Anda di halaman 1dari 131

2011 -

2012

PEDOMAN PENDIDIKAN
NON PERKULIAHAN:
MAGANG KERJA DAN SKRIPSI

PROGRAM SARJANA:
AGROEKOTEKNOLOGI dan AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JL VETERAN, MALANG 65145, INDONESIA


TELP(0341)-551665, 565845, FAX 0341 5600011
E-MAIL: FAPERTA@UB.AC.ID, i
WEBSITE: WWW.FP.UB.AC.ID
BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN
NON PERKULIAHAN:
Magang Kerja dan Skripsi

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM SARJANA

JL VETERAN, MALANG 65145, INDONESIA


TELP(0341)-551665, 565845, FAX 0341 560011
E-MAIL: FAPERTA@UB.AC.ID,
WEBSITE: WWW.FP.UB.AC.ID

MALANG
2011/2012

ii
TIM REVISI BUKU PEDOMAN
KEGIATAN AKADEMIK NON-PERKULIAHAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
EDISI 2011/2012
Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
Guru Besar Fakultas Pertanian -UB (Prof. Dr. Ir. Kurniatun Hairiah)
Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU)
Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS)
Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS)
Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS)
Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU)
Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS)
Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS)
Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS)
Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS)
Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP)
Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP, MP.Ph.D)

iii
SAMBUTAN DEKAN

Kegiatan akademik non perkuliahan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan
Buku Pedoman Akademik Non Perkuliahan tahun 2003/2004 mencakup Studi Lapang (Stula),
Praktek Kerja Lapang (PKL), Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) dan Skripsi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Fakultas Pertanian, mulai
tahun 2004 dilakukan beberapa perubahan dalam kegiatan akademik non perkuliahan di
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. PKL dan PMM yang sebelumnya merupakan dua
kegiatan terpisah dijadikan satu kegiatan dalam bentuk Kuliah Kerja Profesi (KKP). Selain itu,
ditetapkan pula aturan tentang anjuran menggunakan Bahasa Inggris pada pelaksanaan
Seminar Proposal, Seminar Hasil dan Ujian Skripsi. Dengan diberlakukannya PS
Agroekoteknologi dan PS Agribisnis sejak tahun 2008, maka Studi Lapangan (Stula) dan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) digabung menjadi satu kegiatan yaitu Magang Kerja. Dengan demikian
mahasiswa angkatan 2008 dan seterusnya tidak lagi melaksanakan Studi Lapangan (Stula)
dan Kuliah Kerja Profesi (KKP) namun memprogramkan magang kerja pada semester 7.

Seiring dengan perubahan tersebut, untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan non-
perkuliahan berupa Magang Kerja dan Skripsi bagi mahasiswa Program Sarjana, diperlukan
buku pedoman yang memuat aturan-aturan, formulir, pedoman penulisan dan beberapa
teladan bagian laporan yang berkaitan dengan kegiatan non perkuliahan tersebut.

Semoga dengan adanya penyempurnaan, buku pedoman ini benar-benar dapat digunakan
sebagai bahan acuan, baik bagi mahasiswa, dosen pembimbing, pimpinan Fakultas serta
pelaksana administrasi baik di tingkat Program Studi, Jurusan maupun Fakultas. Dosen
pembimbing dan Jurusan/Ketua Program Studi diwajibkan untuk menerapkan pedoman
ini sebaik-baiknya dan menolak pelaksanaan kegiatan akademik non-perkuliahan dan
bentuk laporan tertulis yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.

Akhirnya, ucapkan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun, Nara Sumber dan Tim
Pembantu yang telah menyempurnakan dan menerbitkan Buku Pedoman ini.

Malang, Juli 2011


Dekan,

Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD.


NIP. 19530328 198103 1 001

iv
KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2011/2012 ini


merupakan edisi revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan
Tahun 2010/2011. Penyempurnaan Buku Pedoman ini dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan yang ada pada edisi sebelumnya.

Buku Pedoman pada tahun akademik 2009/2010 edisi revisi saat itu diterbitkan untuk
menjelaskan penyatuan dua kegiatan akademik non perkuliahan yaitu Praktek Kerja
Lapang (PKL) dan Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) menjadi Kuliah Kerja
Profesi (KKP). Dalam Buku Pedoman Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Tahun 2011/2012,
dijelaskan perubahan KKP dan Stula menjadi magang kerja. Studi Lapang (Stula) berdasarkan
kebijakan kurikulum Fakultas Pertanian ditiadakan sebab kompetensi yang ingin dicapai sudah
tercakup dalam kegiatan magang kerja berbobot 4 sks.

Kepada Bapak Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD., Tim
Penyusun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Tim Penyusun
juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1992, Tim Penyusun Buku Pedoman
Pelaksanaan Studi Lapang, PKL, PMM dan Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
tahun 2000, tim revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-
Perkuliahan Tahun 2010/2011 , para nara sumber yang telah memberikan saran perbaikan
serta tim pembantu administrasi dan pengetikan naskah atas jerih payahnya dalam
penyelesaian dan penerbitan buku ini.

Akhirnya, semoga penerbitan buku ini dapat membantu kelancaran tugas mahasiswa dan
pembimbing di bidang akademik khususnya dalam pelaksanaan kegiatan akademik non-
perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Malang, Juli 2011

TIM PENYUSUN

v
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

1.1. Pengertian Magang Kerja dan Skripsi ........................................................................................... 1


1.2. Kode Etik Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi......................................................................... 3
1.3. Sikap Ilmiah ................................................................................................................................... 3
1.3.1. Sikap Ingin Tahu .................................................................................................................. 3

1.3.2. Sikap Kritis ................................................................................................................. 3

1.3.3. Sikap Terbuka .............................................................................................................. 4

1.3.4. Sikap Obyektif ............................................................................................................. 4

1.3.5. Sikap Menghargai Karya Orang Lain ........................................................................... 4

1.3.6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran ............................................................... 4

1.3.7. Sikap Menjangkau ke Depan ...................................................................................... 4

1.4. Ciri-Ciri Karya Ilmiah...................................................................................................................... 5


II. MAGANG KERJA ........................................................................................................................ 6

2.1. Ketentuan Umum.......................................................................................................................... 6


2.2. Tujuan ........................................................................................................................................... 6
2.3. Bentuk Pelaksanaan ...................................................................................................................... 7
2.4. Pengelolaan................................................................................................................................... 7
2.5. Laporan Akhir Magang Kerja ......................................................................................................... 8
2.6. Ujian Magang Kerja ....................................................................................................................... 8
2.7. Tugas Dosen Pembimbing ............................................................................................................. 9
2.7.1. Pembimbing Utama .................................................................................................... 9

2.7.2. Pembimbing Lapangan ................................................................................................ 9

2.7.3. Persentase Penilaian ................................................................................................... 9

vi
2.8. Ketentuan Lain .............................................................................................................................. 9
2.9. Sistematika Laporan Magang Kerja............................................................................................. 10
III. SKRIPSI.................................................................................................................................... 12

3.1. Ketentuan Umum........................................................................................................................ 12


3.2 Tujuan .......................................................................................................................................... 13
3.3. Prasyarat ..................................................................................................................................... 13
3.4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa .................................................................................................. 13
3.5. Pengelolaan................................................................................................................................. 14
3.5.1. Tim Pemantau Skripsi................................................................................................ 14

3.5.2. Tahapan Kegiatan Penyusunan Skripsi ..................................................................... 15

3.5.3. Supervisi .................................................................................................................... 16

3.5.4. Sanksi-Sanksi ............................................................................................................. 16

3.6. Dosen Pembimbing ..................................................................................................................... 16


3.7. Ujian Sarjana ............................................................................................................................... 17
3.7.1. Pengertian Ujian Sarjana ........................................................................................... 17

3.7.2. Syarat-Syarat Umum Ujian Sarjana ........................................................................... 17

3.7.3. Majelis Penguji Ujian Sarjana .................................................................................... 18

3 . 7.4. Tugas dan Hak Majelis Penguji ............................................................................... 18

3 .7.5. Pelaksanaan Ujian Sarjana ...................................................................................... 18

3 . 7.6. Waktu Pelaksanaan Ujian Sarjana .......................................................................... 18

3 . 7.7. P enilaian Ujian Sarjana ........................................................................................... 18

3.8. Ketentuan Lain ............................................................................................................................ 20


3.9. Ketentuan Penulisan Skripsi ....................................................................................................... 20
3.9.1.Bagian-Bagian Skripsi ................................................................................................. 20

3. 9.2. Bagian Pelengkap .......................................................................................................... 21

3. 9.3 . Tubuh Utama Skripsi ............................................................................................................. 23


3.9.4. Pustaka ..................................................................................................................................... 25
3. 9.5. Gambar , Tabel , Lambang , Satuan dan Singkatan , serta Cetak Miring .................. 26

3. 10. Syarat-Syarat Pengetikan ......................................................................................................... 28


vii
3 . 10 . 1 . Kertas .................................................................................................................... 28

3 . 10 . 2 . M engetik ............................................................................................................ 28

3 . 10. 3 . Perbaikan Kesalahan ............................................................................................ 29

3. 10 . 4 . Pemakaian Bahasa Indonesia Baku................................................................................. 29

3. 10 . 5 . Nomor Halaman ................................................................................................... 29

3.11. Pedoman Seminar Ilmiah ......................................................................................................... 29


3 . 11 . 1 . Ketentuan Umum ............................................................................................... 29

3. 11 .2 . Persyarata Seminar..................................................................................................... 29

3.11 . 3 . Tata tertib Seminar ..................................................................................................... 30

3. 12 . Pedoman Penulisan Makalah Ringkasan Skripsi .................................................................. 30


3 . 12. 1 . Umum ................................................................................................................... 30

3 . 12 . 2 . Sistematika ........................................................................................................... 30

3.12 . 3 . K etentuan Lain ..................................................................................................... 31

3.13. Yudisium Sarjana ...................................................................................................................... 31


LAMPIRAN .................................................................................................................................. 32

viii
I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan disusun sebagai acuan penyelengaraan
kegiatan akademik non perkuliahan. Penyusunan Buku Panduan Kegiatan Akademik Non
Perkuliahan ini merupakan mandat dari peraturan Rektor Universitas Brawiajaya Nomor:
208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas Brawijaya pasal 4 butir 2 dan 4, tanggal
14 Juli 2010. Kegiatan akademik non perkuliahan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya terdiri dari magang kerja, penulisan skripsi, kompetensi berbahasa Inggris dan
olahraga/kesenian. Buku Pedoman ini berisi aturan pelaksanaan, tata cara penulisan laporan, tata
cara pelaksanaan ujian dan penilaian ujian magang kerja dan skripsi. Mahasiswa yang tidak
mematuhi aturan pelaksanaan magang kerja dan skripsi sebagaimana tercantum dalam Buku
Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan akan dikenai sanksi akademik yang berlaku. Aturan
pelaksanaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian akan diatur dalam aturan
terpisah.

Kegiatan magang kerja pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dilakukan pada semester 7
selama empat bulan. Kegiatan magang dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri dan
merupakan inisiasi yang strategis untuk mempersiapkan penyusunan skripsi setelah mahasiswa
yang bersangkutan melaksanakan kegiatan magang kerja. Selain kegiatan magang dan penulisan
skripsi, UB mensyaratkan penguasaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian pada
lulusan. Kedua kompetensi tersebut merupakan kegiatan akademik non perkuliahan dengan sks
nol, namun menjadi prasyarat kelulusan mahasiswa.

1.1. Pengertian Magang Kerja dan Skripsi


Sesuai dengan kurikulum Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, seorang mahasiswa selama
menempuh studi diwajibkan melakukan kegiatan magang kerja dan skripsi. Kegiatan tersebut
diharapkan akan memberikan pengalaman belajar untuk mencapai integrasi kompetensi yang
cukup bagi calon Sarjana Pertanian sebelum lulus. Magang kerja merupakan kegiatan praktek
akademik bagi mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek
mandiri yang nantinya akan berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas
akhir. Secara spesifik tujuan kegiatan magang kerja yaitu untuk menerapkan, membandingkan dan
menelaah ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta dilatih menyesuaikan diri
dengan kondisi di lapangan. Kegiatan magang kerja membidik penguasaan kompetensi kerjasama
dalam tim dan adaptasi terhadap lingkungannnya. Magang kerja merupakan salah satu
kompetensi institusi UB yang pelaksanaan kegiatannya tidak boleh mengganggu perkuliahan.

Kegiatan magang kerja sekaligus merupakan inisiasi yang strategis bagi mahasiswa untuk mulai
membangun konsep tugas akhir (skripsi). Pada kegiatan magang kerja, mahasiswa memiliki
keleluasaan waktu dan kesempatan untuk melakukan observasi dan menghimpun data awal.
Diharapkan kegiatan magang ini dapat mempersingkat proses penyelesaian skripsi pada semester
berikutnya.

Skripsi sebagai tugas akhir program S-1 adalah suatu kegiatan mandiri untuk mensintesis berbagai
bekal ilmu yang telah diperoleh dari sejumlah sumber data antara lain kegiatan percobaan, survei
1
dan magang kerja. Skripsi setara dengan 6 sks kegiatan akademik. Penulisan skripsi mahasiswa
mencakup beberapa tahapan yaitu penulisan proposal, seminar proposal, eksplorasi data atau
kegiatan percobaan, penulisan draft skripsi, seminar hasil, ujian skripsi dan revisi skripsi.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi dan dinyatakan lulus ujian skripsi berhak
menyandang gelar Sarjana Pertanian

Gambar 1. Diagram Keterkaitan Magang Kerja dan Tugas Akhir (Skripsi) serta Persyaratan dan
Kompetensi yang Diharapkan

2
1.2. Kode Etik Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi
Pelaksanaan magang kerja dan skripsi merupakan proses akademik untuk berkarya ilmiah yang
harus diselesaikan dalam masa studi mahasiswa. Sebagai masyarakat akademik mahasiswa
terikat pada etika akademik yang berlaku secara universal seperti kejujuran, keterbukaan,
obyektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menhormati. Tindakan yang
melanggar etika akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik.
Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis atau pelanggaran etika akademik
antara lain adalah: 1) plagiasi; 2) kecurangan dalam berkarya ilmiah; 3) pemalsuan; 4) tindakan
diskriminatif, dan lain-lain.

Plagiasi yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang dilakukan seorang mahasiswa yang
dapat mencakup 1) menyontoh karya ilmiah hasil kerja orang lain; dan 2) menggunakan bahan
atau pikiran yang diambil dari sumber lain tanpa seijin, tidak menyebutkan sumber atau materi
karya ilmiah diakui sebagai hasil karya ilmiah atau pemikirannya sendiri. Bentuk tindakan plagiat
antara lain mengambil gagasan, pendapat, hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya
tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur. Dalam berkarya ilmiah, rujuk-
merujuk dan kutip-mengutip merupakan hal yang tak terhindarkan. Kegiatan ini justru sangat
dianjurkan karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam
berkarya ilmiah, mahasiswa harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran
yang diambil dari orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain
yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian.

Kecurangan dalam berkarya ilmiah adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang
lain atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan magang kerja dan skripsi.

Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja atau tanpa ijin yang
berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mencapatkan
pengakuan sebagai sesuatu yang asli.

1.3. Sikap Ilmiah

1.3.1. Sikap Ingin Tahu


Mahasiswa perlu antusias bertanya mengenai berbagai hal yang dihadapinya dalam menjalankan
magang kerja dan skripsi. Mahasiswa sebaiknya menaruh minat baik pada wacana lama maupun
baru. Wacana lama walaupun sudah diperdebatkan oleh para ahli sebelumnya mungkin saja
masih memerlukan pemikiran lebih lanjut. Sementara itu hal-hal yang baru umumnya sangat
menarik untuk dipelajari, agar dapat diperoleh pemikiran atau temuan-temuan baru.

1.3.2. Sikap Kritis


Ciri mahasiswa yang bersikap kritis adalah tidak mudah puas dengan jawaban tunggal.
Mahasiswa tersebut selalu berusaha mencari hal-hal apa yang ada di balik gejala, bahkan fakta
yang dihadapinya. Sikap ingin tahu itu menimbulkan motivasi yang kuat untuk belajar dan

3
karena motivasi itu muncul sikap kritis. Mahasiswa tidak akan lekas percaya tetapi, karena
sikap ingin tahu itulah mahasiswa perlu mencari informasi sebanyak mungkin sebelum
dirinya menentukan pendapat kritis. Mahasiswa tidak seharusnya gegabah mengucapkan atau
menulis suatu pernyataan umum. Bagi seseorang mahasiswa yang bersikap kritis hukum-hukum
alam dan data empiris merupakan hal yang utama. Mahasiswa sepatutnya dapat membedakan
dengan baik antara hukum alam, hipotesis, teori, dugaan dan pendapat, dan mahasiswa teliti
dalam membandingkan fenomena-fenomena yang serupa.

1.3.3. Sikap Terbuka


Mahasiswa yang bersikap ilmiah perlu selalu bersikap terbuka, yaitu selalu bersedia
mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain, walaupun berbeda dari pendiriannya.
Mahasiswa yang bersikap terbuka itu tidak menutup mata terhadap kemungkinan yang lain.
Mahasiswa tidak emosional dalam menanggapi kritik, sangkalan bahkan celaan terhadap
pendapatnya.

1.3.4. Sikap Obyektif


Bersikap obyektif dapat diartikan sebagai mampu menyisihkan perasaan pribadi, atau
kecenderungan yang tidak beralasan, dengan kata lain dapat menyatakan apa adanya, dapat
melihat secara nyata dan aktual. Mahasiswa yang bersikap obyektif ini tidak “dikuasai” oleh
pikiran, atau perasaannya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh prasangka.

1.3.5. Sikap Menghargai Karya Orang Lain


Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu memiliki jiwa yang cukup besar untuk menghargai
karya orang lain tanpa merasa dirinya kecil. Orang yang congkak, dan merasa lebih tidak
mungkin bersikap obyektif, dan karya ilmiahnya akan bernada sombong, memerintah dan
menggurui. Orang congkak biasanya bersikap meng”aku”. Mahasiswa yang berjiwa ilmiah
pantang mengaku karya orang lain sebagai karya orisional yang berasal dari diri sendiri.
Mahasiswa tentunya akan rela dan dengan senang hati mengakui dan mengucapkan terimakasih
atas gagasan atau karya orang lain yang semata-mata ia kutip.

1.3.6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran


Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu berani menyatakan kebenaran dan, apabila perlu,
mempertahankannya. Kebenaran itu mungkin berupa fakta atas hasil studi lapang, parktek
atau penelitiannya sendiri atau hasil penelitian atau karya orang lain. Sikap itu menimbulkan
kebulatan dalam cara berpikir dan menimbulkan konsistensi dalam berkarya ilmiah.

1.3.7. Sikap Menjangkau ke Depan


Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu mempunyai pandangan yang cukup jauh ke depan.
Perkembangan teknik dan kebudayaan pada umumnya menarik perhatian orang -orang yang
bersikap ingin tahu, kritis, terbuka dan obyektif, dan karenanya ia berpandangan jauh
kedepan. Mahasiswa perlu bersifat “futuristic”, yaitu mampu melihat jauh kedepan.
4
Mahasiswa perlu menjadikan dirinya seseorang yang cerdik untuk membuat hipotesis dan
membuktikannya, serta dapat menyusun teori dari pembuktian tersebut. Untuk mencapai
kondisi tersebut tentunya mahasiswa perlu melatih dirinya gemar membaca, menganggap
meneliti sebagai suatu kebutuhan, dan menyajikan hasil kerjanya dalam suatu karya ilmiah
sebagai suatu kewajiban.

1.4. Ciri-Ciri Karya Ilmiah


Pelaksanaan magang kerja dan penulisan skripsi merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang harus
ditulis dalam tulisan ilmiah. Dalam penulisan skripsi mahasiswa harus mengacu pada ciri-ciri
tulisan ilmiah sebagai berikut:

1. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan implementasi hukum alam pada
situasi yang spesifik
2. Mahasiswa harus menulis secara cermat, tepat, benar dan tulus. Karya ilmiah sebaiknya tidak
membuat terkaan. Pernyataan-pernyataan yang dituliskan dalam karya ilmiah harus tulus,
tanpa rasa takut atas dampak negatif yang mungkin timbul akibat kebenaran pernyataan-
pernyataan ilmiah yang harus diungkapkan
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya.
Motivasi penulis karya ilmiah hanyalah menginformasikan fakta. Penulis karya ilmiah tidak
ambisius dan berprasangka
4. Karya tulis ilmiah sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali secara
konseptual dan prosedural
5. Karya tulis ilmiah tidak emosional, tidak menonjolkan perasaan dan menyajikan sebab
musabab dan pengertian. Kata-kata dalam karya tulis ilmiah harus mudah diidentifikasi.
Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan yang netral
dan bukan ajakan
6. Karya ilmiah tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis
kerja
7. Karya ilmiah ditulis secara tulus dan memuat kebenaran serta tidak memancing pertanyaan-
pertanyaan yang bernada keraguan
8. Karya tulis ilmiah tidak argumentatif. Meskipun karya tulis ilmiah mungkin mencapai
kesimpulan namun karya ilmiah yang baik mampu menyajikan fakta secara informatif
sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri.
9. Karya tulis ilmiah tidak persuasif, yang dikemukakan adalah fakta dan aplikasi hukum alam
pada problem yang spesifik. Benar tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk mendorong
pembaca mengubah pendapat, namun hal itu tidak dilakukan melalui ajakan, argumentasi,
sanggahan dan protes melainkan membiarkan fakta berbicara.
10. Karya tulis ilmiah tidak melebih-lebihkan dalam menyajikan fakta. Memutarbalikkan fakta
akan menghancurkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah.

5
II. MAGANG KERJA
Berdasarkan Peraturan Rektor UB No. 208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas
Brawijaya, magang kerja adalah salah satu kompetensi institusi UB yang pelaksanaan kegiatannya
tidak boleh mengganggu perkuliahan. Pelaksanaan magang kerja oleh mahasiswa terutama
ditujukan untuk membidik pemahaman dan penguasaan keterampilan dalam berkarya.

2.1. Ketentuan Umum


1. Magang kerja adalah salah satu bentuk kompetensi institusi yang wajib dilakukan oleh
setiap mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
2. Beban Magang Kerja adalah 4 sks, hal ini memiliki pengertian sebagai berikut:
Mengacu pada ketentuan SK Mendiknas No.232/U/2000 bahwa satu sks setara dengan 4
jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur
dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri per minggu. Dengan ditetapkannya satu sks kegiatan
lapang diiringi dengan kegiatan terstruktur dan mandiri masing-masing 2 jam, maka beban
4 sks untuk kegiatan Magang Kerja Setara dengan 64 jam/minggu/smtr. Satu semester
terdiri atas 14 hingga 16 minggu, sehingga jumlah jam kerja efektif selama satu semester
sebanyak 896 hingga 1.024 jam yang setara dengan 4,6 hingga 5,3 bulan atas dasar
pertimbangan kerja efektif 8 jam/hari dengan 6hari kerja/bulan.
3. Kegiatan Magang Kerja harus di program dalam Kartu Rencana Studi (KRS) setelah
mahasiswa menyelesaikan/ menempuh seluruh matakuliah wajib program studi yang
meliputi matakuliah Pengembangan Kepribadian, Kajian Pertanian, Kajian Utama dan
Pendukung Program Studi, Kajian Minat.
4. Kegiatan magang kerja boleh di programkan bersama skripsi, namun tidak boleh dilakukan
setelah skripsi. Jika mahasiswa memprogramkan magang kerja bersama dengan skripsi
maka magang kerja harus dilaksanakan terlebih dahulu.
5. Pelaksanaan Magang Kerja tidak boleh mengganggu kuliah, untuk itu pelaksanaannya
tidak boleh memprogram matakuliah lain selain skripsi.
6. Mahasiswa yang akan melaksanakan Magang Kerja diwajibkan membuat proposal secara
individu.

2.2. Tujuan
Tujuan magang kerja secara umum adalah:
1. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen
lingkungan yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan.
2. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian
yang relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat.
3. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional pertanian atau
agribisnis.
4. Memberikan keterampilan tambahan yang dimungkinkan berguna untuk kerja di masa depan.

