Anda di halaman 1dari 6

STEP 1

1. Koplik spot ?
 Bintik putih kecil, khas pada campak
 Biasa pada virus measles, muncul 2-3 hari sblm maculopapular keluar, lesi ulserasi mukosa yg ditandai nekrosis, neutrophilic exudat
 menghitam  hilang sendiri
 Letaknya di mukosa bukal, berlawanan dg gigi molar
2. Eritematous Maculopapular rash ?
 Papul menonjol, datar, batas tegas, berwarna merah
 Ruam mulai timbul di kepala lalu menybar sampai ke ekstremitas
3. Injeksi konjungtiva ?
 Vasodilatasi yg disertai dg hyperemia pada mata biasanya melibatkan konjungtiva posterior
4. Hiperemik faring ?
 Kemerahan pada faring, akibat dilatasi pemb darah sekitar sbg akibat inflamasi local, bisa karna penyebaran infeksi di daerah sekitar

STEP 2

1. What is the etiology of the scenario?


2. Why does the patient have persistent fever for 3 days?
3. Bagaimana patogenesis dari kasus di scenario?
4. Mengapa pada pasien mengalami batuk, pilek, bintik merah dan gatal di muka dan menyebar ke seluruh tubuh?
5. Apa hubungan penyakit pada pasien di scenario dg temannya yg juga terjangkit penyakit ini?
6. Mengapa didaptkan ruam makulopapular eritematous dan koplik pada mukosa bukal?
7. Jelaskan interpretasi dr px lab?
8. Jelaskan interpretasi pf?
9. Apa diagnosis dan diagnosis banding dan bagaimana manifestasi klinisnya pada kasus scenario?
10. Bagaimana tatalaksana dari kasus scenario?
11. Apa saja komplikasi dr kasus scenario?
12. Bagaimana pencegahan dan edukasi dr kasus scenario?
13. Apa saja px penunjang dr kasus scenario?

STEP 3

1. Why does the patient have persistent fever for 3 days?


 Demam tinggi, produksi antibody, dan proliferase limfosit t meningkat smpai 20x
 kalau demam tinggi karna infeksi virus  reaksi iunologi  pelepasan pirogen exogen (toksin bakteri, mikroorganisme) endogen
(sitokin= diprod monosit makrofag dan sel endotel, menghasilakn IL-1,6, tnf alpha, ifn gama)  dilepaskan ke sitem sirkulasi dara
sistemik sampai ke hipotalamus  merangsang pelepasan asama arkidonat  pge 2 meningkat  aktivkan camp  meningkatkan
set poin  meningktkan suhu
 demam persisten : 10 – 15 hari

beberapa fase campak:


 periode inkubasi : blm ada gejala, tapi virus udh mulai pentrasi tapi blm banyak (10-14 hr)
 periode prodromal : tjd symptom : demam tinggi 3 hari
hari 1 fever
- cough, contuvitis, coryza (inflamasi akut karna kontak di respirasi atas) : membrane mukosa bengkak jd hidung tersumbat
(hari 1)
- enamthem (rash atau koplik spot) (3 hari)
 examthem : mulai kemerah merahan, maculopapular, cephalocaudal selama 4 hari
 recovery : 10 – 14 hari (terjadi batuk persisten)
 live long immunity

2. Mengapa pada pasien mengalami batuk, pilek, bintik merah dan gatal di muka dan menyebar ke seluruh tubuh?
 Gatal
Virus menyebar melaluo droplet  sal napas  kelenjar limfa regional  virus bereplikasi  viremia primer  RES  virus
bereplikasi lg  viremia sekunder  jaringan multiple tissue  timbul reaksi radang (pg, histamine)  gatal dan nyeri ringan
 Measles virus infeksi via SLAM / CD150  alveolar makrofag dendritic cell  viremia  limfoid  infeksi masa puncak  infeksi
imun sel  epitel sel lewat basolateral side  nectin 4 yg di epitel  merelease virus partikel  dr apex membrane ke lumen di
respiratory tract –> infeksi myeloid sel  migrasi ke limfoid nodus  transmite CD150  infeksi kulit dan imun sel  measles virus
akan infiltrasi ke skin  sel kulit akan terinfeksi  skin rash
 Batuk pilek
Morbili virus (nempel ke respiratory tract), tapi bias ke sclera juga karna bias berikatan ke CD46  epitel kolumner simpleks bersilia
yg bias hasilin mucus utk nangkap virus  karna silia utk hasilin mucus sel utk ngeluarin secret utk ngeluarin measles virus keluar

3. Mengapa didapatkan ruam makulopapular eritematous dan koplik pada mukosa bukal?
4. Apa hubungan penyakit pada pasien di scenario dg temannya yg juga terjangkit penyakit ini?

