Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TAHUNAN

DAN RENCANA KERJA RUANG PERINATOLOGI


RUMAH SAKIT NAHDATUL ULAMA TUBAN

Disusun Oleh:
Kepala Ruang Perinatologi

RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA TUBAN


Jl.Letda Sucipto No. 211 Tuban
2013
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas ijin dan
rahmad-Nya laporan tahunan ruang perinatologi periode tahun 2013 dapat terselesaikan
dengan baik. Penyusunan laporan ini diberlakukan oleh adanya tuntutan pelayanan rumah
sakit yang semakin komplek akan mutu pelayanan kesehatan terutama diruang perinatologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan tahunan ruang perinatologi ini disusun
sebagai pedoman dalam perencanaan dan program kerja tahun 2014 di ruang perinatologi
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
Harapan kami dengan adanya laporan ini semua pihak yang terkait akan dapat
memanfaatkannya sebagai pedoman dan perencanaan dalam mendukung mutu pelayanan
keperawatan yang optimal.
Semoga niat baik senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan taufiq dari Tuhan
Yang Maha Esa. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi ruang perinatologi pada
khususnya dan bagi seluruh karyawan rumah sakit pada umumnya.

Tuban, 01 Januari 2014

Penyusun
VISI, MISI, TUGAS, NILAI DASAR, MOTTO DAN STRATEGI
RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA TUBAN

VISI
“Menjadi Rumah Sakit yang unggul di tingkat Jawa Timur”

MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan islami.
2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang berkelanjutan untuk
menunjang pelayanan.
3. Membangun sumber daya manusia yang professional dan berakhlaq mulia.
4. Mengembangkan organisasi dengan menjalin kemitraan dan membentuk jejaring
secara aktif.

NILAI DASAR
1. Taawanu alal birri wattaqwa
2. Team work

MOTTO
“Karena Kami Peduli”
Profesional, Empati, Disiplin, Universal, Loyalitas, Inovatif

STRATEGI
1. Retenchment
2. Enhancement
3. Vertical Integration
Nomor : 005.4/RSNU/K-1/A.1/XI/2011
Tanggal : 18 November 2011
Tentang : Pemberlakuan Misi,Falsafah Dan Tujuan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban

MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN KEPERAWATAN


RSNU TUBAN

MISI
1. Memberikan asuhan keperawatan paripurna secara Islami berdasarkan motto
“PEDULI”.
2. Menciptakan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen rumah sakit.
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM keperawatan.
4. Menjadikan perawat sebagai inovator keperawatan.

FALSAFAH
1. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memandang pasien sebagai manusia
yang utuh (holistic) yang harus dipenuhi kebutuhnannya secara biologis, psikologis,
social, dan spiritual, yang diberikan secara komprehensif.
2. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan
tidak memandang perbedaan suku, kepercayaaan, status social, ekonomi dan agama.
3. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan.
4. Perawat memandang pasien sebagai mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan.

TUJUAN
1. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
2. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan.
3. Menciptakan kenyamanan dan kepuasan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................................. i


Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Visi, Misi, Motto RSNU TUBAN ............................................................................................. iii
Misi, Falsafah dan Tujuan Keperawatan RSNU TUBAN ......................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 2
C. Tujuan umum ........................................................................................................ 2
D. Tujuan khusus ....................................................................................................... 2
E. Profile ruang perinatologi ..................................................................................... 2
F. Misi, tujuan dan falsafah ruang perinatologi...........................................................
G. Ruang lingkup perinatologi .....................................................................................
H. Struktur organisasi ruang perinatologi ....................................................................

BAB II PERSPEKTIF FINANSIAL ...........................................................................................

BAB III PERSPEKTIF CUSTOMER ..........................................................................................


A. Jumlah Pasien ..........................................................................................................
B. Jumlah Hari Rawat ..................................................................................................
C. Bed Occupancy Rate (BOR) ..................................................................................
D. Average Length Of Stay (ALOS) ...........................................................................
E. Turn Over Interval (TOI) .......................................................................................
F. Bed Turn Over (BTO) ............................................................................................
G. Angka Kematian .....................................................................................................
H. Kasus Terbanyak di Ruang Perinatologi .................................................................
I. Jumlah Pasien Rujuk ...............................................................................................
J. Pasient Safety ..........................................................................................................

