Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)

1.1 Pengertian
Arus Kas Proyek ialah arus kas yang mencakup prakiraan penerimaan dan
pengeluaran dana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek selama jangka waktu
kontrak.
Cash flow atau arus kas adalah penggambaran jumlah kas masuk
(penerimaan kas) dan jumlah kas keluar (pengeluaran kas) dalam suau periode
tertentu. Cash flow adalah arus kas yang masuk dan arus yang keluar perusahaan.
Cash flow merupakan salah satu produk perencanaan, diantara produk perencanaan
yang lain dalam construction planning seperti Time Schedule, Construction
method, Cost Budget (anggaran biaya pelaksanaan). Cash flow adalah alat kendali
arus kas atau pengendalian likuiditas
Inti pengendalian likuiditas adalah selalu mengupayakan agar kondisi
keuangan tidak defisit atau diupayakan sekecil mungkin dan dapat segera diatasi
untuk berubah menjadi surplus.

1.2 Penyusunan Arus Kas


1. Tahap penyusunan transaksi “ Operasional “ yang mencakup penerimaan di
proyek dan pengeluaran di proyek baik yang dilakukan langsung di proyek
maupun di cabang (kantor).
2. Tahap penyusunan transaksi “ Finansial “ yang mencakup penerimaan kredit
dan pelunasan kredit, baik Intern maupun Ekstern.

1.2.1 Tahap Operasional


Menyusun Arus Kas Proyek (AKP) tahap pertama dilakukan oleh Cabang
yang mengelola dan bertanggung jawab atas pengelolaan Proyek. Arus Kas
Proyek tersebut disusun oleh Bagian Keuangan bersama dengan manejer
Proyek/Teknik dan Staf teknik.
Data yang diperlukan dalam menyusun Arus Kas Proyek adalah :
1. Kontrak Borongan yang mencatumkan syarat pembayaran uang
mukad an Termin Proyek.
2. Jadwal Kemajuan Pekerjaan (Progres Schedule)
3. Jadwal Pengadaan Bahan (Material Schedule)
4. Jadwal Pengadaan Alat (Equipment Schedule)
5. Jadwal Pengadaan Tenaga (Manpower Schedule)
6. Perkiraan Pembayaran pada subkontraktor

1.2.2 Tahap Finansial


Transaksi Finansial adalah kebijaksanaan untuk menunjukkan sumber dan
penggunaan dana proyek dari sumber ekstern dan intern perusahaan. Jumlah dana
yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan dana proyek yang terlihat pada sisa
Kas sebelum Finansial. Pengambilan/cicilan Kredit termasuk pembayaran bunga
harus dicantumkan dalam Arus Kas Proyek. Apabila kredit tidak dapat dilunasi
sampai seluruhnya Termin proyek diterima, maka posisi kredit dalam (kumulatip)
akan terlihat pada posisi akhir proyek.

1.3 Unsur Utama Cash Flow


Unsur utama dari cash flow adalah :
1. Jadwal penerimaan (penerimaan bersih) atau cash in
2. Jadwal pengeluaran atau cash out

CASH FLOW= CASH IN – CASH OUT

Unsur lainnya dari cash flow adalah :


 Kas awal Finansial
 Jadwal pengeluaran
Cash Flow dapat digambarkan sebagai suatu prediksi pembayaran. Cash flow
proyek yang baik adalah cash flow yang dapat mendanai pembiayaan proyek secara
mandiri dan dapat menjaga arus dananya agar tidak menghasilkan saldo yang
negatif.
Bila suatu proyek likuiditasnya berdiri sendiri, artinya penerimaan dan
pengeluarannya tidak digabung dengan proyek lain, maka unsur penunjang lainnya
adalah finansial (untuk mengatasi cash flow defisit)
Didalam praktek, cash flow proyek tidak sepenuhnya tergantung pada kredit
Bank, tetapi juga kredit barang dan jasa kepada Suplier atau subkontraktor. Disini
seninya memanage keuangan yaitu berapa yang akan ditanggulangi dengan kredit
Bank, dan berapa yang harus diupayakan melalui kredit barang dan jasa.

1.3.1 Jadwal Penerimaan (penerimaan bersih)


Jadwal penerimaan disebut unsur utama dari cash flow karena dari
penerimaan / rencana penerimaan yang ada maka terjadilah kegiatan pengeluaran.
Untuk proyek konstruksi, realisasi penerimaan sangat ditentukan oleh cara
pembayaran yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Jadwal penerimaan harus disusun secara tepat dan akurat karena :
 Rencana jumlah penerimaan berkaitan dengan besarnya prestasi pekerjaan
 Pencairan rencana penerimaan melalui suatu proses yang memerlukan
waktu
Cara pembayaran proyek konstruksi umumnya terdiri dari :
1. Pembayaran dengan Uang Muka atau tanpa Uang Muka
2. Pembayaran Bulanan (Monthly payment)
3. Pembayaran termyn (progress payment)
4. Pembayaran sekali akhir (turn key payment)
Cara pembayaran yang menguntungkan bagi pemberi jasa ditinjau dari cash
flow :
 Pembayaran dengan Uang Muka
 Pembayaran bulanan dimana pencairan
pembayaran dipotong pengembalian Uang Muka dan ditahan
sebagai jaminan
Hal penting dalam menyusun jadwal penerimaan :
1. Perkiraan prestasi pekerjaan (Mengacu pada TS)
2. Perkiraan waktu untuk proses pencairan
Perkiraan sendiri sesuai pengalaman dan tergantung dari :
• Jenis proyek
• Kebiasaan orang-orang yang terlibat
• Lokasi pekerjaan
• Sistem administrasi yang ada

