Pengantar

Transport Planning
 Data Sekunder
 Model Transportasi
 Peta Tata Guna Lahan (Land Use)
 Zona Lalu Lintas
 4 Steps Model
 Survey Tata Guna Lahan

By: Handa Lesmana, MT

 DATA SEKUNDER
Data sekunder yang diperlukan dalam studi
transportasi:

 PETA
 PETA DASAR (PETA JARINGAN JALAN)
 PETA ADMINISTRASI
 PETA TATA GUNA LAHAN

 PETA JARINGAN TRAYEK/JARINGAN LINTAS

 KOTA A DALAM ANGKA

 JUMLAH PENDUDUK
 JUMLAH USIA PRODUKTIF
 JUMLAH KENDARAAN
 DLL
 KEBIJAKAN TRANSPORTASI DAN RENCANA TATA
GUNA LAHAN ( RUTR, RTRW
 STUDI TERDAHULU (BILA ADA)
 PETA TATA GUNA LAHAN (LAND USE)

06
07

02
01 11
09
9
05
10

08
04
03

pemukiman
perdagangan
pemerintahan
pendidikan 12

daerah terbuka
LEGENDA :

Budaya
Campuran Perdagangan dan Pemukiman
Depo Pertamina
Gereja
Konservasi
Masjid
Olah Raga dan Rekreasi
Pasar
Perdagangan dan Jasa
Perdagangan
Perguruan Tinggi
Perkantoran
Permukiman
Puskesmas
Retarding Basin
Rumah Sakit
SD
SMA
SMP
Stasiun Kereta Api
Taman
Tempat Pemakaman Umum
 SURVEY TATA GUNA LAHAN
 MEMBUAT TATA GUNA LAHAN
 MENYIAPKAN PETA DASAR
 MEMBUAT ZONA BERDASARKAN BATAS ADMINISTRASI (PER-
KELURAHAN)
 MEMBAGI KELOMPOK
 OBSERVASI KE LAPANGAN
 MENCATAT DAN MENGAMBIL GAMBAR DENGAN KAMERA
 WAWANCARA DI BAPPEDA DAN WAWANCARA PENDUDUK
 MENGGAMBAR PETA TATA GUNA LAHAN

 UPDATE PETA TATA GUNA LAHAN EXISTING

 MENYIAPKAN PETA TATA GUNA LAHAN
 MEMBUAT ZONA BERDASARKAN BATAS ADMINISTRASI
 MEMBAGI KELOMPOK
 OBSERVASI KE LAPANGAN
 MENCATAT DAN MENGAMBIL GAMBAR DENGAN KAMERA
 WAWANCARA DI BAPPEDA DAN WAWANCARA PENDUDUK
 UPDATING PETA TATA GUNA LAHAN
 TARGET DATA

 POLA PENGGUNAAN LAHAN

 POTENSIAL BANGKITAN PERJALANAN
 POTENSIAL TARIKAN PERJALANAN
 GAMBARAN POLA PERJALANAN
BERDASARKAN PUSAT BANGKITAN
PERJALANAN DAN PUSAT TARIKAN
PERJALANAN
PETA ZONA LALU LINTAS

 SETELAH MENENTUKAN WILAYAH STUDI MAKA

LANGKAH BERIKUTNYA ADALAH MEMBUAT PETA
ZONA LALU LINTAS
 ZONA LALU LINTAS ADALAH BAGIAN TERKECIL DARI
WILAYAH STUDI DIMANA PERMINTAAN DAN
PENAWARAN (DEMAND & SUPPLY) TRANSPORTASI
DAPAT TERWAKILI
 ZONA INTERNAL ADALAH ZONA DI DALAM WILAYAH
STUDI DAN ZONA EKSTERNAL ADALAH ZONA DI LUAR
WILAYAH STUDI
 UKURAN ZONA TERGANTUNG DARI UKURAN
WILAYAH STUDI
 ZONA LALU LINTAS PERLU DIBUAT UNTUK
MEMUDAHKAN ANALISIS POLA PERJALANAN DI
SUATU WILAYAH STUDI
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ZONA

