Anda di halaman 1dari 22

Ida Zuhriyah

Senin, 02 Maret 2015


LAPORAN PRAKTIKUM UJI MOLISH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja
kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi, energi yang diperlukan ini
kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu
mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu kerbohidrat, protein, dan lemak.
Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari , baik yang
berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses
metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan
beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Karbohidrat dapat diidentifikasikan dengan pereaksi molisch, benedict, seliwanoff,
pembentukan osazon, uji iodine, dan pereaksi fehling. Dalam praktikum karbohidrat berikut ini
uji yang akan kita gunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat yakni uji molisch, benedict,
seliwanoff dan iodine.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dari percobaan uji molish pada karbohidrat?


2. Apa prinsip dari uji molish?
3. Larutan-larutan apa saja yang mengandung karbohidrat?
4. Buah-buah apa saja yang mengandung karbohidrat?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan atau mengidentifikasi adanya karbohidrat (monosakarida,
disakarida, polisakarida) pada uji.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan yang belum dikenal secara
umum komposisinya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak
karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan
keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat adalah
ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk
dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Dimer-dimer disebut disakarida.
Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose,
dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut
ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida.
Jika diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat iti disebut polisakarida.
Karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4) pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan
selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi furfural. Furfural
tersebut apabila ditambah dengan α-naphthol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks
yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada larutan sample yang telah diberi
melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin
furfural pada batas antara larutan sample dengan asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan
sample tersebut mengandung karbohidrat (Sudarmadji et all, 1986).
Uji molisch ini adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini sangat efektif untuk senyawa-
senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural
yang tersubtitusi, seperti hidroksi metil fulfural. Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi
fulfural atau derivatnya dengan alfanaftol. Uji molisch menggunakan pereaksi molisch untuk
mengetahui terjadinya reaksi dehidrasi yang merupakan sifat karbohidrat jika direaksikan dengan
asam mineral kuat. Monosakarida dengan asam sulfat pekat terdehidrasi menjadi furfural atau
turunannya. Furfural atau turunannya ini membentuk warna persenyawaan berwarna dengan α-
naphthol atau persenyawaan aromatic lain. Uji molisch berdasarkan sifat ini yaitu pembentukan
kompleks violet atau ungu dengan α-naphthol (Darjanto et all,1988).
Uji karbohidrat pada buah juga dilakukan untuk mengetahui jenis karbohidrat yang ada pada
buah, karena sejalan dengan proses pematangan buah biasanya kandungan karbohidrat dalam
buah dapat mengalami perubahan komposisi akibat aktivitas enzim. Pada buah masak dan manis
akan banyak ditemukan glukosa dan fruktosa, sedang pada buah yang mentah banyak ditemukan
karbohidrat dalam bentuk amilum yang tidak menutup kemungkinan akan ditemukan bentuk
karbohidrat yang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung
4. Penjepit tabung reaksi
5. Gelas ukur

Bahan:
1. H2SO4 pekat
2. Pereaksi molish (larutan α-naphtol 10% dalam ethanol atau methanol)
3. Glukosa
4. Fruktosa
5. Sukrosa
6. Maltosa
7. Amilum
8. Ekstrak buah pepaya (mentah, ranum, dan masak)