BAB IV PROSES PELAYANAN BISNIS INTERNAL .............................................................


A. Layanan yang diberikan ..........................................................................................
B. Kendala saat operasional ........................................................................................
C. Program yang terlaksana ........................................................................................
D. Program yang belum terlaksana ..............................................................................
E. Program yang tak terduga ......................................................................................

BAB V PROSES PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN ................................................


A. Diklat/ Training .......................................................................................................
B. Pengembangan ruangan ..........................................................................................

BAB VI PENUTUP ......................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Angka kematian bayi khususnya neonatus yang merupakan indikator status
kesehatan, saat ini di Indonesia masih tinggi apabila dibandingkan dengan negara –
negara ASEAN sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir harus
ditingkatkan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003,
angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatus
sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup.
Sebagian besar angka kematian neonatus tersebut terjadi pada minggu pertama
kehidupannya. Angka ini jika diterjemahkan kedalam jumlah absolute berarti 4.608.000
bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya 100.454 bayi meninggal pada masa
neonatus. Jika dihitung untuk setiap harinya, terjadi 275 kematian neonatus per hari atau
12 kematian neonatus per jam atau ada satu neonatus meninggal setiap 6 menit di
Indonesia.
Pelayanan kesehatan pada neonatus dibedakan dalam 3 (tiga) tingkat yaitu :
tingkat I : asuhan neonatus normal, tingkat II : asuhan neonatus dengan ketergantungan
tinggi dan tingkat III : asuhan neonatus intensif.
Asuhan neonatus normal merupakan pelayanan neonatus dasar dan bayi resiko
rendah. Asuhan neonatus dengan tingkat ketergantungan tinggi merupakan pelayanan
terhadap bayi sakit sedang yang diharapkan pulih secara cepat. Sedangkan asuhan
neonatus intensif merupakan pelayanan terhadap bayi sakit yang memerlukan dukungan
kehidupan terus menerus dalam jangka panjang. Pelayanan keperawatan terhadap
neonatus mengacu pada ketiga tingkat pelayanan kesehatan tersebut.
Permasalahan terkait dengan pelayanan keperawatan neonatus pada saat ini antara
lain belum terstandarisasinya pelayanan dan asuhan keperawatan, terbatasnya kompetensi
dan kualifikasi tenaga kesehatan, rasio perawat dan neonatus yang tidak seimbang serta
fasilitas pendukung yang terbatas. Hal tersebut mengurangi kualitas asuhan keperawatan
yang diberikan kepada klien yaitu neonatus dan keluarganya.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap neonatus dan
keluarganya, ruang perinatologi RSNU Tuban perlu mengadakan evaluasi kinerja
pelayanan yang telah diberikan setiap tahun guna menyususn rencana kerja yang akan
dijalankan pada tahun berikutnya. Dengan demikian diharapkan ruang perinatologi
RSNU Tuban senantiasa dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien dan keluarganya
setiap tahun secara efektif dan efisien.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan kualitas perawatan neonatus di ruang perinatologi Rumah
Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan neonatus sesuai dengan SOP
b. Tersedianya sarana dan prasaranan yang memadai
c. Terciptanya SDM yang professional
d. Jumlah BOR meningkat
e. Profit yang meningkat

C. PROFIL RUANG ICU RSNU TUBAN


1) MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN RUANG ICU RSNU TUBAN
1. MISI
a. Memberikan pelayanan yang menyeluruh dengan mengutamakan pasien.
b. Menurunkan angka kematian bayi.
c. Meningkatkan keterampilan dalam perawatan bayi sakit.

2. FALSAFAH
a. Memberikan pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
b. Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional dan merupakan
bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan.

