Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan proses belajar mahasiswa untuk
menghasilkan karya tulis ilmiah sebelum mahasiswa menyelesaikan pendidikan di Program
Studi Keperawatan Bogor.
Pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk melatih mahasiswa menuangkan berbagai konsep, ide,
dan prinsip secara analitik dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan kemampuan mahsiswa
dalam menghasilkan KTI.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memahami suatu fenomena, sehingga KTI yang dibuat
mahasiswa mencerminkan penguasaan penulis tentang substansi, metode penulisan
sederhana, dan teknik penulisan KTI. Buku panduan ini dibuat untuk digunakan oleh
mahasiswa, pembimbing atau penguji sehingga membantu dalam penulisan KTI dan
membimbing mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua staf pengajar Program Studi Keperawatan
Bogor dan staf pendidik yang telah memberikan masukkan dalam penyususnan panduan
KTI. Kami menyadari bahwa buku ini mempunyai banyak kekuarangan, oleh karena itu kritik
dan saran untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
Penulis
1
TIM PENYUSUN PANDUAN KTI
Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan Bogor
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu syarat menyelesaikan program studi
di Program Diploma III Keperawatan. Dalam KTI tercantum tentang paparan tulisan
yang membahas suatu bidang keilmuan, dengan menggunakan kaidah kaidah yang
berlaku dalam penulisan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dengan bimbingan
dosen.
Karya Tulis Ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodelogi karya tulis yang baik dan benar. Kebenaran dalam KTI
kebenaran yang objektif, deskriptif, analisis, dan sistimatis. Seluruh pernyataan yang
ada didalamnya harus berupa kalimat yang jelas, menggunakan kalimat yang efektif
dan kaidah kaidah atau pedoman yang berlaku. Pandangan pandangan yang
dituangkan dalam KTI harus jelas sumbernya dengan menggunakan pustaka terbaru
dan bila memungkinkan dari sumber aslinya. Kepustakaan yang digunaka terkini dan
dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu disusun buku panduan penulisan KTI
yang dijadikan acuan oleh Mahasiswa dalam membuat KTI dan Dosen dalam
memberikan bimbingan dan seluruh civitas Program Studi Keperawatan Bogor,
Poltekkes Kemenkes Bandung.
Apabila dihadapkan pada fenomena fenomena yang terjadi di rumah sakit atau
komunitas, mahasiswa mampu meneliti berdasarkan teori dan konsep yang telah
dipelajari.
3
2. Tujuan Khusus
Bentuk KTI adalah dalam bentuk penelitian sederhana dengan bimbingan dosen
pembimbing.Penulisan KTI harus sesuai dengan pedoman KTI dari Program Studi
Keperawatan Bogor, Poltekkes Kemenkes Bandung.
4
E. Model dan Ruang Lingkup KTI
KTI disusun berdasarkan peminatan mahasiswa pada bidang keilmuan, kemudian
melihat adanya fenomena permasalahan, studi literatur serta data data yang akurat dan
akuntable sehingga yang perlu diteliti untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya tentang keperawatan. Judul KTI mahasiswa diharapkan lebih mengarah ke
visi dan missi Program Studi Keperawatan Bogor yang umnggu dalam bidang
psikososial.
Model KTI adalah menggunakan pendekatan penelitian diskriptif sederhana yang
hanya menggambarkan hasil secara sederhana serta dibahas berdasarkan teori dan
kajian dari jurnal terkait. Jumlah mahasiswa dalam setiap peminatan bervariasi
berdasarkan quata pembimbing yang tersedia. Sebelum menentukan judul mahasiswa
menulis peminatannya berdasarkan Quota yang tersedia (form Terlampir)
5
BAB II
BOBOT MA KTI DAN KEGIATAN
A. Bobot KTI
KTI merupakan tugas akhir dari mahasiswa untuk menyelesaikan program
Diploma III Keperawatan. Jumlah SKS dalam KTI ini adalah 3 SKS ( Klinik).