6
2.3. Bentuk Pelaksanaan

1. Magang kerja di perusahaan/perkebunan/instansi pemerintah/pihak lain yang terkait


dengan program studi mahasiswa dan atau bidang pertanian.
2. Melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; penyuluhan atau sejenisnya
yang terkait dengan kegiatan produktif pemerintah dan masyarakat.

2.4. Pengelolaan
1. Pengelolaan magang kerja ditangani oleh Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas
yang berfungsi koordinatif pelaksanaan dan tingkat Jurusan sebagai pelaksana
operasional magang kerja.
2. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakulktas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh
Dekan untuk memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
3. Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas beranggotakan para Ketua Badan Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK ), Ketua Jurusan dan Ketua Program
Studi yang dikoordinasi oleh Pembantu Dekan I, II dan Pembantu Dekan III.
4. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang
ditunjuk oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat
Keputusan Dekan yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan
Magang Kerja mahasiswa.
5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang kerja diwajibkan mendaftarkan diri ke
panitia magang kerja di masing-masing jurusan dengan melengkapi proposal magang kerja
yang telah disahkan oleh Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan dan Ketua Jurusan
(contoh lembar pengesahan di Lampiran 1) serta dilengkapi jadwal kegiatan magang kerja
(contoh jadwal kegiatan magang kerja di Lampiran 3 pada Dokumen Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja ) paling lambat pada batas akhir pengisian KPRS.
6. Tim Pengelola magang kerja di tingkat fakultas bertugas:
Membantu mencari lokasi/institusi tempat magang kerja
Membuat MOU atau nota kesepakatan dengan institusi tempat magang kerja
Mengalokasikan jumlah mahasiswa untuk setiap lokasi
Mengkoordinasi Tim Pengelola Magang Kerja tingkat Jurusan
Mengirim Surat Formal permohonan magang kerja ke para pihak dari Dekan
7. Tim Pengelola magang kerja di tingkat jurusan menjalankan Manual Prosedur Magang
Kerja dengan tugas antara lain:
Menetapkan Dosen Pembimbing
Menerima pendaftaran
Memfasilitasi pecarian lokasi/institusi tempat magang kerja
Melaksanakan pembekalan magang kerja
Mengatur pemberangkatan
Melakukan supervisi magang kerja
Mengkoordinasi seminar hasil kegiatan magang kerja
Pelaksanaan ujian magang kerja
8. Dosen pembimbing magang kerja ditetapkan oleh Ketua Jurusan yang dikoordinasikan
dengan Ketua Program Studi. Tim Pengelola magang kerja tingkat jurusan berkewajiban
menyerahkan nilai akhir magang kerja (contoh lembar penilaian magang kerja akan diatur
7
dalam Manual Prosedur) kepada Ketua Jurusan dan menyerahkan tindasan (copy) nilai
akhir magang kerja kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.
9. Yang berhak menjadi Dosen Pembibing Magang Kerja adalah dosen tetap di Fakultas
Pertanian atau Fakultas lain yang berada di lingkungan UB yang mempunyai kompetensi
selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan Magang Kerja serta
sekurang-kurangnya mempunyai gelar S2.

2.5. Laporan Akhir Magang Kerja


1. Laporan magang kerja disusun oleh mahasiswa peserta magang secara individual
2. Laporan akhir magang kerja disahkan oleh Ketua Jurusan dan dibuat rangkap 4 (empat)
masing-masing diserahkan kepada Dosen Pembimbing Utama, Dosen Pembimbing
Lapangan, Panitia Magang dan lembaga tempat magang kerja dilangsungkan. Laporan
diterima Panitia Magang setelah ujian dan telah direvisi. Laporan juga diserahkan kepada
Jurusan untuk diteruskan ke perpustakaan Jurusan.
3. Laporan magang kerja antara lain memuat:
a. Sampul (contoh pada Lampiran 2). Sampul cukup soft cover.
b. Lembar pengesahan (contoh pada Lampiran 3)
c. Pendahuluan
d. Tinjauan Pustaka
e. Metode Pelaksanaan
f. Hasil Pembahasan
g. Kesimpulan dan Saran
h. Lampiran (Sebagai contoh deskripsi ”success Story”, ”Fact sheet” dll yang relavan).
4. Laporan akhir setelah ujian magang kerja masih direvisi sesuai masukan dari Pembimbing
Lapang, Pembimbing Utama dan Penguji dengan bukti penyelesaian revisi (contoh borang
revisi laporan pada Lampiran 4)
5. Laporan magang kerja diserahkan kepada Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama dan
Jurusan dengan menggunakan borang sebagaimana dicontohkan pada Lampiran 5.

2.6. Ujian Magang Kerja


1. Ujian magang kerja dilaksanakan secara lisan oleh Dosen Pembimbing dan satu Dosen
Penguji.
2. Ujian magang kerja dilaksanakan setelah laporan magang kerja disetujui oleh Dosen
Pembimbing (contoh lembar pengesahan di Lampiran 3).
3. Nilai akhir magang kerja merupakan rata-rata dari nilai kegiatan di lapangan, nilai laporan
dan nilai ujian yang mencakup penilaian tentang:
a. Disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemampuan kerja sama dan beban pekerjaan
selama praktek kerja.
b. Aktivitas di lapangan.
c. Mutu laporan yang menyangkut: isi, sistematika, alur penyajian dan tata cara
penulisan.
d. Kemampuan penguasaan laporan magang dan hal-hal lain yang terkait dengan obyek
magang.

8
2.7. Tugas Dosen Pembimbing

2.7.1. Pembimbing Utama


1. Pembimbing utama bertugas membimbing serta mengarahkan mahasiswa magang kerja
sejak pembuatan proposal sampai pembuatan dan revisi laporan magang.
2. Membimbing mahasiswa secara akademis ilmiah bertanggung jawab dalam pembuatan
proposal dan laporan magang.
3. Memberikan penilaian terhadap proses dan hasil magang kerja mahasiswa.

2.7.2. Pembimbing Lapangan


1. Membimbing mahasiswa selama praktek di lapangan
2. Mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan magang di lapangan
3. Memberikan penilaian kepada mahasiswa atas hasil kerja selama di lapangan yang
meliputi:
a. Kedisiplinan
b. Tanggung jawab
c. Kreativitas
d. Kerja sama
Nilai lapangan dikirimkan kepada panitia magang kerja dalam amplop tertutup.

2.7.3. Persentase Penilaian


1. Ketertiban pengisian dan penyerahan aplikasi borang (form) persyaratan administrasi dan
proposal adalah 20% dari total nilai magang; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
2. Nilai laporan kegiatan mingguan sebesar 10% dari total nilai magang; penilaian dilakukan
oleh Dosen Pembimbing. Indikator penilaian meliputi: ketepatan waktu, kelengkapan,
sistematika dan isi laporan mingguan.
3. Supervisi (Kunjungan lapangan) kegiatan magang mempunyai bobot nilai 5% dari total
nilai magang; penilaian dilakukan oleh Supervisor.
4. Kinerja mahasiswa pada waktu di lapangan dievaluasi oleh Pembimbing Lapangan dengan
bobot nilai 35% dari total nilai magang. Instrumen evaluasi magang kerja di lapangan
disusun oleh Tim Pengelola Magang Kerja atas kesepakatan dengan Pembimbing
lapangan.
5. Nilai laporan akhir magang kerja mempunyai bobot 20% dari total nilai magang kerja;
penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
6. Seminar dan ujian kegiatan magang kerja mempuyai bobot 15% dari total nilai magang
kerja; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji.

2.8. Ketentuan Lain


1. Apabila karena suatu hal mahasiswa dinilai tidak berhasil melaksanakan magang kerja,
baik karena tidak ada aktivitas yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa, karena alokasi
waktu yang tidak memenuhi bobot sks, tidak disiplin dan sebab yang lain, Dosen
Pembimbing berhak membatalkan magang kerja mahasiswa yang bersangkutan atau
memberi nilai E. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mendaftar ulang untuk mengikuti
magang kerja pada periode berikutnya.
9
2. Nilai akhir magang kerja dapat diumumkan kepada mahasiswa oleh Pengelola magang
kerja dan atau Sub Bidang Akademik FP-UB yang tembusannya disampaikan kepada
Pembantu Dekan Bidang Akademik setelah laporan magang kerja diserahkan kepada
semua Dosen Pembimbing, Panitia dan Instansi yang bersangkutan.
3. Apabila karena suatu hal mahasiswa tidak dapat melaksanakan magang kerja pada
semester yang telah diprogramkan, mahasiswa yang bersangkutan wajib melaksanakan
magang kerja tersebut dan memprogramkan lagi pada semester berikutnya
4. Perbaikan nilai magang kerja hanya dapat dilakukan setelah mahasiswa melakukan
magang kerja ulang.
5. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan magang kerja diterbitkan surat keterangan
telah menyelesaikan magang kerja oleh Jurusan masing-masing (contoh format surat
keterangan di Lampiran 6).
6. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditetapkan oleh Tim Pengelola magang
kerja.

2.9. Sistematika Laporan Magang Kerja


Sistematika Laporan Magang Kerja adalah sebagai berikut:
1. Lembar Pengesahan (contoh lembar pengesahan di Lampiran 1)
2. Judul
3. Ringkasan bahasa Inggris
4. Ringkasan bahasa Indonesia
5. KATA PENGANTAR
6. DAFTAR ISI
7. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pentingnya topik magang kerja
Permasalahan yang berkaitan dengan topik yang dipelajari
1.2. Tujuan Magang Kerja
1.3. Sasaran Kompetensi yang ditargetkan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan obyek magang kerja berdasarkan teori
(dari buku teks atau dari hasil penelitian baik jurnal, buletin maupun laporan hasil
penelitian yang lain)
III. METODE PELAKSANAAN
Uraian tentang metode dan pelaksanaan magang kerja:
Praktek kerja langsung sesuai dengan aktivitas yang ada di perusahaan
Diskusi dan wawancara dengan staf perusahaan
Pengumpulan data sekunder sebagai data pelengkap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berisi uraian secara sistematis hasil kegiatan magang kerja

10
4.2. Pembahasan
Pembahasan dilakukan pada setiap macam kegiatan yang disajikan, berisi
penjelasan mengapa hal tersebut dilakukan. Bandingkan dengan pustaka yang
telah dituliskan pada bab II, dan berikan ulasan. Pembahasan memiliki arti penting
bila hal-hal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan pustaka yang telah dikaji.
Pembahasan juga perlu dikaitkan dengan kompetensi yang ditargetkan dalam
pelaksanaan magang kerja.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Mencantumkan hasil utama (kegiatan pokok) yang telah dilakukan selama magang
kerja dan hasil kompetensi yang diperoleh selama magang kerja.
5.2.Saran
Berisi saran tentang perbaikan obyek magang bila kegiatan yang dilakukan diyakini
kurang tepat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN

Catatan:
1. Untuk proposal, format sama seperti di atas, namun isinya hanya mencakup bab I,II, III dan
Daftar Pustaka dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan Manual Prosedur
Magang Kerja.
2. Sistematika Laporan Magang Kerja di atas merupakan acuan umum yang dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan proses penulisan. Proses modifikasi tersebut harus memperoleh
persetujuan dari dosen pembimbing.

11
III. SKRIPSI
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berupaya
mengimplementasikan tujuan pendidikan akademik sebagaimana tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa
pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta menyebarluaskan
dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu implementasi SK KEMENDIKNAS RI No. 232/U/2000
yang diperkuat dengan Keputusan Mendiknas RI No.045/U/2002 dan Keputusan Mendiknas RI
No.080/O/2002 adalah penulisan karya tulis yang diwajibkan untuk memperoleh ijazah sarjana.
Karya tulis tersebut dikenal dengan nama skripsi untuk program S1 dan tesis untuk program S2
serta disertasi untuk program S3. Pengaturan implementasi regulasi tersebut selanjutnya diatur
dalam PEDOMAN PELAKSANAAN SKRIPSI SEBAGAI TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA
DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA, sebagaimana tercantum pada Peraturan Rektor Universitas
Brawijaya Nomor: 223/PER/2010.

3.1. Ketentuan Umum


1. Skripsi merupakan karya ilmiah tertulis yang disusun oleh mahasiswa, sesuai dengan kaidah
dan etika keilmuan, di bawah bimbingan dosen yang berkompeten dan merupakan cerminan
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau
humaniora pada lingkup keilmuan tertentu (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 1,
ayat 1)
2. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib disusun/dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
program sarjana di Universitas Brawijaya (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 1,
ayat 2)
3. Skripsi mempunyai besaran beban studi 6 (enam) sks (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010:
Pasal 4). Alokasi waktu beban 1 sks didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Rebuplik Indonesia No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dalam Bab 1 (Ketentuan Umum) Pasal 1 ayat 14.
Pengertian satu sks setara dengan 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1 – 2
jam kegiatan tersetruktur dan sekitar 1 – 2 jam kegiatan mandiri per minggu. Dengan
demikian, kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi adalah beban tugas penelitian dan
penyusunan dokumen sebanyak 6 – 8 jam sehari selama 1 bulan (minimal 25 hari kerja). Maka
6 sks penelitian adalah setara dengan beban kerja selama 6 bulan.
4. Perpanjangan waktu dari batas waktu yang ditentukan harus sepengetahuan Dosen
Pembimbing dan disetujui oleh Ketua Jurusan.
5. Substansi skripsi bersifat telaah teori dan/atau penerapan ilmu, teknologi, seni dan humaniora
dengan substansi sesuai bidang keilmuan dan program studi di mana mahasiswa terdaftar.

12
3.2 Tujuan
Sebagaimana diuraikan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Rebuplik Idonesia No.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, khususnya dalam Bab 3 ayat 2 butir (a) bahwa Program sarjana diarahkan
pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam
bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan
merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya

Merujuk Peraturan Rektor UB No.223/PER/2010: Pasal 2, penyusunan skripsi bagi mahasiswa


Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ditujukan untuk memberikan bekal dasar kepada
mahasiswa di dalam menyusun suatu karya ilmiah tertulis untuk menuangkan daya kritis, analisis
dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari perspektif lingkup bidang keilmuan
pada Program Studi Agroekoteknologi atau Program Studi Agribisnis di mana mahasiswa terdaftar.

3.3. Prasyarat
1. Mahasiswa dapat melaksanakan rangkaian kegiatan terkait skripsi setelah memenuhi
persyaratan akademik dan administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Fakultas/Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 1). Implementasi
aturan tersebut bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya adalah sebagai
berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang bersangkutan.
b. Telah menyelesaikan semua matakuliah wajib di masing-masing Program Studi dengan IPK
2,0 dan tanpa nilai E (nilai kuliah dan magang kerja). Sedangkan untuk mahasiswa alih
program telah mengumpulkan sejumlah sks sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam SK
dekan tentang mata kuliah yang harus ditempuh bagi masing-masing mahasiswa.
c. Tidak diperbolehkan mempunyai nilai D/D+ sebesar 10% atau lebih dari total sks yang
dipersyaratkan.
d. Telah mempunyai Dosen Pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua Jurusan .
e. Mahasiswa yang akan melakukan kelanjutan magang kerja lokasinya ditetapkan oleh Ketua
Jurusan setelah bermusyawarah dengan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.

3.4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa


1. Segala bentuk luaran berupa HAKI, artikel dalam jurnal ilmiah dll, yang terkait dengan
materi/substansi skripsi menjadi hak bersama antara mahasiswa dan para pembimbingnya
serta Universitas (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 3)
2. Berdasarkan Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 6, Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya mengatur hak dan kewajiban mahasiswa sebagai berikut:
a. Mahasiswa berhak mengajukan judul proposal skripsi sesuai dengan minat, kemampuan
dan hasil kerja yang telah dirintis sejak awal sebelum memprogram skripsi. Hal ini
dimungkinkan mengingat pada mata kuliah tertentu ada tugas yang bisa dikembangkan

13
menjadi pra-proposal. Bila mahasiswa yang bersangkutan berkeinginan untuk melanjutkan
pra-proposal skripsi yang telah disusun, mahasiswa dapat mengajukan kepada Tim
Pemantau Skripsi (lihat bagian 3.5.1)
b. Mahasiswa berhak memperoleh dosen pembimbing yang sesuai dengan kompetensinya.
c. Mahasiswa berhak mengajukan usul penggantian dosen pembimbing dalam kondisi khusus
kepada Tim Pemantau Skripsi. Tim Pemantau Skripsi akan memberikan rekomendasi
setelah melakukan monitoring dan evaluasi dari proses pembimbingan yang dilengkapi
dengan dokumen berita acara.
d. Mahasiswa Fakultas Pertanian UB dalam penyelesaian skripsi diwajibkan:
i. Mengikuti tahapan kegiatan skripsi sebagaimana ditetapkan dalam buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan.
ii. Menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
iii. Mentaati peraturan dan segala ketentuan tentang penyelesaian skripsi
iv. Menepati persyaratan beban sks yang telah ditetapkan
3. Mahasiswa wajib menyusun skripsi dengan berlandaskan etika dan tata krama keilmuan, jujur
dan bebas dari unsur plagiarisme serta mengacu pada Pedoman Penulisan Skripsi yang
ditetapkan oleh Dekan Fakultas/Ketua Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal
6, ayat 2). Aturan ini telah dijelaskan pada bagian Pendahuluan bagian 1.2. Buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Fakultas Pertanian UB tahun 2010/2011 perihal Kode Etik
Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi (halaman 3).
Bila mahasiswa melanggar ketentuan yang telah ditetapkan kepada yang bersangkutan akan
dikenakan sanksi sesuai ketetapan Dekan FP UB setelah memperoleh saran pertimbangan dari
Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan dan Tim Pemantau Skripsi

3.5. Pengelolaan

3.5.1. Tim Pemantau Skripsi


Dalam rangka mempercepat kelulusan mahasiswa di tingkat Jurusan dapat membentuk Tim
Pemantau Skripsi. Tim Pemantau Skripsi adalah suatu tim yang dibentuk oleh Jurusan yang
tugasnya membantu Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dalam rangka untuk
memperlancar tugas Dosen Pembimbing dan pelaksanaan Skripsi yang dilakukan oleh
mahasiswa. Tim Pemantau Skripsi bertugas memonitor proses penyusunan skripsi; sedangkan
substansi skripsi adalah menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing. Dengan adanya Tim
Pemantau Skripsi, diharapkan kegiatan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa dapat
diselesaikan tepat waktu. Tim Pemantau Skripsi berkewajiban:

1. Membantu Ketua Jurusan dalam menerima formulir pendaftaran skripsi beserta jadwal
kegiatan yang telah disetujui pembimbing.
2. Mengadakan invent arisasi mahasiswa yang mestinya telah memulai kegiatan Skripsi.
3. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai hal -hal yang berkaitan dengan
kegiatan Skripsi, antara lain pengertian tentang Skripsi, syarat, perencanaan, proses
pelaksanaan, mekanisme pemantauan, dan sanksi akademik.
4. Melakukan pemantauan secara periodik terhadap kegiatan mahasiswa yang telah
memulai melaksanakan Skripsi sesuai dengan jadwal yang telah disusunnya (contoh jadwal
kerja kegiatan skripsi pada Lampiran 8).
14
5. Menyusun jadwal seminar proposal, seminar hasil dan pelaksanaan Skripsi secara umum.
6. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh mahasiswa dan pembimbing yang
berkaitan dengan pelaksanaan Skripsi dan ikut memikirkan jalan pemecahannya.
7. Secara periodik melaporkan kegiatannya kepada Ketua Jurusan.

Secara teknis, proses kerja Tim Pemantau Skripsi ditetapkan melalui Manual Prosedur
Pemantauan Skripsi.

3.5.2. Tahapan Kegiatan Penyusunan Skripsi


Skripsi adalah karya ilmiah yang didasarkan atas hasil kerja dari pelaksanaan penelitian (berupa
percobaan maupun survei) atau kelanjutan hasil magang kerja di bawah bimbingan Dosen
pembimbing. Besarnya nilai skripsi adalah 6 (enam) sks. Yang dimaksudkan sebagai hasil
kelanjutan magang kerja adalah proses lanjutan yang merupakan output dan outcome magang
kerja di mana mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan di lokasi magang kerja.
Permasalahan di lokasi praktek tersebut melalui proses berpikir, pengamatan, pengkajian yang
mendalam tentang lokasi praktek, konsultasi kepada pakar yang kompeten dan kajian pustaka
terutama jurnal ilmiah, diharapkan berkembang gagasan-gagasan orisinal dari mahasiswa yang
bersangkutan untuk mencari jalan keluarnya. Untuk itu mahasiswa difasilitasi dosen pembimbing
melakukan tahapan:

1. Mengenali masalah
2. Mengumpulkan gagasan, ide, informasi dan data
3. Menganalisis informasi dan data
4. Meranking gagasan didasarkan atas hasil analisis
5. Menguji ide, informasi dan data
6. Menarik kesimpulan
7. Menetapkan rekomendasi secara mandiri.
Untuk itu proses penyusunan skripsi sebagai kelanjutan dari magang kerja untuk pengembangan
solusi yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah mendiagnosis situasi dan mengidentifikasi akar penyebab masalah
melalui:
a. Analisis akar penyebab masalah yang mungkin terjadi
b. Menetapkan analisis dan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
c. Menganalisis dan mengidentifikasi akar penyebab masalah untuk mencari solusi-solusi
melalui misalnya force analysis.
2. Langkah kedua adalah pengembangan solusi melalui:
a. Pengembangan berbagai solusi untuk memecahkan akar masalah
b. Menetapkan prioritas tindakan
c. Pengembagan rencana implementasi
Adapun tahapan kegiatan skripsi yang harus dilaksanakan adalah:
1. Ketua program studi dapat mengusulkan dosen pembimbing skripsi kepada Ketua Jurusan
mulai semester V.
2. Penetapan Dosen Pembimbing oleh Jurusan atas usulan Ketua Program Studi selambat-
lambatnya pada semester VII.
3. Pendaftaran kegiatan skripsi di jurusan setelah mahsiswa menetapkan judul dan menyusun
jadwal dengan persetujuan Pembimbing
15
4. Penyusunan Proposal Penelitian (percobaan/survei) atau kelanjutan magang kerja dilengkapi
jadwal kegiatan dan disahkan oleh Pembimbing Skripsi dan Ketua Jurusan
5. Seminar proposal yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing (contoh lembar pengesahan
proposal skripsi pada Lampiran 9)
6. Pelaksanaan Penelitian/Kelanjutan Magang Kerja
7. Analisis data dan penulisan hasil Penelitian/laporan kelanjutan magang kerja
8. Seminar hasil
9. Publikasi ke perpustakaan pusat UB
10.Ujian akhir

3.5.3. Supervisi
Selama pelaksanaan percobaan/survei atau kelanjutan magang kerja , Dosen Pembimbing Utama
berkewajiban untuk mengadakan peninjauan lapangan paling tidak sekali selama pelaksanaan
tersebut. Pembiayaan peninjauan lokasi ini dibebankan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Besarnya biaya supervisi ditetapkan berdasarkan surat keputusan Dekan.

3.5.4. Sanksi-Sanksi
Seorang mahasiswa dapat dikenakan sanksi apabila dalam penyelesaian kripsi melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi akademik ilmiah tidak dapat dibenarkan.
2. Tidak dapat menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi keentuan pelaksanaan tidak dibenarkan.
4. Bobot sks kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.

Pelanggaran tehadap ketentuan tersebut mahasiswa akan dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh
Dekan setelah memperoleh saran-saran pertimbangan dari Dosen Pembimbing dan Ketua
Jurusan.

3.6. Dosen Pembimbing


Untuk melaksanakan skripsi , seorang mahasiswa dibimbing oleh paling sedikit 2 (dua) dan paling
banyak 3 (tiga) orang dosen pembimbing yang terdiri dari Pembimbing Utama dan Pembimbing
Pendamping.