3. TUJUAN
a. Menurunkan angka kematian bayi baru lahir dan bayi resiko tinggi.
b. Memberikan pelayanan pada bayi resiko tinggi untuk mengurangi angka
infeksi nosokomial.
c. Menjaga keselamatan bayi baru lahir dengan memberikan pertolongan
pertama pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat.
2) RUANG LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan keperawatan neonatus mengacu pada 3 (tiga) tingkat
pelayanan neonatus yaitu :
1. Pelayanan keperawatan neonatus tingkat I
Merupakan pelayanan keperawatan dasar pada neonatus normal meliputi :
 Neonatus normal, stabil, cukup bulan dengan berat badan ≥ 2500 gram.
 Neonatus hampir cukup bulan (masa kehamilan 35 – 37 minggu).
Pelayanan keperawatan neonatus pada tinggkat I, difokuskan pada :
 Resusitasi neonatus.
 Asuhan dan perawatan neonatus.
 Asuhan evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat.
 Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 – 37
minggu yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis.
 Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu atau sakit sampai
neonatus dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal
spesialistik.
 Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang
menyediakan asuhan neonatus spesialistik.
 Terapi sinar.
Asuhan keperawatan neonatus pada tingkat I, minimal bisa dilakukan oleh ibu.
2. Pelayanan keperawatan neonatus tingkat II
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II, dibagi dalam 2 kateggori yaitu II
A dan II B yang ditentukan berdasarkan kemampuan memberikan ventilasi dengan
alat bantu termasuk CPAP (Continous Positive Airway Pressure).
 Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II A
 Bayi premature dan atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi
sebelum dipindahkan ke fasilitas tempat asuhan keperawatan intensif
neonatus.
 Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat
lahir ≥ 1500 gram yang memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu,
prematuritas, ketidakmampuan menerima asupan oral atau menderita sakit
yang tidak diantisipasi sebelumnya.
 Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen.
 Bayi yang memerlukan infus intravena perifer dan mungkin nutrisi
parenteral untuk jangka waktu terbatas.
 Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif.
 Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II B
Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat ini sama dengan pelayanan
keperawatan neonatus tingkat II A ditambah dengan pelayanan keperawatan
pada bayi dengan penggunaan ventilasi mekanik selama jangka waktu yang
singkat (< 24 jam) atau CPAP, infuse intravena, nutrisi parenteral total dan
mungkin memakai jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral
melalui intravena per kutan.
3. Pelayanan keperawatan neoonatus tingkat III
Merupakan pelayanan keperawatan neonatus intensif sub spesialis yang
memerlukan pengawasan yang terus menerus dari perawat dan dokter serta
dukungan fasilitas berteknologi tinggi. Pelayanan keperawatan neonatus pada
tingkat III dibagi dalam 3 kategori yaitu : III A, III B dan III C.
 Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III A
Difokuskan pada asuhan keperawatan menyeluruh untuk bayi yang lahir
dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu dengan berat lahir ≥ 1000 gram,
memberikan dukungan kehidupan terus menerus yang terbatas pada ventilasi
mekanik tetapi tidak menggunakan HFO, pada pembedahan minor.
 Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III B
Difokuskan pada asuhan keperawatan menyeluruh pada bayi dengan berat
badan lahir sangat rendah (≤ 1000 gram dengan masa kehamilan ≤ 28 minggu),
memerlukan dukungan respirasi tingkat lanjut.
 Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III C
Difokuskan pada asuhan keperawatan dalam oksigenasi membaran
ekstrakorporeal, hemofiltasi, dan hemodialisis, atau perbaikan dengan
pembedahan untuk malformasi jantung bawaan serius yang memerlukan
bypass cardiovulmonaris, pembedahan besar, tidak melakukan pembedahan
untuk kelainan jantung bawaan serius tetapi memerlukan bypass atau pintas
cardiovulmonalis dan atau ECMO.
Sejauh ini pelayanan keperawatan neonates yang telah dilaksanakan di
RSNU Tuban sebatas oada lingkup perawatan neonates pada tingkat II B.
3) KAPASITAS RUANGAN
No. Ruang Jumlah Bed Keterangan
1. Intensive / Observasi (perawatan 2 incubator infant Berfungsi dengan baik
bayi sakit dan observasi) 3 baby term Berfungsi dengan baik
2. Fisiologis / Transisi (perawatan 12 Box Bayi Berfungsi dengan baik
bayi sehat)
3. Ruang administrasi perawat
(administratif / KIE)
4. Dapur Susu
5. Spool Hock

