Makalah Pasar Modal Syariah
Makalah Pasar Modal Syariah
PEMBAHASAN
3
4
yang dalam berinteraksi berpedoman pada ajaran islam dan menjauhi hal-hal yang
dilarang, seperti penipuan dan penggelapan1
Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah dapat
diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam
UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar
modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara
keseluruhan. Secara umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak memiliki
perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa
karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme
transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al
Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran
yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah
pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama manusia terkait
perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan
dengan basis fiqih muamalah.Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan
bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah
di Indonesia.2
1
Prof. Dr. Ahmad Rodoni dan Prof Dr. Abdul Hamid Lembaga Keuangan Syariah, Zikrul Hakim,
Jakarta Timur hal. 123
2
http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id di akses tanggal 19 September 2015 13:55
5
3
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
113
6
4
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
114
5
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 34
7
6
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis,
(Jakarta: Kencana, 2010), h. 222-223
7
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
8
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2,
h.114-117
9
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang
pasar Modal10
9
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
10
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx di akses tanggal 19 September 2015
11
fungsi lembaga kliring dan penjaminan di Indonesia dijalankan oleh PT KPEI (PT
Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia).
4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
LPP di pasar modal Indonesia dilaksanakan oleh PT KSEI (PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia). PT KSEI adalah lembaga dalam lingkungan Pasar Modal
Indonesia yang menjalankan fungsi sebagai LPP. Fungsi LPP adalah menyediakan
layanan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan
efesien.
5. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di Luar Bursa Efek
Penyelenggara perdagangan surat utang negara di luar bursa efek adalah pihak
yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam untuk menyelenggarakan
perdagangan surat utang negara di luar bursa efek. Penyelenggaranya antara lain
Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) yang merupakan Self
Regulatory Organization (SRO) yang telah mendapatkan izin usaha dari
Bapepam.
B. Para Pelaku Pasar Modal
1. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat
berharga atau melakukan emisi di bursa. Emiten melakukan emisi dapat memilih
dua macam instrumen pasar modal yaitu saham dan obligasi.
Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini
biasanya tertuang dalam RUPS termasuk jenis surat-surat berharga yang akan
diterbitkan. Tujuan melakukan emisi, antara lain:
a. Untuk perluasan usaha
b. Untuk memperbaiki struktur modal
c. Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham
d. Keterbukaan mendorong meningkatnya profesionalisme
e. Menurunkan kesenjangan sosial karena peluang masyarakat menjadi
investor besar
f. Sarana promosi.
13
bursa efek. Transaksi jual beli efek di bursa efek ini disebut pasar sekunder
dimana harga masing-masing efek ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu
kekuatan permintaan dan penawaran atau suatu efek.
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan
jasa-jasa dalam melaksanakan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang ini
terdiri atas:
a. Perusahaan efek (securities company)
b. Pedagang efek (dealer)
c. Broker atau pialang
d. Biro administrasi efek.
1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau Efek ditawarkan kepada
pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk;
2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau Efek pesanan para
pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;
3. Pencatatan Efek di Bursa yaitu pada saat saham atau Efek tersebut mulai
dicatatkan dan diperdagangan di Bursa.
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Calon
Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum
saham. Setelah mendapat persetujuan, Calon Perusahaan Tercatat Melakukan
penunjukan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, antara lain:
11
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/informasi/bagiperusahaan/bagaimanamenjadiperusahaantercatat.aspx diakses tanggal
19 september 2015
16
12
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
129
13
Panji Anoraga dan Piji Pakarti,Pengantar Pasar modal (Jakarta:PT Rineka
Cipta,2006), cet ke-5 hlm.102
14
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/indeks.aspx di akses tanggal
29 September 2015
18
2. Indeks Sektoral
3. Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6
bulan.
5. Indeks Kompas100.
19
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6
bulan.
6. Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks
yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria
fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan.
7. Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks
ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya
untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises /
SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian
modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut
di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan
dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten
yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta
memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan
yang baik.Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
20
Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004
dengan nama Indonesia Government Bond Index disingkat IGBX, sebagai wujud
pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan
dengan informasi perdagangan obligasi negara.Indeks Obligasi memberikan nilai
lebih, antara lain:
1. Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga
tetap
2. Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun
15
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2, h.
133
23
16
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syari’ah
17
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksa Dana Syari'ah
18
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), cet ke-2,
h.152
19
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 Tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) Syariah
24
Daftar Efek Syariah (DES) untuk memesan saham dari emiten pada harga tertentu
untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya tersebut20
tentang Waran Syariah pada tanggal 6 Maret 2008. Dengan terbitnya fatwa
tersebut akan menambah variasi produk syariah dan diharapkan dapat
meningkatkan keyakinan investor atas produk syariah di pasar modal.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan Pasar Modal Syariah adalah Pasar Modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek, berdasarkan prinsip syariah. Pasar Modal Syariah di
Indonesia secara resmi diluncurkan pada tahun 2003. Pasar modal secara umum
menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan secara simultan.
Investasi pada pasar modal syariah dapat dilakukan oleh investor baik pada
pasar perdana maupun pada pasar sekunder. Adapun risiko yang terjadi semata-
mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga. Dan pasar modal
ini terus berkembang.Secara struktural pasar modal di Indonesia terdiri dari:
a. pengelola pasar modal yaitu Bapepam-LK, Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjamin, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Penyelenggara
Surat Utang Negara di luar Bursa Efek.
b. Pelaku Pasar Modal yaitu emiten, investor, perusahaan pengelola dana, dan
reksadana.
c. Lembaga penunjang.
32
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Ahmad Rodoni dan Prof Dr. Abdul Hamid Lembaga Keuangan
Syariah, Zikrul Hakim, Jakarta Timur