1. Syarat-syarat Dosen Pembimbing:


a. Dosen Pembimbing Utama adalah Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dari
Program Studi dan atau Minat Studi yang sama dengan mahasiswa yang dibimbingnya, dan
sekurang kurangnya mempunyai jabatan fungsional akademik Lektor dan minimal
berpendikian pascasarjana S2.
b. Dosen Pembimbing Pendamping adalah Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional akademik Asisten Ahli (III B)
dengan minimal berpendikian pascasarjana S2 atau mempunyai jabatan fungsional Lektor
Kepala dengan minimal bergelar Sarjana Pertanian. Dosen Pembimbing Pendamping juga
16
dimungkinkan Sarjana Pertanian yang berasal dari instansi lain dengan gelar
pangkat/jabatan yang setara dengan persyaratan di atas. Dosen Pembimbing Pedamping
juga dimungkinkan dan dianjurkan dari Program Studi lain di lingkungan internal Fakultas
Pertanian atau berasal dari fakultas lain di lingkungan Universitas Brawijaya.
c. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan.
2. Tugas dan Kewajiban Dosen Pembimbing
a. Mengadakan supervisi ke lokasi percobaan/survei atau ke lokasi kerja kelanjutan magang
kerja
b. Membantu mahasiswa dalam mencari masalah penelitian/lokasi tugas akhir yang dijadikan
dasar dalam penyelesaian skripsi.
c. Membimbing mahasiswa secara akademis ilmiah dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan
dan penulisan karya ilmiah sehingga tercapai kompetensi tugas akhir yang ditargetkan.
d. Memberikan penilaian terhadap proses dan hasil skripsi mahasiswa.

3.7. Ujian Sarjana


3.7.1. Pengertian Ujian Sarjana
1. Ujian sarjana adalah ujian skripsi yang diwajibkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan.
2. Ujian skripsi berupa ujian lisan yang dilaksanakan secara komprehensif bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penerapan bidang keahliannya yang dituangkan dalam
skripsi.

3.7.2. Syarat-Syarat Umum Ujian Sarjana


Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian sarjana bilamana telah memenuhi syarat-
syarat:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam tahun yang bersangkutan
2. Telah mengambil semua mata kuliah wajib dan pilihan yang telah diprogramkan pada
program studi yang bersangkutan dengan nilai minimal D
3. Telah mengumpulkan 138 sks untuk S-1 atau telah mengambil semua mata kuliah yang harus
ditempuh bagi mahasiswa S-1 alih jenjang (sesuai dengan SK Dekan bagi yang bersangkutan)
dengan IP=2,0 tanpa nilai E, sedangkan nilai D+/D maksimal adalah 10% dari total sks yang
diambil
4. Telah lulus ujian magang kerja
5. Telah menyelesaikan skripsi dengan bukti mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing
6. Telah melakukan seminar proposal dan seminar hasil skripsi (contoh ringkasan skripsi untuk
seminar pada Lampiran 28)
7. Telah mengikuti kegiatan seminar di jurusan masing-masing sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan di setiap jurusan
8. Telah menyelesaikan semua persyaratan administratif, yaitu lunas SPP pada semester
pelaksanaan ujian, bebas pinjaman di tiap jurusan dan bebas pinjaman KOPMA, IOM,
Laboratorium Bahasa, Perpustakaan Pusat serta bebas pinjaman/tanggungan kepada instansi
tempat penelitian atau magang kerja
9. Telah mendaftarkan ujian sarjana (contoh lembar pendaftaran kegiatan skripsi pada
Lampiran 8) dan membayar uang ujian skripsi
10. Telah menyerahkan skripsi kepada Majelis Penguji selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum ujian dilaksanakan

17
3.7.3. Majelis Penguji Ujian Sarjana
1. Ketua Jurusan menetapkan Majelis Penguji Ujian Sarjana
2. Ketua Jurusan menetapkan jadwal ujian atas persetujuan Majelis Penguji Ujian Sarjana
3. Pembatalan ujian dapat dilakukan atas persetujuan Ketua Jurusan
4. Susunan organisasi Majelis Penguji terdiri dari Ketua merangkap Sekretaris dan Anggota
Penguji
5. Ketua Majelis Penguji menurut jabatannya adalah Ketua atau Sekretaris Jurusan atau Ketua
Program Studi
6. Anggota Majelis Penguji adalah Dosen Pembimbing baik Pembimbing Utama maupun
Pembimbing Pendamping ditambah 1 sampai 2 orang Dosen Penguji bukan Pembimbing yang
memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa
7. Dosen Penguji bukan Pembimbing dapat berasal dari Dosen Jurusan yang sama, Jurusan atau
Instansi lain yang memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa. Syarat
menjadi Dosen Penguji bukan Pembimbing sama dengan syarat untuk Dosen Pembimbing
Pendamping

3 . 7.4. Tugas dan Hak Majelis Penguji


1. Ketua Majelis Penguji bertugas mengatur kelancaran pelaksanaan dan sidang Ujian Sarjana.
2. Penguji berhak menguji dan memberikan penilaian.

3 .7.5. Pelaksanaan Ujian Sarjana


1. Ketua Jurusan/Sekretaris Jurusan/Ketua Program Studi memimpin pelaksanaan Ujian
Sarjana.
2. Ujian Sarjana dapat berlangsung apabila dihadiri paling tidak oleh Ketua Majelis Penguji dan
salah satu Dosen Pembimbing atau penguji bukan pembimbing.
3. Dosen Pembimbing yang karena sesuatu alasan yang kuat tidak dapat hadir dalam Majelis
Ujian, diperkenankan menguji sendiri atas persetujuan Ketua Jurusan, setelah ujian
dilaksanakan.
4. Apabila karena sesuatu hal penguji bukan pembimbing tidak dapat hadir, yang
bersangkutan tidak diperkenankan menguji sendiri.

3 . 7.6. Waktu Pelaksanaan Ujian Sarjana


Waktu yang disediakan bagi pelaksanaan Ujian Sarjana paling lama 2 (dua) jam.

3 . 7.7. P enilaian Ujian Sarjana


1. Setiap Penguji m emberi nilai atas Skripsi dan jawaban teruji selama ujian berlangsung.
2. Untuk penilaian dipakai angka 1 –100.
3. Penentuan nilai akhir adalah sebagai berikut:
a. Nilai akhir adalah proporsional berdasarkan bobot sks setiap kegiatan selama
pelaksanaan Skripsi dengan ketentuan seperti pada tabel berikut:

18
Tabel 1. Komponen dan proporsi penilaian ujian sarjana
No Jenis Kegiatan Persentase (%)
1. Proposal dan Seminar Proposal 25
2. Pelaksanaan Skripsi 30
3. Laporan Skripsi dan Seminar hasil 25
4. Ujian Skripsi 20
Jumlah 100

b. Ketua Majelis Penguji memimpin penentuan nilai akhir ujian atas dasar ketentuan
padaTabel di atas. Contoh hasil penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cara perhitungan penilaian ujian sarjana

No Jenis Kegiatan Persentase (%) Nilai Bobot (%) X Nilai


1. Proposal dan Seminar Proposal 25 7 18,75
2. Pelaksanaan Skripsi 30 5
8 24
Laporan Skripsi dan Seminar 0
3. hasil 25 7 17,5
4. Ujian Skripsi 20 0
7 14
Jumlah 100 0 74,25
Nilai Akhir Ujian Skripsi adalah : 74,25 atau B

c. Dari hasil penentuan nilai, nilai akhir dikonver sikan ke nilai A, B+, B, C+, C, D+, D atau E.
d. Apabila diperlukan dapat digunakan pedoman konversi nilai sebagai berikut:

Tabel 3. Konversi hasil penilaian akhir dari nilai angka menjadi nilai huruf

Angka Huruf
> 80 – 100 A
> 75 – 80 B+
> 69 – 75 B
> 60 – 69 C+
> 55 – 60 C
> 50 – 55 D+
> 44 – 50 D
0 - 44 E

e. Khusus untuk nilai ujian skripsi, apabila rata -rata nilai ternyata kurang dari C,
maka mahasiswa harus mengulang ujian skripsi.
f. Bilamana teruji dinyatakan belum lulus ujian skripsi, maka yang bersangkutan
diwajibkan mengikuti Ujian Ulangan selambat-lambatnya 2 bulan setelah ujian pertama
berlangsung.
4. Bilamana setelah ujian skripsi mahasiswa harus direvisi, maka batas waktu revisi ditetapkan
paling lama 1 bulan setelah ujian berlangsung. Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak
dapat menyelesaikan pada batas waktu, yang telah ditetapkan maka Ujian Sarjana
digugurkan dan harus mengulang Ujian Sarjana.

19
3.8. Ketentuan Lain
1. Dalam hal substansi/materi skripsi ditulis mahasiswa menjadi 1 (satu) artikel dalam jurnal
ilmiah nasional/internasional terakreditasi atau yang diakui Kementerian Pendidikan
Nasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi, mahasiswa
tetap wajib menyusun skripsi tetapi tanpa ujian dan dinyatakan lulus skripsi dengan nilai A
2. Dalam hal mahasiswa memperoleh prestasi sebagai finalis dalam bentuk karya tulis
ilmiah, di bawah bimbingan dosen berkompeten yang dikompetisikan pada tingkat
nasiional/internasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi
3. Karya ilmiah kreatif tertulis dalam bidang ilmu yang sesuai yang disusun mahasiswa, di
bawah bimbingan dosen berkompeten, yang disajikan dalam suatu seminar
nasional/internasional dapat diakui setara dengan skripsi
4. Dalam hal karya sebagaimana dimaksud pada 1, 2 dan 3 merupakan hasil kerja kelompok
mahasiswa, maka kesetaraannya dengan skripsi dan hal-hal lain yang terkait diatur lebih
lanjut oleh Fakultas/Program Program Studi.

3.9. Ketentuan Penulisan Skripsi


3.9.1.Bagian-Bagian Skripsi
Bagian-bagian secara lengkap dipaparkan berikut ini:
1. Kerangka
Pada umumnya skripsi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Pelengkap
b. Tubuh utama skripsi
2. Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap skripsi terdiri dari:
a. Sampul (Contoh Lampiran 10)
b. Halaman Judu l (Contoh Lampiran 11)
c. Pernyataan Skripsi (Contoh Lampiran 12)
d. Lembar Persetujuan (Contoh Lampiran 13)
e. Lembar Pengesahan (Contoh Lampiran 14)
f. Halaman Peruntukan (Contoh Lampiran 15)
g. Ringkasan (Contoh Lampiran 16)
h. Summary (Contoh Lampiran 17)
i. Kata Pengantar (Contoh Lampiran 18)
j. Daftar Riwayat Hidup (Contoh Lampiran 19)
k. Daftar Isi (Contoh Lampiran 20)
l. Daftar Tabel (Contoh Lampiran 21)
m. Daftar Gambar (Contoh Lampiran 22)
n. Daftar Lampiran (Contoh Lampiran 23)
o. Daftar Simbol
p. Daftar Istilah (kalau ada)
3. Tubuh Utama Skripsi
Tubuh utama skripsi terdiri dari:
a. Pendahuluan
b. Tinjauan Pustaka

20
c. Bahan dan Metode Pelaksanaan/Metode Penelitian.
d. Hasil dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Saran
f. Daftar Pustaka (Contoh Penulisan Daftar Pustaka di Lampiran 25)

3. 9.2. Bagian Pelengkap


1. Sampul
Sampul skripsi berwarna hijau tua. Pada sampul tersebut dicetak: judul skripsi, nama
lengkap penulis, lambang dan nama Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Program Studi
dan tahun skripsi tersebut diajukan. Semua huruf dicetak dengan huruf besar kecuali kata
“oleh” yang dicetak dengan huruf kecil. Semua huruf dicetak dengan tinta emas. Sampul
terdiri dua bagian, sampul depan dari karton (hard cover) dan sampul dalam dari kertas HVS
putih. Contoh Sampul dapat dilihat pada Lampiran 10. Pada punggung sampul dicantumkan
nama penulis, kata SKRIPSI dan tahun kelulusannya. Cara penulisan mengikuti punggung
buku.
2. Judul
Judul skripsi dicetak pada halaman baru. Isi halaman ini hampir sama dengan sampul
skripsi, hanya ditambahkan Nomor Induk Mahasiswa dan keterangan maksud dari
penulisan skripsi tersebut, yang terletak di bawah nama mahasiswa. Contoh ada pada
Lampiran 11.
3. Peryataan Skripsi
Pernyataan skripsi diperlukan untuk menghindari plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Contoh ada pada Lampiran 12.
4. Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul
skripsi, nama penulis, nomor induk mahasiswa, jurusan, nama dan tanda tangan
pembimbing, nama dan tanda tangan Ketua Jurusan, dan tanggal persetujuan. Contoh ada
pada Lampiran 13.
5. Le mbar Pengesahan
Lembar pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat:
nama penguji dan tanggal kelulusan. Contoh ada pada Lampiran 14.
6. Halaman Peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan hala man yang wajib untuk diadakan. Pada
halaman tersebut dituliskan untuk siapa skripsi didedikasikan. Penulisan harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta tidak dibenarkan menulis
motto. Penulisan harus singkat dan tidak lebih dari satu halaman. Contoh ada pada
Lampiran 15.
7. Ringkas an
Ringkasan dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
RINGKASAN, Ringkasan mencakup: alinea pertama berisi tujuan penelitian yang dilanjutkan
penjelasan tentang tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Alinea kedua memuat
metode, berisi penjelasan tentang rancangan/analisis penelitian. Hasil percobaan/
penelitian disajikan pada alinea ketiga. Keseluruhan ringkasan dianjurkan
tidak lebih dari dua halaman diketik 1 spasi. Contoh ada pada Lampiran 16.
8. Summary
Summary merupakan ringkasan (point 7) dalam bahasa Inggris. Summary diketik dengan
huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul SUMMARY. Contoh ada pada Lampiran
17.
21
9. Kata Pengantar
Kata pengantar dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
KATA PENGANTAR tanpa diakhiri sebuah titik. Pada halaman ini penulis menjelaskan dalam
rangka apa skripsi ini dibuat dan penyampaian ucapan terima kasih secara tertulis kepada
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping, Perorangan lain yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, saran dan kritik dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan, kepada
perorangan atau badan yang telah memberikan bantuan fasilitas dan sebagainya yang
dirasakan langsung oleh mahasiswa. Contoh ada pada Lampiran 18.
10. R iwayat Hidup
Riwayat Hidup penulis diperlukan dalam suatu skripsi, dengan menggunakan sebanyak-
banyaknya satu halaman. Didalamnya dicantumkan tempat dan tanggal lahir, siapa kedua
orang tuanya, pendidikan sejak Sekolah Dasar hing ga mencapai gelar Pendidikan Tinggi
terakhir, pengalaman kerja dengan menyebutkan secara singkat jabatan yang pernah
dipangkunya apabila ada. Contoh ada pada Lampiran 19.
11. Halaman Daftar Isi
Daftar isi dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR
ISI tanpa diakhiri sebuah titik. Dalam daftar isi dimuat pula daftar pustaka dan
lampiran. Keterangan-keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam
halaman daftar isi ini. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan judul anak bab
diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap kata diketik dengan huruf besar. Baik
judul bab maupun anak bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab menggunakan angka
romawi dan anak bab diberi nomor dengan angka Arab. Baik nomor bab maupun anak bab
tidak diakhiri dengan titik. Anak -anak bab tidak perlu dicantumkan dalam daftar isi. Jarak
pengetikan antara baris dalam anak bab satu spasi, antara bab yang satu dengan
anak bab berikutnya adalah satu setengah spasi; antara anak bab dengan bab adalah
dua spasi, antara bab yang satu dengan bab berikutnya dua setengah spasi. Contoh Daftar
Isi dapat dilihat pada Lampiran 20 .
12. Daftar Tabel
Daftar tabel dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
DAFTAR TABEL tan pada akhiri sebuah titik. Daftar Tabel menyangkut semua tabel yang
terdapat dalam teks maupun dalam Lampiran. Nomor tabel menggunakan angka Arab.
Nomor diketik tepat pada permulaan batas tepi kiri pengetikan dan tidak diakhiri titik,
sedangkan perkataan halaman diketik pada batas pinggir kanan sedemikian rupa sehingga
huruf akhir “n” jatuh tepat 3 cm dari tepi ker tas. Nomor tabel dan halaman diketik dua
spasi di bawah daftar tabel. Jarak tabel pertama dari daftar tabel adalah 4 spasi. Judul tabel
harus sama dengan judul tabel dalam teks. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan
dengan titik -titik dengan nomor hal aman dimana tabel tersebut dijumpai dalam teks.
Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi. Jarak antara judul tabel
yang satu dengan berikutnya adalah dua spasi. Contoh Daftar Tabel dapat dilihat pada
Lampiran 21 .
13. Daftar Gambar
Daftar Gambar dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
DAFTAR GAMBAR. Halaman ini memuat DAFTAR GAMBAR, nomor gambar, judul
gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya baik dalam teks maupun dalam
lampiran. Ketentuan tentang peng etikan seperti diuraikan dalam halaman Daftar Tabel
(butir 12). Contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada Lampiran 22 .
14. Daftar Lampiran
Daftar Lampiran dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
DAFTAR LAMPIRAN. Halaman ini memuat DAFTAR LAMPIRAN, nomor lampiran, judul
22
lampiran dan nomor halaman tempat pemuatannya. Dalam daftar lampiran dimuat
semua lampiran yang ada baik berupa tabel, gambar maupun teks. Ketentuan tentang
pengetikan seperti diuraikan dalam halaman Daftar Tabel (bu tir 12). Contoh Daftar
Lampiran dapat dilihat pada Lampiran 23 .
15. Daftar Simbol
Daftar simbol diketik pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR SIMBOL yang diketik
dengan huruf besar tanpa diakhiri sebuah titik. Penempatan DAFTAR SIMBOL di tengah-
tengah kertas. Dalam daftar simbol dimuat uraian tentang simbol tersebut dan
satuannya. Daftar simbol digunakan apabila dalam skripsi memuat banyak simbol -simbol
yang dirasa mengganggu apabila dicantumkan dalam teks.
16. Daftar Istilah (kalau ada)
Daftar istilah dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul
DAFTAR ISTILAH tanpa diakhiri sebuah titik.

3. 9.3 . Tubuh Utama Skripsi


Tubuh utama skripsi dibagi menjadi beberapa bab, diawali dengan bab Pendahuluan dan
diakhiri dengan Daftar Pustaka . Jumlah bab tidak dibakukan, melainkan menurut keperluan
yang wajar dari penulis dalam mengemukakan skripsinyaa. Secara umum tubuh utama skripsi
terdiri dari bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian/Magang Kerja, Hasil dan
Pembahasan, Kesimpul an dan Saran serta Daftar Pustaka dan diakhiri dengan lampiran.

1. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari: (a) Latar Belakang, alasan mengapa penelitian itu perlu/peting dan
menarik dilakukan. (b) Perumusan masalah, sumber permasalahan yang didapat apakah
dari pengamatan di Lapangan, dari pernyataan pemerintah, dari media masa, atau dari
pustaka ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian di mana kita akan melanjutkan
penelitian yang telah dilakukan itu. Bentuk perumusan ini penting karena dapat
menjadi penuntun langkah -langkah berikutnya. (c) Tujuan Penelitian, merupakan bentuk
konkrit dari pertanyaan penelitian yang dihasilkan dari perumusan masalah penelitian.
(c) Manfaat penelitian, berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang berisi uraian
tentang kemungkinan penerapan hasil penelitian. (d) Hipotesis, merupakan dugaan atau
pendapat sementara terhadap masalah yang dipilih, yang kebenarannya akan dibuktikan
dalam penelitian. Khusus pada Program Studi Agribisnis, pendahuluan terdiri dari: (a) Latar
Belakang Penelitian, (b) Rumusan Masalah Penelitian, (c) Tujuan Penelitian dan (d) Kegunaan
Penelitian.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka berisi teori yang relevan dengan topik penelitian, biasanya diperoleh
dari buku-buku teks, laporan hasil penelitian sebelumnya, buletin, jurnal, tesis,
disertasi dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Diklat kuliah, penuntun praktikum dan
semua bahan yang diberikan selama perkuliahan tidak termasuk pustaka. Isinya harus
relevan dengan problem yang diteliti dan diusahakan dari pustaka terbaru. Selain itu
yang lebih penting isi dari Tinjauan Pustaka dapat memberikan landasan ilmiah tentang:
(a) Masalah penelitian, (b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan (c) Mendudukkan letak
penelitian di antara penelitian-penelitian sejenis yang tela h dilaksanakan. Landasan
ilmiah ini penting, agar penelitian tidak bersifat mencoba-coba (trial and error ). Untuk
Program Studi Agribisnis, selain yang telah dikemukakan di atas, juga ditambahkan
Kerangka Teoritis yang terdiri dari: Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Definisi Operasional
23
dan Pengukuran Variabel.
3. Metode Penelitian
Metode Penelitian berisi antara lain: (a) Tempat dan Waktu pelaksanaan penelitian. Sub-
sub ini pada dasarnya menjelaskan deskripsi kondisi lingkungan (tanah, iklim, sosial dan
ekonomi petani, dll) tempat penelitian dilakukan dan bukan semata -mata hanya menulis
nama desa, kecamatan, hari, tanggal, bulan dan tahun. (b) Alat dan bahan, yang digunakan
(khusus untuk penelitian) yang berhubungan dengan atau berpengaruh terhadap hasil
penelitian, dijelaskan tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut. Khusus untuk Program
Studi Agribisnis tidak diperlukan adanya alat dan bahan, sehingga bagian ini tidak
diperlukan. (c) Metode penelitian, mencakup rancangan dan rencana analisis datanya,
sedang untuk penelitian non -eksperimenal berisi teknik pengambilan contoh dan analisis
datanya serta pendekatan model yang akan diuji dalam penelitian (d) Pelaksanaan,
dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, dan (e)
Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengambilan
data serta data penunjang apa saja yang perlu dikumpulkan. Untuk Progarm Studi
Agribisnis, Metode Penelitian terdiri dari: (a) Penentuan Lokasi Penelitian, (b) Teknik
Penentuan Sampel (Sampling Design), (c) Teknik Pengumpulan Data, (d) Teknik Analisis dan
Pendekatan Model yang akan diuji.
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini dapat dibagi menjadi dua sub bab yaitu (a) Hasil dan (b) Pembahasan. Sub bab
Hasil memuat data utama, penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk
memperkuat hasil penelitian/magang. Data dapat disajikan dalam bentuk kalimat, tabel,
grafik, gambar dan atau foto. Tabel yang dicantumkan dalam teks mencakup tabel yang
memuat data yang telah diolah (misalnya tabel notasi dan tabel matriks korelasi). Tabel
sidik ragam, tabel data pelengkap, tabel yang terlalu panjang, program komputer, peta,
metode analisis data, analisis ekonomi, prosedur analisis laboratorium, dimuat dalam
lampiran. Ketentuan yang sama berlaku untuk grafik, gambar dan foto. Khusus untuk tabel
analisis ragam, guna meringkas penyajian nilai Jumlah Kuadrat (JK) dan F hitung dapat di
hilangkan. Juga harus diingat ketentuan di dalam membuat tabel. Bagaimana bila ada
interaksi dan bagimana bila tidak ada interaksi. Analisis data lebih lanjut sangat
diperlukan, apakah analisis statistika (korelasi dan regreasi), analisis ekonomi atau ana lisis
yang lain. Dalam sub bab Pembahasan disajikan pembahasan yaitu mengapa terjadi
hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti memberikan perbedaan/pengaruh
nyata, bagaimana penjelasan teorinya dan kaitannya dengan hasil-hasil penelitian
sebelumnya (dari laporan hasil penelitian jurnal, buletin, tesis dan disertasi). Tetapi
pembahasan yang justru sangat penting bila data yang diperoleh tidak mendukung
hipotesis percobaan.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi hasil utama untuk menjawab tujuan penelitian dan hasil uji
hipotesis yang telah dirumuskan. Kesimpulan bukan merupakan ringkasan hasil. Adapun
Saran memuat penjelasan tentang penelitian lebih lanjut, apakah perlu diulangi lagi (yaitu
bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau perm asalahan apa yang perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Untuk penelitian pengembangan (“on farm research”, demoplot
dll.) dalam anak bab Saran dapat disarankan implikasi hasil penelitian kepada masyarakat.
Saran terdiri dari 2 bagian yaitu saran akademik yang berisi tentang hal-hal yang perlu
diteliti lebih lanjut sehingga fenomena yang diteliti dapat dipahami lebih baik dan saran
praktis/guna laksana bagi pengambil kebijakan tingkat daerah atau pusat, masyarakat
atau stakeholder yang lain.

