Anda di halaman 1dari 19

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KOMUNITAS BIKER NAHDLATUL ULAMA


(CYBERNU)

LANDASAN PENYUSUNAN

Pasal 1
1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berlandaskan Pasal 13 Anggaran Dasar CYBERNU.
2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Anggaran Dasar (AD) CYBERNU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) tersebut
diatas.

BAB I
Pasal 2
KEANGGOTAAN

Persyarataan dan ketentuan untuk menjadi Anggota CYBERNU , sebagai berikut :


a. Club Motor yang menjunjung Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Club Motor yang berdiri di wilayah Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur.
c. Club Motor yang memiliki struktur organisasi Club dan memilliki keanggotaan yang jelas
baik secara administratif maupun fisik kendaraan bermotor anggota.
d. Club Motor yang memiliki visi, misi dan tujuan jelas serta tidak terdaftar sebagai ORMAS
dan ORPOL yang dilarang di wilayah Indonesia maupun dalam skala Internasional.
e. Club Motor yang telah melakukan pengisian folmulir, memenuhi pendataan anggota dan
dinyatakan menjadi anggota CYBERNU oleh pengurus CYBERNU melalui Pertemuan
Rutin Pengurus CYBERNU.
f. Club Motor yang menyetujui ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan CYBERNU
maupun kebijakan CYBERNU.
g. Jumlah anggota dalam suatu Club Motor tidak dibatasi, untuk dapat tergabung dalam
CYBERNU.

Pasal 3
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

1. Berlaku dan berakhirnya keanggotaan sekurang-kurangnya dibuktikan dengan daftar


keanggotan yang tercatat di Penggurus CYBERNU.
2. Ketentuan berakhirnya menjadi keanggotaan CYBERNU , sebagai berikut :
a. Club Motor telah membubarkan diri.
b. Club Motor telah dibubarkan secara resmi oleh pihak berwenang.
c. Club Motor mengajukan permohonan pengunduran diri tertulis, dengan alasan yang
jelas dan dapat diterima oleh Pengurus Keseluruhan CYBERNU.
d. Club Motor yang dengan sengaja maupun tidak sengaja mencermarkan nama organisasi
CYBERNU dan Anggotanya.
e. Club Motor yang tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan
CYBERNU maupun kebijakan CYBERNU
f. Club Motor yang tidak mengindahkan kewajiban, baik yang bersifat administrasi
maupun pertemuan rutin.
g. Club Motor yang tidak mengindahkan peringatan ataupun himbauan pengurus
CYBERNU sehingga dilakukan peringatan dalam 3 (tiga) tahap, dalam tempo waktu 3
bulan berturut-turut.
h. Berakhirnya keanggotaan berdasarkan pasal 3 ayat 2 huruf c,d,e,f dan g diputuskan pada
rapat koordinasi dan mendapatkan ketetapan pada musyawarah rutin, dengan syarat
memperoleh suara yang memenuhi ketentuan.

Pasal 4
HAK dan KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Hak-Hak Anggota, yang diberikan untuk kemajuan CYBERNU :
1. Hak mengemukakan pendapat, ide, dan segala pengalaman demi kemajuan CYBERNU
baik secara lisan maupun tulisan dan berbicara dalam Forum.
2. Hak suara untuk memilih dan dipilih dalam kepengurusan CYBERNU.
3. Hak mempertahankan pendapat dalam forum.
4. Hak mendapatkan keadilan yang sama dalam segala perlakuan dan tindakan.
5. Hak untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan konflik intern salah satu
komunitas Club yang menjadi anggota CYBERNU dengan dasar permintaan Club yang
bersangkutan.
6. Hak untuk Meminta dukungan untuk dapat membangkitkan kembali semangat dari salah
satu Club yang tergabung dalam CYBERNU, dalam hal pasang surutnya keanggotaan.
7. Hak untuk mengetahui laporan-laporan mengenai semua kekayaan CYBERNU kepada
pengurus CYBERNU.

