Oleh:
Alviana Kurniawati
NIM 15108241096
2018
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, matematika
perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat dan
pengetahuan.
satu bagian penting untuk dapat mencapai tujuan yang tertuang dalam kurikulum
tujuan matematika pada pendidikan dasar adalah agar peserta didik memiliki
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah. Sejalan dengan hal tersebut Heruman
kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 10-
motivasi belajar siswa, (2) tidak adanya media pembelajaran, dan (3) rendahnya
1
kemampuan menyelesaikan soal cerita. Deskripsi dari berbagai permasalahan
para siswa justru mengobrol dengan teman sebangkunya. Selain itu, terdapat
siswa dalam mengikuti pembelajaran juga kurang nampak. Hal ini ditunjukkan
ketika guru memberikan soal rebutan berupa soal cerita kepada siswa, hanya
sedikit siswa yang dengan sukarela menjawab soal di depan kelas. Selebihnya,
terutama siswa laki-laki, harus dipaksa agar mau maju mengerjakan soal di depan
kelas.
guru saat mengajar matematika hanya sempoa. Media tersebut digunakan ketika
hasil tes dalam bentuk soal cerita matematika, hanya 8 siswa dari 25 siswa yang
mampu menyelesaikan soal cerita matematika dengan benar. Menurut guru kelas,
rata-rata siswa masih belum dapat menyelesaikan soal cerita yang memerlukan
2
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa terdapat beberapa
harus dikembangkan pada siswa sekolah dasar. Menurut Soedjadi (2000) bahwa
merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika; dan (3)
menghafalkan rumus-rumus. Selain itu juga karena model yang diterapkan guru
pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan guru akan berbagai model
3
Mengingat luasnya penyebab rendahnya kemampuan menyelesaikan soal
pembelajaran Think Talk Write. Model Think Talk Write dapat membantu siswa
menjadi lebih baik. Hal tersebut seperti yang dikemukakan Jumantana (2002: 221)
pengetahuannya sendiri, pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik, dan siswa
dalam memahami materi dan mampu menuangkan ide-ide kedalam bentuk tulisan.
Ansari (2012:88) setelah berpikir dan berbicara, pada fase menulis siswa diberi
4
kesempatan untuk mengorganisasikan semua pekerjaan langkah demi langkah
baik penyelesaiannya ada yang menggunakan diagram, grafik, atau pun tabel agar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Think Talk Write pada Siswa Kelas II
SD N 1 Parangtritis.
adalah:
C. Fokus Masalah
tenaga, dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi pada rendahnya kemampuan
Parangtritis.
D. Rumusan Masalah
cerita melalui model pembelajaraan Think Talk Write pada siswa kelas II SD
Negeri 1 Parangtritis?
5
E. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
model yang tepat sesuai dengan pokok bahasan dan kondisi siswa.
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
khususnya di SD N 1 Parangtritis.
6
Daftar Pustaka
Branca, N.A. (1980). Problem Solving As A Goal, Process and Basic Skills. In S.
Rosdakarya.
Huinker, D. & Laughlin, C., (1996). Talk your way into writing. In P. C. Elliot &