2012
PEDOMAN PENDIDIKAN
NON PERKULIAHAN:
MAGANG KERJA DAN SKRIPSI
PROGRAM SARJANA:
AGROEKOTEKNOLOGI dan AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM SARJANA
MALANG
2011/2012
ii
TIM REVISI BUKU PEDOMAN
KEGIATAN AKADEMIK NON-PERKULIAHAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
EDISI 2011/2012
Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
Guru Besar Fakultas Pertanian -UB (Prof. Dr. Ir. Kurniatun Hairiah)
Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU)
Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS)
Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS)
Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS)
Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU)
Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS)
Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS)
Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS)
Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS)
Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP)
Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP, MP.Ph.D)
iii
SAMBUTAN DEKAN
Kegiatan akademik non perkuliahan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan
Buku Pedoman Akademik Non Perkuliahan tahun 2003/2004 mencakup Studi Lapang (Stula),
Praktek Kerja Lapang (PKL), Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) dan Skripsi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Fakultas Pertanian, mulai
tahun 2004 dilakukan beberapa perubahan dalam kegiatan akademik non perkuliahan di
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. PKL dan PMM yang sebelumnya merupakan dua
kegiatan terpisah dijadikan satu kegiatan dalam bentuk Kuliah Kerja Profesi (KKP). Selain itu,
ditetapkan pula aturan tentang anjuran menggunakan Bahasa Inggris pada pelaksanaan
Seminar Proposal, Seminar Hasil dan Ujian Skripsi. Dengan diberlakukannya PS
Agroekoteknologi dan PS Agribisnis sejak tahun 2008, maka Studi Lapangan (Stula) dan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) digabung menjadi satu kegiatan yaitu Magang Kerja. Dengan demikian
mahasiswa angkatan 2008 dan seterusnya tidak lagi melaksanakan Studi Lapangan (Stula)
dan Kuliah Kerja Profesi (KKP) namun memprogramkan magang kerja pada semester 7.
Seiring dengan perubahan tersebut, untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan non-
perkuliahan berupa Magang Kerja dan Skripsi bagi mahasiswa Program Sarjana, diperlukan
buku pedoman yang memuat aturan-aturan, formulir, pedoman penulisan dan beberapa
teladan bagian laporan yang berkaitan dengan kegiatan non perkuliahan tersebut.
Semoga dengan adanya penyempurnaan, buku pedoman ini benar-benar dapat digunakan
sebagai bahan acuan, baik bagi mahasiswa, dosen pembimbing, pimpinan Fakultas serta
pelaksana administrasi baik di tingkat Program Studi, Jurusan maupun Fakultas. Dosen
pembimbing dan Jurusan/Ketua Program Studi diwajibkan untuk menerapkan pedoman
ini sebaik-baiknya dan menolak pelaksanaan kegiatan akademik non-perkuliahan dan
bentuk laporan tertulis yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
Akhirnya, ucapkan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun, Nara Sumber dan Tim
Pembantu yang telah menyempurnakan dan menerbitkan Buku Pedoman ini.
iv
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman pada tahun akademik 2009/2010 edisi revisi saat itu diterbitkan untuk
menjelaskan penyatuan dua kegiatan akademik non perkuliahan yaitu Praktek Kerja
Lapang (PKL) dan Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) menjadi Kuliah Kerja
Profesi (KKP). Dalam Buku Pedoman Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Tahun 2011/2012,
dijelaskan perubahan KKP dan Stula menjadi magang kerja. Studi Lapang (Stula) berdasarkan
kebijakan kurikulum Fakultas Pertanian ditiadakan sebab kompetensi yang ingin dicapai sudah
tercakup dalam kegiatan magang kerja berbobot 4 sks.
Kepada Bapak Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD., Tim
Penyusun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Tim Penyusun
juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1992, Tim Penyusun Buku Pedoman
Pelaksanaan Studi Lapang, PKL, PMM dan Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
tahun 2000, tim revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-
Perkuliahan Tahun 2010/2011 , para nara sumber yang telah memberikan saran perbaikan
serta tim pembantu administrasi dan pengetikan naskah atas jerih payahnya dalam
penyelesaian dan penerbitan buku ini.
Akhirnya, semoga penerbitan buku ini dapat membantu kelancaran tugas mahasiswa dan
pembimbing di bidang akademik khususnya dalam pelaksanaan kegiatan akademik non-
perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
TIM PENYUSUN
v
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
vi
2.8. Ketentuan Lain .............................................................................................................................. 9
2.9. Sistematika Laporan Magang Kerja............................................................................................. 10
III. SKRIPSI.................................................................................................................................... 12
3 . 10 . 2 . M engetik ............................................................................................................ 28
3. 11 .2 . Persyarata Seminar..................................................................................................... 29
3 . 12 . 2 . Sistematika ........................................................................................................... 30
viii
I. PENDAHULUAN
Buku Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan disusun sebagai acuan penyelengaraan
kegiatan akademik non perkuliahan. Penyusunan Buku Panduan Kegiatan Akademik Non
Perkuliahan ini merupakan mandat dari peraturan Rektor Universitas Brawiajaya Nomor:
208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas Brawijaya pasal 4 butir 2 dan 4, tanggal
14 Juli 2010. Kegiatan akademik non perkuliahan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya terdiri dari magang kerja, penulisan skripsi, kompetensi berbahasa Inggris dan
olahraga/kesenian. Buku Pedoman ini berisi aturan pelaksanaan, tata cara penulisan laporan, tata
cara pelaksanaan ujian dan penilaian ujian magang kerja dan skripsi. Mahasiswa yang tidak
mematuhi aturan pelaksanaan magang kerja dan skripsi sebagaimana tercantum dalam Buku
Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan akan dikenai sanksi akademik yang berlaku. Aturan
pelaksanaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian akan diatur dalam aturan
terpisah.
Kegiatan magang kerja pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dilakukan pada semester 7
selama empat bulan. Kegiatan magang dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri dan
merupakan inisiasi yang strategis untuk mempersiapkan penyusunan skripsi setelah mahasiswa
yang bersangkutan melaksanakan kegiatan magang kerja. Selain kegiatan magang dan penulisan
skripsi, UB mensyaratkan penguasaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian pada
lulusan. Kedua kompetensi tersebut merupakan kegiatan akademik non perkuliahan dengan sks
nol, namun menjadi prasyarat kelulusan mahasiswa.
Kegiatan magang kerja sekaligus merupakan inisiasi yang strategis bagi mahasiswa untuk mulai
membangun konsep tugas akhir (skripsi). Pada kegiatan magang kerja, mahasiswa memiliki
keleluasaan waktu dan kesempatan untuk melakukan observasi dan menghimpun data awal.
Diharapkan kegiatan magang ini dapat mempersingkat proses penyelesaian skripsi pada semester
berikutnya.
Skripsi sebagai tugas akhir program S-1 adalah suatu kegiatan mandiri untuk mensintesis berbagai
bekal ilmu yang telah diperoleh dari sejumlah sumber data antara lain kegiatan percobaan, survei
1
dan magang kerja. Skripsi setara dengan 6 sks kegiatan akademik. Penulisan skripsi mahasiswa
mencakup beberapa tahapan yaitu penulisan proposal, seminar proposal, eksplorasi data atau
kegiatan percobaan, penulisan draft skripsi, seminar hasil, ujian skripsi dan revisi skripsi.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi dan dinyatakan lulus ujian skripsi berhak
menyandang gelar Sarjana Pertanian
Gambar 1. Diagram Keterkaitan Magang Kerja dan Tugas Akhir (Skripsi) serta Persyaratan dan
Kompetensi yang Diharapkan
2
1.2. Kode Etik Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi
Pelaksanaan magang kerja dan skripsi merupakan proses akademik untuk berkarya ilmiah yang
harus diselesaikan dalam masa studi mahasiswa. Sebagai masyarakat akademik mahasiswa
terikat pada etika akademik yang berlaku secara universal seperti kejujuran, keterbukaan,
obyektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menhormati. Tindakan yang
melanggar etika akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik.
Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis atau pelanggaran etika akademik
antara lain adalah: 1) plagiasi; 2) kecurangan dalam berkarya ilmiah; 3) pemalsuan; 4) tindakan
diskriminatif, dan lain-lain.
Plagiasi yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang dilakukan seorang mahasiswa yang
dapat mencakup 1) menyontoh karya ilmiah hasil kerja orang lain; dan 2) menggunakan bahan
atau pikiran yang diambil dari sumber lain tanpa seijin, tidak menyebutkan sumber atau materi
karya ilmiah diakui sebagai hasil karya ilmiah atau pemikirannya sendiri. Bentuk tindakan plagiat
antara lain mengambil gagasan, pendapat, hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya
tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur. Dalam berkarya ilmiah, rujuk-
merujuk dan kutip-mengutip merupakan hal yang tak terhindarkan. Kegiatan ini justru sangat
dianjurkan karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam
berkarya ilmiah, mahasiswa harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran
yang diambil dari orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain
yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian.
Kecurangan dalam berkarya ilmiah adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang
lain atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan magang kerja dan skripsi.
Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja atau tanpa ijin yang
berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mencapatkan
pengakuan sebagai sesuatu yang asli.
3
karena motivasi itu muncul sikap kritis. Mahasiswa tidak akan lekas percaya tetapi, karena
sikap ingin tahu itulah mahasiswa perlu mencari informasi sebanyak mungkin sebelum
dirinya menentukan pendapat kritis. Mahasiswa tidak seharusnya gegabah mengucapkan atau
menulis suatu pernyataan umum. Bagi seseorang mahasiswa yang bersikap kritis hukum-hukum
alam dan data empiris merupakan hal yang utama. Mahasiswa sepatutnya dapat membedakan
dengan baik antara hukum alam, hipotesis, teori, dugaan dan pendapat, dan mahasiswa teliti
dalam membandingkan fenomena-fenomena yang serupa.
1. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan implementasi hukum alam pada
situasi yang spesifik
2. Mahasiswa harus menulis secara cermat, tepat, benar dan tulus. Karya ilmiah sebaiknya tidak
membuat terkaan. Pernyataan-pernyataan yang dituliskan dalam karya ilmiah harus tulus,
tanpa rasa takut atas dampak negatif yang mungkin timbul akibat kebenaran pernyataan-
pernyataan ilmiah yang harus diungkapkan
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya.
Motivasi penulis karya ilmiah hanyalah menginformasikan fakta. Penulis karya ilmiah tidak
ambisius dan berprasangka
4. Karya tulis ilmiah sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali secara
konseptual dan prosedural
5. Karya tulis ilmiah tidak emosional, tidak menonjolkan perasaan dan menyajikan sebab
musabab dan pengertian. Kata-kata dalam karya tulis ilmiah harus mudah diidentifikasi.
Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan yang netral
dan bukan ajakan
6. Karya ilmiah tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis
kerja
7. Karya ilmiah ditulis secara tulus dan memuat kebenaran serta tidak memancing pertanyaan-
pertanyaan yang bernada keraguan
8. Karya tulis ilmiah tidak argumentatif. Meskipun karya tulis ilmiah mungkin mencapai
kesimpulan namun karya ilmiah yang baik mampu menyajikan fakta secara informatif
sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri.
9. Karya tulis ilmiah tidak persuasif, yang dikemukakan adalah fakta dan aplikasi hukum alam
pada problem yang spesifik. Benar tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk mendorong
pembaca mengubah pendapat, namun hal itu tidak dilakukan melalui ajakan, argumentasi,
sanggahan dan protes melainkan membiarkan fakta berbicara.
10. Karya tulis ilmiah tidak melebih-lebihkan dalam menyajikan fakta. Memutarbalikkan fakta
akan menghancurkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah.
5
II. MAGANG KERJA
Berdasarkan Peraturan Rektor UB No. 208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas
Brawijaya, magang kerja adalah salah satu kompetensi institusi UB yang pelaksanaan kegiatannya
tidak boleh mengganggu perkuliahan. Pelaksanaan magang kerja oleh mahasiswa terutama
ditujukan untuk membidik pemahaman dan penguasaan keterampilan dalam berkarya.
2.2. Tujuan
Tujuan magang kerja secara umum adalah:
1. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen
lingkungan yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan.
2. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian
yang relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat.
3. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional pertanian atau
agribisnis.
4. Memberikan keterampilan tambahan yang dimungkinkan berguna untuk kerja di masa depan.
6
2.3. Bentuk Pelaksanaan
2.4. Pengelolaan
1. Pengelolaan magang kerja ditangani oleh Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas
yang berfungsi koordinatif pelaksanaan dan tingkat Jurusan sebagai pelaksana
operasional magang kerja.
2. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakulktas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh
Dekan untuk memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
3. Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas beranggotakan para Ketua Badan Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK ), Ketua Jurusan dan Ketua Program
Studi yang dikoordinasi oleh Pembantu Dekan I, II dan Pembantu Dekan III.
4. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang
ditunjuk oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat
Keputusan Dekan yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan
Magang Kerja mahasiswa.
5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang kerja diwajibkan mendaftarkan diri ke
panitia magang kerja di masing-masing jurusan dengan melengkapi proposal magang kerja
yang telah disahkan oleh Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan dan Ketua Jurusan
(contoh lembar pengesahan di Lampiran 1) serta dilengkapi jadwal kegiatan magang kerja
(contoh jadwal kegiatan magang kerja di Lampiran 3 pada Dokumen Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja ) paling lambat pada batas akhir pengisian KPRS.
6. Tim Pengelola magang kerja di tingkat fakultas bertugas:
Membantu mencari lokasi/institusi tempat magang kerja
Membuat MOU atau nota kesepakatan dengan institusi tempat magang kerja
Mengalokasikan jumlah mahasiswa untuk setiap lokasi
Mengkoordinasi Tim Pengelola Magang Kerja tingkat Jurusan
Mengirim Surat Formal permohonan magang kerja ke para pihak dari Dekan
7. Tim Pengelola magang kerja di tingkat jurusan menjalankan Manual Prosedur Magang
Kerja dengan tugas antara lain:
Menetapkan Dosen Pembimbing
Menerima pendaftaran
Memfasilitasi pecarian lokasi/institusi tempat magang kerja
Melaksanakan pembekalan magang kerja
Mengatur pemberangkatan
Melakukan supervisi magang kerja
Mengkoordinasi seminar hasil kegiatan magang kerja
Pelaksanaan ujian magang kerja
8. Dosen pembimbing magang kerja ditetapkan oleh Ketua Jurusan yang dikoordinasikan
dengan Ketua Program Studi. Tim Pengelola magang kerja tingkat jurusan berkewajiban
menyerahkan nilai akhir magang kerja (contoh lembar penilaian magang kerja akan diatur
7
dalam Manual Prosedur) kepada Ketua Jurusan dan menyerahkan tindasan (copy) nilai
akhir magang kerja kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.
9. Yang berhak menjadi Dosen Pembibing Magang Kerja adalah dosen tetap di Fakultas
Pertanian atau Fakultas lain yang berada di lingkungan UB yang mempunyai kompetensi
selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan Magang Kerja serta
sekurang-kurangnya mempunyai gelar S2.
8
2.7. Tugas Dosen Pembimbing
10
4.2. Pembahasan
Pembahasan dilakukan pada setiap macam kegiatan yang disajikan, berisi
penjelasan mengapa hal tersebut dilakukan. Bandingkan dengan pustaka yang
telah dituliskan pada bab II, dan berikan ulasan. Pembahasan memiliki arti penting
bila hal-hal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan pustaka yang telah dikaji.
Pembahasan juga perlu dikaitkan dengan kompetensi yang ditargetkan dalam
pelaksanaan magang kerja.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Mencantumkan hasil utama (kegiatan pokok) yang telah dilakukan selama magang
kerja dan hasil kompetensi yang diperoleh selama magang kerja.
5.2.Saran
Berisi saran tentang perbaikan obyek magang bila kegiatan yang dilakukan diyakini
kurang tepat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN
Catatan:
1. Untuk proposal, format sama seperti di atas, namun isinya hanya mencakup bab I,II, III dan
Daftar Pustaka dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan Manual Prosedur
Magang Kerja.