2. Kewajiban Anggota :
a. Menjujung nama dan kehormatan CYBERNU.
b. Mematuhi dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
serta Disiplin Organisasi CYBERNU.
c. Mematuhi dan melaksanakan Kebijakan dan Keputusan CYBERNU.
d. Membayar iuran wajib anggota sebagaimana ketentuan dalam pasal 21 Anggaran
Rumah Tangga CYBERNU.
e. Wajib mengikuti pertemuan rutin dan musyawarah, sebagaimana yang diatur dalam Bab
VII Anggaran Rumah Tangga CYBERNU.
f. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program dan kegiatan, mengembangkan usaha-
usaha lain yang dilaksanakan CYBERNU.
g. Menghadiri Pertemuan Rutin dan Musyawarah yang sesuai ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU.
h. Membina dan membangun tali silaturami dan persaudaran dengan semua anggota
CYBERNU pada khususnya dan Club-club lain pada umumnya.
i. Meningkatkan solidaritas antara CYBERNU dan Club lain
j. Kendaraan anggota CYBERNU harus mematuhi aturan atau Undang – Undang Lalu
Lintas yang berlaku (Safety riding)

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5
PEMBINA

Pembina dapat memberikan binaan, arahan bahkan teguran demi memajukan CYBERNU.

Pasal 6
PENASEHAT

Penasehat dapat memberikan arahan, nasehat maupun himbauan kepada pengurus CYBERNU,
demi kemajuan CYBERNU.

Jumlah perwakilan anggota Club Motor, yang menjabat penasehat berjumlah ganjil minimal 1
orang dan maksimal 3 orang.

Penasehat berasal dari perwakilan anggota Club Motor yang dipilih dan ditetapkan melalui
Musyawarah Luar Biasa CYBERNU

Pemilihan Penasehat dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota
CYBERNU harus hadir.
Penetapan Penasehat dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang hadir.

Penasehat CYBERNU yang terpilih berdasarkan musyawarah mufakat tidak dapat diganggu
gugat.
Masa jabatan penasehat CYBERNU ditetapkan dan diputuskan selama 4 (empat) tahun, dan
dapat diangkat dan dipilih kembali sesuai hasil musyawarah mufakat bersama.

Pasal 7
PENGURUS ORGANISASI

1. Pengurus CYBERNU dibentuk dari, oleh, dan untuk segenap anggota dengan cara
musyawarah untuk mufakat demi kemajuan bersama seluruh anggota CYBERNU.
2. Kepengurusan CYBERNU, terdiri dari Pengurus inti dan Pengurus Keseluruhan.
3. Pengurus Inti CYBERNU, terdiri dari :
- Penasehat
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Bendahara.
4. Pengurus Keseluruhan CYBERNU, terdiri dari :
a. Penasehat
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris
e. Bendahara
f. Divisi Hubungan Masyarakat atau disebut divisi humas.
5. Pengurus CYBERNU bukan merupakan pengurus harian dari komunitas Club Motor yang
tergabung dalam CYBERNU, kecuali untuk divisi humas CYBERNU.
6. Divisi Humas CYBERNU merupakan ketua club Motor anggota CYBERNU atau
perwakilan yang ditunjuk oleh anggota CYBERNU.
7. Pengurus inti CYBERNU merupakan perwakilan dari anggota Club Motor yang dipilih dan
ditetapkan melalui Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
8. Pemilihan Pengurus inti CYBERNU dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per
empat) jumlah anggota CYBERNU harus hadir.
9. Penetapan Pengurus inti CYBERNU dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang
hadir.
10. Pengurus inti CYBERNU yang terpilih berdasarkan musyawarah mufakat tidak dapat
diganggu gugat.
11. Masa jabatan pengurus inti CYBERNU ditetapkan dan diputuskan selama 4 (empat) tahun,
dan dapat diangkat dan dipilih kembali sesuai hasil musyawarah mufakat bersama,
sedangkan masa jabatan untuk divisi humas mengikuti masa keanggotaan dalam
CYBERNU.