24
3.9.4. Pustaka
1. Cara Mengutip Pustaka
Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mencantumkan pustaka dalam teks skripsi: (1) cara
nama-tahun, atau (2) cara-nomor. Cara yang pertama lebih dikenal dengan sistem
penulisan sumber pustaka Harvard; contoh: Black (1960). Sedangkan cara yang ke-
dua dikenal dengan sistem penulisan Vancouver. Fakultas Pertanian menetapkan
bahwa untuk penulisan pustaka dalam skripsi mengikuti cara nama dan tahun. Nama
pengarang yang ditulis dalam teks atau naskah hanya menyangkut nama keluarga, sedang
nama pengarang yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang ditulis hanya satu kata nama
belakang. Nama pengarang dapat ditulis di awa l, di tengah atau di akhir kalimat tergantung
pada susunan kalimat.
Contoh:
Berdasarkan penelitian Truog (2003)…..
Truog (2003) mengemukakan bahwa ……
Petani dengan pendapatan ….. (Truog, 2003).
Bila pustaka yang ditulis oleh dua penulis, maka kedua nama penulis tersebut ditulis
lengkap. Bila pustaka yang dikutip terdiri dari 3 orang penulis, maka nama ketiga penulis
wajib dicantumkan pada saat kutipan pertama kalimat dimuat dalam teks atau naskah, dan
selanjutnya ditulis seperti contoh ini: Kein et al. (2003). Bilaman a suatu pustaka yang
dikutip ditulis oleh 4 orang penulis atau lebih, maka pencantumannya dalam teks atau
naskah cukup diketik seperti contoh ini Smith et al. (2003). Bilamana dua atau lebih
makalah ditulis oleh seorang penulis dalam tahun yang sama, maka caranya adalah sebagai
berikut: Piere (2003a) dan Piere (2003b).
Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum di dalam pustaka lain mengikuti contoh
berikut:
Truog, 2003 (dalam Syafei, 2004) mengemukakan bahwa ….
Petani … (Truog, 2003 dalam Syafei; 2004).
Pada pengutipan pustaka yang berupa tabel, nama pengarang dan tahun dikutip pada
akhir kalimat judul tabel.
2. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA diketik dengan huruf besar, simetrik, dan dicantumkan di halaman baru
tanpa diakhiri dengan sebuah titik. Daftar pustaka beri si semua pustaka yang digunakan
penulis dalam menyusun skripsi.
Cara menulis pustaka dalam Daftar Pustaka wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Penulisan pustaka dalam Daftar Pustaka tergantung pada setiap jenis pustaka:
a. Pustaka Berupa Majalah (Jurnal/Buletin): Nama pengarang, tahun penerbitan, judul
tulisan, nama majalah, volume dan nomor majalah serta nomor halaman dimana
tulisan dengan judul tersebut dimuat.
b. Pustaka Berupa Buku Teks: Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku,
nomor edisi (bila bukan edisi pertama), nama penerbit dan tempat penerbit (nama
kota).
c. Pustaka Berupa Buku Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah): nama pengarang
dalam makalah itu, tahun penerbitan, judul tulisan/makalah, nomor halaman di
mana tulisan dengan judul buku, nama penerbit dan nama kota penerbit
d. Sumber-sumber elektronik (Internet): nama penulis dalam tulisan itu, tahun
“update”, judul tulisan, alamat situs dan tanggal diaksesnya tulisan tersebut
e. Dokumen Pemerintah: Divisi Departemen Penerbit, tahun terbitan, judul
25
tulisan, Departemen Penerbit, kota penerbitan. Contoh penulisan pustaka -
pustaka tersebut di atas dan beberapa contoh penulisan untuk pustaka yang lain
dapat dilihat pada Lampiran 24.
2. Pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet dari nama keluarga penulis atau nama
belakang.
3. Adakalanya seorang penulis menulis suatu pustaka secara mandiri, sedang pada
pustaka lain ditulis bersama koleganya (atau lebih). Dalam hal ini, maka cara
mencantumkan dalam daftar pustaka pertama -tama adalah makalah yang ditulis secara
mandiri dan diikuti makalah –makalah yang ditulis bersama koleganya dengan memberi
tanda garis pada pustaka kedua dan pustaka selanjutnya sepanjang nama pengarang
yang sama tanpa memperhatikan urutan tahun.
4. Judul pustaka diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap kata. Kata-kata
penghubung, kata depan dan keterangan tempat diketik dengan huruf kecil.
5. Nama lembaga, jurnal, periodikal, atau buletin dapat disingkat sejauh singkatan tersebut
cukup dikenal dan dimengerti. Gunakan pedoman yang dikemukakan dalam
“Abbreviation of the American Standar Association” atau “The List of Periodical,
Abstracted by Chemical A bstract”.
6. Untuk penulisan nama pengarang Indonesia disarankan mengikuti Pedoman
Penyusunan Nama Pengarang Indonesia. Menurut kesepakatan bersama dalam
“Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia”, yang oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1975 telah disetujui yaitu: “Nama
pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan tidak
memperhatikan latar belakang masing -masing nama itu, maka dalam penyusunan
bibliografi nama akhir itu yang dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda
koma setelah itu nama pertamanya. Nama akhir itu kemungkinan dapat berupa nama
keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau apapun tidak perlu diperhatikan”.
Contoh:
Basuki Abdullah ditulis: Abdullah, B.
Seno Sastroamidjo jo ditulis: Sastroamidjojo, S.
Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S. T.
I Nyoman Suwandi Pendit ditulis: Pendit, I. N. S.
Derajat atau gelar pendidikan, misalnya Prof., Dr., Ir., dr., Drs., SH., B.Sc., M.A., M.Sc.
dan lain –lain. Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan. Mengingat sulitnya
mengetahui gelar yang lengkap dari pengarang -pengarang buku dan adanya
perbedaan -perbedaan istilah gelar di berbagai negara di dunia, maka dalam teks
skripsi, gelar -gelar tersebut tidak harus dicantumkan. Contoh penulisan pustaka dapat
dilihat pada Lampiran 33.

3 . 9.5. Gambar , Tabel , Lambang , Satuan dan Singkatan , serta Cetak


Miring
1. Gambar
Istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik, diagram, denah, peta, bagan,
monogram, potret. Gambar harus dibuat pada kertas naskah skripsi. Semua tanda
dalam gambar harus serasi dan jelas. Usahakan gambar dimuat pada halaman khusus,
ditempatkan simetrik dari batas tepi pengetikan tanpa garis bingkai, penempatannya
dapat sejajar lebar kertas atau sejajar panjang kertas. Pembuatan grafik cukup
menggunakan salib-sumbu. Gunakan tinta hitam atau hasil proses komputer untuk tanda
26
yang dimuat dalam gambar. Nomor urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dan
dimulai dua spasi di bawahnya. Jarak antara baris dalam judul adalah satu spasi di
bawahnya. Judul gambar tanpa diakhiri dengan tanda titik. Judul gambar diketik dengan
huruf kecil, termasuk kata penghubung, kecuali huruf pertama tiap perkataan diketik
dengan huruf besar, dan ditempatkan simetrik. Keterangan gambar ditempatkan di
atas judul gambar. Gambar yang berukuran lebih besar daripada ukuran kertas apabila
dimuat dalam teks skripsi disarankan skalanya diperkecil. Ukuran Gambar yang lebih besar
diperkenankan untuk dimuat dalam lampiran (misal: peta). Gambar yang dikutip dari
sumber lain harus dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi makalah
bersangkutan, dalam tanda kurung di belakang judul. Bila gambar merupakan komplikasi
dari berbagai sumber, maka cara memberikan tanda -tanda gambar harus dibedakan,
dengan diberi tanda superskrip sedang keterangannya diberikan pada catatan kaki di
bawah judul gambar itu. Contoh grafik pada Lampiran 25, dan contoh Gambar serta
diagram pada Lampiran 26.
2. Tabel
Tabel diketik pada kertas naskah skripsi. Lajur disusun sedemikian rupa sehingga tabel
mudah dibaca. Singkatan yang dipakai di dalam tabel, wajib mengikuti ketentuan yang lazim
digunakan. Tabel dimuat pada satu halaman dan tidak boleh dipisah; tabel dengan jumlah
lajur dan baris yang lebih besar dari ukuran kertas diusahakan untuk dip erkecil skalanya
sehingga muat dalam satu halaman kertas naskah skripsi. Ada kalanya diperlukan superskrip
untuk maksud tertentu, hingga batas masih terbaca oleh mata normal. Untuk tabel tidak
diperlukan garis kolom. Tabel, nomor tabel, dan judul tabel dik etik di atas tabel. Judul
tabel ditempatkan simetrik dan tanpa diakhiri dengan titik. Setiap kata pada judul
tabel diketik dengan huruf besar, kecuali pada kata penghubung, kata depan, dan
keterangan tempat. Jarak antara baris akhir dari judul tabel dengan tabel adalah dua
spasi. Jarak antara baris yang satu dengan baris yang lain dalam judul adalah satu spasi. Tabel
yang dikutip dari sumber lain (pustaka) wajib dicantumkan nama penulis dan tahun
publikasinya dalam tanda kurung dibelakang judul tabel. Tabel yang memuat data yang
berasal dari berbagai sumber pustaka, diberi superskrip yang sama. Superskrip itu ke
mudian dijelaskan pada catatan kaki dibawah tabel atau dibuat lajur khusus disebelah
kanan tabel, yang memuat nama penulis dan tahun publikasi masing-masing makalah yang
dijadikan sumber data. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 27.
3. Lambang
Lambang untuk peubah (variabel) dipakai untuk memudahkan penulisan peubah tersebut
dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf harus dinyatakan dalam
abjad Latin Yunani, baik huruf besar maupun kecilnya. Lambang dapat terdiri dari satu
atau dua huruf. Lambang dapat diberi subkrip atau superskrip atau kedua -duanya.
Subskrip dan superskrip dapat berupa huruf atau angka. Pilihlah lambang yang sudah
lazim digunakan dalam bidang ilmu Saudara. Awal suatu kalimat tidak dibenarkan dimulai
dengan lambang; karenanya susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali
dengan lambang peubah atau angka.
4. Satuan dan Singkatan
Hindarkan pemakaian angka, seperti halnya dengan lambang peubah pada awal suatu
kalimat. Gunakan angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, dan waktu, seperti: 2
Januari 1983; 09.00 pagi, halaman 83, 27 persen. Dalam skripsi sebaiknya jumlah dinyatakan
dalam angka sedang satuan ukuran dinyatakan dengan singkatan satuannya, terkecuali bila
satuan itu tidak didahului oleh suatu angka, misalnya: tabung diukur dalam milimeter dan
lebarnya adalah 10 cm. Perlu diperhatikan bahwa penulisan satuan ukuran tidak diberi
tanda titik dibelakangnya. Untuk angka kurang dari 10 digunakan angka, seperti empat
27
bagian. Bilamana dalam suatu ka limat memuat satu rangkaian angka -angka lebih kecil
dan lebih besar dari 10, maka semuanya dicantumkan dengan angka sedang singkatan
satuannya cukup dicantumkan setelah urutan angka terakhir, misalnya: 0, 4, 10, dan 25 oC.
Untuk suatu pecahan, agar mengiku ti contoh di bawah ini:
(A+B)/(C+D); δy i/δxi
10 g ml-1; 10 kal g -1
exp.(a2+b2)1/2 bukan e(a 2+b2)1/2
bukan

(a bx )

Untuk menyatakan suatu desimal, gunakan tanda koma, contoh 10,2 ; sedang ribuan atau
kelipatan ribuan ditulis sebagai berikut: 1.000 : 1.000.000
5. Cetak Miring (Italic)
Kata-kata latin dan penulisan kata “dalam” pada rujukan pustaka harus diketik miring ,
misalnya : et al., i.e., viz, a priori, tet a tet, Oryza sativa L., Pare, Thiobacillus
ferrooxidans Temple dan Calmer , Rhixopus nigrecaus, Truog (2003) dalam Syafi’i (2004).
6. Istilah asing diketik biasa dan diberi tanda petik, misalnya : “curing”, “split application”,
“starter solution”, “appendage”.

3. 10. Syarat-Syarat Pengetikan

3 . 10 . 1 . Kertas
Skripsi diketik di atas kertas HVS/fotokopi berukuran A4 dan berat 70 -80 mg.
Perbanyakannya dapat dilakukan dengan fotokopi yang bersih dengan berat kertas 70 -80 mg.

3 . 10 . 2 . M engetik
Naskah skripsi diketik dengan komputer dengan huruf standar adalah Times New Roman 12
Pitch. Batas pengetikan, 4 cm dari kiri kertas, 3 cm dari batas kanan dan bawah, 3 cm dari
batas atas tidak termasuk nomor halaman. Jarak antar kata harus diperhatikan, sehingga
batas kanan kertas tidak perlu lurus betul, untuk itu diperbolehkan memutuskan kata
dengan kete ntuan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. Setiap alinea
baru kata pertama diketik masuk lima ketikan, sedang setelah tanda koma, titik koma dan titik
dua diberi jarak satu ketukan kecuali setelah tanda titik untuk kalimat baru diberi jarak
dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf ditengah-tengah
halaman. Anak bab (sub-bab) diketik di tengah-tengah halaman dengan huruf kecil kecuali
huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruh besar. Anak-anak bab (sub-sub bab)
diketik di tepi h alaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada kata pertama diketik
dengan huruf besar. Antara anak -anak bab/anak bab (bila tidak ada anak -anak bab) diberi jarak
2 ½ spasi. Antara baris dalam teks tulisan diketik 1½ spasi, kecuali untuk kalimat judul anak
bab, anak –anak bab, judul tabel dan gambar diketik 1 spasi.

28
3 . 10. 3 . Perbaikan Kesalahan
Naskah skripsi yang dipersiapkan dengan baik tidak memuat kesalahan baik kesalahan
naskah maupun kesalahan ketik.

3. 10 . 4 . Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia yang wajib digunakan dalam naskah harus Bahasa Indonesia yang baku dan
benar sesuai denga ejaan yang disempurnakan ( EYD ). Kaidah tata bahasa harus ditaati .
Kalimat haruslah utuh dan lengkap. Pergunakan tanda baca seperlunya agar dapat dibedakan
anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat yang diterangkan. Kata ganti orang, terutama kata
ganti orang pertama ( saya, kami ), jangan digunakan dalam kalimat naskah, kecuali dalam
kalimat kutipan. Pemisahan kata menjadi suku kata pada batas pengetikan sebelah kanan
harus mengikuti ketentuan kata bahasa. Kata terakhir pada baris kalimat didasar halaman
tidak boleh dipotong. Apabila suatu alinea harus diputus karena pergantian halaman, Maka
alinea terakhir pada halaman tersebut minimun tersisa dua baris. Demikian pula bagian
yang dipindahkan pada halaman berikutnya minimun dua baris. Gunakan buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan
Istilah, dan Kamus Umum Bahasa Indonesia sebagai pedoman.

3. 10 . 5 . Nomor Halaman
Halaman bagian persiapan skripsi diberi nomor berbeda dengan nomor halaman tubuh
utama skripsi. Halaman-halaman bagian persiapan diberi nomor angka kecil Romawi.
Angka nomor halaman tubuh utama skripsi berupa angka Arab dan dimulai pada bab
pendahuluan dan seterusnya sampai dengan lampiran-lampiran. Tiap bab dimulai pada
halaman baru dan nomor halamannya tidak dicantumkan. Semua nomor halaman, baik
angka Romawi atau angka Arab, diketik 1 cm dari batas atas kertas dan 1 cm dari batas kertas
sebelah kanan, di belakang nomor halaman tidak diberi titik.

3.11. Pedoman Seminar Ilmiah

3 . 11 . 1 . Ketentuan Umum
Dalam rangka penyelesaian skripsi, setiap mahasiswa program strata -1 Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya diwajibkan melakukan seminar ilmiah paling sedikit 2 (dua) kali, masing -
masing untuk proposal Penelitian untuk Skripsi dan Hasil Penelitian Skripsi.

3. 11 .2 . Persyarata Seminar
Seorang mahasiswa diperbolehkan melakukan seminar ilmiah bila telah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:

1. Telah menyelesaikan makal ah seminar berupa Proposal Penelitian Skripsi dan atau
Hasil Penelitian Skripsi (Contoh Lampiran 36).
2. Telah mendapat persetujuan dosen pembimbing dan Ketua Jurusan.
3. Telah mengikuti seminar mahasiswa yang pelaksanaannya diatur oleh jurusan masing-
29
masing.

3.11 . 3 . Tata tertib Seminar


1. Sebelum pelaksanaan seminar, pemrasaran harus sudah mendaftar ke jurusan paling
lambat satu minggu sebelum seminar dilaksanakan.
2. Jurusan mengumumkan jadwal pelaksanaan seminar yang tembusannya disampaikan ke
Jurusan lain untuk diumumkan selambat -lambatnya 2 hari sebelum seminar dilaksanakan.
3. Seminar dipimpin oleh seorang moderator (dosen atau mahasiswa) dan pembahas utama
baik dosen atau mahasiswa (atau keduanya).
4. Pemrasaran wajib menyerahkan makalah seminar lengkap yang telah dikonsultasi-
kan dengan pembimbing kepada pembahas utama dan dosen pembimbing paling
lambat tiga hari sebelum pelaksanaan seminar.
5. Seminar dianggap syah apabil a telah dihadiri sekurang -kurangnya oleh salah satu dosen
pembimbing dan minimal 15 mahasiswa peserta seminar.
6. Seminar dimulai setelah pemrasaran selesai membagikan ringkasan makalah kepada
seluruh peserta seminar. Seminar dimulai dengan pembukaan oleh moderator,
dilanjutkan dengan presentasi secara lisan selama 15 menit, kemudian diteruskan
dengan penyampaian pertanyaan dan saran oleh pembahas utama setelah 25 menit
dan oleh peserta seminar yang lain selama 30 menit, terakhir saran-saran dari dosen
pembimb ing utama kurang lebih 10 menit dan ditutup oleh moderator.
7. Presentasi seminar diwajibkan menggunakan alat bantu yang tersedia (OHP dan atau LCD
Proyektor).
8. Pemrasaran seminar diwajibkan memakai Official Cup (baju putih, celana hitam, dasi
hitam, sepatu hitam dan jas almamater).
9. Seluruh peserta seminar diwajibkan berpakaian rapi.

3. 12 . Pedoman Penulisan Makalah Ringkasan Skripsi

3 . 12. 1 . Umum
Mahasiswa diwajibkan menyerahkan copy elektronik atau soft copy berupa CD baik
ringkasan skripsi maupun skripsi lengk ap kepada Jurusan. Sedangkan untuk dosen
pembimbing dan perpustakaan Universitas tetap diserahkan skripsi lengkap atau hard
copy. Untuk publikasi di perpustakaan pusat mahasiswa diminta juga menyerahkan bahan
publikasi (Contoh bahan publikasi pada Lampiran 29). Bila bahan publikasi ini direncanakan
untuk dipublikasikan di Jurnal maka mahasiswa diminta memberitahu ke Perpustakaan
Pusat untuk digunakan keperluan internal. Adapun lembar persetujuan oleh Dosen
Pembimbing dapat dicontohkan di Lampiran 30.

3 . 12 . 2 . Sistematika
Makalah ringkasan skripsi memuat bab -bab sbb.:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persetujuan
3. Abstrak (1 halaman), dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
30
4. Pendahuluan (1 –3 halaman)
a. Latar belakang (berisi: alasan pemilihan judul dan dasar ilmiah dengan berbagai kutipan
pustaka)
b. Tujuan
c. Hipotesis
Khusus untuk Program Studi Agribisnis, Pendahuluan terdiri atas Latar Belakang, Perumusan
Masalah, tujuan serta kegunaan penelitian. Ringkasan Kerangka Pemikiran disajikan
sebelum Metode Penelitian
5. Metode Pelaksanaan/Penelitian (lebih kurang 4 halaman)
a. Tempat dan Waktu/Lokasi Penelitian
b. Alat dan Bahan/Teknik Penentuan Sample
c. Metode/Teknik Pengumpulan data dan analisis data
6. Hasil dan Pembahasan (lebih kurang 8 halaman)
7. Kesimpulan dan Saran (1 halaman)
a. Kesimpulan
b. Saran
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran-lampiran.

3.12 . 3 . K etentuan Lain


1. Tata cara penulisan makalah ringkasan skripsi mengacu kepada Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Pertanian Keseluruhan isi makalah ringkasan skripsi terdiri dari 15–20
halaman dan dijilid sampul tipis warna hijau.
2. Referensi (sumber pustaka) lain yang bisa dipergunakan sebagai acuan penyusunan karya
ilmiah adalah:
Tanjung H. B. N. dan Ardial H. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal,
Skripsi dan Tesis) dan mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah. Prenada
Media. Indonesia.
Dirjen Dikti, 2009. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa. Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta

3.13. Yudisium Sarjana


Seorang mahasiswa dapat mengikuti Yudisium Sarjana bilamana memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

1. Telah mengumpulkan Skripsi yang dicetak dengan sampul hijau dan telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing serta telah disyahkan oleh Majelis Penguji.
2. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila nilai skripsi sekurang-kurangnya C.
3. Predikat kelulusan adalah s ebagai berikut :
a. Dengan Pujian (Cumlaude), apabila IPK 3,51 - 4,00
b. Sangat Memuaskan, apabila IPK 2,76 - 3,50
c. Memuaskan, apabila IPK 2,00 - 2,75
Khusus predikat kelulusan Cumlaude ditentukan juga berdasarkan lama studi maksimum,
yaitu (n+1) dimana n adalah masa studi (= 4 tahun) untuk S -1 dan 2 tahun untuk
mahasiswa alih jenjang dari Program D-III.

31
LAMPIRAN

32
L A M P I R A N 1 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P R O P O S A L MAGANG KERJA

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….

Disetujui Oleh:

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama,

_
NIP……………………… NIP……….………….…

Catatan:
Untuk ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup ditandatangani oleh
Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua pembimbing.

33
L A M P I R A N 2 . C O N T O H F O R M A T S A M P U L L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA

(S A M P U L T I P I S ‘ S O F T C O V E R ’ W A R N A H I J A U )

JUDUL :

………………………………………………………………..

MAGANG KERJA

Oleh :
Nama
NIM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ...........................
PROGRAM STUDI……………
MALANG
20...

34
L A M P I R A N 3 . F O R M A T P E N G E S A H A N L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….

Disetujui Oleh:

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama,

_
NIP……….……………… NIP…………..…………

Mengetahui
Jurusan ...................................
Ketua

NIP…………..………….......

Catatan:
Untuk seminar / ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup
ditandatangani oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua
pembimbing.

35
L A M P I R A N 4. C O N T O H F O R M A T L E M B A R R E V I S I L A P O R A N MAGANG KERJA
(D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )

LEMBAR REVISI LAPORAN MAGANG KERJA

NAMA MAHASISWA : ………………………………..………………………………………………..


NIM : ………………………………..………………………………………………..
PROGRAM STUDI : ………………………………..………………………………………………..
JURUSAN/MINAT : ………………………………..………………………………………………..

Catatan yang harus direvisi


…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..

Malang , ……………………
Penguji,

36
LA MP IR AN 5. CO N T O H F O R MAT PE N Y ER A H AN L A P O R A N MAGANG KERJA (D I
SE SUAIKAN DE NGAN JURUSAN MASI N G-M ASING)

TIM PENGELOLA MAGANG KERJA


JURUSAN ………/MINAT ……….
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

TANDA TERIMA LAPORAN MAGANGKERJA

Telah terima Laporan Magang Kerja:

NAMA : ………………………………………………
NIM : ...........……………………………………
JURUSAN/ PROGRAM STUDI : ……..…………..........…………………
JUDUL MAGANG KERJA : ……………………………………………… …………………………………………

…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… ………………
No N A M A TANGGAL TANDA TANGAN
1 Jurusan
2 Dosen Pembimbing
3 Instansi tempat magang kerja

Catatan dibuat rangkap 4


Panitia Magang Kerja Malang,
Panitian Magang Kerja,
Untuk Pembimbing Utama Magang Kerja
Untuk Pembimbing Lapangan
Untuk Instansi ybs

Catatan: Laporan yang diserahkan berupa Laporan Magang Kerja yang telah diujikan dan telah selesai direvisi
serta telah mendapatkan pengesahan dari Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan da n Ketua
Jurusan/ Ketua Program.

37
L A M P I R A N 6. C O N T O H F O R M A T S U R A T K E T E R A N G A N T E L A H M E N Y E L E S A I K A
N MAGANG KERJA (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )

TIM PENGELOLA MAGANG KERJA


JURUSAN ……/MINAT ……………..
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

SURAT KETERANGAN
TELAH MENYELESAIKAN MAGANG KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : …………………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………………..
Jurusan/PS : …………………………………………………………………..
Judul Magang Kerja :………………………………………………………………..
Lokasi : …………………………………………………………………..