3.2 Langkah Percobaan


1. Siapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan konsentrasi 1%
2. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat 1% ke dalam tabung reaksi yang berbeda.
3. Tambahkan 2-3 tetes pereaksi molish, kocok perlahan-lahan selama 5 detik
4. Miringkan tabung reaksi, teteskan 1 ml (± 20 tetes) H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi.
Tegakkan tabung reaksi dan amati apakah ada cincin berwarna merah ungu pada perbatasan
kedua larutan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1
Uji Molish
No Bahan Kegiatan Hasil Pengamatan
karbohidrat Sebelum Sesudah
yang diuji
1. Glukosa 2 ml glukosa 1% +Glukosa:
P. Jernih  Larutan berwarna
Molish + H2SO4 P. Molish: Merah bata coklat kekuningan
pekat pekat  Terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih berwarna ungu
kekuningan
2. Fruktosa 2 ml fruktosa 1%+Fruktosa:
P. Jernih  Larutan berwarna
Molish + H2SO4 P. Molish: Merah bata coklat kekuningan
pekat pekat  Terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih berwarna ungu tua
kekuningan
3. Sukrosa 2 ml sukrosa 1% +Sukrosa:
P. Jernih  Larutan berwarna
Molish + H2SO4 P. Molish: Merah bata coklat keunguan
pekat pekat  Tidak terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih
kekuningan
4. Maltosa 2 ml maltosa 1% +Maltosa:
P. Jernih  Larutan berwarna
Molish + H2SO4 P. Molish: Merah bata coklat keunguan
pekat pekat  Terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih berwarna ungu tua
kekuningan
5. Amilum 2 ml amilum 1% +Amilum:
P. Jernih  Larutan berwarna
Molish + H2SO4 P. Molish: Merah bata coklat keunguan
pekat pekat  Terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih berwarna ungu
kekuningan
6. Buah Pepaya
a. Buah mentah Ekstrak buah pepaya Buah mentah: Hijau Larutan berwarna
mentah + P. Molish + jernih coklat keorangean
H2SO4 pekat  P. Molish: Merah bata Terdapat cincin
pekat berwarna ungu pekat
 H2SO4 pekat: Jernih
kekuningan
b. Buah ranum  Buah ranum: Orange
Ekstrak buah papaya  Larutan berwarna
ranum + P. Molish + P. Molish: Merah bata orange kecoklatan
H2SO4 pekat pekat  Terdapat cincin
 H2SO4 pekat: Jernih berwarna ungu pekat
kekuningan
c. Buah masak Ekstrak buah pepaya Buah masak: Merah Larutan berwarna
masak + P. Molish + bata coklat keorangean
H2SO4 pekat  P. Molish: Merah bata Terdapat cincin
pekat berwarna ungu pekat
 H2SO4 pekat: Jernih
kekuningan
7. Buah Nanas
a. Buah mentah  Warna : hijau tua
Ekstrak buah nanas  Setelah ditetesi
mentah + P. Molish + P. Molish: Merah bata molish, larutan
H2SO4 pekat pekat berubah warna
 H2SO4 pekat: Jernih menjadi hijau
kekuningan kecoklatan.
 Kemudian setelah
ditambah H2SO4
terdapat cincin
berwarna ungu pekat.
b. Buah ranum Ekstrak buah nanas  Setelah ditetesi
ranum + P. Molish + molish, larutan
 Warna : hijau
H2SO4 pekat berubah warna
kekuningan
menjadi hijau
 P. Molish: Merah bata
kecoklatan.
pekat
 Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih
ditambah H2SO4
kekuningan
terdapat cincin
berwarna ungu pekat.
c. Buah masak Ekstrak buah nanas  Setelah ditetesi
masak + P. Molish + molish, larutan
 Warna : kuning tua
H2SO4 pekat berubah warna
 P. Molish: Merah bata
menjadi coklat susu.
pekat
 Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih
ditambah H2SO4
kekuningan
terdapat cincin
berwarna ungu pekat.
8. Buah Sawo
a. Buah mentah Ekstrak buah sawo
Warna : hijau  Setelah ditetesi
mentah + P. Molish + P. Molish: Merah bata molish, larutan
H2SO4 pekat pekat berubah warna
 H2SO4 pekat: Jernih menjadi coklat muda.
kekuningan  Kemudian setelah
ditambah H2SO4
terdapat cincin
berwarna ungu.
b. Buah ranum Ekstrak buah sawo  Setelah ditetesi
ranum + P. Molish + molish, larutan
H2SO4 pekat  Warna : coklat berubah warna
 P. Molish: Merah bata menjadi coklatan.
pekat  Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih ditambah H2SO4
kekuningan terdapat cincin
berwarna ungu pekat.