2. Sistematika Laporan Magang Kerja di atas merupakan acuan umum yang dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan proses penulisan. Proses modifikasi tersebut harus memperoleh
persetujuan dari dosen pembimbing.
11
III. SKRIPSI
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berupaya
mengimplementasikan tujuan pendidikan akademik sebagaimana tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa
pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta menyebarluaskan
dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu implementasi SK KEMENDIKNAS RI No. 232/U/2000
yang diperkuat dengan Keputusan Mendiknas RI No.045/U/2002 dan Keputusan Mendiknas RI
No.080/O/2002 adalah penulisan karya tulis yang diwajibkan untuk memperoleh ijazah sarjana.
Karya tulis tersebut dikenal dengan nama skripsi untuk program S1 dan tesis untuk program S2
serta disertasi untuk program S3. Pengaturan implementasi regulasi tersebut selanjutnya diatur
dalam PEDOMAN PELAKSANAAN SKRIPSI SEBAGAI TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA
DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA, sebagaimana tercantum pada Peraturan Rektor Universitas
Brawijaya Nomor: 223/PER/2010.
12
3.2 Tujuan
Sebagaimana diuraikan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Rebuplik Idonesia No.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, khususnya dalam Bab 3 ayat 2 butir (a) bahwa Program sarjana diarahkan
pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam
bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan
merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya
3.3. Prasyarat
1. Mahasiswa dapat melaksanakan rangkaian kegiatan terkait skripsi setelah memenuhi
persyaratan akademik dan administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Fakultas/Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 1). Implementasi
aturan tersebut bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya adalah sebagai
berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang bersangkutan.
b. Telah menyelesaikan semua matakuliah wajib di masing-masing Program Studi dengan IPK
2,0 dan tanpa nilai E (nilai kuliah dan magang kerja). Sedangkan untuk mahasiswa alih
program telah mengumpulkan sejumlah sks sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam SK
dekan tentang mata kuliah yang harus ditempuh bagi masing-masing mahasiswa.
c. Tidak diperbolehkan mempunyai nilai D/D+ sebesar 10% atau lebih dari total sks yang
dipersyaratkan.
d. Telah mempunyai Dosen Pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua Jurusan .
e. Mahasiswa yang akan melakukan kelanjutan magang kerja lokasinya ditetapkan oleh Ketua
Jurusan setelah bermusyawarah dengan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.
13
menjadi pra-proposal. Bila mahasiswa yang bersangkutan berkeinginan untuk melanjutkan
pra-proposal skripsi yang telah disusun, mahasiswa dapat mengajukan kepada Tim
Pemantau Skripsi (lihat bagian 3.5.1)
b. Mahasiswa berhak memperoleh dosen pembimbing yang sesuai dengan kompetensinya.
c. Mahasiswa berhak mengajukan usul penggantian dosen pembimbing dalam kondisi khusus
kepada Tim Pemantau Skripsi. Tim Pemantau Skripsi akan memberikan rekomendasi
setelah melakukan monitoring dan evaluasi dari proses pembimbingan yang dilengkapi
dengan dokumen berita acara.
d. Mahasiswa Fakultas Pertanian UB dalam penyelesaian skripsi diwajibkan:
i. Mengikuti tahapan kegiatan skripsi sebagaimana ditetapkan dalam buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan.
ii. Menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
iii. Mentaati peraturan dan segala ketentuan tentang penyelesaian skripsi
iv. Menepati persyaratan beban sks yang telah ditetapkan
3. Mahasiswa wajib menyusun skripsi dengan berlandaskan etika dan tata krama keilmuan, jujur
dan bebas dari unsur plagiarisme serta mengacu pada Pedoman Penulisan Skripsi yang
ditetapkan oleh Dekan Fakultas/Ketua Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal
6, ayat 2). Aturan ini telah dijelaskan pada bagian Pendahuluan bagian 1.2. Buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Fakultas Pertanian UB tahun 2010/2011 perihal Kode Etik
Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi (halaman 3).
Bila mahasiswa melanggar ketentuan yang telah ditetapkan kepada yang bersangkutan akan
dikenakan sanksi sesuai ketetapan Dekan FP UB setelah memperoleh saran pertimbangan dari
Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan dan Tim Pemantau Skripsi
3.5. Pengelolaan
1. Membantu Ketua Jurusan dalam menerima formulir pendaftaran skripsi beserta jadwal
kegiatan yang telah disetujui pembimbing.
2. Mengadakan invent arisasi mahasiswa yang mestinya telah memulai kegiatan Skripsi.
3. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai hal -hal yang berkaitan dengan
kegiatan Skripsi, antara lain pengertian tentang Skripsi, syarat, perencanaan, proses
pelaksanaan, mekanisme pemantauan, dan sanksi akademik.
4. Melakukan pemantauan secara periodik terhadap kegiatan mahasiswa yang telah
memulai melaksanakan Skripsi sesuai dengan jadwal yang telah disusunnya (contoh jadwal
kerja kegiatan skripsi pada Lampiran 8).
14
5. Menyusun jadwal seminar proposal, seminar hasil dan pelaksanaan Skripsi secara umum.
6. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh mahasiswa dan pembimbing yang
berkaitan dengan pelaksanaan Skripsi dan ikut memikirkan jalan pemecahannya.
7. Secara periodik melaporkan kegiatannya kepada Ketua Jurusan.
Secara teknis, proses kerja Tim Pemantau Skripsi ditetapkan melalui Manual Prosedur
Pemantauan Skripsi.
1. Mengenali masalah
2. Mengumpulkan gagasan, ide, informasi dan data
3. Menganalisis informasi dan data
4. Meranking gagasan didasarkan atas hasil analisis
5. Menguji ide, informasi dan data
6. Menarik kesimpulan
7. Menetapkan rekomendasi secara mandiri.
Untuk itu proses penyusunan skripsi sebagai kelanjutan dari magang kerja untuk pengembangan
solusi yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah mendiagnosis situasi dan mengidentifikasi akar penyebab masalah
melalui:
a. Analisis akar penyebab masalah yang mungkin terjadi
b. Menetapkan analisis dan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
c. Menganalisis dan mengidentifikasi akar penyebab masalah untuk mencari solusi-solusi
melalui misalnya force analysis.
2. Langkah kedua adalah pengembangan solusi melalui:
a. Pengembangan berbagai solusi untuk memecahkan akar masalah
b. Menetapkan prioritas tindakan
c. Pengembagan rencana implementasi
Adapun tahapan kegiatan skripsi yang harus dilaksanakan adalah:
1. Ketua program studi dapat mengusulkan dosen pembimbing skripsi kepada Ketua Jurusan
mulai semester V.
2. Penetapan Dosen Pembimbing oleh Jurusan atas usulan Ketua Program Studi selambat-
lambatnya pada semester VII.
3. Pendaftaran kegiatan skripsi di jurusan setelah mahsiswa menetapkan judul dan menyusun
jadwal dengan persetujuan Pembimbing
15
4. Penyusunan Proposal Penelitian (percobaan/survei) atau kelanjutan magang kerja dilengkapi
jadwal kegiatan dan disahkan oleh Pembimbing Skripsi dan Ketua Jurusan
5. Seminar proposal yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing (contoh lembar pengesahan
proposal skripsi pada Lampiran 9)
6. Pelaksanaan Penelitian/Kelanjutan Magang Kerja
7. Analisis data dan penulisan hasil Penelitian/laporan kelanjutan magang kerja
8. Seminar hasil
9. Publikasi ke perpustakaan pusat UB
10.Ujian akhir
3.5.3. Supervisi
Selama pelaksanaan percobaan/survei atau kelanjutan magang kerja , Dosen Pembimbing Utama
berkewajiban untuk mengadakan peninjauan lapangan paling tidak sekali selama pelaksanaan
tersebut. Pembiayaan peninjauan lokasi ini dibebankan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Besarnya biaya supervisi ditetapkan berdasarkan surat keputusan Dekan.
3.5.4. Sanksi-Sanksi
Seorang mahasiswa dapat dikenakan sanksi apabila dalam penyelesaian kripsi melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi akademik ilmiah tidak dapat dibenarkan.
2. Tidak dapat menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi keentuan pelaksanaan tidak dibenarkan.
4. Bobot sks kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.
Pelanggaran tehadap ketentuan tersebut mahasiswa akan dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh
Dekan setelah memperoleh saran-saran pertimbangan dari Dosen Pembimbing dan Ketua
Jurusan.
17
3.7.3. Majelis Penguji Ujian Sarjana
1. Ketua Jurusan menetapkan Majelis Penguji Ujian Sarjana
2. Ketua Jurusan menetapkan jadwal ujian atas persetujuan Majelis Penguji Ujian Sarjana
3. Pembatalan ujian dapat dilakukan atas persetujuan Ketua Jurusan
4. Susunan organisasi Majelis Penguji terdiri dari Ketua merangkap Sekretaris dan Anggota
Penguji
5. Ketua Majelis Penguji menurut jabatannya adalah Ketua atau Sekretaris Jurusan atau Ketua
Program Studi
6. Anggota Majelis Penguji adalah Dosen Pembimbing baik Pembimbing Utama maupun
Pembimbing Pendamping ditambah 1 sampai 2 orang Dosen Penguji bukan Pembimbing yang
memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa
7. Dosen Penguji bukan Pembimbing dapat berasal dari Dosen Jurusan yang sama, Jurusan atau
Instansi lain yang memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa. Syarat
menjadi Dosen Penguji bukan Pembimbing sama dengan syarat untuk Dosen Pembimbing
Pendamping
18
Tabel 1. Komponen dan proporsi penilaian ujian sarjana
No Jenis Kegiatan Persentase (%)
1. Proposal dan Seminar Proposal 25
2. Pelaksanaan Skripsi 30
3. Laporan Skripsi dan Seminar hasil 25
4. Ujian Skripsi 20
Jumlah 100
b. Ketua Majelis Penguji memimpin penentuan nilai akhir ujian atas dasar ketentuan
padaTabel di atas. Contoh hasil penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cara perhitungan penilaian ujian sarjana
c. Dari hasil penentuan nilai, nilai akhir dikonver sikan ke nilai A, B+, B, C+, C, D+, D atau E.
d. Apabila diperlukan dapat digunakan pedoman konversi nilai sebagai berikut:
Tabel 3. Konversi hasil penilaian akhir dari nilai angka menjadi nilai huruf
Angka Huruf
> 80 – 100 A
> 75 – 80 B+
> 69 – 75 B
> 60 – 69 C+
> 55 – 60 C
> 50 – 55 D+
> 44 – 50 D
0 - 44 E
e. Khusus untuk nilai ujian skripsi, apabila rata -rata nilai ternyata kurang dari C,
maka mahasiswa harus mengulang ujian skripsi.
f. Bilamana teruji dinyatakan belum lulus ujian skripsi, maka yang bersangkutan
diwajibkan mengikuti Ujian Ulangan selambat-lambatnya 2 bulan setelah ujian pertama
berlangsung.
4. Bilamana setelah ujian skripsi mahasiswa harus direvisi, maka batas waktu revisi ditetapkan
paling lama 1 bulan setelah ujian berlangsung. Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak
dapat menyelesaikan pada batas waktu, yang telah ditetapkan maka Ujian Sarjana
digugurkan dan harus mengulang Ujian Sarjana.
19
3.8. Ketentuan Lain
1. Dalam hal substansi/materi skripsi ditulis mahasiswa menjadi 1 (satu) artikel dalam jurnal
ilmiah nasional/internasional terakreditasi atau yang diakui Kementerian Pendidikan
Nasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi, mahasiswa
tetap wajib menyusun skripsi tetapi tanpa ujian dan dinyatakan lulus skripsi dengan nilai A
2. Dalam hal mahasiswa memperoleh prestasi sebagai finalis dalam bentuk karya tulis
ilmiah, di bawah bimbingan dosen berkompeten yang dikompetisikan pada tingkat
nasiional/internasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi
3. Karya ilmiah kreatif tertulis dalam bidang ilmu yang sesuai yang disusun mahasiswa, di
bawah bimbingan dosen berkompeten, yang disajikan dalam suatu seminar
nasional/internasional dapat diakui setara dengan skripsi
4. Dalam hal karya sebagaimana dimaksud pada 1, 2 dan 3 merupakan hasil kerja kelompok
mahasiswa, maka kesetaraannya dengan skripsi dan hal-hal lain yang terkait diatur lebih
lanjut oleh Fakultas/Program Program Studi.
20
c. Bahan dan Metode Pelaksanaan/Metode Penelitian.
d. Hasil dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Saran
f. Daftar Pustaka (Contoh Penulisan Daftar Pustaka di Lampiran 25)
1. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari: (a) Latar Belakang, alasan mengapa penelitian itu perlu/peting dan
menarik dilakukan. (b) Perumusan masalah, sumber permasalahan yang didapat apakah
dari pengamatan di Lapangan, dari pernyataan pemerintah, dari media masa, atau dari
pustaka ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian di mana kita akan melanjutkan
penelitian yang telah dilakukan itu. Bentuk perumusan ini penting karena dapat
menjadi penuntun langkah -langkah berikutnya. (c) Tujuan Penelitian, merupakan bentuk
konkrit dari pertanyaan penelitian yang dihasilkan dari perumusan masalah penelitian.
(c) Manfaat penelitian, berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang berisi uraian
tentang kemungkinan penerapan hasil penelitian. (d) Hipotesis, merupakan dugaan atau
pendapat sementara terhadap masalah yang dipilih, yang kebenarannya akan dibuktikan
dalam penelitian. Khusus pada Program Studi Agribisnis, pendahuluan terdiri dari: (a) Latar
Belakang Penelitian, (b) Rumusan Masalah Penelitian, (c) Tujuan Penelitian dan (d) Kegunaan
Penelitian.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka berisi teori yang relevan dengan topik penelitian, biasanya diperoleh
dari buku-buku teks, laporan hasil penelitian sebelumnya, buletin, jurnal, tesis,
disertasi dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Diklat kuliah, penuntun praktikum dan
semua bahan yang diberikan selama perkuliahan tidak termasuk pustaka. Isinya harus
relevan dengan problem yang diteliti dan diusahakan dari pustaka terbaru. Selain itu
yang lebih penting isi dari Tinjauan Pustaka dapat memberikan landasan ilmiah tentang:
(a) Masalah penelitian, (b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan (c) Mendudukkan letak
penelitian di antara penelitian-penelitian sejenis yang tela h dilaksanakan. Landasan
ilmiah ini penting, agar penelitian tidak bersifat mencoba-coba (trial and error ). Untuk
Program Studi Agribisnis, selain yang telah dikemukakan di atas, juga ditambahkan
Kerangka Teoritis yang terdiri dari: Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Definisi Operasional
23
dan Pengukuran Variabel.
3. Metode Penelitian
Metode Penelitian berisi antara lain: (a) Tempat dan Waktu pelaksanaan penelitian. Sub-
sub ini pada dasarnya menjelaskan deskripsi kondisi lingkungan (tanah, iklim, sosial dan
ekonomi petani, dll) tempat penelitian dilakukan dan bukan semata -mata hanya menulis
nama desa, kecamatan, hari, tanggal, bulan dan tahun. (b) Alat dan bahan, yang digunakan
(khusus untuk penelitian) yang berhubungan dengan atau berpengaruh terhadap hasil
penelitian, dijelaskan tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut. Khusus untuk Program
Studi Agribisnis tidak diperlukan adanya alat dan bahan, sehingga bagian ini tidak
diperlukan. (c) Metode penelitian, mencakup rancangan dan rencana analisis datanya,
sedang untuk penelitian non -eksperimenal berisi teknik pengambilan contoh dan analisis
datanya serta pendekatan model yang akan diuji dalam penelitian (d) Pelaksanaan,
dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, dan (e)
Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengambilan
data serta data penunjang apa saja yang perlu dikumpulkan. Untuk Progarm Studi
Agribisnis, Metode Penelitian terdiri dari: (a) Penentuan Lokasi Penelitian, (b) Teknik
Penentuan Sampel (Sampling Design), (c) Teknik Pengumpulan Data, (d) Teknik Analisis dan
Pendekatan Model yang akan diuji.
