Oleh :
NIM : 1712101010020
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga
Saya menyusun resume jurnal ni dengan judul Konsep dan Penanganan Pada Masalah
Keperawatan Ansietas. Resume jurnal ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat
ansietas
Saya menyadari bahwa tidakada gading yang tak retak. Makalah yang saya susun ini tak
luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, saya sebagai penyusun
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
Fara Fichria
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ansietas atau kecemasanan merupakan respon emosi tanpa objek berupa perasaan
kekhawatiran yang berlebihan disertai berbagai gejala sumatif yang menyebabkan gangguan
terhadap keadaan fisik dan psikis individu. Kecemasan merupakan hal yang wajar dialami
oleh semua indivdu yang ada di seluruh dunia tetapi apabila intensitasnya begitu kuat dapat
Ansietas merupakan salah satu masalah utama penyebab gangguan jiwa oleh sebab
itu sebagai seorang perawat, kita harus benar-benar cernat dalam menghadapi kasus
kecemasan yang terjadi. Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan
mental ini ternyata terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Kesehatan jiwa masih menjadi
salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut
data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena
bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan
berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka
jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas
mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan
prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau
sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Oleh sebab itu merupakan sebuah fenomena angka yang
B. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar dapat mengetahui dan mengimplementasikan
PEMBAHASAN
A. Resume jurnal
Judul jurnal : Sceering Of Anxiety And Depression Among The Seaferers Using
Tahun : 2018
ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dari masyarakat dan oleh karena itu secara
berkelanjutan (SDGs) yang di tetapkan oleh PBB. Pelaut adalah anggota paling
penting dalam industri itu. Pelaut rentan terhadap berbagai gangguan masalah
kesehatan mental. Yang paling umum terjadi adalah kecemasan dan depresi, jadi
penyaringan cepat dan otomatis untuk mengidentifikasi pelaut risiko rujukan awal
untuk konseling dan perawatan psikologis. teknologi kesehatan digital ini akan
menciptakan tenaga kerja yang sehat secara mental untuk industri dan
memungkinkan mereka untuk menjalani hidup secara sosial dan ekonomi produktif.
Dan metode penelitian ini dengan cara mewawancari 470 pelaut di Haldia Dock
Complex, India. Berbagai data demografi sosial, pekerjaan, dan informasi yang
terkait dengan kesehatan dikumpulkan. Contonhnya di bidang pekerjaan, walaupun
mereka semua adalah seorang pelaut tetapi memiliki pekerjaan yang berbeda-beda
seperti ada yang bertugas sebagai nahkoda, berlayar, piloting kapal dan bongkar muat
perjalanan dan kategori lain adalah pelaut yang bekerja di Departemen Mesin
tinggat pekerjaan yang mereka lalukan ada yang dengan tingkat kecemasan rendah
bahkan ada yang dengan tingkat kecemasan sangat tinggi dan berisiko. Untuk itu
kondisi kehatan mental para pelaut. Mesin teknologi pembelajaran dibagi menjadi
lima. Yang pertama adalah Logistic regression ( LR) menggunakan pohon logaritma
berisi keputusaan yang pernah dialami pelaut dan yang kedua Naive bayes classifier
(NB) yaitu terkait terhadap penilaian individu secara independen. Ketiga Random
forest (RF) berisi keputasan secara acak. Dan yang keempat adalah Support vector
machine ( SVM) yaitu mesin belajar algoritma yang dikaitkan dengan masalah
regresi. Yang kelima adalah Cattboost (Cat) adalah mesin belajar algoritma diawali
tampaknya menjadi salah satu yang terbaik untuk tujuan ini dengan akurasi dan
bidang skrining otomatis untuk penyakit kesehatan mental. Namun juga dapat
pembelajaran ini juga nantinya akan dapat dikembangkan menjadi lebih akurat
dengan mendeteksi ekpresi wajah dari para pelaut. Penelitian intensif di perlukan
dalam bidang teknologi kesehatan digital untuk pemeriksaan kesehatan mental yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Suliswati, 2005).
predisposisi dan stresor presipitasi serta faktor yang lainnya. Sehingga kita
Suliswati, dkk., 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC
Sau, A., & Ishita, B. (2018). Sceering Of Anxiety And Depression Among The
Unlocked.