Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

PEMBAHASAN................................................................................................................................

1. Alat Evaluasi..............................................................................................................................

2.Jenis Tes......................................................................................................................................

3. Evaluasi Keterampilan Menulis.................................................................................................

4. Tugas Tes KompetensiMenulis……………………………………………………….............

5. Merangsang Kemampuan Menulis…………………………………………………………..

PENUTUP.........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
PEMBAHASAN
1. Alat Evaluasi

Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata
“alat” biasa disebut juga dengan istilah “istrumen”. Dengan demikian, alat evaluasi juga dikenal
dengan instrument evaluasi.

Untuk memperjelas pengertian “alat” atau “instrument”, diterapkan pada dua cara mengupas
kelapa, yang satu menggunakan pisau parang yang satu lagi tidak. Tentu saja dengan pisau
parang hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat dilakukan dibandingkan dengan cara yang
peratama dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik
sesuai engan kenyataan yang di evaluasi.

2. Jenis Tes

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas
yang harus di kerjakan atau di jawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta
didik. Dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur penting, yaitu :

Pertama, tes meruapakan suatau cara atau teknik yang disusun secara sistematis dan digunakan
dalam rangka kegiatan pengukuran.

Kedua, di dalam tes terdapat berbagai pertanyaan dan pernyataan atau serangkaian tugas yang
harus di jawab dan di kerjakan oleh peserta didik.

Ketiga, tes digunakan untuk mengukur suatu aspek prilaku peserta didik.

Keempat, hasil tes peserta didik perlu scor dan nilai.

3. Evaluasi Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola-pola lisan dalam menyampaikan


suatu informasi. Dalam menulis, orang tidak hanya dituntut menguasai materi yang akan ditulis,
tetapi juga mampu menggunakan perangkat kebahasaan secara tertulis. Penggunaan perangkat
kebahasaan secara tertulis menjadi inti kegiatan menulis sebab penggunaan perangkat bahasa
tulis berbeda dengan penggunaan perangkat kebahasaan secara lisan. Evaluasi keterampilan
menulis bertujuan mengetahui kemampuan pebelajar dalam menyampikan ide, perasaan dan
pikirannya, serta menggunakan perangkat bahasa target secara tulis. Teknik evaluasi yang dapat
digunakan dipaparkan berikut.

1. Menulis huruf, nama, peristiwa dan keadaan yang diperdengarkan, diperlihatkan, dan bicara.

2. Menyampaikan kembali secara tertulis suatu cerita, dialog, peristiwa yang didengar atau
dibaca.

3. Menuliskan cerita berdasarkan gambar atau rangkaian gambar.

4. Melaporkan pengalaman, peristiwa, pekerjaan atau perjalanan secara tulis.

5. Menjawab pertanyaan sederhana atau komplek secara tulis.

6. Membuat karangan berdasarkan tema tertentu.

7. Menggunakan ejaan dan tanda baca secara tetap.

Tes Menulis Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang melibatkan berbagai kemampuan
dan keterampilan secara terpadu. Tujuan pembelajaran menulis dapat dibedakan menjadi dua,
yakni:

(1) siswa mampu mengungkapkan unsur-unsur kebahasaan, seperti ejaan, kosakata, struktur
kalimat, dan pemakaian paragraf

(2) siswa mampu mengungkapkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan
konteks

Tes kemampuan menulis juga ada beberapa macam. Hal ini disamping disebabkan oleh
adanya tahapan dalam pengajaran menulis, juga karena ada banyak faktor yang dapat dinilai,
seperti mekanis, kosakata, tata bahasa, ketetapan isi, diksi, retorika, logika, dan gaya (Rosidi,
Stus Internet. kajianbahasa). (Rosidi, Stus Internet. kajian bahasa) mengatakan bahwa tes
menulis dapat disikapi dalam dua aspek, yakni sebagai tes proses (tes menulis sebagai proses)
dan tes produk (tes menulis sebagai produk). Oleh karena itu disarankan agar tes menggunakan
postofolio, yaitu koleksi segala dokumentasi dan aktivitas siswa yang menunjukkan usaha,
kemajuan, dan pencapaian siswa dalam satu atau beberapa bidang tertentu yang dapat digunakan
sebagai alternatif atau pelengkap kegiatan tes.

Cara langsung untuk mengukur kemampuan menulis seseorang adalah dengan menyuruh
seseorang itu menulis. Akan tetapi, tes bentuk esai ini banyak kelemahannya. Di samping itu,
kemampuan menulis juga dapat diukur dengan tes objektif. Baik tes bentuk esai maupun bentuk
objektif mempunyai kelebihan dan kekurangan. Apalagi jumlah peserta tes besar jumlahnya, tes
objektif akan lebih baik.

