Disusun Oleh:
Kepala Ruang Perinatologi
Dengan mengucap puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas ijin dan
rahmad-Nya laporan tahunan ruang perinatologi periode tahun 2013 dapat terselesaikan
dengan baik. Penyusunan laporan ini diberlakukan oleh adanya tuntutan pelayanan rumah
sakit yang semakin komplek akan mutu pelayanan kesehatan terutama diruang perinatologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan tahunan ruang perinatologi ini disusun
sebagai pedoman dalam perencanaan dan program kerja tahun 2014 di ruang perinatologi
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
Harapan kami dengan adanya laporan ini semua pihak yang terkait akan dapat
memanfaatkannya sebagai pedoman dan perencanaan dalam mendukung mutu pelayanan
keperawatan yang optimal.
Semoga niat baik senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan taufiq dari Tuhan
Yang Maha Esa. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi ruang perinatologi pada
khususnya dan bagi seluruh karyawan rumah sakit pada umumnya.
Penyusun
VISI, MISI, TUGAS, NILAI DASAR, MOTTO DAN STRATEGI
RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA TUBAN
VISI
“Menjadi Rumah Sakit yang unggul di tingkat Jawa Timur”
MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan islami.
2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang berkelanjutan untuk
menunjang pelayanan.
3. Membangun sumber daya manusia yang professional dan berakhlaq mulia.
4. Mengembangkan organisasi dengan menjalin kemitraan dan membentuk jejaring
secara aktif.
NILAI DASAR
1. Taawanu alal birri wattaqwa
2. Team work
MOTTO
“Karena Kami Peduli”
Profesional, Empati, Disiplin, Universal, Loyalitas, Inovatif
STRATEGI
1. Retenchment
2. Enhancement
3. Vertical Integration
Nomor : 005.4/RSNU/K-1/A.1/XI/2011
Tanggal : 18 November 2011
Tentang : Pemberlakuan Misi,Falsafah Dan Tujuan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban
MISI
1. Memberikan asuhan keperawatan paripurna secara Islami berdasarkan motto
“PEDULI”.
2. Menciptakan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen rumah sakit.
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM keperawatan.
4. Menjadikan perawat sebagai inovator keperawatan.
FALSAFAH
1. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memandang pasien sebagai manusia
yang utuh (holistic) yang harus dipenuhi kebutuhnannya secara biologis, psikologis,
social, dan spiritual, yang diberikan secara komprehensif.
2. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan
tidak memandang perbedaan suku, kepercayaaan, status social, ekonomi dan agama.
3. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan.
4. Perawat memandang pasien sebagai mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan.
TUJUAN
1. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
2. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan.
3. Menciptakan kenyamanan dan kepuasan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian bayi khususnya neonatus yang merupakan indikator status
kesehatan, saat ini di Indonesia masih tinggi apabila dibandingkan dengan negara –
negara ASEAN sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir harus
ditingkatkan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003,
angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatus
sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup.
Sebagian besar angka kematian neonatus tersebut terjadi pada minggu pertama
kehidupannya. Angka ini jika diterjemahkan kedalam jumlah absolute berarti 4.608.000
bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya 100.454 bayi meninggal pada masa
neonatus. Jika dihitung untuk setiap harinya, terjadi 275 kematian neonatus per hari atau
12 kematian neonatus per jam atau ada satu neonatus meninggal setiap 6 menit di
Indonesia.
Pelayanan kesehatan pada neonatus dibedakan dalam 3 (tiga) tingkat yaitu :
tingkat I : asuhan neonatus normal, tingkat II : asuhan neonatus dengan ketergantungan
tinggi dan tingkat III : asuhan neonatus intensif.
Asuhan neonatus normal merupakan pelayanan neonatus dasar dan bayi resiko
rendah. Asuhan neonatus dengan tingkat ketergantungan tinggi merupakan pelayanan
terhadap bayi sakit sedang yang diharapkan pulih secara cepat. Sedangkan asuhan
neonatus intensif merupakan pelayanan terhadap bayi sakit yang memerlukan dukungan
kehidupan terus menerus dalam jangka panjang. Pelayanan keperawatan terhadap
neonatus mengacu pada ketiga tingkat pelayanan kesehatan tersebut.
