BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pendidikan tertentu. Salah satu mata pelajaran yang termuat pada kurikulum
yang berguna bagi masa depannya. Hal ini senada dengan National Council of
In this changing world, those who understand and can do mathematics will
have significantly enhanced opportunities and options for shaping their
futures. Mathematical competence opens doors to productive futures. A lack
of mathematical competence keeps those doors closed. All students should
have the opportunity and the support necessary to learn significant
mathematics with depth and understanding (NCTM, 2000, p. 5).
dalam pembelajaran agar siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk
untuk menunjang materi yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Yılmaz &
ability”.
Salah satu materi yang terdapat dalam geometri yaitu prisma dan limas.
hanya memberikan definisi dan rumus siap pakai kepada siswa. Hal tersebut
3
sesuai dengan pernyataan Hutkemri dan Zakaria (Azizul dan Din, 2016, p. 40)
selama ini guru seringkali langsung memberikan informasi pada siswa tentang
kurang tepatnya guru dalam penyampaian topik geometri ruang melalui metode
yang diperoleh melalui model ini lebih cepat terlupakan dan dapat
Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam
yang dapat menggali kemampuan awal siswa serta meningkatkan minat dan
motivasi siswa sehingga siswa akan tertarik untuk mempelajari materi secara
mendalam dan dengan pemahaman. Hal ini senada dengan pendapat Sumantri
minat dan gairah serta kemampuan siswa dalam kegiatan belajar yang akan
mengaitkan apa yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Proses belajar tidak hanya sekedar menghafal fakta, konsep, atau prinsip tetapi
pemahaman yang utuh, sehingga materi yang dipelajari akan dipahami secara
baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian guru harus selalu berusaha
learning cycle.
kompetensi dengan jalan berperan aktif. Dengan terlibat aktif dalam kegiatan
terhadap materi yang dipelajari. Salah satu jenis model pembelajaran learning
cycle yaitu learning cycle 7E yang terdiri dari tujuh fase yaitu elicit, engage,
explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend. Elicit, fase untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Engage, fase
siswa untuk menerapkan pengetahuan pada situasi baru. Evaluate, fase untuk
secara mendalam dan dengan pemahaman. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Yilmaz, Ertem dan Cepni (2010) yang menyimpulkan bahwa
student said that they liked the lesson and also mathematics lesson was
entertaining them”.
ditetapkan.
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
7
dan guru dalam pembelajaran merupakan hal yang penting untuk dilakukan
B. Pertanyaan Penelitian
sebagai berikut:
model ADDIE?
pada materi prisma dan limas di kelas VIII yang berkualitas baik?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas VIII dengan menggunakan
model ADDIE.
D. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini, maka
siswa yang terdiri dari tujuh tahap pembelajaran yaitu elicit, engage,
aktif.
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB).
kategori minimal baik; (2) THB dinyatakan valid oleh validator dan
dengan alokasi waktu ideal yang termuat dalam RPP dengan toleransi
10%.
atau memberi tanggapan “Ya” minimal 70% untuk setiap aspek yang
model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analyze,
pembelajaran positif; dan (4) ketuntasan belajar klasikal tercapai yaitu jika
6. Materi prisma dan limas adalah submateri bangun ruang yang diajarkan di
E. Manfaat Penelitian
kelas VIII.
yang lain.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
bentuk barang jadi kepada siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat kennedy
matematika adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh guru yang meliputi
konsep yang menggunakan struktur inkuiri, hal ini sesuai dengan pendapat
tahun 1960. Pada tahun 1967 Karplus dan Thier mengemukakan fase
interaksi dengan teman sebaya, teks, dan guru. Tahap aplikasi konsep
application diganti dengan istilah baru yaitu explain dan elaborate (Bybee
menjadi learning cycle 7E yang terdiri dari tujuh fase yaitu elicit, engage,
2003, p. 59). Perubahan yang terjadi pada fase 5E menjadi 7E terjadi pada
fase engage menjadi dua yaitu elicit dan engage, sedangkan fase elaborate
dan evaluate menjadi tiga fase yaitu elaborate, evaluate, dan extend.
15
2.1.
cycle 7E proses belajar yang dilalui siswa dalam suatu proses yang
a. Elicit
concepts very different from the ones the teacher intends” (Eisenkraft,
b. Engage
c. Explore
d. Explain
dapatkan dalam fase explore. Kemudian dari definisi dan konsep yang
yang jelas dan konsisten dan membantu siswa untuk menjelaskan hasil
e. Elaborate
Pada fase ini siswa berpikir lebih mendalam pada hal-hal yang mereka
f. Evaluate
g. Extend
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang,
waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan
Tabel 2.2.
