk mengembangkan FQ atau Kecerdasan Finansial yaitu :

a. Memilah tujuan produktif dan konsumtif


Kegiatan produksi adalah menciptakan sesuatu (barang dan jasa) yang memiliki nilai
guna bagi masyarakat. Dalam berproduksi, seseorang mengeluarkan sejumlah uang sebagai
modal, dimana uang ini diharapkan akan kembali dalam jumlah yang lebih besar, selisih ini
kita kenal dengan laba atau value added.Perlu diingat bahwa kecerdasan finansial adalah
bagaimana seseorang dapat mengelola keuangannya.

b. Membedakan aset dan liabilitas


Pelajaran terpenting dari pakar kecerdasan finansial seperti Kiyosaki adalah teorinya
untuk memisahkan dengan tegas antara aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas dibedakan atas
cash flow atau aliran uang kas. Aset adalah harta yang memberikan aliran kas yang mana
setiap waktu dapat membantu meraih kesuksesan secara finansial. Sedangkan liabilitas
adalah harta yang menguras uang pemiliknya secara rutin.

c. Memahami aliran uang


Orang yang cerdas finansial pintar melihat situasi yang ada disekelilingnya. Mereka
memperhatikan bagaimana roda bisnis berputar, mencermati setiap transaksi yang terjadi,
antrean yang terjadi, termasuk juga transaksi yang terjadi di pasar-pasar tradisional.
Memahami mengapa orang rela mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan
barang atau jasa tertentu. Mereka akan menghitung berapa besar pengeluaran dan omset
suatu usaha yang mereka amati. Selain itu, mereka juga akan mengamati perilaku orang-
orang ketika berbelanja, preferensi barang yang dibeli oleh orang tersebut, dan mencoba
untuk bertanya pada orang terdekatnya tentang apa yang akan mereka beli jika mereka
memiliki banyak uang.

d. Carilah emas yang tersembunyi


Banyak pelaku bisnis yang mencari emas tersembunyi, maksudnya mereka mencari lahan
yang tidak ada nilainya bagi orang lain, namun tidak bagi orang yang memiliki kecerdasan
finansial. Mereka menciptakan sesuatu yang memiliki nilai dan berharga, bukan fisik tapi
dalam bentuk gagasan. Mereka sadar bahwa keuntungan diperoleh pada saat membeli, bukan
pada saat menjual. Ini berarti, mereka tahu persis apa yang harus mereka lakukan pada saat
melakukan dealing pembelian awal.
Emas yang tersembunyi adalah kiasan dari peluang-peluang bisnis yang dapat digarap.
Mungkin itu tidak berharga bagi kebanyakan orang, namun peluang itu akan menjadi mesin
uang jika seseorang dapat memanfaatkan kecerdasan finansial mereka.

e. Memiliki daya ungkit


Setelah formula ke empat terlaksana, berikutnya dibutuhkan alat pengungkit untuk
membuat aset tumbuh berlipat ganda mengikuti deret waktu. Daya ungkit muncul dari sistem
yang diciptakan sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain. Contoh:
seorang pengusaha kerajinan tangan memiliki penghasilan Rp 3 juta perbulan. Ia ingin
melipatgandakan penghasilannya menjadi Rp 15 juta perbulan. Salah satu daya pengungkit
yang dapat pengusaha kerajinan tangan itu lakukan yaitu dengan membuka cabang. Dengan 5
cabang, maka pengusaha itu akan mencapai target yang diharapkan. Banyak cara yang dapat
dilakukan pengusaha dalam meningkatkan penghasilan dan mengembangkan usaha mereka.
Dalam membuka cabang, pengusaha juga harus memperhatikan segmen pasar, faktor lokasi
dan konsumen.

f. Biarkan uang yang bekerja


Setelah semua sistem sudah bekerja dengan baik, waktunya uang untuk berkembang
dengan sendirinya. Maksudnya, seseorang yang telah berusaha keras dan berusaha cerdas
selama ini di dunia bisnis akan merasakan kesuksesan pada titik tertentu, dimana dia tidak
lagi bekerja, tapi uanglah yang bekerja. Uang menjadi aset utama yang memberikan uang
tunai secara rutin. Salah satu caranya yaitu mengalokasikan uang tersebut ke berbagai
instrumen investasi. Lembaga yang paling konservatifpun seperti bank jelas akan tergiur.
Mereka akan menawarkan suku bunga khusus seandainya investor mau menempatkan
uangnya di bank tersebut.

g. Ciptakan aset yang tidak bisa hilang atau dirampok orang


Kunci menuju kebebasan finansial adalah bagaimana menciptakan aset yang bisa
memberikan arus kas positif. Aset dalam pengertian fisik bisa saja hilang. Kondisi seperti ini
dapat dicegah dengan cara mengembangkan cara berfikir dan cara bertindak. Seseorang bisa
saja bankrut total, terkena musibah hingga seluruh asetnya rata dengan tanah. Namun,
dengan cara berfikir dan cara bertindak yang cerdas secara finansial, maka semua yang
hilang itu bisa kembali. Cara berfikir mempengaruhi cara bertindak dan juga mempengaruhi
sikap yang harus diambil mengenai persoalan apapun.

h. Pahami tanda-tanda makro perekonomian


Dunia bisnis adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perekonomian secara umum. Jadi,
penting untuk memahami tanda-tanda makro perekonomian, sebab dari sana akan muncul
berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, serta potensi-potensi hambatan yang perlu
diantisipasi sejak dini. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah : tingkat
pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga
perbankan, indeks saham dan tingkat pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai