Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA STRUKTUR

MODUL A
LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU

KELOMPOK P 12

Fahira Salsabila (1606870332)

Baressi Yehezkiel M (1606870414)

Naufal Putera R (1606907316)

Cynthia Larasati (1606907253)

Tanggal Praktikum : 6 November 2018


Asisten Praktikum : Mulia Akbar
Nilai Laporan :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2018
Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk menentukan besar lendutan di titik yang telah ditentukan dari
sebuah balok statis tak tentu yang dibebani oleh beban terpusat
2. Membandingkan hasil percobaan dengan hasil teoritis

II. PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


i. Hasil Pengamatan
Percobaan 1

Tabel 1. Data Besar Lendutan di Titik A dan B pada Percobaan 1


δA (mm) δB (mm)
Beban (N)
Loading Unloading Loading Unloading
10 0.29 0.29 0.38 0.38
20 0.59 0.59 0.75 0.75
30 0.89 0.89 1.13 1.13
40 1.2 1.2 1.51 1.51
50 1.5 1.5 1.9 1.9

Percobaan 2

Tabel 2. Data Besar Lendutan di Titik A dan B pada Percobaan 2


δA (mm) δB (mm)
Beban (N)
Loading Unloading Loading Unloading
10 0.35 0.35 0.42 0.42
20 0.71 0.71 0.84 0.84
30 1.06 1.06 1.26 1.26
40 1.45 1.45 1.68 1.68
50 1.77 1.77 2.1 2.1

Percobaan 3

Tabel 3. Data Besar Lendutan di Titik A dan B pada Percobaan 3


δA (mm) δB (mm)
Beban (N)
Loading Unloading Loading Unloading
10 0.83 0.83 0.6 0.6

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 1


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

20 1.3 1.3 1.04 1.04


30 1.67 1.67 1.44 1.44
40 2.04 2.04 1.85 1.85
50 2.4 2.4 2.25 2.25

ii. Pengolahan Data


Praktikum
 Percobaan 1

Tabel 4. Besar Lendutan Rata-rata di Titik A pada Percobaan 1


δA
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00029 0.00029 0.00029
20 0.00059 0.00059 0.00059
30 0.00089 0.00089 0.00089
40 0.0012 0.0012 0.0012
50 0.0015 0.0015 0.0015

Grafik Hubungan antara Beban dengan


Lendutan Rata-Rata di Titik A pada Percobaan 1
0.0016
0.0014 y = 3E-05x - 1E-05
0.0012
Lendutan (mm)

0.001
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)

Grafik 1. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik A


pada Percobaan 1

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 2


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Tabel 5. Besar Lendutan Rata-rata di Titik B pada Percobaan 1


δB
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00038 0.00038 0.00038
20 0.00075 0.00075 0.00075
30 0.00113 0.00113 0.00113
40 0.00151 0.00151 0.00151
50 0.0019 0.0019 0.0019

Grafik Hubungan antara Beban dengan


Lendutan Rata-Rata di Titik B pada Percobaan 1
0.002
y = 4E-05x - 6E-06
Lendutan (mm)

0.0015

0.001

0.0005

0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)

Grafik 2. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik B


pada Percobaan 1

 Percobaan 2

Tabel 6. Besar Lendutan Rata-rata di Titik A pada Percobaan 2


δA
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00035 0.00035 0.00035
20 0.00071 0.00071 0.00071
30 0.00106 0.00106 0.00106
40 0.00145 0.00145 0.00145
50 0.00177 0.00177 0.00177

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 3


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik Hubungan antara Beban dengan


Lendutan Rata-Rata di Titik A pada Percobaan 2
0.002
y = 4E-05x - 6E-06
Lendutan (mm) 0.0015

0.001

0.0005

0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)

Grafik 3. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik A


pada Percobaan 2

Tabel 7. Besar Lendutan Rata-rata di Titik B pada Percobaan 2

δB
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00042 0.00042 0.00042
20 0.00084 0.00084 0.00084
30 0.00126 0.00126 0.00126
40 0.00168 0.00168 0.00168
50 0.0021 0.0021 0.0021