Dengan rincian 1 minggu untuk ujian proposal, 1 minggu untuk pengumpulan data,
1 minggu untuk ujian akhir sehingga total waktu yang diperlukan dalam KTI ini
adalah 3 minggu. Waktu yang digunakan dalam proses bimbingan disesuaikan
dengan waktu antara mahasiswa dengan pembimbing.
Bobot sks PBK M.A Karya Tulis Ilmiah adalah 3 sks dengan perhitungan waktu
sebagai berikut : 3 sks = 3 sks x 4 jam x 14 minggu efektif = 168 jam / semester.
Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan bimbingan ujian proposal dan perbaikan 6 jam x 6 hari= 36 jam (01
s d 05 April 2019)
2. Pengumpulan data dan penyusunan Laporan 6 jam x 12 hari = 72 jam
(Tingkat III A: 29 April s d 10 Mei 2019 dan III B: 13 s d 24 Mei 2019)
3. Ujian sidang KTI dan perbaikan 7 jam x 6 hari = 42 jam (27 s d 31 Mei 2019)
B. Jumlah Mahasiswa
Jumlah mahasiswa jalur umum tingkat III reguler semester VI tahun akademik
2018/2019 yang mengikuti kegiatan PBK M.A Karya Tulis Ilmiah adalah 85
orang yang terdiri dari tingkat III A ada 43 orang dan III B 42 orang.
6
direncanakan oleh setiap mahasiswa. Jadwal pengumpulan data Tingkat
III A: 29 April s d 10 Mei 2019 dan III B: 13 s d 24 Mei 2019.
2. Tempat
Tempat praktik PBK M.A Karya Tulis Ilmiah adalah di :
a. Rumah Sakit se-kota dan kabupaten Bogor
b. Puskesmas se-kota dan kabupaten Bogor
c. Sekolah (formal dan non formal) se-kota dan kabupaten Bogor
D. Kegiatan
1. Kegiatan Mahasiswa:
a. Melakukan penyusunan proposal dan instrument pengumpulan data
b. Mengumpulkan sumber bacaan terkait minimal 4 dengan terbitan paling
lama 10 tahun ke belakang.
c. Mengikuti bimbingan proposal dan laporan KTI
d. Mempertanggung-jawabkan proposal melalui ujian proposal
e. Melakukan revisi proposal
f. Melakukan pengumpulan data
g. Membuat laporan karya tulis ilmiah.
h. Mengisi daftar hadir bimbingan proposal minimal 8 kali pertemuan.
2. Kegiatan Pembimbing:
a. Memberi arahan dan kontrak waktu bimbingan
b. Membimbing proposal dan laporan KTI
c. Menguji proposal
d. Mengoreksi bahan revisi proposal dan laporan KTI
e. Membimbing mahasiswa melakukan pengumpulan data.
f. Memfasilitasi penggunaan sumber bacaan
g. Memotivasi penyelesaian proposal dan laporan KTI.
h. Mengisi daftar bimbingan
i. Membimbing manuscrip mahasiswa.
7
3. Strategi Pelaksanaan PBK:
E. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Nilai bimbingan dan Ujian.
Jangka waktu penulisan KTI adalah satu semster sejak tanggal 28 Januari 2019
8
BAB III
Karya Tulis Ilmiah Ini diawali dengan pembuatan proposal penelitian, pengumpulan data
dan pengolahan data dan pembuatan KTI. Pada akhir kegiatan dilakukan ujian Sidang KTI
Judul Penelitian
Contoh Judul :
B. KEPERAWATAN JIWA
Gambaran cara komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat pada klien dengan
prilaku kekerasan Di RS Marzoeki Mahdi Bogor.
C. KEPERAWATAN ANAK
Gambaran Perkembangan Psikososial Pada Kanak-Kanak Usia 18 bulan – 3 bulan
Posyandu xxx Rt…/…Bogor
D. KEPERAWATAN MATERNITAS
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Ansietas Yang dihadapi
menjelang persalinan di RS PMI Bogor.
