Anda di halaman 1dari 13

Percobaan I

RESISTANSI DAN HUKUM OHM


RONI PARDAMEAN(13117106)
Asisten : khansa salsabila suhaini (13116046)
Tanggal Percobaan : 20/09/2018
EL2103 Praktikum rangkaiaan elektrik 1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

ABSTRAK I = Arus yang mengalir pada Rangkaian (Ampere)

Abstrak-pada praktikum ini ialah melakukan penggunaan R = Hambatan / Resistansi yang terdapat pada rangkaian
hokum OHM pada rangkaian seri dan paralel dan juga
(Ohm).
mengajarkan pemahaman tentang transformasi y-∆ atau juga ∆-
yyang berguna untuk memudahkan perhitungan rangkaian yang
bukan seri ataupu paraleldan kami belajar menganalisis
keuntungan dan relemahan dari rangkaian seri dan paralel
Kode warna resistor berbentuk pita bewarna yg
Kata kunci : Hukum ohm,seri, dan parallel resisitor. mengitari tubuh resistor. Sistem kode warna ini pengembang
pertamanya oleh Amerika Radio Manufacturers Association
I .PENDAHULUAN
(RMA) dan perkumpulan pabrik radio Eropa, yg dibentuk di
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang befungsi
untuk mengahambart ataupun mengatur arus pada sebuah awal th 1920 an. Kelompok tersebut merubah namanya di
rangkaianelektronika. Satuan dari resistor sendiri adalah ohm tahun 1957 menjadi EIA (Elekctronic Industries Alliance),
yang di lambangkan dengan omega (Ω)hokum ohm salah satu
ilmu dasar dalam ilmu elektronika untuk itu dalam praktikum serta mempubilkasikan sistem tersebut sbg standar EIA -RS-
ini kami di tuntut untuk memahami hokum ohm pada sebuah 279.
rangkaian seri maupun parallel dan juga mampu
mengaplikasikannya saat praktikum dilaksanakan. Sistem kode warna Resistor terbagi menjadi 3, yakni 4 pita,

II . LANDASAN TEORETIS 5 pita dan 6 pita.

Menurut Durbin (2005) Hukum Ohm adalah suatu pernyataan


bahwa besar arus listrikyang mengalir melalui sebuah A.SISTEM KODE WARNA 4 PITA PADA RESISTOR
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial
yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar
dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya
tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial
yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak
selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah Source image : https://tinyurl.com/y9eoqy5w
"hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.Secara
Keterangan:
matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :
• Pita ke-1 & Pita ke-2 ialah nilai tahanan dengan dua
V = I . R ..........(1) keterangan :
angka.
V = Tegangan Yang mengalir pada Rangkaian (Volt)
• Pita ke-3 ialah perkalian desimal. Jumlah nol dibelakang • Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian
angka kedua. seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya

• Pita ke-4 adalah nilai toleransi penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus
yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan

Tabel Kode Warna Resistor beban dalam rangkaian.

• Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak


terhubung atau putus, aliran arus terhenti.

Prinsip dalam rangkaian seri :

• Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap


hambatan serinya.

• Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar


kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus totalnya,

• Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-


beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap
Source Image : https://tinyurl.com/y8lgxa5j hambatannya sama dengan tegangan totalnya.
V total = V1 + V2 +.. Vn
I total = I1 = I2 =…. I n
R total = R1 + R2 + ... Rn
Contoh :
Pita ke-1 bewarna hijau, pita ke-2 bewarna biru, pita ke-3 Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih
bewarna perak, dan pita ke-4 bewarna emas. dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam
Maka nilainya ialah 0,56 Ω, dgn toleransi 5% kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik
dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian
B➢ RANGKAIAN SERI DAN PARAREL dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian

Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang yang lain.

dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian Pararel


Rangkaian Seri

Source image : https://tinyurl.com/ycebwfp2

1) Sifat-sifat Rangkaian Seri


• Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. Source image : https://tinyurl.com/yam8o8fo

• Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri 2) Sifat-sifat Rangkaian Paralel
jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan • Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri tegangan sumber.
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
• Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah
rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.

• Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian


parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu
arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian
Source image : https://tinyurl.com/yakp7vpp
parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam
rangkaian.)
untuk melakukan transformasi Star (Υ) ke Delta (∆),
• Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus,
menggunakan rumus:
arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut.
Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Prinsip dalam rangkaian paralel :

• Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan


seper tiap-tiap hambatan paralelnya.

• Kuat arus dalam percabangannya berbedabeda dan


perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding
terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap Source image : https://tinyurl.com/ybujrznf
percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap
percabangannya sama dengan kuat arus totalnya. Atau sebaliknya untuk melakukan transformasi Delta (∆) ke
Star (Υ), menggunakan rumus:
• Beda potensial/tegangan tiap-tiap percabangannya tetap
dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan
tegangan totalnya.