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini dapat dibagi menjadi dua sub bab yaitu (a) Hasil dan (b) Pembahasan. Sub bab
Hasil memuat data utama, penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk
memperkuat hasil penelitian/magang. Data dapat disajikan dalam bentuk kalimat, tabel,
grafik, gambar dan atau foto. Tabel yang dicantumkan dalam teks mencakup tabel yang
memuat data yang telah diolah (misalnya tabel notasi dan tabel matriks korelasi). Tabel
sidik ragam, tabel data pelengkap, tabel yang terlalu panjang, program komputer, peta,
metode analisis data, analisis ekonomi, prosedur analisis laboratorium, dimuat dalam
lampiran. Ketentuan yang sama berlaku untuk grafik, gambar dan foto. Khusus untuk tabel
analisis ragam, guna meringkas penyajian nilai Jumlah Kuadrat (JK) dan F hitung dapat di
hilangkan. Juga harus diingat ketentuan di dalam membuat tabel. Bagaimana bila ada
interaksi dan bagimana bila tidak ada interaksi. Analisis data lebih lanjut sangat
diperlukan, apakah analisis statistika (korelasi dan regreasi), analisis ekonomi atau ana lisis
yang lain. Dalam sub bab Pembahasan disajikan pembahasan yaitu mengapa terjadi
hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti memberikan perbedaan/pengaruh
nyata, bagaimana penjelasan teorinya dan kaitannya dengan hasil-hasil penelitian
sebelumnya (dari laporan hasil penelitian jurnal, buletin, tesis dan disertasi). Tetapi
pembahasan yang justru sangat penting bila data yang diperoleh tidak mendukung
hipotesis percobaan.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi hasil utama untuk menjawab tujuan penelitian dan hasil uji
hipotesis yang telah dirumuskan. Kesimpulan bukan merupakan ringkasan hasil. Adapun
Saran memuat penjelasan tentang penelitian lebih lanjut, apakah perlu diulangi lagi (yaitu
bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau perm asalahan apa yang perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Untuk penelitian pengembangan (“on farm research”, demoplot
dll.) dalam anak bab Saran dapat disarankan implikasi hasil penelitian kepada masyarakat.
Saran terdiri dari 2 bagian yaitu saran akademik yang berisi tentang hal-hal yang perlu
diteliti lebih lanjut sehingga fenomena yang diteliti dapat dipahami lebih baik dan saran
praktis/guna laksana bagi pengambil kebijakan tingkat daerah atau pusat, masyarakat
atau stakeholder yang lain.
24
3.9.4. Pustaka
1. Cara Mengutip Pustaka
Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mencantumkan pustaka dalam teks skripsi: (1) cara
nama-tahun, atau (2) cara-nomor. Cara yang pertama lebih dikenal dengan sistem
penulisan sumber pustaka Harvard; contoh: Black (1960). Sedangkan cara yang ke-
dua dikenal dengan sistem penulisan Vancouver. Fakultas Pertanian menetapkan
bahwa untuk penulisan pustaka dalam skripsi mengikuti cara nama dan tahun. Nama
pengarang yang ditulis dalam teks atau naskah hanya menyangkut nama keluarga, sedang
nama pengarang yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang ditulis hanya satu kata nama
belakang. Nama pengarang dapat ditulis di awa l, di tengah atau di akhir kalimat tergantung
pada susunan kalimat.
Contoh:
Berdasarkan penelitian Truog (2003)…..
Truog (2003) mengemukakan bahwa ……
Petani dengan pendapatan ….. (Truog, 2003).
Bila pustaka yang ditulis oleh dua penulis, maka kedua nama penulis tersebut ditulis
lengkap. Bila pustaka yang dikutip terdiri dari 3 orang penulis, maka nama ketiga penulis
wajib dicantumkan pada saat kutipan pertama kalimat dimuat dalam teks atau naskah, dan
selanjutnya ditulis seperti contoh ini: Kein et al. (2003). Bilaman a suatu pustaka yang
dikutip ditulis oleh 4 orang penulis atau lebih, maka pencantumannya dalam teks atau
naskah cukup diketik seperti contoh ini Smith et al. (2003). Bilamana dua atau lebih
makalah ditulis oleh seorang penulis dalam tahun yang sama, maka caranya adalah sebagai
berikut: Piere (2003a) dan Piere (2003b).
Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum di dalam pustaka lain mengikuti contoh
berikut:
Truog, 2003 (dalam Syafei, 2004) mengemukakan bahwa ….
Petani … (Truog, 2003 dalam Syafei; 2004).
Pada pengutipan pustaka yang berupa tabel, nama pengarang dan tahun dikutip pada
akhir kalimat judul tabel.
2. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA diketik dengan huruf besar, simetrik, dan dicantumkan di halaman baru
tanpa diakhiri dengan sebuah titik. Daftar pustaka beri si semua pustaka yang digunakan
penulis dalam menyusun skripsi.
Cara menulis pustaka dalam Daftar Pustaka wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Penulisan pustaka dalam Daftar Pustaka tergantung pada setiap jenis pustaka:
a. Pustaka Berupa Majalah (Jurnal/Buletin): Nama pengarang, tahun penerbitan, judul
tulisan, nama majalah, volume dan nomor majalah serta nomor halaman dimana
tulisan dengan judul tersebut dimuat.
b. Pustaka Berupa Buku Teks: Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku,
nomor edisi (bila bukan edisi pertama), nama penerbit dan tempat penerbit (nama
kota).
c. Pustaka Berupa Buku Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah): nama pengarang
dalam makalah itu, tahun penerbitan, judul tulisan/makalah, nomor halaman di
mana tulisan dengan judul buku, nama penerbit dan nama kota penerbit
d. Sumber-sumber elektronik (Internet): nama penulis dalam tulisan itu, tahun
“update”, judul tulisan, alamat situs dan tanggal diaksesnya tulisan tersebut
e. Dokumen Pemerintah: Divisi Departemen Penerbit, tahun terbitan, judul
25
tulisan, Departemen Penerbit, kota penerbitan. Contoh penulisan pustaka -
pustaka tersebut di atas dan beberapa contoh penulisan untuk pustaka yang lain
dapat dilihat pada Lampiran 24.
2. Pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet dari nama keluarga penulis atau nama
belakang.
3. Adakalanya seorang penulis menulis suatu pustaka secara mandiri, sedang pada
pustaka lain ditulis bersama koleganya (atau lebih). Dalam hal ini, maka cara
mencantumkan dalam daftar pustaka pertama -tama adalah makalah yang ditulis secara
mandiri dan diikuti makalah –makalah yang ditulis bersama koleganya dengan memberi
tanda garis pada pustaka kedua dan pustaka selanjutnya sepanjang nama pengarang
yang sama tanpa memperhatikan urutan tahun.
4. Judul pustaka diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap kata. Kata-kata
penghubung, kata depan dan keterangan tempat diketik dengan huruf kecil.
5. Nama lembaga, jurnal, periodikal, atau buletin dapat disingkat sejauh singkatan tersebut
cukup dikenal dan dimengerti. Gunakan pedoman yang dikemukakan dalam
“Abbreviation of the American Standar Association” atau “The List of Periodical,
Abstracted by Chemical A bstract”.
6. Untuk penulisan nama pengarang Indonesia disarankan mengikuti Pedoman
Penyusunan Nama Pengarang Indonesia. Menurut kesepakatan bersama dalam
“Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia”, yang oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1975 telah disetujui yaitu: “Nama
pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan tidak
memperhatikan latar belakang masing -masing nama itu, maka dalam penyusunan
bibliografi nama akhir itu yang dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda
koma setelah itu nama pertamanya. Nama akhir itu kemungkinan dapat berupa nama
keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau apapun tidak perlu diperhatikan”.
Contoh:
Basuki Abdullah ditulis: Abdullah, B.
Seno Sastroamidjo jo ditulis: Sastroamidjojo, S.
Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S. T.
I Nyoman Suwandi Pendit ditulis: Pendit, I. N. S.
Derajat atau gelar pendidikan, misalnya Prof., Dr., Ir., dr., Drs., SH., B.Sc., M.A., M.Sc.
dan lain –lain. Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan. Mengingat sulitnya
mengetahui gelar yang lengkap dari pengarang -pengarang buku dan adanya
perbedaan -perbedaan istilah gelar di berbagai negara di dunia, maka dalam teks
skripsi, gelar -gelar tersebut tidak harus dicantumkan. Contoh penulisan pustaka dapat
dilihat pada Lampiran 33.
(a bx )
Untuk menyatakan suatu desimal, gunakan tanda koma, contoh 10,2 ; sedang ribuan atau
kelipatan ribuan ditulis sebagai berikut: 1.000 : 1.000.000
5. Cetak Miring (Italic)
Kata-kata latin dan penulisan kata “dalam” pada rujukan pustaka harus diketik miring ,
misalnya : et al., i.e., viz, a priori, tet a tet, Oryza sativa L., Pare, Thiobacillus
ferrooxidans Temple dan Calmer , Rhixopus nigrecaus, Truog (2003) dalam Syafi’i (2004).
6. Istilah asing diketik biasa dan diberi tanda petik, misalnya : “curing”, “split application”,
“starter solution”, “appendage”.
3 . 10 . 1 . Kertas
Skripsi diketik di atas kertas HVS/fotokopi berukuran A4 dan berat 70 -80 mg.
Perbanyakannya dapat dilakukan dengan fotokopi yang bersih dengan berat kertas 70 -80 mg.
3 . 10 . 2 . M engetik
Naskah skripsi diketik dengan komputer dengan huruf standar adalah Times New Roman 12
Pitch. Batas pengetikan, 4 cm dari kiri kertas, 3 cm dari batas kanan dan bawah, 3 cm dari
batas atas tidak termasuk nomor halaman. Jarak antar kata harus diperhatikan, sehingga
batas kanan kertas tidak perlu lurus betul, untuk itu diperbolehkan memutuskan kata
dengan kete ntuan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. Setiap alinea
baru kata pertama diketik masuk lima ketikan, sedang setelah tanda koma, titik koma dan titik
dua diberi jarak satu ketukan kecuali setelah tanda titik untuk kalimat baru diberi jarak
dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf ditengah-tengah
halaman. Anak bab (sub-bab) diketik di tengah-tengah halaman dengan huruf kecil kecuali
huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruh besar. Anak-anak bab (sub-sub bab)
diketik di tepi h alaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada kata pertama diketik
dengan huruf besar. Antara anak -anak bab/anak bab (bila tidak ada anak -anak bab) diberi jarak
2 ½ spasi. Antara baris dalam teks tulisan diketik 1½ spasi, kecuali untuk kalimat judul anak
bab, anak –anak bab, judul tabel dan gambar diketik 1 spasi.
28
3 . 10. 3 . Perbaikan Kesalahan
Naskah skripsi yang dipersiapkan dengan baik tidak memuat kesalahan baik kesalahan
naskah maupun kesalahan ketik.
3. 10 . 5 . Nomor Halaman
Halaman bagian persiapan skripsi diberi nomor berbeda dengan nomor halaman tubuh
utama skripsi. Halaman-halaman bagian persiapan diberi nomor angka kecil Romawi.
Angka nomor halaman tubuh utama skripsi berupa angka Arab dan dimulai pada bab
pendahuluan dan seterusnya sampai dengan lampiran-lampiran. Tiap bab dimulai pada
halaman baru dan nomor halamannya tidak dicantumkan. Semua nomor halaman, baik
angka Romawi atau angka Arab, diketik 1 cm dari batas atas kertas dan 1 cm dari batas kertas
sebelah kanan, di belakang nomor halaman tidak diberi titik.
3 . 11 . 1 . Ketentuan Umum
Dalam rangka penyelesaian skripsi, setiap mahasiswa program strata -1 Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya diwajibkan melakukan seminar ilmiah paling sedikit 2 (dua) kali, masing -
masing untuk proposal Penelitian untuk Skripsi dan Hasil Penelitian Skripsi.
3. 11 .2 . Persyarata Seminar
Seorang mahasiswa diperbolehkan melakukan seminar ilmiah bila telah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan makal ah seminar berupa Proposal Penelitian Skripsi dan atau
Hasil Penelitian Skripsi (Contoh Lampiran 36).
2. Telah mendapat persetujuan dosen pembimbing dan Ketua Jurusan.
3. Telah mengikuti seminar mahasiswa yang pelaksanaannya diatur oleh jurusan masing-
29
masing.
3 . 12. 1 . Umum
Mahasiswa diwajibkan menyerahkan copy elektronik atau soft copy berupa CD baik
ringkasan skripsi maupun skripsi lengk ap kepada Jurusan. Sedangkan untuk dosen
pembimbing dan perpustakaan Universitas tetap diserahkan skripsi lengkap atau hard
copy. Untuk publikasi di perpustakaan pusat mahasiswa diminta juga menyerahkan bahan
publikasi (Contoh bahan publikasi pada Lampiran 29). Bila bahan publikasi ini direncanakan
untuk dipublikasikan di Jurnal maka mahasiswa diminta memberitahu ke Perpustakaan
Pusat untuk digunakan keperluan internal. Adapun lembar persetujuan oleh Dosen
Pembimbing dapat dicontohkan di Lampiran 30.
3 . 12 . 2 . Sistematika
Makalah ringkasan skripsi memuat bab -bab sbb.:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persetujuan
3. Abstrak (1 halaman), dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
30
4. Pendahuluan (1 –3 halaman)
a. Latar belakang (berisi: alasan pemilihan judul dan dasar ilmiah dengan berbagai kutipan
pustaka)
b. Tujuan
c. Hipotesis
Khusus untuk Program Studi Agribisnis, Pendahuluan terdiri atas Latar Belakang, Perumusan
Masalah, tujuan serta kegunaan penelitian. Ringkasan Kerangka Pemikiran disajikan
sebelum Metode Penelitian
5. Metode Pelaksanaan/Penelitian (lebih kurang 4 halaman)
a. Tempat dan Waktu/Lokasi Penelitian
b. Alat dan Bahan/Teknik Penentuan Sample
c. Metode/Teknik Pengumpulan data dan analisis data
6. Hasil dan Pembahasan (lebih kurang 8 halaman)
7. Kesimpulan dan Saran (1 halaman)
a. Kesimpulan
b. Saran
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran-lampiran.
1. Telah mengumpulkan Skripsi yang dicetak dengan sampul hijau dan telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing serta telah disyahkan oleh Majelis Penguji.
2. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila nilai skripsi sekurang-kurangnya C.
3. Predikat kelulusan adalah s ebagai berikut :
a. Dengan Pujian (Cumlaude), apabila IPK 3,51 - 4,00
b. Sangat Memuaskan, apabila IPK 2,76 - 3,50
c. Memuaskan, apabila IPK 2,00 - 2,75
Khusus predikat kelulusan Cumlaude ditentukan juga berdasarkan lama studi maksimum,
yaitu (n+1) dimana n adalah masa studi (= 4 tahun) untuk S -1 dan 2 tahun untuk
mahasiswa alih jenjang dari Program D-III.
31
LAMPIRAN
32
L A M P I R A N 1 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P R O P O S A L MAGANG KERJA
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….
Disetujui Oleh:
_
NIP……………………… NIP……….………….…
Catatan:
Untuk ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup ditandatangani oleh
Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua pembimbing.
33
L A M P I R A N 2 . C O N T O H F O R M A T S A M P U L L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA
(S A M P U L T I P I S ‘ S O F T C O V E R ’ W A R N A H I J A U )
JUDUL :
………………………………………………………………..
MAGANG KERJA
Oleh :
Nama
NIM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ...........................
PROGRAM STUDI……………
MALANG
20...
34
L A M P I R A N 3 . F O R M A T P E N G E S A H A N L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….
Disetujui Oleh:
_
NIP……….……………… NIP…………..…………
Mengetahui
Jurusan ...................................
Ketua
NIP…………..………….......
Catatan:
Untuk seminar / ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup
ditandatangani oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua
pembimbing.