E. KEPERAWATAN KOMUNITAS
Gambaran Partisipasi Ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan posyandu di
Wilayah RW 12 / kelurahan Psir kuda Kec. Bogor barat Bogor.
9
ISI PROPOSAL PENELITIAN DAN LAPORAN AKHIR
Sitimatika tentang proposal dan KTI dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
10
Bab IV: Metodologi Penelitian Bab IV: Metodologi Penelitian
A. Disain / Jenis Penelitian A. Disain / Jenis Penelitian
B. Waktu dan Tempat B. Waktu dan Tempat
C. Populasi dan Sampel C. Populasi dan Sampel
D. Pengumpulan data (alat, D. Pengumpulan data (alat, cara,
cara, uji instrument) uji instrument)
E. Pengolahan Data E. Pengolahan Data
Bab V : Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Bab VI : Kesimpulan dan
Rekomendasi
Akhir Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Lampiran Contoh Kuesioner
Hasil pengolahan data
Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi uraian secara singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk
menjelaskan alasan-alasan teoretik serta faktual, mengapa permasalahan tersebut perlu
dijawab melalui kegiatan penelitian.
Yang dimaksud dengan alasan teoretik adalah, penjelasan secara konseptual aspek teori
dari masalah penelitian, apakah masih urgen dan relevan, serta untuk mengetahui sejauh
mana penelitian yang akan dilakukan itu memberikan pilihan jawaban atau pemecahan
terhadap masalah penelitian. Alasan faktual, adalah alasan yang mencakup dukungan data,
informasi, dan fenomena, yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa masalah
penelitian tersebut, sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
11
Adalah pertanyaan kritis atau argumentasi yang flesibel yang diambil intinya dari
pernyataan atau statement umum dari masalah penelitian,
Pernyataan rumusan masalah ditarik dari judul penelitian, berupa pertanyaan. Contoh:
Bagaimana gambaran Partisipasi Ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan posyandu
Adalah uraian ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam
penelitian tersebut.
Tujuan penelitian adalah indikasi ke arah mana, atau data ( informasi ) apa yang akan di
cari melalui paenelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
konkret dapat diamati ( observable) dan dapat diukur ( measurable) Contoh :
Tujuan umum :
Diketahuainya gambaran partisipasi ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan posyandu
Tujuan khusus :
1. Diketahuai karakteristik ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan posyandu
2. Diketahui nya gambaran partisipasi ibu yang mempunyai balita dalam kegiatan posyandu
Menjelaskan tentang manfaat dari penelitian, baik secara praktis bagi pihak-pihak yang
berkepentingan maupun manfaat akademis bagi pengembangan dan memperkaya khazanah
ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian berhubungan dengan rekomendasi yang akan
disampaikan pada Bab V. Yang ditujukan pada institusi pelayanan kesehatan, institusi
pendidikan, profesi, serta peneliti selanjutnya.
Contoh :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk dilakukannya penelitian lanjutan
Puskesmas Pasir Kuda dapat mengakses data hasil penelitian kemudian dijadikan sebagai
dasar pembuatan kebijakan / program posyandu
12
1.4.3 Profesi Keperawatan
Sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan pendekatan model
keperawatan yang cocok bagi ibu-ibu di posyandu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat tinjauan singkat dan jelas mengenai teori –teori yang mendasari
dilakukannya penelitian.Tinjauan pustaka berisi teori-teori berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti , disesuaikan dengan teori atau pustaka yang ada, didukung dengan
referensi yang memadai. Pengambilan teori yang dijadikan landasan dalam kegiatan
penelitian ini. Teori yang dipakai harus mampu menuntun peneliti untuk menjawab
permasalahan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Teori menjelaskan
fenomena dengan jalan menunjuk secara rinci variabel tertentu yang saling terkait
Kerangka teori merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep atau teori dalam
bentuk kerangka teori penelitian . Pembuatan kerangka teori ini mengacu pada masalah –
masalah ( bagian-bagian ) dalam bentuk diagram.
