Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS SANGGABUANA

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL


JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan IGD RSUD Cimacan adalah salah satu langkah kongkret pemenuhan

fasilitas rumah sakit yang berada di lingkungan RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur.

Bangunan IGD RSUD Cimacan ini terdiri dari 3 lantai yang dilengkapi dengan akses

ramp dan stretcher lift (bed lift).

Lantai 1 berfungsi sebagai lobby, r. registrasi, r. triage/tindakan, r. farmasi dan nurse

station. Lantai 2 berfungsi sebagai intermediate, pediatric ward dan r. bedah (surgery)

Lantai 3 difungsikan sebagai area kantor yang didesain terbuka (open space).

Karena letaknya diseberang bangunan utama Rumah Sakit dan terpisahkan oleh

jalan nasional, maka bangunan IGD RSUD Cimacan ini akan dihubungkan dengan

jembatan penghubung sepanjang 44 meter dan lebar 3 meter sebagai koridor akses

medis ke gedung utama. Sebagai lembaga yang berhubungan langsung dengan

masyarakat, IGD RSUD Cimacan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan

secara berdayaguna dan berhasil guna. Hal ini tentunya dilaksanakan secara serasi

dan terpadu, dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan

pelayanan rujukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Diharapkan pembangunan Gedung IGD RSUD Cimacan dan jembatan penghubung

ini menjadi bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan mutu secara terus

1
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

menerus dan berkesinambungan, khususnya sebagai upaya pemenuhan pelayanan

kesehatan. Pelayanan berkualitas harus dimaknai sebagai upaya memantapkan niat

dan tekad untuk mewujudkan Cianjur lebih sejahtera dan berakhlakul karimah,

dimana salah satu misinya adalah meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan program kesehatan yang ingin dicapai

dalam mengimplementasikan misi tersebut, yaitu peningkatan sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, kawasan Rumah sakit Cimacan ini terletak di daerah

cipanas, ditinjau dari contur tanahnya yang berbukit bukit sehingga perlu untuk

penyelidikan struktur tanah untuk perencanaan pondasi bangunan rumah sakit.

Gambar 1. Titik penyelidikan tanah

1.3 Pembatasan Masalah

Penyelidikan tanah ini dengan metode Dutch Penetration test (DCP) untuk

memperoleh hasil tanah untuk keperluan pondasi.

1.4 Perumusan Masalah

2
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Perumusan masalah yang terdapat pada pembahasan Struktur Dinding Penahan

Tanah (DPT) ini antara Lain adalah sebagai berikut :

 Penyelidikan Tanah

- Sondir
- Bor mesin
- Data Hasil Laboratorium Tanah

1.5 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan ini selain untuk memenuhi tugas yang diberikan pada

mata kuliah Rekayasa geoteknik adalah untuk berbagi sedikit pengetahuan teknik sipil

dalam merencanakan Pondasi bangunan rumah sakit Cimacan.

Tujuan dari penulisan ini secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan

serta memperluas wawasan dalam menerapkan teori – teori yang diperoleh selama

perkuliahan atau pun hasil diskusi dengan rekan – rekan terkait pokok permasalahan

tersebut. Sedangkan secara praktisi diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan

untuk pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai masalah

pembangunan infrastruktur yang menyangkut struktur Pondasi.

3
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Bab 2 Penyelidikan Tanah


Survey penyelidikan tanah ini dilaksanakan untuk memperoleh data pendukung untuk

kebutuhan pelaksanaan analisa perencanaan. Dalam survey penyelidikan tanah kali ini

dilakukan pengeboran dan sondir pada lokasi dimana Rencana Dinding Penahan Tanah

(DPT) ini akan dibangun serta pengujian laboratorium.

2.1 Sondir

Sondir tanah dilaksanakan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dengan

hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap

ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah

perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan luas.

Gambar 2. Alat Sondir

Peralatan Tes Sondir terdiri dari :

-
Mesin Sondir

4
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

-
Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan
dengan panjang masing-masing 1 meter.
-
Manometer, masing-masing 2 buah dengan kapasitas 0 s/d 50 kg/cm 2 dan 0 –
250 kg/cm2 untuk sondir ringan. Untuk sondir berat dengan kapasitas 0 s/d 50
kg/cm2 dan 0 – 600 kg/cm2
-
Konus dan Bikonus
-
Angker dengan perlengkapan lainnya.
Pekerjaan Sondir dihentikan pada keadaan sebagai berikut :

a. Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut

melebihi 150kg/cm2 atau kedalaman 30 meter.

b. Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut

melebihi 500kg/cm2 atau kedalaman maksimal 50 meter

Hasil tes sondir adalah pengelompokan jenis lapisan tanah pada kedalaman tertentu

sehingga dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan bangunan seperti penentuan

kedalaman pondasi diusahakan berada dalam tanah keras.