22
terdiri dari tujuh tahap pembelajaran yaitu elicit, engage, explore, explain,
siswa dapat menguasai kompetensi dengan cara berperan aktif. Elicit, fase
pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal
tidak dapat dipindahkan secara utuh dari guru kepada siswa, namun secara
approaches”.
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
materi prisma dan limas yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu:
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan
balik siswa.
pembelajaran dan bagi siswa akan melatih belajar secara mandiri dan
keilmuannya.
diajarkan.
29
melihat kekurangan-kekurangannya.
g. Merevisi LKS.
learning cycle 7E dan memperhatikan tiga aspek yaitu format, isi, dan
bahasa. Aspek format meliputi harus memiliki daya tarik, memiliki sistem
penomoran yang jelas, pengaturan ruang/tata letak, dan jenis dan ukuran
jangka waktu tertentu (Purwanto, 2013, p. 33). THB dibuat mengacu pada
hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah
ditetapkan; (2) Butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel
yang representative dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan; (3)
Bentuk soal yang dalam tes hasil belajar harus bervariasi; (4) Tes hasil
belajar harus dirancang sesuai kegunaannya; (5) Tes hasil belajar harus
memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan; dan (6) Alat untuk mencari
informasi yang berguna untuk memperbaik cara belajar dan cara mengajar
yang berisi butir-butir soal mengenai materi prisma dan limas yang
adalah sekumpulan sumber belajar yang digunakan guru dan siswa dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil
Belajar (THB).
31
kriteria valid, praktis, dan efektif. Nieveen (1999, p. 127) menyatakan bahwa,
consider the three quality aspect (validity, practically and effectiveness) also to
sesuai dengan subjek disiplin ilmu dan terhubung secara konsisten. Hal ini
oleh para validator. Suatu THB dikatakan valid, selain penilaian yang baik
alat ukur yaitu jika dilakukan berulang kali hasilnya tidak jauh beda.
32
ditunjukkan dengan data respon siswa dan data ketuntasan belajar siswa
secara klasikal.
33
minimal baik.
alokasi waktu ideal yang termuat dalam RPP dengan toleransi 10%.
tersebut, didapatkan proses pembelajaran yang efektif serta hasil belajar yang
ADDIE is that all planned activities focus on guiding the student as she or he
produk pendidikan dan sumber belajar yang fokus pada pembinaan siswa
1. Analyze
a. Mengidentifikasi Masalah
1) Lack of Resources
2) Lack of Motivation
solusi terbaik.
37
c. Menganalisis Siswa
(6) Students Attitudes; dan (6) Skills that impact potential to succeed
1) Content Resources
2) Technology Resources
3) Instructional Facilities
4) Human Resources
38
tentang semua yang diharapkan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengembangan.
2. Design
diinginkan dan metode pengujian yang sesuai. Prosedur umum yang terkait
atau tidak.
3. Develop
a. Menentukan Isi
4. Implement
a. Mempersiapkan Guru
b. Mempersiapkan Siswa
dikembangkan.
42
5. Evaluate
model ADDIE.
c. Melakukan Evaluasi
1. Analyze
sebagai salah satu sumber belajar siswa. Khusus untuk tahap penentuan
2. Design
3. Develop
a. Menentukan Isi
Dalam tahap ini peneliti menentukan isi atau konten yang akan
keterbacaan.
tahap akhir dari evaluasi formatif. Hasil uji coba menjadi bahan untuk
4. Implement
a. Mempersiapkan Guru
b. Mempersiapkan Siswa
5. Evaluate
cycle 7E pada materi prisma dan limas yang telah dikembangkan efektif
atau tidak. Tahap evaluasi ini merupakan tahap evaluasi sumatif, yaitu
semua tahap apakah sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analyze, design,
untuk guru, melakukan revisi formatif, dan melakukan uji coba. Implement,
dikembangkan.
47
efektivitas pembelajaran dapat ditinjau dari dua segi yaitu guru dan siswa.
besar kadar informasi yang disajikan sehingga siswa dengan mudah dapat
Intensif, yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk mengerjakan
tugas-tugas dan mempelajari materi yang diberikan; (4) Waktu, yaitu lamanya
Effectiveness answer the question, ‘To what degree did students accomplish
the learning objectives prescribed for each unit of the course?”
