html
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-standar-akuntansikeuangan.html
http://iaiglobal.or.id/
http://anggunfreeze.blogspot.co.id/2012/11/standar-akuntansi-pemerintahan.html
http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/
http://zahiraccounting.com/id/blog/inilah-4-standar-akuntansi-di-indonesia/
http://www.mag.co.id/standar-akuntansi-keuangan/
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant: Pelaporan Korporat.
Jakarta: IAI
A. PENGERTIAN
A.1 Pengertian PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam
melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir
semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya
melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang
tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku
petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada
hubungannya dengan akuntansi.
A.2 Pengertian SAK ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
adalah Standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk perusahaan
kecil dan menengah. SAK ETAP pertama kali dikeluarkan pada bulan Mei 2009, dan
penerapan efektinya berlaku setelah 1 Januari 2011. SAK ETAP ini dimaksudkan agar
semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
A.3 Pengertian SAS
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik
entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan
dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah dengan mengacu
kepada fatwa MUI.
A.4 Pengertian SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah, yang
terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan
LKPD. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PSAP), yaitu SAP yang diberi judul, nomor, dan tanggal efektif. Selain itu, SAP juga
dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP yang berlaku
saat ini menggunakan dua basis akuntansi, yaitu basis modifikasi dan basis akrual.
B. PENERAPAN
B.1 Penerapan PSAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan
penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan
keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut
meliputi : identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK)
(jika diperlukan); melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK; pengesahan dan
publikasi exposure draft;
pelaksanaan public
hearing;
pelaksanaan limited
hearing (jika diperlukan); pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK.
Sedangkan penyusunan buletin teknis dan annual improvements tidak wajib
mengikuti keseluruhan tahapan due process procedure.
PSAK yang diterapkan di Indonesia adalah dengan mengadopsi IFRS (International
Financial Reporting Standards), Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah
bagian dari IFAC yang secara otomatis harus mematuhi SMO (Statement Membership
Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi.
Beberapa manfaat dari penerapan IFRS antara lain :
- Meningkatkan daya banding laporan keuangan
- Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
- Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan
dalam ketentuan pelaporan keuangan
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk
analisis keuangan bagi para analis
- Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice.
B.2 Penerapan SAK ETAP
SAK-ETAP berlaku efektif per 1 January 2011. Entitas yang laporan keuangannya
mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh
(explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali
jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai
SAK ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan
mengacu kepada SAK ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada
PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAK ETAP ini cukup ketat. Contohnya adalah
dalam pengaturan ketentuan transisi yang menjelaskan bahwa entitas yang menyusun
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP namun tidak memenuhi persyaratan entitas
yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk
menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Entitas yang sebelumnya
menggunakan SAK-ETAP, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di
tahun berikutnya, maka wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK nonETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP kembali. Sebaliknya
entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan
keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan
SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun
laporan keuangan.
SAK ETAP memiliki banyak manfaat antara lain :
-
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi yang sesuai
dengan kondisi di Indonesia