Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

A. Lantar belakang.
Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karekteristik yang khasdi
ndingkan dengan agama-
agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang Is
lam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, sumber,dan ruang ling
kup ajarannya serta cara untuk memahaminya. Dalam upaya memahami
ajaranIslam , berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara
seksama, sehin ggadapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini
penting dilakukan, karenakualitas pemahaman keIslaman seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sik ap, danntindakan keIslaman yang bersangkutan. Kita
barangkali sepakat terhadap ku alitas keIslamanseseorang yang benar-
benar komprehensif dan berkualitas.Sudah kita ketahui dan pelajari bersama-
sama di minggu lalu tentang pengertian agama Islam secara bahasa dan istilah. Sedik
it mengulang bahwa pengertianagama Islam secara bahasa ialah berasal dari bahasa
Arab yaitu salima

yang mengandungarti selamat dan damai. Agama islam secara istilah ialah nama bagi suatu
ag ama yang berasaldari Allah SWT.Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia
berlak u sepanjang waktu,kapanpun dan di manapun. Islam berlaku untuk semua orang dan
untuk seluruh dunia. Makadari itu, tentunya ajaran Islam memiliki dasar sebagai pondasi
yang dija dikan sebagai acuandan pedoman oleh komunitasnya di seluruh dunia. Dan setiap
agama m empunyai tujuan,sumber, ruang lingkup dan karakteristik ajaran yang
membedakan dari aga ma-
agama lain. Nah, pada makalah kali ini akan dijelaskan tentang karekteristik ajaran Islam dal
am s
B. Rumusan masalah

1.apa pengertian islam?


2.apa yang dimangsud karakteristik ajaran islam?
3.apa saja bidang karakteristik ajaran islam?
4.bagaimana hubungan aspek-aspek ajaran islam?
5.macam-macam krakteristik ajaran islam?

C. Tujuan dan masalah


1.mengetahui pengertian islam dan karakteristik ajaranya
2.dapat mengidentipikasi karakteristik ajaran islam
3.dan mengetahui hubungan aspek-aspek ajaran islam
4.apa saja krakteristik ajaran islam
PEMBHASAN
A. Pengertian islam
Islam adalah agama. Muslim adalah pemeluknya, islam sering diidentikan
dengan perilaku kaum muslim atau umat islam.
Padahal, sebagai mana prilaku penganut agama lainnya, perilaku seorang
muslim belum tentu mencerminkan ajaran atau stariat islam.
Islam adalah agama yang diturunkan allah SWT kepada nabi muhammad saw
Sebagai nabi dan rosul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluru manusia
‫ن َ روعً َج ررريُْ ضَرهَيضلَو ااهً رَركَْ َو ااعً رَوطَْ َ ض‬
ََ‫ض ررَرلر َو َتَضا واَ َمسََل ضيفِ َرن َم َََمرلسَََأ َ رَهلَو َن َ رورغَبي ضَلَِللَ َنيض ضد َررَيَغفَََأ‬

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal
kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Surat ali – Imran ayat 83 juz 2

B. Krakteristik ajaran islam

Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan ajaranIslam. Kata
karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu yang mempunyaikarakter
atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan nabi MuhammadSAW
yang berpedoman pada kitab suci al Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.


Metodologi Studi Islam,cetakan IX, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004) Ir. Nabiel Fuad Almusawa, M. Si.Pendidikan Agama
Islam, cetakan I, (Bandung, Syaamil

allah SWT. Berarti karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas ataukhusu
s yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berb
agai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi,social, po
litik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan disiplin ilmu yang baik dan benar.konsepsi Islam
dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat dikemukakansebagai berikut
1.Dalam Bidang Agama

Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang agama, Islammengakui adan
ya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan Tuhanyang tidak akan be
rubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari.