V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n

C➢ TRANSFORMASI Y-∆
Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan
tertentu saat dianalisis ternyata bukan merupakan hubungan
seri ataupun hubungan paralel yang telah kita pelajari
sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut
membentuk hubungan star atau bintang atau rangkaian tipe III. METODOLOGI
Y, ataupun membentuk hubungan delta atau segitiga atau Alat dan Bahan
rangkaian tipe ∆, maka diperlukan transformasi baik dari star -sumber tegangan DC (1 buah)
-multimeter (1 buah)
ke delta ataupun sebaliknya.
• Resistor 1 Ω, 56 Ω, 330 Ω, 390 Ω,
470Ω, 680 Ω, 820 Ω, 3.3 kΩ, 4.7 kΩ,
100 kΩ, 470 kΩ (1 Buah)
• BreadBoard (1 Buah)
• (6 Buah Kabel Banana-BNC, 5 Buah kabel
Jumper). 3.paralel

Rangkailah 3 resistor
Hitung nilai resistansi
R1=330 ohm R2=3,3
A. Langkah Kerja total di titik yang di
kilo ohm R3=4,7 kilo
tentukan
ohm seagai paralel
-menghitung nilai resistansi pada setiap resistor

Hitung nilai
Ambillah 10 buah resistansi dengan Ukurlah nilai
resistor warna resistansi pada titik
yang ditentukan
dengan multimeter

Hitung resistansi
Catat pada BCP
menggunakan
anda 4.kombinasi
multimeter

Rangkailah 6 resistor Hitung nilai resistansi


menggunakan seri total pada titik yang
-rangkaian seri parael dan paralel di tentukan

1.seri

Rangkai 3 resistor Hitunglah resistansi Hitung nilai


Catat semua hasil
R1=330 ohm R2=390 tota dari rangkaian resistansi pada
yang di dapat pada
ohm R3=680 ohm teresbut titikyang ditentukan
table yang di
menggunakan
tentukan
multimeter

Hitunglah nilai
Hitunglah nilai Rtot resistansi dari tiap
Menggunakan resistor menggunakan -tranformasi y-∆
multimeter multimeter

Rangkailah 4 Hitunglah nilai


2.paralel reistor R1=330 resistansi
ohm, R2=390 menggunakan
Hitunglah resistasi ohm R3=680ohm rumus y-∆
Rangkailah 5 resistor
dari titik yang di R4=820 ohm
yang telah di tentukan
tentukan R5=470ohm

Hitug Hitunglah nilai


menggunakan ∆-y resistansi
Hitungah nilai dan multimeter
Uurlah nilai masing- mengguanakn
resistansi pada titik dan catat hasilnya multimeter
yang di tentukan masing resistor
pada table yang di
melalaui multimeter tentukan
-pembagi arus dan tegangan

Sambungkain
Rangkailah 5 resistor Rangkailah 6 resistor
rangkaian dengan Sambungkan
yang di tentukan yang di tentukan
sumber tegangan rangkaian dengan
hubungan seri dan
power suply
paralel

Hitunglah nilai Hitung besar


tegangan pada titik
tegangan di titik yang Hitunglah nilai
yang di tentukan di tentukan tegangan pada titik Hitung besar
menggunakan
yang di tentukan tegangan di titik yang
multimeter
menggunakan di tentukan
multimeter

Rangkai 3 resistror Sambungkan


dengan hubungan rangkaian dengan
paralel power suply Hitung besar arus
masing-masing
Hitung nilai arus resistor
masing-masing pada menggunakan
tiap resistor multimeter dan catat
Hitung besar arus pada tabel
Hitung nilai arus
masing-masing
masing-masing pada
resistor menggunakan
tiap resistor
multimeter
IV.HASIL DAN ANALISIS
A-menghitung nilai resistansi

Pada percobaab menghitug nilai resistansi menurut gelang warna kami mendapatkan hasil seperti britkut.