4) SUMBER DAYA MANUSIA


Jenis SDM Jumlah Status
Dokter Spesialis Anak 2 1 Dokter dalam, 1 Dokter tamu
Tenaga Perawat 1 Tenaga Kontrak
Tenaga Bidan 7 Tenaga Kontrak

5) KETERSEDIAAN ALAT, SARANA DAN PRASARANA


NO. ALAT JUMLAH
1. Inkubator Infant 2 Buah
2. Infus Pump 2 Buah
3. Baby term / Neon Box 3 Buah
4. Meja tindakan 2 Buah
5. Laringoskop bladder set 1 Set
6. Nebulizer 1 Buah
7. Suction 1 Buah
8. Meja resusitasi di kamar operasi 1 Buah
9. Oksigen central dan portable 2 Buah dan 2 Buah
10. Set GDA 1 Buah
11. Ambubag bayi 2 Buah
12. Umbilical infuse set 2 Buah
13. SC set (set alat untuk penerimaan BBL di OK) 3 Buah
14. Sterilisator Dot 1 Buah
6) STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI RUANG PERINATOLOGI RSNU TUBAN

DIREKTUR

Dr. Dididk Suharsoyo, M.M.,M.ARS

KEPALA INSTALASI

Dr. Munawwar Kholil

KEPALA RUANG

Yuni Purwanti H, SST

WAKIL KEPALA RUANG

Eris Rahayuningtyas, AMK.

KATIM 1 KATIM II KATIM III

Dwi Lilis S, Amd.,Keb. Emi Dwi Yulistya, Amd.,Keb. Anik Hidayatin, Amd.,Keb.

PERAWAT PELAKSANA

1. Relis Sumiatun, Amd.,Keb.


2. Sulis Setyo Rini, Amd.,Keb.
3. Fitta Fithriah, Amd.,Keb.
7) SRTUKTUR KETENAGAAN
Jabatan Nama Riwayat Pengalaman Pelatihan
Karyawan Pendidikan Kerja
Kepala dr. Munawar S2
Instalasi Rawat Kholil
Inap
Kepala Yuni D IV 6 tahun 1. APN + Resusitasi.
Ruangan Purwanti, Kebidanan 2. Training di Ruang
SST. ICU/ICCU/NICU RSAL dr
Ramelan Surabaya.
3. Pelatihan pijat bayi.
4. BLS dan BCLS
PJ. Eris R, D III 13 tahun 1. Pengalaman kerja di Ruang
Administrasi AMK. Keperawatan Neonatus RSI Jemur Sari
dan Rekam Surabaya
Medis 2. Pelatihan NICU
3. Pelatihan manajemen asfiksia
4. Pelatihan manajemen BBLR
PJ. Alkes dan Dwi Lilis, D III 3 tahun 1. APN
Obat Amd.,Keb. Kebidanan 2. Pelatihan pijat bayi
PJ. Linen dan Emi Dwi Y, D III 4 tahun 1. Pelatihan perawatan NICU
kebersihan Amd.Kep. Kebidanan di RSUD dr Soetomo
ruangan Surabaya tahun 2011
2. APN
PJ. Umum dan Anik H, DIII 5 Tahun 1. APN
Pelayanan Amd.,Keb. kebidanan
Perawat Relis S, D III 2 Tahun 1. APN
Pelaksana Amd.,Keb. Kebidanan
Perawat Sulis Setyo D III 1. APN 2 1
Pelaksana Rini, Kebidanan
Amd.,Keb.
Perawat Fitta Fithriah, D III 1. APN 3
pelaksana Amd.,Keb. Kebidanan
8) PERHITUNGAN TENAGA PERAWAT DI RUANG ICU
 MENURUT GILLIS
Tenaga Perawat = A x B x 365
(365 – C) x jam kerja / hari
A = Jumlah Jam perawatan pasien / hari
B = Rata – rata jumlah pasien / hari
C = Jumlah hari libur
Untuk :
A = Total Jam perawatan pasien / hari = 21,75
Jumlah pasien / hari 3

= 7,25 = 7 jam
B = 3 pasien
C = Libur nasional + cuti bersama + cuti tahunan = 78 hari
TP = 7 x 3 x 365
(365 – 78) x 7
= 7665
2009
= 3,82
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 3,82 orang dan dibulatkan menjadi 4 orang
untuk tenaga perawat pelaksana. Ditambah dengan 1 tenaga perawat sebagai
kepala ruang. Jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 5 orang.

 MENURUT IHC (Intermountain Health Care)


Jumlah jam perawatan = rata – rata pasien / hari x rata – rata jam perawatan pasien / hari
= 3 x 9 = 27
Jumlah perawat = jumlah jam perawatan / jam kerja efektif per shift (7 jam)
= 27/ 7 = 3,86
Loss day = jml hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x jml perawat /
jumlah hari kerja efektif
= 78 x 3,86 / 288 = 1,05
Non nursing job = (jumlah perawat + loss day) x 25%
= (3,86 + 1,05) x 25 % = 1,23
Jumlah kebutuhan = jumlah perawat + loss day + non nursing job
perawat = 3,86 + 1,05 + 1,23 = 6, 14 dibulatkan menjadi 6
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 6,14 orang dan dibulatkan menjadi 6 orang untuk
tenaga perawat pelaksana. Ditambah dengan 1 tenaga perawat sebagai kepala ruang. Jadi total
tenaga yang dibutuhkan adalah 7 orang perawat.
BAB II
PERSPEKTIF FINANSIAL
BAB III
PERSPEKTIF COSTEMER

1. Jumlah Pasien Ruang Perinatologi

No Bulan Jumlah pasien


1 Januari 2013 72 pasien
2 Pebruari 2013 71 pasien
3 Maret 2013 95 pasien
4 April 2013 88 pasien
5 Mei 2013 103 pasien
6 Juni 2013 70 pasien
7 Juli 2013 41 pasien
8 Agustus 2013 36 pasien
9 September 2013 44 pasien
10 Oktober 2013 48 pasien
11 November 2013 35 pasien
12 Desember 2013 pasien

JUMLAH PASIEN
300

250

200

150

JUMLAH PASIEN
100

50

0
2. Jumlah Hari Rawat

No Bulan Jumlah hari rawat


1 Januari 2013 167 hari
2 Pebruari 2013 177 hari
3 Maret 2013 227 hari
4 April 2013 201 hari
5 Mei 2013 256 hari
6 Juni 2013 168 hari
7 Juli 2013 120 hari
8 Agustus 2013 88 hari
9 September 2013 113 hari
10 Oktober 2013 123 hari
11 November 2013 107 hari
12 Desember 2013 hari

JUMLAH HARI RAWAT


300

250

200

150

JUMLAH HARI RAWAT


100

50

0
3. BOR
BOR = ∑ hari perawatan RS Periode tertentu X 100%
∑ TT X ∑ hari dlm periode yg sama

No Bulan HP / ∑ ∑ Target Rawat Inap Target Peri BOR


bln hari TT (IRNA, PERI, ICU) (35% x 60)
1 Januari 2013 167 31 17 60 % 18 % 32 %
2 Februari2013 177 28 17 60 % 18 % 35 %
3 Maret 2013 227 31 17 60 % 18 % 43 %
4 April 2013 201 30 17 60 % 18 % 39 %
5 Mei 2013 256 31 17 60 % 18 % 49 %
6 Juni 2013 168 30 17 60 % 18 % 33 %
7 Juli 2013 120 31 17 60 % 18 % 22,8 %
8 Agustus 2013 88 31 17 60 % 18 % 16,7 %
9 September 2013 113 30 17 60 % 18 % 22,2 %
10 Oktober 2013 123 31 17 60 % 18 % 23,3 %
11 November 2013 107 30 17 60 % 18 % 21 %
12 Desember 2013 31 17 60 % 18 %

BOR
60

50

40

30

BOR
20

10

0
4. ALOS ( Average length Of Stay)
ALOS = ∑ hari perawatan pasien keluar
∑ pasien yang keluar (H/M)