2.2 Bor Mesin

Penyelidikan tanah dengan alat bor mesin dimaksudkan untuk melakukan pengujian

Standard Penetration Test (SPT) dan mendapatkan contoh tanah Undisturbed atau

Disturbed yang selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui

parameter Index Properties dan mechanical Properties dari contoh tanah tersebut.

Data hasil pengeboran disajikan dalam bentuk Bor Log yang terdiri dari deskripsi jenis

tanah dan nilai SPT serta hasil-hasil tes sifat fisik dan mekanis tanah di Laboratorium.

Prosedur pengujian di laboratorium dilakukan dengan mengikuti standa ASTM sesuai

dengan jenis pengujian yang dilakukan. Dari pengujian di laboratorium tersebut

didapatkan nilai indeks properties dan nilai parameter mekanik tanah.

Pengujian terhadap contoh tanah yang dilakukan di laboratorium meliputi :

 Indeks Properties
- Berat Isi Tanah dalam Kondisi Asli dan Kering (γs dan γd)

5
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

- Spesific Gravity (Gs)


- Kadar Air Asli (W)
 Atterberg Limit
- Liquid Lilit (LL)
- Plastic Limit (PL)
- Dan Plastic Index (PI)
 Konsolidasi
 Analisa Saringan dan Hidrometer
 Triaxial Test
 Direct Shear

Dari hasil pengujian – pengujian ini data yang dihasilkan menjadi parameter terhadap

analisa desain.

Bab 3 Data dan Analisa Perencanaan


3.1 Kondisi Lapangan

6
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Gambar 3. Kondisi Lapangan


3.2 Data Tanah

Gambar 4. Hasil Pengujian Sondir

7
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Gambar 6. Hasil Pengujian Sondir

Gambar 7. Hasil Pengujian Sondir

8
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Gambar 7. Hasil Pengujian Sondir

9
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Gambar 8. Bor Log

10
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Gambar 9. Bor Log

11
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

3.3 Dari Hasil Uji Laboratorium

Kondisi tanah berupa gravel , pasir dan lanau yang terurai, sehingga tidak bisa

diambil sampel yang utuh (undisturbed).

3.4 Pengamatan Lapangan

Dari kedua titik boring dari 4 titik sondir diketahui bahwa kondisi tanah permukaan

yang berupa lanau pasiran, dan tidak terlalu tebal ( 0,40-0,80 cm) nilai SPT pada

lapisan ini berkisar antara 7 – 9 blows/ft.

Lapisan tanah berikut pasir , kerikil, dan boulders, lapisan ini hamper mondiminasi

hingga kedalaman 15 meter (menurut boring), dan ketebalanya di perkirakaan lebih

dar 15 meter, dan nilai SPT hingga kedalaman 15 meter dari muka tanah setempat

adalah berkisar 40 – 60 blows/ft.

3.5 Daya Dukung Tanah

Berdasarkan hasil data sondir dan bor maka kesimpulan yang didapat untuk

pondasi bangunan rumah sakit cimacan ini yaitu :

1. Sistem Pondasi Dangkal

12
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

2. Sistem Pondasi Tiang ( bored pile)

13
UNIVERSITAS SANGGABUANA
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
JL. SURAPATI NO. 189 BANDUNG

Bab 4 Kesimpulan
1. Lapisan permukaan berupa lapisan pasir kasar, lanauan, kerikilan, tersemen,
dalam tingkat density yang tinggi, dan non plastis, menerus hingga
kedalaman 15 meter (menurut boring) dengan selingan batu lanau yang
keras.

2. Daya dukung tanah bila menggunakan system pondasi dangkal 1.00 x 1,00 x
2,00 meter memberikan nilai antara 80 – 100 ton/m2

3. Apabila dikehendaki system pondasi tiang pancang (deep foundation)


hingga kedalaman 8,00 meter, dengan tiang 40 cm, memberikan nilai daya
dukung tanah antara 120 – 140 ton/m2

4. Bila dikehendaki bored hingga kedalaman 10 meter dari muka tanah


setempat, maka daya dukung tanah memberkan nilai antara 140-180 ton/m2

5. Muka air tanah pada saat dilakukan boring antara 0,60-1,80 meter dar i muka
tanah setempat, suatu nilai yang cukup fluktuatif, mengingat kondisi
lapangan yang berbukit.

14

Anda mungkin juga menyukai