Anda di halaman 1dari 4

Nama: Puteri Wulandari

NIM: 10011181823043

Kelas: Peminatan K3 2018 Semester 5

Mata Kuliah: Ergonomi

Resume video webinar

"Study From Home dalam Kajian Ergonomi"

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Ergon" yang berarti kerja, dan "Nomos"
yang berarti aturan. Secara harfiah, ergonomi adalah aturan/tata cara dalam bekerja. Ergonomi
adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan dengan pekerjaan serta dengan segala
aspek dan ruang lingkupnya.

Suatu pekerjaan jika tidak ergonomis dapat menimbulkan ketidaknyamanan, biaya tinggi,
penurunan performa, efisiensi, daya kerja, kelelahan, dan MSDs. Isu ergonomi saat Study From
Home (SFH) diantaranya seperti keluhan bahu, keluhan mata, low back pain, carpal tunnel
syndrome, serta fatigue & stress.

Study From Home dalam kaitannya dengan ergonomi berarti adanya melakukan aktivitas
dalam posisi duduk untuk waktu yang lama, kursi yang tidak ergonomis, serta posisi kerja yang
tidak ergonomis. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko seperti MSDs (musculosceletal
disorders) dan kelelahan. MSDs merupakan keluhan pada tulang belakang. Keluhan
muskuloskeletal yang dirasakan bisa ringan sampai berat. Apabila otot menerima beban statis
secara berulang dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan pada sendi, ligamen,
dan tendon. MSDs hampir terjadi di seluruh aktivitas pekerjaan, terutama pekerjaan yang statis
seperti yang terjadi pada kebijakan SFH saat ini. Adapun penyebab MSDs, diantaranya:

1. Peregangan otot yang berlebihan (over exertion) sehingga menyebabkan cidera otot skeletal.
2. Aktivitas berulang tanpa relaksasi.

3. Sikap kerja yang tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh).
Adanya ketidak sesuaian antara alat dan stasiun kerja dengan ukuran tubuh pekerja.

4. Penyebab sekunder, misal: getaran, mikroklimat. Hal ini lebih terkait dengan aspek
lingkungan kerja.

5. Faktor individu, seperti: umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan fisik,
dan ukuran tubuh (antropometri).

Secara fisiologis, kelelahan (fatigue) merupakan batas kemampuan otot dan sistem
persyarafan untuk bekerja. Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk
menghindari kerusakan. Kelelahan dapat juga diartikan sebagai aneka keadaan yang disertai
penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja.

Berikut beberapa solusi atau tips dalam menghadapi risiko ergonomi selama SFH akibat dari
adanya pandemi Covid-19 saat ini:

1. Berupaya melakukan kerja dinamis, yaitu kombinasi antara posisi kerja duduk atau berdiri
dengan mempertahankan posisi tubuh yang ergonomis.

2. Lakukan istirahat selama 15 menit setiap 2 jam bekerja. Terapkan aturan 20-20-20, yaitu
setiap 20 menit bekerja melihat layar monitor, lihatlah obyek lain yang berada 20 kaki dari kita
selama 20 detik untuk menghindari nyeri pada mata.

3. Konsultasi dengan dokter bila terjadi nyeri pada sistem otot-rangka.

4. Lakukan pengaturan terhadap kebisingan, temperatur ruangan, dan pencahayaan senyaman


mungkin.

5. Lakukan olahraga secara rutin sesuai kebutuhan.

6. Syukuri nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa atas semua nikmat yang telah kita rasakan.
Manajemen risiko dalam K3 melalui Hierarchy of Controls (Hirarki Pengendalian) merupakan
senjata pamungkas yang selalu dipakai, meliputi:

- Elimination (eliminasi)

- Substitution (substitusi)

- Engineering Controls (rekayasa teknik)

- Administrative Controls (pengendalian administratif)

- PPE/Personal Protective Equipment (APD/Alat Pelindung Diri)


Lampiran screenshot kegiatan:

Anda mungkin juga menyukai