Telah selesai dalam melaksanakan Magang Kerja yang dimulai pada:


……………………………………………………S/d………………………………………………………

Demikian, Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.

Mengetahui

Pembimbing Lapangan/Instansi Mahasiswa Pelaksana Magang Kerja ,

Keterangan:
1. Rangkap 1 untuk Panitia
2. Rangkap 2 untuk Pembimbing Utama
3. Rangkap 3 untuk Pembimbing Lapangan

38
L A M P I R A N 7. C O N T O H F O R M A T P E N D A F T A R A N K E G I A T A N S K R I P S I
(D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )

LEMBAR PENDAFTARAN SKRIPSI

Nama : ……………………………
NIM : ……………………………
Program Studi : ……………………………
Jurusan : ……………………………
Judul Sementara : ………………………….…………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pembimbing Utama : ……………………………..
Pembimbing Pendamping : ……………………………..
Lokasi (bila dalam bentuk Magang Kerja) : ……………………………..

Mengetahui: Malang, ……………………


Pembimbing Utama, Mahasiswa yang be rsangkutan,

NIP………………..…...

*) Penentuan Dosen Pembimbing telah diatur sebelumnya oleh Jurusan


**) Judul telah dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing
Pendamping dan harus dilengkapi jadwal kerja yang telah disetujui Pembimbing Utama.
***) Lembar ini beserta jadwal kerja dibuat rangkap 3 yaitu untuk, Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping, dan yang bersangkutan.

39
LAMPIRAN 8. CONTOH FORMAT JA DWAL KERJA KEGIATAN SKRIPSI.

JADWAL KERJA KEGIATAN SKRIPSI


Nama Mahasiswa : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Judul Skripsi : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :


No. Judul Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke
Kegiatan **) 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi
Judul
2. Pembuatan
Proposal
3. Penelitian
Pendahuluan
4. Seminar
Proposal
5. Persiapan
Penelitian
6. Pelaksanaan
Penelitian
7. Analisis data
8. Pembuatan
draft laporan
9. Konsultasi
hasil
10 Seminar
hasil
11 Laporan
Akhir Selesai

Malang,…………………
Menyetujui : Mahasiswa yang bersangkutan,
Dosen Pembimbing Utama,

_ _ _
NIP ………………… ……

Catatan :
*) Dibuat rangkap 4 diserahkan bersama sama dengan Lembar Pendaftaran Skrpsi
kepada Panitia Pemantau Skripsi Jurusan.
**) Judul Kegiatan tergantung kepada kebutuhan sesuai arahan Pembimbing.
***) Jadwal tersebut harus dimasukkan dalam proposal penelitian.

40
LA M P IR AN 9 . CO N T O H LE M B AR PE N GE S A H A N PR O PO S A L S KRIPS I

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

JUDUL:
……………………………………………………………….

Oleh :
Nama :……………………….
NIM : ……………………….
Program Studi : …………..
Minat : .................................

Disetujui Oleh:

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

NIP…………………… NIP………….………………

Mengetahui,
Ketua Jurusan……………..,

_ _
NIP….………………….........

41
LAMPIRAN 10. CONTO H S AMPU L SKRIPSI

KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt L.)

Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010

42
LAMPIRAN 11. CONTO H HA LAMAN JU DUL S KRIPSI

KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt L.)

Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO
0510420029-42

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar


Sarjana Pertanian Strata Satu (S -1)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010

43
LA MP IR AN 1 2. CO N T OH PE R NY AT A A N S KRI PS I

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dit erbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, ………………………

__
Tandatangan dan nama terang

44
LAMPIRAN 1 3. CONTO H HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN


JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

Nama Mahasiswa : MUNIFATUZ ZUHRO

NIM : 0510420029-42

Jurusan : BUDIDAYA PERTANIAN

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Dr. Ir. Agus Suryanto, MS Ir. Sunaryo, MS.


NIP. 19550818 198103 1 008 NIP. 19570921 198601 1 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

Dr. Ir. Agus Suryanto, MS


NIP. 19550818 198103 1 008

Tanggal Persetujuan : …………………….

45
L A M P I R A N 1 4. C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N S K R I P S I

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji I Penguji II

Dr. Ir. Roedy Soelisyono, MS Ir, Sunaryo, MS


NIP. 19540911 198003 1 002 NIP. 19570921 198601 1 001

Penguji III Penguji IV

Dr. Ir. Agus Suryanto, MS Dr. Ir. Nurul Aini, MS


NIP. 19550818 198103 1 008 NIP. 19601012 198601 2 001

Tanggal Lulus : ………………

46
LA MP IR AN 1 5. CO N T O H H A LA MA N PE RU NT U KA N S KRI PS I

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Kedua Orang tua tercinta serta Kakak


dan Adikku Tersayang

47
LAMPIRAN 1 6. CONTO H RINGKASAN S KRIPSI

RINGKASAN

AKHIRA DESINTHA ARISETIA. 0101040008 -44. Studi Daya Saing Kedelai dalam
Pengembangan Agroindustri. Di bawa h bimbingan Prof. Ir. M. Iksan Semaoen, MSc.
Ph.D. sebagai Pembimbing Utama, Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR,MS. sebagai Pembimbing
Pendamping.

Agroindustri sebagai motor penggerak pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat


memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan nasional baik dalam
susunan pertumbuhan, pemerataan maupun stabilitas. Banyak harapan telah
ditumpukan pada agroindustri namun harapan besar tersebut tentunya lebih melekat
pada potensi yang ada. Perkembangan agroindustri dapat terjadi apabila komoditas
pertanian didasarkan atas daya saing diantaranya : keunggulan komparatif, keunggulan
kompetitif, memenuhi skala ekonomi, mampu mengendalikan produk secara kontinu,
kebijakan pemerintah dan mempunyai efek ganda. Salah satu dari berbagai k omoditas
yang dapat menangkap aspek ganda adalah komoditas kedelai. Kedelai merupakan
komoditas penting di Indonesia karena merupakan salah satu dumber protein nabati,
sumber vitamin, sumber mineral dan terjangkau oleh masyarakat. Mengingat komoditas
kedelai merupakan komoditas komersial dan 96 persen dari 95 persen komoditas
kedelai digunakan sebagai bahan baku industri tempe tahu yang perlu dilestarikan
keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, meramalkan dan
merumuskan daya saing ko moditas kedelai sehingga diharapkan akan diperoleh
keselarasan langkah sebagai upaya mengatasi masalah -masalah yang berkaitan dengan
berbagai kesenjangan baik dari aspek produksi, permintaan input -output, agroindustri
tahu/tempe dan kebijakan pemerintah di masa yang akan datang.
Metode analisis usahatani dan agroindustri tempe tahu menggunakan fungsi
keuntungan Cobb Douglass dengan metode penaksiran yang digunakan adalah
Seemingly Unrealeated Regression (SUR) dasn memperhatikan aspek resiko yang
ditanggung oleh petani. Analisis daya saing menggunakan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dikombinasikan dengan Policy Analysis Matrix (PAM), selain itu
PAM juga dipakai untuk menganalisis kebijakan dan intervensi pemerintah terhadap
komoditas kedelai b aik dalam usahatani maupun agroindustri tempe tahu. Beberapa
jenis skenario ( sensitivitas) kebijakan dilakukan dan intervensi pemerintah terhadap
komoditas kedelai agar mempunyai daya saing di tingkat regional, nasional maupun
internasional.
Hasil penelitian antara lain :
1. Daya saing pengusahaan komoditas kedelai di tingkat regional, nasional dan
internasional masih rentan terhadap perubahan -perubahan input, output
maupun kebijakan pemerintah. Sedangkan agroindustri temped an tahu
mempunyai daya saing stabi l yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keunggulkan
komparatif dan keunggulan kompetitif yang lebih kecil dari 0,5

48
2. Perilaku Petani terhadap resiko memperlihatkan bahwa sebagian besar petani
yaitu 48,57 persen dari seluruh petani contoh netral resiko, 40 p ersen
berperilaku tidak berani berisiko, dan 11,43 persen berperilaku berani berisiko.
3. Efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi relatif petani yang
berperilaku tidak berani beresiko tidak lebih efisien dari pada petani yang
berperilaku netral resiko. Petani yang berani beresiko lebih efisien secara alokatif
dibandingkan petani yang berperilaku netral resiko.
4. Keuntungan harapan sebagai variabel tidak bebas dan koefisien perilaku
terhadap resiko sebagai variabel bebas, memperlihatkan adanya pengaruh
negatif tetapi tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan harapan tidak
dipengaruhi oleh perilaku petani dalam menghadapi resiko.
5. Kebijakan Pemerintah pada harga dalam kegiatan sistem komoditas kedelai
dapat meningkatkan surplus produsen s ebesar 4 persen dan secara tidak
langsung dapat meningkatkan daya saing komoditas domestik
6. Pengusahaan komoditas kedelai belum mencapai efisiensi ekonomis dan untuk
agroindustri Tahu dan Tempe efisien dalam penggunaan biaya produksi namun
belum mencapai e fisiensi ekonomis.
7. Komoditas kedelai diusahakan petani masih mempunyai daya saing, namun
sensitif terhadap tingkat produktifitas, harga kedelai impor, Shadow Exchange
Rate (SER), Nilai Tukar Resmi (NTR) dan tarif impor.

49
LAMPIRAN 1 7. CONTOH SUMMAR Y SKRIPSI

SUMMARY

Natalia Prima Rahardita. 0310460030 -46. Predation Ability of Stethorus sp. (Coleoptera:
Coccinellidae) and Coccinellid, Predator of Tetranychus sp. Mites (Acari: Tetranychidae).
Supervised by Dr. Ir. Sri Karindah, MS. and Dr. Ir. Retno Dy ah Puspitarini, MS.

Tetranychus sp. is an important pest of cassava plant that causes major damage. This species
have several natural enemies, there are coleopteran Stethorus sp. and coccinellid. The
research of both predators was needed to give information about their potential. The
objectives of this research were to observe the predation ability and the predation activity of
adult Stethorus sp. and coccinelid on different prey stages of Tetranychus sp. This research
was conducted in Laboratory of Entomology Plant P est and Disease Department, Faculty
of Agriculture, Brawijaya University, Malang, on August 2007 until February 2008. The
predator ability was determined separately for male and female of Stethorus sp. and
unsexed of coccinellid with different prey stages of prey (eggs, nymphs and adults of
Tetranychus sp.). One predator was introduce to Petridish (Ø= 9 cm) and provided 50 eggs, 30
nymphs and 20 adults of Tetranychus sp. The numbers of preys were replaced to the original
density after 24 hours. The consumption rate experiment for each prey type was replicated 10
times and determined daily within 5 days. The predation activity was determined separately
for male and female of Stethorus sp. and unsexed of coccinellid with different prey stages
of prey (eggs, nymphs and adults of Tetranychus sp.). One predator was introduced to
Petridish and provided 25 eggs, 15 nymphs and 10 adults of Tetranychus sp. The numbers of
preys were replaced to the original density after 12 hours. The prey consumed was recorded
two times for a day period i.e. at 6 a.m. and 6 p.m. The consumption rate experiment for
each prey type was replicated 10 times and determined daily within 5 days. .The data were
analyzed using t test of 5% error levels and followed by Least Significant Different test of
5% levels.The results of first experiment showed that the predation ability of Stethorus sp.
was higher than coccinellid. Stethorus sp. consumed 29,14 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults
of Tetranychus sp. per day, while coccinellid consumed 20, 26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82
adults of Tetranychus sp. per day. The female of Stethorus sp. consumed the average number
of nymph or adult of Tetranychus sp. higher than the male (p=0,01 and p=0.03). However,
male and female of Stethorus sp. consumed the average same numbers of Tetranychus sp.
eggs (p=0,12). The female of Stethorus sp. consumed 29, 14 eggs, 10,62 nymphs or 6,78
adults of Tetranychus sp. per day, while the male of Stethorus sp. consumed 27,20 eggs, 8,16
nymphs or 4,10 adults of Tetranychus sp. per day. Both predators consumed more eggs
than nymphs or adults. Stethorus sp. consumed 28,17 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults per
day and coccinellid consumed 20,26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82 adults per day. The results of
second experiment showed that the preying activity of both predators was more during
night time rather than in the day time. The average number of Tetranychus sp. that
were consumed by Stethorus sp. at night 17,96 eggs, 5,61 nymphs or 3,22 adults Tetranychus
sp. per day, while coccinellid consumed 13,02 eggs, 3,00 nymph s or 1,92 adults
Tetranychus sp. per day. Stethorus sp. consumed 10,22 eggs, 3,78 nymphs or 2,22 adults
Tetranychus sp. per day during day time , whereas coccinellid consumed 7,24 eggs,
1,94 nymphs or 0,90 adults Tetranychus sp. per day.
50
L A M P I R A N 1 8. C O N T O H K A T A P E N G A N T A R S K R I P S I

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah Nya
telah menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan s kripsi yang berjudul “Daya
Mangsa Stethorus sp. (Coleoptera: Coccinellidae) dan Coccinellid, Predator Tungau
Tetranychus sp. (Acari: Tetranychidae) ”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya, kepada Dr.
Ir. Sri Karindah, MS. dan Dr. Ir. Retno Dyah Puspitarini, MS., selaku dosen pembimbing atas
segala kesabaran, nasihat, arahan dan bimbingannya kepada penulis. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr. Ir. Aminudin Afandhi,
MS. selaku penguji atas nasihat, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ketua Jurusan Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr.
Ir. Toto Himawan, SU. selaku dosen pembimbing akademik atas segal a nasihat dan
bimbingannya kepada penulis, beserta seluruh dosen atas bimbingan dan arahan yang selama
ini diberikan serta kepada karyawan Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya atas fasilitas dan bantuan yang diberikan.

Penghargaan yang tulus penulis berikan kepada kedua orangtua dan adik atas doa, cinta,
kasih sayang, pengertian dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Juga kepada rekan -
rekan HPT khususnya angkatan 2003 “Arduti” atas bantuan, dukungan dan kebersamaan
selama ini.

Penulis berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak,
dan memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu pengetahuan.

Malang, Juni 2008

Penulis

51
L A M P I R A N 19 . C O N T O H R I W A Y A T H I D U P L A P O R A N S K R I P S I

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 25 Desember 1984 sebagai putri pertama dari
dua bersaudara dari Bapak Subiantoro dan Ibu Titik Srihartati.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN Nambangan Lor 05/07 Madiun pada tahun
1991 sampai tahun 1997, kemudian penulis melanjutkan ke SLTPN 2 Madiun pada tahun 1997
dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun 2000 sampai tahun 2003 penulis studi di SMUN
2 Mad iun. Pada tahun 2003 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Program Studi
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa
Timur, melalui jalur SPMB.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktik um Mata Kuliah
Entomologi pada tahun 2005 -2006, Organisme Penyebab Hama pada tahun 2006 -2007 dan
Hama Penting Tanaman Utama pada tahun 2007 -2008. Penulis pernah aktif dalam kepanitiaan
PROTEKSI (Pekan Orientasi Terpadu Keprofesian) pada tahun 2006, 2007 da n Ekspedisi HPT
pada tahun 2006.

52
L A M P I R A N 2 0. A. C O N T O H D A F T A R I S I L A P O R A N S K R I P S I PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN i

SUMMARY ii

KATA PENGANTAR iii

RIWAYAT HIDUP iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

I. PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

2. Tujuan 3

3. Hipotesis 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 4

1. Syarat Tumbuh 4

2. Galur Unggul Tembakau Virginia Rajangan 5

3. Kebutuhan Unsur Hara dan Pemupukan Tembakau Virginia 5

4. Pengaruh Pupuk N terhadap Tanaman Tembakau 7

5. Interaksi Antara Dosis Nitrogen dan Galur 11

III. BAHAN DAN METODE 13

1. Tempat dan Waktu 13

2. Alat dan Bahan 13

3. Metode Penelitian 13

53
4. Pelaksanaan Percobaan 14

5. Pengamatan Percobaan 19

6. Analisa Data 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23

1. Hasil 23

2. Pembahasan 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN 53

1. Kesimpulan 53

2. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 54

LAMPIRAN 56

54
LAMPIRAN 20.B. CONTOH DAFTAR ISI LAPORAN SKRIPSI (LANJUTAN) UNTUK PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS

DAFTAR ISI

Halama
n

RINGKASAN i

SUMMARY ii

KATA PENGANTAR iii

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah Penelitian 5

1.3. Tujuan ........................................................................................ 7

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Telaah Penelitian Terdahulu 9

2.2. Tinjauan Tentang Karet .............................................................. 11

2.3. Tata Niaga Karet Alam Indonesia ............................................... 26

2.4. Persaingan Karet Alam dengan Karet Sintetis ............................ 27

2.5. Model Ekonometrika 29


55
III. KERANGKA TEORITIS 37

3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37

3.2. Hipotesis 61

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 62

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian ........................................................................ 65

4.2. Teknik Penentuan Sample 65

4.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 66

4.4. Teknik Analisis Data/Pendekatan Model yang akan diuji ............ 67

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 70

5.1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perdagangan Karet 70


Alam Indonesia dan Dunia ..........................................................

5.2.Validasi Model ............................................................................. 95

5.3.Dampak Kuota Ekspor Terhadap Kinerja Perdagangan ............... 97

5.4.Dampak Kuota Ekspor Terhadap Distribusi Kesejahteraan 133


Pelaku Ekonomi Karet Alam Indonesia .........................................

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 141

6.1. Kesimpulan ................................................................................. 141

6.2. Saran 143

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

56
LAMPIRAN 21. CONTOH DAFTAR TABE L LA PORAN SKRIPSI

DAFTAR TABEL

Nomor Hal

Teks

1. Rata-rata Produksi Pangan Nasional antara Tahun 1980 -1990 ………... 12

2. Rata-rata Hasil Ubijalar (t/ha) di Indonesia pada Tahun 1990…….……… 13

3. Berat Kering Ubi dan Distribusi bahan Kering pada Fase Awal
Pertumbuhan Dua Varietas Ubijalar………………………………….………
14

4. Besarnya Laju Perkembangan Ubi Tanaman Ubijalar (g/tanaman/hari)… 15

5. Rata-rata Hasil Ubijalar (t/ha) Varietas Unggul dan Lokal………………… 18

LAMPIRAN 2 2. CONTO H DAFTAR GAMBAR LAPORA N S KRIPSI

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
Teks

1. Tiga Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Ubijalar………… 8

2. Indeks Luas Daun Empat Varietas Ubijalar pada Tujuh Waktu


Pengamatan Setelah Tanam 25……………………………………………... 9

3. Nisbah Pertumbuhan Tajuk dengan Ubi Tanaman Ubijalar pada Dua


Macam Tanah yang berbeda…………………………………………………. 10

4. Pengaruh Peningkatan Penggunaan N Terhadap Hasil Ubi Tanaman


Ubijalar pada Tiga Jenis Tanah yang Berbeda…………………………….. 13

5. Hubungan antara Kadar N dan Kecepatan Distribusi Bahan Kering Ke


Dalam Ubi Empat Varietas Ubijalar………………………………………….. 15

6. Hubungan antara Serapan Nitrogen dengan Indeks Luas Daun Ubijalar.. 24

57
LA MP IR AN 2 3. CO N T O H DA FT AR LA M PIR A N LA PO R AN S KRI PS I

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
Teks

1. Analisis Tanah Awal………………………………………………..…………… 54

2. Deskripsi Galur Tembakau Virginia Rajangan T45/P25…………..………… 55

3. Deskripsi Galur Tembakau Virginia Rajangan T45/K08…………..………… 56

4. Gambar denah Percobaan……………………………………………………... 57

5. Petak Pengambilan Contoh……………………………………….……………. 58

6. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Nitrogen………………………….………….. 59

7. Sidik ragam analisis regresi hubungan antara kandungan khlorofil


dengan dosis pupuk N dan antara laju respirasi dengan dosis pupuk N
pada dua galur tembakau virginia………………………………..………… 61

8. Sidik ragam analisis regresi hubungan antara kandungan karotin dengan


dosis pupuk N dan antara laju respirasi dengan dosis pupuk N pada dua
galur tembakau Virginia………………………………..……………………….. 61

9. Sidik ragam analisis regresi hubungan antara bobot kering tanaman


(Bktan) dengan dosis pupuk N dan antara bobot kering tajuk (Bktaj)
dengan dosis pupuk N pada dua galur tembakau Virginia………………… 61

58
L A M P I R A N 24 . C O N T O H P E N U L I S A N D A F T A R P U S T A K A U N T U K S E T I A P M A C A M
PUSTAKA

A. Jurnal Pustaka Berupa Majalah (Jurnal/Buletin) / Periodicals : Journal/Bulletin

Boerboom, B.W.J. 2000. A Model of Dry Matter Distribution in Cassava (Manihot esculenta
Crantz). Neth. J. Agric. Sci. 26 (3): 267-277

B. Pustaka Berupa Buku Teks

Agrios, G. N. 2000. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. p 635

Agrios, G. N. 2002. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. pp 56 - 60

Wolf, D. C. and J. O. Legg. 2000. Isotop and Radiation in Agricultural Sciences: Soil microbiology.
S.P.W.R. Acad. Press. London. pp. 99 – 149

C. Pustaka Berupa Buku Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah)

Biley, S.W.(ed.) 2002. Proc.Int.Clay Conf., Mexico City. 16-23 July 2000. Applied Publishing, Ltd.,
Wilmette, IL.

Proc.Int.Sunflower Conf., 12th,Novi Sad, Yugoslavia. 25-29 July 2003. Int Sunflower Assoc.,
Tbowoomba, QLD, Australia.

Sakatomo,S. (ed.) 2002 .Proc. Int. Wheat Genet.Symp.,6th, Kyoto.28 Nov.-3 Dec. 2001. Plant Germ-
Plasm Inst., Fac. Agric., Kyoto Univ., Kyoto, Japan.

Voronin,A.D. (ed.) 2002-2003. Trans. Int. Congr.Soil Sci., 10th, Moscow. 2002.12 vol.in 13. Inst. Of
Soil Science and Agrochemistry; Moscow.

D. Artikel dalam Publikasi Serial

Brown, P.D., and M.J. Morra. 2002. Control of soil Borne Plant Pests Using Glucosinolate
Containing Plants. Adv. Agron. 61:167-231.

Edwards, A.C., and M.S. Cresser. 2004. Freezing and its Effect on Chemical and Biological
Properties of The Soil. Adv. Soil Sci. 18:59-79. [After vol 20, Advances in Soil Scienceis no
longer published as a serial with volume numbers, Treat listings in later editions as you
would a chapter in a book.]

E. Artikel dalam Majalah Seri Ilmiah

Anonymous. 2001. Computer Programs from your radio? Agri-Marketing 22(6):66.

Davenport, C.H. 2002. Sowing The Seeds. Barron’s. 2 March, p. 10.

Mulvaney, D.L., and L. Paul. 2001. Rotating Crops and Tillage. Crops Soils 36(7):18-19.

59
F. Artikel dengan ada Perbaikan (Errata) yang telah diketahui

Baker, J.M., E.J.A. Spaans, and C.F. Reece. 2004. Conductimetric Measurement of CO2
Concentration: Theoretical Basis and its Verification. Agron. J. 88:675-682 [erata: 88(6):vi].

G. Makalah dalam Buku

Buresh, R.J., RC. Smithson, and D.T. Hellums. 2002. Building Soil Phosphorus Capital in Africa.
P.111-149. In R.J. Buresh et al. (ed.) Replenishing Soil Fertility in Africa. SSSA Spec. Publ. 51.
SSSA, Madison, WI.

Gardner, W.H., 2003. Water content. P. 493-544. In A. Klute (ed.) Methods of Soil Analysis. Part 1.
2nd ed. Agron. Monogr. 9. ASA and SSSA, Madison, WI.

H. Makalah dalam Prosiding

Abadi, A. L. dan M. Martosudiro. 2005. Efisiensi Penggunaan Fungisida Sistemik-kontak untuk


Pengendalian Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans) pada Tanaman Kentang.
25.1-25.14. Dalam Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian Pendukung Pengendalian
Hama Terpadu. KPPHT BAPPENAS dan Balitbang Deptan. Jakarta.