 GUNAKAN ZONA PADA STUDI SEBELUMNYA

 DAPAT MENGHUBUNGKAN ANTARA DATA TATA
GUNA LAHAN DAN DATA PERJALANAN
 DAPAT DILAKUKAN PEMBEBANAN JALAN DENGAN
MENGASUMSIKAN PERJALANAN DI MULAI PADA
PUSAT ZONA (CENTROID)
 SEMAKIN KECIL ZONA, TINGKAT KETELITIAN
ANALISIS SEMAKIN TINGGI, TINGKAT KESULITAN
PENGOLAHAN DATA JUGA TINGGI
 BATAS ZONA BIASANYA DIGUNAKAN BATAS
ADMINISTRASI UNTUK KEMUDAHAN MENDAPATKAN
DATA KEPENDUDUKAN
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN ZONA

 BERSIFAT HOMOGEN SESUAI TATA GUNA

LAHANNYA, UNTUK PEMUKIMAN DAPAT DIBEDAKAN
ANTARA PEMUKIMAN BERPENDAPATAN TINGGI DAN
RENDAH
 CUKUP KECIL UNTUK MEMUNGKINKAN PENETAPAN
POLA PERMINTAAN ANGKUTAN NAMUN CUKUP
BESAR UNTUK MENDAPATKAN SAMPEL DATA YANG
SECARA STATISTIK DAPAT DIPERCAYA
 MEMUNGKINKAN UNTUK MENGKAJI LALU LINTAS DI
KORIDOR UTAMA DAN WILAYAH PENGARUH
KORIDOR TERSEBUT
 BATAS-BATAS ZONA HARUS MEMOTONG JALAN-
JALAN UTAMA SEHINGGA ARUS LALU LINTAS ANTAR
ZONA DAPAT DIUKUR
PENETAPAN PUSAT ZONA (CENTROID)

 PUSAT ZONA HARUS BERADA DI JALAN UTAMA

YANG ADA DALAM ZONA
 PUSAT ZONA HARUS DAPAT MEWAKILI SEMUA
PERGERAKAN PENDUDUK YANG ADA
 SEDAPAT MUNGKIN PUSAT ZONA BERADA DI
TENGAH ZONA
 PETA JARINGAN JALAN

Jalan arteri
8
Jalan Kolektor 7
Jalan Lokal

3
PETA ZONA LALU LINTAS
1 9
CBD

4
11

10
TAHAPAN PROSES PERENCANAAN
TRANSPORTASI
(PEMBUATAN MODEL TRANSPORTASI)
 TRIP GENERATION (BANGKITAN PERJALANAN)
JUMLAH PEJALANAN YANG DIBANGKITAN DARI SUATU
AREA ATAU ZONA
 TRIP DISTRIBUTION (DISTRIBUSI PERJALANAN)
JUMLAH PERJALANAN YANG DISEBARKAN DARI ZONA
ASAL KE TUJUAN (ORIGIN TO DESTINATION)
 MODAL SPLIT
JENIS MODA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN
PERJALANAN
 TRIP ASSIGNMENT
RUTE-RUTE (JALAN-JALAN MANA) YANG DIGUNAKAN
DALAM MELAKUKAN PERJALAN
TRIP GENERATION (BANGKITAN PERJALANAN)
 MENGETAHUI BERAPA BESAR PERJALANAN YANG
DIBANGKITKAN DAN DITARIK OLEH SUATU ZONA
DALAM SATUAN PERJALANAN ORANG DAN
PERJALANAN KENDARAAN
 MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BANGKITAN PERJALANAN
 MEMBUAT PERSAMAAN REGRESSI BANGKITAN
PERJALANAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMPREDIKSI BANGKITAN PERJALANAN DI MASA
DATANG
TRIP DISTRIBUTION

 MENGETAHUI TUJUAN PERJALANAN YANG

DIBANGKITKAN OLEH SUATU ZONA
 DAPAT MEMBUAT TABEL MATRIK ASAL TUJUAN
(ORIGIN DESTINATION MATRIX)
 DAPAT MEMPREDIKSI JUMLAH PERJALANAN PADA
TIAP SEL MATRIK ASAL TUJUAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI:
 MODEL RATA-RATA
 MODEL FURNESS
 MODEL FRATAR
 MODEL DETROIT
 MODEL GRAVITY