Pasal 8
TUGAS dan WEWENANG PENGURUS CYBERNU

1. Tugas dan wewenang pengurus CYBERNU :


a. Memberikan pengarahan dan bimbingan mengenai hal-hal yang menyangkut
perkembangan CYBERNU.
b. Merencanakan dan memperinci rencana kerja yang telah ditetapkan oleh Musyawarah
dalam Musyawarah luar biasa.
c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kerja dan keputusan musyawarah kerja kepada
seluruh anggota CYBERNU.
d. Menjalin dan membina hubungan antara sesama anggota Club yang tergabung dalam
CYBERNU.
e. Menampung dan mengolah serta menyalurkan keinginan, kreatifitas dan kemampuan
anggota CYBERNU dalam berorganisasi.
f. Mengembangkan usaha dan kegiatan positif untuk membina dan meningkatkan
kegiatan anggota CYBERNU.
g. Mendukung anggota CYBERNU dalam hal mengembangankan Club yang tergabung
dalam CYBERNU dan setiap agenda kegiatan dari anggota CYBERNU untuk
melibatkan CYBERNU dalam mensukseskan agenda kegiatan tersebut.

Pasal 9
BAGAN PENGURUS
BAB III
BERAKHIRNYA MASA JABATAN
PENASEHAT dan PENGURUS

Pasal 10

1. Ketentuan berakhirnya masa jabatan diperuntukan bagi Penasehat dan Pengurus inti
CYBERNU, sedangkan untuk pengurus yang menjabat di divisi humas mengikuti ketentuan
keanggotaan CYBERNU, yang diputuskan dan ditetapkan dalam rapat koordinasi.
2. Ketentuan berakhir dan pemberhentian menjadi Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU ,
sebagai berikut :
a. Meninggal dunia.
b. Tersangkut tindakan pidana.
c. Permohonan pengunduran diri tertulis, dengan alasan yang jelas dan dapat diterima oleh
Pengurus Keseluruhan CYBERNU.
d. Melakukan perbuatan dengan sengaja maupun tidak sengaja mencemarkan nama
organisasi CYBERNU dan Anggotanya.
e. Melakukan perbuatan yang tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan CYBERNU maupun kebijakan CYBERNU
f. Pemberhentian Pengurus yang bersangkutan tidak dapat menjalankan semua tugas dan
wewenangnya dalam CYBERNU
g. Penasehat dan Pengurus yang bersangkutan berpindah ke komunitas lain atau induk
organisasi lain.
h. Pengurus yang bersangkutan tidak dapat hadir dalam pertemuan wajib CYBERNU
selama 3x (tiga kali) secara berturut-turut tanpa izin kepada Ketua dan pengurus
CYBERNU, yang disampaikan kepada seluruh anggota secara tertulis.
i. Pemberhentian pengurus diputuskan berdasarkan kesepakatan bersama dalam
musyawarah rutin dengan segala ketentuan.
j. Berakhirnya dan Pemberhentian jabatan, berdasarkan pasal 10 ayat 2 huruf c,d, e, f,g, h
dan i diputuskan pada rapat koordinasi dan mendapatkan ketetapan pada musyawarah
rutin, dengan syarat memperoleh suara yang memenuhi ketentuan.

3. Berkaitan dengan berakhir dan pemberhentian jabatan penasehat dan pengurus inti
CYBERNU, sebagaimana yang diatur pada pasal 10 ayat 2, maka pergantian dilakukan
dalam tempo sesingkat-singkatnya, diputuskan pada rapat koordinasi dan mendapatkan
ketetapan pada musyawarah rutin, dengan syarat memperoleh suara yang memenuhi
ketentuan.

BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN
Pasal 11

2. Teguran, Peringatan, dan Himbauan lisan maupun tertulis oleh Ketua dan pengurus
CYBERNU.
3. Permintaan pertanggung jawaban kepada anggota Club yang dianggap melakukan
pelanggaran oleh pengurus.
4. Permintaan secara tertulis oleh pengurus yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
CYBERNU.
5. Pembekuan sementara (Skorsing) setelah peringatan terakhir tidak diindahkan oleh anggota
Club yang dianggap melanggar tersebut.
6. Pembekuan diputuskan berdasarkan Musyawarah bersama setelah Club yang bersangkutan
tidak mampu memberikan alasan yang logis dan masuk akal.
7. Pengurus dapat menskors anggota atau pengurus CYBERNU yang lainnya, yang melakukan
segala tindakan yang dianggap membahayakan atau merusak nama baik CYBERNU.
8. Anggota atau pengurus hanya dikenakan tindakan pembekuan sementara berdasarkan
keputusan musyawarah bersama.
9. Penarikan kembali segala atribut CYBERNU yang telah dikenakan dan digunakan pada
anggota dan atau pengurus yang bersangkutan dengan tujuan menjaga nama baik
CYBERNU.

BAB V
PERMASALAHAN

Pasal 12
PENYELESAIAN PERMASALAHAN

1. Yang dimaksud permasalahan dalam hal ini sebagai berikut :


a. Adanya perselisian dalam Anggota CYBERNU atau Adanya perselisian dengan
komunitas Club lain.
b. Adanya kecurangan yang menimbulkan konflik dalam internal CYBERNU
maupun eksternal CYBERNU.
c. Adanya tindakan fitnah tertulis maupun tersirat, yang dilakukan secara langsung
dan/atau tidak langsung yang menimbulkan permasalahan dan permusuhan, baik
dalam tubuh CYBERNU maupun Induk Organisasi Club lainnya.
2. Pedoman penyelesaian permasalahan adalah Musyawarah mencapai Mufakat dan
Kekeluargaan.
3. Kemurnian Azas Organisasi berdasarkan Pancasila, Norma Agama, dan Hukum yang
berlaku di Negara Repulik Indonesia.
4. Sanksi yang diberikan, berdasarkan Musyawarah yang didahului oleh pembelaan anggota
CYBERNU (pembuktian terbalik).

Pasal 13
PELAKSANAAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN

1. Penyelesaian permasalahan dilakukan oleh Pengurus CYBERNU.


2. Pengurus CYBERNU membentuk Panitia Khusus, yang ditujukan untuk keperluan
penyelesaian permasalahan tersebut dengan persetujuan kedua belah pihak yang bermasalah.
3. Penyelesaian permasalahan dalam bentuk musyawarah yang diadakan dan disetujui oleh
pengurus CYBERNU.
4. Pelaksanaan penyelesaian permasalahan disampaikan, disetujui, dan disepakati oleh seluruh
pengurus CYBERNU.

BAB VI
KETENTUAN UMUM
Pasal 14

1. Kekuasaan tertinggi adalah musyawarah luar biasa anggota CYBERNU.


2. Musyawarah dan Rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Musyawarah dan rapat diluar yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga CYBERNU bagi penasehat dan pengurus CYBERNU dapat diselengarakan
sesuai keputusan bersama, dan dilakukan dalam keadaan yang sangat dibutuhkan.
4. Musyawarah dan rapat dibuka oleh Ketua CYBERNU dan/atau pengurus inti yang lain.
5. Musyawarah dan rapat dipimpin oleh Ketua CYBERNU dan/atau pengurus inti yang lain,
dimoderatori seorang moderator sebagai pengatur jalar komunikasi dalam Forum.
6. Segala yang terjadi dalam Musyawarah dan rapat, dalam hal usulan sampai dengan
keputusan dicatat secara resmi oleh Sekertaris, berfungsi sebagai bukti otentik, dimana
hasilnya disahkan dengan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris CYBERNU.
7. Hak mengeluarkan pendapat dan ide dimiliki oleh semua anggota resmi CYBERNU yang
hadir dalam Forum.
8. Peserta Forum yang dinyatakan sah adalah, semua anggota Club yang tergabung dalam
CYBERNU secara resmi dan sah.
9. Jika terdapat anggota forum yang diluar keanggotaan CYBERNU, ingin mengikuti Forum
harus mendapatkan ijin dari Ketua dan seluruh anggota CYBERNU yang hadir dalam forum
tersebut.
Pasal 15