c. Buah masak Ekstrak buah sawo  Setelah ditetesi


masak + P. Molish + molish, larutan
 Warna : kuning
H2SO4 pekat berubah warna
 P. Molish: Merah bata
menjadi coklat .
pekat
Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih
ditambah H2SO4
kekuningan
terdapat cincin
berwarna ungu pekat.
9. Buah Sirsak
a. Buah mentah Ekstrak buah sirsak  Setelah ditetesi
mentah + P. Molish + molish, larutan
 Warna : Putih
H2SO4 pekat berubah warna
kekuningan
menjadi coklat.
 P. Molish: Merah bata
 Kemudian setelah
pekat
ditambah H2SO4
 H2SO4 pekat: Jernih
terdapat cincin
kekuningan
berwarna ungu pekat
dan tebal (+++).
b. Buah ranum Ekstrak buah sirsak  Setelah ditetesi
ranum + P. Molish + molish, larutan
H2SO4 pekat berubah warna
 Warna : putih
menjadi coklat
 P. Molish: Merah bata
keunguan.
pekat
 Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih
ditambah H2SO4
kekuningan
terdapat cincin
berwarna ungu pekat
dan tebal (++).
c. Buah masak Ekstrak buah sirsak  Setelah ditetesi
masak + P. Molish + molish, larutan
H2SO4 pekat  Warna : putih keruh berubah warna
 P. Molish: Merah bata menjadi merah bata.
pekat  Kemudian setelah
 H2SO4 pekat: Jernih ditambah H2SO4
kekuningan terdapat cincin
berwarna ungu
pekat.dan tipis.
10. Buah Tomat
a. Buah mentah Ekstrak buah tomat Molish : merah  Molish+ekstrak tomat
mentah + P. Molish + kehitaman mentah  tidak
H2SO4 pekat  Tomat mentah : hijau terbentuk cincin
 H2SO4 : hijau merah ungu

b. Buah ranum Ekstrak buah tomat Molish : merah  Molish+ekstrak tomat


ranum + P. Molish + kehitaman ranum  tidak
H2SO4 pekat  Tomat ranum: kuning terbentuk cincin
oranye merah ungu
 H2SO4 : hijau
c. Buah masak Ekstrak buah tomat Molish : merah  Molish+ekstrak tomat
masak + P. Molish + kehitaman masak  terbentuk
H2SO4 pekat  Tomat masak: merah cincin merah ungu
 H2SO4 : hijau

11. Buah Pisang


a. Buah mentah Ekstrak buah pisang Buah mentah sebelum Pisang mentah +
mentah + P. Molish + ditetesi pereaksi molish pereaksi molish +
H2SO4 pekat dan berwarna terdapat
putih pucat. cincin berwarna
merah ungu dan
larutan berwarna
merah muda keruh
diatas cincin.
b. Buah ranum Ekstrak buah pisang Buah ranum sebelum Pisang ranum +
ranum + P. Molish + ditetesi pereaksi molish pereaksi molish +
H2SO4 pekat dan berwarna terdapat
kecoklatan. cincin berwarna
merah ungu dan
larutan berwarna
merah muda keruh
diatas cincin.
c. Buah masak Ekstrak buah pisang Buah masak sebelum Pisang matang +
masak + P. Molish + ditetesi pereaksi molish pereaksi molish +
H2SO4 pekat dan berwarna terdapat
coklat. cincin berwarna ungu
dan larutan berwarna
merah muda keruh
diatas cincin.
12. Buah Mengkudu
a. Buah mentah Ekstrak buah  Buah : hijau pekat  Buah : hijau pekat
mengkudu mentah +  Molish : merah pekat kecoklatan
P. Molish + H2SO4  H2SO4 : kuning jernih  Cincin : ada
pekat berwarna ungu
 Bawah cincin : hijau
biru