35
L A M P I R A N 4. C O N T O H F O R M A T L E M B A R R E V I S I L A P O R A N MAGANG KERJA
(D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
Malang , ……………………
Penguji,
36
LA MP IR AN 5. CO N T O H F O R MAT PE N Y ER A H AN L A P O R A N MAGANG KERJA (D I
SE SUAIKAN DE NGAN JURUSAN MASI N G-M ASING)
NAMA : ………………………………………………
NIM : ...........……………………………………
JURUSAN/ PROGRAM STUDI : ……..…………..........…………………
JUDUL MAGANG KERJA : ……………………………………………… …………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… ………………
No N A M A TANGGAL TANDA TANGAN
1 Jurusan
2 Dosen Pembimbing
3 Instansi tempat magang kerja
Catatan: Laporan yang diserahkan berupa Laporan Magang Kerja yang telah diujikan dan telah selesai direvisi
serta telah mendapatkan pengesahan dari Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan da n Ketua
Jurusan/ Ketua Program.
37
L A M P I R A N 6. C O N T O H F O R M A T S U R A T K E T E R A N G A N T E L A H M E N Y E L E S A I K A
N MAGANG KERJA (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
SURAT KETERANGAN
TELAH MENYELESAIKAN MAGANG KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : …………………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………………..
Jurusan/PS : …………………………………………………………………..
Judul Magang Kerja :………………………………………………………………..
Lokasi : …………………………………………………………………..
Mengetahui
Keterangan:
1. Rangkap 1 untuk Panitia
2. Rangkap 2 untuk Pembimbing Utama
3. Rangkap 3 untuk Pembimbing Lapangan
38
L A M P I R A N 7. C O N T O H F O R M A T P E N D A F T A R A N K E G I A T A N S K R I P S I
(D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
Nama : ……………………………
NIM : ……………………………
Program Studi : ……………………………
Jurusan : ……………………………
Judul Sementara : ………………………….…………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pembimbing Utama : ……………………………..
Pembimbing Pendamping : ……………………………..
Lokasi (bila dalam bentuk Magang Kerja) : ……………………………..
NIP………………..…...
39
LAMPIRAN 8. CONTOH FORMAT JA DWAL KERJA KEGIATAN SKRIPSI.
Malang,…………………
Menyetujui : Mahasiswa yang bersangkutan,
Dosen Pembimbing Utama,
_ _ _
NIP ………………… ……
Catatan :
*) Dibuat rangkap 4 diserahkan bersama sama dengan Lembar Pendaftaran Skrpsi
kepada Panitia Pemantau Skripsi Jurusan.
**) Judul Kegiatan tergantung kepada kebutuhan sesuai arahan Pembimbing.
***) Jadwal tersebut harus dimasukkan dalam proposal penelitian.
40
LA M P IR AN 9 . CO N T O H LE M B AR PE N GE S A H A N PR O PO S A L S KRIPS I
JUDUL:
……………………………………………………………….
Oleh :
Nama :……………………….
NIM : ……………………….
Program Studi : …………..
Minat : .................................
Disetujui Oleh:
NIP…………………… NIP………….………………
Mengetahui,
Ketua Jurusan……………..,
_ _
NIP….………………….........
41
LAMPIRAN 10. CONTO H S AMPU L SKRIPSI
KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt L.)
Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010
42
LAMPIRAN 11. CONTO H HA LAMAN JU DUL S KRIPSI
KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt L.)
Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO
0510420029-42
SKRIPSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010
43
LA MP IR AN 1 2. CO N T OH PE R NY AT A A N S KRI PS I
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dit erbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, ………………………
__
Tandatangan dan nama terang
44
LAMPIRAN 1 3. CONTO H HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 0510420029-42
Mengetahui,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
45
L A M P I R A N 1 4. C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N S K R I P S I
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
MAJELIS PENGUJI
Penguji I Penguji II
46
LA MP IR AN 1 5. CO N T O H H A LA MA N PE RU NT U KA N S KRI PS I
47
LAMPIRAN 1 6. CONTO H RINGKASAN S KRIPSI
RINGKASAN
AKHIRA DESINTHA ARISETIA. 0101040008 -44. Studi Daya Saing Kedelai dalam
Pengembangan Agroindustri. Di bawa h bimbingan Prof. Ir. M. Iksan Semaoen, MSc.
Ph.D. sebagai Pembimbing Utama, Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR,MS. sebagai Pembimbing
Pendamping.
48
2. Perilaku Petani terhadap resiko memperlihatkan bahwa sebagian besar petani
yaitu 48,57 persen dari seluruh petani contoh netral resiko, 40 p ersen
berperilaku tidak berani berisiko, dan 11,43 persen berperilaku berani berisiko.
3. Efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi relatif petani yang
berperilaku tidak berani beresiko tidak lebih efisien dari pada petani yang
berperilaku netral resiko. Petani yang berani beresiko lebih efisien secara alokatif
dibandingkan petani yang berperilaku netral resiko.
4. Keuntungan harapan sebagai variabel tidak bebas dan koefisien perilaku
terhadap resiko sebagai variabel bebas, memperlihatkan adanya pengaruh
negatif tetapi tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan harapan tidak
dipengaruhi oleh perilaku petani dalam menghadapi resiko.
5. Kebijakan Pemerintah pada harga dalam kegiatan sistem komoditas kedelai
dapat meningkatkan surplus produsen s ebesar 4 persen dan secara tidak
langsung dapat meningkatkan daya saing komoditas domestik
6. Pengusahaan komoditas kedelai belum mencapai efisiensi ekonomis dan untuk
agroindustri Tahu dan Tempe efisien dalam penggunaan biaya produksi namun
belum mencapai e fisiensi ekonomis.
7. Komoditas kedelai diusahakan petani masih mempunyai daya saing, namun
sensitif terhadap tingkat produktifitas, harga kedelai impor, Shadow Exchange
Rate (SER), Nilai Tukar Resmi (NTR) dan tarif impor.
49
LAMPIRAN 1 7. CONTOH SUMMAR Y SKRIPSI
SUMMARY
Natalia Prima Rahardita. 0310460030 -46. Predation Ability of Stethorus sp. (Coleoptera:
Coccinellidae) and Coccinellid, Predator of Tetranychus sp. Mites (Acari: Tetranychidae).
Supervised by Dr. Ir. Sri Karindah, MS. and Dr. Ir. Retno Dy ah Puspitarini, MS.
Tetranychus sp. is an important pest of cassava plant that causes major damage. This species
have several natural enemies, there are coleopteran Stethorus sp. and coccinellid. The
research of both predators was needed to give information about their potential. The
objectives of this research were to observe the predation ability and the predation activity of
adult Stethorus sp. and coccinelid on different prey stages of Tetranychus sp. This research
was conducted in Laboratory of Entomology Plant P est and Disease Department, Faculty
of Agriculture, Brawijaya University, Malang, on August 2007 until February 2008. The
predator ability was determined separately for male and female of Stethorus sp. and
unsexed of coccinellid with different prey stages of prey (eggs, nymphs and adults of
Tetranychus sp.). One predator was introduce to Petridish (Ø= 9 cm) and provided 50 eggs, 30
nymphs and 20 adults of Tetranychus sp. The numbers of preys were replaced to the original
density after 24 hours. The consumption rate experiment for each prey type was replicated 10
times and determined daily within 5 days. The predation activity was determined separately
for male and female of Stethorus sp. and unsexed of coccinellid with different prey stages
of prey (eggs, nymphs and adults of Tetranychus sp.). One predator was introduced to
Petridish and provided 25 eggs, 15 nymphs and 10 adults of Tetranychus sp. The numbers of
preys were replaced to the original density after 12 hours. The prey consumed was recorded
two times for a day period i.e. at 6 a.m. and 6 p.m. The consumption rate experiment for
each prey type was replicated 10 times and determined daily within 5 days. .The data were
analyzed using t test of 5% error levels and followed by Least Significant Different test of
5% levels.The results of first experiment showed that the predation ability of Stethorus sp.
was higher than coccinellid. Stethorus sp. consumed 29,14 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults
of Tetranychus sp. per day, while coccinellid consumed 20, 26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82
adults of Tetranychus sp. per day. The female of Stethorus sp. consumed the average number
of nymph or adult of Tetranychus sp. higher than the male (p=0,01 and p=0.03). However,
male and female of Stethorus sp. consumed the average same numbers of Tetranychus sp.
eggs (p=0,12). The female of Stethorus sp. consumed 29, 14 eggs, 10,62 nymphs or 6,78
adults of Tetranychus sp. per day, while the male of Stethorus sp. consumed 27,20 eggs, 8,16
nymphs or 4,10 adults of Tetranychus sp. per day. Both predators consumed more eggs
than nymphs or adults. Stethorus sp. consumed 28,17 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults per
day and coccinellid consumed 20,26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82 adults per day. The results of
second experiment showed that the preying activity of both predators was more during
night time rather than in the day time. The average number of Tetranychus sp. that
were consumed by Stethorus sp. at night 17,96 eggs, 5,61 nymphs or 3,22 adults Tetranychus
sp. per day, while coccinellid consumed 13,02 eggs, 3,00 nymph s or 1,92 adults
Tetranychus sp. per day. Stethorus sp. consumed 10,22 eggs, 3,78 nymphs or 2,22 adults
Tetranychus sp. per day during day time , whereas coccinellid consumed 7,24 eggs,
1,94 nymphs or 0,90 adults Tetranychus sp. per day.
50
L A M P I R A N 1 8. C O N T O H K A T A P E N G A N T A R S K R I P S I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah Nya
telah menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan s kripsi yang berjudul “Daya
Mangsa Stethorus sp. (Coleoptera: Coccinellidae) dan Coccinellid, Predator Tungau
Tetranychus sp. (Acari: Tetranychidae) ”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya, kepada Dr.
Ir. Sri Karindah, MS. dan Dr. Ir. Retno Dyah Puspitarini, MS., selaku dosen pembimbing atas
segala kesabaran, nasihat, arahan dan bimbingannya kepada penulis. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr. Ir. Aminudin Afandhi,
MS. selaku penguji atas nasihat, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ketua Jurusan Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr.
Ir. Toto Himawan, SU. selaku dosen pembimbing akademik atas segal a nasihat dan
bimbingannya kepada penulis, beserta seluruh dosen atas bimbingan dan arahan yang selama
ini diberikan serta kepada karyawan Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya atas fasilitas dan bantuan yang diberikan.
Penghargaan yang tulus penulis berikan kepada kedua orangtua dan adik atas doa, cinta,
kasih sayang, pengertian dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Juga kepada rekan -
rekan HPT khususnya angkatan 2003 “Arduti” atas bantuan, dukungan dan kebersamaan
selama ini.
Penulis berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak,
dan memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
51
L A M P I R A N 19 . C O N T O H R I W A Y A T H I D U P L A P O R A N S K R I P S I
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 25 Desember 1984 sebagai putri pertama dari
dua bersaudara dari Bapak Subiantoro dan Ibu Titik Srihartati.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN Nambangan Lor 05/07 Madiun pada tahun
1991 sampai tahun 1997, kemudian penulis melanjutkan ke SLTPN 2 Madiun pada tahun 1997
dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun 2000 sampai tahun 2003 penulis studi di SMUN
2 Mad iun. Pada tahun 2003 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Program Studi
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa
Timur, melalui jalur SPMB.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktik um Mata Kuliah
Entomologi pada tahun 2005 -2006, Organisme Penyebab Hama pada tahun 2006 -2007 dan
Hama Penting Tanaman Utama pada tahun 2007 -2008. Penulis pernah aktif dalam kepanitiaan
PROTEKSI (Pekan Orientasi Terpadu Keprofesian) pada tahun 2006, 2007 da n Ekspedisi HPT
pada tahun 2006.
52
L A M P I R A N 2 0. A. C O N T O H D A F T A R I S I L A P O R A N S K R I P S I PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN i
SUMMARY ii
RIWAYAT HIDUP iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN ix
I. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 3
3. Hipotesis 3
1. Syarat Tumbuh 4
3. Metode Penelitian 13
53
4. Pelaksanaan Percobaan 14
5. Pengamatan Percobaan 19
6. Analisa Data 22
1. Hasil 23
2. Pembahasan 42
1. Kesimpulan 53
2. Saran 53
DAFTAR PUSTAKA 54
LAMPIRAN 56
54
LAMPIRAN 20.B. CONTOH DAFTAR ISI LAPORAN SKRIPSI (LANJUTAN) UNTUK PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
DAFTAR ISI
Halama
n
RINGKASAN i
SUMMARY ii
I. PENDAHULUAN 1
3.2. Hipotesis 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
56
LAMPIRAN 21. CONTOH DAFTAR TABE L LA PORAN SKRIPSI
DAFTAR TABEL
Nomor Hal
Teks
3. Berat Kering Ubi dan Distribusi bahan Kering pada Fase Awal
Pertumbuhan Dua Varietas Ubijalar………………………………….………
14
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
57
LA MP IR AN 2 3. CO N T O H DA FT AR LA M PIR A N LA PO R AN S KRI PS I
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
58
L A M P I R A N 24 . C O N T O H P E N U L I S A N D A F T A R P U S T A K A U N T U K S E T I A P M A C A M
PUSTAKA
Boerboom, B.W.J. 2000. A Model of Dry Matter Distribution in Cassava (Manihot esculenta
Crantz). Neth. J. Agric. Sci. 26 (3): 267-277
Agrios, G. N. 2000. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. p 635
Agrios, G. N. 2002. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. pp 56 - 60
Wolf, D. C. and J. O. Legg. 2000. Isotop and Radiation in Agricultural Sciences: Soil microbiology.
S.P.W.R. Acad. Press. London. pp. 99 – 149
Biley, S.W.(ed.) 2002. Proc.Int.Clay Conf., Mexico City. 16-23 July 2000. Applied Publishing, Ltd.,
Wilmette, IL.
Proc.Int.Sunflower Conf., 12th,Novi Sad, Yugoslavia. 25-29 July 2003. Int Sunflower Assoc.,
Tbowoomba, QLD, Australia.
Sakatomo,S. (ed.) 2002 .Proc. Int. Wheat Genet.Symp.,6th, Kyoto.28 Nov.-3 Dec. 2001. Plant Germ-
Plasm Inst., Fac. Agric., Kyoto Univ., Kyoto, Japan.
Voronin,A.D. (ed.) 2002-2003. Trans. Int. Congr.Soil Sci., 10th, Moscow. 2002.12 vol.in 13. Inst. Of
Soil Science and Agrochemistry; Moscow.
Brown, P.D., and M.J. Morra. 2002. Control of soil Borne Plant Pests Using Glucosinolate
Containing Plants. Adv. Agron. 61:167-231.
Edwards, A.C., and M.S. Cresser. 2004. Freezing and its Effect on Chemical and Biological
Properties of The Soil. Adv. Soil Sci. 18:59-79. [After vol 20, Advances in Soil Scienceis no
longer published as a serial with volume numbers, Treat listings in later editions as you
would a chapter in a book.]
Mulvaney, D.L., and L. Paul. 2001. Rotating Crops and Tillage. Crops Soils 36(7):18-19.
59
F. Artikel dengan ada Perbaikan (Errata) yang telah diketahui
Baker, J.M., E.J.A. Spaans, and C.F. Reece. 2004. Conductimetric Measurement of CO2
Concentration: Theoretical Basis and its Verification. Agron. J. 88:675-682 [erata: 88(6):vi].
Buresh, R.J., RC. Smithson, and D.T. Hellums. 2002. Building Soil Phosphorus Capital in Africa.
P.111-149. In R.J. Buresh et al. (ed.) Replenishing Soil Fertility in Africa. SSSA Spec. Publ. 51.
SSSA, Madison, WI.
Gardner, W.H., 2003. Water content. P. 493-544. In A. Klute (ed.) Methods of Soil Analysis. Part 1.
2nd ed. Agron. Monogr. 9. ASA and SSSA, Madison, WI.
Cagirgan, M.I., and C. Toker. 2005. Path-coefficient Analysis for Grain Yield and Related Characters
Under Semiarid Conditions in Barley. P. 607-609. In A. Slinkard et al. (ed.) Proc. Int. Oat
Conf., 5th & Int. Barley Genet. Symp., 7th. Vol.2. Univ. of. Saskatchewan Ext. Press,
Saskatoon, SK, Canada.
