Bab 1 Lanjut
Bab 1 Lanjut
lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan. Agregat adalah material granular,
misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media
dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain. Agregat
diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara
terbentuknya peristiwa geologi, yaitu agregat beku, agregat sedimen, dan agregat
metamorf, yang kemudian di bagi lagi menjadi kelompok –kelompok yang lebih
kecil, yaitu:
a. Pasir galian
Pasir galian ini diperoleh langsung dari permukaan tanah atau dengan cara
menggali terlebih dahulu. Pasir ini biasanya tajam, bersudut, berpori dan bebas
b. Pasir sungai
Pasir ini diperoleh langsung dari dasr sungai, yang pada umumnya berbutir halus
dan bulat-bulat akibat proses gesekan. Pada sungai yang dekat dengan hutan
c. Pasirpantai
Pasir pantai ialah pasir yang diambil dari pantai. Pasir pantai berasal dari sungai
yang mengendap di muara sungai (di pantai) atau hasil gerusan air di dasar laut
yang terbawa arus air laut dan mengendap di pantai. Pasir pantai biasanya
berbutir halus.Bila merupakan pasir dari dasar laut maka pasirnya banyak
mengandung garam. Oleh karena itu maka sebaiknya pasir pantai diperiksa dulu
sebelum di pakai. Jika mengandung garam maka sebaiknya dicuci dulu dengan
Klasifikasi Agregat :
a. Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur
b. Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami bantuan
atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai
c. Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan
atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan
dengan ukuran butiran butiran lebih lebih besar dari saringan No.88 (2,36
mm).
d. Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum
bukit, dan sungai –sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk
batu gunung, dan ukuran yang besar –besar sehingga diperlukan proses
konstruksi jalan.
(partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik
Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03 – 6821 – 2002 adalah
sebagai berikut:
b. Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan jenuh
garam. Jika dipakai natrium sulfat maksimum bagian yang hancur adalah
berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di cuci.
d. Modulus halus butir (fineness modulus) ialah suatu indeks yang sering
kumulatif dari butir-buitr agregat yang tertinggal di atas suatu set ayakan
a. Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau
penyaringan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos saringanNo. 8 (2,36
mm).
c. Agregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung,
atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Batu pecah halus harus diperoleh
Persyaratan agregat secara umum menurut Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan
Jembatan tahun 2010. Departemen Pekerjaan Umum agregat halus untuk beton
1.1 Maksud
Maksud dari percobaan ini adalah sebagai acuan dan pegangan dalam
saringan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran atau
Benda uji yang dipakai dalam percobaan ini adalah abu batu.
1.4 Peralatan
c. Timbangan elektrik.
d. Oven.
f. Desicator.
g. Cawan.
h. Pan.
i. Kuas.
j. Sendok.
1.5 Cara Pengujian
e. Menyusun saringan berdasarkan urutan no. 1; ¾ ; ½ ; 3/8; 4; 8; 16; 30; 50; 200
dan pan.
g. Menimbang berat benda uji yang tertahan pada masing – masing saringan.
Σ % Tertahan
Modulus halus butir= (1.3)
100
Berat tertahan
% Tertahan= x100% (1.4)
Berat total
1.6.2 Perhitungan
Sieve No :
1 = 0 gram
¾ = 0 gram
½ = 0 gram
3
/8 = 0 gram
4 = 0 gram
Sieve No :
1 = 0 gram
¾ =0+0 =0 gram
½ =0+0 =0 gram
3
/8 =0+0 =0 gram
4 =0+0 =0 gram
Perhitungan % Tertahan
∑ Komulatif tertahan
% tertahan= ( ∑ Berat Sample
) x 100 % (1.6)
0
1 =(
354
) 𝑥 100 % = 0,00 %
0
3/4 =( ) 𝑥 100 % = 0,00 %
354
0
1/2 =( ) 𝑥 100 % = 0,00 %
354
0
3/8 =( ) 𝑥 100 % = 0,00 %
354
0
4 =( ) 𝑥 100 % = 0,00 %
354
4,5
8 =( ) 𝑥 100 % = 1,27 %
354
151,5
16 =( ) 𝑥 100 % = 42,80 %
354
295
30 =( ) 𝑥 100 % = 83,33 %
354
323,5
50 =( ) 𝑥 100 % = 91,38 %
354
347,5
200 =( ) 𝑥 100 % = 98,16 %
354
354
Pan =( ) 𝑥 100 % = 100 %
354
Perhitungan % Lolos
∑ % Berat Tertahan
FM(Fineness Modulus)= (1.8)
100
0+0 +0+0+0+1,27+42,80+83,33+91,38+98,16
FM =
100
= 3,1694
1.9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ini didapat modulus halus benda uji adalah
3,1694
Hasil
SNI 03 – 1750 -
Benda Uji Percobaan Keterangan
1990
FM
Sesuai dengan
Abu Batu 3,1694 1,50-3,8
SNI
Abu batu atau benda uji yang digunakan dalam praktikum ini masuk dalam
1.9.2 Saran
digunakan.