Dan Islamadalah agama yang kitab sucinya yang dengan tegas mengakui hak agama lain, ke
cuali yang berdasarkan paganisme dan syirik.Memang dan seharusnya tidak perlu menghera
nkan, bahwa Islam selakuagama besar terakhir, mengklaim bahwa sebagai agama yang mem
uncaki proses perrtumbuhan dan perkembangan agama-
agama tersebut. Tetapi perlu diingat, bahwa justru penyelesaian terakhir yang diberikan Isla
m sebagai agama terakhir untuk persoalankeagamaan itu ialah ajaran pengakuan akan hak a
gama-agama itu untuk berada dan untukdilaksanakan.
Karena itu agama tidak boleh dipaksakan. (QS. Al-Baqara:256). Bahwa Al-
Quran juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama, asalkan percaya kepada
Tuhan dan hari akhir serta berbuat baik, semuanya akan selamat. (QS. Al-
Baqara:62). Inilahyang menjadi dasar toleransi agama yang menjadi ciri khas Islam dalam sej
arahnya yangotentik, suatu semangat yang merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Al-
Quran.
2.Dalam Bidang Ibadah

Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karenadidorong dan dibangki
tkan oleh akidah tauhid.
Ibadah adalah sebagai upaya mendekatkandiri kepada Allah SWT dengan mentaati segala pe
rintahNya dan menjauhi semualaranganNya. Ibadah ada yang umum ada yang khusus. Yang
umum ialah segala amalan yangdiizinkan oleh Allah SWT, sedangkan yang khusus adalah yan
g telah ditetapkan oleh AllahSWT akan perincian-perinciannya, tingkat, dan cara-
caranya yang tertentu.
Ibadah yang akan kita bahas saat ini ialah ibadah yang khusu. Dalam Islamditerangkan bahw
a dalam beribadah dilarang yang namanya "kreatifitas", sebab mengcreate atau membentuk
suatu ibadah dalam agama Islam dinnnilai sebagai bid'ah

yang dikutuk Nabisebagai kesesatan. Bilangan shalat lima waktu beserta tata cara menggerj
akannya ataupunketentuan ibadah haji dan tata cara mengerjakannya misalkan adalah ibad
ah yang sudah

Ibid p.80.5
Ibid.6 Nurcholis Majid,Islam Doktrin dan Peradaban,(Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), cet. II, hlm.IXXViii.7
QS. Adz-Dzariyat:56 Nasruddin Razak,Dienul Islam, (Bandung: alma'arif, 1977) cet. II hlm 44 dan 47
ditetapkan oleh Allah ketentuan-
ketentuan dan segalanya, makasebagai manusia atau penganutnya tidak boleh ikut campur
bahkan mengubahnyaKetentuan ajaran Islam yang begitulah yang membuat akal tidak boleh
ikutcampur tangan, bahkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya. Hal yang demikian lah yan
gmembuat atau membentuk manusia atau penganut berserah diri, patuh dan tunduk guna
mendapatkan kedamaiian dan kesalamatan. Dan itulah yang memmbawa seorang hambame
njadi hamba yang sholeh, mempunyai jiwa yang tenang, rendah hati, menyandarkan dirikep
ada amal sholeh dan ibadah, dan tidak kepada nasab keturunan, semuanya itu adalahgejala
kedamain dan keamanan sebagai pengalaman dari ibadah.

Sedangkan ibadah yang berarti umum akan dibahas di selanjutnya, karena lebih mengarah
ke mu'amalah sebagaisesama makhluk hidup.

3.Dalam Bidang Akidah

Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ialahbahwaakidah Islam bersi
fat murni baik dalam isinnya maupun prosesnya. Yang diakui sebagaiTuhan yang wajib dise
mbah hanyalah Allah SWT.
Murni dalam isinya artinya bahwakeyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh melenceng atau
diberikan kepada yang lain sealinAllah SWT. Murni dalam prosenya artinya adalah bahwa d
alam prosesnya harus langsungtidak boleh diwakilkan atau melalui perantara. Akidah yang s
eperti iitulah yang akanmelahirkan benntuk pengabdian hanya kepada Allah SWT, yang sela
njutnya dapat berdampak kepada cara bertingkah laku, dan pada akhirnya berbuat dan men
imbulkan amalsholeh.

