LANDASAN PENYUSUNAN
Pasal 1
1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berlandaskan Pasal 13 Anggaran Dasar CYBERNU.
2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Anggaran Dasar (AD) CYBERNU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) tersebut
diatas.
BAB I
Pasal 2
KEANGGOTAAN
Pasal 3
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 4
HAK dan KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Hak-Hak Anggota, yang diberikan untuk kemajuan CYBERNU :
1. Hak mengemukakan pendapat, ide, dan segala pengalaman demi kemajuan CYBERNU
baik secara lisan maupun tulisan dan berbicara dalam Forum.
2. Hak suara untuk memilih dan dipilih dalam kepengurusan CYBERNU.
3. Hak mempertahankan pendapat dalam forum.
4. Hak mendapatkan keadilan yang sama dalam segala perlakuan dan tindakan.
5. Hak untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan konflik intern salah satu
komunitas Club yang menjadi anggota CYBERNU dengan dasar permintaan Club yang
bersangkutan.
6. Hak untuk Meminta dukungan untuk dapat membangkitkan kembali semangat dari salah
satu Club yang tergabung dalam CYBERNU, dalam hal pasang surutnya keanggotaan.
7. Hak untuk mengetahui laporan-laporan mengenai semua kekayaan CYBERNU kepada
pengurus CYBERNU.
2. Kewajiban Anggota :
a. Menjujung nama dan kehormatan CYBERNU.
b. Mematuhi dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
serta Disiplin Organisasi CYBERNU.
c. Mematuhi dan melaksanakan Kebijakan dan Keputusan CYBERNU.
d. Membayar iuran wajib anggota sebagaimana ketentuan dalam pasal 21 Anggaran
Rumah Tangga CYBERNU.
e. Wajib mengikuti pertemuan rutin dan musyawarah, sebagaimana yang diatur dalam Bab
VII Anggaran Rumah Tangga CYBERNU.
f. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program dan kegiatan, mengembangkan usaha-
usaha lain yang dilaksanakan CYBERNU.
g. Menghadiri Pertemuan Rutin dan Musyawarah yang sesuai ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU.
h. Membina dan membangun tali silaturami dan persaudaran dengan semua anggota
CYBERNU pada khususnya dan Club-club lain pada umumnya.
i. Meningkatkan solidaritas antara CYBERNU dan Club lain
j. Kendaraan anggota CYBERNU harus mematuhi aturan atau Undang – Undang Lalu
Lintas yang berlaku (Safety riding)
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
PEMBINA
Pembina dapat memberikan binaan, arahan bahkan teguran demi memajukan CYBERNU.
Pasal 6
PENASEHAT
Penasehat dapat memberikan arahan, nasehat maupun himbauan kepada pengurus CYBERNU,
demi kemajuan CYBERNU.
Jumlah perwakilan anggota Club Motor, yang menjabat penasehat berjumlah ganjil minimal 1
orang dan maksimal 3 orang.
Penasehat berasal dari perwakilan anggota Club Motor yang dipilih dan ditetapkan melalui
Musyawarah Luar Biasa CYBERNU
Pemilihan Penasehat dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota
CYBERNU harus hadir.
Penetapan Penasehat dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang hadir.
Penasehat CYBERNU yang terpilih berdasarkan musyawarah mufakat tidak dapat diganggu
gugat.
Masa jabatan penasehat CYBERNU ditetapkan dan diputuskan selama 4 (empat) tahun, dan
dapat diangkat dan dipilih kembali sesuai hasil musyawarah mufakat bersama.
Pasal 7
PENGURUS ORGANISASI
1. Pengurus CYBERNU dibentuk dari, oleh, dan untuk segenap anggota dengan cara
musyawarah untuk mufakat demi kemajuan bersama seluruh anggota CYBERNU.
2. Kepengurusan CYBERNU, terdiri dari Pengurus inti dan Pengurus Keseluruhan.
3. Pengurus Inti CYBERNU, terdiri dari :
- Penasehat
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Bendahara.
4. Pengurus Keseluruhan CYBERNU, terdiri dari :
a. Penasehat
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris
e. Bendahara
f. Divisi Hubungan Masyarakat atau disebut divisi humas.
5. Pengurus CYBERNU bukan merupakan pengurus harian dari komunitas Club Motor yang
tergabung dalam CYBERNU, kecuali untuk divisi humas CYBERNU.
6. Divisi Humas CYBERNU merupakan ketua club Motor anggota CYBERNU atau
perwakilan yang ditunjuk oleh anggota CYBERNU.
