Abstrak-pada praktikum ini ialah melakukan penggunaan R = Hambatan / Resistansi yang terdapat pada rangkaian
hokum OHM pada rangkaian seri dan paralel dan juga
(Ohm).
mengajarkan pemahaman tentang transformasi y-∆ atau juga ∆-
yyang berguna untuk memudahkan perhitungan rangkaian yang
bukan seri ataupu paraleldan kami belajar menganalisis
keuntungan dan relemahan dari rangkaian seri dan paralel
Kode warna resistor berbentuk pita bewarna yg
Kata kunci : Hukum ohm,seri, dan parallel resisitor. mengitari tubuh resistor. Sistem kode warna ini pengembang
pertamanya oleh Amerika Radio Manufacturers Association
I .PENDAHULUAN
(RMA) dan perkumpulan pabrik radio Eropa, yg dibentuk di
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang befungsi
untuk mengahambart ataupun mengatur arus pada sebuah awal th 1920 an. Kelompok tersebut merubah namanya di
rangkaianelektronika. Satuan dari resistor sendiri adalah ohm tahun 1957 menjadi EIA (Elekctronic Industries Alliance),
yang di lambangkan dengan omega (Ω)hokum ohm salah satu
ilmu dasar dalam ilmu elektronika untuk itu dalam praktikum serta mempubilkasikan sistem tersebut sbg standar EIA -RS-
ini kami di tuntut untuk memahami hokum ohm pada sebuah 279.
rangkaian seri maupun parallel dan juga mampu
mengaplikasikannya saat praktikum dilaksanakan. Sistem kode warna Resistor terbagi menjadi 3, yakni 4 pita,
• Pita ke-4 adalah nilai toleransi penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus
yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang yang lain.
• Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri 2) Sifat-sifat Rangkaian Paralel
jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan • Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri tegangan sumber.
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
• Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah
rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
C➢ TRANSFORMASI Y-∆
Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan
tertentu saat dianalisis ternyata bukan merupakan hubungan
seri ataupun hubungan paralel yang telah kita pelajari
sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut
membentuk hubungan star atau bintang atau rangkaian tipe III. METODOLOGI
Y, ataupun membentuk hubungan delta atau segitiga atau Alat dan Bahan
rangkaian tipe ∆, maka diperlukan transformasi baik dari star -sumber tegangan DC (1 buah)
-multimeter (1 buah)
ke delta ataupun sebaliknya.
• Resistor 1 Ω, 56 Ω, 330 Ω, 390 Ω,
470Ω, 680 Ω, 820 Ω, 3.3 kΩ, 4.7 kΩ,
100 kΩ, 470 kΩ (1 Buah)
• BreadBoard (1 Buah)
• (6 Buah Kabel Banana-BNC, 5 Buah kabel
Jumper). 3.paralel
Rangkailah 3 resistor
Hitung nilai resistansi
R1=330 ohm R2=3,3
A. Langkah Kerja total di titik yang di
kilo ohm R3=4,7 kilo
tentukan
ohm seagai paralel
-menghitung nilai resistansi pada setiap resistor
Hitung nilai
Ambillah 10 buah resistansi dengan Ukurlah nilai
resistor warna resistansi pada titik
yang ditentukan
dengan multimeter
Hitung resistansi
Catat pada BCP
menggunakan
anda 4.kombinasi
multimeter
1.seri
Hitunglah nilai
Hitunglah nilai Rtot resistansi dari tiap
Menggunakan resistor menggunakan -tranformasi y-∆
multimeter multimeter
Sambungkain
Rangkailah 5 resistor Rangkailah 6 resistor
rangkaian dengan Sambungkan
yang di tentukan yang di tentukan
sumber tegangan rangkaian dengan
hubungan seri dan
power suply
paralel
Pada percobaab menghitug nilai resistansi menurut gelang warna kami mendapatkan hasil seperti britkut.