Dolstra, O., M.A. Jongmans, and A.W. de Jong. 2003. Geneticvariation for Desgestibility of Cellwall
Constituens in The Stalks and its Relation to Feedingvalue and Various Stalk Traits in
Maize (Zea mays L.). p.394-402. In Proc. Congr. Maize and Sorghum Section of EUCARPIA
(Europian Association for Research on Plant Breeding), 14th, Nitra, Czechoslovakia. 7-11
Sept. 1987. PUDOC, Wageningen, Netherlands.
Kirkegaard, J.A. 2005. Effect of Compaction on The Growth of Pigeonpea on Clay soil. Ph.D. diss.
Univ. of Queensland, St Lucia, Australia.
Maracla, M.A. 2004. Tranports of Disollved Volatile Organic Compounds in The Unsaturated Zone.
Ph.D. diss. MichiganState Univ., East Lansing (Diss. Abstr. 96-05907).
J. Abstrak
Degenhart, N.R., BX Werner, and G.W. Burton. 2002. An Orange Node Trait in Pearl Millet: Its
Inheritance and Effec on Digestibility and Herbage Yield. In abstracs of technical papers,
2002 annu. Meet.,s. Branch, ASA, 18th, Fort Worth, TX 2-6 Feb. 2002. ASA, Madison, WI.
Ferguson, J.D., W. Chalupa, C.J. Sniffen, D.G. Fox, and PJ. Van Soest. 2004. A Model to Predict
Nitrogen Excretion by Lactating Cows. J. Dairy Sci. 75(Suppl. 1):175 (abstr.).
60
K. Perangkat Lunak dan Dokumentasi Perangkat Lunak
Abacus Concepts. 2005. Super ANOVA User Guide. Release 1.11. Abacus Concepts, Berkeley, CA.
Boone, K., D. Porter, and J. McKinion. 2005: A Simulator of Row Crop Rhizosphere. USDA ARS-1 13.
USDA ARS Crops Simulation Res. Unit, Mississippi State, MS.
L. Macam-macam
ICRISAT. 2004. Earl Millet Male Sterile Line ICMA 2 and its Maintainer Line ICMB 2: Plant Material
Description no 5. ICRISAT, Patancheru, AP, India.
Sandsted, R.F. 2003. Naming and Release of ‘Midnight’: A New Black Bean Cultivar. Drp. Of
Vegetable Crops Mimeo. Ser. VC-239. Cornell Univ., Ithaca, NY.
M. Artikel Ensiklopedi
Salisbury, F.B. 2004. Response to Photoperiod. P. 135-167. In O.L. Lange et al. (ed.) Physiological
Plant Ecology: 1. Responses to The Physical Environment. Encyclopedia of Plant
Physiology. Vol.12A. Springer-Verlag, Berlin.
N. Dokumen Pemerintah
Pennsylvania Agricultural Statistics Service. 2003. Statistical Summary and Annual Report, 2002-
2003. PASS-102. Penn. Dep. Of Agric., Harrisburg.
Dudeck, A.E. 2002. Bermudagrass Plant ‘FHB-135’.U.S. Plant Patent 9030. Date issued: 3 Jan. 2002.
Titcomb, S.T., and A.A. Juers. 2003. Reduced Calorie Bread and Method of Making Same. U.S.
Patent 3 979 523. Date issued: 7 September.
Halseth, D.E., w.l. Hymes, R.W. Porter and R.L. MacLaury. 2003. 2002 New York State Dry Bean
Variety Trials. Fruit and Vegetabel Sci. Rep. 58. Cornell Univ., Ithaca, NY.
Pietsch, D.,R. Gaas, D.T. Rosenow, F. Miller, and G.C. Peterson. 2003b. Grain Sorghum
Performance Test in Texas 2002. Tech. Rep. 92-2. Texas Agric. Exp. Stn., College Station.
University of California. 2005. LIC IPM Pest Management Guidelines: Tomato. UC-DANR PubL
3339.(Available on-linewithupdatesat http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/selecnewpest.
tomatoes. html.).
Hardy,R.W.F., R.C. Burns, R.R. Hebert, R.D. Holsten, and EX Jackson. 2004. Biological Nitrogen
Fixation: A key to World Protein. P. 561-590. In TA. Lie and E.G. Mulder (eds.) Biological
Nitrogen Fixation in Natural and Agricultural Habitas. Proc. Tech. Meet. Int. Biol.
61
Programme (Sect. PP-N), Prague and Wageningen, 2003. Spec. Vol., Plant and Soil.
MartinusNijhoff, The Hague.
Young, W.C., III. 2003. Influence of Row Spacing and Seeding Rate on Tall Fescue Seed Production.
J. Appl. Seed Prod. 9 (suppl.):48.
De Vriess, ER, M. Jansen, and K. Metslaar. 2005. Newsletter of Agro-Ecosystem Modelling (Online)
November extra ed. Available by e-mail Listsery (camase-1@hern.nic.surfnet.ni) or Web
link to gopher archives (http://www.bib.wau.nVcamase/cam-news.html) (verified 1 Nov.
2005).
Downing, M., D. Langseth, R. Stoffel, and T Kroll. 2002. Large-scale Hybrid Poplar Production
Economics: 2001 Alexandria, Minnesota, establishment cost and management [online].
BIOENERGY’96. Peoc. Nati. Bioenetgy conf., 7th, Partnerships to Develop and Apply
Biomass Tehcnologies, Nashville, TN. 15-20 Sept. 2002. Available at
http://www.esd.orni.gov/bfd/ spapers/bioen96/ downing.html posted 10 Dec. 2002;
verified 24 Nov. 2004.
National Agricultural Statistics Service. 2003. Crops County data [Online]. Available at
http://usda.mannlib.cornell.edu/data-sets/crop/9Xl 00 (Verified 30 Nov. 2004).
University of California. 2002. Tomato Pest Management Guidelines. Univ. of Calif. Pest
Management Guide-lines Publ. 14. (Available on-line with updates at
http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/ selectnewspest.tomatoes.html.) (Verified 30 Nov.
2004).
S.3. CD-Rom
Moore, K., and M. Collins (ed.) 2003. Forages, CD-Rom companion [CD-ROM computer file]. 5th ed.
Iowa State Univ. Perss, Ames.
Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1995-2000 [CD-ROM computer file]. ASA, Madison, WI, and
Natl. Agric. Libr., Madison, WI (Nov. 2003).
62
LAMPIR AN 2 5 . CO NT O H GR AFIK
63
Gambar 25. Perbandingan Harga Riil Karet alam Indonesia Tanpa Kuota
danSetelah Kuota Periode Tahun 1971 -2001
L A M P I R A N 2 5 (Lanjutan)
35
Jumlah yang Dimangsa Imago
30
25
20
15
10
0
Stethorus sp. jantan Stethorus sp. betina coccinellid
Imago Tetranychus sp. Nimfa Tetranychus sp. Telur Tetranychus sp.
Gambar 6. Rata-rata Jumlah Berbagai Stadia Tetranychus sp. yang Dimangsa Imago Jantan
dan Betina Stethorus sp. serta Imago Coccinellid
64
Penawaran, Permintaan dan Harga Ubi Kayu Indonesia
tahun 1985--2004
1760
1664 Penaw aran
1556 1690
1572 1597 1535 1604 1596 1571 1589 1582 1598 1615 (tonX1000)
1450 Permintaan
1378 1351 1357 (tonX1000)
1289
1179 Harga (ton/kg)
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
00
01
02
03
04
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
20
20
20
20
20
Tahun
LA MP IR AN 2 6 . CO N T O H G A MBAR D A N DI A GR A M
0,2 mm
a b c
Gambar 2. Imago Stethorus sp. (perbesaran 40x) (a: jantan, b: betina, c: dari arah lateral )
65
Gambar 5. Hubungan antara bahan organik tanah dan pembatas pertumbuhan
tanaman.
66
Hammer mill Ekstraksi Produksi daun
Protein
Daun
Batang Residu berserat
67
Latar Belakang:
Potensi ubi kayu sebagai bahan pangan dan bahan baku industri
Permintaan cenderung meningkat.
Peluang ekspor masih terbuka lebar.
Permasalahan:
Harga ubi kayu cenderung berfluktuasi.
Produktivitas dalam negeri masih rendah.
Ekspor cenderung menurun.
Penawaran
Luas areal
Nilai tukar
Harga
t-1
Ekspor
Ekspor t-1
Permintaan, penawaran, harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia diharapkan optimal:
Peningkatan keuntungan dan pendapatan petani/produsen.
Peningkatan ekspor ubi kayu.
Peningkatan devisa bagi negara.
Keterangan:
: variabel eksogen : hub. Antar variabel endogen
68
LAMPIRAN 2 7. CONTO H T ABEL
-1
Tabel 6. Rata-rata Luas Daun Tanaman pada Berbagai Umur Tanaman untuk Setiap
Perlakuan Macam Varietas dan Dosis Pupuk N.
Varietas
Keterangan : Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5% (p= 0,05); hst* = hari setelah tanam; tn** = tidak berbeda
nyata
Catatan :
gram dituliskan: g
kilogram dituliskan: kg
meter dituliskan: m
cm3 atau cubical centimeter disingkat cc dituliskan: ml
hektar dituliskan: ha
tanaman per hektar dituliskan: tan ha-1
69
Tabel 18. Tingkatan kesadaran berdasarkan masing-masing variabel pada indikator
tingkat pengenalan terhadap ciri-ciri merek benih jagung hibrida P-21 pada saat
sebelum ditanam
Tingkatan kesadaran Brand Unaware of
Top of mind Brand recall Jumlah
recognition brand
Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
Variabel
Warna pada kemasan 35 61,40 7 12,28 9 15,79 6 10,53 57 100
Keterangan pada kemasan 5 8,77 12 21,05 31 54,39 9 15,79 57 100
Variasi kemasan 23 40,35 13 22,81 18 31,58 3 5,26 57 100
Benih 14 24,56 20 35,09 18 31,58 5 8,77 57 100
Nama produsen 6 10,53 11 19,30 9 15,79 31 54,39 57 100
Sumber: Lampiran 8a (2010)
70
LAMPIRAN 2 8. CONTOH RIN GKASAN UNTUK SE MI NAR HASIL PENE LITIAN
RINGKASAN
Rika Ratna Sari. 0610430048-43. Peran Hutan Rakyat dan Agroforestri Sebagai
Cadangan Karbon di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di bawah bimbingan
Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D dan Ir. Widianto, MSc.
PENDAHULUAN METODE
71
HASIL agroforestri nangka menunjukkan
komposisi jenis pohon yang beragam yakni
Karakteristik Lahan 20% penghasil timber, 55% penghasil
Keragaman plot pengukuran karbon
buah, dan 25% jenis non-kayu seperti
ditunjukkan dengan kerapatan populasi
pohon, jenis, dan jumlah spesies. Kerapatan pisang (Musa spp) dan pepaya (Carica
populasi pohon tertinggi berturut-turut papaya). Sedangkan pinus, mahoni, dan
adalah sengon monokultur (1960 pohon/ sengon monokultur memiliki diversitas
ha), agroforestri bambu (1816 pohon/ha), yang rendah karena didominasi pohon
pinus monokultur (1306 pohon/ha), mahoni penghasil timber (87 - 99%).
monokultur (1092 pohon/ha), dan
agroforestri nangka (967 pohon/ha). Berat Kering Tanaman
Sedang kerapatan populasi pada hutan Berat kering (BK) tanaman yang
sekunder sekitar 1410 pohon/ha sehingga terdapat dalam biomasa pohon, nekromasa,
kerapatan populasinya lebih rendah tumbuhan bawah (understorey), seresah,
dibandingkan hutan di sub DAS Kali Konto dan akar berbeda nyata (p<0.05) antar SPL.
(2248 pohon/ha) (Hairiah et al., 2010). Hal Pada semua SPL, BK tertinggi terdapat
ini menunjukkan bahwa kondisi hutan di pada biomasa pohon berkisar antara 36.60 -
kec. Prigen dalam kondisi terdegradasi. 122.72 Mg ha-1. BK nekromasa tertinggi
Rasio basal area tanaman dominan/ terdapat pada hutan (29.07 Mg ha-1).
tanaman dominan untuk menunjukkan jenis Sedangkan BK nekromasa pada SPL lain
sistem penggunaan lahan (Hairiah et al., berkisar antara 1.40 – 3.98 Mg ha-1. BK
2009). Rasio basal area pada agroforestri tumbuhan bawah berkisar antara 2.84 -6.90
nangka dan agroforestri bambu adalah 0.37 Mg ha-1. BK seresah berkisar antara 6.59 –
dan 0.41. Sedangkan pada perkebunan 12.79 Mg ha-1. Sedangkan BK akar berkisar
monokultur (pinus, mahoni dan sengon) antara 9.15 - 30.68 Mg ha-1.
berkisar antara 0.81 - 0.98. Bila nilai < 0.4
maka termasuk dalam agroforestri, bila Kejenuhan Bahan Organik Tanah (Corg/Cref)
nilai > 0.80 berarti SPL tersebut cenderung Alih guna lahan hutan menjadi
monokultur (Hairiah et al., 2006). agroforestri nangka menyebabkan
Komposisi pohon penyusun pada menurunnya BOT (Corg/Cref) pada lapisan
hutan adalah 93% terdiri dari tanaman atas (0-5 cm) di hutan dari 0.53 menurun
penghsil timber dan 7% tanaman non kayu. hingga 0.3. Bila lahan hutan dikonversi
Timber Buah2an Non-kayu menjadi pinus monokultur maka penurunan
100%
BOT (Corg/Cref) pada lapisan atas hanya
0.1. Perbedaan penurunan ini disebabkan
80% oleh perbedaan pengelolaan lahan. C
60% saturation deficit (Csatdef) merupakan
indikator untuk mengetahui seberapa besar
40% degradasi kesuburan tanah. Dari hasil
20% perhitungan, Csatdef memiliki nilai < 1.
Hal ini menunjukkan bahwa BOT di hutan
0%
telah mengalami degradasi yang
HT AFN AFB PM MM SM
disebabkan oleh menurunnya kandungan
Gambar 1. Persentase Jumlah Pohon dari Berbagai SPL di bahan organik (Hairiah et al., 2001).
Kecamatan Prigen (HT: hutan, AFN: agroforestri nangka, Tanaman menyerap unsur hara
AFB: agroforestri bambu, PM: pinus monokultur, MM:
dalam BOT melalui akar yang akan
mahoni monokultur, SM: sengon monokultur)
disebarkan keseluruh jaringan tanaman.
Biomasa pohon berkorelasi positif dengan
BOT (Corg/Cref) dengan nilai R = 0.54.
72
Biomasa pohon dengan BOT (Corg/Cref) 200
175
memiliki hubungan keeratan yang lemah
150
(R2 = 0.363). Hal ini menunjukkan bahwa
Vegetasi
pengaruh BOT (Corg/Cref) terhadap 100
biomasa tanaman hanya sebesar 36% dan 75
sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor 50
25
lain seperti sinar matahari (proses 0
fotosintesis), air, suhu udara, dan nutrisi
Tanah
-25
lain dalam tanah (Hardjowigeno, 1995). -50
Kecamatan Prigen
-75
160 -100
Biomasa pohon (Mg/ha)
140 -125
HT
120 HA* HT** HT AFN AFB PM MM SM
AFN
100 y = 325.1x + 11.10 Ket : * di Jambi, Sumber Hairiah et al. (2006) , ** di DAS
80 R² = 0.363 AFB Konto, Sumber Hairiah et al. (2010)
60 PM
Gambar 3. Total Cadangan Karbon pada Berbagai
40 SPL di Kecamatan Prigen
MM
20
0 Cadangan karbon rata-rata per siklus
0.00 0.20 0.40 0.60 tanam
Corg/Cref (%) Estimasi time averaged-C untuk
Gambar 2. Hubungan bahan organik tanah dengan pinus, mahoni, dan sengon dilakukan
biomasa pohon berdasarkan peningkatan jumlah cadangan
karbon per tahun. Sedangkan untuk sistem
Total Cadangan Karbon agroforestri dihitung dari cadangan karbon
Estimasi cadangan C pada berbagai rata-rata dari berbagai umur lahan setelah
sistem penggunaan lahan (SPL) memiliki penebangan hutan (Hairiah et al., 2009).
perbedaan nyata (p<0.05). Cadangan C Cadangan karbon rata-rata per siklus tanam
tertinggi di kecamatan Prigen terdapat pada untuk pinus adalah 90 Mg ha-1 dengan
hutan (121 Mg ha-1). Agroforestri nangka penyerapan C 6 Mg ha-1 th-1, untuk mahoni
dan agroforestri bambu menyimpan C adalah 117 Mg ha-1 dengan penyerapan C
sebesar 86 Mg ha-1 dan 77 Mg ha-1. 4.7 Mg ha-1 th-1, dan untuk sengon adalah
Sedangkan C tersimpan pada perkebunan 33 Mg ha-1 dengan penyerapan C 10 Mg ha-
monokultur berkisar antara 48–79 Mg ha-1. 1
th-1. Sedangkan pada agroforestri nangka
Cadangan C diatas permukaaan tanah dan agroforestri bambu adalah 71 Mg ha-1
mengontribusi C sekitar 70%, sedangkan dan 64 Mg ha-1 dengan penyerapan karbon
cadangan karbon didalam tanah hanya sekitar 3 – 3.5 Mg ha-1 th-1.
sekitar 30%.