Measurement of effectiveness can be ascertained from test score, ratings of
48
learning occurs when students are actively involved in organizing and finding
informasi, dan keterkaitan informasi yang diperoleh tersebut, siswa tidak hanya
menerima informasi secara pasif dari gurunya saja. Hasil pembelajaran tersebut
juga tidak hanya dapat meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa tetapi
proses dan hasil belajar siswa. Jika siswa tidak berminat untuk mempelajari
sesuatu maka tidak dapat diharapkan dia akan berhasil dengan baik dalam
mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika siswa belajar sesuai dengan minatnya
siswa terlibat aktif baik mental, fisik maupun sosialnya agar proses
yang telah didapat pada situasi baru sebagai aplikasi konsep dan
pembelajaran learning cycle 7E pada materi prisma dan limas yang telah
yang meliputi kegiatan fisik dan psikis (Dimyati dan Mudjiono, 2006, p.
yang dilakukan siswa pada setiap fase model learning cycle 7E, meliputi:
52
seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik fisik maupun psikis. Dengan
materi prisma dan limas sesuai yang telah direncanakan dalam RPP.
Aktivitas siswa dikatakan efektif apabila setiap aspek aktivitas siswa yang
53
kegiatan pembelajaran pada setiap fase sesuai dengan alokasi waktu ideal
3. Respons Siswa
untuk belajar, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai maksimal. Hal
dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika siswa belajar
sesuai dengan minatnya maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik.
4. Ketuntasan Belajar
klasikal tercapai jika 80% siswa dalam kelas mendapat nilai minimal sama
dengan KKM.
dan (4) ketuntasan belajar klasikal tercapai yaitu jika minimal 80% siswa
explore and analyze shape and space. Salah satu cabang matematika yang
analyse and interpret the world they live in as well as equip them with tools
“junior high and senior high school students often lack experience in reasoning
Hutkemri & Zakaria (Azizul & Din, 2016, p. 40) “geometry is one of the topics
concept (Azizul & Din, 2016, p. 40). Senada dengan pernyataan di atas, Hoyles
baru seperti menggunakan alat visual dan multimedia di dalam kelas. Gal,
Linchevski dan Van Hiele (Ozerem, 2012, p. 24) menyatakan bahwa “research
also indicates that children prefer to rely on a visual prototype rather than a
Ozerem (2012, p. 33) menyatakan bahwa salah satu hal yang perlu
bagiannya; (2) membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas; (3)
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas dan secara khusus
memfokuskan pada menghitung luas permukaan dan volume prisma dan limas.
jaringnya.
Luas permukaan = luas bidang alas + luas bidang atas + luas bidang-
bidang tegak
= (2 × luas alas) + (a + b + c) t
jaringnya.
= luas ABCD + luas ∆ ABT + luas ∆ BCT + luas ∆ DCT + luas ∆ ADT
= luas ABCD + (luas ∆ ABT + luas ∆ BCT + luas ∆ DCT + luas ∆ ADT)
a. Volume Prisma
maka akan terbentuk dua prisma segitiga dengan ukuran yang sama.
60
Dengan demikian volume balok sama dengan dua kali volume prisma
dimana tinggi prisma sama dengan tinggi balok dan dapat dinyatakan,
= luas ∆ × t prisma
= luas alas × t prisma
Jadi, untuk prisma berlaku rumus:
b. Volume Limas
H G
E F
O s
O
C 𝑠 C
D D 2
s s
T
A s B A s B
1
= 6 × AB × BC × CG
1
=6 × 𝑠×s×s
1
= 6 × s2 × s
1 𝑠
= 6 × s2 × 2 2
1 𝑠
= 3 × s2 × 2
𝑠
Karena s2 merupakan luas alas dan 2 merupakan tinggi limas maka:
1 𝑠
Volume limas O.ABCD = 3 × s2 × 2
1
= 3 × luas alas × tinggi limas
atas, dapat disimpulkan bahwa materi prisma dan limas adalah submateri
bangun ruang yang diajarkan di kelas VIII semester genap yang termuat dalam
KTSP.
belajar, kemampuan berfikir kritis, dan self efficacy siswa. Hasil penelitian
belajar, tes kemampuan berfikir kritis, dan angket self efficacy) yang
berkualitas baik.
learning cycle 7E berbasis karakter teliti dan percaya diri pada subpokok
63
bahasan luas permukaan dan volume kubus dan balok kelas VIII SMP.
pengembangan ADDIE.
limas.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Rembang
dan siswa kelas VIII A SMP Negeri 5 Rembang Kabupaten Purbalingga Jawa
SMP Negeri 1 Rembang sebagai kelas uji coba dan di kelas VIII A SMP
2016/2017.
a. Analyze
b. Design
dilakukan yaitu:
utama.
analisis.
c. Develop
dilakukan yaitu:
1) Menentukan Isi
prisma dan limas yaitu model kubus, balok, prisma, dan limas.
keterbacaan.
sedang dikembangkan.