4. Dalam hubungan ini, sering kita dengar adanya kata – kata :


Bahasa yang teratur merupakan manisfestasi pikiran yang teratur pula.
1. Tugas Menulis Otentik
Tes kemampuan menulis, sebagaimana halnya dengan tes kemampuan berbicara,
cukup potensial untuk dijadikan tes yang bersifat pragmatik dan atau otentik. Unsur
bentuk berurusan dengan bagaimana cara mengungkapkan, sedangkan unsur isi yang
akan diungkapkan.
Tes kemampuan menulis yang hanya dimaksudkan mengungkap kemampuan
kebahasaan, atau lebih tepatnya unsur – unsur tertentu kebahasaan saja, cenderung
bersifat diskret atau mungkin integratif. Unsur – unsur kebahasaan yang diteskan
biasanya berupa struktur dan kosakata. Misalnya
 Kesesuaian subjek dengan bentuk kata kerja.
 Kesejajaran bentuk kata (kerja) dalam kalimat yang panjang.
 Tes pemakaian gaya bahasa dan kosakata.
2. Bentuk Tugas Kompetensi Menulis
Penilaian tentang kemampuan peserta didik mengorganisasikan dan mengemukakan
gagasan dalam bentuk bahasa yang tepat. Tugas menulis haruslah yang memberi
kesempatan peserta didik untuk memilih dan mengungkapkan kebahasaan sendiri
untuk mengekspresikan bahasa sendiri.
a. Tugas Menulis dengan memilih jawaban
Hal yang esensial dalam aktivitas menulis, yaitu adanya unsur memilih bahasa
dan gagasan. Pemilihan gagasan akan sekaligus berarti bagaimana
mengutarakannya sehingga menjadi sebuah penuturan yang sistematis logis.
b. Tugas menulis dengan membuat karya tulis
Tugas menulis untuk benar – benar menghasilkan karya tulis, apapun bentuknya,
haruslah mendapat prioritas dalam rangka mengukur kompetensi menulis peserta
didik.
5. Dalam tahap awal untuk merangsang pengembangan kognisi dan imajinasi peserta didik,
kita dapat memanfaatkan tugas – tugas menulis dengan rangsangan tertentu seperti
gambar, buku, atau yang lainnya sebagai tugas menulis yang dimaksud dibawah.
1) Menulis Berdasarkan Rangsangan Gambar
Selain sebagai sarana untuk memberikan tugas berbicara, bentuk - bentuk visual
seperti gambar baik juga dipakai sebagai rangsangan untuk tugas menulis.
2) Menulis Berdasarkan Rangsangan Suara
Tugas menulis bentuk ini mirip dengan tugas yang diberikan untuk tugas berbicara
berdasarkan rangsangan suara. Hanya saja tanggapan yang dilakukan peserta didik
berupa kinerja lisan dan tertulis.
3) Tugas Menulis Berdasarkan Rangsang Visual dan Suara
Sama halnya dengan tugas berbicara, tugas menulis juga dapat dilakukan berdasarkan
rangsang visual suara.
4) Menulis dengan Rangsang Buku
Menulis rangsan buku lebih dimaksudkan untuk melatih peserta didik secara
produktif menghasilakn bahasa. Buku yang dijadikan rangsang tugas menulis dapat
dibedakan kedalam buku fiksi atau nonfiksi.
5) Menulis Laporan
Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, menulis laporan pun dapat
dimanfaatkan untuk melatih dan mengungkap kemampuan menulis peserta didik.
Salah satu tugas otentik dalam pembelajaran adalah kinerja proyek. Dalam tugas ini
peserta didik dilatih bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil untuk
menghasilkan sebuah karya tertentu.
6) Menulis Surat
Surat merupakan salah satu jnis tulisan yang banyak ditemukan dan dibutuhkan
dalam kehidupan, tetapi menulis surat dapat dipakai sebagai salah satu sarana untuk
melatih dan mengungkap kemampuan menulis peserta didik. Penilaian hasil menulis
surat sebaiknya juga menggunakan rubric yang sengaja disiapkan untuk itu.
7) Menulis Berdasarkan Tema Tertentu
Intinya pemberian tugas mengarang harus memaksa peserta didik mencari sumber
bahan, data, rujukan, atau hal-hal lain yang terkait baik yang dapat diperoleh lewat
buku , majalah / jurnal, kamus, internet, kantor tertentu (misalnya data-data tertentu),
narasumber, atau bahkan pengamatan langsung dilapangan.
Kesimpulan

Kita sebagai guru atau pendidik harus juga memahami teknik – teknik atau jenis tes
supaya teknik pelajaran kita di mengerti dan di pahami oleh semua peserta didik.

Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola-pola lisan dalam menyampaikan suatu
informasi.
Daftar Pustaka

Suharsini, Arikunto.1978. Sebuah Pengetahuan Dasar Tentang Evaluasi Pendidikan. Terbitan


sendiri.

Arifin, Zaenal, (1991), Evaluasi Intruksional : Prinsip-Teknik- Prosedur, Bandung : PT.Remaja


Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, Yogyakarta :


Anggota IKAPI.

Anda mungkin juga menyukai