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang menyajikan gambaran variable yang
akan diteliti dalam bentuk bagan / diagram. Dituliskan pula secara narasi alasan / justifikasi
dari urgensi setiap variable yang dieliti. Menganalisa hubungan antara kerangka teori dan
kerangka konsep.
13
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel adalah suatu fenomena yang akan diteliti, mempunyai variasi nilai dan dapat diukur.
Definisi operasional variabel berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang
bagaimana mengukur variabel penelitian.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ilmiah harus menggunakan metode dan teknik penelitian. Menurut Wiradi
(1988), metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis, sedangkan teknik
adalah cara melakukan setiap langkah. Dalam masyarakat ilmiah dikenal metode penelitian
lapangan dan bukan penelitian lapangan.
Kalau dalam penelitian itu penulis datang ke sumber data dan menganalisis data itu apa
adanya, metode ini disebut metode deskriptif. Jika penelitian itu membandingkan dua sumber
data, disebut metode komparatif. Penelitian yang menggunakan percobaan atau atau
pengujian di laboratorium disebut metode eksperimen.
Dijelaskan waktu mulai sampai dengan akhir dari penelitian ini, rencana kerja dan lamanya
satuan waktu yang digunakan.
Disebutkan secara lengkap tempat / lokasi penelitian dan jelaskan alasan pemilihan tempat
tersebut.
14
4.2.1 Penetapan lokasi sumber data disertai alasan pemilihan lokasi tersebut. Penetapan
lokasi atau sumber data disesuaikan dengan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, dan teknik menganalisis data.
4.3.1 Penetapan populasi dan besar populasi penelitian dengan mencantumkan kriteria
inklusi dan kriteria ekslusi. Penetapan sampel penelitian termasuk jumlah sampel dan
teknik pengambilan sampel.
4.3.2 Penetapan jumlah sampel mengacu pada rumus besar sampel (studi prevalen) dengan
presisi 1 proporsi, sbb :
Rumus : :
{Z 2 1-α/2 * P(1-P)}2
n = -------------------------
(d)2
Keterangan :
4.3.3 Tehnik pengambilan sampel dapat menggunakan tehnik random dan non random
15
– Proportional Random Sampling
– Stratified Random Sampling
– Cluster Random Sampling
4.4.1 Instrumen penelitian, terdiri dari sumber instrumen (sekunder atau primer), jenis
instrumen (kuesioner, angket atau formulir), uji validitas konstruks (isi/kontent)
4.4.2. Teknik pengumpulan data, mencakup jenis data yang akan dikumpulkan, jenis dan
alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data, tatacara yang digunakan dalam
mengumpulkan data.
BAB V
Hasil penelitian memuat penjelasan tentang apa, bagaimana, dan mengapa hasil
penelitian ini diperoleh. Bagian ini merupakan bagian yang menyajikan hasil penelitian
secara objektif dan dengan menjelaskan gambaran umum mengenai tempat penelitian yang
diuaraikan secara ringkas dan lengkap, kemudian hasil penelitian tersebut dibahas secara
menyeluruh. Dalam bab ini penulis harus mempunyai sejumlah gagasan atau teori yang dapat
dikembangkan yang disebut dengan argumen menurut pengetahuan yang diperoleh.
16
dikumpulkan, ditampilkan pada bagian ini. Jika penelitian bermaksud menguji hipotesis,
maka pada bagian ini hipotesis diuji.
Kemukakan data primer maupun data sekunder yang ditemui saat penelitian melalui
pemakaian data primer/sekunder tersebut dilakukan analisis permasalahan lengkap dengan
argumentasi yang jelas, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
BAB VI
Bagian ini berisi kesimpulan karya ilmiah atau hasil penelitian yang disampaikan secara
sistematis dalam upaya menjawab hipotesis atau tujuan penelitian. Berdasarkan kesimpulan
tersebut dibuat rekomendasi yang operasional terhadap masalah yang ditemukan yang
ditujukan kepada pembuat kebijakan, pengguna, atau kepada peneliti berikutnya.