Sama dengan fruktosa


b. Buah ranum Ekstrak buah  Buah : abu-abu tua  Buah : coklat merah
mengkudu ranum + P.  Molish : merah pekat muda
Molish + H2SO4  H2SO4 : kuning jernih  Cincin : ada
pekat berwarna ungu
 Bawah cincin : hijau
biru

Sama dengan fruktosa


c. Buah masak Ekstrak buah  Buah : krem  Buah : merah muda
mengkudu masak + P.  Molish : merah pekat kecoklatan
Molish + H2SO4  H2SO4 : kuning jernih  Cincin : ada
pekat berwarna ungu
 Bawah cincin : hijau
biru

Sama dengan fruktosa


13 Buah Belimbing
a. Buah mentah Ekstrak buah  Buah mentah: hijau Terbentuk cincin
belimbing mentah + P. muda warna coklat tua pada
Molish + H2SO4  P. Molish: Merah bata perbatasan larutan
pekat pekat atas: coklat muda
 H2SO4 pekat: Jernih keruh
kekuningan bawah: kuning bening
b. Buah ranum Ekstrak buah  Berwarna kuning keruh Terbentuk cincin
belimbing ranum + P. (+) warna coklat tua pada
Molish + H2SO4  P. Molish: Merah bata perbatasan larutan
pekat pekat Atas: coklat keruh (+)

 H2SO4 pekat: Jernih Bawah: kuning

kekuningan bening

c. Buah masak Ekstrak buah  Berwarna coklat muda Terbentuk cincin


belimbing masak + P. keruh warna coklat tua pada
Molish + H2SO4  P. Molish: Merah bata perbatasan larutan
pekat pekat Atas: warna keruh

 H2SO4 pekat: Jernih (++)

kekuningan Bawah: kuning


bening
14 Buah Mangga
a. Buah mentah Ekstrak buah mangga Mangga mentah: putih  Mangga mentah + P
mentah + P. Molish + P Molish : cokelat Molish berwarna
H2SO4 pekat  H2SO4 berwarna cokelat ungu
bening  Mangga mentah + P
Molish+ H2SO4
,terdapat cincin
berwarna ungu
b. Buah ranum Ekstrak buah mangga Mangga ranum : kuning  Mangga ranum + P
ranum + P. Molish + P Molish : cokelat Molish cokelat muda
H2SO4 pekat  H2SO4 berwarna cokelat  Mangga mentah + P
bening Molish+ H2SO4
,terdapat cincin
berwarna ungu.
c. Buah masak Ekstrak buah mangga Mangga masak: orange  Mangga masak + P.
masak + P. Molish + P Molish : cokelat Molish berwarna
H2SO4 pekat  H2SO4 berwarna cokelat cokelat tua
bening  Mangga mentah + P
Molish + H2SO4
,terdapat cincin
berwarna ungu.
15. Buah Jambu biji
a. Buah mentah Ekstrak buah jambu P. Molish : jernih tak  Ekstrak + Molish =
biji mentah + P. berwarna coklat
Molish + H2SO4 Ekstrak jambu mentah :  Ekstrak + Molish +
pekat hijau pekat = ada/
 pekat : kuning terbentuk cincin ungu
jernih (ada 3 lapisan)
b. Buah ranum Ekstrak buah jambu Ekstrak jambu ranum :  Ekstrak + Molish =
biji mentah ranum + P. coklat muda coklat muda
Molish + H2SO4 P. Molish : jernih tak  Ekstrak + Molish +
pekat berwarna pekat = ada/
 pekat : kuning terbentuk cincin
jernih ungu++ (ada 3
lapisan), sama dengan
fruktosa
c. Buah masak Ekstrak buah jambu Ekstrak jambu masak :  Ekstrak + Molish =
biji mentah masak + P. pink coklat muda
Molish + H2SO4 P. Molish : jernih tak  Ekstrak + Molish +
pekat berwarna pekat = ada/
 pekat : kuning terbentuk cincin
jernih ungu++ (ada 3
lapisan), sama dengan
fruktosa
4.2 Analisis
Dari tabel diatas glukosa 1% setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat larutan
menjadi berwarna coklat kekuningan dan terdapat cincin berwarna ungu. Pada fruktosa 1%,
maltosa 1% dan amilum 1% setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat larutan
menjadi coklat keunguan dan terdapat cincin berwarna ungu tua. Sedangkan pada sukrosa 1%
setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat larutan menjadi berwarna coklat keunguan
dan tidak terdapat cincin.
Pada hasil percobaan uji molish pada buah di dapatkan hasil yakni ekstrak buah pepaya
mentah, ranum dan masak setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat terdapat cincin
berwarna ungu pekat. Hal ini juga terjadi pada ekstrak buah nanas mentah, ranum dan masak
setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat terdapat cincin berwarna ungu pekat. Pada
ekstrak buah sawo mentah setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat terdapat cincin
berwarna ungu, sedangkan pada ekstrak buah sawo ranum dan masak terdapat cincin berwarna
ungu pekat. Pada ekstrak buah sirsak mentah dan ranum setelah ditambahkan pelarut molish dan
H2SO4 pekat terdapat cincin berwarna ungu pekat, sedangkan pada ekstrak buah sirsak masak
terdapat cincin berwarna ungu. Selanjutnya pada ekstrak buah tomat mentah, ranum dan masak
setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat terdapat cincin berwarna merah ungu. Pada
ekstrak buah pisang mentah dan ranum setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat
terdapat cincin berwarna merah ungu, sedangkan pada ekstrak buah pisang masak terdapat cincin
berwarna ungu. Pada Ekstrak mengkudu, jambu biji dan mangga mentah, ranum dan masak
setelah ditambahkan pelarut molish dan H2SO4 pekat terdapat cincin berwarna ungu. Kemudian
pada ekstrak buah belimbing mentah, ranum dan masak setelah ditambahkan pelarut molish dan
H2SO4 pekat terdapat cincin berwarna coklat tua.