Keterangan:
T1 = Pretest, tes sebelum perlakuan
T2 = Posttest, tes setelah perlakuan
X = Perlakuan, yaitu penerapan pembelajaran dengan perangkat
pembelajaran learning cycle 7E
Pembelajaran pada saat uji coba dilakukan oleh guru mitra
d. Implement
1) Mempersiapkan Guru
2) Mempersiapkan Siswa
kegiatan pembelajaran.
e. Evaluate
pada materi prisma dan limas di kelas VIII dengan menggunakan model
Mulai
Analyze
Mengidentifikasi Masalah Menentukan Tujuan Umum Pembelajaran
Design
Melakukan Inventarisasi Tugas Menyusun Tujuan Khusus Pembelajaran
Develop
Mengembangkan RPP, LKS, THB dan Instrumen Menentukan Isi
Penelitian
Revisi
Draf 1i
Draf 1 Tidak
Valid?
Validasi ke- i , i 1 Analisis Hasil Validasi
Ya
Uji Keterbacaan
Ya
Perangkat Baik
Implement
Implementasi ke- i , i 1 Analisis Hasil Implementasi
Evaluate
Pembelajaran Efektif?
Tidak
Ya
Selesai
Keterangan:
Perangkat
Pembelajaran
(fase explain).
berarti “tidak baik”, “2” berarti “kurang baik”, “3” berarti “cukup
baik”, “4” berarti “baik”, dan “5” berarti “sangat baik”. Hasil
perangkat pembelajaran.
3) Pengamatan
baik”, “3” berarti “cukup baik”, “4” berarti “baik”, dan “5”
77
pembelajaran.
4) Angket
pembelajaran.
“kurang baik”, “3” berarti “cukup baik”, “4” berarti “baik”, dan “5”
keterangan:
0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 : validitas butir soal tes sangat tinggi
0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 : validitas butir soal tes sangat rendah
2) Reliabilitas Tes
hasil tes. Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi
𝑁 ∑𝑛𝑖=1 𝜎𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑁−1 𝜎𝑡 2
𝑛 2 2
(∑𝑖=1 𝑋𝑖𝑗 ) 𝑛
∑𝑛 2 ∑𝑛 2 (∑𝑖=1 𝑌𝑖 )
𝑖=1 𝑋𝑖𝑗 − 𝑖=1 𝑌𝑖 −
𝜎𝑖 2 = ( 𝑛
) dan 𝜎𝑡 2 = ( 𝑛
)
𝑛 𝑛
Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
2
𝜎𝑖 = varians skor tiap-tiap item
∑ 𝜎𝑖 2
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2
𝜎𝑡 = varians skor total
𝑋𝑖𝑗 = skor responden ke-i untuk butir soal ke-j
𝑛
∑𝑖=1 𝑋𝑖𝑗 = jumlah skor responden ke-i untuk butir soal ke-j
∑𝑛𝑖=1 𝑋𝑖𝑗 2 = jumlah kuadrat skor responden ke-i untuk butir
soal ke-j
Yi = skor total responden ke-i, Yi Nj1 X ij
∑𝑛𝑖=1 𝑌𝑖 = jumlah skor total
∑𝑛𝑖=1 𝑌𝑖 2 = jumlah kuadrat skor total
n = banyak responden yang mengikuti tes
N = banyak butir soal
adalah soal yang dijawab benar oleh lebih banyak siswa setelah
sensitivitasnya S ≥ 0,30.
baik. Kategori tersebut meliputi: “1” berarti “tidak baik”, “2” berarti
“kurang baik”, “3” berarti “cukup baik”, “4” berarti “baik”, dan “5”
minimal baik.
toleransi 10%.
di kelas uji coba. Instrumen tersebut terdiri dari lembar THB, lembar
dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada tahap uji coba.
86
pembelajaran, data aktivitas siswa, data respons siswa, dan data hasil belajar
pembelajaran, data aktivitas siswa, dan data respons siswa pada tahap
dilakukan pada tahap uji coba. Analisis data hasil belajar yang diperoleh
(2) Aktivitas siswa efektif; (3) Respons siswa terhadap perangkat dan
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
implementasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Perangkat
terdiri dari tahap analyze, design, develop, implement, dan evaluate. Deskripsi
perangkat pembelajaran learning cycle 7E. Analisis yang dilakukan pada tahap
ini meliputi:
1. Mengidentifikasi Masalah
Pada proses audiens target peneliti memilih siswa kelas VIII SMP
Rembang sebagai kelas uji coba dan kelas VIII A SMP Negeri 5 Rembang
sebagai kelas implementasi. Kelas uji coba dan kelas implementasi yang
berada pada sekolah yang berbeda bertujuan agar tidak terjadi komunikasi
dan volume prisma dan limas serta permasalahan yang disajikan kurang
2012, p. 3130).