1.3.2 Jadwal Pengeluaran (Cash Out)


Pedoman dasar yang berpengaruh langsung terhadap jadwal pengeluaran
adalah rencana kegiatan kerja.
Dalam perhitungan cash flow yang termasuk dalam pengeluaran adalah :
1. Biaya langsung proyek yaitu :
a. Biaya upah
b. Biaya material
c. Biaya alat
2. Biaya tak langsung (overhead)
a. Overhead kantor
b. Overhead lapangan
c. Pajak-pajak
Sistem pengeluaran untuk pembiayaan proyek tergantung dari kebijakan
operasional proyek yang diterapkan seperti :
1. Pembayaran secara tunai (cash)
2. Pembayaran dengan jangka waktu tertentu (kredit) Pertimbangan
dalam menetapkan kebijakan operasional :
1. Harga barang/jasa akan lebih murah jika dibayar tunai
2. Harga barang/jasa akan lebih mahal jika dibayar kredit
3. Semakin lama jangka waktunya harganya semakin mahal karena
beban bunga.
1.3.2.1 Pembayaran Upah
Pembayaran upah umumnya dilakukan tunai (cash) biasanya sekali
seminggu atau 2 mingguan. Jika pembayaran untuk tenaga (upah borong)
disesuaikan dengan rencana kerja sesuai program kerja yang ada, secara kasar
jumlah pembayaran upah borong tiap bulan sesuai dengan prestasi pekerjaan
perbulan. Upah kerja harian disesuaikan dengan jumlah tenaga pada bulan yang
bersangkutan berdasarkan hari orang (HO) .

1.3.2.2 Pembayaran untuk Material


Pembayaran untuk material dilakukan dengan cara :
a. Tunai
b. Kredit
Harga material yang bergejolak naik dan sulit diprediksi digunakan cara tunai.
Harga yang stabil atau bergerak naik tetapi tetap dapat diprediksi (misalkan tiap
tahun naik 10 %) pakai cara kredit.
Jadwal pengeluaran uang (cash out) untuk material dipengaruhi :
1. Program kerja (kegiatan proyek)
2. Kebijakan stock
3. Kebijakan pembiayaan (cash/kredit)
4. Kebijakan stock dipengaruhi oleh ;
• Problem pengadaan material
• Lokasi pengumpulan material
• Urutan pekerjaan

1.3.2.3 Pembayaran Subkontraktor


Pembayaran subkontraktor biasanya dilakukan dengan :
• Pembayaran dengan atau tanpa uang muka
• Pembayaran berdasarkan termin atau bulanan
1.3.2.4 Pembayaran untuk Persiapan dan Penyelesaian
• Pembayaran upah, material/alat dan borongan
• Umumnya dilakukan tunai
1.3.2.5 Pembayaran overhead lapangan dll
Jadwalnya dilakukan rutin (tiap minggu/bulan) dari awal sampai akhir
proyek dan relatif tetap

1.4 Kas Awal


Pada umumnya setiap proyek memerlukan kas awal untuk dapat memulai
kegiatannya. Walaupun proyek dengan fasilitas pembayaran uang muka sekalipun
tetap memerlukan kas awal. Hal ini disebabkan cairnya uang muka memerlukan
waktu, sehingga tidak mungkin cair sebelum dimulai. Kas awal yang disediakan
untuk proyek, biasanya tidak terlalu besar, misalnya untuk pengeluaran pada bulan
pertama.
Bulan-bulan berikutnya bila terjadi defisit, maka harus ditutupi / diatasi dengan
modal pinjaman (dari bank, dari perusahaan induk atau lembaga keuangan lain).
Mungkin saja dalam suatu proyek tidak dibekali dengan kas awal. Untuk kasus ini
berarti sejak bulan pertama proyek sudah perlu disediakan modal pinjaman yang
harus diadakan sebelum proyek dimulai. Yang dimaksud dengan kas awal adalah
sejumlah uang yang harus disediakan pada awal kegiatan proyek, yang nantinya
uang ini harus dikembalikan dari penerimaan proyek di akhir pekerjaan.

1.5 Finansial
Adalah keputusan tentang keuangan untuk mengatasi dan menyesuaikan
kondisi kas sesudah kas awal. Semakin besar defisit semakin besar kebutuhan dana
finansial.

1.6 Kas Akhir


Kas akhir adalah kondisi kas pada akhir bulan dimana merupakan
penjumlahan dari kas sesudah kas awal dan total finansial. Biasanya jumlah kas
akhir ditetapkan nilai minimalnya, yang dipakai sebagai pedoman dalam kebijakan
finansial.
Unsur-unsur cash flow yang lengkap :
1. Penerimaan bersih : uang poryek yang masuk ke dalam kas (plus)
2. Pengeluaran : uang yang diperlukan untuk keperluan pelaksanaan proyek
(minus)
3. Selisih penerimaan dan pengeluaran
4. Bila positif tanpa diberi tanda, bila negatif diberi tanda ( )
5. Kas awal : uang yang disediakan sebelum kegiatan proyek dimulai
6. Kas sebelum finansial, yaitu kondisi kas sebelum ada kebijakan finansial
atau penjumlahan butir (3) dan (5).
7. Finansial, terdiri dari pinjaman, pengembalian pinjaman dan bunga
pinjaman serta total finansial.
8. Kas akhir, yaitu penggabungan kas sebelum finansial dan total finansial.
9. Jumlah pinjaman secara kumulatif, merupakan total pinjaman yang terjadi
pada tiap akhir bulan.
10. Jumlah kumulatif pinjaman yang paling tinggi dipergunakan untuk
menetapkan plafond pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai