Anda di halaman 1dari 5

DIFERENSIASI MAGMA

KELOMPOK 6

RISWAN 201769006

INEM NURHASANAH 201769009

MILLENI Y.C.V. SIAGIAN 201769011

STEVANUS DAVID KELLEN 201769012

LUKAS FARIAN KRAR 201769026

DIDI WIRASANJAYA AJI 201769048


Diferensiasi magma adalah peristiwa atau proses perubahan magma dari kondisi
awal yang homogen dalam skala besar sehingga menjadi suatu tubuh batuan beku
yang bervariasi. Secara garis besar, diferensiasi magma dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Fraksinasi kristal (terbentuknya kristal dari magma)


Komposisi cairan magma dapat berubah sebagai hasil dari kristal dan
magma tersebut pada saat kristal terbentuk. Kondisi ini terjadi pada semua kasus
kecuali pada komposisi eutelik. Kristalisasi mengakibatkan komposisi magma
berubah, dan jika kristal dipindahkan oleh suatu proses maka akan muncul
komposisi magma baru yang berbeda dengan magma induk. Mineral yang
dihasilkan merupakan mineral baru atau mineral solid solution yang telah
mengalami perubahan. Fraksinasi kristal juga dapat mengasilkan komposisi
larutan yang berbeda dari kristal mormal yang dilakukan oleh kristal induk.
Untuk menghasilkan fraksinasi kristal dibutuhkan suatu mekanisme alami,
yang dapat memisahkan kristal dari magma atau memisahkan kristal tersebut
sehingga tidak lagi bereaksi dengan magma. Mekanisme yang secara alami antara
lain:
 Crystal settling. Umumnya kristal yang terbentuk dari suatu
magma akan akan mempunyai densitas yang berbeda dengan
larutannya, antara lain:
 Gravity settling, kristal-kristal mempunyai densitas lebih
besar dari larutan akan tenggelam dan membentuk lapisan
pada bagian bawah tubuh magma (tekstur berlapis pada
batuan beku)
 Crystal floating, kristal-kristal yang mempunyai densitas
lebih rendah dari larutan akan mengambang dan
membentuk lapisan pada bagian atas tubuh magma.
 Kristal-kristal tersebut kaya akan unsur silika.
 Filter pressing, yaitu suatu mekamisme yang digunakan untuk
memisahkan larutan dari larutan kristal. Dalam filter settling kristal
dengan konsentrasi cairan yang tinggi, cairannya akan dipaksa
keluar dari ruang antarkristal.

2. Liquid immiscibillity

Proses ini disebabkan oleh perpindahan atau hilangnya kandungan gas,


sehingga terjadi pemisahan fraksi-fraksi hablur atau mineral berdasarkan
komposisinya masing-masing. Pelepasana kandungan gas menjadi semakin
meningkat sehingga magma tersebut makin dekat dengan permukaan.

Berdasrkan proses diferensisi magma itulah, magma induk yang sama dapat
menghasilkan beberapa jenis batuan yang berbeda. Misalnya jika magma induk
merupakan magma basa, jika ia mengalami diferensiasi magma, maka akan
terbentuk 3 jenis batuan beku berupa batuan beku basa, batuan beku intermediet,
dan batuan beku asam.
Skematik proses diferensiasi magma pada fase magma cair

Proses-proses diferensiasi magma meliputi :

1) Vesiculation. Magma yang mengandung unsur-unsut volatile seperti air


(H2O), karbon dioksid (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan clorin (Cl). Pada
saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk
gelombang gas., seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung
naik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium
dan potasium.
2) Diffusion. Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan
material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses
yang sangat lambat.
3) Fotation. Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium
cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas
reservoar dengan unsut sodiun dan potasium.
4) Crystal setling. Umumnya kristal yang terbentuk dari suatu magma akan
mempunyai densitas yang berbeda dengan larutannya. Antarra lain :
 Gravity settling : kristal-kristal yang mempunyai densitas lebih
besat dari larutan akan tenggelam dan membentuk lapisan pada
bagian bawa tubuh magma.
Gravitational settling, mineral-mineral berat yang mengandung
kalsium, magnesium dan besi cenderung memperkaya resevoir
magma yang terletak disebelah bawah resevoir dengan unsur-unsur
tersebut.
 Crystal floating: kristal-kristal yang mempunyai densitas lebih
rendah dari larutan akan mengambang dan membentuk lapisan
pada bagian atas tubuh magma, kristal-kristal tersebut kaya akan
unsur silika.
5) assimilation of wall rock. Selama emlacement magama, batu yang jatuh
darri dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini
bereaksi dengan magma secara atau secara sempurna terlarut dalam
magma, sehingga merubah komposisi magma.
6) Trick horizontal sill. Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses
diferensiasi magnetik asli yang membeku karena kontak dengan dinding
reservoir.
7) Fraksinasi. Proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma, karena
proses kristalisasi berjalan tidak seimbang.
8) Liquid immisbility. Adalah larutan magma yang mempunyai suhu rendah
akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membelah
membentuk bahan yang heterogen. Liquid immisbility adalah pencampuran
magma yang tidak menyatu.

Dua poin penting dari hal ini :

1) Larutan dalam kondisi padatan yang sama tetapi tidak dapat bercampur satu sama
lain
2) Komposisi larutan tersebut harus dalam temperatur yang sama

Anda mungkin juga menyukai