91
penting dan bermanfaat dalam kehidupannya, dan alat evaluasi yang dapat
learning cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas VIII yang dapat
materi kubus, balok, prisma, dan limas. SK dan KD dalam KTSP materi
3. Menganalisis Siswa
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Rembang
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII A 28
2 VIII B 26
Jumlah 54
mampu berpikir logis, bila dihadapkan pada suatu masalah maka ia dapat
belajar visual dan kinestetik, mereka akan lebih mudah belajar dengan cara
pada lampiran C.4 dan data kemampuan matematika kelas VIII A SMP
dan volume prisma dan limas. Struktur isi materi luas permukaan dan
pada materi prisma dan limas, peneliti memilih sistem penyampaian tatap
berdasarkan hasil pengkajian informasi pada tahap analisis. Hasil tahap desain
permukaan limas; dan (3) Volume prisma dan volume limas. Untuk dapat
96
jaring-jaring prisma dan limas, luas beberapa bangun datar, dan teorema
pythagoras.
Indikator materi prisma dan limas pada KD 5.3 disajikan pada Tabel 4.5.
Pada tahap ini peneliti merancang tes untuk menilai hasil belajar
tujuan khusus pembelajaran. THB yang disusun pada penelitian ini hanya
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada materi prisma dan limas.
99
THB yang dirancang berupa serangkaian soal tentang materi prisma dan
limas yang terdiri dari 5 soal uraian dengan waktu penyelesaian 80 menit.
Perancangan THB meliputi kisi-kisi butir soal, soal THB, alternatif kunci
jawaban dan pedoman penskoran. Kisi-kisi THB disajikan pada Tabel 4.7.
dirancang pada tahap desain. Tahap develop yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menentukan Isi
yang meliputi luas permukaan prisma, luas permukaan limas, dan volume
model learning cycle 7E. LKS yang dikembangkan terdiri 3 LKS yaitu
dengan luas permukaan prisma. Kegiatan pada LKS 2 bertujuan agar siswa
siswa bahwa materi prisma dan limas terdapat dan bermanfaat dalam
limas pada bentuk bangunan rumah adat atau bangunan lain pada
102
sebagai berikut:
1) Do You Know?
2) Fase Elicit
awal yang dimiliki siswa yang berkaitan dengan materi yang akan
3) Fase engage
4) Fase Explore
5) Fase Explain
6) Fase Elaborate
dengan luas permukaan limas, dan pada LKS 3 memuat soal yang
7) Fase Evaluate
8) Fase Extend
RPP yang dikembangkan sebanyak satu set untuk tiga kali pertemuan
sebagai berikut:
a. Menuliskan Identitas
limas.
sebagai berikut:
permukaan prisma.
permukaan limas.
volume prisma.
volume limas.
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-3
volume limas.
kubus, balok, prisma, limas dan sumber belajarnya yaitu LKS yang
kegiatan penutup. Kegiatan awal terdiri dari fase elicit dan fase
engage. Kegiatan inti terdiri dari fase explore, fase explain, dan fase
elaborate. Kegiatan akhir terdiri dari fase evaluate dan fase extend.
j. Menentukan Penilaian
instrumen tes tertulis uraian yang berupa Tes Hasil Belajar (THB).
pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan THB sesuai rancangan THB
pada tahap desain juga menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari lembar
validasi RPP mengacu pada 3 aspek yaitu aspek format, isi, dan
110
validasi LKS mengacu pada 3 aspek yaitu aspek format, isi, dan
validasi isi dan bahasa dan penulisan soal. Penilaian terhadap validasi
isi menggunakan penilaian valid, cukup valid, kurang valid, dan tidak
2. Lembar Pengamatan
tabel yang berisi kolom pengamatan pada menit ke-1 sampai menit ke-
terlampir pada lampiran E.2. Hasil validasi oleh ketiga validator dan
Sesudah
H G
H G
E H F G
E OF s
O
E OF O
O
C O𝑠 C
D C D 2 C
s s
C D T 2𝑠 C
A s B A s T𝑠 B
D s
A B A T2 B s
A B A B
114
A 6 cm B
Gambar
12 cm 16 cm
prisma
30 cm
20 cm
kriteria valid.
Sesudah
6 cm
5 cm 15 cm
12 cm
Soal No 4 Atap sebuah rumah Atap sebuah rumah
berbentuk limas dengan berbentuk limas dengan
alas berbentuk persegi alas berbentuk persegi
yang berukuran 12 m × yang berukuran 12 m × 12
12 m dan tinggi segitiga m dan tinggi segitiga pada
pada bidang tegaknya 5 bidang tegaknya 5 m.
m. Tentukan banyak Tentukan banyak genteng
genteng yang diperlukan minimal yang diperlukan
untuk menutup atap jika untuk menutup atap jika
tiap 1 m 2 memerlukan 8 tiap 1 m 2 memerlukan 8
genteng. genteng.