 Karna measles virus menginfeksi lewat airbone dan droplet. Virusnya bias bertahan 2 jam di udara, shingga muda tertular

5. Bagaimana patogenesis dari kasus di scenario?


 Dari pf melihat koplik spot yg merupakan ciri virus measles
 Penularan airbone  bersin batuk dan virus bertahan 2 jam di udara  bias nular lewat droplet yg terhmpas ke udara 
menginfeksi seluruh sel yg ada nukleusnya  masuk k kolumner simpleks bersilia  reseptor f (fusion protein) dan reseptor h utk
ngikat reseptor target di sel host yg ada CD46 pada semua sel nucleus SLAM/CD150, APC  protein f bantu nmpelin virus shg terjaid
fusi  masuk ke sel epitel  ssRNA sense negative dirubah jd positive sense  enkapsulasi virus yg dikelilingi lemak  menyebar
melalui jaringan local melalu sel dendritic dan alveolar makrofag dibawa ke jaringan local paru  kelenjar getah bening local 
perbesaran kel getah bening di submandibular  lewat darah ke otak, intestine, paru paru
 Measles virus punya protein f, h. ada nada l, np, p  membantu peraitan struktur virus lain  l, np, p membentuk envelope dll 
RNA yg sudah di transkripsi dibantu sama envelope tadi. Limfoid primer (SST dan timus), sekunder (lien, limfonodi, dll)  masuk ke
aliran limfe  limfe yg terdekat akan bengkak. Makanya kgb submandibular akan bengkak karna deket respiratory tract. Kalau
melalui lungs akan jadi pneumoni, kalau ke intestine bias jadi diare, kalau sampai ke otak bias menyebabkan encephalitis. Ketiganya
bias menyebbakan kematian. Virus ini selama 6 minggu, kalau tdk diobati jd komlikasi bacterial superinfection (bact pneumoni, otitis
media)
 Protein L dan p utk aktivitas polimerasi rna virus , protein np utk struktur nukleokapsid

6. Jelaskan interpretasi pf?


- Koplik spot (+)
- Konjungtiva injection (+)
Di mata ada sel yg bernukleus
1. Konjungtiva
Merah merahnya ada di dorsal mata
2. Perikornea
Merah merah tidak terlalu dekat dg kornea
3. Siliary
Merah merah dekat kornea
4. Mix
Ada di dorsal dan anterior
- Hiperemik faring (+)
- Temperature 39,8 (+)
- KGB besar di submandibular (+)
- Secret hidung (+)
- Skin eritematous makulopapular (+)

7. Jelaskan interpretasi dr px lab?


- Leukopenia (virus)
- Hb 13,5 gram/dl (10-16)
- Ht 40% (36-40%)
- Platelet 149.000 (200.000 – 400.000)

8. Apa saja px penunjang dr kasus scenario?


- Serologi
Titer antibody 4x , atau terlihat antibody Ig M spesifik campak
- Deteksi antigen
Deteksi nukeloprotein pada respirasi dan urin
- Isolasi dan identifikasi virus
Menggunakan apusan nasofaring, sampel darah, secret pernafasan yg di ambil saat demam

9. Apa diagnosis dan diagnosis banding dan bagaimana manifestasi klinisnya pada kasus scenario?

DX : campak (koplik spot, demam >38,3 , ruam makulopapular yg tjd >3 hr, batuk, koryza, konjungtivitis)

Ada juga yg gak koplik spot pada pasien yg imunocompromise, gak ada koplik spot dan rash. Kalau terinfeksi virus measles lebih tinggi
mortality nya

DD :

- Exanthema subitum (ruam muncul kalo suhu tubuh turun)


- DBD (ruam ilang kalau sudah 5-7 hari)
- Alergi obat (tdk ada fase prodromal)
Manifestasi klinis

- Prodromal : demam 38,4 – 40,6, batuk pilek, konjungtivitis


- Fase akhir : ruam dr belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, kaki. Timbul hari ke 3 -4 masa prodromal, hilang
ada 6-7 hari. Hilang dg hiperpigmentasi dan deskuamasi ringan

10. What is the etiology of the scenario?


Family dr paramyxoviridae, genus morbivirus, tdk tahan pH rendah dan ultraviolet, mampu bertahan suhu 7 derajat selama 5,5 tahun,
kalo lemari pendingin 4-5 derajat selama 5 bulan, kalau suhu kamar efektivitas hilang 60% atau 3-5 hari

Bias diinaktivasi suhu <20 dan >37

Suhu 0 derajat bertahan 5 minggu, diluar tubuh manusia mudah mati

11. Bagaimana tatalaksana dari kasus scenario?


Tanpa komplikasi :
- Tirah baring
- Antipretik (pamol 10-15mg/kgbb/dosis tiap 4 jam)
- Cairan cukup, suplemen nutrisi, vit a dosis >1 th 200rb iu/d 2 kali (utk imunomodulator)
- Antiviral (ribafirin)

Dengan komplikasi :

- Otitis media dan pneumoni bact (antibiotic)


- Diare (sesuai derajat dehidrasi)
-
12. Apa saja komplikasi dr kasus scenario?
- Otitis media
- Pneumonia bacteria
- Diare
- Encephalitis
Utk anak kecil <2th akan terkena pan enchepalitis saat 7-10 tahun kemudian. Saat recovery malah terus menerus resistant
virus nya, karna respon imun abnormal, symptom : perubahan mood – kejang, koma, meninggal
- Keratitis
- Septic emia karna infeksi bakteri sekunder
- Dehidrasi

13. Bagaimana pencegahan dan edukasi dr kasus scenario?


Pencegahan
- Imunisasi campak usia 9 bulan, IM dosis 0,5cc (ibu akan ngasih antibody ke anaknya dr fetus sampai 9 bulan terahir)
- Vaksin penguat usia 2 th, kalau diberikan vaksinasi usia 15 bulan, gak perlu diberi vaksin penguat
- Pengulangan usia 5-6 tahun

Edukasi

- Jangan kontak dg penderita


- Menggunakan masker utk mencegah penularan
- Berobat ke puskesmas atau rumah sakit

Vaksin tdk 100% berhasil mencegah, Cuma 95% berhasil, tapi 5% ada kemungkinan vaksin gagal

Anda mungkin juga menyukai