Bila kondisi awal hutan sekunder PEMBAHASAN
seperti kondisi hutan di Jambi maka telah
terjadi kehilangan C sekitar 80 Mg ha-1. Agroforestri lebih berpotensi menyerap C
Adanya gangguan pada lahan hutan di dan mengurangi CO2 di atmosfir dibanding
kecamatan Prigen bila dikonversi menjadi
perkebunan monokultur karena perkebunan
agroforestri menyebabkan kehilangan C
sekitar 40 Mg ha-1. Tetapi bila hutan pada suatu saat akan dipanen sehingga
dikonversi menjadi sengon monokultur terjadi kehilangan C melalui emisi CO2
maka akan menyebabkan kehilangan C dalam jumlah banyak sehingga lahan
lebih besar yaitu sekitar 70 Mg ha-1. menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan
Kehilangan C terbesar akibat hilangnya agroforestri, dengan adanya penanaman
biomasa pohon.
73
yang berbeda dapat meningkatkan menjadi lahan pertanian berbasis
potensi lahan sebagai penyimpan C. pepohonan maka kehilangan C rata-rata
Meskipun cadangan C yang tersimpan di sekitar 70 Gg. Sedang alih guna lahan
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan hutan menjadi lahan tanaman semusim
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero menyebabkan kehilangan C sebesar 246 Gg
sink seperti yang terjadi pada perkebunan atau emisi CO2 sebesar 903 Gg.
monokultur. Pemanfaatan lahan belukar menjadi lahan
pertanian berbasis pepohonan hanya dapat
(a)
Belukar Tan. menurunkan emisi CO2 sebesar 455Gg
1743 ha semusim Rumput (50% dari emisi awal).
2036 ha dan
Perkebu
Air tawar
nan
Lain-lain 1114 ha KESIMPULAN
1832 ha
2425 ha Gedung
Agrofres dan
tri
Hutan
Pemuki Cadangan C tertinggi terdapat pada
3118 ha man
2054 ha 1311 ha hutan sekunder (121Mg ha-1), diikuti oleh
agroforestri (77-86 Mg ha-1). Sedangkan
cadangan C pada perkebunan berkisar
Gambar 4. Luas berbagai macam tutupan lahan di
kecamatan Prigen tahun 2002 antara 47-79 Mg ha-1. Cadangan C diatas
permukaaan tanah mengontribusi C sekitar
C yang tersimpan pada hutan dengan 70%, sedangkan bahan organik tanah hanya
luas 2054 ha adalah 249 Gg tertinggi di sekitar 30%. Cadangan C rata-rata per
Kecamatan Prigen, yaitu sekitar 33% dari siklus tanam tergantung pada umur
total cadangan C yang ada. Agroforestri tanaman. Time averaged C stock tertinggi
seluas 3118 ha mampu menyimpan karbon terdapat pada mahoni (116.95 Mg ha-1)
sebanyak 210 Gg atau 28%. Hal ini jauh dengan siklus tanam selama 50 tahun.
berbeda dengan tutupan lahan tanaman Upaya pengembangan agroforestry
semusim dengan luas 2036 ha hanya dapat dengan menambah kerapatan dan diversitas
menyerap C sekitar 3 Gg atau 1% saja. pepohonan yang ditanam sangat
direkomendasikan agar keseluruhan C yang
250
hilang melalui emisi dapat tergantikan,
Total Cadangan Karbon, Gg
39
200 sehingga resiko deforestasi dapat
103 diperkecil.
150
230
100
246 SARAN
50
Untuk tujuan perdagangan karbon
0 dengan mekanisme REDD, dibutuhkan data
perubahan cadangan dan emisi karbon
bukan cadangan karbon yang diperoleh saat
ini. Maka pada penelitian berikutnya
disarankan untuk melakukan estimasi
Gambar 25. Kehilangan karbon akibat alih guna
lahan hutan menjadi lahan Pertanian perubahan luasan masing-masing tutupan
berdasarakan data luasan lahan tahun lahan minimal dari 2 waktu pengukuran
2002 (misalnya 1990-2005). Dengan demikian
dapat diestimasi perubahan cadangan dan
Berdasarkan data luasan lahan emisi karbon di seluruh kecamatan Prigen.
tahun 2002, alih guna lahan hutan menjadi
lahan pertanian (tanaman semusim) di
kecamatan Prigen menyebabkan kehilangan
C sebesar 246 Gg. Tetapi bila dikonversi
74
L A M P I R A N 29 . C O N T O H B A H A N P U B L I K A S I Y A N G D I S E R A H K A N K E P E R P U S T A K AAN P
USAT UNIVERSITAS BR AWIJAYA
Rika Ratna Sari1), Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, PhD2), Ir. Widianto, MSc2)
1)
Mahasiswa Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang
2)
Dosen Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang
Gambar 3. Estimasi Cadangan Karbon Rata-rata per Siklus Tanam (time averaged-C stock di
Kecamatan Prigen
dari perkebunan monokultur namun monokultur sehingga agroforestri masih lebih
perkebunan monokultur pada suatu saat akan baik bila dibandingkan dengan sistem
dipanen sehingga akan terjadi emisi CO2 ke monokultur. Perbedaan total cadangan C tiap
atmosfir dalam jumlah banyak sehingga lahan SPL disebabkan oleh adanya perbedaan
menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan struktur komponen penyusun, dan kerapatan
agroforestri, dengan adanya penanaman populasi pohon pada lahan (Mutuo et al.,
beraneka jenis pohon (timber dan buah- 2004), serta kesuburan tanah melalui peran
buahan) dengan variasi umur yang berbeda di bahan organik tanah (BOT). Peran bahan
suatu lahan akan meningkatkan potensi lahan organik tanah dalam mempertahankan
sebagai penyimpan karbon. Meskipun ketersediaan hara dapat mempengaruhi
cadangan karbon yang tersimpan di pertumbuhan tanaman (biomasa pohon).
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan Tanaman menyerap unsur hara dalam
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero tanah melalui akar yang akan disebarkan 79
sink seperti yang terjadi pada perkebunan keseluruh jaringan tanaman. Biomasa pohon
dengan bahan organik tanah (Corg/Cref) perkebunan (time averaged C stock 80 Mg ha-
1
memiliki hubungan yang cukup nyata ) dapat meningkatan carbon sink tutupan
(R=0,56), namun bahan organik tanah lahan di Kecamatan Prigen menjadi 748 Gg
(Corg/Cref) hanya mempengaruhi biomasa (skenario 1), meningkat sebesar 121 Gg dari
tanaman sebesar 36% dan sisanya dipengaruhi kondisi aktual (628 Gg) (Gambar 5).
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi Kemampuan lahan dalam menyerap
pertumbuhan tanaman seperti sinar matahari karbon masih dapat dimaksimalkan (skenario
(proses fotosintesis), air, suhu 2) melalui pengembangan agroforestri yakni
meningkatkan time averaged C stock dengan
menambah kerapatan dan diversitas
pepohonan. Bila time averaged C stock lahan
agroforestri di Kecamatan Prigen dapat
ditingkatkan seperti kondisi agroforestri di
DAS Kali Konto menjadi 111 Mg ha-1
(Hairiah et al., 2010) maka agroforestri di
Kecamatan Prigen dapat menyerap karbon
sebesar 346 Gg atau meningkat sebesar 137
Gg dari kondisi aktual (210 Gg).
Apabila kondisi awal di Kecamatan
Prigen berupa hutan, maka alih guna lahan
hutan menjadi lahan pertanian (tanaman
Gambar 4. Hubungan bahan organik tanah (BOT) semusim) di Kecamatan Prigen menyebabkan
dengan biomasa pohon kehilangan karbon sebesar 244 Gg atau setara
Dari Plot ke Tingkat Kawasan dengan emisi CO2 sebesar 895 Gg. Tetapi bila
Estimasi cadangan karbon pada tutupan dikonversi menjadi lahan pertanian berbasis
lahan dapat dihitung dari data luas tutupan pepohonan maka kehilangan C rata-rata sekitar
lahan dari peta landuse dan cadangan karbon 122 Gg atau setara dengan emisi CO2 sebesar
rata-rata per siklus tanam (time averaged 448 Gg. Pengurangan emisi CO2 akibat alih
carbon stock) yang telah dirata-rata dari guna lahan hutan menjadi tanaman semusim
beberapa sistem penggunaan lahan. Karbon dapat dilakukan dengan memperluas lahan
yang tersimpan pada hutan dengan luas 2054 pertanian berbasis pepohonan (perkebunan)
ha adalah 244 Gg atau 33% sehingga hutan dengan memanfaatkan lahan belukar. Bila
merupakan tutupan lahan yang paling banyak lahan belukar diubah menjadi perkebunan
menyimpan karbon. Tutupan lahan maka dalam kurun waktu 25 tahun diduga
agroforestri dengan luas 3118 ha mampu dapat menurunkan emisi CO2 dari 895 Gg
menyimpan karbon sebanyak 210 Gg atau menjadi 480 Gg. Pemanfaatan lahan belukar
28%. Hal ini jauh berbeda dengan tutupan ini hanya dapat menurunkan emisi CO2 sekitar
lahan tanaman semusim dengan luas 2036 ha 50% saja sehingga belum dapat menggantikan
hanya dapat menyerap karbon sekitar 3 Gg keseluruhan emisi CO2.
atau 1%. Pengembangan sistem agroforestri Kemampuan lahan perkebunan sebagai
pada lahan-lahan terbuka seperti lahan penyerap karbon juga dapat ditingkatkan
tanaman semusim dapat meningkatkan potensi dengan mempertahankan mahoni monokultur
agroforestri sebagai cadangan karbon. serta mengganti sengon monokultur menjadi
Guna meningkatkan serapan dan mahoni monokultur sehingga time averaged C
penyimpanan C di Kecamatan Prigen, ada 2 stock dapat ditingkatkan menjadi 117 Mg ha-1
skenario yang dapat diusulkan, yakni (Gambar 5). Upaya meningkatkan kemampuan
perluasan lahan pertanian berbasis pepohonan lahan sebagai penyimpan karbon di
(agroforestri dan perkebunan) dengan Kecamatan Prigen (skenario 2) dapat
memanfaatkan lahan belukar (skenario 1), dan meningkatkan cadangan C menjadi 1017 Gg
meningkatkan kerapatan populasi dan atau meningkat sebesar 391 Gg dari kondisi
diversitas pohon yang ditanam pada lahan aktual (628 Gg).
pertanian (skenario 2).
Perluasan lahan pertanian berbasis 80
pepohonan di Kecamatan Prigen melalui
pemanfaatan lahan belukar menjadi
Gambar 5. Luas wilayah (a) dan cadangan karbon tiap tutupan lahan di kecamatan Prigen(b);
Skenario peningkatkan serapan dan penyimpanan karbon di Kecamatan Prigen (c) udara, dan
nutrisi yang tersimpan dalam tanah (Hardjowigeno, 1995).
82
2011
L A M P I R A N 3 0 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P U B L I K A S I I L M I A H K EP E R P U S- T A K
A AN PUS AT U N I VER SIT AS BRA WI J AY A O LE H PE M BI M BI N G S KRI PS I
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP APEL LOKAL DAN APEL IMPOR (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN
GRIYA SHANTA KELURAHAN MOJOLANGU, KOTA MALANG)
Utama, Pendamping
Mengetahui
Ketua Jurusan
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
1
2011
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja
Program Studi Agroekoteknologi
dan Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MP.GJM-FP-UB. 0040006103
2
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja Program Studi Agroekoteknologi dan
Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Revisi : 3
3
KATA PENGANTAR
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
untuk menjamin mutu input, proses dan output pendidikan. Dalam rangka implementasi Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI), perlu dibuat dokumen yang mengatur arah kebijakan, program,
serta cara bagaimana mencapai arah kebijakan akademik tersebut. Arah dan sasaran kebijakan dapat
dicapai apabila didukung oleh adanya Manual Prosedur, dokumen yang menjadi acuan kerja setiap
kegiatan dalam setiap unit kerja.
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja merupakan salah satu komponen penting di dalam
manajemen akademik. Tujuan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terus berupaya untuk
memperbaiki proses belajar mengajar salah satu diantaranya adalah pelaksanaan Magang Kerja.
Manual prosedur ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, para pihak sebagai tempat
Magang Kerja, dosen pembimbing, pengelola Jurusan, bagian akademik, pengelola Magang Kerja,
maupun pimpinan untuk senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan khususnya di dalam
pelaksanaan Magang Kerja.
4
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 5
Halaman ................................................................................................................................................... 5
Pelaksanaan Magang Kerja ..................................................................................................................... 7
Tujuan .................................................................................................................................................. 7
Definisi ................................................................................................................................................. 7
Ruang Lingkup ...................................................................................................................................... 7
Referensi .............................................................................................................................................. 8
Pihak Personal Terkait.......................................................................................................................... 8
Pengantar ............................................................................................................................................. 9
Tujuan Magang Kerja .......................................................................................................................... 9
Kredit Magang Kerja............................................................................................................................ 9
Tempat Magang Kerja ......................................................................................................................... 9
Sasaran Kompetensi Magang Kerja................................................................................................... 10
Manfaat Magang Kerja..................................................................................................................... 10
Kualifikasi ........................................................................................................................................... 11
Persyaratan Administrasi Magang Kerja ........................................................................................... 12
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi: .....................................................................…….12
2. Evaluasi............................................................................................................................ 14
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2.g. Evaluasi Persepsi Stakeholder Tempat Magang Kerja dari Mahasiswa
6
Pelaksanaan Magang Kerja
Tujuan
Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja dibuat untuk menjamin pelaksanaan kegiatan Magang
Kerja di para pihak tempat Magang Kerja mahasiswa dan sivitas akademika (pengelola Magang Kerja,
mahasiswa dan dosen) agar dapat berjalan tertib dan sesuai dengan proses dan tujuan pembelajaran.
Definisi
Dosen Pembimbing adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian atau Fakultas lain yang berada di
lingkungan UB yang mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu
proses kegiatan Magang Kerja. Fakultas Pertanian dapat melakukan outsourcing sebagai dosen
pendamping dari luar UB untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pembimbing Lapangan adalah tenaga profesional yang ditunjuk Pimpinan tempat Magang Kerja yang
mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan
Magang Kerja.
Mahasiswa adalah mahasiswa yang sudah melakukan registrasi administrasi dan akademik, sesuai
dengan KRS yang sudah disusun.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakultas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh Dekan untuk
memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang ditunjuk
oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Dekan
yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan Magang Kerja mahasiswa.
Lembar Isian Magang Kerja (LIMK) adalah borang yang harus diisi oleh mahasiswa atau dosen
pembimbing dalam menjalankan proses Magang Kerja.