4) Uji Keterbacaan
guru mitra dan 6 siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rembang dengan
untuk kelas uji coba ataupun kelas implementasi. Daftar nama guru
E.3.
dan perangkat LKS dan THB dapat terbaca dengan jelas dan maksud
soal atau permasalahan pada LKS dan THB dapat dipahami oleh
dinyatakan valid oleh para validator dan direvisi sesuai saran validator
berikut:
Tabel 4.14.
120
validitas butir soal, reliabilitas tes, dan sensitivitas butir soal serta
untuk menentukan validitas butir soal dan reliabilitas tes dan untuk
potstest.
bahwa setiap butir soal valid karena karena kriteria validitas yang
2) Reliabilitas Tes
Tabel 4.19.
bahwa semua butir soal memiliki sensitivitas butir soal yang baik.
nilai yang diperoleh siswa pada saat tes hasil belajar minimal sama
127
dengan KKM yaitu 73. Data yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar
Tabel 4.20 Data Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Uji Coba
Keterangan
No Kode Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 U-01 88
2 U-02 76
3 U-03 92
4 U-04 76
5 U-05 100
6 U-06 40
7 U-07 44
8 U-08 44
9 U-09 80
10 U-10 96
11 U-11 76
12 U-12 76
13 U-13 92
14 U-14 48
15 U-15 100
16 U-16 76
17 U-17 76
18 U-18 88
19 U-19 60
20 U-20 76
21 U-21 84
22 U-22 100
23 U-23 88
24 U-24 80
25 U-25 100
26 U-26 100
27 U-27 80
28 U-28 84
29 U-29 76
30 U-30 56
31 U-31 76
32 U-32 76
33 U-33 96
34 U-34 80
35 U-35 100
36 U-36 100
Persentase Ketuntasan (%) 83,33 16,7
128
learning cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas VIII yang
implementasi ini berada di sekolah yang berbeda dengan kelas uji coba
komunikasi diantara siswa kelas uji coba dan kelas implementasi sehingga
meliputi: (1) Data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran; (2) Data
aktivitas siswa; (3) Data respons siswa; dan (4) Data tes hasil belajar. Analisis
dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yang diamati oleh seorang guru
pada materi prisma dan limas selama tiga kali pertemuan disajikan pada
Tabel 4.22.
130
Tabel 4.24 dan Tabel 4.25 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang
yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa respons siswa positif yaitu jika
ditetapkan tercapai jika minimal 80% siswa dalam kelas tersebut mencapai
nilai pada saat tes minimal sama dengan KKM yaitu 73. Data hasil tes
hasil belajar siswa pada kelas implementasi disajikan pada Tabel 4.26.
135
klasikal tercapai.
136
pembelajaran baik; (2) Aktivitas siswa efektif; (3) Respons siswa terhadap
siswa dalam kelas tercapai. Data hasil kegiatan pembelajaran dengan model
bahwa pembelajaran learning cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas
BAB V
pembelajaran learning cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas VIII yang
cycle 7E pada materi prisma dan limas di kelas VIII. Adapun deskripsinya sebagai
berikut.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil
pembelajaran sesuai dengan saran dari para validator. Setelah semua perangkat
138
guru mitra dan 6 siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rembang yang terdiri dari 2
siswa dengan kemampuan rendah. Dalam pelaksanaan uji keterbacaan ini, guru
membaca dan mencermati RPP, LKS, dan THB serta memberikan tanda dan
saran untuk perbaikan perangakat, siswa membaca dan memahami materi dan
permasalahan pada LKS dan THB. Kegiatan siswa pada saat melaksanakan uji
memahami maksud dan tujuan setiap kalimat dan kegiatan pada perangkat
pembelajaran, materi dan latihan soal atau permasalahan pada LKS dan THB
dapat dibaca dan dipahami oleh siswa. Sehingga peneliti tidak melakukan
menggunakan model learning cycle 7E pada materi prisma dan limas dan
tiga kali pertemuan dan siswa menggunakan LKS yang dikembangkan pada
setiap pertemuan yaitu LKS 1 pada pertemuan pertama, LKS 2 pada pertemuan
pembelajaran pertemuan pertama siswa di kelas uji coba diberikan pretest dan
kegiatan pembelajaran.