Permasalahan terkait dengan pelayanan keperawatan neonatus pada saat ini antara
lain belum terstandarisasinya pelayanan dan asuhan keperawatan, terbatasnya kompetensi
dan kualifikasi tenaga kesehatan, rasio perawat dan neonatus yang tidak seimbang serta
fasilitas pendukung yang terbatas. Hal tersebut mengurangi kualitas asuhan keperawatan
yang diberikan kepada klien yaitu neonatus dan keluarganya.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap neonatus dan
keluarganya, ruang perinatologi RSNU Tuban perlu mengadakan evaluasi kinerja
pelayanan yang telah diberikan setiap tahun guna menyususn rencana kerja yang akan
dijalankan pada tahun berikutnya. Dengan demikian diharapkan ruang perinatologi
RSNU Tuban senantiasa dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien dan keluarganya
setiap tahun secara efektif dan efisien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan kualitas perawatan neonatus di ruang perinatologi Rumah
Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan neonatus sesuai dengan SOP
b. Tersedianya sarana dan prasaranan yang memadai
c. Terciptanya SDM yang professional
d. Jumlah BOR meningkat
e. Profit yang meningkat
2. FALSAFAH
a. Memberikan pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
b. Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional dan merupakan
bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan.
3. TUJUAN
a. Menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan bayi resiko tinggi.
b. Memberikan pelayanan pada bayi resiko tinggi untuk mengurangi angka
infeksi nosokomial.
c. Menjaga keselamatan bayi baru lahir dengan memberikan pertolongan
pertama pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat.
2) RUANG LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan keperawatan neonatus mengacu pada 3 (tiga) tingkat
pelayanan neonatus yaitu :
1. Pelayanan keperawatan neonatus tingkat I
Merupakan pelayanan keperawatan dasar pada neonatus normal meliputi :
Neonatus normal, stabil, cukup bulan dengan berat badan ≥ 2500 gram.
Neonatus hampir cukup bulan (masa kehamilan 35 – 37 minggu).
Pelayanan keperawatan neonatus pada tinggkat I, difokuskan pada :
Resusitasi neonatus.
Asuhan dan perawatan neonatus.
Asuhan evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat.
Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 – 37
minggu yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis.
Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu atau sakit sampai
neonatus dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal
spesialistik.
Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang
menyediakan asuhan neonatus spesialistik.
Terapi sinar.
Asuhan keperawatan neonatus pada tingkat I, minimal bisa dilakukan oleh ibu.
2. Pelayanan keperawatan neonatus tingkat II
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II, dibagi dalam 2 kateggori yaitu II
A dan II B yang ditentukan berdasarkan kemampuan memberikan ventilasi dengan
alat bantu termasuk CPAP (Continous Positive Airway Pressure).
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II A
Bayi premature dan atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi
sebelum dipindahkan ke fasilitas tempat asuhan keperawatan intensif
neonatus.
Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat
lahir ≥ 1500 gram yang memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu,
prematuritas, ketidakmampuan menerima asupan oral atau menderita sakit
yang tidak diantisipasi sebelumnya.
Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen.
Bayi yang memerlukan infus intravena perifer dan mungkin nutrisi
parenteral untuk jangka waktu terbatas.
Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif.
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II B
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat ini sama dengan pelayanan
keperawatan neonatus tingkat II A ditambah dengan pelayanan keperawatan
pada bayi dengan penggunaan ventilasi mekanik selama jangka waktu yang
singkat (< 24 jam) atau CPAP, infuse intravena, nutrisi parenteral total dan
mungkin memakai jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral
melalui intravena per kutan.
3. Pelayanan keperawatan neoonatus tingkat III
Merupakan pelayanan keperawatan neonatus intensif sub spesialis yang
memerlukan pengawasan yang terus menerus dari perawat dan dokter serta
dukungan fasilitas berteknologi tinggi. Pelayanan keperawatan neonatus pada
tingkat III dibagi dalam 3 kategori yaitu : III A, III B dan III C.
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III A
Difokuskan pada asuhan keperawatan menyeluruh untuk bayi yang lahir
dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu dengan berat lahir ≥ 1000 gram,
memberikan dukungan kehidupan terus menerus yang terbatas pada ventilasi
mekanik tetapi tidak menggunakan HFO, pada pembedahan minor.
