OPSI dan
MANAGEMEN
KEUANGAN
Annisa Rizkaninghadi
Syauqi Hidayat
Selfi Ayu Permata S
Jessica Novia K
OPSI (option) 2
Exercise/strike price (harga penebusan) adalah
harga beli atau harga jual dari aset yang
mendasari opsi (underlying assets).
Time to expiration adalah tanggal kadaluarsa
(expiration date) yang merupakan batas ahkir
pelaksanaan (exercise).
Terminologi Underlying asset adalah aset yang menjadi
subyek untuk dibeli atau dijual dalam opsi.
dalam opsi Option premium adalah harga yang dibayar
oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.
Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi.
Penjual (writer) opsi adalah yang menjual opsi.
OPSI (option) 3
Call option
TIME PREMIUM
adalah biaya yang harus di tanggung atas lamanya opsi dipegang.
Protective put adalah stategi yang dilaksanakan untuk
membeli put option dari saham perusahaan yang telah
dimiliki. Dalam hal ini investor membeli saham suatu
perusahaan sekaligus put option nyan.
GABUNGAN OPSI
Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas
lainnya untuk menjadi satu kontrak opsi yang rumit.
PT. ABC membeli 10.000 lembar saham PT. XYZ pada harga Rp3000/lembar. Manajemen PT.
ABC memiliki kekhawatiran bahwa harga saham PT. XYZ akan turun sehingga membeli call
option yang memberikan hak untuk menjual 10.000 lembar saham PT. XYZ pada harga
penebusan (Exercise price) sebesar Rp2.950 selama 3 bulan ke depan.
Jika 3 bulan mendatang
- harga saham > Rp2.950 maka manajemen PT. ABC tidak melaksanakan haknya
dan tetap memegang saham PT. XYZ karena akan lebih menguntungkan.
- harga saham PT. XYZ < Rp2.950 maka manajemen PT ABC akan melaksanakan
haknya dengan mengirimkan 10.000 lembar saham PT XYZ kepada penjual (writer)
put option.
PT ABC memperoleh uang sebesar Rp2.950 dari setiap lembar saham PT. XYZ yang
dikirimkan. kerugian diminimalkan sebesar harga beli (Rp3000) dikurangi dengan harga
penebusan (Rp2.950) ditambah dengan option premium.
Contoh
Gabungan Opsi Put Option
Pada tanggal 1 juli 2012, PT RST menjual call option yang dapat membeli saham PT SYX
sebesar 1.000 lembar dengan harga opsi Rp200. Harga penebusan sebesar Rp 5.000
dan jatuh tempo 3 bulan mendatang.
Jika harga saham, PT SYX 3 bulan mendatang
< Rp 5.000 maka pembeli call option tidak akan melaksanakan hak yang
dimiliki tetapi langsung membeli ke pasar karena lebih murah harganya. PT RST
sebagai penjual call option memperoleh keuntungan sebesar Rp 200*100 lembar (Rp
200.000).
> Rp 5.000 maka pembeli call option akan melaksanakan haknya membeli
saham PT SYX dari PT RST dengan harga RP 5.000.
Misalnya jika harga saham PT. SYX sebesar Rp6.000, maka PT RST harus membeli
saham PT SYX di pasar pada harga Rp.6.000.
Kerugiannya sebesar Rp.5.000 Rp 6.000 + Rp200 = Rp800
Semakin tinggi harga saham PT SYX, semakin besar kerugian yang harus di tanggung
oleh PT RST sebagai penjual call option.
Contoh
Gabungan Opsi Covered Call
9
Harga penebusan (Exercise
price)
Kenaikan pada harga penebusan
akan menurunkan harga call option.
Faktor-Faktor Yang Tanggal Berahkirnya Opsi
Mempengaruhi Harga (Expiration Date)
Opsi
Semakin lamanya tanggal
berahkirnya opsi, maka semakin
tinggi harga call option. Tanggal
berahkirnya opsi yang lebih panjang
memungkinkan volatilitas harga
Metode
Binominal
Menentukan harga tertinggi dan
RUMUSA
N HARGA
terendah dari suatu Underlying asset
dimasa depan, misalnya harga di
tahun depan.
Dari harga yang tertinggi dan
terendah suatu underlying asset,
maka tentukan pay-off call option
OPSI
nya.
Tentukan delta yang di diperoleh
dengan cara membagi selisih pay off
Harga saham akhir tahun Harga saham PT ABC di akhir
Harga tertinggi saham PT ABC : Rp 4.250 tahun diperkirakan berkisar
Harga terendah saham PT ABC : Rp 3.250 antara Rp 3.250 Rp 4.250.