No Bulan HP pasien Pasien keluar / Target ALOS


keluar bln (hari)
1 Januari 2013 171 67 < 5 hari 2,55 hari
2 Februari2013 167 71 < 5 hari 2,35 hari
3 Maret 2013 233 94 < 5 hari 2,47 hari
4 April 2013 196 88 < 5 hari 2,22 hari
5 Mei 2013 280 103 < 5 hari 2,71 hari
6 Juni 2013 181 74 < 5 hari 2,44 hari
7 Juli 2013 101 42 < 5 hari 2,40 hari
8 Agustus 2013 88 35 < 5 hari 2,51 hari
9 September 2013 115 45 < 5 hari 2,55 hari
10 Oktober 2013 122 48 < 5 hari 2,54 hari
11 November 2013 102 35 < 5 hari 2,91 hari
12 Desember 2013 < 5 hari

ALOS
3.5

2.5

1.5
ALOS
1

0.5

0
5. TOI (Turn Over Interval)
TOI= ∑ TT X periode – jumlah HP/bln
∑ pasien yang keluar (H/M)

No Bulan HP/bln ∑ hari ∑ TT Px keluar / Target TOI


bln (hari)
1 Januari 2013 167 31 17 67 < 5 hari 5,38 hari
2 Februari2013 177 28 17 71 < 5 hari 4,21 hari
3 Maret 2013 227 31 17 94 < 5 hari 3,19 hari
4 April 2013 201 30 17 88 < 5 hari 3,51 hari
5 Mei 2013 256 31 17 103 < 5 hari 2,63 hari
6 Juni 2013 168 30 17 74 < 5 hari 4,62 hari
7 Juli 2013 120 31 17 42 < 5 hari 9,69 hari
8 Agustus 2013 88 31 17 35 < 5 hari 12,5 hari
9 September 2013 113 30 17 45 < 5 hari 8,82 hari
10 Oktober 2013 123 31 17 48 < 5 hari 8,41 hari
11 November 2013 107 30 17 35 < 5 hari 11,5 hari
12 Desember 2013 31 17 < 5 hari

TOI
14

12

10

6
TOI
4

0
6. BTO (Bed Turn Over)
BTO= ∑ pasien rawat inap dlm 1bln
∑ tempat tidur

No Bulan ∑ Px Rawat Inap / bln ∑ TT BTO (X)


1 Januari 2013 72 pasien 17 4,2
2 Februari2013 71 pasien 17 4,1
3 Maret 2013 95 pasien 17 5,5
4 April 2013 88 pasien 17 11,8
5 Mei 2013 103 pasien 17 6,1
6 Juni 2013 70 pasien 17 4,1
7 Juli 2013 41 pasien 17 2,5
8 Agustus 2013 36 pasien 17 2,1
9 September 2013 44 pasien 17 2,6
10 Oktober 2013 48 pasien 17 2,8
11 November 2013 35 pasien 17 2,1
12 Desember 2013 pasien 17

BTO
14

12

10

6
BTO
4

0
7. Angka Kematian

No Bulan ∑ pasien meninggal


1 Januari 2013 2
2 Pebruari 2013 1
3 Maret 2013 0
4 April 2013 0
5 Mei 2013 0
6 Juni 2013 2
7 Juli 2013 2
8 Agustus 2013 0
9 September 2013 2
10 Oktober 2013 0
11 November 2013 1
12 Desember 2013

JUMLAH PASIEN MENINGGAL


2.5

1.5

1 JUMLAH PASIEN MENINGGAL

0.5

0
8. Kasus terbanyak

No Jenis kasus ∑ pasien


1 Bayi Baru Lahir Normal 565
2 Prematur 29
3 BBLR 45
4 Asfiksia 15
5 Kelainan Bawaan 5
6 Infeksi Neonatus 32
7 Ikterus 7
8 Observasi Gagal Nafas 5

JUMLAH
600

500

400

300
JUMLAH
200

100

0
Bayi Baru Prematur BBLR Asfiksia Kelainan Infeksi Ikterus Observasi
Lahir Bawaan Neonatus Gagal
Normal Nafas
9. Jumlah pasien rujuk