17
BAB IV
TEKNIK PENGETIKAN KTI
A. KTI harus di tik dengan menggunakan computer dengan MS Word, jenis huruf Times
New Roman. Ukuran huruf untuk judul/bab 14 dicetak tebal, sub judul dengan
ukuran 12 dicetak tebal, isi naskah dengan ukuran 12 dicetak standar / tidak
tebal. Tanpa garis bawah. Kertas yang digunakan HVS 70 gram, ukuran A4,
berwarna putih. Jumlah halaman KTI dari 30 sampai 60 halaman.
B. Batas batas tepi atas, tepi kanan, bawah dan kiri masing-masing ± 4 cm, 4 cm, 3cm, 3
cm.
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
18
C. Alinea baru ditulis jika persoalan yang dibahas sudah beralih dari persoalan pada alinea
sebelumnya. Huruf pertama alinea baru ditik dengan jarak tujuh pukulan tik dari garis
batas tepi kiri. Jarak antara baris teks dengan sub bab berikutnya adalah 3 (tiga) spasi.
Jarak antara teks dengan tabel, gambar grafik, diagram atau judulnya adalah 3 (tiga) spasi.
D. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya adalah 2 (dua) spasi. Jarak antara
penunjuk bab (BAB I) dengan judul bab (PENDAHULUAN) adalah 2 (dua) spasi. Jarak
antara judul bab dengan sub bab adalah 4 (empat) spasi. Jarak antara baris teks dengan
sub bab berikutnya adalah 3 (tiga) spasi. Jarak antara teks dengan tabel, gambar grafik,
diagram atau judulnya adalah 3 (tiga) spasi. Judul, sub judul, judul tabel, teks tabel
diketik 1 (satu) spasi.
E. Pemotongan kata harus menggunakan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang benar, dan
tidak dibenarkan menggunakan garis sambung (-) di bawah huruf terakhir kata tersebut.
Contoh yang salah:
…………………………………………………………………………dikemuka
kan
Dalam teori penyuluhan non directive penyuluh harus menerima klien dengan sikap
unconditioning positive regard.
H. Halaman yang berisi judul BAB diberi nomor halaman pada tengah-tengah bagian bawah
halaman. Sedangkan halaman-halaman lainnya diberi nomor pada bagian tepi kanan atas.
I. Penomoran Judul tabel dibuat berdasarkan Bab.
19
J. Cara memberi nomor urut dalam KTI menggunakan cara seperti berikut :
I. (untuk BAB )
A.…………………….
1………………………..
a……………………......
1). ……………………….
a). ………………………..
(1). ……………………….
(a). ……………………….
20
2) Letak tulisan KARYA TULIS ILMIAH, sekitar 2,5 cm di bawah anak judul, kalau
tidak ada anak judul, letaknya 5 cm dari baris judul yang paling bawah.
3) Di bawah tulisan KARYA TULIS ILMIAH, dengan jarak sekitar 1 cm dicantumkan
kalimat penjelasan berikut:
Logo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung bergaris tengah 4 cm. Titik
tengah terletak di tengah di antara baris NIM dengan baris nama Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bandung.
f. Nama Program Studi, Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Bandung dan tahun
penyusunan diatur sebagai berikut:
1) Nama Program Studi ditulis dengan huruf kapital, diketik kurang lebih 1 (satu) cm di
bawah logo dengan jenis dan huruf yang sama dengan tulisan ” KARYA TULIS
ILMIAH”.
2) Nama Jurusan Keperawatan ditulis di bawah Program Studi
3) Nama Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan ditulis di bawah Jurusan
Keperawatan.
4) Tahun penyusunan tugas akhir ditulis di tengah pada baris paling bawah.
4.1.2 Halaman judul, halaman ini sama persis dengan sampul depan hanya dicetak dalam
kertas HVS menggunakan kertas jeruk.
