Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen pengampu dan seluruh rekan-rekan atas dukungan yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis telah mengkaji pokok materi KEDUDUKAN DAN FUNGSI


BAHASA INDONESIA, BAHASA DAERAH DAN BAHASA INDONESIA
sebagai landasan penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari dalam penulisan ini
masih terdapat kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Penulis berharap, apa yang dituangkan oleh penulis dalam makalah ini dapat
diterima dengan baik oleh pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2019

Penulis

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia ........................................................................................... 5

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
Nasional................................................................................................................................ 8

2.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara ........................ 9

2.4 Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa .......................................... 11

2.5 Fungsi Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia ..................................................... 13

2.6 Fungsi Bahasa Asing di Indonesia ............................................................................. 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 17

Simpulan ............................................................................................................................ 17

Saran .................................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, dan
bahasa. Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi umum
yang paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bangsa indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa melayu yang dijadikan bahasa resmi dan bahasa
persatuan Republik Indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa
indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah
pemakainya, maknanya maupun dari segi kosa kata dan segi tata bahasanya. Diera
modern ini, bahasa indonesia telah berkembang secara luas bukan hanya di indonesia
tetapi juga di luar indonesia, dan menjadi salah satu kebanggaan indonesia atas prestasi
tersebut. Sehingga masuk dalam kelompok mata kuliah di setiap perguruan tinggi.
Mahasiswa peserta mata kuliah Bahasa Indonesia perlu disadarkan akan kenyataan
keberhasilan ini dan ditimbulkan kebanggaannya terhadap bahasa Nasional kita yaitu
Bahasa Indonesia. Karena kemahiran berbahasa indonesia bagi para mahasiswa
merupakan cerminan dalam tata pikir, tata laku, tata ucap dan tata tulis berbahasa
indonesia maupun konteks ilmiah. Sehingga mahasiswa akan menjadi insan terpelajar
bangsa indonesia yang akan terjun kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai pemimpin dalam daerahnya masing-masing. Sehingga mahasiswa di harapkan
kelak dapat mengajarkan warga indonesia yang masih belum mengetahui banyak
tentang bahasa indonesia tentang arti penting bahasa yang sebenarnya sehingga
nantinya akan menjadi warga negara yang dapat memenuhi kewajibannya dimana pun
mereka berada dan dengan siapa pun mereka bergaul diwilayah negara kesatuan
Republik Indonesia tercinta ini. Kemudian mahasiswa hendaknya dapat menyadari
akan pentingnya sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa
negara dan bahasa nasional.

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah itu :

1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia ?


2. Bagaimana konsepsi Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana kedudukan & fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ?
4. Bagaimana kedudukan & fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ?
5. Bagaimana peran Bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini :

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.


2. Untuk mengetahui konsepsi Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui kedudukan & fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
4. Untuk mengetahui kedudukan & fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
5. Untuk mengetahui peran Bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia

1. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara
dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam
Nusantara dan dari luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai
peninggalan-peninggalan, misalnya :

1. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380.
2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada Tahun 683.
3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai :

1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan
sastra.
2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia.
3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang
berasal dari luar Indonesia.

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya


agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh
keberadaanya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara

5
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan
antar kerajaan.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan


mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh
karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan
secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa
persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

2. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar :

1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air
Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia.

Ikrar para pemua di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga
dari “Sumpah Peuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di
kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal


18 Agustus 1945, karena pada saa itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan
bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia, (pasal 36)”.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,


telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat
indonesia.

6
3. Peresmian Nama Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan
bangsa indonesia. Bahasa Indonesia di resmikan pengunaannya setelah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timur Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa
kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak
ragam bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-
19.

Alam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya


sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke -20. Penamaan “ Bahasa Indonesia” diawali sejak di
canangkannya sumpah pemuda , 28 oktober 1928, untuk menghindari kesan “
Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa melayu tetap digunakan.

Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa
melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa
indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik
melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa
indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga
indonesia menggunkan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa
ibu. Penutur bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolonial) atau
mencampur adukkan dengan di alek melayu lainnya atau bahasa ibunya.

Meskipun demikian, bahasa indonesia digunakan sangat luas di perguruan-


perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat menyurat resmi , dan
berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia
digunaka oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana di
wilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh
keberadaannya. Bahasa yang dipakai di daerah-daerah diwilayah nusantara dalam

7
pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa melayu menyerap kosa
kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sansekerta, bahasa Persia, bahasa Arab,
dan bahasa-bahasa Eropa.

Bahasa Melayu pun pada perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan
dialek. Perkembangan bahasa melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa indonesia. Komunikasi
antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa melayu menjadi
bahasa indonesia.

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia


Sebagai Bahasa Nasional

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukan sebagai Bahasa Nasional meliputi 4 aspek,
yaitu :

1. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggan Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan Nasional adalah bahasa uang


mempunyai nilai-nilai sosial, budaya luhur bangsa. Dengan nilai yang dimiliki
merupakan cermin bangsa indonesia, untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia
harus bangga, menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya serta mengamalkan sesuai dengan isi nilai sosial dan budaya luhur bangsa.

Sebagai wujud raasa bangga terhadap bangsa Indonesia, kita harus menggunakan
bahasa Indonesoa setiap hari terutama di lingkungan sekolah dan tanpa ada rasa rendah
diri, dan acuh tak acuh. Untuk itu sebagai warganegara indonesia yang baik kita harus
menjaga bahasa sesuai dengan isi sumpah pemuda.

2. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional berarti bahwa bahasa


Indonesia dapat mengetahui identitas kewarganegaraan seseorang dan juga dapat
membedakan antar negara lain, yaitu karakter, kepribadian, dan watak sebagai bangsa

8
Indonesia. Harus di wujudkan dan dijaga jangan samai kepribadian dan watak sebagai
bangsa Indonesia. Harus diwujudkan dan dijaga hjangan sampai kepribadian tersebut
tidak tercermin didalamnya.

3. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu Bangsa Indonesia ini masyarakat


Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya,
dapat disatukan melalui bahasa Indonesia bersatu dalam satu kebangsaan, dan
mempunyai cita-cita, rasa senasib dan sepenanggungan yang sama.

Dengan bahasa Indonesia, bangsa ini dapat merasa harmonis dan serasi, karena
diantara kita tidak lagi merasa ada persaingan dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh
masyarakat suku lain, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih dapat
kita lihat dan masih tercermin didalam bahasa daerah masing-masing yang masih
kental. Bahasa daerah dapat memperkaya aneka ragam bahasa daerah yang dimiliki
bangsa Indonesia.

4. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Penghubung antar Budaya dan antar Daerah.

Bahasa Indonesia sebagai alat penghubung antar budaya dan antar daerah dapat
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia kita daat saling
berinteraksi untuk segala bidang kehidupan. Baik pemerintah, interaksi segala
kebijakan dan strategi yang berkaitan dengn idiologi, politik, sosial, ekonomi, budaya,
pertahanan, dan keamanan dengan mudah dapat disampaikan kepada seluruh
masyarakat Indonesia.

Jika laju pertumbuhan komunikasi antarmanusia meningkat berarti akan


mempercepat tingkat wawasan dan pengetahuan manusia. Jika semakin cepat
pengetahuan meningkat maka akan memepermudah perkembangan kehidupan bangsa.

2.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Merujuk pada Undang-


Undang Dasar 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi, “ Bahasa Negara adalah bahasa

9
Indonesia.” Landasan konstitusional ini memberikan kedudukan yang kuat bagi bahasa
Indonesia untuk digunakan dalam berbagai kegiatan dan urusan kenegaraan.

Sebagai bahasa Negara berarti bahasa Indonesia adalah bahasa resmi. Dengan
demikian bahasa Indonesia harus dipergunakan sesuai dengan kaidah, Peraturan dan
tatatertib yang berlaku. Bahasa Indonesia yang dipakai di haruskan dengan
menggunaka kalimat yang lengkap dan baku.

Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukan Sebagai Bahasa Negara juga Meliputi 4
aspek yaitu :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, adalah Kedudukan Bahasa


Indonesia sebagai bahasa Negara yang di wujudkan dalam bahasa naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945 telah menggunakan bahasa Indonesia. Setelah proklamasi itu di
kumandangkan pemakaian bahasa Indonesia harus di gunakan dalam segala bidang
seperi upacara, peristiwa penting, dan juga kegiatan kenegaraan dalam bentuk lisan
(pidato) maupun tulis (surat penting negara).

2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan, Kedudukan


Bahasa Indonesia ini sebagai bahasa Negara diwujudkan dengan digunakanya bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari mulai dari pendidikan
taman kanak-kanak, jenjang pendidikan SD, Jenjang pendidikan SMP, Jenjang
pendidikan SMA Maupun sampai dengan jenjang pendidikan perkuliahan.

Materi pelajaran sekolah yang berbentuk media cetak juga harus menggunakan
bahasa Indonesia, Hal itu juga dilakukan dengan menerjemahkan (mengartikan) buku-
buku yang berbahasa asing menjadi bahasa Indonesia. Cara seperti itu akan sangat
membantu dalam meningkatkan laju perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar ilmu pendidikan, pengetahuan dan teknolologi (iptek).

10
3. Bahasa Indonesia sebagai alat penghubung pada tingkat Nasional untuk
kepentingan tata-cara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta pemerintahan.

Bahasa Indonesia sebagai alat penghubung pada tingkat Nasional, Kedudukan


Bahasa Indonesia ini diwujudkan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam
hubungan antara badan pemerintah Nasional dan disebarluaskan semua informasi
menggunakan bahasa Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem informasi


dan mutu media komunikasi masa secara menyeluruh. dengan tujuan agar isi pesan
atau informasi yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh
masyarakat.

4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan


Teknologi (iptek).

Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan


Teknologi (iptek), Kedudukan Bahasa Indonesia ini diwujudkan dengan penyebaran
luas ilmu tentang pengetahuan dan teknologi, yang di sampaikan melalui buku-buku
pelajaran, majalah-majalah media informasi (koran). maupun media cetak lainnya.

2.4 Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa

Pernyataan sikap "bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa
Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" dalam Kongres
Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan perwujudan politik bangsa Indonesia yang
menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia telah menyatukan berbagai lapisan masyarakat ke dalam satu-kesatuan
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mencapai puncak perjuangan politik sejalan
dengan perjuangan politik bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya bahasa Indonesia

11
sebagai bahasa negara (pada pasal 36 UUD 1945, dan juga hasil amandemen UUD,
Agustus 2002).

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah


menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks). Ipteks berkembang terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung
oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-
business, e-commerce, TV-edukasi, dan lain-lain) melaju dengan pesat terutama
memasuki abad ke-21 sekarang.

Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah
dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari
berbagai ragam suku dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa Indonesia dapat
menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi efektif, berdampingan dan bersama-
sama dengan bahasa daerah yang ada di Nusantara dalam mengembangkan dan
melancarkan berbagai aspek kehidupan dan kebudayaan, termasuk pengembangan
bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian bahasa Indoensia dan juga bahasa daerah
memiliki peran penting di dalam memajukan pembangunan masyarakat di dalam
berbagai aspek kehidupan.

Peran bahasa Indoensia dan bahasa daerah semakin penting di dalam era otonomi
daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, akan mendorong dan menumbuhkan prakarsa dan
kreativitas daerah. Hal ini tercermin dari kewenangan-kewenangan yang telah
diserahkan ke daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan tanggung jawab.
Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat mengakselarasi pencapaian tujuan yang telah
direncanakan dalam pembangunan masyarakat.

Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, kewenangan


Daerah Kabupaten dan Daerah Kota mencakup semua kewenangan pemerintahan,
kecuali kewenangan bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan,

12
moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain yang bersifat lintas
kabupaten/kota. Kewenangan kabupaten/kota meliputi bidang pekerjaan umum,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan
perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga
kerja. Pengembangan Bahasa, termasuk sastra berhubungan dengan kewenangan
pemerintahan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang dimiliki pemerintah
pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Kewenangan pemerintah pusat berupa penyediaan standar, pedoman, fasilitas


dan bimbingan dalam rangka pengembangan bahasa dan sastra. Sedangkan
kewenangan untuk penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai tradisionil serta
pengembangan bahasa dan budaya daerah merupakan bagian dari kewenangan
provinsi. Oleh karena bahasa dan sastra daerah pada dasarnya berkembang dari
masyarakat di desadesa, kampung-kampung serta kelompok masyarakat tradisional
yang secara kewilayahan berada dalam wilayah kabupaten/kota, maka mulai di
kabupaten/kota dilakukan kegiatan operasional pengembangan bahasa dan sastra
daerah.

Di tingkat nasional sudah ada Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional


sebagai lembaga yang mendapat mandat dari pemerintah untuk melakukan
perencanaan bahasa. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk lembaga
perpanjangan penyelenggaraan Pusat Bahasa berupa balai atau kantor bahasa yang
berfungsi untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra.

2.5 Fungsi Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia

Bahasa daerah tentunya memiliki hubungan dengan bahasa Indonesia.


Kedudukan bahasa daerah tercantum pada UUD 1945 pasal 36 Bab XV yang berbunyi
“Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup; bahasa
daerah adalah salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara”.

Sedangkan fungsi dari bahasa daerah itu tercantum pada kesimpulan seminar
politik bahasa nasional tahun 1975 di Jakarta. Adapun kesimpulan tersebut yaitu

13
kedudukan dari bahasa daerah mempunyai fungsi sebagai sebagai lambang kebanggaan
daerah, sebagai lambang identitas daerah, dan juga alat komunikasi dalam masyarakat
daerah.

1. Pendukung Bahasa Nasional

Fungsi pertama bahasa daerah dengan bahasa Indonesia yaitu sebagai pendukung
bahasa nasional. Bahasa daerah merupakan bahasa yang keberadaannya di akui oleh
suatu negara. Hal ini tercantum pada pasal 32 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ” Negara
menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional “.

Selain itu pada Kongres Bahasa Indonesia yang ke II yang diadakan pada tahun
1954 di Medan menjelaskan bahwa bahasa daerah yaitu sebagai pendukuung bahasa
nasional. Adapun bahasa daerah memberikan pengaruh pada bidang morfolog,
fonologi, sintaksis, dan juga kosa kata kepada bahasa Indonesia. Dan juga sebaliknya
bahasa Indonesia pun memberikan pengaruh terhadap perkembangan suatu bahasa
daerah. Jadi bahasa daerah dan bahasa Indonesia itu saling melengkapi dalam proses
perkembangannya.

2. Sumber Kebahasaan

Bahasa daerah merupakan sumber kebahasaan yang berfungsi untuk


memperkaya bahasa Indonesia. Misalkan kata “gethuk”, gethuk pada bahasa Indonesia
belum ada pada kamus sedangkan pada bahasa daerah gethuk itu merupakan makanan.
Oleh karena itu gethuk diresmikan sebagai bahasa Indonesia yang merupakan sebuah
istilah dari makanan yang dibuat dengan bahan dasar ubi yang direbus dan
dicampurkan dengan gula dan kelapa lalu di tumbuk secara bersama. Dari contoh diatas
terlihat jelas bahwa bahasa daerah dapat menambah kebahasaan yang memperluas
bahasa Indonesia.