Cagirgan, M.I., and C. Toker. 2005. Path-coefficient Analysis for Grain Yield and Related Characters
Under Semiarid Conditions in Barley. P. 607-609. In A. Slinkard et al. (ed.) Proc. Int. Oat
Conf., 5th & Int. Barley Genet. Symp., 7th. Vol.2. Univ. of. Saskatchewan Ext. Press,
Saskatoon, SK, Canada.

Dolstra, O., M.A. Jongmans, and A.W. de Jong. 2003. Geneticvariation for Desgestibility of Cellwall
Constituens in The Stalks and its Relation to Feedingvalue and Various Stalk Traits in
Maize (Zea mays L.). p.394-402. In Proc. Congr. Maize and Sorghum Section of EUCARPIA
(Europian Association for Research on Plant Breeding), 14th, Nitra, Czechoslovakia. 7-11
Sept. 1987. PUDOC, Wageningen, Netherlands.

I. Disertasi, Tesis, Skripsi

Endres, C. 2004. Influence of Production Practices on Yield and Morphology of Amaranthus


cruentus and Amaranthus hypochondriacus. M.S. Thesis. Univ. of Arkansas, Fayettevilie.

Kirkegaard, J.A. 2005. Effect of Compaction on The Growth of Pigeonpea on Clay soil. Ph.D. diss.
Univ. of Queensland, St Lucia, Australia.

Maracla, M.A. 2004. Tranports of Disollved Volatile Organic Compounds in The Unsaturated Zone.
Ph.D. diss. MichiganState Univ., East Lansing (Diss. Abstr. 96-05907).

J. Abstrak

Degenhart, N.R., BX Werner, and G.W. Burton. 2002. An Orange Node Trait in Pearl Millet: Its
Inheritance and Effec on Digestibility and Herbage Yield. In abstracs of technical papers,
2002 annu. Meet.,s. Branch, ASA, 18th, Fort Worth, TX 2-6 Feb. 2002. ASA, Madison, WI.

Ferguson, J.D., W. Chalupa, C.J. Sniffen, D.G. Fox, and PJ. Van Soest. 2004. A Model to Predict
Nitrogen Excretion by Lactating Cows. J. Dairy Sci. 75(Suppl. 1):175 (abstr.).

60
K. Perangkat Lunak dan Dokumentasi Perangkat Lunak

Abacus Concepts. 2005. Super ANOVA User Guide. Release 1.11. Abacus Concepts, Berkeley, CA.

Boone, K., D. Porter, and J. McKinion. 2005: A Simulator of Row Crop Rhizosphere. USDA ARS-1 13.
USDA ARS Crops Simulation Res. Unit, Mississippi State, MS.

Minitab. 2001. MINITAB 12. Minitab, Inc., State College, PA.

L. Macam-macam

ICRISAT. 2004. Earl Millet Male Sterile Line ICMA 2 and its Maintainer Line ICMB 2: Plant Material
Description no 5. ICRISAT, Patancheru, AP, India.

Sandsted, R.F. 2003. Naming and Release of ‘Midnight’: A New Black Bean Cultivar. Drp. Of
Vegetable Crops Mimeo. Ser. VC-239. Cornell Univ., Ithaca, NY.

M. Artikel Ensiklopedi

Salisbury, F.B. 2004. Response to Photoperiod. P. 135-167. In O.L. Lange et al. (ed.) Physiological
Plant Ecology: 1. Responses to The Physical Environment. Encyclopedia of Plant
Physiology. Vol.12A. Springer-Verlag, Berlin.

N. Dokumen Pemerintah

Pennsylvania Agricultural Statistics Service. 2003. Statistical Summary and Annual Report, 2002-
2003. PASS-102. Penn. Dep. Of Agric., Harrisburg.

O. Paten dan Tanaman yang dipatenkan

Dudeck, A.E. 2002. Bermudagrass Plant ‘FHB-135’.U.S. Plant Patent 9030. Date issued: 3 Jan. 2002.

Titcomb, S.T., and A.A. Juers. 2003. Reduced Calorie Bread and Method of Making Same. U.S.
Patent 3 979 523. Date issued: 7 September.

P. Hasil Uji Tanaman

Halseth, D.E., w.l. Hymes, R.W. Porter and R.L. MacLaury. 2003. 2002 New York State Dry Bean
Variety Trials. Fruit and Vegetabel Sci. Rep. 58. Cornell Univ., Ithaca, NY.

Pietsch, D.,R. Gaas, D.T. Rosenow, F. Miller, and G.C. Peterson. 2003b. Grain Sorghum
Performance Test in Texas 2002. Tech. Rep. 92-2. Texas Agric. Exp. Stn., College Station.

Q. Publikasi Cetak dengan Pemutakhiran dalam Edisi “Online”

University of California. 2005. LIC IPM Pest Management Guidelines: Tomato. UC-DANR PubL
3339.(Available on-linewithupdatesat http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/selecnewpest.
tomatoes. html.).

R. Suplemen dan Volume Khusus

Hardy,R.W.F., R.C. Burns, R.R. Hebert, R.D. Holsten, and EX Jackson. 2004. Biological Nitrogen
Fixation: A key to World Protein. P. 561-590. In TA. Lie and E.G. Mulder (eds.) Biological
Nitrogen Fixation in Natural and Agricultural Habitas. Proc. Tech. Meet. Int. Biol.
61
Programme (Sect. PP-N), Prague and Wageningen, 2003. Spec. Vol., Plant and Soil.
MartinusNijhoff, The Hague.

Young, W.C., III. 2003. Influence of Row Spacing and Seeding Rate on Tall Fescue Seed Production.
J. Appl. Seed Prod. 9 (suppl.):48.

S. Sumber sumber Elektronik ‘Online’

S. 1. Hanya Versi Elektronik

De Vriess, ER, M. Jansen, and K. Metslaar. 2005. Newsletter of Agro-Ecosystem Modelling (Online)
November extra ed. Available by e-mail Listsery (camase-1@hern.nic.surfnet.ni) or Web
link to gopher archives (http://www.bib.wau.nVcamase/cam-news.html) (verified 1 Nov.
2005).

Downing, M., D. Langseth, R. Stoffel, and T Kroll. 2002. Large-scale Hybrid Poplar Production
Economics: 2001 Alexandria, Minnesota, establishment cost and management [online].
BIOENERGY’96. Peoc. Nati. Bioenetgy conf., 7th, Partnerships to Develop and Apply
Biomass Tehcnologies, Nashville, TN. 15-20 Sept. 2002. Available at
http://www.esd.orni.gov/bfd/ spapers/bioen96/ downing.html posted 10 Dec. 2002;
verified 24 Nov. 2004.

National Agricultural Statistics Service. 2003. Crops County data [Online]. Available at
http://usda.mannlib.cornell.edu/data-sets/crop/9Xl 00 (Verified 30 Nov. 2004).

S.2. Versi Cetak dan Versi Elektronik Sekaligus

University of California. 2002. Tomato Pest Management Guidelines. Univ. of Calif. Pest
Management Guide-lines Publ. 14. (Available on-line with updates at
http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/ selectnewspest.tomatoes.html.) (Verified 30 Nov.
2004).

S.3. CD-Rom

Moore, K., and M. Collins (ed.) 2003. Forages, CD-Rom companion [CD-ROM computer file]. 5th ed.
Iowa State Univ. Perss, Ames.

Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1995-2000 [CD-ROM computer file]. ASA, Madison, WI, and
Natl. Agric. Libr., Madison, WI (Nov. 2003).

62
LAMPIR AN 2 5 . CO NT O H GR AFIK

63
Gambar 25. Perbandingan Harga Riil Karet alam Indonesia Tanpa Kuota
danSetelah Kuota Periode Tahun 1971 -2001

L A M P I R A N 2 5 (Lanjutan)

35
Jumlah yang Dimangsa Imago

30

25

20

15

10

0
Stethorus sp. jantan Stethorus sp. betina coccinellid
Imago Tetranychus sp. Nimfa Tetranychus sp. Telur Tetranychus sp.

Gambar 6. Rata-rata Jumlah Berbagai Stadia Tetranychus sp. yang Dimangsa Imago Jantan
dan Betina Stethorus sp. serta Imago Coccinellid

64
Penawaran, Permintaan dan Harga Ubi Kayu Indonesia
tahun 1985--2004

1760
1664 Penaw aran
1556 1690
1572 1597 1535 1604 1596 1571 1589 1582 1598 1615 (tonX1000)
1450 Permintaan
1378 1351 1357 (tonX1000)
1289
1179 Harga (ton/kg)

1955 1852 17051765


1701 1712 18531729 1753 1744 1700 1713 1570 1683 1699 782 952
1417 1406 1331 1436
1210 543 659 692
304 321
209
112 99 91 102 122 134 133 136 155 168 176 182
85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

00

01

02

03

04
19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

19

20

20

20

20

20
Tahun

Gambar 14. Perbandingan Penawaran, Permintaan dan Harga Ubi Kayu

LA MP IR AN 2 6 . CO N T O H G A MBAR D A N DI A GR A M

0,2 mm

a b c

Gambar 2. Imago Stethorus sp. (perbesaran 40x) (a: jantan, b: betina, c: dari arah lateral )

Catatan: Gambar tidak perlu diberi garis tepi.

65
Gambar 5. Hubungan antara bahan organik tanah dan pembatas pertumbuhan
tanaman.

66
Hammer mill Ekstraksi Produksi daun
Protein
Daun
Batang Residu berserat

Limbah cair Pembakaran Uap & tenaga

Sistem fermentasi Methan


an aerob
Ubi Kayu

Ubi Siklus balik hara Tanah

Dehidrasi dan Campuran makanan ternak


pembuatan pelet

Pembersihan pati Pati

Fruit water Ampas serat (makanan ternak)

Hidrolisa menjadi Pengolahan Sirup glukosa, dek-


strosa,monohidrat,
vitamin C.

Fermentasi Ethyl alcohol,


acetone, butanol,
asam sitrat
Fermentasi menjadi protein
sel tunggal

Gambar 1. Sistem Agroindustri Ubi Kayu

67
Latar Belakang:
 Potensi ubi kayu sebagai bahan pangan dan bahan baku industri
 Permintaan cenderung meningkat.
 Peluang ekspor masih terbuka lebar.

Permasalahan:
 Harga ubi kayu cenderung berfluktuasi.
 Produktivitas dalam negeri masih rendah.
 Ekspor cenderung menurun.

Jumlah penduduk Pendapatan Permintaan ubi kayu t-1

Harga ubi kayu Permintaan Harga jagung


t-1
Harga dunia

Penawaran

Luas areal
Nilai tukar

Harga

Penawaran ubi kayu


teknologi
Kuota ekspor

t-1
Ekspor
Ekspor t-1

Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan,


penawaran, harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia

Peramalan permintaan, penawaran,


harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia.

Eksistensi ubi kayu sebagai produk


pertanian yang komersil

Permintaan, penawaran, harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia diharapkan optimal:
 Peningkatan keuntungan dan pendapatan petani/produsen.
 Peningkatan ekspor ubi kayu.
 Peningkatan devisa bagi negara.

Keterangan:
: variabel eksogen : hub. Antar variabel endogen

: variabel endogen : hub. Antara variabel endogen dan eksogen

Gambar 7. Skematis kerangka pemikiran Penelitian

68
LAMPIRAN 2 7. CONTO H T ABEL

-1
Tabel 6. Rata-rata Luas Daun Tanaman pada Berbagai Umur Tanaman untuk Setiap
Perlakuan Macam Varietas dan Dosis Pupuk N.

Rata-rata Luas Daun Tanaman-1 (cm2)

Perlakuan 30 hst 45 hst 60 hast 75 hst 90 hst *)

Varietas

PB 5 1486,09 1441,51 ab 1950,79 ab 2114,04 a 2328,78 c

PB 8 1361,31 1567,27 b 1860,72 b 2026,81 b 2058,49 a

Bengawan 1187,54 1362,32 a 1662,10 a 1686,22 a 1922,95 a

BNT 5% tn**) 108,92 128,04 167,79 196,79

Dosis Pupuk (kg ha-1)

0 1317,09 1448,89 a 1746,76 a 1927,41 a 1813,74 ab

200 1284,09 1425,82 a 1868,12 a 1746,76 a 1927,41 ab

400 1530,29 1609,45 c 2162,62 c 2341,05 c 2573,52 c

600 1405,56 1593,41 b 1909,14 b 1937,70 b 2079,76 b

BNT 5% tn**) 108,92 128,04 167,97 196,79

Keterangan : Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5% (p= 0,05); hst* = hari setelah tanam; tn** = tidak berbeda
nyata

Catatan :

gram dituliskan: g
kilogram dituliskan: kg
meter dituliskan: m
cm3 atau cubical centimeter disingkat cc dituliskan: ml
hektar dituliskan: ha
tanaman per hektar dituliskan: tan ha-1

69
Tabel 18. Tingkatan kesadaran berdasarkan masing-masing variabel pada indikator
tingkat pengenalan terhadap ciri-ciri merek benih jagung hibrida P-21 pada saat
sebelum ditanam
Tingkatan kesadaran Brand Unaware of
Top of mind Brand recall Jumlah
recognition brand

Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
Variabel
Warna pada kemasan 35 61,40 7 12,28 9 15,79 6 10,53 57 100
Keterangan pada kemasan 5 8,77 12 21,05 31 54,39 9 15,79 57 100
Variasi kemasan 23 40,35 13 22,81 18 31,58 3 5,26 57 100
Benih 14 24,56 20 35,09 18 31,58 5 8,77 57 100
Nama produsen 6 10,53 11 19,30 9 15,79 31 54,39 57 100
Sumber: Lampiran 8a (2010)

70
LAMPIRAN 2 8. CONTOH RIN GKASAN UNTUK SE MI NAR HASIL PENE LITIAN

RINGKASAN

Rika Ratna Sari. 0610430048-43. Peran Hutan Rakyat dan Agroforestri Sebagai
Cadangan Karbon di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di bawah bimbingan
Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D dan Ir. Widianto, MSc.

PENDAHULUAN METODE

Hutan merupakan suatu sistem Penelitian ini dilakukan di wilayah


penggunaan lahan yang dapat menyerap Kecamatan Prigen (Kabupaten Pasuruan)
karbon sehingga dapat menekan jumlah pada bulan November 2009 – Maret 2010
CO2 di atmosfir. Alih guna lahan melalui dalam dua tahap: pengukuran di lapangan
kegiatan penebangan dan pembakaran dan analisis laboratorium. Kegiatan diawali
hutan, konversi lahan, serta aktivitas dengan observasi wilayah, untuk
lainnya menyebabkan peningkatan emisi menyeleksi plot pengukuran cadangan
gas rumah kaca (GRK). Upaya menanam karbon yang dapat mewakili beberapa
pepohonan yang berumur panjang pada sistem penggunaan lahan (SPL) yang ada.
lahan agroforestri dapat mengurangi Ada 6 SPL yang diukur adalah (1) hutan
konsentrasi CO2 di udara dan juga sekunder, (2) agroforestri nangka, (3)
mengurangi emisi CO2 dari lahan. agroforestri bambu, dan perkebunan
Besarnya penyerapan karbon pada (monokultur) (4) pinus, (5) mahoni, dan (6)
ekosistem daratan dipengaruhi oleh tiga sengon.
faktor, yaitu : (1) vegetasi, (2) kondisi Estimasi cadangan karbon, dilakukan
tempat, (3) pengelolaan dan respon dengan jalan mengukur C yang tersimpan
ekosistem daratan terhadap peningkatan dalam 6 komponen penyusun lahan yaitu
konsentrasi CO2 di atmosfir. Ketiga faktor biomasa dari pohon (tajuk dan akar) dan
tersebut saling berinteraksi dengan hasil tumbuhan bawah, nekromasa (kayu mati,
yang ditentukan oleh kekuatan setiap faktor cabang ranting dan seresah), dan bahan
(Hairiah et al., 2007). Menurut hasil organik tanah. Pengukuran diawali dengan
penelitian Hairiah et al. (2010) di DAS Kali membuat plot pengamatan ukuran 40 x 5 m
Konto menunjukkan bahwa hutan memiliki untuk semua komponen penyusun lahan.
cadangan C tertinggi (161 Mg ha-1). Total Konsentrasi C dari tanaman diestimasi
cadangan C di Agroforestri berkisar antara dengan menggunakan nilai terpasang yaitu
99 hingga 111 Mg C ha-1. 46%. Biomasa pohon diestimasi dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan persamaan alometrik yang
(1) mengevaluasi potensi hutan rakyat dan sesuai. Semua pohon yang terdapat dalam
agroforestri sebagai penyimpan karbon, (2) plot diukur diameter pohon setinggi dada
mengetahui rata-rata C tersimpan per siklus (diameter at breast height) atau 1.3 m dari
tanam. Hipotesis dari penelitian ini adalah atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan
(1) Agroforestri lebih berpotensi sebagai bawah dan seresah diambil dari permukaan
cadangan karbon dibandingkan dengan SPL tanah dari 6 titik berukuran 0.5 x 0.5 m
lain dengan hutan sebagai kontrol, (2) pada plot yang sama. Contoh tanah diambil
Semakin pendek siklus tanam maka rata- pada kedalam 0-5 cm, 5-15 cm, dan 15-30
rata C tersimpan per siklus tanam semakin cm, dan dianalisis kandungan C nya.
kecil. Data yang diperoleh di lapangan dan di
Penelitian ini diharapkan dapat laboratorium diuji keragamannya. Untuk
membantu pemerintah daerah Pasuruan mengetahui hubungan antar variabel
dalam menyediakan informasi tentang
dilakukan uji korelasi yang dilanjutkan
manfaat hutan rakyat dan agroforestri
sebagai penyimpan karbon. dengan uji regresi.

71
HASIL agroforestri nangka menunjukkan
komposisi jenis pohon yang beragam yakni
Karakteristik Lahan 20% penghasil timber, 55% penghasil
Keragaman plot pengukuran karbon
buah, dan 25% jenis non-kayu seperti
ditunjukkan dengan kerapatan populasi
pohon, jenis, dan jumlah spesies. Kerapatan pisang (Musa spp) dan pepaya (Carica
populasi pohon tertinggi berturut-turut papaya). Sedangkan pinus, mahoni, dan
adalah sengon monokultur (1960 pohon/ sengon monokultur memiliki diversitas
ha), agroforestri bambu (1816 pohon/ha), yang rendah karena didominasi pohon
pinus monokultur (1306 pohon/ha), mahoni penghasil timber (87 - 99%).
monokultur (1092 pohon/ha), dan
agroforestri nangka (967 pohon/ha). Berat Kering Tanaman
Sedang kerapatan populasi pada hutan Berat kering (BK) tanaman yang
sekunder sekitar 1410 pohon/ha sehingga terdapat dalam biomasa pohon, nekromasa,
kerapatan populasinya lebih rendah tumbuhan bawah (understorey), seresah,
dibandingkan hutan di sub DAS Kali Konto dan akar berbeda nyata (p<0.05) antar SPL.
(2248 pohon/ha) (Hairiah et al., 2010). Hal Pada semua SPL, BK tertinggi terdapat
ini menunjukkan bahwa kondisi hutan di pada biomasa pohon berkisar antara 36.60 -
kec. Prigen dalam kondisi terdegradasi. 122.72 Mg ha-1. BK nekromasa tertinggi
Rasio basal area tanaman dominan/ terdapat pada hutan (29.07 Mg ha-1).
tanaman dominan untuk menunjukkan jenis Sedangkan BK nekromasa pada SPL lain
sistem penggunaan lahan (Hairiah et al., berkisar antara 1.40 – 3.98 Mg ha-1. BK
2009). Rasio basal area pada agroforestri tumbuhan bawah berkisar antara 2.84 -6.90
nangka dan agroforestri bambu adalah 0.37 Mg ha-1. BK seresah berkisar antara 6.59 –
dan 0.41. Sedangkan pada perkebunan 12.79 Mg ha-1. Sedangkan BK akar berkisar
monokultur (pinus, mahoni dan sengon) antara 9.15 - 30.68 Mg ha-1.
berkisar antara 0.81 - 0.98. Bila nilai < 0.4
maka termasuk dalam agroforestri, bila Kejenuhan Bahan Organik Tanah (Corg/Cref)
nilai > 0.80 berarti SPL tersebut cenderung Alih guna lahan hutan menjadi
monokultur (Hairiah et al., 2006). agroforestri nangka menyebabkan
Komposisi pohon penyusun pada menurunnya BOT (Corg/Cref) pada lapisan
hutan adalah 93% terdiri dari tanaman atas (0-5 cm) di hutan dari 0.53 menurun
penghsil timber dan 7% tanaman non kayu. hingga 0.3. Bila lahan hutan dikonversi
Timber Buah2an Non-kayu menjadi pinus monokultur maka penurunan
100%
BOT (Corg/Cref) pada lapisan atas hanya
0.1. Perbedaan penurunan ini disebabkan
80% oleh perbedaan pengelolaan lahan. C
60% saturation deficit (Csatdef) merupakan
indikator untuk mengetahui seberapa besar
40% degradasi kesuburan tanah. Dari hasil
20% perhitungan, Csatdef memiliki nilai < 1.
Hal ini menunjukkan bahwa BOT di hutan
0%
telah mengalami degradasi yang
HT AFN AFB PM MM SM
disebabkan oleh menurunnya kandungan
Gambar 1. Persentase Jumlah Pohon dari Berbagai SPL di bahan organik (Hairiah et al., 2001).
Kecamatan Prigen (HT: hutan, AFN: agroforestri nangka, Tanaman menyerap unsur hara
AFB: agroforestri bambu, PM: pinus monokultur, MM:
dalam BOT melalui akar yang akan
mahoni monokultur, SM: sengon monokultur)
disebarkan keseluruh jaringan tanaman.
Biomasa pohon berkorelasi positif dengan
BOT (Corg/Cref) dengan nilai R = 0.54.
72
Biomasa pohon dengan BOT (Corg/Cref) 200
175
memiliki hubungan keeratan yang lemah
150
(R2 = 0.363). Hal ini menunjukkan bahwa

Total Cadangan C (Mg ha-1)


125

Vegetasi
pengaruh BOT (Corg/Cref) terhadap 100
biomasa tanaman hanya sebesar 36% dan 75
sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor 50
25
lain seperti sinar matahari (proses 0
fotosintesis), air, suhu udara, dan nutrisi

Tanah
-25
lain dalam tanah (Hardjowigeno, 1995). -50
Kecamatan Prigen
-75
160 -100
Biomasa pohon (Mg/ha)

140 -125
HT
120 HA* HT** HT AFN AFB PM MM SM
AFN
100 y = 325.1x + 11.10 Ket : * di Jambi, Sumber Hairiah et al. (2006) , ** di DAS
80 R² = 0.363 AFB Konto, Sumber Hairiah et al. (2010)

60 PM
Gambar 3. Total Cadangan Karbon pada Berbagai
40 SPL di Kecamatan Prigen
MM
20
0 Cadangan karbon rata-rata per siklus
0.00 0.20 0.40 0.60 tanam
Corg/Cref (%) Estimasi time averaged-C untuk
Gambar 2. Hubungan bahan organik tanah dengan pinus, mahoni, dan sengon dilakukan
biomasa pohon berdasarkan peningkatan jumlah cadangan
karbon per tahun. Sedangkan untuk sistem
Total Cadangan Karbon agroforestri dihitung dari cadangan karbon
Estimasi cadangan C pada berbagai rata-rata dari berbagai umur lahan setelah
sistem penggunaan lahan (SPL) memiliki penebangan hutan (Hairiah et al., 2009).
perbedaan nyata (p<0.05). Cadangan C Cadangan karbon rata-rata per siklus tanam
tertinggi di kecamatan Prigen terdapat pada untuk pinus adalah 90 Mg ha-1 dengan
hutan (121 Mg ha-1). Agroforestri nangka penyerapan C 6 Mg ha-1 th-1, untuk mahoni
dan agroforestri bambu menyimpan C adalah 117 Mg ha-1 dengan penyerapan C
sebesar 86 Mg ha-1 dan 77 Mg ha-1. 4.7 Mg ha-1 th-1, dan untuk sengon adalah
Sedangkan C tersimpan pada perkebunan 33 Mg ha-1 dengan penyerapan C 10 Mg ha-
monokultur berkisar antara 48–79 Mg ha-1. 1
th-1. Sedangkan pada agroforestri nangka
Cadangan C diatas permukaaan tanah dan agroforestri bambu adalah 71 Mg ha-1
mengontribusi C sekitar 70%, sedangkan dan 64 Mg ha-1 dengan penyerapan karbon
cadangan karbon didalam tanah hanya sekitar 3 – 3.5 Mg ha-1 th-1.
sekitar 30%.
Bila kondisi awal hutan sekunder PEMBAHASAN
seperti kondisi hutan di Jambi maka telah
terjadi kehilangan C sekitar 80 Mg ha-1. Agroforestri lebih berpotensi menyerap C
Adanya gangguan pada lahan hutan di dan mengurangi CO2 di atmosfir dibanding
kecamatan Prigen bila dikonversi menjadi
perkebunan monokultur karena perkebunan
agroforestri menyebabkan kehilangan C
sekitar 40 Mg ha-1. Tetapi bila hutan pada suatu saat akan dipanen sehingga
dikonversi menjadi sengon monokultur terjadi kehilangan C melalui emisi CO2
maka akan menyebabkan kehilangan C dalam jumlah banyak sehingga lahan
lebih besar yaitu sekitar 70 Mg ha-1. menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan
Kehilangan C terbesar akibat hilangnya agroforestri, dengan adanya penanaman
biomasa pohon.

