Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Pengertian Evaluasi Hasil Belajar


Bloom, et. al (1971): evaluasi adalah pengumpulan kenyataan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan yang terjadi pada
siswa.
Stufflebeam, et. al (1971): evaluasi adalah merupakan proses
menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang
berguna untuk melakukan alternatif keputusan.
Sax (1980: 18) evaluasi: adalah suatu proses untuk sebuah
pertimbangan atau keputusan tentang sesuatu yang dibuat
berdasarkan berbagai macam pengamatan, latar belakang, dan
keahlian evaluator.
Kaufman dan Thomas (1980: 9) evaluasi: adalah suatu tujuan
dalam penggunaan tes dan pengukuran.
Winkel (1986: 48), setiap macam kegiatan belajar yang
menghasilkan suatu perubahan yang khas disebut hasil belajar,
Hasil belajar yang dicapai siswa nampak pada suatu prestasi
yang ditunjukkan dengan hasil unjuk kerja yang bisa dilihat dan
diukur.
Hasil belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku
seseorang dimana indikator keberhasilannya dapat diukur
dengan tes sesuai dengan kompetensi yang dipelajari, baik yang
berupa pengetahuan atau keterampilan, untuk pengetahuan
ditunjukkan dari informasi yang tersimpan dalam pikiran,
sedangkan keterampilan ditunjukan oleh aksi atau reaksi yang
dilakukan seseorang dalam mencapai tujuan (Romiszowski
1981: 241).
Tujuan pendidikan kejuruan adalah membekali siswa agar
memiliki kompetensi dalam bidang kejuruan tertentu sehingga yang
bersangkutan mampu bekerja (memiliki kinerja) demi masa depan
dan untuk kesejahteraan Bangsa.
Secara umum dapat dibedakan dua jalur pendidikan kejuruan:
a. Pendidikan kejuruan akademis yang ditempuh di PT.
b. Pendidikan kejuruan non akademis, yaitu pendidikan yang lebih
menekankan keterampilan praktis, tidak begitu mendalam dalam
pengetahuan teori, tetapi tetap berdasarkan pada pengetahuan
ilmiah.
Untuk mengikuti pendidikan kejuruan akademis diperlukan
ijasah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
Untuk mengikuti pendidikan kejuruan non akademis yang
berorientasi praktik paling tidak siswa berasal dari Sekolah
Menengah Pertama.
Dari ketiga pengertian tersebut dapatlah dimengerti bahwa di
dalam suatu evaluasi hasil belajar terkandung adanya suatu
pengukuran dan juga adanya suatu penilaian tentang ketercapaian
prestasi siswa pada pembelajaran.

Tes
Pengukuran Alat Pengukur
Non Tes
Evaluasi Prestasi Pembl.
Hasil Siswa
Belajar
Penilaian Cara Penilaian
Pengukuran: adalah membandingkan sesuatu
dengan suatu ukuran yang pasti.
Penilaian: adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu yang telah di ukur.
Untuk melakukan pengukuran keberhasilan
siswa dalam belajar diperlukan tes dan alat
pengukur yang lain (lembar observasi, chek list,
dsb.)
Sedangkan untuk menilai dapat dipergunakan
suatu standar/kriteria tertentu (misal: acuan
norma, acuan patokan, dan standar kompetensi
yang lain).
Bentuk/Macam Evaluasi Hasil Belajar:
a. Evaluasi Diagnostik: adalah evaluasi yang digunakan untuk
mendiagnosis kesukaran/kesulitan belajar yang dialami siswa/i,
sehingga nantinya dapat diberi perlakuan yang sesuai.
Pelaksanaan:
-Pada input (calon siswa/i)
-Pada waktu proses
-Pada akhir program
b. Evaluasi penempatan/placement: adalah evaluasi yang
digunakan pada waktu akan menempatkan siswa/i dalam suatu
pemilihan prodi, memasuki kursus, atau penempatan yang lain.
Pelaksanaan:
-Pada waktu masuk/input
-Pada akhir program
c. Evaluasi formatif: adalah evaluasi yang digunakan untuk melihat
sejauh mana kemajuan belajar yang telah dikuasai/dicapai
siswa/i dalam suatu program proses belajar mengajar.
Pelaksanaan:
Disaat program PBM sedang berjalan atau setiap beberapa
materi/kompetensi yang dipelajari.
Materi/SP Materi/SP Materi/SP
Program
EF EF EF
d. Evaluasi sumatif: adalah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui keseluruhan yang telah dikuasai siswa/i dalam PBM.
EF EF