3. Sebagai Bahasa Pengantar

Bahasa daerah merupakan bahasa pengantar pada pendidikan tingkat sekolah


dasar. Bahasa daerah adalah alat komunikasi yang digunakan pada suatu daerah untuk

14
saling menyampaikan informasi. Bahasa daerah juga digunakan sebagai alat
komunikasi dalam pendidikan tingkat dasar. Pada daerah tertentu, masih banyak sekali
sekolah dasar yang masih menggunakan bahasa dalam pengantar ataupun pada
keterangan yang diberikan pada pendidikan tingkat sekolah dasar dengan bahasa
daerah, akan tetapi hanya hingga kelas tiga.

Karena terkadang banyak anak yang dibiasakan dengan bahasa daerah sehingga
belum teralu mengerti ketika awal memasuki sekolah jika menggunakan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu 3 tahun pertama menggunakan bahasa pengantar bahasa
daerah, dan selanjutnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
dalam proses pembelajarannya.

4. Pelengkap Bahasa Indonesia

Bahasa daerah mempunyai fungsi sebagai pelengkap bahasa Indonesia selain


dalam dunia pendidikan, bahasa daerah juga dapat menjadi pelengkap bahasa Indonesia
dalam penyelenggaran suatu pemerintahan pada tingkat daerah. Dalam suatu
pemerintahan tingkat daerah, bahasa daerah masih dijadikan sebagai alat komunikasi
ketika diadakan komunikasi antara masyarakat dengan warga.

Maka untuk pemerintahan pada tingkat daerah harus bisa mengerti dan
menggunakan bahasa daerah, karena banyak warga daerah ketika dalam penyaluran
aspirasi menggunakan bahasa daerah jika pemerintahan tidak bisa menggunakan
bahasa daerah maka aspirasi warga daerah mau bagaimana. Masyarakat Indonesia
merupakan dwibahasawan atau masyarakat yang menggunakan dua bahasa sebagai alat
komunikasinya yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bergantian.

2.6 Fungsi Bahasa Asing di Indonesia

Bahasa asing merupakan bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum
dalam interaksi social. bahasa asing ini tidak digunakan oleh orang yang tinggal di
sebuah tempat yang tertentu: misalnya bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah
bahasa yang asing di Australia. Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak

15
digunakan di tanah air atau negara asal seseorang, misalnya; seorang penutur bahasa
Indonesia yang tinggal di Australia boleh mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah
bahasa yang asing untuk dirinya sendiri.

Kedudukan bahasa asing berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini
menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa
ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum
dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan
jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal
tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan
bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris,


perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan untuk bersaing
dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan
kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa
Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut
diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu.

Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa
asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana
untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing
yang lainnya ialah:

1. Alat penghubung antar bangsa


2. Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern
3. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional

16
BAB III

PENUTUP

Simpulan

1. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar.
Ikar tersebut diberi nama ‘Sumpah Pemuda’.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukan Sebagai Bahasa Nasional Meliputi 4
Aspek yaitu : Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional, Bahasa
Indonesia sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu seluruh bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia sebagai alat
penghubung antar Budaya dan antar Daerah.
3. Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukan Sebagai Bahasa Negara juga Meliputi
4 aspek yaitu : Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa
Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia
sebagai alat penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan tata-cara
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta pemerintahan., dan
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan
Teknologi (iptek).
4. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dalam pembangunan bangsa yakni
sebagai perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh
masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.

Saran

Marilah kita bersama-sama menjaga bahasa Indonesia agar menjadi bahasa yang
dapat mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dengan melakukan pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia agar tercapai pemakaian yang cermat, tepat, dan
efisien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dewy, Ambar. 2013. Makalah Fungsi dan Peran Bahasa Indonesia Dalam
Pembangunan Bangsa (Online). (http://ambar-dewy-
lotus.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-dan-peran-bahasa.html, diunduh
27 Mei 2016)

Dudung, 2014. 10 Pengertian Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia, (Online).


(http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-fungsi-dan-kedudukan-
bahasa-indonesia/, diunduh 27 Mei 2016)

Roisah. 2014. Bahasa Indonesia, (Online). (http://roisah.weebly.com/fungsi-dan-


kedudukan-bahasa-indonesia.html, diunduh 27 Mei 2016)

18

Anda mungkin juga menyukai