CYBERNU mempunyai peraturan dan ketentuan sebagai berikut :


a. Anggaran Dasar
b. Anggaran Rumah Tangga
c. Disiplin Organisasi
d. Ketetapan Musyawarah
e. Keputusan Pengurus

BAB VII
PERTEMUAN RUTIN dan MUSYAWARAH

Pasal 16

1. Bentuk Pertemuan Rutin dalam CYBERNU, terdiri dari :


a. Pertemuan rutin anggota CYBERNU
b. Pertemuan rutin Penasehat dan Pengurus CYBERNU atau Rapat Koordinasi
CYBERNU.

2. Bentuk musyawarah untuk mencapai mufakat dalam CYBERNU, terdiri dari :


1. Musyawarah rutin.
2. Musyawarah Luar Biasa.

Pasal 17
PERTEMUAN RUTIN
1. Pertemuan rutin anggota CYBERNU, melibatkan seluruh anggota CYBERNU, yang
dilakukan dalam 3 (tiga) bulan sekali atau 4 (empat) kali dalam satu tahun.
2. Sifat dari pertemuan rutin, wajib bagi seluruh Anggota CYBERNU, non forum dan non
formal, merupakan bentuk silaturahmi seluruh anggota CYBERNU.
3. Pelaksanaan dikoordinasi oleh Divisi Humas CYBERNU masing-masing anggota
CYBERNU.

Pasal 18
RAPAT KOORDINASI

1. Pertemuan runtin Penasehat dan Pengurus CYBERNU atau Rapat Koordinasi CYBERNU,
melibatkan Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU, yang dilakukan dalam 3 (tiga) bulan
sekali atau 4 (empat) kali dalam satu tahun.
2. Pertemuan rutin bersifat intern untuk Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU.
3. Merupakan pertemuan rutin penasehat dan penggurus inti yang bertujuan untuk membahas
rencana, program dan kegiatan yang diagendakan maupun permasalahan-permasalahan yang
perlu secepatnya diselesaikan dan waktu pelaksanakannya sebelum Musyawarah.
4. Dalam pertemuan rutin, Pengurus inti CYBERNU mempertanggungjawabkan pelaksanaan
program kerja triwulan dan kekayaan CYBERNU.
5. Rapat koordinasi tidak diikuti pengurus di divisi humas, kecuali memang sangat diperlukan
kehadirannya dan mendapatkan ijin dari Ketua CYBERNU.
6. Rapat koordinasi dibuka dan dipimpin secara resmi oleh Ketua CYBERNU dan/atau
pengurus inti yang lain.
7. Pelaksanaan rapat koordinasi ditentukan oleh ketua dengan menimbang, mengamati, dan
memutuskan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaan rapat koordinasi, yang terpenting
sebelum musyawarah rutin.
8. Keabsahan suatu hasil rapat setidaknya memenuhi ketentuan, berjumlah sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah pengurus CYBERNU yang hadir, dan
dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
pengurus yang hadir.
9. Segala keputusan yang didapat pada rapat koordinasi adalah untuk menunjang kesuksesan
CYBERNU.