Grafik Hubungan antara Beban dengan Lendutan


Rata-Rata di Titik B pada Percobaan 2
0.0025
y = 4E-05x + 1E-18
Lendutan (mm)

0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)

Grafik 4. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik B


pada Percobaan 2

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 4


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

 Percobaan 3

Tabel 8. Besar Lendutan Rata-rata di Titik A pada Percobaan 3


δA
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00083 0.00083 0.00083
20 0.0013 0.0013 0.0013
30 0.00167 0.00167 0.00167
40 0.00204 0.00204 0.00204
50 0.0024 0.0024 0.0024

Grafik Hubungan antara Beban dengan Lendutan


Rata-Rata di Titik A pada Percobaan 3
0.003

0.0025 y = 0.0004x + 0.0005


Lendutan (mm)

0.002

0.0015

0.001

0.0005

0
0 1 2 3 4 5 6
Beban (N)

Grafik 5. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik A


pada Percobaan 3

Tabel 9. Besar Lendutan Rata-rata di Titik B pada Percobaan 3


δB
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.0006 0.0006 0.0006
20 0.00104 0.00104 0.00104
30 0.00144 0.00144 0.00144
40 0.00185 0.00185 0.00185
50 0.00225 0.00225 0.00225

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 5


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik Hubungan antara Beban dengan Lendutan


Rata-Rata di Titik B pada Percobaan 3
0.0025
y = 4E-05x + 0.0002
0.002
Lendutan (mm)

0.0015

0.001

0.0005

0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)

Grafik 6. Hubungan antara Beban dengan Lendutan Rata-rata di Titik B


pada Percobaan 3

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 6


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

III. ANALISA PRAKTIKUM


i. Analisa Percobaan
Praktikum tentang Lendutan pada Balok Statis Tak Tentu memiliki tujuan
untuk menentukan besar lendutan pada titik yang ditentukan dari balok
statis tak tertentu yang dibebani oleh beban terpusat serta membandingkan
hasil yang didapat dari percobaan dengan hasil teoritis. Di antara peralatan
yang praktikan gunakan selama praktikum berlangsung yaitu 2 penyangga
ujung, 1 penyangga perletakan rol, 1 pengatur rol, 1 pelat jepit, 3 jepit
penggantungm 3 penyambung gantungan, 3 penggantung besar yang
digunakan sebagai tempat beban diletakkan, 3 penggantung ujung, 1
penyangga perletakan ganda, 1 pengatur perletakan, 1 penggantung kecil,
serta 2 ujung sisi tajam.

Dalam praktikum ini dilakukan 3 kali percobaan dengan diberi perlakuan


yang berbeda untuk mengetahui besar lendutan pada setiap kondisi; 1.
Perletakan jepit-jepit dengan beban terpusat pada tengah bentang dan jarak
yang sama, 2. Perletakan jepit-jepit dengan beban terpusat pada tengah
bentang dan dua jenis jarak yang berbeda, 3. Perletakan jepit-sendiri dengan
beban terpusat pada tengah bentang dan jarak yang sama.

Sebelum melakukan percobaan 1, terlebih dahulu praktikan mengatur


perletakan agar menjadi kondisi jepit-jepit, mengukur dimensi dan panjang
balok yang digunakan dari as ke as, serta meletakkan dial gauge sepanjang
0.225 m dari setiap perletakan dan penggantung beban pada tengah bentang.
Lalu praktikan meletakkan beban pada penggantung beban dengan variasi
beban 10, 20, 30, 40, 50 N dan melakukan pembacan dial gauge yang
diletakkan pada titik A dan B saat loading dan unloading untuk mengetahui
besar lendutan pada titik A dan B.

Kemudian praktikan melanjutkan percobaan kedua dengan kondisi


perletakan tetap jepit-jepit dan meletakkan dial gauge untuk mengetahui
besar lendutannya dengan jarak yang berbeda antara dari perletakan ke dial

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 7


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

gauge dengan dial gauge ke tempat penggantung beban. Ketika semua


kondisi telah sesuai, praktikan meletakkan variasi beban sebesar 10, 20, 30,
40, 50 N dan melakukan pembacaan dial pada titik A dan B tersebut saat
loading maupun unloading.