7. Pengurus inti CYBERNU merupakan perwakilan dari anggota Club Motor yang dipilih dan
ditetapkan melalui Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
8. Pemilihan Pengurus inti CYBERNU dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per
empat) jumlah anggota CYBERNU harus hadir.
9. Penetapan Pengurus inti CYBERNU dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang
hadir.
10. Pengurus inti CYBERNU yang terpilih berdasarkan musyawarah mufakat tidak dapat
diganggu gugat.
11. Masa jabatan pengurus inti CYBERNU ditetapkan dan diputuskan selama 4 (empat) tahun,
dan dapat diangkat dan dipilih kembali sesuai hasil musyawarah mufakat bersama,
sedangkan masa jabatan untuk divisi humas mengikuti masa keanggotaan dalam
CYBERNU.
Pasal 8
TUGAS dan WEWENANG PENGURUS CYBERNU
Pasal 9
BAGAN PENGURUS
BAB III
BERAKHIRNYA MASA JABATAN
PENASEHAT dan PENGURUS
Pasal 10
1. Ketentuan berakhirnya masa jabatan diperuntukan bagi Penasehat dan Pengurus inti
CYBERNU, sedangkan untuk pengurus yang menjabat di divisi humas mengikuti ketentuan
keanggotaan CYBERNU, yang diputuskan dan ditetapkan dalam rapat koordinasi.
2. Ketentuan berakhir dan pemberhentian menjadi Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU ,
sebagai berikut :
a. Meninggal dunia.
b. Tersangkut tindakan pidana.
c. Permohonan pengunduran diri tertulis, dengan alasan yang jelas dan dapat diterima oleh
Pengurus Keseluruhan CYBERNU.
d. Melakukan perbuatan dengan sengaja maupun tidak sengaja mencemarkan nama
organisasi CYBERNU dan Anggotanya.
e. Melakukan perbuatan yang tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan CYBERNU maupun kebijakan CYBERNU
f. Pemberhentian Pengurus yang bersangkutan tidak dapat menjalankan semua tugas dan
wewenangnya dalam CYBERNU
g. Penasehat dan Pengurus yang bersangkutan berpindah ke komunitas lain atau induk
organisasi lain.
h. Pengurus yang bersangkutan tidak dapat hadir dalam pertemuan wajib CYBERNU
selama 3x (tiga kali) secara berturut-turut tanpa izin kepada Ketua dan pengurus
CYBERNU, yang disampaikan kepada seluruh anggota secara tertulis.
i. Pemberhentian pengurus diputuskan berdasarkan kesepakatan bersama dalam
musyawarah rutin dengan segala ketentuan.
j. Berakhirnya dan Pemberhentian jabatan, berdasarkan pasal 10 ayat 2 huruf c,d, e, f,g, h
dan i diputuskan pada rapat koordinasi dan mendapatkan ketetapan pada musyawarah
rutin, dengan syarat memperoleh suara yang memenuhi ketentuan.
3. Berkaitan dengan berakhir dan pemberhentian jabatan penasehat dan pengurus inti
CYBERNU, sebagaimana yang diatur pada pasal 10 ayat 2, maka pergantian dilakukan
dalam tempo sesingkat-singkatnya, diputuskan pada rapat koordinasi dan mendapatkan
ketetapan pada musyawarah rutin, dengan syarat memperoleh suara yang memenuhi
ketentuan.
BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN
Pasal 11
2. Teguran, Peringatan, dan Himbauan lisan maupun tertulis oleh Ketua dan pengurus
CYBERNU.
3. Permintaan pertanggung jawaban kepada anggota Club yang dianggap melakukan
pelanggaran oleh pengurus.
4. Permintaan secara tertulis oleh pengurus yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
CYBERNU.
5. Pembekuan sementara (Skorsing) setelah peringatan terakhir tidak diindahkan oleh anggota
Club yang dianggap melanggar tersebut.
6. Pembekuan diputuskan berdasarkan Musyawarah bersama setelah Club yang bersangkutan
tidak mampu memberikan alasan yang logis dan masuk akal.
7. Pengurus dapat menskors anggota atau pengurus CYBERNU yang lainnya, yang melakukan
segala tindakan yang dianggap membahayakan atau merusak nama baik CYBERNU.
8. Anggota atau pengurus hanya dikenakan tindakan pembekuan sementara berdasarkan
keputusan musyawarah bersama.
9. Penarikan kembali segala atribut CYBERNU yang telah dikenakan dan digunakan pada
anggota dan atau pengurus yang bersangkutan dengan tujuan menjaga nama baik
CYBERNU.