4.Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikapterbuka, akomodatif,
tetapi juga selekttif. Dari satu segi Islam terbuka dan sangat akomodatif

untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan denga itu Islam juga selektif
,yakni tidak begitu saja menerima selurh jenis ilmu dan kebbudayaan, melainkan ilmu dfank
ebudayaann yang sejalan dengan Islam. Bagaimanapun Islam adalah mata rantai peradaban
dunia. Dalam sejarah kita melihat Islam mewariskan peradaban Yunani-
Roma di Barat, dan peradaban-
peradaban Persia, India, dan China di Timur. Islam bertindak sebagai pewarisutama yang ke
mudian diambil aliih oleh peradaban Barat sekarang melalui Renaissans.Secara garis besar d
apat kita simpulkan bahwa Islam menjadi mata rantai yang penting dalamsejarah peradaban
dunia.Karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengeahuan dan kebudayaan tersebutdapat dil
ihat dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat tersebut terdapat kata iqra' yang
diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak hannya berarti membaca dalamm arti bahasa,
tetapi berarti menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan,
9Ahmad Amin,Fajar Islam,(Cirebon: 1967), hlm. 9410 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.Metodologi Studi Islam,cetakan kes
embilan, (Jakarta, PT RajaGrafindo,
menganalisis, dan penyimpulan secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakandalamm prose
s mempelajari sesuatu. Hal itu dapat digunakan untuk menngembangkan ilmu pengetahuan. Artinn
ya Islam mendorong manusia agar memiliki ilmu pengetahuan dengancara menggunakan akalnya u
ntuk merenung, berpikir dan sebagainya.

5.Dalam Bidang Pendidikan

Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas,Islam juga memiliki ajara
n yang khas dalam pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, l
aki-laki maupun perempuan, dan berlangsungsepanjang hayat. Seperti yang terkutip di hadist Rasul.
"Menuntut ilmu itu adalah wajib bagiorang Islam laki-
laki dan perempuan. Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke lianglahat".
Di dalam Islam banyak diketahui metode-
metode pembelajaran seperti: ceramah,tanya jawab, diskusi, demontrasi, penugasan, teladan, pem
biasaan, karya wisata,cerita,hukuman, nasihat, dan sebagainya.

6.Dalam Bidang Sosial

Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonnjol karenaseluruh bidang ajaran Islam a
dalah untuk kesejahteraan manusia. Islam menjunjung tinggitolong menolong, saling menasehati te
ntang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kerukunanantar tetangga, tenggang rasa dan kebersama
an. Menurut penelitian yang dilakukanJalaluddin Rahmat, Islam ternyata agama yang menekankan
urusan muamalah lebih besardaripada urusan ibadah.

Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari


aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat
mengabdi pada Allah SWT.
Muamalah jauh lebih luas dari pada ibadah (dalam arti khusus).Dalam hadistnya, Rasulullah SAW
mengingatkan imam supayamemperpendek shalatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit, orang le
mah, orang tua, atauorang yang mempunyai keperluan. Istri Rasulullah SAW Siti Aisyah, mengisahka
n:Rasulullah SAW shalat di rumah dan pintu terkunci. Lalu aku datang (dalam rijwayat lainaku minta
dibbukakan pintu), maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudiankembali ke tempat sha
latnya. Hadist ini diriwayatkan oleh lima orang perawi, kecuali IbnMajah. Lalu Islam sangat menilai b
ahwa ibadah berjamaah atau bersama-
bersama dengganorang lain lebih tinggi dari pada yang dilakukan secara perorangan, dengan perba
ndingan 27derajat. Dari sini kita mengetahui betapa Islam dan ajarannya menjunjung tinggi nilla-
nilaisosial.
7.Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi

Islam memandng bahwa kehidupan yang harus dijalani seorang manusiaadalah kehidupan yang sei
mbang antara dunia dan akhirat. Urusan dunia dikejar untuk
mencapai kehidupan akhirat, dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia. Seperti hadistnabiyang d
iriwayatkan oleh Ibn Mubarak yangartinya: Bukanlah termasuk orang yang baikdiantara kamu adala
h orang yang meninggalkan dunia untuk mengejar kehidupan akhirat, danorang yang meninggalkan
akhirat untuk mengejar kehidupan dunia.