4.3 Pembahasan
Pada percobaan uji molish dengan menguji kelima larutan karbohidrat yang telah ditetesi
dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H2SO4) maka terjadi
pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan
monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan
yang diuji (glukosa, fruktosa, maltosa, dan amilum) adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas
dengan adanya perubahan warna pada keempat tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat
tersebut. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika
direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat
pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan
turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk
berwarna. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air
dari suatu senyawa. Dimana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu pada larutan
glukosa, fruktosa, maltosa dan amilum. Cincin ungu pada glukosa dan fruktosa lebih banyak
karena merupakan monosakarida. Sedangkan amilum adalah polisakarida yang harus dihidrolisis
menjadi monosakarida terlebih dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. Berdasarkan
prinsip percobaan dengan uji molish, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol
dan memberikan senyawa berwarna ungu kompleks. Dan hal ini terbukti pada percobaan yang
telah kami lakukan, yaitu semua bahan-bahan (larutan karbohidrat) yang kami uji memberikan
reaksi yang sesuai (sama) dengan prinsip tersebut. Dimana semua bahan memberikan reaksi
berupa warna ungu kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian dengan molish sangat
spesifik untuk menunjukkan adanya golongan monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida
(sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum dan dekstrin) pada larutan karbohidrat.
Namun pada prcobaan kami untuk larutan sukrosa, kami menuliskan pada hasil pengamatan
kami bahwa tidak terdapat cincin. Namun seharusnya menurut literatur yang saya dapatkan
sukrosa mengandung karbohidrat dan menghasilkan cincin berwarna ungu. Sebenarnya dari
hasil percobaan kami, terdapat cincin berwarna ungu tapi sangat tipis sekali dan kami
menganggap itu bukan cincin. Hal tersebut mungkin terjadi karena faktor kesalahan dalam
penglihatan kami yang kurang jeli dalam menentukan ada atau tidaknya cincin. Bisa juga faktor
dari adanya kontaminasi dari luar pada larutan.
Hasil dari uji molish pada buah-buahan yakni pada buah pepaya, nanas, sawo, sirsak, pisang,
mengkudu, mangga dan jambu biji gula yang terkandung yakni fruktosa. Hal ini dibuktikan
adanya cincin berwarna ungu atau ungu pekat pada ekstrak buah. Sedangkang pada buah tomat
dan belimbing gula yang terkandung yakni sukrosa. Hal ini dibuktikan dengan adanya cintin
berwarna merah ungu dan coklat tua.