Pasal 19
MUSYAWARAH RUTIN

1. Musyawarah rutin, melibatkan Penasehat dan Pengurus Keseluruhan CYBERNU yang


dilakukan dalam 6 (enam) bulan sekali atau 2 (dua) kali dalam satu tahun.
2. Musyawarah rutin bersifat intern untuk pengurus CYBERNU.
3. Musyawarah rutin penasehat dan penggurus Keseluruhan CYBERNU, bertujuan untuk
membahas rencana, program dan kegiatan yang diagendakan maupun permasalahan-
permasalahan yang perlu secepatnya diselesaikan dan waktu pelaksanakannya sebelum
Musyawarah luar biasa.
4. Dalam musyawarah rutin, Pengurus inti CYBERNU mempertanggungjawabkan pelaksanaan
program kerja semesteran dan kekayaan CYBERNU.
5. Musyawarah rutin wajib diikuti pengurus di divisi humas, kecuali mendapatkan ijin dari
Ketua CYBERNU untuk tidak menghadiri musyawarah rutin dengan alasan yang jelas.
6. Musyawarah rutin dibuka dan dipimpin secara resmi oleh Ketua CYBERNU dan/atau
pengurus inti yang lain.
7. Pelaksanaan musyawarah rutin ditentukan oleh pengurus inti dengan menimbang,
mengamati, dan memutuskan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaan musyawarah rutin
yang terpenting sebelum musyawarah luar biasa.
8. Keabsahan suatu hasil musyawarah rutin setidaknya memenuhi ketentuan, berjumlah
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah pengurus CYBERNU yang hadir, dan
dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
pengurus yang hadir.
9. Segala keputusan yang didapat pada musyawarah rutin adalah untuk menunjang kesuksesan
CYBERNU.
10. Keputusan atau ketetapan sah dari musyawarah rutin tidak diganggu gugat.
Pasal 20

MUSYAWARAH LUAR BIASA


a. Musyawarah Luar Biasa, melibatkan seluruh anggota CYBERNU, dilakukan untuk
pergantian penasehat dan kepengurusan, perubahan Anggaran Dasar maupun Anggaran
Rumah Tangga dan hal-hal yang penting lain untuk perkembangan CYBERNU, dapat
dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun.
b. Musyawarah luar biasa bersifat terbuka untuk semua Anggota CYBERNU.
c. Musyawarah luar biasa bertujuan untuk membahas dan menyusun, rencana, program dan
kegiatan tahunan yang diagendakan maupun permasalahan-permasalahan yang perlu
secepatnya diselesaikan.
d. Dalam musyawarah luar biasa, Pengurus CYBERNU mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program kerja tahunan dan kekayaan CYBERNU.
e. Musyawarah luar biasa wajib diikuti seluruh pengurus dan anggota CYBERNU, kecuali
mendapatkan ijin dari pengurus CYBERNU untuk tidak menghadiri musyawarah luar biasa
dengan alasan yang jelas.
f. Musyawarah luar biasa dibuka dan dipimpin secara resmi oleh Ketua CYBERNU dan/atau
pengurus inti yang lain.
g. Pelaksanaan musyawarah luar biasa ditentukan oleh pengurus keseluruhan CYBERNU
dengan menimbang, mengamati, dan memutuskan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaan
musyawarah luar biasa.
h. Keabsahan suatu hasil musyawarah luar biasa setidaknya memenuhi ketentuan, berjumlah
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah pengurus CYBERNU yang hadir, dan
dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
yang hadir.
i. Segala keputusan yang didapat pada musyawarah luar biasa adalah untuk menunjang
kesuksesan CYBERNU.
j. Keputusan dan/atau Ketetapan sah dari musyawarah luar biasa tidak diganggu gugat, karena
keputusan tersebut adalah kekuasaan tertinggi CYBERNU.
k. Keputusan dari musyawarah luar biasa tersebut, dapat dijadikan sebagai acuan, dan Notulen
untuk kemajuan CYBERNU.