73
yang berbeda dapat meningkatkan menjadi lahan pertanian berbasis
potensi lahan sebagai penyimpan C. pepohonan maka kehilangan C rata-rata
Meskipun cadangan C yang tersimpan di sekitar 70 Gg. Sedang alih guna lahan
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan hutan menjadi lahan tanaman semusim
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero menyebabkan kehilangan C sebesar 246 Gg
sink seperti yang terjadi pada perkebunan atau emisi CO2 sebesar 903 Gg.
monokultur. Pemanfaatan lahan belukar menjadi lahan
pertanian berbasis pepohonan hanya dapat
(a)
Belukar Tan. menurunkan emisi CO2 sebesar 455Gg
1743 ha semusim Rumput (50% dari emisi awal).
2036 ha dan
Perkebu
Air tawar
nan
Lain-lain 1114 ha KESIMPULAN
1832 ha
2425 ha Gedung
Agrofres dan
tri
Hutan
Pemuki Cadangan C tertinggi terdapat pada
3118 ha man
2054 ha 1311 ha hutan sekunder (121Mg ha-1), diikuti oleh
agroforestri (77-86 Mg ha-1). Sedangkan
cadangan C pada perkebunan berkisar
Gambar 4. Luas berbagai macam tutupan lahan di
kecamatan Prigen tahun 2002 antara 47-79 Mg ha-1. Cadangan C diatas
permukaaan tanah mengontribusi C sekitar
C yang tersimpan pada hutan dengan 70%, sedangkan bahan organik tanah hanya
luas 2054 ha adalah 249 Gg tertinggi di sekitar 30%. Cadangan C rata-rata per
Kecamatan Prigen, yaitu sekitar 33% dari siklus tanam tergantung pada umur
total cadangan C yang ada. Agroforestri tanaman. Time averaged C stock tertinggi
seluas 3118 ha mampu menyimpan karbon terdapat pada mahoni (116.95 Mg ha-1)
sebanyak 210 Gg atau 28%. Hal ini jauh dengan siklus tanam selama 50 tahun.
berbeda dengan tutupan lahan tanaman Upaya pengembangan agroforestry
semusim dengan luas 2036 ha hanya dapat dengan menambah kerapatan dan diversitas
menyerap C sekitar 3 Gg atau 1% saja. pepohonan yang ditanam sangat
direkomendasikan agar keseluruhan C yang
250
hilang melalui emisi dapat tergantikan,
Total Cadangan Karbon, Gg

39
200 sehingga resiko deforestasi dapat
103 diperkecil.
150
230
100
246 SARAN
50
Untuk tujuan perdagangan karbon
0 dengan mekanisme REDD, dibutuhkan data
perubahan cadangan dan emisi karbon
bukan cadangan karbon yang diperoleh saat
ini. Maka pada penelitian berikutnya
disarankan untuk melakukan estimasi
Gambar 25. Kehilangan karbon akibat alih guna
lahan hutan menjadi lahan Pertanian perubahan luasan masing-masing tutupan
berdasarakan data luasan lahan tahun lahan minimal dari 2 waktu pengukuran
2002 (misalnya 1990-2005). Dengan demikian
dapat diestimasi perubahan cadangan dan
Berdasarkan data luasan lahan emisi karbon di seluruh kecamatan Prigen.
tahun 2002, alih guna lahan hutan menjadi
lahan pertanian (tanaman semusim) di
kecamatan Prigen menyebabkan kehilangan
C sebesar 246 Gg. Tetapi bila dikonversi

74
L A M P I R A N 29 . C O N T O H B A H A N P U B L I K A S I Y A N G D I S E R A H K A N K E P E R P U S T A K AAN P
USAT UNIVERSITAS BR AWIJAYA

PERAN HUTAN RAKYAT DAN AGROFORESTRI SEBAGAI CADANGAN KARBON DI


KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN
Role of Community Forest and Agroforestry as Stock of Carbon
in Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan

Rika Ratna Sari1), Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, PhD2), Ir. Widianto, MSc2)
1)
Mahasiswa Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang
2)
Dosen Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT th-1. Based on 2002 land area data, a


Land use change from forest to change in land use from secondary forest
agricultural system has decrease in carbon to annual crops system caused a carbon
stock due to loss of trees biomass through loss of 244 Gg C or 895 Gg emissions of
logging activities. Decrease in carbon stocks CO2.
on terrestrial ecosystems causing
ABSTRAK
concentrations of greenhouse gases (CO2,
Alih guna lahan hutan menjadi lahan
CH4, N2O) has increased. Concentration of
pertanian menyebabkan penurunan cadangan
greenhouse gases, especially CO2 could be
karbon yang disebabkan oleh hilangnya
reduced by planting vegetation. Reducing CO2
biomasa pohon melalui kegiatan penebangan.
in the atmosphere was estimated the C
Penurunan cadangan karbon pada ekosistem
sequestered by vegetation based on C stored in
daratan menyebabkan konsentrasi gas rumah
the biomass, necromass and in the soil as soil
kaca (CO2, CH4, N2O) semakin meningkat.
organic matter (SOM). This research was
Konsentrasi GRK khususnya CO2 dapat
conducted in Kecamatan Prigen, Kabupaten
ditekan melalui penanaman vegetasi.
Pasuruan (Eest Java). The purpose of this Pengurangan CO2 di atmosfer oleh vegetasi
study was to evaluate the stock of carbon diestimasi melalui pengukuran cadangan
in the secondary forest and agroforestry karbon (C) dalam biomasa tanaman,
systems, as well as estimating their time nekromasa dan bahan organik tanah (BOT).
average carbon stock. There were six LUS Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
were measured, (1) secondary forest, (2) Prigen, Kabupaten Pasuruan. Tujuan
jackfruit-based agroforestry, (3) bamboo- penelitian ini adalah (1) mengevaluasi potensi
based agroforestry, plantation hutan rakyat dan agroforestri sebagai
(monoculture) of (4) pine, (5) mahogany, penyimpan karbon, (2) mengestimasi rata-rata
and (6) Paraserianthes falcataria (Jw. C tersimpan per siklus tanam. Pengukuran
dilakukan pada enam sistem penggunaan lahan
Sengon). Results showed that forest land
(SPL) yaitu (1) hutan sekunder, (2)
use system has the greatest C stock (121 agroforestri nangka, (3) agroforestri bambu,
Mg ha-1), followed by jackfruit-based dan perkebunan (monokultur) (4) pinus, (5)
agroforestry (86 Mg ha-1), and bamboo- mahoni, dan (6) sengon. Hasil penelitian
based agroforestry (77 Mg ha-1). Carbon menunjukkan bahwa hutan memiliki total
stocks in plantation system (4-9 years) are cadangan C paling besar (121Mg ha-1), diikuti
79 Mg ha-1 in pine monoculture, about 48 oleh agroforestri nangka (86 Mg ha-1), dan
Mg ha-1 in mahogany monoculture, and 47 agroforestri bambu (77 Mg ha-1). Cadangan
Mg ha-1 in falcataria monoculture. The karbon pada sistem perkebunan (4-9 tahun)
highest time averaged carbon stock was adalah 79 Mg ha-1 pada pinus monokultur, 48
found in mahogany (117 Mg ha-1) with Mg ha-1 pada mahoni monokultur, dan 47 Mg
annual carbon increment about 4.7 Mg ha- ha-1 pada sengon monokultur. Cadangan
1 karbon rata-rata per siklus tanam tertinggi
, pine (90 Mg ha-1) carbon increment of
terdapat pada mahoni (117 Mg ha-1) dengan 75
6.0 Mg C ha-1 yr-1, and falcataria (35 Mg peningkatan cadangan C sebesar 4.7 Mg ha-1
ha-1) with carbon increment 10 Mg C ha-1
th-1, pinus (90 Mg ha-1) dengan peningkatan menunjukkan bahwa hutan memiliki cadangan
cadangan C sebesar 6.0 Mg ha-1 th-1, dan C tertinggi (161 Mg ha-1). Total cadangan C di
sengon (35 Mg ha-1) dengan peningkatan Agroforestri berkisar antara 99 hingga 111 Mg
cadangan C sebesar 10 Mg ha-1 th-1. C ha-1 sehingga agroforestri merupakan salah
Berdasarkan data luasan lahan tahun 2002, alih satu teknik yang bisa ditawarkan untuk
guna lahan hutan menjadi lahan tanaman mengurangi konsentrasi CO2 di udara, karena
semusim menyebabkan kehilangan C sebesar potensinya yang cukup tinggi dalam
244 Gg atau emisi CO2 sebesar 895 Gg. menyimpan C (Hairiah et al., 2006). Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) mengevaluasi
PENDAHULUAN potensi hutan rakyat dan agroforestri sebagai
Hutan merupakan suatu sistem penyimpan karbon, (2) mengetahui rata-rata C
penggunaan lahan yang dapat menyerap tersimpan per siklus tanam (time averaged-C
karbon sehingga dapat menekan jumlah CO2 di stock).
atmosfir. Alih guna lahan melalui kegiatan METODE
penebangan dan pembakaran hutan, konversi Pengukuran cadangan C dilakukan di
lahan, serta aktivitas lainnya menyebabkan kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Secara
peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). geografis kecamatan Prigen terletak pada 82o
Upaya menanam pepohonan yang berumur 9’ – 82o 11’ LS dan 122o 31’ – 123o 29’ BT
panjang pada lahan agroforestri dapat dengan luas lebih dari 132 km2. Curah hujan
mengurangi konsentrasi CO2 di udara dan juga rata-rata tahunan 4267.5 mm/tahun dengan
mengurangi emisi CO2 dari lahan. Kawasan suhu udara rata-rata harian 21.9oC. Jenis tanah
hutan sebesar 48.849,13 Ha di Kabupaten pada lokasi penelitian yaitu Andisol, Entisol,
Pasuruan sangat berpotensi menyerap karbon dan Alfisol.
dan memiliki peluang untuk lebih Sistem penggunaan lahan (SPL) penelitian
dikembangkan sehingga penelitian ini perlu merupakan hasil klasifikasi tutupan lahan pada
untuk dilakukan. peta penggunaan lahan yang selanjutnya di
Besarnya penyerapan karbon pada lakukan pengecekan untuk penentuan titik plot
ekosistem daratan dipengaruhi oleh tiga faktor, pengukuran cadangan karbon yang dapat
yaitu : (1) vegetasi : komposisi jenis, struktur mewakili SPL di kecamatan Prigen, antara
dan umur tanaman; (2) kondisi tempat : variasi lain: (1) hutan sekunder, (2) agroforestri
iklim, tanah, adanya gangguan alam (misalnya nangka, (3) agroforestri bambu, (4) pinus
kebakaran hutan); (3) pengelolaan (misalnya monokultur, (5) mahoni monokultur, dan (6)
alihguna lahan hutan menjadi lahan pertanian) sengon monokultur. Pemilihan plot didasarkan
dan adanya respon ekosistem daratan terhadap pada nilai basal area yang menunjukkan
peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfir yang merupakan luasan tanah yang tertutup oleh
tadinya keberadaan CO2 justru sebagai usaha luasan batang pohon. Basal area (m2 ha-1) =
pemupukan. Ketiga faktor tersebut saling (1/4 π dbh2,cm2)/(Luas plot,m2). Basal area <
berinteraksi dengan hasil yang ditentukan oleh 0.4 termasuk dalam agroforestri , bila nilai >
kekuatan setiap faktor (Hairiah et al., 2007). 0.80 berarti SPL tersebut cenderung
Menurut hasil penelitian Hairiah et al. (2010) monokultur (Hairiah et al., 2006).
di DAS Kali Konto, Kabupaten Malang
Tabel 1. Persamaan alometrik untuk mengestimasi biomasa pohon (Hairiah et al., 2007)
Estimasi Biomassa pohon,
Jenis Pohon Sumber
kg/pohom
Pohon bercabang BK = 0,11 ρ D 2,62
Katterings, 2001
Pohon tidak bercabang BK = π ρ H D /40
2
Hairiah et al, 1999
Kopi dipangkas BK = 0,281 D2,06 Arifin, 2001
Pisang BK = 0,030 D2,13 Arifin, 2001
Bambu BK = 0,131 D2,28 Priyadarsini, 2000
Sengon BK = 0,0272 D2,831 Sugiharto, 2002
Pinus BK = 0,0417 D2,6576 Waterloo, 1995
Keterangan :
BK = berat kering; D = diameter pohon, cm; H = tinggi pohon, cm; ρ = BJ kayu, g cm-3 76
Estimasi total cadangan C per plot (Mg ha-1) = Total biomasa komponen penyusun lahan (biomasa
pohon, nekromasa, tumbuhan bawah, seresah dan akar) x 0.46
Estimasi Cadangan C diatas Tanah pohon/ha). Sedang kerapatan populasi pohon
Pengukuran cadangan C di atas tanah pada hutan sekunder sekitar 1410 pohon/ha.
meliputi C yang disimpan dalam biomasa Kerapatan populasi hutan di kecamatan Prigen
pohon, nekromasa, tumbuhan bawah memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan
(understorey) dan seresah yang ada di dengan hutan di sub DAS Kali Konto (2248
permukaan tanah. Pengukuran diawali dengan pohon/ha) (Hairiah et al., 2010). Hal ini
membuat plot 40 x 5 m (Hairiah et al., 2001b) menunjukkan bahwa kondisi hutan di
dengan mengukur semua kecamatan Prigen dalam kondisi terdegradasi
pohon yang terdapat dalam plot diukur bila dibandingkan dengan kondisi hutan di sub
diameter pohon setinggi dada (diameter at DAS Kali Konto yang telah terganggu.
breast height) 1.3 m dari atas tanah. Biomasa Rasio basal area tanaman dominan/
pohon diestimasi menggunakan persamaan tanaman dominan untuk menunjukkan jenis
alometrik yang telah dikembangkan (tabel 1). sistem penggunaan lahan (Hairiah et al.,
Nekromasa atau pohon yang telah mati 2009). Rasio basal area pada agroforestri
(tunggul) diukur diameter dan panjangnya nangka dan agroforestri bambu adalah 0.37
pada plot yang sama. dan 0.41. Sedangkan pada perkebunan
Tumbuhan bawah (understorey) monokultur (pinus, mahoni dan sengon)
merupakan semua tumbuhan yang berkisar antara 0.81 - 0.98. Bila nilai < 0.4
diameternya kurang dari 5 cm. Contoh maka termasuk dalam agroforestri, bila nilai >
tumbuhan bawah dan seresah diambil dari 6 0.80 berarti SPL tersebut cenderung
titik berukuran 0.5 x 0.5 m2 pada plot yang monokultur (Hairiah et al., 2006).
sama dengan pengukuran diameter pohon. Komposisi pohon penyusun pada hutan
Biomasa akar diestimasi dengan nilai adalah 93% terdiri dari tanaman penghasil
terpasang (default value) nisbah tajuk : akar timber dan 7% tanaman non kayu.
yaitu 4:1 untuk pohon di lahan kering (Hairiah Agroforestri nangka menunjukkan komposisi
et al., 2007). jenis pohon yang beragam yakni 20%
Estimasi Cadangan C didalam Tanah penghasil timber, 55% penghasil buah, dan
Cadangan C di dalam tanah merupakan 25% jenis non-kayu seperti pisang (Musa spp)
C yang disimpan dalam tanah sebagai bahan dan pepaya (Carica papaya).
organic tanah. Contoh tanah diambil dari 6
titik yang sama pada pengambilan tumbuhan
bawah dan seresah pada kedalaman 0-5 cm, 5-
15 cm, dan 15-30 cm. Contoh tanah dianalisis
kandungan C (Walkey dan Black), pH KCL ,
tekstur tanah (metoda pipet), dan BI (blok) di
laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya.
Analisis Data
Data yang diperoleh di lapangan dan
laboratorium diuji keragamannya
menggunakan program SPSS 16.0. Bila ada
perbedaan nyata dengan Uji Duncan. Untuk
mengetahui hubungan antar variabel dilakukan
Gambar 1. Persentase Jumlah Pohon dari Berbagai
uji korelasi yang dilanjutkan dengan uji SPL di Kecamatan Prigen (HT: hutan, AFN:
regresi. agroforestri nangka, AFB: agroforestri
HASIL bambu, PM: pinus monokultur, MM: mahoni
Karakteristik Lahan monokultur, SM: sengon monokultur)
Keragaman plot pengukuran karbon Sedangkan jenis penghasil timber pada
ditunjukkan dengan kerapatan populasi pohon, agroforestri bambu adalah 76% karena
jenis, dan jumlah spesiaes. Kerapatan populasi sebagian besar didominasi oleh bambu, 16%
pohon tertinggi berturut-turut adalah sengon penghasil buah dan sisanya pepaya dan pisang.
monokultur (1960 pohon/ha), agroforestri Sedangkan pinus, mahoni, dan sengon
bambu (1816 pohon/ha), pinus monokultur monokultur memiliki diversitas yang rendah77
(1306 pohon/ ha), mahoni monokultur (1092 karena didominasi pohon penghasil timber (87
pohon/ha), dan agroforestri nangka (967 - 99%).
Gambar 2. Total Cadangan Karbon pada Berbagai SPL di Kecamatan Prigen

Berat Kering Tanaman Cadangan karbon diatas permukaaan


Berat kering (BK) tanaman yang terdapat tanah mengontribusi C sekitar 70%, sedangkan
dalam biomasa pohon, nekromasa, tumbuhan cadangan karbon didalam tanah hanya sekitar
bawah (understorey), seresah, dan akar berbeda 30%. Hasil ini berbeda bila dibandingkan
nyata (p<0.05) antar SPL. Pada semua SPL, dengan hasil penelitian di sub DAS Kali konto
BK tertinggi terdapat pada biomasa pohon dengan kontribusi cadangan karbon diatas dan
berkisar antara 37 - 123 Mg ha-1. BK didalam tanah masing-masing sebesar 50%
nekromasa tertinggi terdapat pada hutan (29 (Hairiah et al., 2010). Kondisi hutan di
Mg ha-1). Hal ini menunjukkan bahwa hutan kecamatan
dalam kondisi terganggu karena banyaknya Prigen memiliki cadangan C yang lebih rendah
kayu mati. Sedangkan BK nekromasa pada SPL bila dibandingkan dengan cadangan C hutan
lain berkisar antara 1–4 Mg ha-1. BK tumbuhan alami di Jambi. Perbedaan ini disebabkan oleh
bawah berkisar antara 3-7 Mg ha-1. BK seresah adanya perbedaan struktur, komponen
berkisar antara 7–13 Mg ha-1. Sedangkan BK penyusun, dan kerapatan populasi pohon pada
akar berkisar antara 9-31 Mg ha-1. lahan (Mutuo et al., 2004).
Bila kondisi awal hutan seperti kondisi
Total Cadangan Karbon hutan alami di Jambi maka telah terjadi
Estimasi cadangan karbon pada berbagai kehilangan C sekitar 80 Mg ha-1. Adanya
sistem penggunaan lahan (SPL) memiliki gangguan pada lahan hutan di kecamatan
perbedaan nyata (p<0.05). Cadangan karbon Prigen bila dikonversi menjadi agroforestri
tertinggi di kecamatan Prigen terdapat pada menyebabkan kehilangan C sekitar 40 Mg ha-1.
hutan (121 Mg ha-1). Agroforestri nangka dan Tetapi bila hutan dikonversi menjadi sengon
agroforestri bambu menyimpan karbon sebesar monokultur maka akan menyebabkan
86 Mg ha-1 dan 77 Mg ha-1. Sedangkan karbon kehilangan C lebih besar yaitu sekitar 70 Mg
tersimpan pada perkebunan pinus, adalah 79 ha-1.
Mg ha-1. Cadangan C terendah terdapat pada
mahoni monokultur dan sengon monokultur Cadangan karbon rata-rata persiklus tanam
78
adalah 48 Mg ha-1, dan 47 Mg ha-1 (Gambar 2). Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam (time averaged-C stock) dihitung dari
rata-rata cadangan karbon tersimpan di seluruh agroforestri bambu adalah 71 Mg ha-1 dan 64
plot pengukuran (Gambar 3). Estimasi time Mg ha-1 dengan penyerapan karbon sekitar 3 –
averaged-C untuk pinus, mahoni, dan sengon 3.5 Mg ha-1 th-1. Hasil ini sesuai dengan
dilakukan berdasarkan peningkatan jumlah penyerapan potensial C untuk agroforestri
cadangan karbon per tahun. Sedangkan untuk didaerah tropika adalah sekitar 1.5 hingga 3.5
sistem agroforestri dihitung dari cadangan Mg C ha-1 th-1 (Hairiah et al, 2006).
karbon rata-rata dari berbagai umur lahan
setelah penebangan hutan (Hairiah et al., 2009). PEMBAHASAN
Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam untuk pinus adalah 90 Mg ha-1 dengan Agroforestri merupakan suatu sistem
penyerapan C 6 Mg ha-1 th-1, untuk mahoni penggunaan lahan yang berpotensi menyerap
adalah 117 Mg ha-1 dengan penyerapan C 4.7 karbon dan mengurangi CO2 di atmosfir yang
Mg ha-1 th-1, dan untuk sengon adalah 35 Mg dapat menyimpan C sekitar 70 Mg ha-1 dengan
ha-1 dengan penyerapan C 10 Mg ha-1 th-1. penyerapan C sekitar 3 – 3.5 Mg ha-1 th-1. Nilai
Sedangkan pada agroforestri nangka dan ini lebih rendah