21
b. Judul KTI diketik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas. Semua kalimat judul
diketik dengan huruf kapital, dengan jarak antar baris 1 spasi
c. Baris sub judul diketik di bawah judul, dengan jarak sekitar 1 cm dari baris terakhir judul,
semua ditulis dengan huruf kapital.
d. Nama mahasiswa diketik di bawah sub judul, dengan jarak sekitar 1 cm dari batas
terakhir sub judul, semua ditulis dengan huruf kapital.
e. NIM diketik di bawah nama mahasiswa, dengan jarak 1 spasi.
f. Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya, diketik dibelakang
”Bogor”.
g. Lay out ”menyetujui” Dosen Pembimbing diatur dengan memperhatikan keseimbangan
pada halaman ini. Nama Dosen Pembimbing berjarak 4 cm dari tepi bagian bawah kertas.
4.1.4 Halaman pengesahan, sama demgan halaman persetujuan tetapi bersisi tanda tangan
penguji, tanggal ujian, dan disahkan Ketua Program Studi (contoh lembar pengesahan
terlampir).
4.1.5 Halaman Motto dan Persembahan, halaman ini memuat ekspresi penulis dalam
memaknai hakikat selama yang bersangkutan menyusun KTI. Di samping itu, halaman
ini dapat dijadikan media ekspresi dari misi dan visi dari Program Studi Keperawatan
Bogor Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.
Isi persembahan hendaknya berupa gambaran kejembaran hati penulis untuk
menyampaikan tugas akhir ini sebagai tanda kasih tulus kepada orang-orang yang
berperan besar selama proses penyusunan sampai dengan penyelesaian studi.
4.1.6 Abstrak, merupakan ringkasan KTI, dengan tujuan agar pembaca segera mengetahui
aspek-aspek yang ditulis dalam KTI. Rambu-rambu penulisan abstrak mengikuti
ketentuan sebagai berikut.
a. Bersifat informatif.
b. Kurang lebih 200 kata atau 2/3 halaman dan diletakan sebelum kata pengantar.
c. Distribusi isi sekurang-kurangnya memiliki perbandingan sebagai berikut:
1) Tujuan dan masalah ditulis antara 1 s.d 3 kalimat
2) Metodologi ditulis antara 2 s.d 4 kalimat
3) Hasil penelitian dan validitas hasil ditulis sekurang-kurangnya 15 kalimat
4) Kesimpulan ditulis sekurang-kurangnya 10 kalimat
d. Spasi pengetikan satu spasi. Tidak ada alinea.
22
e. Ditulis dalam dua bahasa; halaman pertama Bahasa Inggris, halaman kedua Bahasa
Indonesia.
Kata pengantar, memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan KTI.
Kata pengantar hendaklah singkat, tetapi jelas. Unsur-unsur yang dicantumkan dibatasi pada:
puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kekuatan kepada penulis; penjelasan
tentang pelaksanaan penyusunan KTI; informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai
pihak; ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
4.1.7 memungkinkan tersusunnya karya ilmiah; dan penyebutan nama tempat, tanggal,
bulan, dan tahun penyusunan, serta nama penyususn karya ilmiah.
Tajuk KATA PENGANTAR, ditempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah. Isi
kata pengantar diketik dengan jarak empat spasi dari tajuk dan jarak antar kalimat dari
isi adalah dua spasi. Baris pertama tiap paragrap ditulis menjorok ke dalam satu tabulasi
(lima ketukan / karakter) dari margin kiri. Jika judul KTI disebut di dalam kata
pengantar, maka judul tersebut diletakkan di antara tanda petik, ditulis dengan huruf
kapital pada awal kata yang bukan kata tugas. Pada akhir isi kata pengantar ditulis
nama kota (tempat) dan tahun penyusunan KTI serta ditempatkan disebelah kanan
bawah dengan jarak empat spasi dari baris terakhir. Di belakang tajuk, tahun dan nama
penulis tidak menggunakan tanda titik atau tanda baca lain. Namun di antara nama kota
dan tanggal ditempatkan tanda koma.
4.1.8 Daftar isi, sebagai tajuk ditulis dengan huruf kapital semua (DAFTAR ISI),
ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah. Daftar isi berfungsi untuk
mempermudah para pembaca mencari judul atau sub judul isi yang ingin dibacanya.