BAB VIII
KEKAYAAN CYBERNU

Pasal 21
KEUANGAN CYBERNU

1. Sumber Keuangan CYBERNU sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar CYBERNU,


dapat diperoleh dari:
Iuran wajib anggota CYBERNU.
a. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat.
b. Usaha-usaha organisasi lain yang halal dan sah, serta tidak bertentangan dengan asas
dan tujuan CYBERNU.
2. Besarnya Uang luran Wajib ditetapkan oleh pengurus CYBERNU atas dasar rapat bersama
pengurus CYBERNU.
3. Besarnya nominal uang luran Wajib dinilai tidak memberatkan tiap anggota yang tergabung
dalam CYBERNU.
4. Keuangan yang disebut KAS diatur dan disimpan oleh Bendahara, dan diawasi oleh Ketua
beserta seluruh anggota CYBERNU.
5. Keuangan KAS dimasukkan kedalam rekening Bank yang disepakati bersama, atas nama
organisasi dan sistematis pengambilan dipegang ketua dan bendahara.
6. Bendahara berkewajiban mempertanggungjawabkan Lalu Lintas keuangan organisasi
kepada Ketua dan disaksikan oleh seluruh anggota CYBERNU.
7. Pelaporan akan keuangan CYBERNU dilaksanakan pada saat Rapat koordinasi,
Musyawarah rutin dan Musyawarah Luar biasa berlangsung.
Pasal 22
HARTA BENDA

1. Harta Benda Organisasi disebut INVENTARIS.


2. Inventaris organisasi di dapat dan digunakan sepenuhnya untuk kegiatan CYBERNU demi
kemajuan CYBERNU.
3. Harta benda atau Inventaris organisasi diatur Bendahara dan diawasi oleh Ketua beserta
seluruh anggota CYBERNU.
4. Pelaporan inventaris CYBERNU dilaksanakan pada saat Rapat koordinasi, Musyawarah
rutin dan Musyawarah Luar biasa berlangsung.
5. Pada akhir periode kepengurusan, Bendahara diwajibkan menjelaskan, dan menyampaikan
pada Ketua dan anggota CYBERNU baik secara lisan dan tulisan dalam bentuk
pertangungjawaban secara global pada Musyawarah luar biasa
6. Ketua CYBERNU berhak sepenuhnya meminta pertangungjawaban kepada Bendahara
sewaktu-waktu atas keberadaan inventaris dan Lalu Lintas Uang Kas CYBERNU.

Pasal 23
USAHA

Usaha CYBERNU yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan yang
diperoleh dari sumber dana CYBERNU, meliputi:
1. Membina dan memajukan perekonomian (kewirausahaan) ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas.
2. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan CYBERNU.
3. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan CYBERNU.
BAB IX
PENUTUP

Pasal 24
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU ini hanya dapat dilakukan dan ditetapkan
melalui keputusan Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
2. Rencana perubahan Anggaran Rumah Tangga diusulkan oleh Pengurus CYBERNU dan
harus sudah tercantum dalam acara Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4
(tiga per empat) jumlah anggota CYBERNU harus hadir.
4. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang
hadir.
5. Perubahan Anggaran Rumah tangga CYBERNU, hanya berdasarkan ketetapan Musyawarah
luar biasa CYBERNU.

Pasal 25
LAIN – LAIN

Hal hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, maka akan
dimasukkan dalam Disiplin Organisasi CYBERNU yang perubahannya dapat dilakukan sesuai
kebutuhan organisasi didalam forum musyawarah rutin, dan selebihnya akan diatur dan
ditetapkan oleh Pengurus Daerah CYBERNU yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, dan dipertanggung jawabkan dalam Musyawarah Luar biasa
CYBERNU.

Pasal 26
BERLAKUNYA ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Rumah Tangga ini disahkan dalam Musyawarah Luar Biasa CYBERNU, di Tuban,
tanggal 21 (dua puluh satu) bulan Oktober tahun 2011 dan mulai diberlakukan sejak tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di
Tuban, Jawa Timur
Pada tanggal 24
Oktober 2015

Ketua

……………………………………

Anda mungkin juga menyukai