NILAI RESISTOR
perhitungan pengukuran
NO. resitor warna
Ω Max Min toleran
(Ω) (Ω) si
1 56 Ω Hijau,biru, 56x = 56 Ω 58,8 Ω 53,2 Ω 5% 55,476 Ω
hitam,emas
2 680 Ω Biru,abu- 68x =680Ω 714Ω 646Ω 5% 67,619 Ω
abu,coklat,
emas
3 820 Ω Abu- 82x = 820 Ω 861Ω 779 Ω 5% 797,628 Ω
abu,merah,coklat
,emas
4 390 Ω Orane,putih,cokl 39x = 390Ω 409,5Ω 370,3Ω 5% 385,501 Ω
at,emas
5 330 Ω Orane- 33x = 330Ω 346,5Ω 313,5Ω 5% 324,193 Ω
orane,coklat,ema
s
6 470 kΩ Kuning,ungu,kun 47x = 470Ω 493,5Ω 446,5Ω 5% 487,031 kΩ
ig,emas
7 100 kΩ Coklat,hitam,cok 10x = 100Ω 105 kΩ 95 kΩ 5% 94,493 kΩ
lat,emas
8 3,3 kΩ Orange,orange,m 33x = 3300Ω 3465Ω 3135Ω 5% 3,289 kΩ
eraht,emas
9 470 Ω Kunign,ungu,cok 47x = 470Ω 493,5Ω 446,5Ω 5% 492,976 Ω
lat,emas
10 4,7 kΩ Kunign,ungu,me 47x = 4700Ω 4935Ω 4465Ω 5% 4641 Ω
rah,emas
Setelah melihat data di atas yaitu percobaan menghitung nilai resistor denan melihat warna , angka yang di dapatkan dalam
pengukuran masih dalam angka toleransi .jadi bisa di katakana kalau pengukuran yang kami lakukan itu benar
-Seri 2
-Pararel
-Kombinasi
NO Rangkaian Titik
Perhitungan Pengukuran (Ω)
(Ω)
1 Seri 1 a–b 1400 1388
a–c 446 441,432
b–e 4020 3965
2 Seri 2 c–f 4310 4257
4707
a–f 4756
Setelah melakukan praktikum ini dan melihat datanya seperti di atas kami melihat ada perbedaan di antara
ketiga rangkaian tersebut yaitu di seri resistansi totalnya makin besar dan di rangakaian parallel resistansi totalnya
lebih kecil daripada resistansi masing-masing resistor. Ini memang sesuai teori dimana memang pada rangkaian seri
komponennya di susun secara seri atau satu jalur jadi arus yang lewat sama besar pada masing-masing komponen
yang akan menyebabkan penurunan arus sedangkan pada rangkaian parallel arus masing-masing cabang
tergantung pada besar tahanan tiap tiap resistor yang akan menyebabkan tegangan terbagi karena tahanan total
mengecil maka mengakibatkatkan arus total akan lebih besar .sedangkan pada rangkaian seri arus total a kan
mengecz
C.Transformasi y-∆
Cara 2 (∆-y)
R3 = (330 x 680 + 330 x 390 + 390 x 680) / 680 = 618300 / 680 = 909,2 Ω
R1 = 618300 / 330 = 1873,6 Ω
R2 = 618300 / 390 = 1585.38 Ω
Rab = 456,92 Ω
NILAI RESISTANSI
NO Transformasi
Perhitungan (Ω) Pengukuran (Ω)
ercobaan kali ini kami mencoba Menghitung Arus dan Tegangan pada sebuah
Rangkaian. Seri
Loop
-12 + 56I + 390I + 330I + 470I + 680I = 0
1926I = 12
I = 12/1926
I = 6,23 mA
V1 = I x R1 = 0,348 V ; V3 = I x R3 = 2,055 V ; V5 = I x R5 = 4,236 V : V2 = I x R2 = 2,437 V ; V4 = I x R4 =
2,928 V
Vac = I x (96 + 390) = 2,778 V ; Vef = I x (330 + 470 + 680) = 9,22 V ; Vbc = I x (390 + 330 + 470) =
7,413 V Vaf = I x (56 + 390 + 330 + 470 + 680) = 11,998 V
-Pararel
Data perhitungan
no rangkaian Tegangan (v) Arus (mA)
1 Seri R1 R2 R3 R4 R5
0,348 2,420 2,060 2,907 4,252
a-c b-c c-f a-f 6,23
Dari data di atas kita bisa melihat seperti yang Resistor tersebut tidak sepenuhnya
percobaan seri parallel dimana di rangkaian seri sama dengan perhitungan, karena
arus total mengecil dari pada arus tiap barang elektronik tidak ada yang
semakin besar.dan disini kami mendapatkan • Salah satu pembeda Seri dan Pararel
ada beberapa data yang jauh dari perkiraan hal ialah susunannya. Kalau Seri itu
ini bisa terjadi oleh beberapa sebab susunannya beruntun, sedangkan
seperti:kondisi alat yang digunakan, keadaan Pararel Bertingkat. Sifat nya kalau Seri
dalam lab., dan di akibatkan oleh kesalan mati satu maka mati semua, Kalau
praktikan itu sendiri.dan juga pada arus Pararel tidak
kombinasi kami tidak menghitungnya pada • Transformasi Y-∆ digunakan untuk
arus karena saat praktikum terjadi kami supaya kita bisa menghitung nilai