BAB V
PERMASALAHAN
Pasal 12
PENYELESAIAN PERMASALAHAN
Pasal 13
PELAKSANAAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN
BAB VI
KETENTUAN UMUM
Pasal 14
BAB VII
PERTEMUAN RUTIN dan MUSYAWARAH
Pasal 16
Pasal 17
PERTEMUAN RUTIN
1. Pertemuan rutin anggota CYBERNU, melibatkan seluruh anggota CYBERNU, yang
dilakukan dalam 3 (tiga) bulan sekali atau 4 (empat) kali dalam satu tahun.
2. Sifat dari pertemuan rutin, wajib bagi seluruh Anggota CYBERNU, non forum dan non
formal, merupakan bentuk silaturahmi seluruh anggota CYBERNU.
3. Pelaksanaan dikoordinasi oleh Divisi Humas CYBERNU masing-masing anggota
CYBERNU.
Pasal 18
RAPAT KOORDINASI
1. Pertemuan runtin Penasehat dan Pengurus CYBERNU atau Rapat Koordinasi CYBERNU,
melibatkan Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU, yang dilakukan dalam 3 (tiga) bulan
sekali atau 4 (empat) kali dalam satu tahun.
2. Pertemuan rutin bersifat intern untuk Penasehat dan Pengurus inti CYBERNU.
3. Merupakan pertemuan rutin penasehat dan penggurus inti yang bertujuan untuk membahas
rencana, program dan kegiatan yang diagendakan maupun permasalahan-permasalahan yang
perlu secepatnya diselesaikan dan waktu pelaksanakannya sebelum Musyawarah.
4. Dalam pertemuan rutin, Pengurus inti CYBERNU mempertanggungjawabkan pelaksanaan
program kerja triwulan dan kekayaan CYBERNU.
5. Rapat koordinasi tidak diikuti pengurus di divisi humas, kecuali memang sangat diperlukan
kehadirannya dan mendapatkan ijin dari Ketua CYBERNU.
6. Rapat koordinasi dibuka dan dipimpin secara resmi oleh Ketua CYBERNU dan/atau
pengurus inti yang lain.
7. Pelaksanaan rapat koordinasi ditentukan oleh ketua dengan menimbang, mengamati, dan
memutuskan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaan rapat koordinasi, yang terpenting
sebelum musyawarah rutin.
8. Keabsahan suatu hasil rapat setidaknya memenuhi ketentuan, berjumlah sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah pengurus CYBERNU yang hadir, dan
dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
pengurus yang hadir.
9. Segala keputusan yang didapat pada rapat koordinasi adalah untuk menunjang kesuksesan
CYBERNU.
Pasal 19
MUSYAWARAH RUTIN
BAB VIII
KEKAYAAN CYBERNU
Pasal 21
KEUANGAN CYBERNU
Pasal 23
USAHA
Usaha CYBERNU yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan yang
diperoleh dari sumber dana CYBERNU, meliputi:
1. Membina dan memajukan perekonomian (kewirausahaan) ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas.
2. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan CYBERNU.
3. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan CYBERNU.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 24
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU ini hanya dapat dilakukan dan ditetapkan
melalui keputusan Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
2. Rencana perubahan Anggaran Rumah Tangga diusulkan oleh Pengurus CYBERNU dan
harus sudah tercantum dalam acara Musyawarah Luar Biasa CYBERNU.
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga CYBERNU dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3/4
(tiga per empat) jumlah anggota CYBERNU harus hadir.
4. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Musyawarah Luar Biasa CYBERNU yang
hadir.
5. Perubahan Anggaran Rumah tangga CYBERNU, hanya berdasarkan ketetapan Musyawarah
luar biasa CYBERNU.
Pasal 25
LAIN – LAIN
Hal hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, maka akan
dimasukkan dalam Disiplin Organisasi CYBERNU yang perubahannya dapat dilakukan sesuai
kebutuhan organisasi didalam forum musyawarah rutin, dan selebihnya akan diatur dan
ditetapkan oleh Pengurus Daerah CYBERNU yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, dan dipertanggung jawabkan dalam Musyawarah Luar biasa
CYBERNU.
Pasal 26
BERLAKUNYA ANGGARAN RUMAH TANGGA
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan dalam Musyawarah Luar Biasa CYBERNU, di Tuban,
tanggal 21 (dua puluh satu) bulan Oktober tahun 2011 dan mulai diberlakukan sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di
Tuban, Jawa Timur
Pada tanggal 24
Oktober 2015
Ketua
……………………………………