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III B
Difokuskan pada asuhan keperawatan menyeluruh pada bayi dengan berat
badan lahir sangat rendah (≤ 1000 gram dengan masa kehamilan ≤ 28 minggu),
memerlukan dukungan respirasi tingkat lanjut.
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III C
Difokuskan pada asuhan keperawatan dalam oksigenasi membaran
ekstrakorporeal, hemofiltasi, dan hemodialisis, atau perbaikan dengan
pembedahan untuk malformasi jantung bawaan serius yang memerlukan
bypass cardiovulmonaris, pembedahan besar, tidak melakukan pembedahan
untuk kelainan jantung bawaan serius tetapi memerlukan bypass atau pintas
cardiovulmonalis dan atau ECMO.
Sejauh ini pelayanan keperawatan neonates yang telah dilaksanakan di
RSNU Tuban sebatas oada lingkup perawatan neonates pada tingkat II B.
3) KAPASITAS RUANGAN
No. Ruang Jumlah Bed Keterangan
1. Intensive / Observasi (perawatan 2 incubator infant Berfungsi dengan baik
bayi sakit dan observasi) 3 baby term Berfungsi dengan baik
2. Fisiologis / Transisi (perawatan 12 Box Bayi Berfungsi dengan baik
bayi sehat)
3. Ruang administrasi perawat
(administratif / KIE)
4. Dapur Susu
5. Spool Hock
DIREKTUR
KEPALA INSTALASI
KEPALA RUANG
Dwi Lilis S, Amd.,Keb. Emi Dwi Yulistya, Amd.,Keb. Anik Hidayatin, Amd.,Keb.
PERAWAT PELAKSANA
= 7,25 = 7 jam
B = 3 pasien
C = Libur nasional + cuti bersama + cuti tahunan = 78 hari
TP = 7 x 3 x 365
(365 – 78) x 7
= 7665
2009
= 3,82
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 3,82 orang dan dibulatkan menjadi 4 orang
untuk tenaga perawat pelaksana. Ditambah dengan 1 tenaga perawat sebagai
kepala ruang. Jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 5 orang.
JUMLAH PASIEN
300
250
200
150
JUMLAH PASIEN
100
50
0
2. Jumlah Hari Rawat
250
200
150
50
0
3. BOR
BOR = ∑ hari perawatan RS Periode tertentu X 100%
∑ TT X ∑ hari dlm periode yg sama
BOR
60
50
40
30
BOR
20
10
0
4. ALOS ( Average length Of Stay)
ALOS = ∑ hari perawatan pasien keluar
∑ pasien yang keluar (H/M)
ALOS
3.5
2.5
1.5
ALOS
1
0.5
0
5. TOI (Turn Over Interval)
TOI= ∑ TT X periode – jumlah HP/bln
∑ pasien yang keluar (H/M)
TOI
14
12
10
6
TOI
4
0
6. BTO (Bed Turn Over)
BTO= ∑ pasien rawat inap dlm 1bln
∑ tempat tidur
BTO
14
12
10
6
BTO
4
0
7. Angka Kematian
1.5
0.5
0
8. Kasus terbanyak
JUMLAH
600
500
400
300
JUMLAH
200
100
0
Bayi Baru Prematur BBLR Asfiksia Kelainan Infeksi Ikterus Observasi
Lahir Bawaan Neonatus Gagal
Normal Nafas
9. Jumlah pasien rujuk
3.5
2.5
2
JUMLAH PASIEN DIRUJUK
1.5
0.5
0
10. Angka kejadian Pasien jatuh dari Tempat Tidur (Pasien safety)
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.2
0.1
0
BAB IV
PROSES PELAYANAN BISNIS INTERNAL
B. PENGEMBANGAN RUANGAN
1. Membangun pojok laktasi
2. Program rawat gabung
3. Management obat emergency.
4. Menerapkan SPO dan kebijakan program rawat gabung.
5. Membangun ruang infeksi neonatus.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Tersedia ruang infeksi neonatus tersendiri.
2. Tersedia ruang pojok laktasi.
3. Realisasi program rawat gabung.
4. Penambahan alat – alat yang dibutuhkan.
5. Adanya pelatihan secara berkala untuk perawat ruang perinatologi.