ini kegiatan uji coba hanya dilaksanakan satu kali karena hasil analisis data
diujicobakan memenuhi kriteria praktis dan efektif dan THB memenuhi kriteria
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas uji coba, akan tetapi pada kelas
implementasi sama dengan data yang di kumpulkan di kelas uji coba dengan
instrumen dan teknik analisis yang sama, akan tetapi hasil THB pada kelas
limas di kelas VIII yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari
model learning cycle 7E yang terdiri dari fase elicit, engage, explore,
a. Kegiatan Pendahuluan
learning cycle 7E terdiri dari dua fase yaitu fase elicit dan fase
pengetahuan awal siswa tentang volume kubus dan volume balok, luas
siswa merasa materi yang dipelajari penting dan nantinya akan dapat
143
limas. Kegiatan guru pada fase engage ditunjukkan pada gambar 5.3.
b. Kegiatan Inti
fase explain, dan fase elaborate. Pada fase explore guru memberikan
Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami isi atau petunjuk
c. Kegiatan Penutup
fase evaluate dan fase extend. Pada fase evaluate guru mengevaluasi
prisma dan limas. Kegiatan guru pada fase evaluate ditunjukkan pada
Gambar 5.7.
volume limas yang dikaitkan dengan konsep waktu dan biaya per unit
pertemuan selanjutnya.
3. Aktivitas Siswa
berada pada interval kriteria batas toleransi waktu ideal. Sehingga secara
cycle 7E.
materi prasyarat yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, dan
prisma dari potongan kertas yang telah disediakan. Potongan kertas yang
luas bangun datar pada potongan kertas yang dipilih. Secara umum siswa
prisma. Bentuk penempelan kertas ini hasil kreasi siswa tanpa instruksi
151
akan tetapi ada yang masih belum tepat. Pada pertemuan kesatu terlihat
kelompok.
limas dari potongan kertas yang telah disediakan. Potongan kertas yang
luas bangun datar pada potongan kertas yang dipilih. Secara umum siswa
dapat memilih potongan kertas yang dapat membentuk model limas secara
Bentuk penempelan kertas ini hasil kreasi siswa tanpa instruksi dari guru
dapat menemukan rumus luas permukaan limas secara tepat akan tetapi
ada masih belum tepat. Fase explore pertemuan kedua berlangsung lebih
kegiatan yang dilakukan siswa pada fase explore yaitu: (1) menemukan
rumus volume prisma dengan memotong model balok sepanjang salah satu
prisma dan volume balok berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan
limas ke dalam model kubus tanpa tutup dengan ukuran alas model limas
sama dengan ukuran alas model kubus dan tinggi model limas setengah
memasukan beras dari model limas ke dalam model balok dengan ukuran
alas model limas sama dengan alas model balok dan tinggi model limas
ketiga berlangsung dengan baik dan guru lebih sering mengingatkan siswa
untuk memanfaatkan dengan baik. Hasil kerja siswa pada fase explore
yang telah dibahas. Aktivitas siswa dan hasil kerja pada fase elaborate
Gambar 5.14 Aktivitas Siswa dan Hasil Kerja Pada Fase Elaborate
soal evaluasi tentang luas permukaan prisma, pada pertemuan kedua siswa
prisma dan volume limas. Aktivitas siswa pada fase evaluate ditunjukkan
konsep atau materi lain secara kelompok. Aktivitas siswa pada pertemuan
dengan konsep waktu dan biaya per unit pada aritmetika sosial. Aktivitas
siswa dan hasil kerja pada fase extend ditunjukkan pada Gambar 5.16.
Gambar 5.16 Aktivitas Siswa dan Hasil Kerja Pada Fase Extend
berikut:
respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran positif atau dengan kata lain
Analisis data THB yang terdiri dari 5 butir soal pada Bab IV
menunjukkan bahwa semua butir soal THB dalam kriteria valid. Soal
kriteria validitas tinggi, dan soal nomor 3 memiliki kriteria validitas sangat
Seluruh butir soal tes sensitif dimana soal nomor 1 sampai dengan soal
0,60, dan 0,48. Selain untuk menentukan validitas THB analisis data THB
C. Keefektifan Pembelajaran
efektif; (3) Respons siswa positif; dan (4) Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal tercapai.
a. Kegiatan Pendahuluan
learning cycle 7E terdiri dari dua fase yaitu fase elicit dan fase
siswa merasa materi yang dipelajari penting dan nantinya akan dapat
162
berkaitan dengan prisma dan limas. Kegiatan guru pada fase engage
b. Kegiatan Inti
fase explain, dan fase elaborate. Pada fase explore guru memberikan
membaca dan memahami isi atau petunjuk kegiatan pada LKS, guru
c. Kegiatan Penutup
fase evaluate dan fase extend. Pada fase evaluate guru mengevaluasi
hari yang dikaitkan dengan konsep atau materi lain. Kegiatan guru
pertemuan selanjutnya.