Oleh karena itu judul atau sub judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung
ditunjukan nomor halamannya.
4.1.9 Daftar grafik, bagan dan tabel, pencantuman daftar dimaksudkan untuk memberikan
petunjuk kepada pembaca, bahwa di dalam KTI terdapat grafik, bagan, atau tabel yang
lebih dari satu. Jika hanya ada satu buah, baik grafik, bagan maupun tabel tidak perlu
dibuatkan daftar.
Daftar grafik, bagan, ataupun tabel seluruhnya ditulis dengan huruf kapital, dan sejajar
dengan penulisan judul-judul bab tertentu. Halaman beberapa daftar dicantumkan
setelah kata pengantar atau sebelum daftar isi.
23
4.1.10 Daftar lampiran, dibuat bila KTI dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan
isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
1. Jika kalimat yang dikutif kurang dari empat baris, kutipan ditik dengan jarak dua spasi
dan dibubuhi tanda petik ganda (“) di awal dan akhir kutipan. Kalimat dikutip masuk
dalam rangkaian kalimat/alinea penulis.
2. Jika kalimat yang dikutip seperti butir satu itu sudah merupakan kutipan, maka tanda
petik antara kutipan tersebut menjadi tanda petik tunggal (‘).
3. Jika kalimat yang dikutip empat baris atau lebih, kutipan ditik dengan jarak satu spasi dan
tanpa tanda petik. Pengetikan kalimat pertama dimulai dengan jarak tujuh pukulan tik
dari garis batas tepi kiri.
4. Jika dalam kutipan ada bagian kalimat yang dihilangkan gantilah bagian kalimat tersebut
dengan tiga buah titik dengan selang satu pukulan tik ( . . . ), kemudian lanjutkan dengan
kalimat berikutnya. Jika yang dihilangkan itu kalimat utuh maka gantilah kalimat tersebut
dengan titik-titik sepanjang satu baris.
………………………………………………………………………………………..
5. Sumber kutipan ditulis dengan menggunakan system Harvard. Yang ditulis di sini cukup
nama pengarang tanpa gelar, tahun menulis buku, dan halaman buku yang dikutip.
Contoh : “ Secara faktual perkembangan bukan dimulai sejak kelahiran
6. Jika penulis mengutip dari kutipan orang, maka sumber yang ditulis adalah buku yang
dikutip langsung oleh penulis, jadi tidak menulis sebagai dikutip langsung dari sumber
aslinya. Ini perlu diperhatikan karena merupakan KODE ETIK penulisan ilmiah.
Contoh:
24
Menurut Lefrancois ( Abin Syamsudin, 1981 ) istilah pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik.
7. Bahan yang dikutip dari naskah yang didapatkan dari sumber elektronik (misalnya
internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali
untuk naskah yang ditampilkan dengan format lengkap seperti jurnal.
Contoh:
Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown, 1997,
http;//www.findarticles.com, diperoleh tanggal 14 September 2003).
Sumber informasi yang digunakan dalam tulisan dikumpulkan dalam suatu daftar yang
disebut Daftar Pustaka. Daftar pustaka ditempatkan di bagian akhir KTI. Cara penulisan
mengacu pada Publication Manual of the American Psychological Association (APA,
2001) dengan modifikasi antara lain pengetikan rata kanan dan rata kiri.
Apabila menggunakan dua artikel dengan penulis yang sama, namun artikel kedua
penulis tersebut menulis dengan penulis yang lain, tetap dituliskan nama yang sama di awal.
25
Contoh: Alleyne, R.L. (2001). ...
Penulisan artikel dengan penulis yang sama, diterbitkan pada tahun yang sama, maka
ditulis dengan abjad a, b, c, dst sesuai dengan jumlah yang diterbitkan.
________ . (2001b). …
Penulisan unsur-unsur kepustakaan itu masing-masing diikuti tanda titik, kecuali antara
nama kota penerbit dan nama penerbit. Dalam hal ini nama kota diikuti tanda titik dua dan
setelah itu diberi jarak satu spasi dituliskan nama penerbitnya.
Sumber informasi dari buku dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama akhir
penulis, abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun penerbitan, Judul buku ditulis
miring/italic, edisi (jika ada), tempat penerbit dan penerbitan.
Contoh: Nay, R., & Garratt, S. (1999). Nursing older people: Issues and Innovations.
Sydney: Maclennan & Petty, Pty, Ltd.
Sumber informasi bagian bab atau chapter dari suatu buku, dituliskan di dalam daftar
pustaka meliputi nama akhir penulis, abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun,
judul chapter, diikuti dengan nama penulis atau editor buku yakni singkatan nama awal dan
tengah dan dikuti nama akhir, judul buku ditulis miring/italic, halaman dalam kurung.
Tempat penerbit dan penerbitan.
26
7. Kepustakaan yang bersumber dari jurnal
Sumber informasi dari jurnal dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama akhir
penulis, abjad awal dan tengah (bila ada), tahun, judul artikel, judul jurnal ditulis
miring/italic, volume penerbitan yang ditulis di dalam tanda kurung, nomor halaman yang
dikutip.
Sumber informasi dari elektronik dituliskan dengan pernyataan sumber yang dikutip,
nama dan alamat sumber, tanggal sumber informasi tersebut diperoleh.
Sumber informasi yang dikutip dari monograf, cara penulisan daftar pustaka diawali
dengan nama khir penulis diikuti huruf pertama awal dan tengah (bila ada), tahun, nama
artikel, nama dimana monograf dipublikasikan ditullis miring/italic, volume, nomor (jika
ada), dan halaman.
Contoh: Author, B.B. & Author, A.A. (2000). Judul artikel. Judul tempat monograf
diterbitkan, volume, hlm. 6-8.
Untuk artikel dari surat kabar, cara penulisan daftar pustaka adalah dengan menuliskan
judul artikel diikuti dengan tanggal, bulan, dan tahun di dalam tanda kurung, nama surat
kabar ditulis miring/italic, nomor halaman.
Contoh: Obat baru yang dipromosikan secara tajam menurunkan risiko kematian akibat gagal
jantung. (15 Juli, 1993). Kompas, hlm. 1&8.
27
11. Cara penulisan nama penulis satu atau lebih
Cara penulisan nama penulis satu atau lebih dari satu sumber informasi dengan penulis
satu orang atau lebih dapat dituliskan semua namanya seperti contoh berikut:
Satu penulis:
Mellers, B.A. (2000). Choice and the relative pleasure of consequences. Psychological
Bulletin, 126, 910-924.
Dua penulis:
Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring processin organization.
Consulting Psychological Journal: Practise and Research, 45 (2), 10-36.
Penyajiannya adalah nama penulis pertama dibalik dan diikuti dengan singkatan dll atau
et al.
Contoh: Zainudin Husen, Nasution, Ida Farida menjadi Husen, Zaenudin et al.
Husen, Zaenudin. et,al. (2001), Manajemen Stress, Cemas dan Depresi, Balai
Pustaka, Jakarta.
Nama penulis tidak tercantum maka yang dicantumkan adalah nama lembaga yang
menerbitkan buku tersebut.
28
Pertama kali dirujuk dalam teks:
Selanjutnya:
Depkes (1993) …
(Depkes, 1993) …
Buku terjemahan maka penyajiannya adalah : nama pengarang asli yang dicantumkan
pertama selanjutnya nama penterjemah.
Contoh: Lemone, Priscilla (2002), Medical Surgical Nursing, 4th ed, Dharma Adji
(2003) (alih bahasa), EGC : Jakarta.
14. Karangan Yang Tidak Diterbitkan (Tesis, Disertasi, Skripsi, Makalah, Laporan)
Contoh: Nyoman Fitri (2005), Perbandingan Variabel pada Isolasi dan Pemurnian
Eugenol dari Minyak Daun Cengkeh, tesis tidak dipublikasikan,
Universitas Airlangga, Surabaya.
29