Satu satuan kredit semester (sks) adalah beban tugas Magang Kerja merupakan kegiatan praktek dan
penulisan laporan harian dengan alokasi waktu sebanyak 8 jam per hari selama satu bulan, dimana
satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
Ruang Lingkup
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja berlaku mulai dari (1) penyusunan RPKPS mata kuliah
yang akan ditawarkan oleh bagian akademik Fakultas Pertanian, (2) Penetapan Tim Magang Kerja oleh
SK Dekan atas usulan Ketua Jurusan dan dikoordinasikan dengan Ketua Program Studi, (3) Observasi
tempat Magang Kerja, (4) Penetapan Tempat Magang Kerja dan topik Magang Kerja, (5) Penetapan
Dosen Pembimbing utama dari FP-UB, (6) Konsultasi Judul dan topik serta bahan kajian Magang Kerja,
(7) Studi Lapangan (Pendalaman Materi Magang), (8) Pembuatan Proposal Magang Kerja, (9)
Konsultasi Pendahuluan dengan tempat Magang Kerja dan penetapan dosen pembimbing lapangan,
(10) Pengesahan Proposal Magang Kerja, (11) Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan
Magang Kerja, (11) Pelaksanaan Magang Kerja, (12) Supervisi dosen Pembimbing Utama /Tim
Pengelola Magang Kerja, (13) Analisis informasi data Magang Kerja, (14) Pembuatan draft laporan,
(15) Konsultasi hasil Magang Kerja, (16) Evaluasi Keberhasilan Magang Kerja oleh Pembimbing
Tempat Magang, (17) Konsultasi dengan dosen pembing utama, (18) Seminar hasil Magang Kerja di
7
FP-UB dan evaluasi hasil Magang Kerja, (19) Laporan Akhir yang ditandatangani pembimbing
lapangan, dosen pembimbing utama, dan Ketua Jurusan dan (20) Selesai. Manual prosedur ini berlaku
hanya untuk pelaksanaan Magang Kerja yang di bawah tanggung-jawab Fakultas Pertanian UB.
Referensi
1. Standard Akademik FPUB
8. Intenship Manual, State University of New York, College of Agriculture and Technology. 2010.
8
Pengantar
Kegiatan pertanian di lapangan sangat dinamis. Berkarir di bidang pertanian dapat dibelajarkan
melalui Magang Kerja pada para pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dalam lingkup sektor
pertanian. Berbagai bidang yang meliputi kegiatan produksi tanaman, perkebunan, agroforestri,
hortikultura, pemuliaan tanaman, perusahaan produsen dan pemasaran benih dan sarana produksi
pertanian lainnya, manajemen agribisnis, pengiriman barang dan jasa pertanian, teknik dan
mekanisasi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian dan konservasi sumber daya alam.
Magang Kerja juga dapat dilaksanakan pada para pihak yang bergerak dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan teknologi baru dibidang pertanian seperti sektor yang bergerak dibidang teknologi
informasi dan komunikasi, aplikasi bahan kimia dalam produksi pertanaman, sistem produksi
pertanian yang kompleks, teknologi pupuk dan pemupukan dan lain-lain. Pada berbagai bidang
tersebut memberikan peluang mahasiswa untuk melatih dirinya melalui kegiatan dalam Magang
Kerja dan mendapatkan pengalaman kerja untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dokumen Manual Prosedur Pelaksanaan Magang ini disusun sebagai acuan pelaksanaan Magang
Kerja mahasiswa PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis. Mahasiswa di masing-masing program
studinya perlu untuk menyelesaikan suatu magang kerja sebagai bagian dari kurikulum.
5. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan
6. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian yang
relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat
7. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional atau agribisnis
8. Memberikan keterampilan tambahan yang mungkin berguna untuk kerja di masa depan.
Untuk menyelesaikan gelar di sarjana, mahasiswa harus melakukan 4 sks atau setara dengan 4 bulan
kerja mulai dari persiapan, pelaksanaan kerja dilapangan hingga menyusun laporan magang yang
setiap kegiatannya disetujui dan menyampaikan laporan pada pembimbing tempat magang dan
pembimbing dari Fakultas Pertanian UB.
9
3. Perusahaan Produsen dan Pemasaran Benih dan Sarana Produksi Pertanian lainnya
4. Bisnis yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
5. Lembaga Penelitian dan Pendidikan
6. Lembaga Pemerintah yang bergerak di sektor pertanian
7. Lembaga yang bergerak dibidang Komunikasi pertanian
8. Konsultan Pertanian
9. Lembaga Swadaya Masyarakat
1. Mampu menerapkan dan mensosialisasikan IPTEKS di bidang teknologi budidaya tanaman (sejak
proses praproduksi, produksi hingga pasca produksi) berdasarkan prinsip pertanian
berkelanjutan dan mengangkat kearifan lokal;
2. Mampu mengimplementasikan dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman
dalam pertanian berkelanjutan dan mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif
dengan mengikuti etika bisnis;
3. Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi sistem produksi tanaman
secara efektif dan produktif, dan mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama
dalam tim multidisiplin;
4. Mampu belajar sepanjang hayat, dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi,
merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem
budidaya pertanian yang berkelanjutan.
10
7. mempertahankan status mahasiswa sambil belajar pada pekerjaan profesional
Para pihak 1. membangun hubungan dengan calon tenaga potensial yang telah menunjukkan
tempat kinerja saat mahasiswa melakukan magang
magang 2. mendidik mahasiswa yang bermotivasi tinggi
dapat 3. memanfaatkan tenaga terdidik untuk pengenalan ide-ide baru dan segar,
4. mengembangkan program pelatihan yang efisien
5. memanfaatkan mekanisme magang sebagai alat merekrut tenaga professional
dengan dunia kampus
6. menyalurkan dana dan jasa sebagai bagian dari pertanggung jawaban sosial
untuk mendukung pendidikan perguruan tinggi pertanian untuk mengantisipasi
krisis pangan, krisis energy dan krisis air di masa mendatang
Fakultas 1. medapatkan umpan balik mahasiswa yang dapat digunakan untuk perbaikan
Pertanian UB kurikulum
dapat 2. memperkuat hubungan positif dengan para pihak yang bergerak di sektor
pertanian dan masyarakat agribisnis
3. meningkatkan hubungan untuk kepentingan masyarakat luas dan mendorong
dukungan masyarakat untuk program-program pendidikan tinggi pertanian
4. mendemonstrasikan kepedulian Fakultas Pertanian UB dalam pendidikan
pertanian dan menunjukan dukungannya melalui kinerja individualitas
mahasiswa dalam dunia kerja
5. mengembangkan sinergitas para pihak yang bergerak di industri pertanian untuk
memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa FP-UB
Kualifikasi
Mahasiswa yang memprogramkan Magang Kerja harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
11
Persyaratan Administrasi Magang Kerja
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi:
SEMUA KELENGKAPAN ADMINISTRASI (BORANG/FORM DAN PROPOSAL) YANG TELAH DIISI
DIHARAPKAN DISERAHKAN PADA TIM PENGELOLA MAGANG KERJA TEPAT WAKTU, KARENA
DOKUMEN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA DARI ASPEK AFEKTIF
(ketertiban/kedisiplinan, tanggungjawab dan sebagainya). Proporsi besarnya penilian setiap
kelengkapan administrasi tercantum pada bagian belakang setiap butir yang dideskripsikan di bawah.
Kualitas komunikasi secara tertulis akan sangat dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian kinerja
Magang Kerja. Mengingat salah satu tujuan Magang Kerja adalah meningkatkan keterampilan
komunikasi lisan dan tertulis, maka ejaan yang benar dan tata bahasa yang benar sangat diharapkan
dalam menyampaikan dokumen yang dibutuhkan dalam Magang Kerja ini. Semua aplikasi, laporan,
dan dokumen lainnya harus diketik dan diserahkan kepada Tim Pengelola Magang Kerja bisa dalam
bentuk hard copy atau melalui email dalam format MS Word doc; Down load form isian akan tersedia
di situs Fakultas Pertanian UB http://akademikfp.staff.ub.ac.id/berkas-akademik
Sebelum pelaksanaan Magang Kerja perlu proses persiapan. Oleh karena itu mahasiswa diwajibkan
mengisi form “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”. Apabila terlambat menyerahkan dari batas
akhir yang telah ditetapkan Pengelola Magang Kerja, maka mahasiswa yang bersangkutan akan
mendapatkan pengurangan nilai satu level.
Penyerahan borang (form) Lampiran 2.b.1 hingga Lampiran 2.b.3 paling lambat adalah satu minggu
sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan dikenakan denda
pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka .
a. Contoh format proposal Magang Kerja terdapat di Lampiran 2.b yang terdiri dari (1) Rencana
Magang Kerja Umum, (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian, (3) Rencana Kegiatan
Khusus Minat (yang bisa dilanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi). Untuk Rencana Kegiatan Khusus
Minat adalah kegiatan investigasi yang digunakan landasan skripsi agar mahasiswa mampu
berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari
solusi berbasis ilmiah dalam sistem budidaya pertanian atau agribisnis atau manajemen
sumberdaya lahan yang berkelanjutan. Rencana Kegiatan Khusus Minat harus mengandung
tujuan, identifikasi masalah, prosedur untuk memecahkan masalah, termasuk langkah-langkah
berurutan yang terlibat. Apabila mahasiswa melanjutkan kegiatan penelitian di tempat magang,
borang (form) lampiran 2.b.3. harus diisi; namun apabila tidak, mahasiswa yang berangkutan tidak
perlu mengisi borang tersebut.
b. Satu salinan untuk pembimbing lapangan dan dua salinan untuk dosen pembimbing dan Tim
Pengelola Magang Kerja.
c. Minimum 10 referensi pustaka yang diperlukan untuk menyusun proposal Magang Kerja.
12
1.3. Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa (Lampiran 2.c dgn nilai 5 %)
Penyerahan borang (form Lampiran 2.c) tentang kesepakatan kemitraan Magang Kerja paling lambat
adalah satu minggu sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan
dikenakan denda pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka.
Perjanjian harus ditandatangani oleh mahasiswa dan calon pembimbing lapangan dan disahkan oleh
pimpinan tempat Magang Kerja dan diserahkan kembali ke Tim Pengelola Magang Kerja.
Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif maupun
managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat pengantar
Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja. Materi pembekalan akan ditentukan
kemudian oleh Tim Pengelola Magang Kerja.
1.5. Laporan Mingguan : (Lampiran 2.d dengan nilai Ketepatan waktu dan kelengkapan masing-
masing sebesar 2,5%; serta sistematika dari isi sebesar 5%)
a. Laporan mingguan dikirimkan melalui e-mail atau bila tempatnya tidak ada jaringan internet
disampaikan melalui pos dan bila tidak memungkinkan lagi disampaikan saat supervisi dan akhir
magang ke Dosen Pembimbing. Laporan dikirim setiap hari Senen minggu berikutnya setelah
pelaksanaan magang paling lambat jam 13:00.
b. Laporan meliputi: Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari bisnis atau kegiatan
budidaya pertanian, kegiatan yang dilakukan selama seminggu, rencana kegiatan minggu
berikutnya, pengalaman belajar dan masalah, dan log harian jam kerja.
c. Lihat Lampiran E-1 untuk rincian. Kualitas Menulis (ejaan / tata bahasa) akan dievaluasi.
Mahasiswa mendapatkan supervisi dosen pembimbing utama untuk mendapatkan evaluasi kinerja
proses dan hasil Magang Kerja (Lampiran 2.e). Dalam proses supervisi dosen pembimbing utama
dapat diwakili Tim Pengelola Magang Kerja. Bila tempat magang jauh maka supervisi Magang Kerja
dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat magang atas permohonan Magang Kerja ke
Jejaring Alumni.
1.7. Evaluasi Tim Pengelola Magang Kerja oleh Pembimbing Tempat Magang (Lampiran 2.f dengan
nilai 35%)
Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan Magang
Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja dengan sistem evaluasi form di Lampiran 2.f.
1.8. Laporan Akhir Kegiatan Tim Pengelola Magang Kerja (nilai Ketepatan waktu dan Kelengkapan
masing-masing 2,5% serta sistematika dan isi 10%)
1. Draft laporan ini harus diserahkan ke Dosen Pembimbing dalam waktu 10 hari setelah akhir
magang.
2. Laporan ini harus menjadi gambaran yang jelas dari proses yang terlibat dalam menyelidiki
masalah, masalah yang dihadapi dan bagaimana mereka mengatasi, kesimpulan yang
dikembangkan, rekomendasi yang diberikan.
3. Laporan disusun berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan
Tahun 2010/2011.
13
1.9. Seminar Kegiatan Magang Kerja (nilai dari dosen Pembimbing 5% dan Dosen Penguji 10%)
Untuk mengakhiri kegiatan Magang Kerja mahasiswa diwajibkan menyusun laporan tentang
pengalaman pekerjaan yang telah dialami dan harus diserahkan sebelum akhir semester untuk
memungkinkan mahasiswa mengikuti seminar hasil Magang Kerja untuk dinyatakan lulus dalam
menjalankan Magang Kerja. Penyampaian laporan akhir dan memberikan seminar Magang Kerja
berarti mahasiswa telah menyelesaikan kegiatan Magang Kerja.
Mahasiswa melakukan seminar hasil Magang Kerja yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh Tim
Pengelola Magang Kerja dan dihadiri oleh pembimbing utama untuk melakukan proses evaluasi hasil
Magang Kerja. Dosen Pembimbing merekap seluruh komponen nilai (Lampiran 2.g) dan menetapkan
nilai akhir Magang Kerja dan menyerahkan ke Tim Pengelola Magang Kerja yang di lanjutkan dengan
penyerahan ke Pembantu Dekan Akademik untuk diproses dalam sistem SIAKAD.
Surat Lulus Magang Kerja atau sertifikat akan diberikan apabila mahasiswa telah menyelesaikan semua
proses Magang Kerja. Mahasiswa mencari pembebasan dari Magang Kerja harus berkonsultasi
dengan pembimbing dan Tim Pengelola Magang Kerja di Jurusan masing-masing.
2. Evaluasi
Sistem penilaian yang digunakan menggunakan sistem PAN. Nilai akhir yang diterima mahasiswa
dinyatakan dengan huruf. Kesetaraan nilai huruf, bobot dan golongan kemampuan adalah sebagai
berikut:
< 45 E 0 Gagal
14
Uraian Prosedur
1. Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan
15
tanggung mahasiswa. Bila tempatnya jauh, maka proses ini dapat dilakukan mahasiswa
melalui data sekunder dan korespondensi dengan tempat Magang Kerja. Fasilitasi Magang
Kerja dibutuhkan pada proses ini.
8. Copy isian form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” diserahkan ke
Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan, untuk kemudian diolah dan digunakan bahan Rapat
Jurusan / Laboratorium untuk penetapan Dosen Pembimbing Utama Magang Kerja.
9. Ketua Jurusan mengirim surat tentang susunan Dosen pembimbing Utama maupun
pendamping Magang Kerja ke Dekan yang kemudian diterbitkan Surat Keputusan Dekan
tentang Penugasan Dosen Pembimbing Magang Kerja.
10. Surat Keputusan Dekan tersebut didistibusikan ke Dosen Pembimbing dengan tembusan
kepada Tim Pengelola Magang Kerja, Pembantu Dekan, BPPK, Ketua Jurusan dan pengelola
Magang Kerja.
11. Mahasiswa konsultasi awal proposal Magang Kerja dan memproses pengesahan untuk
disetujui oleh dosen Pembimbing Utama.
12. Mahasiswa melakukan pendalaman materi lapangan atau bahan kajian Magang Kerja yang
dilakukan dengan cara studi lapangan di tempat Magang Kerja, bila tempat Magang Kerja jauh
bisa melakukan kajian melalui data skunder dan komunikasi jarak jauh. Pendalaman materi
lapangan juga dilakukan dengan kajian literature tentang teori materi Magang Kerja.
13. Mahasiswa menyelesaikan proposal Magang Kerja dan konsultasi proposal Magang Kerja dan
memproses pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Pendamping yang disahkan
oleh Tempat Magang Kerja, dilakukan dengan kunjungan di lapangan atau komunikasi jarak
jauh.