2. Aktivitas Siswa
berada pada interval kriteria batas toleransi waktu ideal. Sehingga secara
efektif.
166
materi prasyarat yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, dan
yang disampaikan oleh guru. Aktivitas siswa pada fase engage ditunjukkan
siswa pada fase ini diawali dengan berkelompok sesuai kelompok yang
5.26.
prisma dari potongan kertas yang telah disediakan. Potongan kertas yang
luas bangun datar pada potongan kertas yang dipilih. Secara umum siswa
limas dari potongan kertas yang telah disediakan. Potongan kertas yang
diberikan terdiri dari potongan kertas yang dapat membentuk model limas
pada potongan kertas yang dipilih. Secara umum siswa dapat memilih
potongan kertas yang dapat membentuk model limas secara tepat dan
kegiatan yang dilakukan siswa pada fase explore yaitu: (1) menemukan
rumus volume prisma dengan memotong model balok sepanjang salah satu
prisma dan volume balok berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan
limas ke dalam model kubus tanpa tutup dengan ukuran alas model limas
sama dengan ukuran alas model kubus dan tinggi model limas setengah
memasukan beras dari model limas ke dalam model balok dengan ukuran
alas model limas sama dengan alas model balok dan tinggi model limas
Gambar 5.29 Aktivitas Siswa dan Hasil Kerja Pada Fase Elaborate
evaluasi secara individual. Pada fase ini beberapa siswa terlihat belum
172
dengan konsep atau materi lain secara kelompok. Aktivitas siswa dan hasil
Gambar 5.31 Aktivitas Siswa dan Hasil Kerja Pada Fase Extend
dikembangkan.
174
berikut:
respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran positif atau dengan kata lain
D. Kelemahan Penelitian
kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Sedangkan siswa lainnya dalam kelas
dan aktivitas siswa dilakukan oleh guru yang bekerja pada tempat
hendaknya pengamat bukan berasal dari sekolah yang sama dengan tempat
penelitian.
yang sebenarnya.
prisma, dan limas tetapi media tersebut tidak dilakukan validasi media
media.
dan THB pada materi prisma dan limas serta menitikberatkan pada luas
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
Data yang didapat di kelas uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah
Hasil Belajar (THB) pada materi prisma dan limas yang memenuhi
179
pembelajaran positif.
dalam RPP.
B. Saran
lain:
pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Ergin, I., Kanli, U., & Unsal, Y. (2008). An example for the effect of the 5E model
on the academic success and attitude levels of students: Inclined projectile
motion. Journal of Turkish Science Education. 5 (3): 47—59.
Fajaroh, F., & Dansa, I. W. (2008). Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar
(Learning Cycle). Tersedia: http//massofa.wordpress.com. Diakses tanggal
28 November 2016.
Gokkurt, B., Dundar, S., Soylu, Y., & Tatar, E. (2012). Developing Suitable
Materials for the Computer Enriched Learning Cycle Model: Teaching the
“Pyramid” Subject. Procedia - Social and Behavioral Sciences 46
(2012) 3129 – 3133.
Hanuscin, D. L. & Lee, M. H. (2008). Using the Learning Cycle as a Model for
Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers. Journal of
Elementary Science Education. Vol. 20, No. 2 (Spring 2008), pp. 51-66.
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hobri. (2010). Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena Salsabila.
184
Kennedy, L. M., Tipps, S., & Johnson, A. (2008). Guiding Children’s Learning of
Mathematics. Belmont: Thomson Higher Education.
Kholilah, A. (2014). Pengembangan Perangakat Pembelajaran Matematika Model
Pembelajaran Learning Cycle 7E Berbasis Karakter Teliti dan Percaya
Diri Pada Sub Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume Kubus dan
Balok Kelas VIII SMP (Skripsi yang tidak dipublikasikan), Universitas
Jember, Jember.
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ratumanan, T. G., & Laurens, T. (2011). Evaluasi Hasil Belajar yang Relevan
dengan Kurikulum Bebasis Kompetensi. Surabaya: Unesa University Press.
Renner, J. W., Abraham, M. R., & Birnie, H. H. (1988). The Necessity of Each
Phase of The Learning Cycle in Teaching High School Physics. Journal of
Research in Science Teaching. Vol 25 (1), pp 39-58.
Suherman, E. (2001). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: UT.
Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
UPI.
Sumantri, M., & Purnama, J. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.
Maulana.
Van de Walle, J. A., Karp, K. S., & Bay-Williams, J.M. (2014). Elementary and
Middle School Mathematics: Teaching Developmentally (8th Ed.). Boston:
Pearson Education Inc.