NILAI RESISTOR

perhitungan pengukuran
NO. resitor warna
Ω Max Min toleran
(Ω) (Ω) si
1 56 Ω Hijau,biru, 56x = 56 Ω 58,8 Ω 53,2 Ω 5% 55,476 Ω
hitam,emas
2 680 Ω Biru,abu- 68x =680Ω 714Ω 646Ω 5% 67,619 Ω
abu,coklat,
emas
3 820 Ω Abu- 82x = 820 Ω 861Ω 779 Ω 5% 797,628 Ω
abu,merah,coklat
,emas
4 390 Ω Orane,putih,cokl 39x = 390Ω 409,5Ω 370,3Ω 5% 385,501 Ω
at,emas
5 330 Ω Orane- 33x = 330Ω 346,5Ω 313,5Ω 5% 324,193 Ω
orane,coklat,ema
s
6 470 kΩ Kuning,ungu,kun 47x = 470Ω 493,5Ω 446,5Ω 5% 487,031 kΩ
ig,emas
7 100 kΩ Coklat,hitam,cok 10x = 100Ω 105 kΩ 95 kΩ 5% 94,493 kΩ
lat,emas
8 3,3 kΩ Orange,orange,m 33x = 3300Ω 3465Ω 3135Ω 5% 3,289 kΩ
eraht,emas
9 470 Ω Kunign,ungu,cok 47x = 470Ω 493,5Ω 446,5Ω 5% 492,976 Ω
lat,emas
10 4,7 kΩ Kunign,ungu,me 47x = 4700Ω 4935Ω 4465Ω 5% 4641 Ω
rah,emas

Setelah melihat data di atas yaitu percobaan menghitung nilai resistor denan melihat warna , angka yang di dapatkan dalam
pengukuran masih dalam angka toleransi .jadi bisa di katakana kalau pengukuran yang kami lakukan itu benar

B. Rangkaian Seri Pararel


Kemudian setelah itu kami melakukan praktikum menghitung nilai resistansi dengan rangkaian seri,parallel,
dan kombinasi,
-Seri 1

Rtotal = 330 + 390 + 680 = 1400 Ω

-Seri 2

Rac = 56 + 390 = 446 Ω ; Rbe = 390 + 330 + 3300 = 4020 Ω


Rcf = 330 + 3300 + 680 = 4310 Ω ; Raf = 56 + 390 + 330 + 3300 + 680 = 4756 Ω

-Pararel

Rad = Rbd = Rcd = 1/(1/330 + 1/3700 + 1/4700) = 282 Ω

-Kombinasi

Rcd = R3 + R6 = 1500 Ω ; Rcd = 1/(1/1500 + 1/390) = 309,5 Ω


Rbd = ((1500 || 390) + 3300) || 330 = 302,3 Ω ; Rad = Rbd + 4700 = 5002,3 Ω
NILAI RESISTANSI

NO Rangkaian Titik
Perhitungan Pengukuran (Ω)
(Ω)
1 Seri 1 a–b 1400 1388
a–c 446 441,432
b–e 4020 3965
2 Seri 2 c–f 4310 4257
4707
a–f 4756

a–d 282 307,233


3 Pararel b–d 282 239,885
c–d 282 293,527
c–d 309,5 266,26
Kombinas
4 b–d 302,3 3510
i
a–d 5002,3 8151

Setelah melakukan praktikum ini dan melihat datanya seperti di atas kami melihat ada perbedaan di antara
ketiga rangkaian tersebut yaitu di seri resistansi totalnya makin besar dan di rangakaian parallel resistansi totalnya
lebih kecil daripada resistansi masing-masing resistor. Ini memang sesuai teori dimana memang pada rangkaian seri
komponennya di susun secara seri atau satu jalur jadi arus yang lewat sama besar pada masing-masing komponen
yang akan menyebabkan penurunan arus sedangkan pada rangkaian parallel arus masing-masing cabang
tergantung pada besar tahanan tiap tiap resistor yang akan menyebabkan tegangan terbagi karena tahanan total
mengecil maka mengakibatkatkan arus total akan lebih besar .sedangkan pada rangkaian seri arus total a kan
mengecz

C.Transformasi y-∆

Setelah itu kami melakukan percobaan dengan konsep transformasi y-∆


Untuk menghitung a – b kita harus Memakai Transformasi ada 2 cara Transformasi, yaitu Y-∆ atau ∆-Y.
Cara 1 (∆-Y)

R3 = (390 x 470) / (390 + 470 + 680) = 183300 / 1540 = 119,02 Ω


R2 = (470 x 680) / 1540 = 207,532 Ω
R3 = (390 x 680) / 1540 = 172,2 Ω

Rab = ((330 + 172,2) || (820 + 207,5) + 119,02 = 337,32 + 119,02 = 456,34 Ω

Cara 2 (∆-y)

R3 = (330 x 680 + 330 x 390 + 390 x 680) / 680 = 618300 / 680 = 909,2 Ω
R1 = 618300 / 330 = 1873,6 Ω
R2 = 618300 / 390 = 1585.38 Ω
Rab = 456,92 Ω

NILAI RESISTANSI
NO Transformasi
Perhitungan (Ω) Pengukuran (Ω)

1 Y-∆ 456,34 452,673,8 Ω

2 ∆-Y 456,92 452,673,8 Ω


Di percobaan ini angka dari perhitungan dan pengukuran bisa di bilang tidak jauh beda. Jadi bisa di
bilang pengukuran yang kami lakukan baik..