Terakhir, praktikan mengubah kondisi perletakan menjadi jepit-sendi untuk


memenuhi kondisi percobaan ketiga dengan merenggangkan baut yang
terletak pada perletakan sehingga perletakan tidak masih dapat menahan
gaya momen. Pada percobaan kedua dan ketiga, praktikan juga tidak
menghitung kembali dimensi dan bentak balok sebab balok yang digunakan
pada ketiga percobaan ini adalah sama. Adapun dial gauge diletakkan
dengan jarak yang sama lalu praktikan melanjutkan dengan meletakkan
variasi beban sebesar 10, 20, 30, 40, 50 N yang disertai pembacaan dial pada
titik A dan B ketika loading dan unloading.

ii. Analisa Hasil


Perbedaan hasil lendutan yang didapat berdasarkan masing-masing
percobaan dengan analitis lalu dibandingkan dengan nilai teoritis yang ada
dapat direpresentasikan sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 10. Perbandingan Hasil Lendutan antara Percobaan dan Teoritis

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Beban (N)
Praktikum Analitis Praktikum Analitis Praktikum Analitis
δA dan δA dan δA dan
δA (m) δB (m) δA (m) δB (m) δA (m) δB (m)
δB (m) δB (m) δB (m)
10 0.00029 0.00038 0.00023 0.00035 0.00042 0.00033 0.00083 0.0006 0.00028
20 0.00059 0.00075 0.00046 0.00071 0.00084 0.00065 0.0013 0.00104 0.00056
30 0.00089 0.00113 0.00069 0.00106 0.00126 0.00098 0.00167 0.00144 0.00085
40 0.0012 0.00151 0.00091 0.00145 0.00168 0.0013 0.00204 0.00185 0.00113
0.0015 0.0019 0.0011 0.00177 0.0021 0.0016 0.0024 0.00225 0.00142
Kesalahan
Relatif 24.5 43 18.5 29
(%)

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa titik A dan B akan mendapatkan nilai
lendutan yang paling besar saat kondisi sebagaimana percobaan 2 kemudian

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 8


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

nilai lendutan akan semakin kecil bila dikondisikan sesuai percobaan 3 lalu
ke-1.

Titik A dan B akan mengalami lendutan terbesar pada percobaan 2 sebab


titik tersebut terletak paling dekat dengan beban diletakkan lalu lendutan
pada percobaan 3 akan lebih besar pada percobaan 2 sebab pada percobaan
3 digunakan perletakan sendi pada salah satu ujungnya di mana tidak dapat
menahan gaya momen walaupun titik penempatan dial gauge diletakkan
pada jarak yang sama baik pada percobaan 2 dan 3.

iii. Analisa Kesalahan


Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti:
1. Kurang kehati-hatian dalam meletakkan variasi beban pada
penggantung beban
2. Kurang presisi dalam pengukuran dimensi, panjang bentang, maupun
jarak tertentu yang sesuai pada masing-masing percobaan
3. Ketidaktelitian praktikan selama perhitungan besar lendutan secara
analitis

IV. KESIMPULAN
1. Titik A dan B akan mengalami lendutan terbesar secara berturut-turut
saat kondisi perletakan jepit-jepit dengan jarak yang berbeda, jepit-
sendi dengan jarak yang sama, jepit-jepit dengan jarak yang sama
2. Kekakuan batang, besar kecilnya gaya yang diberikan, jenis tumpuan,
jenis beban yang terjadi pada batang akan mempengaruhi besar
lendutan pada suatu titik yang terdapat di sepanjang balok

V. REFERENSI
Laboratorium Struktur dan Material (2009). Pedoman Praktikum Analisa
Struktur. Depok: Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 9


Laboratorium Struktur dan Material
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VI. LAMPIRAN

LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU 10

Anda mungkin juga menyukai