Ibid p 89.

Orang yang baik adalahorang yang meraih keduanya secara seimbanng, karena dunia adalah alat u
ntuk menujuakhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan untuk urusan dunia.Dari sini dapa
t kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan kehidupan dunia,dan kehidupan dunia tidak akan le
pas dengan yang namanya ekonomi. Alam raya ini adalahsesuatu yang diciptakan manusia untuk di
manfaatkan manusia bukan malah menjadi obyeksesembahan. Maka cara terbaik untuk mensyukuri
nnya adalah dengan mengggunakan danmemanfaatkannya dengan baik dan benar untuk keperluan
ekonomi yang menopangkehidupan dunia. Dengan demikian bukan hanya semakin mantap iman kit
a, juga akanmerasakan manfaat atas segala ciptaan Tuhan itu. Dari keadaan demikian, maka kita ak
anmemanfaatkan kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan hasil ekonomiyang kita
dapat halal dan berbuah barakah.

8.Dalam Bidang Kesehatan

Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai kesehatan.Ajaran Islam memegan
g prinsip pencegahan lebih baik daripada penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbu
nyi,

al-wiqayah khair min al-'laj.

Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin.
Kabersihan lahirdapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pak
aian,makanan, minuman, dan lain sebagainya. Dalam hubbungan ini kita dapat menelaah ayat Al-
Quran yang artinya:

Seesungguhnya Allah menyukai orang-oang yang bertaubat dan senangkepada orang-


orang yang membersihkan diri.
Bertaubat yang dikemukakan di atas akanmenghasilkan keseehatan mental, dan kebersihan lahiriah
akan menghasilkan kesehatan fisik.Selanjutnya kita baca lagi ayat Al-Quran yang artinya:
Dan bersihkanlah pakaianmu dantinggalkanlah segala macam kotoran.
9.Dalam Bidang Politik

Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat dijketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam Al-
Quran surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah menaati ulil amri
yang terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintah dan negara. Dalam halini Isla
m tidak menerangkan atau menyuruh ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki suatuketaatan yang
kritis dan selektif, maksudnya adalah jika pemimpin tersebut berpegang teguhkepada tuntunan Allaj
SWT dan RasulNya maka kita patut mentaatinya, tetapi jika pemimpintersebut bersebalahan dan b
ertentangan dengan kehendak Allas SWT dan RasulNya maka boleh dikritik atau diberi saran agar ke
mbali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang
12 Ibid p.90.13 Ibid p.91.14 QS. Al-Baqarah : 222. 15 QS. Al-Mudatsir : 4-5.

persuasif. Dan jika pemimpin tersebut juga tidak menghiraukan, boleh saja untuk tidakdipatuhi. M
asalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan.Dalam sejarah kita menget
ahui berbagai bentuk pemerintahan, seperti republik yang dipimpi presiden, kerajaan yang dipimppi
n raja, dan sebagainya. Islam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Oleh karena itu seti
ap bangsa boleh menentukan bentuk pemerintahannya masing-
masing. Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan tersebutdigunakan sebagai alat untuk mene
gakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan,kedamaian, dan ketentraman masyarakat.

10.Dalam Bidang Pekerjaan

Karakteristik Islam selanjutnya dapat dilihat dari ajarannya mengenai kerja.Islam memandang bahw
a kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerjayang dikehendaki Islam adalah ke
rja yang bermutu, terarah kepada pengabdian kepada AllahSWT, dan kerja yang bermanfaat bagi or
ang lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kualias manfaat
kerja. Seperti pada ayat Al-Quran yang artinya adalah
Dialah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa diantara kamu yang paling
baik amalnya.
Ayat tersebut dengan tegas menerangkan bahwasiapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling
banyak amalnya. Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain. Seperti di hadist R
asul bahwa orang yang paling baikadalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya

Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerjayang dilakukan harusl
ah profesional, yaitu kerja yang didukung pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan se
terusnya. Suatu pekerjaan yang diserahkan bukan padaahlinya maka tunggulah kehancurannya.
11.Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupandengan ciri-
cirinya yang khas tersebut, Islam juga hadir sebagai sebuah disiplin ilmu, yaituilmu keIslaman. Menu
rut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 1985, bahwayang termasuk disiplin ilmu keI
slaman adalah Al-
Quran/Tafsir, Hadist/Ilmu Hadist, IlmuKalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum Islam (Fiqh), Sejarah dan Keb
udayaan Islam sertaPendidikan Agama Islam. Inilah yang selanjutnya membawa kepada timbulnya b
erbagai jurusan dan fakultas di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang tersebar di Indonesia, serta b
erbagai Perguruan Tinggi Islam swasta lainnya di tanah air.

Ibid p.92.17 QS. Al-Mulk: 2.18 Hadist kelas 1 KMI.19 Ibid p. 93.20 Hadist kelas 5 KMI.
C. Aspek -aspek ajaran islam

Islam merupakan agama yang sangat diridhoi oleh Allah SWT. Para mudjahid membagi
Islam ke dalam tiga kerangka pokok yaitu aqidah, Syariah dan akhlak. Semuanya merupakan satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Drs. Nasruddin Razak menyebutkan dalam bukunya “Dainul Islam” bahwa : Islam adalah dalam
satu kesatuan ajaran, ajaran yang satu dengan yang lainnya mempunyai nisbat dan hubungan yang
saling berkaitan. Maka Islam dapat kita lihat serempak dalam tiga segi: Aqidah, syariah dan nizam.
Nizam adalah serupa dengan sistem, cara hidup atau the way of life. Islam sebagai suatu sistem,
pertama kali kita lihat sebagai iman (kepercayaan), kemudian sistem ibadah (penyembuhan) sistem
akhlak. Islam juga merupakan suatu cara hidup, mempunyai cara hidup dalam berkeluarga, cara hidup
sosial, cara hidup dalam bidang politik, cara hidup ekonomi dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya maka kita akan membahas lebih dalam mengenai ketiga aspek ajaran Islam
di bawah ini. Mengenai akidah, syari’ah dan akhlak.

A. Aspek Aqidah

Akidah adalah sesuatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya baik berwujud agama dan
yang lainnya.

Aqidah (kepercayaan) itu adalah sesuatu hal yang pertama-tama yang diserahkan oleh
Rasulullah dan yang dituntutnya dari manusia untuk dipercayai dalam tahapan pertama daripada
tahapan-tahapan dakwah Islamiyah dan yang merupakan pada seruan setiap Rasul yang diutus
oleh Allah swt.
Aqidah secara etimologi berarti ikatan atau sangkutan. Dan secara terminologi berarti creedo, creed
yaitu keyakinan hidup. Iman dalam arti yang khusus, yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Bentuk
jamaknua ‘aqaid atau ma’rifat, ilmu ushuluddin, ilmu kalam, ilmu hakikat dan ilmu tauhid.

Sayid Sabiq mengemukakan bahwa pengertian keimanan atau aqidah itu tersusun dari enam
perkara yaitu:
1. Ma’rifat kepada Allah
2. Ma’rifat dengan Alam yang ada dibalik alam semesta ini.
3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah
4. Ma’rifat dengan Nabi-nabi serta Rasul-rasul Allah.
5. Ma’rifat dengan hari akhir.
6. Ma’rifat dengan takdir
Qs. Al-Anfal: 2-4

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian
dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia”.

Surat al-anfal:2-4

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akidah dalam Islam tidak hanya sekedar keyakinan
dalam hati, melainkan tahap lanjutan yang akna menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah
laku, serta berbuat yang pada akhirnya akan menghasilkan amal shaleh.