14. Mahasiswa konsultasi proposal Magang Kerja kepada dosen pembimbing utama, memproses
pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Utama yang disahkan oleh Ketua Jurusan.
15. Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif
maupun managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat
pengantar Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja yang diproses oleh Bagian
Admnistrasi Akademik FP-UB.
16. Mahasiswa melakukan KRS Magang Kerja melalui SIAKAD on line sesuai kalender akademik
UB.
16
6. Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan menerima, mengolah dan mengarsipkan hasil evaluasi
pembimbing pendamping.
7. Mahasiswa datang sesuai jam kerja tempat Magang Kerja (IK.GJM-FP-UB.04.01.05), wajib
datang ke tempat Magang Kerja maksimal 5 menit sebelum jam kerja dimulai, dan berpakaian
rapi (tidak boleh memakai sandal).
8. Mahasiswa yang tidak masuk karena sesuatu hal (sakit) diwajibkan untuk menyerahkan Surat
Keterangan Dokter ke tempat Magang Kerja maksimal 1 hari sesudahnya;
9. Mahasiswa mengisi lembar kehadiran Magang Kerja yang disahkan oleh pembimbing
lapangan.
10. Pembimbing lapangan memberikan materi Magang Kerja disesuaikan dengan dinamika kerja
tempat Magang Kerja mahasiswa dan mengacu pada proposal Magang Kerja.
11. Pembimbing lapangan menyampaikan rencana proses Magang Kerja kepada mahasiswa
sebagai kontrak Magang Kerja pada minggu I awal Magang Kerja; dan menjelaskan posisi
materi Magang Kerja pada setiap minggunya.
12. Pembimbing lapangan memfasilitasi proses Magang Kerja selama 3 bulan di lapangan. Dalam
sebulan sesuai dengan satuan kredit semester (sks), mahasiswa memiliki beban tugas
Magang Kerja atau penulisan sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu
bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
13. Mahasiswa mengikuti Magang Kerja dengan tertib dan berperan aktif dalam dinamika kerja di
tempat Magang Kerja.
14. Mahasiswa wajib mengerjakan semua tugas yang diberikan tempat Magang Kerja dengan
mengacu pada proposal.
15. Mahasiswa menyampaikan EVALUASI PERSEPSI STAKEHOLDER TEMPAT MAGANG KERJA
TERHADAP KINERJA DARI MAHASISWA MAGANG KERJA (Lampiran ) untuk diisi pejabat yang
berwenang di tempat magang kerja dan di kembalikan ke Sub Bagian Akademik Fakultas
Pertanian UB.
17
9. Dekan berhak membatalkan Magang Kerja apabila jumlah kehadiran mahasiswa kurang dari
80 % kegiatan lapangan di tempat Magang Kerja.
Tim Penyusun
1. Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
2. Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
3. Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
4. Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
5. Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
6. Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
7. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU)
8. Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS)
9. Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS)
10. Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
11. Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS)
12. Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU)
13. Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS)
14. Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS)
15. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS)
16. Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS)
17. Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP)
18. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP.MP.P.hD)
19. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Rina Rachmawati, SP,MP.M.Eng)
18
Lampiran
19
Lampiran 1. Bagan Alur kerja
Konsultasi Mahasiswa materi atau bahan yang akan dikaji saat Magang
materi/kajian Kerja kepada dosen Pembimbing
Magang Kerja
20
Pelaksanaan Magang Mahasiswa melakukan Magang Kerja efektif selama 3 bulan
Kerja di bawah asuhan pembimbing lapangan.
Seminar hasil di FP- Mahasiswa melakukan seminar hasil magang kerja yang
UB dan evaluasi hasil pelaksanaannya diatur oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan
Magang Kerja dihadiri oleh dosen pembimbing untuk melakukan proses
evaluasi hasil Magang Kerja.
21
Lampiran 2a: Form A
FORM RENCANA TOPIK DAN TEMPAT MAGANG KERJA
Lengkapi isian berikut dan serahkan pada Tim Pengelola Magang Kerja di masing-masing Jurusan
paling lambat minggu pertama bulan Mei. Tulis atau cetak secara jelas
1. Nama Mahasiswa
2. NIM
5. No HP
6. Alamat e-mail
7. Program Studi/Minat
8. Topik
10. Apakah Saudara telah melakukan kontak dengan tempat Magang Kerja?: Ya Tidak
Bila ya sebutkan nama tempat Magang Kerja dan alamat tempat Magang Kerja serta contact person
yang bisa dihubungi:
11. Apa sasaran karir anda dalam jangka pendek ini (1-3 tahun setelah lulus)?
22
13. Usulan Tempat Magang Kerja:
15. Tujuan khusus Magang Kerja ini (lingkari satu atau beberapa hal berikut ini) adalah:
___________________________________ _______________________
NIM
23
Tandatangan, Nama terang, dan NIM Mahasiswa Tanggal
Saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam borang (i) ini adalah benar.mahasiswa di atas adalah
benar-benar mahasiswa PS Agroekoteknologi /Agribisnis dan telah memenuhi prasyarat Magang Kerja
dan telah memenuhi semua kualifikasi lainnya dan karena itu, layak dipertimbangkan untuk menempuh
Magang Kerja. Tujuan karir yang ditetapkan telah sesuai dengan tujuan khusus magang mahasiswa dan
tepat sasaran ditempat magang yang diajukan oleh Mahasiswa.
___________________________________ _______________________
NIP
Tandatangan, Nama terang Dosen Pembimbing Akademik Tanggal
24
Lampiran 2.b.1:Form B: (1) Rencana Magang Kerja Umum untuk pencapaian kompetensi 1 dan 2
Tujuan penyusunan Rencana Magang Umum adalah untuk memberikan arahan pengalaman dan
kegiatan terjadi di institusi/lembaga tempat Magang Kerja secara komprehensif.
Alamat : _________________________________________________________
Alamat : _________________________________________________________
a. Pendidikan: (Uraikan pendidikan / latihan apa saja yang akan Sudara lakukan selama Magang
Kerja)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Pengalaman: (Uraian pengalaman kerja apa saja yang akan sudara lakukan selema Magang Kerja)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
25
Lampiran 2.b.1 (lanjutan)
2. Sasaran Kompetensi (buat daftar minimal delapan atau lebih saran kompetensi) (Contoh)
• Mampu membuat rekomendasi pemupukan organik guna menjaga kesuburan tanah dengan
akurasi 100%.
• Menjadi akrab dengan herbisida ramah lingkungan yang dijual oleh perusahaan dan membuat
rekomendasi aplikasi herbisida ke lahan dengan akurasi 100%.
• Mampu melakukan aplikasi semprot yang tepat dengan berbagai jenis peralatan
penyemprotan. Kalibrasi harus akurat untuk memastikan aplikasi benar.
3. Susun secara rinci garis besar tugas yang akan dilakukan di lokasi magang (diperoleh melalui
konsultasi dengan pembimbing lapangan)
(_____________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal:
(_____________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing ) Tanggal:
26
Lampiran 2.b.2: Form B: (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian untuk pencapaian
kompetensi 3.
Tujuan dari kegiatan ini adalah khusus untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk
mempelajari komponen tertentu atau segmen usaha pertanian tertentu ditempat Magang Kerja.
Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk mengembangkan kegiatan khusus yang merupakan bagian
dari keseluruhan kegiatan di bidang pertanian tempat Magang Kerja.
Kegiatan khusus ini bisa menggunakan langkah-langkah utama dalam metode ilmiah.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengembangkan hipotesis dan tujuan
3. Mengumpulkan data
4. Interpretasi data
5. Membuat/menyusun kesimpulan
6. Penerapan kesimpulan
27
Lampiran 2.b.3: Form B: Rencana Kegiatan Khusus Minat (Kegiatan tidak wajib dan khusus bagi
mahasiswa yang akan melanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi di tempat magang kerja)
untuk pencapaian kompetensi 4
IDENTIFIKASI MASALAH:
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
TUJUAN PENELITIAN:
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
HIPOTESIS:
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
APA MANFAAT; SIAPA YANG AKAN MEMANFAATKAN, DAN BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN
MANFAAT ERSEBUT:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
(_______________________________) _________________
(Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :
(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:
Menyetujui Dosen Pembimbing:
(_____________________________) _______________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing) Tanggal:
28
Lampiran 2.c: Form C: Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Nota Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa dalam rangka memberi pengalaman
profesional dan pendidikan yang tertuang dalam proposal Magang Kerja mahasiswa yang merupakan
bagian tidak terpisah dalam dokumen ini.
Perjanjian ini dapat diakhiri dan bisa dilakukan oleh salah satu orang penandatangan perjanjian ini, dan
untuk masing-masing pihak yang setuju untuk didahului dengan pemberitahuan alasan penyebab
pemberhentian kepada pihak lain sebelum penghentian.
setuju untuk memberikan pengalaman Magang Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Magang
dan proposal Magang Kerja yang merupakan bagian tidak terpisah dari Kesepakatan Kemitraan Magang
Kerja Bagi Mahasiswa : (………………………………………………….) Selama periode : …………………………………………
Hingga :…………………………………………………………….
(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:
Magang ini perlu pembayaran ? (pilih salah satu ) : □ Pembayaran □ Tanpa Pembayaran
Saya sepenuhnya memahami tugas dan tanggung jawab perjanjian magang. Saya sebagai diuraikan atas
dan setuju untuk melakukan dan menyelesaikan tugas saya sebagai dijelaskan dalam Pedoman Magang,
proposal dan Nota Kesepahaman terlampir.
29
(_______________________________) _________________
(Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :
(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:
(_____________________________) _______________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Pejabat yang berwenang) Tanggal:
Yang bertanda tangan dibawah setuju untuk melayani sebagai wakil (s) dari Fakultas Pertanian UB
untuk membimbing akademik tugas Magang Kerja mahasiswa di atas dan untuk memenuhi tanggung
jawabnya sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Magang.
Mengesahkan;
Sebagai perwakilan resmi dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, saya menyetujui perjanjian di
atas antara pihak terdaftar dan sejalan dengan kurikulum yang berlaku.
30
Lampiran 2.d: Form D
Mahasiswa magang diwajibkan untuk mengirimkan serangkaian laporan kemajuan mengenai garis
besar pelatihan dan kegiatan yang terjadi selama magang. Satu laporan akan jatuh tempo tiap minggu
(paling lambat jam 13:00 pada hari Senin berikutnya) dan harus diketik. Ketepatan waktu dan kualitas
tulisan akan diperhitungkan sebagai bagian dari penilaian kinerja magang. Jika ketentuan khusus yang
tidak memungkinkan dalam membuat laporan mingguan mahasiswa harus mengkomunikasikan
kepada dosen pembimbing.
1 Senen 7 Agustus 8
2 Selasa 8 Agustus 10
3 Rabu 9 Agustus 7
4 Kamis 10 Agustus 4
5 Jumat 11 Agustus 4
6 Sabtu 12 Agustus 10
7 Minggu 13 Agustus 0
Total 43
2. Aktivitas untuk menyelesaikan kegiatan magang dalam minggu berjalan yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan hal yang telah digariskan dalam proposal magang yang diuraikan setiap
hari.
3. Kegiatan yang direncanakan untuk minggu depan.
4. Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari kegiatan magang.
5. Penilaian umum kepuasan mahasiswa dalam menjalankan Magang Kerja dalam waktu yang
berjalan
CATATAN: Salah satu dari tiga laporan mingguan pertama, harus berisi :
a. Bagan organisasi tempat Magang Kerja atau instansi dan posisi bagian magang itu.
b. Penjelasan mengenai kegiatan setiap bagian dari tempat magang tersebut misalnya kerjasama
usaha pertanian, termasuk produk manufaktur, jasa yang ditawarkan, metode manufaktur /
produksi, jenis pelanggan, rencana pemasaran, luas lahan usaha (hektar), dll
c. Deskripsi terssebut disajikan pada halaman terpisah
d. Laporan mingguan di E-mail ke Dosen Pemimbing dan Pengelola Magang Kerja
31
Lampiran 2.e: Form E: Evaluasi Supervisi Magang Kerja
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang Indonesia
Pendahuluan: Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik peserta Magang Kerja
secara konstruktif selama proses mahasiswa menjalankan pengalaman Magang Kerja. Formulir ini
harus diisi oleh pembimbing utama atau Pengelola Magang Kerja atau alumni FP-UB yang berdomisili
dekat dengan tempat magang mahasiswa. Pengelola Magang Kerja sangat menghargai komentar
supervisor secara jujur dan objektif tentang kinerja mahasiswa. Silakan lingkaran rating yang sesuai
dengan menggunakan 1 (rendah) hingga 5 (tinggi) skala. Komentar tambahan diharapkan bila
dipandang perlu.
(5) > 80 – 100: Sangat Baik, (4) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (2) > 60 –
70: Antara baik dan Cukup, (1) > 55 – 60: Cukup.
A. Prilaku Bekerja
Komentar
B Keahlian berkomunikasi
32
Lampiran 2.e (Lanjutan)
C. Kemampuan Interpersonal
D. Kemampuan Teknis
33
F. Kinerja Keseluruhan:
Hasil penilaian kinerja mahasiswa dari keseluruhan komponen (point A hingga E):
(5) Sangat Baik, (4) Antara Sangat baik & baik, (3) Baik,
(2) Antara baik & Cukup, (1) Cukup,
Komentar:
________ Saya telah / _______ Saya tidak mendiskusikan hasil evaluasi ini dengan mahasiswa yang
bersangkutan.
Alamat : ______________________________________
_______________________________________
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menyelesaikan evaluasi ini. Mohon bantuan hasil
evaluasi ini di mail atau fax ke:
Kepada Pengelola Magang Kerja
Jurusan ____________________________________
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl Veteran Malang Indonesia
Email: ..........................................
Fax :............................................
34
Lampiran 2.f. Form D: Format Evaluasi Oleh Pembimbing Lapangan
Nama :_______________________________________________
Jabatan: ______________________________________________
Pelaksanaan Evaluasi telah kami lakukan secara obyektif dengan membandingkan peserta magang
tersebut dengan staf profesional lainnya yang ditugaskan pada posisi yang sama atau mirip atau
setingkat dengan materi Magang Kerja mahasiswa, dengan criteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat
Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan
Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang, (7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45
Gagal dan NA = tidak berlaku.
Komentar:
_____________________________________________ __________________________
35
Lampiran 2.g.
Kriteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75:
Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang,
(7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45 Gagal
36
JADWAL KERJA KEGIATAN MAGANG KERJA
……………………………………………………………………
Malang,…………………
Dosen Pembimbing,
____________________ _________________________
NIP ………………………
ii
Lampiran 4
Merupakan suatu kehormatan bagi kami jika Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu sejenak
untuk membantu kami dalam pelaksanaan survey tentang kinerja mahasiswa kami dalam
menjalankan magang kerja.
Bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu dalam pelaksanaan survey ini, akan dapat memberikan
gambaran umum tentang program pembelajaran, dan pembinaan karir profesi dari para
mahasiswa kami di Fakultas Pertanian, Universitas Brwaijaya yang sangat bermanfaat bagi
kepentingan perencanaan kami di masa yang akan datang. Umpan balik Bapak/Ibu akan
berguna sebagai sebagai bahan pertimbangan yang sangat penting dalam melakukan usaha-
usaha peningkatan mutu pendidikan lebih lanjut.
Malang, ...........................
Petunjuk: Berilah tanda silang pada kotak ( ) yang sesuai dengan penilaian / pendapat
saudara, dengan kriteria: 5 = sangat setuju / sangat baik / sangat memadai / > 80%, 4 = setuju
/ baik / memadai / >60-80%, 3 = ragu / sedang / cukup / >40 – 60%, 2 = Tidak setuju / kurang
baik / kurang memadai>20 – 40%, 1 = sangat tidak setuju / jelek / sangat kurang memadai /
<20%.
3 Alamat
Alamat
Kota
Telp
Hp
Email
4 Nama pengisi survey :
5 Jabatan dalam :
Perusahaan / Tempat
Magang Kerja
Mahasiswa
6 Nama Mahasiswa (jika lebih dari 1, maka perlu didata per orang)
yang Magang
7 NIM
17
Bagian V: Saran-saran
ii
iii