Anda di halaman 1dari 1

Etiologi dan Faktor Resiko

Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong retrovirus yang disebut HIV.
Virus ini pertama diisolasi oleh Montagnier dkk di Perancis pada tahun 1983 dengan nama
Lymphadenopathy Associated Virus (LAV) lalu Gallo di AS pada 1984 mengisolasi virus
Limfotropik sel T manusia tipe III (HTLV III). Yang kemudian sesuai kesepakatan pada 1986
disebut HIV (Siregar, 2008).
Retrovirus mengubah RNA nya menjadi DNA setelah masuk ke dalam sel. HIV 1 dan
HIV 2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV 1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh
dunia. HIV 1 sangat mudah bermutasi sehingga banyak jenis HIV 1. HIV 1 lebih mudah
menyebar daripada HIV 2. Jangka waktu antara penularan dan penyakit yang timbul karena
HIV 2 lebih lama.
Perilaku tertentu dapat meningkatkan resiko anda tertular virus HIV. Beberapa faktor
resiko yang paling sering menularkan virus HIV adalah:

 Berhubungan seksual dengan seorang pembawa virus HIV, baik melalui vagina, anus,
maupun oral (mulut). Hal ini juga berlaku bila anda berhubungan seksual dengan orang
yang anda tidak ketahui membawa virus HIV atau tidak
 Memiliki banyak pasangan seksual
 Berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial atau menggunakan obat-obatan
terlarang melalui suntikan
 Menggunakan jarum suntik bersama dengan pembawa virus HIV
 Menggunakan jarum untuk menindik atau membuat tato yang tidak steril (jarang)
Beberapa faktor resiko HIV/AIDS lainnya adalah:

 Memiliki penyakit menular seksual lainnya, seperti herpes, klamidia, sifilis, atau gonorea.
Penyakit menular seksual ini menyebabkan perubahan jaringan pada kemaluan yang
mempermudah penularan HIV
 Berhubungan seksual setelah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan sehingga tidak
memiliki kesempatan menggunakan kondom
 Memiliki ibu yang terinfeksi oleh virus HIV sebelum anda lahir (ibu anda telah terinfeksi
oleh virus HIV saat hamil)
 Menerima transfusi darah atau berbagai produk lainnya yang diperoleh sebelum tahun
1985 (sebelum tahun 1985 semua darah yang ditransfusikan belum diperiksa apakah
terdapat virus HIV atau tidak)
 Memiliki gen pelawan infeksi HIV yang lebih sedikit

Anda mungkin juga menyukai