Pay off call option Dipasar tersedia call option
Pay off call option pada harga Rp 4.250 : Rp 750 (Rp 4.250 Rp saham PT ABC yang akan jatuh
3.500) tempo 1 tahun mendatang
Pay off call option pada harga Rp 3.250 : Rp 0 dengan harga penebusan
Swing of call dan stock sebesar RP 3.500. Apabila saar
Swing of call : Rp 750 (Pay off harga Rp 4.250 dan Rp 3.500) ini harga saham PT ABC
Swing of stock : Rp 1.000 (Rp 4.250 - Rp 3.250) sebesar Rp 3.500 dan bunga
Delta Swing of call Swing of stock : Rp 750/Rp1.000 = 0.75 pinjaman sebesar 10%
Jumlah yang akan di pinjam: Berapakah harga call
Membeli 0.75 saham maka : option dan put option
Harga Rp 4.250 :4.250 X 0.75 = Rp 3.187,5
Harga Rp 3.250 :3.250 X 0.75 = Rp 2.437,5 saham PT ABC ?
Jumlah yang dipinjam : 4.250 Rp 750 = Rp 2.437,5
PV jumlah yang dipinjam : Rp 2.215,91
Harga call option = RP3.500 x 0.75 2.215,91 = Rp 409,09
Contoh
Metode Binominal
Saham dan Utang Sebagai Opsi
Asumsikan PT ABG telah memperoleh konsesi untuk mengadakan kegiatan Asian Games di tahun
depan.
Perusahaan tersebut akan di tutup setelah penyelenggraan Asian Games berahkir.
Perusahan mendanai kegiatan dengan utang. Utang pokok dan beban bungan tahun depan
adalah Rp 800 milyar.
Berikut ini adalah skenario arus kas PT ABC untuk tahun depan
Perkiraan Arus kas PT ABC
Penyelenggar Penyelenggara
Penyelenggaraa Gagal
aan sangat an cukup
n cukup gagal total
berhasil berhasil
Arus kas sebelum
Rp 550
bunga dan pokok Rp 1 Triliun Rp 800 Milyar Rp 700 Milyar
Milyar
utang
Bunga dan pokok Rp 800
Rp 800 Milyar Rp 800 Milyar Rp 800 Milyar
utang Milyar
Arus kas untuk
Rp 200 Milyar Rp 50 Milyar 0 0
pemegang saham
Merger dan
Diversifikasi
Apakah diversifikasi adalah alasan yang baik untuk
melakukan merjer?
Asumsikan terdapat dua perusahaan yaitu A dan B. Kedua perusahaan
memiliki arus kas yang sifatnya musiman sehingga kedua manajemen
perusahaan khawatir dengan arus kas perusahaan. PT A akan
menghasilkan arus kas yang baik selama musim kemarau sedangkan
PT B memiliki arus kas yang baik selama musim hujan. Jika kedua
perusahan itu melakukan merjer maka arus kas yang di hasilkan lebih
stabil. Dengan kata lain merjer akan mendiversifikasi variasi musim
dan membuat risiko kebangkrutan menurun.
Berikut ini adalah informasi kedua perusahaan sebelum melakukan merjer :
PT A PT B
Nilai pasar aset Rp 30 Milyar Rp 10 Milyar
Nilai nominal utang Rp 12 Milyar Rp 4 Milyar
Tanggal jatuh tempo 3 Tahun 3 Tahun
utang
Standar deviasi dari 50% 60%
tingkat pengembalian
aset
Berdasarkan data di atas dengan menggunakan metode black-sholes
maka kita dapat menentukan nilai ekuitas sebagai berikut :
PT A PT B
Nilai Pasar Ekuitas Rp 20,42 Milyar Rp 7 Milyar
Nilai Pasar Utang Rp 9,578 Milyar Rp 3 Milyar
Setelah merger, nilai aset kedua perusahaan sebesar penjumlahan nilai sebelum
merger (Rp30milyar + Rp10 milyar = Rp 40 milyar). Nilai pokok utang adalah Rp16
milyar.
Diasumsikan juga nilai standar deviasi dari tingkat pengembalian aset gabungan kedua
perusahaan adalah 40%.
Berikut ini adalah informasi yang relevan :
Gabungan Kedua Perusahaan
Nilai pasar aset Rp 40 milyar
Nilai pokok utang Rp 16 milyar
Jatuh tempo utang 3 tahun
Standar deviasi aset 40%
Kembali
Thank You!
Any Questions?