D.Pembagi arus dan tegangan

ercobaan kali ini kami mencoba Menghitung Arus dan Tegangan pada sebuah

Rangkaian. Seri

Loop
-12 + 56I + 390I + 330I + 470I + 680I = 0
1926I = 12
I = 12/1926
I = 6,23 mA
V1 = I x R1 = 0,348 V ; V3 = I x R3 = 2,055 V ; V5 = I x R5 = 4,236 V : V2 = I x R2 = 2,437 V ; V4 = I x R4 =
2,928 V
Vac = I x (96 + 390) = 2,778 V ; Vef = I x (330 + 470 + 680) = 9,22 V ; Vbc = I x (390 + 330 + 470) =
7,413 V Vaf = I x (56 + 390 + 330 + 470 + 680) = 11,998 V

-Pararel

I1 = V/R1 = 5/330 = 15,151 mA ; I2 = V/R2 = 5/470 = 10,638 mA ; I3 = V/R3 = 5/680 =

7,352 mA V1 = V2 = V3 = 5 Volt -> Karena Pararel, Jadi Tegangan Sama.


- Kombinasi

Ibd = 1,709 mA ; Icd = 0,574 uA ; Iad = 2,434 mA


(((1300 || 390) + 470) || 330) + 470
(770 || 330) + 4700 = 4931 Ω
I = V/Req = 12/4931 = 2,433 mA
Vcd = 0,204 mV ; Vbd = (1,709 x 10^-3) x 330 = 0,56 V ; Vad = 12 Volt.

Data perhitungan
no rangkaian Tegangan (v) Arus (mA)
1 Seri R1 R2 R3 R4 R5
0,348 2,420 2,060 2,907 4,252
a-c b-c c-f a-f 6,23

2,778 7,413 9,220 11,998


2 Parallel R1=R2=R3=51 R1 R2 R3
14,151 10,638 7,325
3 kombinasi c-d b-d a-d c-d b-d a-d
0,204 0,56 12 0,574 0001709 2,434
Data pengukuran
no rangkaian Tegangan (v) Arus (mA)
1 Seri R1 R2 R3 R4 R5
0,339 2,4 2,049 2,881 4,197
a-c b-c c-f a-f 6,23
2,778 7,394 9,193 11,972
2 Parallel R1=R2=R3=51 R1 R2 R3
14,151 10,638 7,325
3 kombinasi c-d b-d a-d c-d b-d a-d
225,58 mV 564,889 mV 11,989 0,002 0,002 0,002

Dari data di atas kita bisa melihat seperti yang Resistor tersebut tidak sepenuhnya
percobaan seri parallel dimana di rangkaian seri sama dengan perhitungan, karena
arus total mengecil dari pada arus tiap barang elektronik tidak ada yang

komponen dan di rangkaian parallel arus total sepenuhnya ideal.

semakin besar.dan disini kami mendapatkan • Salah satu pembeda Seri dan Pararel
ada beberapa data yang jauh dari perkiraan hal ialah susunannya. Kalau Seri itu
ini bisa terjadi oleh beberapa sebab susunannya beruntun, sedangkan
seperti:kondisi alat yang digunakan, keadaan Pararel Bertingkat. Sifat nya kalau Seri
dalam lab., dan di akibatkan oleh kesalan mati satu maka mati semua, Kalau
praktikan itu sendiri.dan juga pada arus Pararel tidak
kombinasi kami tidak menghitungnya pada • Transformasi Y-∆ digunakan untuk

arus karena saat praktikum terjadi kami supaya kita bisa menghitung nilai

menggangap bahwa arus di kombinasi akan sebuat Hambatan jika Rangkaian

sama. Bukan Pararel dan Bukan Seri.

Berdasarkan Hukum Ohm dan Hukum


Kirchoff, maka kita dapat mengetahui dan
V.KESIMPULAN menyelidiki. Adanya arus maupun tegangan
dalam suatu rangkaian dengan beberapa
• Resistor yang disusun secara Pararel,
Tahanan. Analisa ini pakai Rangkaian yang
memiliki nilai yang sama pada setiap Linier, walaupun hal tersebut juga berlaku pada
sumber Bolak – Balik
jalur nya.

• Kita dapat menghitung nilai sebuah


resistor dengan cara mengindetifikasi
VI.REFERENSI
warna gelang yang tertera pada resistor
tersebut. Hanya saja ketika di ukur
• Hayt, W.1991. rangkaian elektrik edisi ke enam edition.New york: The McGraww-

jilid 1, Jakarta:Erlangga HillCompanies,inc

• Lesmono,D. 2012. Petunjuk Praktikum Fisika


Dasar. Universitas Jember

• Alexander, Charles k; sadiku, Matthew N.O.


2009 fundamentals of electric circuit four

Anda mungkin juga menyukai