B. Aspek Syariah

Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang diciptakan pokok-
pokoknya di dalam berhubungan dengan Tuhannya, dengan saudara sesama muslim,
dengan saudara sesama manusia, dengan alam dan hubungannya dengan kehidupan.
Cara untuk mengadakan hubungan tersebut adalah:
a. Cara manusia berhubungan dengan Tuhan
b. Cara manusia berhubungan dengan sesama muslim
c. Cara manusia berhubungan dengan saudara sesama manusia
d. Cara manusia berhubungan dengan alam
e. Cara manusia berhubungan dengan kehidupan
Syari’ah pada asalnya bermakna “jalan yang lempeng”
Pengertian syari’ah yang sering dipakai dikalangan para ahli hukum, ialah:
“Hukum-hukum yang diciptakan oleh Allah SWT untuk segala hambaNya agar mereka itu
mengamalkannya untuk kebahagiaan dunia akhirat, baik hukum-hukum itu bertalian dengan
perbuatan, aqidah dan akhlak”.

Syari’ah berasal dari wahyu Allah yang dituangkan dalam al-Quran dan al-Hadits, diwajibkan untuk
ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila manusia ingin hidup bahagia dan
tenteram baik di dunia dan di akhirat

Syari’ah berpusat pada dua segi kehidupan yang cukup mendasar yaitu aspek ibadah
dan muamalah.
Aspek ibadah terdiri dari dua jenis yaitu ibadah dalam pengertian umum dan ibadah dalam
pengertian khusus. Ibadah dalam pengertian umum yakni semua amalan yang diizinkan oleh
Allah dan yangn tidak ditetapkan secara terperinci mengenai keharusan mengerjakannya.
Sedangkan ibadah dalam arti khusus yakni apa-apa yang telah ditetapkan Allah secara
terperinci baik tingkat maupun kaifiyat atau dalam cara-cara tertentu.

Sesuai dengan fungsi, tujuan dan nilai yang terkandung dalam peribadatan dapat
diketahui tiga macam bentuk ibadah yaitu

Ibadah syahsiyah adalah ibadah perorangan dalam rangka pembentukan watak yang formil
yakni kepribadian muslim, seperti ibadah shalat dan syahadat.

Ibadah ijtima’iyah syaltout yaitu ibadah kemasyarakatan yang bernilai amaliyah social untuk
membentuk rasa tanggung jawab sosial, seperti zakat dan puasa.

Ibadah siyasah adalah ibadah yang secara tidak langsung terkandung aspek politis
biasanya berupa ibadah haji untuk membina persatuan dan kesatuan umat.

C. Aspek Akhlak

Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa, yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa mempergunakan pertimbangan terlebih
dahulu. Apabila yang timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan baik, terpuji menurut
akal dan syara’ maka disebut akhlak baik, sebaliknya apabila yang timbul dari padanya
adalah perbuatan yang jelek maka dinamakan akhlak yang buruk.

al-Qur’an dan al-Hadits. Secara garis besarnya menurut sifatnya terbagi kepada dua
yakni akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dari segi bentuknya kahlak dapat dibagi dalam tiga
kelompok yaitu:

a. Akhlak kepada Allah

b. Akhlak terhadap manusia


c. Akhlak terhadap makhluk-makhluk la.

D. Metode Pencapaian Aqidah dan Akhlak

Metode pencapaian aqidah Islam dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Doktriner yang bersumber pada wahyu ilahi yang disampaikan melalui RasulNya dan pesan
Allah tersebut telah diabadikan dalam satu kitab Al-Quran yang secara operasionalnya
dijelaskan oleh sabda Nabi-Nya.
b. Filosofiks atau bias disebut juga dengan melalui hikmah di mana Tuhan mengarahkan
kebijaksanaan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Tuhan
dengan cara memperhatikan fenomena yang diambil sebagai bukti-bukti adanya Tuhan
melalui kontemplasi yang mendalam.

c. Metode Ilmiah dengan memperhatikan fenomena alam sebagai bukti adanya Allah SWT.
Misalkan melalui cosmologi, antropologi, psikologi, botani, oceanographi dan lain sebagainya.