No Bulan ∑ pasien rujuk


1 Januari 2013 0
2 Pebruari 2013 4
3 Maret 2013 0
4 April 2013 1
5 Mei 2013 3
6 Juni 2013 1
7 Juli 2013 1
8 Agustus 2013 2
9 September 2013 0
10 Oktober 2013 3
11 November 2013 1
12 Desember 2013

JUMLAH PASIEN DIRUJUK


4.5

3.5

2.5

2
JUMLAH PASIEN DIRUJUK
1.5

0.5

0
10. Angka kejadian Pasien jatuh dari Tempat Tidur (Pasien safety)

No Bulan ∑ pasien jatuh dari tempat tidur


1 Januari 2013 0
2 Pebruari 2013 0
3 Maret 2013 0
4 April 2013 0
5 Mei 2013 0
6 Juni 2013 0
7 Juli 2013 0
8 Agustus 2013 0
9 September 2013 0
10 Oktober 2013 0
11 November 2013 0
12 Desember 2013 0

JUMLAH PASIEN JATUH


1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4 JUMLAH PASIEN JATUH


0.3

0.2

0.1

0
BAB IV
PROSES PELAYANAN BISNIS INTERNAL

A. LAYANAN YANG DIBERIKAN


Adapun layanan yang diberikan di Ruang Perinatologi adalah:
1. Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir normal.
2. Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir sakit atau dengan resiko tinggi.
3. Asuhan keperawatan pada bayi infeksi.
4. Konsultasi dokter tentang kesehatan bayi dan cara perawatan di rumah.
5. Konsultasi tentang laktasi.
6. Perawatan neonatus dengan program kanguru mother care (KMC).

B. KENDALA SAAT OPERASIONAL


1. Ruangan yang belum memadai (ruang observasi bayi masih jadi satu dengan ruang
perawatan bayi infeksi).
2. Masih ada perawat yang belum terlatih tentang perawatan neonatus resiko tinggi.
3. Belum ada rawat gabung (ruang perawatan bayi terpisah dari ruang perawatan
ibu).

C. PROGRAM YANG SUDAH TERLAKSANA


1. Penambahan fasilitas alat yang belum tersedia (laringoskop, GDA, Nebulizer).
2. Penambahan dokter spesialis anak.
3. Maintenance alat – alat perinatologi.
4. Seminar dan pelatihan keperawatan neonatus bagi tenaga perawat.

D. PROGRAM YANG BELUM TERLAKSANA


1. Pelatihan perawatan bayi resiko tinggi.
2. Training pasient safety.
3. In house training pemasangan infuse pada bayi dan anak.
4. In house training manajemen asfiksia.
5. Management keperawatan dengan metode MAKP.
6. Program rawat gabung.
E. PROGRAM YANG TIDAK TERDUGA
1. Pembelian infant warmer.
2. Pembelian computer dan printer.
3. Perawatan alat – alat yang rusak.
BAB V
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

A. PENGEMBANGAN STAFF (DIKLAT / TRAINING)


1. Seminar dan pelatihan perawatan NICU secara berkala.
2. In house training tentang pemasangan infuse pada bayi dan anak.
3. In house training tentang manajemen asfiksia oleh dokter spesialis anak.
4. In house training tentang pemasangan alat bantu nafas C-PAP oleh dokter spesialis
anak.
5. In house training pemasangan alat intubasi oleh dokter spesialis anak.
6. Training pasient safety.

B. PENGEMBANGAN RUANGAN
1. Membangun pojok laktasi
2. Program rawat gabung
3. Management obat emergency.
4. Menerapkan SPO dan kebijakan program rawat gabung.
5. Membangun ruang infeksi neonatus.
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
1. Tersedia ruang infeksi neonatus tersendiri.
2. Tersedia ruang pojok laktasi.
3. Realisasi program rawat gabung.
4. Penambahan alat – alat yang dibutuhkan.
5. Adanya pelatihan secara berkala untuk perawat ruang perinatologi.

Anda mungkin juga menyukai