ES
• Pasal 58 ayat 1 UU No. 20 th. 2003 tentang Sisdiknas
menyebutkan: Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh
pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
• Penilaian kelas adalah bentuk kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau
hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran
tertentu.
• Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan dan
penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan.
Dari proses ini diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik
dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang tercantum dalam kurikulum.
• Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan
melalui langkah-langkah: perencanaan, penyusunan alat
penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
• Penialaian kelas dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
unjuk kerja (performance test), penilaian sikap, penilaian
tertulis (paper and pencil test), penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian kumpulan hasil kerja/karya (portofolio) dan
penilaian diri.
• Manfaat Penilaian Kelas
1. Umpan balik bagi perserta didik
2. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
3. Umpan balik bagi guru
4. Masukan guru dalam merancang kegiatan PBM
5. Memberikan informasi bagi orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan
6. Umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas Daerah) dalam
pertimbangan konsep penilaian kelas yang baik untuk
digunakan
Fungsi Penilaian Kelas
1. Memberi informasi pada peserta didik tentang penguasaan
kompetensi yang telah dicapai
2. Membantu peserta didik untuk mengambil keputusan
3. Mendiagnosis kesulitan belajar
4. Menemukan kekurangan PBM
5. Kontrol bagi guru dan sekolah terhadap sarana dan prasarana
Prinsip penilaian kelas
1. Penilaian dilakukan terintergrasi (bersama-sama) dengan PBM
2. Tugas penilaian bermakna berkaitan dengan kehidupan nyata
3. Melakukan strategi berbagai penilaian dalam PBM untuk
menyediakan berbagai informasi hasil belajar peserta didik
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik
5. Mengembangkan sistem pencatatan yang bervariasi dalam
pengamatan kegiatan belajar peserta didik
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi
7. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan dalam bentuk
ulangan harian, tengah semester, dan akhir
TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja
• Penilaian dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian
kompetensi dalam melakukan tugas tertentu, seperti: praktik
mengikir, praktik menyupir, dll.
• Penilaian ini perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Langkah-langkah kinerja yang dilakukan peserta didik
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai
3. Usahakan aspek yang dinilai tidak terlalu banyak, sehingga
mudah diamati
4. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan, agar mudah diamati
Teknik Penilaian Unjuk Kerja
1. Daftar Cek (Chek list)
2. Skala Penilaian (Rating Scale)
B. Penilaian Sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen: afektif, kognitif dan konatif
• Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang
atau penilainnya terhadap obyek
• Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan
seseorang mengenai obyek
• Komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku/
berbuat
Secara umum obyek sikap yang perlu dinilai dalam PBM adalah:
• Sikap terhadap materi pelajaran
• Sikap terhadap guru/pengajar
• Sikap terhadap PBM
• Sikap terhadap nilai-nilai/norma-norma tertentu
• Sikap terhadap lintas kurikulum yang brkaitan dengan diklat
Teknik Penilaian Sikap
• Observasi perilaku
• Pertanyaan langsung
• Laporan pribadi
C. Penilaian Tertulis
• Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes
tertulis. Dalam hal ini soal diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan, sedangkan jawabannya dapat dalam bentuk tulisan,
memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain-lain
Teknik Penilaian
Memberikan soal tes kepada siswa. Bentuk soal ada dua:
1. Memilih jawaban
a. Pilihan ganda
b. Dua piliha (benar-salah, ya-tidak)
c. Menjodohkan
d. Sebab-akibat
2. Memberikan jawaban
a. Isian atau melengkapi
b. Jawaban singkat/pendek
c. Soal uraian/esai
D. Penilaian Proyek
• Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berisi suatu uraian dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian produk
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek:
a. Kemampuan pengelolaan
b. Relevansi
c. Keaslian
Teknik Penilaian Proyek
• Dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek, skala penilaian
(rating scale)
E. Penilaian Produk
• Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam
membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut
Hal yang perlu dinilai dalam penilain produk adalah:
1. Tahap persiapan, meliputi: kemampuan perencanaan, menggali
dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk
2. Tahap pembuatan produk, meliputi: kemampuan menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat dan teknik
3. Tahap penyelesaian, meliputi: kemampuan pembuatan produk,
kegunaan, presisi, keindahan, dsb.
Teknik Penilaian Produk
• Teknik penilaian produk dapat dilakukan dengan cara:
a. Cara analitik: yang dinilai semua aspek dimulai dari persiapan,
pembuatan dan penyelesaian
b. Cara holistik: yang dinilai adalah setelah produk jadi
F. Penilaian Portofolio
• Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dalam periode tertentu.
Jadi selama periode tertentu kemampuan siswa dicatat untuk
dinilai, dengan cara ini baik guru maupun siswa akan dapat
mengetahui perkembangan yang dicapai siswa tersebut.
Teknik Penilaian Portofolio
a. Jelaskan pada siswa penggunan portofolio untuk guru dan siswa
b. Tentukan bersama siswa tentang apa saja yang akan dinilai
c. Kumpulkan dan simpan karya siswa
d. Berilah tanggal dan bulan pelaksanaan dimana kegiatan
dilakukan, sehingga siswa mengetahui perkembangannya
e. Siswa dapat menilai tentang kegiatan yang dilakukan secara
berkesinambungan
f. Apabila hasil penilaian belum sesuai dengan standar
kompetensi, siswa dapat memperbaiki lagi dengan perpanjanjian
tentang jangka waktu yang akan digunakan (misal: 2 minggu),
setelah diperbaiki diserahkan kepada guru.
G. Penilaian Diri
• Penilaian diri adalah suatu penilaian dimana siswa diminta untuk
menilai diri sendirinya berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajari dalam mata pelajaran tertentu
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah ditetapkan. Hasil penilaian
siswa ini dapat digunakan guru sebagai bahan untuk menilai siswa
tersebut.
Jenis Penilaian diri
a. Penilaian langsung dan spesifik, yaitu penilaian secara langsung pada
saat atau setelah melakukan kegiatan
b. Penilaian tidak langsung dan holistik, yaitu penilaian dilakukan dalam
kurun waktu tertentu, dan penilaiannya secara keseluruhan
c. Penilaian sosio afektif, yaitu penilaian terhadap unsur afektif atau
emosional, misalnya siswa diminta untuk membuat tulisan yang
memuat curahan perasaannya terhadap obyek tertentu
Teknik Penilaian
• Penilaian didasarkan pada kriteria yang jelas dan obyektif.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan penilaian diri
b. Menentukan kompetensi atau aspek yang akan dinilai
c. Menentukan kriteria yang akan digunakan
d. Membuat format penilaian (dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek dan skala penilaian)
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri
f. Guru mengkaji hasil penilaian, kemudian mendorong siswa supaya
senantiasa melakukan penilaian secara cermat dan obyektif
g. Guru memberikan balikan tertulis, kemudian guru dan siswa
membahas bersama proses dan hasil penilaian

Anda mungkin juga menyukai