d. Irfani’ah yaitu metode yang menekankan pada intuisi dan perasaan hati seseorang setelah
emlalui upaya suluk (perbuatan yang biasa dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu).
Metode ini membagi alam dalam dua kategori, yakni pertama, alam nyata yang mampu
diobservasi dan kedua, alam intuisi yang berkaitan dengan jiwa dan tidak mungkin mampu
ditundukkan dengan analogi atau pengalaman.
Sedangkan metode yang digunakan dalam pencapaian akhlak terdapat tiga cara yaitu:
a) Metode Takhalli yaitu mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela lahir dan batin. Dalam
mencapai metode Tahalli seseorang harus bias menghindari sifat-sifat mazmumah.
b) Metode Tahalli yaitu mengisi diri dengan sifat-sifat mahmudah secara lahir dan batin.
c) Metode Tajalli yaitu merasa akan keagungan Allah SWT.

E. Prinsip-prinsip Aqidah dan Akhlak


Prinsip aqidah dan akhlak di antaranya adalah:

a. Aqidah yang didasarkan atas tauhid, yaitu mengesakan Allah dari segala dominasi yang lain.
Prinsip at-Tauhid tidak juga mempertentangkan antara dunia dengan akhirat. Oleh sebab itu
prinsip at-Tauhid harus ditopang dengan lima komitmen, yaitu:

Memiliki komitmen utuh kepada Tuhan dan menjalankan pesanNya.

Menolak pedoman hidup yang bukan berasal dari Tuhan.

Bersikap progresif dengan selalu menekan penilaian kualitas hidup adapt istiadat, tradisi, dan
faham hidup.

Tujuan hidupnya amat jelas, yaitu semua aktivitas hanya untuk Allah semata. Dijelaskan
dalam Q. S. Al-An’Am

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam”.

b. Aqidah harus dipelajari secara terus menerus (Continue) dan diamalkan hingga akhir
hayat dan di dakwahkan kepada yang lain. Sumber aqidah Allah yakni Dzat yang Maha
Benar. Oleh sebab itu dalam mempelajari aqidah harus melalui wahyuNya.
Qs. Al-Isra: 36
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya”.

Prinsip-prinsip umum yang dipergunakan dalam akhlak adalah:


a) Akhlak yang baik yakni berlandaskan al-Quran dan al-Hadits.
b) Adanya keseimbangan antara berakhlak kepada Allah, sesama manusia, dan makhluk lain.
c) Pelaksanaan akhlak harus bersamaan dengan pelaksanaan dengan aqidah dan syari’ah.

d) Akhlak dilakukan semata-mata karena Allah, meskipun obyek akhlak kepada


makhluk.

KESIMPULAN
Dari uraian mengenai karakteristik ajaran Islam yang secara dominan ditandaioleh pendekat
an normatif, historis dan filosofis tersebut terlihat bahwa ajaran Islam memilikiciri-
ciri secara keseluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi,te
rbuka, kebersamaan, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang, antara urusand
unia dan akhirat, berharta, memiliki kepekaan terhadap masalah-
masalah sosialkemasyarkatan, mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam b
idang kesehatandengan cara memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, tempat tingga
l, lingkungansekitar, dan sebagainnya. Islam juga telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu k
eIslamandengan berbagai cabangnya. Karakteristik Islam yang sedemikian idealnya itu tamp
ak masih belum seluruhnya dijumpai dalam kenyataan umatnya. Antara ajaran Islam yang id
eal dankenyataan umatnya yang demikian itu, masih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan p
emecahan, antara lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalammemah
ami agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA
• Almusawa , Nabiel Fuad Pendidikan Agama Islam,

(Bandung, Syaamil Cipta Media, 2005),cetakan I.Amin , Ahmad,


Fajar Islam,

(Cirebon: 1967), cetakan I.Majid , Nurcholis,


Islam Doktrin dan Peradaban,
(Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina,1992), cetakan II. Nata, Abuddin,
Metodologi Studi Islam,

(Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), cetakan IX.Razak , Nasruddin,


Dienul Islam,

(Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II

Anda mungkin juga menyukai