4.4 Diskusi
1. Mengapa terbentuk cincin berwarna merah ungu pada bahan yang mengandung
karbohidrat?

Jawab: karena hal ini menunjukkan adanya karbohidrat yang mengandung golongan
monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum
dan dekstrin) pada larutan karbohidrat ditandai terbentuknya cincin berwarna merah ungu.

2. Samakah intensitas warna cincin berwarna merah ungu pada bahan uji yang Anda
gunakan dalam praktikum ini? Jelaskan!

Jawab: Tidak, karena pengaruh dari kandungan jenis karbohidrat yang berbeda-beda. Misalnya
pada larutan glukosa dan fruktosa warna cincin yang dibentuk lebih banyak dan berwarna ungu
pekat, hal ini karena glukosa dan fruktosa merupakan monosakarida.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Kandungan karbohidrat pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan melakukan
pengujian, salah satunya dengan uji molish.
2. Prinsip dari metode uji molish adalah untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat.
Reagent yang digunakan adalah pelarut molish dan asam sulfat.
3. Glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, dan amilum dengan ditambahkan pelarut molish dan
asam sulfat dapat membentuk cincin berwarna ungu. Hal ini menandakan larutan tersebut
mengandung karbohidrat.
4. Buah pepaya, nanas, sawo, sirsak, pisang, mengkudu, mangga dan jambu biji gula yang
terkandung yakni fruktosa. Sedangkang pada buah tomat dan belimbing gula yang
terkandung yakni sukrosa.

5.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu hendaknya praktikum
selanjutnya dapat berjalan lebih efisien lagi. Dalam praktikum sebaiknya praktikan lebih fokus
dan teliti dalam mengamati perubahan yang terjadi dan apabila memberi keterangan pada data
pengamatan sebaiknya yang lengkap. Praktikan juga harus mematuhi prosedur kerja,
mengantisipasi agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikumn Disiplin dan hati-hati dibutuhkan
karena bekerja dengan zat-zat yang berbahaya (asam sulfat pekat). Kelengkapan alat praktikum
dan kondisi alat praktikum di laboratorium juga harus diperhatikan agar praktikum dapat berjalan
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Risqiyatul, kiki. 2013. Uji Kualitatif Untuk Karbohidrat.


http://kikyrisqiyatulj.blogspot.com/2013/10/uji-kualitatif-untuk-karbohidrat.html. Diakses pada
tanggal 21 November 2014

Ratnasari E, Rahayu Y.S, Isnawati. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya: UNIPRESS UNESA

Nurul, siti. 2014. Artike Umum Karbohidrat.


http://siti-nurul-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-79177-Umum-karbohidrat.html. Diakses
pada tanggal 21 November 2014
LAMPIRAN

Larutan karbohidrat

Frutosa + P. molish + H2SO4Pekat

Glukosa + P. molish + H2SO4Pekat


Sukrosa + P. molish + H2SO4Pekat Maltosa + P. molish + H2SO4Pekat
Amilum + P. molish + H2SO4Pekat Ekstrak papaya mentah + P. molish +
H2SO4Pekat

Ekstrak papaya masak + P.molish +


H2SO4Pekat

Ekstrak papaya ranum + P. molish + H2SO4Pekat


http://idazuhriyah.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-uji-molish.html

Anda mungkin juga menyukai