Gambar 3. Estimasi Cadangan Karbon Rata-rata per Siklus Tanam (time averaged-C stock di
Kecamatan Prigen
dari perkebunan monokultur namun monokultur sehingga agroforestri masih lebih
perkebunan monokultur pada suatu saat akan baik bila dibandingkan dengan sistem
dipanen sehingga akan terjadi emisi CO2 ke monokultur. Perbedaan total cadangan C tiap
atmosfir dalam jumlah banyak sehingga lahan SPL disebabkan oleh adanya perbedaan
menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan struktur komponen penyusun, dan kerapatan
agroforestri, dengan adanya penanaman populasi pohon pada lahan (Mutuo et al.,
beraneka jenis pohon (timber dan buah- 2004), serta kesuburan tanah melalui peran
buahan) dengan variasi umur yang berbeda di bahan organik tanah (BOT). Peran bahan
suatu lahan akan meningkatkan potensi lahan organik tanah dalam mempertahankan
sebagai penyimpan karbon. Meskipun ketersediaan hara dapat mempengaruhi
cadangan karbon yang tersimpan di pertumbuhan tanaman (biomasa pohon).
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan Tanaman menyerap unsur hara dalam
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero tanah melalui akar yang akan disebarkan 79
sink seperti yang terjadi pada perkebunan keseluruh jaringan tanaman. Biomasa pohon
dengan bahan organik tanah (Corg/Cref) perkebunan (time averaged C stock 80 Mg ha-
1
memiliki hubungan yang cukup nyata ) dapat meningkatan carbon sink tutupan
(R=0,56), namun bahan organik tanah lahan di Kecamatan Prigen menjadi 748 Gg
(Corg/Cref) hanya mempengaruhi biomasa (skenario 1), meningkat sebesar 121 Gg dari
tanaman sebesar 36% dan sisanya dipengaruhi kondisi aktual (628 Gg) (Gambar 5).
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi Kemampuan lahan dalam menyerap
pertumbuhan tanaman seperti sinar matahari karbon masih dapat dimaksimalkan (skenario
(proses fotosintesis), air, suhu 2) melalui pengembangan agroforestri yakni
meningkatkan time averaged C stock dengan
menambah kerapatan dan diversitas
pepohonan. Bila time averaged C stock lahan
agroforestri di Kecamatan Prigen dapat
ditingkatkan seperti kondisi agroforestri di
DAS Kali Konto menjadi 111 Mg ha-1
(Hairiah et al., 2010) maka agroforestri di
Kecamatan Prigen dapat menyerap karbon
sebesar 346 Gg atau meningkat sebesar 137
Gg dari kondisi aktual (210 Gg).
Apabila kondisi awal di Kecamatan
Prigen berupa hutan, maka alih guna lahan
hutan menjadi lahan pertanian (tanaman
Gambar 4. Hubungan bahan organik tanah (BOT) semusim) di Kecamatan Prigen menyebabkan
dengan biomasa pohon kehilangan karbon sebesar 244 Gg atau setara
Dari Plot ke Tingkat Kawasan dengan emisi CO2 sebesar 895 Gg. Tetapi bila
Estimasi cadangan karbon pada tutupan dikonversi menjadi lahan pertanian berbasis
lahan dapat dihitung dari data luas tutupan pepohonan maka kehilangan C rata-rata sekitar
lahan dari peta landuse dan cadangan karbon 122 Gg atau setara dengan emisi CO2 sebesar
rata-rata per siklus tanam (time averaged 448 Gg. Pengurangan emisi CO2 akibat alih
carbon stock) yang telah dirata-rata dari guna lahan hutan menjadi tanaman semusim
beberapa sistem penggunaan lahan. Karbon dapat dilakukan dengan memperluas lahan
yang tersimpan pada hutan dengan luas 2054 pertanian berbasis pepohonan (perkebunan)
ha adalah 244 Gg atau 33% sehingga hutan dengan memanfaatkan lahan belukar. Bila
merupakan tutupan lahan yang paling banyak lahan belukar diubah menjadi perkebunan
menyimpan karbon. Tutupan lahan maka dalam kurun waktu 25 tahun diduga
agroforestri dengan luas 3118 ha mampu dapat menurunkan emisi CO2 dari 895 Gg
menyimpan karbon sebanyak 210 Gg atau menjadi 480 Gg. Pemanfaatan lahan belukar
28%. Hal ini jauh berbeda dengan tutupan ini hanya dapat menurunkan emisi CO2 sekitar
lahan tanaman semusim dengan luas 2036 ha 50% saja sehingga belum dapat menggantikan
hanya dapat menyerap karbon sekitar 3 Gg keseluruhan emisi CO2.
atau 1%. Pengembangan sistem agroforestri Kemampuan lahan perkebunan sebagai
pada lahan-lahan terbuka seperti lahan penyerap karbon juga dapat ditingkatkan
tanaman semusim dapat meningkatkan potensi dengan mempertahankan mahoni monokultur
agroforestri sebagai cadangan karbon. serta mengganti sengon monokultur menjadi
Guna meningkatkan serapan dan mahoni monokultur sehingga time averaged C
penyimpanan C di Kecamatan Prigen, ada 2 stock dapat ditingkatkan menjadi 117 Mg ha-1
skenario yang dapat diusulkan, yakni (Gambar 5). Upaya meningkatkan kemampuan
perluasan lahan pertanian berbasis pepohonan lahan sebagai penyimpan karbon di
(agroforestri dan perkebunan) dengan Kecamatan Prigen (skenario 2) dapat
memanfaatkan lahan belukar (skenario 1), dan meningkatkan cadangan C menjadi 1017 Gg
meningkatkan kerapatan populasi dan atau meningkat sebesar 391 Gg dari kondisi
diversitas pohon yang ditanam pada lahan aktual (628 Gg).
pertanian (skenario 2).
Perluasan lahan pertanian berbasis 80
pepohonan di Kecamatan Prigen melalui
pemanfaatan lahan belukar menjadi
Gambar 5. Luas wilayah (a) dan cadangan karbon tiap tutupan lahan di kecamatan Prigen(b);
Skenario peningkatkan serapan dan penyimpanan karbon di Kecamatan Prigen (c) udara, dan
nutrisi yang tersimpan dalam tanah (Hardjowigeno, 1995).

KESIMPULAN direkomendasikan agar keseluruhan C yang


hilang melalui emisi dapat tergantikan,
Agroforestri di kecamatan Prigen lebih sehingga resiko deforestasi dapat diperkecil.
berpotensi menyimpan C dibanding SPL lain
meskipun cadangan C yang disimpan lebih
rendah dari hutan. Total cadangan karbon DAFTAR PUSTAKA
tertinggi terdapat pada hutan yaitu 121 Mg
ha-1. Cadangan C pada agroforestri (nangka Hairiah, K., van Noordwijk, M., and Cadisch,
dan bambu) berkisar antara 70-80 Mg ha-1 G. 2000. Crop yield, C and N
dengan penyerapan sekitar 3 – 3.5 Mg C ha-1 balance of three types of cropping
th-1. Sedangkan cadangan C pada perkebunan systems on an Ultisol in Northern
monokultur (pinus, mahoni, dan sengon) Lampung. Netherlands Journal for
berkisar antara 40-80 Mg ha-1 dengan Agricultural Science 48: 3-17.
penyerapan sekitar 5 – 10 Mg C ha-1 th-1. Hairiah, K., Arifin, J., Prayogo, C.,
Cadangan karbon rata-rata per siklus Widianto., dan Sunaryo. 2002.
tanam tergantung pada lama satu siklus Prospek Agroforestri Berbasis Kopi
tanam. Time averaged C stock tertinggi Sebagai Cadangan Karbon.
terdapat pada mahoni (117 Mg ha-1) dengan Universitas Brawijaya, Fakultas
siklus tanam selama 50 tahun. Pemanfaatan Pertanian, Malang. Agroteksos, 12
lahan belukar menjadi menjadi lahan (2): 145-150.
pertanian berbasis pepohonan belum cukup Hairiah, K., Rahayu, S. dan Berlian. 2006.
untuk membayar kehilangan C. Cadangan Karbon dalam Biomasa
Pengembangan agroforestri dengan Pohon dan Bahan Organik Tanah
menambah kerapatan dan diversitas (Studi kasus dari Sumberjaya,
pepohonan yang ditanam sangat
81
Lampung Barat). Agrivita 28: 298- Storage?. American Journal of
309. Alternative Agriculture Volume 17,
Hairiah, K., Rahayu S. 2007. Pengukuran Number 2.
‘karbon tersimpan di berbagai Roshetko, J.M., Mulawarman., Santoso,
macam penggunaan lahan. Bogor. W.J., dan Oka, I.N. 2002. Wanatani
World Agroforestry Centre - di Nusa Tenggara, Prosiding
ICRAF, SEA Regional Office, Lokakarya Wanatani Se-Nusa
University of Brawijaya, Unibraw, Tenggara, 11-14 November 2001,
Indonesia. Denpasar, Bali. International Centre
Hanif, Fatih. 2008. REDD ’mazhab’ Baru for Research in Agroforestry
Pengelolaan Hutan Indonesia. (ICRAF) dan Winrock
http://my.opera.com/fathanpro/blog International. Bogor, Indonesia.
/show.dml. Diakses pada tanggal 18 164 p.
September 2009. Van Noordwijk, M., Rahayu, S., Hairiah, K.,
Hardjowigeno, Sarwono. 1995. Ilmu Tanah. Wulan, Y.C., Farida, V.B. 2002.
Akademika pressindo : Jakarta. Carbon stock assessment for a
Ketterings QM, Coe R, van Noordwijk M, forest-to-coffee conversion
Ambagau Y and Palm CA. 2001. landscape in Sumber-Jaya
Reducing uncertainty in the use of (Lampung, Indonesia): from
allometric biomass equations for allometric equations to land use
predicting above-ground tree change analysis. J. Sc. China
biomass in mixed secondary forests. (special issue on Impacts of land
Forest Ecology and Management use change on the terrestrial carbon
120, 199-209. cycle in the Asia Pacific region).
Montagnini, F. 2005. Environmental Services Vol 45 (C): 75- 86.
of Agroforestry Systems. Journal of Widjaja, H. 2002. Penyimpanan Karbon
Sustainable Forestry, Volume 21. Dalam Tanah : Alternatif Carbon
Number I. Sink dari Pertanian Konservasi.
Mutuo, P.K., Cadisch, G., Albrecht, A., Makalah Pengantar Falsafah Sains,
Palm, C.A., and Verchot, L. 2005. Program Pasca Sarjana Institut
Potential of Agroforestry For Pertanian Bogor.
Carbon Sequestration and Young, A. 1997. Agroforestry For Soil
Mitigation of Greenhouse Gas Management. International Centre
emissions From Soils in the for Research in Agroforestry
Tropics. Nutrient cycling in Second Edition. CAB International
Agroecosystems 71: 43-54. : New York, USA.
Roshetko, J.M., Delaney, M., Hairiah, K., Ziemer, R. R. 1981. Roots and the Stability of
and Purnomosidhi, P. 2002. Carbon Forested Slopes. Erotion and
Stocks in Indonesian Homegarden sediment transport in Pasific Rim
Systems: Can Smallholder Systems steeplands. IAHS Publ no 132.
Be Targeted For Increased Carbon

82
2011

L A M P I R A N 3 0 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P U B L I K A S I I L M I A H K EP E R P U S- T A K
A AN PUS AT U N I VER SIT AS BRA WI J AY A O LE H PE M BI M BI N G S KRI PS I

Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP APEL LOKAL DAN APEL IMPOR (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN
GRIYA SHANTA KELURAHAN MOJOLANGU, KOTA MALANG)

Program Studi Agroekoteknologi


CONSUMER’S PERCEPTION OF LOCAL AND IMPORTED APPLE
(A CASE STUDY GRIYA SHANTA RESIDENCY, MOJOLANGU VILLAGE, MALANG CITY)
dan Agribisnis
Nama : Alif Dian Wahyuni
Nim : 0510442004-44
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Agribisnis
Menyetujui : Dosen Pembimbing

Utama, Pendamping

Dr. Ir. Nuhfil Hanani, MS Hery Toiba,SP.MP


NIP. 19581128 198303 1 005 NIP. 19720908 200312 1 001

Mengetahui
Ketua Jurusan

Dr. Ir. Djoko KOestiono, MS


NIP. 19530715 198103 1 006

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
1
2011
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja
Program Studi Agroekoteknologi
dan Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MP.GJM-FP-UB. 0040006103

2
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja Program Studi Agroekoteknologi dan
Agribisnis

Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Kode Dokumen : '0040006103

Revisi : 3

Tanggal : Juli 2012

Diajukan oleh : Ketua dan Sekertaris PS Agribisnis dan


Agroekoteknologi

Dikendalikan oleh : Management Representatif

Ir. Didik Suprayogo, MSc. PhD

Disetujui oleh : Dekan

Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD.

3
KATA PENGANTAR

Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
untuk menjamin mutu input, proses dan output pendidikan. Dalam rangka implementasi Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI), perlu dibuat dokumen yang mengatur arah kebijakan, program,
serta cara bagaimana mencapai arah kebijakan akademik tersebut. Arah dan sasaran kebijakan dapat
dicapai apabila didukung oleh adanya Manual Prosedur, dokumen yang menjadi acuan kerja setiap
kegiatan dalam setiap unit kerja.
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja merupakan salah satu komponen penting di dalam
manajemen akademik. Tujuan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terus berupaya untuk
memperbaiki proses belajar mengajar salah satu diantaranya adalah pelaksanaan Magang Kerja.
Manual prosedur ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, para pihak sebagai tempat
Magang Kerja, dosen pembimbing, pengelola Jurusan, bagian akademik, pengelola Magang Kerja,
maupun pimpinan untuk senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan khususnya di dalam
pelaksanaan Magang Kerja.

Malang, Juni 2012


Dekan

Prof. Ir. Sumeru Ashari, MAgr.Sc., PhD


NIP 19530328 198103 1 001

4
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 5
Halaman ................................................................................................................................................... 5
Pelaksanaan Magang Kerja ..................................................................................................................... 7
Tujuan .................................................................................................................................................. 7
Definisi ................................................................................................................................................. 7
Ruang Lingkup ...................................................................................................................................... 7
Referensi .............................................................................................................................................. 8
Pihak Personal Terkait.......................................................................................................................... 8
Pengantar ............................................................................................................................................. 9
Tujuan Magang Kerja .......................................................................................................................... 9
Kredit Magang Kerja............................................................................................................................ 9
Tempat Magang Kerja ......................................................................................................................... 9
Sasaran Kompetensi Magang Kerja................................................................................................... 10
Manfaat Magang Kerja..................................................................................................................... 10
Kualifikasi ........................................................................................................................................... 11
Persyaratan Administrasi Magang Kerja ........................................................................................... 12
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi: .....................................................................…….12

2. Evaluasi............................................................................................................................ 14

Tim Pengelola Magang Kerja ............................................................................................................. 14


Uraian Prosedur ................................................................................................................................. 15
1.Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan ............................................ 15

2. Persiapan Tim Pengelola Magang Kerja .......................................................................... 15

3. Pelaksanaan Magang Kerja ............................................................................................ 16

4. Evaluasi Magang Kerja ................................................................................................... 17

Tim Penyusun ..................................................................................................................................... 18


Lampiran............................................................................................................................................. 19

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bagan Alur Kerja……………………………………………………………………………………………. 16

Lampiran 2 .a Form A …………………………………………………………………………………………………….. 18

Lampiran 2.b.1 Form B (1)……………………………………………………………………………………………….. 21

Lampiran 2 .b.2 Form B (2) …………………………………………………………………………………………….. 23

Lampiran 2.b.3 Form B ….……………………………………………………………………………………………….. 24

Lampiran 2 .c. Form C …………………………………………………………………………………………………….. 25

Lampiran 2.d. Form D …………………………………………………………………………………………………….. 27

Lampiran 2.e. Form E ….………………………………………………………………………………………………….. 28

Lampiran 2 .f. Form F ……………………………… …………………………………………………………………….. 31

Lampiran 2.g. Evaluasi Magang Kerja …………………………………………………………………………….. 32

Lampiran 2.g. Jadwal Magang Kerja ……..……………………………………………………………………….. 33

Lampiran 2.g. Evaluasi Persepsi Stakeholder Tempat Magang Kerja dari Mahasiswa

Magang Kerja ……………………………….………………………………………………………….. 35

6
Pelaksanaan Magang Kerja

Tujuan
Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja dibuat untuk menjamin pelaksanaan kegiatan Magang
Kerja di para pihak tempat Magang Kerja mahasiswa dan sivitas akademika (pengelola Magang Kerja,
mahasiswa dan dosen) agar dapat berjalan tertib dan sesuai dengan proses dan tujuan pembelajaran.

Definisi
Dosen Pembimbing adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian atau Fakultas lain yang berada di
lingkungan UB yang mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu
proses kegiatan Magang Kerja. Fakultas Pertanian dapat melakukan outsourcing sebagai dosen
pendamping dari luar UB untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pembimbing Lapangan adalah tenaga profesional yang ditunjuk Pimpinan tempat Magang Kerja yang
mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan
Magang Kerja.
Mahasiswa adalah mahasiswa yang sudah melakukan registrasi administrasi dan akademik, sesuai
dengan KRS yang sudah disusun.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakultas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh Dekan untuk
memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang ditunjuk
oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Dekan
yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan Magang Kerja mahasiswa.
Lembar Isian Magang Kerja (LIMK) adalah borang yang harus diisi oleh mahasiswa atau dosen
pembimbing dalam menjalankan proses Magang Kerja.
Satu satuan kredit semester (sks) adalah beban tugas Magang Kerja merupakan kegiatan praktek dan
penulisan laporan harian dengan alokasi waktu sebanyak 8 jam per hari selama satu bulan, dimana
satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.

Ruang Lingkup
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja berlaku mulai dari (1) penyusunan RPKPS mata kuliah
yang akan ditawarkan oleh bagian akademik Fakultas Pertanian, (2) Penetapan Tim Magang Kerja oleh
SK Dekan atas usulan Ketua Jurusan dan dikoordinasikan dengan Ketua Program Studi, (3) Observasi
tempat Magang Kerja, (4) Penetapan Tempat Magang Kerja dan topik Magang Kerja, (5) Penetapan
Dosen Pembimbing utama dari FP-UB, (6) Konsultasi Judul dan topik serta bahan kajian Magang Kerja,
(7) Studi Lapangan (Pendalaman Materi Magang), (8) Pembuatan Proposal Magang Kerja, (9)
Konsultasi Pendahuluan dengan tempat Magang Kerja dan penetapan dosen pembimbing lapangan,
(10) Pengesahan Proposal Magang Kerja, (11) Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan
Magang Kerja, (11) Pelaksanaan Magang Kerja, (12) Supervisi dosen Pembimbing Utama /Tim
Pengelola Magang Kerja, (13) Analisis informasi data Magang Kerja, (14) Pembuatan draft laporan,
(15) Konsultasi hasil Magang Kerja, (16) Evaluasi Keberhasilan Magang Kerja oleh Pembimbing
Tempat Magang, (17) Konsultasi dengan dosen pembing utama, (18) Seminar hasil Magang Kerja di

7
FP-UB dan evaluasi hasil Magang Kerja, (19) Laporan Akhir yang ditandatangani pembimbing
lapangan, dosen pembimbing utama, dan Ketua Jurusan dan (20) Selesai. Manual prosedur ini berlaku
hanya untuk pelaksanaan Magang Kerja yang di bawah tanggung-jawab Fakultas Pertanian UB.

Referensi
1. Standard Akademik FPUB

2. Peraturan Akademik FPUB

3. Manual Mutu FPUB

4. Buku Panduan Akademik Universitas Brawijaya, 2010.

5. Buku Panduan Akademik FPUB, 2010.

6. Buku Panduan Non Perkuliahan FPUB, 2010.

7. Agriculture Intenship: Agriculture 301 Manual. Western Illinois University. 2010

8. Intenship Manual, State University of New York, College of Agriculture and Technology. 2010.

8. FKPTPI. Rumusan Kompetensi Bidang Pertanian. 2011.

Pihak Personal Terkait


1. Dekan
2. Para pihak tempat Magang Kerja Mahasiswa
3. Pembantu Dekan I, II dan III
4. Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK)
5. Ketua dan Sekretaris Jurusan
6. Ketua dan Sekretaris Program Studi
7. Pengelola Magang Kerja
8. Sub bagian akademik Fakultas
9. Petugas Administrasi Jurusan
10. Dosen Pembimbing
11. Pembimbing Lapangan
12. Jejaring Alumni FP-UB
13. Mahasiswa yang telah memprogram Magang Kerja dalam KRS yang telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing Akademik (PA)

8
Pengantar
Kegiatan pertanian di lapangan sangat dinamis. Berkarir di bidang pertanian dapat dibelajarkan
melalui Magang Kerja pada para pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dalam lingkup sektor
pertanian. Berbagai bidang yang meliputi kegiatan produksi tanaman, perkebunan, agroforestri,
hortikultura, pemuliaan tanaman, perusahaan produsen dan pemasaran benih dan sarana produksi
pertanian lainnya, manajemen agribisnis, pengiriman barang dan jasa pertanian, teknik dan
mekanisasi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian dan konservasi sumber daya alam.
Magang Kerja juga dapat dilaksanakan pada para pihak yang bergerak dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan teknologi baru dibidang pertanian seperti sektor yang bergerak dibidang teknologi
informasi dan komunikasi, aplikasi bahan kimia dalam produksi pertanaman, sistem produksi
pertanian yang kompleks, teknologi pupuk dan pemupukan dan lain-lain. Pada berbagai bidang
tersebut memberikan peluang mahasiswa untuk melatih dirinya melalui kegiatan dalam Magang
Kerja dan mendapatkan pengalaman kerja untuk menghadapi tantangan masa depan.

Dokumen Manual Prosedur Pelaksanaan Magang ini disusun sebagai acuan pelaksanaan Magang
Kerja mahasiswa PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis. Mahasiswa di masing-masing program
studinya perlu untuk menyelesaikan suatu magang kerja sebagai bagian dari kurikulum.

Tujuan Magang Kerja


Tujuan dari program Magang Kerja adalah:

5. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan
6. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian yang
relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat
7. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional atau agribisnis
8. Memberikan keterampilan tambahan yang mungkin berguna untuk kerja di masa depan.

Kredit Magang Kerja

Untuk menyelesaikan gelar di sarjana, mahasiswa harus melakukan 4 sks atau setara dengan 4 bulan
kerja mulai dari persiapan, pelaksanaan kerja dilapangan hingga menyusun laporan magang yang
setiap kegiatannya disetujui dan menyampaikan laporan pada pembimbing tempat magang dan
pembimbing dari Fakultas Pertanian UB.

Tempat Magang Kerja


Magang Kerja dapat mengambil di salah satu bidang kegiatan pertanian berikut:

1. Pelaku pertanian / Usaha Pertanian/ Agribisnis


2. Perkebunan

9
3. Perusahaan Produsen dan Pemasaran Benih dan Sarana Produksi Pertanian lainnya
4. Bisnis yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
5. Lembaga Penelitian dan Pendidikan
6. Lembaga Pemerintah yang bergerak di sektor pertanian
7. Lembaga yang bergerak dibidang Komunikasi pertanian
8. Konsultan Pertanian
9. Lembaga Swadaya Masyarakat

Sasaran Kompetensi Magang Kerja


Mahasiswa diharapkan untuk mendapatkan pengalaman kerja di tempat Magang Kerja setidaknya
mencapai kompetensi minimal untuk mahasiswa agroekoteknologi:

1. Mampu menerapkan dan mensosialisasikan IPTEKS di bidang teknologi budidaya tanaman (sejak
proses praproduksi, produksi hingga pasca produksi) berdasarkan prinsip pertanian
berkelanjutan dan mengangkat kearifan lokal;
2. Mampu mengimplementasikan dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman
dalam pertanian berkelanjutan dan mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif
dengan mengikuti etika bisnis;
3. Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi sistem produksi tanaman
secara efektif dan produktif, dan mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama
dalam tim multidisiplin;
4. Mampu belajar sepanjang hayat, dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi,
merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem
budidaya pertanian yang berkelanjutan.

Sedang kompetensi minimal mahasiswa agribisnis adalah:

1. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengorganisasi (mengelola) sistem


dan usaha agribisnis secara berkelanjutan berdasarkan etika bisnis
2. Mampu mengimplementasikan (menerapkan) dan mengembangkan agribinis berbasis pertanian
berkelanjutan serta berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif.
3. Mampu mengidentifikasi permasalahan, memfasilitasi, memediasi dan mengembangkan
kapasitas masyarakat agribisnis dalam sistem sosial, ekonomi dan nilai-nilai budaya lokal.
4. Mampu belajar sepanjang hayat, dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi,
merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem
agribisnis yang berkelanjutan.

Manfaat Magang Kerja

Mahasiswa 1. memperoleh pemahaman tentang hubungan antara teori di kampus dengan


dapat aplikasi praktis di lapangan
2. menguji kemampuan pengembangan karir dengan tujuan yang realistis
3. mengembangkan kebiasaan bekerja secara profesional
4. meningkatkan kemampuan untuk hubungan interpersonal
5. mengenal dan belajar dengan tenaga-tenaga professional di bidang pertanian
6. menyiapkan diri dalam fase transisi menjadi tenaga penuh-waktu kerja setelah
lulus

10
7. mempertahankan status mahasiswa sambil belajar pada pekerjaan profesional
Para pihak 1. membangun hubungan dengan calon tenaga potensial yang telah menunjukkan
tempat kinerja saat mahasiswa melakukan magang
magang 2. mendidik mahasiswa yang bermotivasi tinggi
dapat 3. memanfaatkan tenaga terdidik untuk pengenalan ide-ide baru dan segar,
4. mengembangkan program pelatihan yang efisien
5. memanfaatkan mekanisme magang sebagai alat merekrut tenaga professional
dengan dunia kampus
6. menyalurkan dana dan jasa sebagai bagian dari pertanggung jawaban sosial
untuk mendukung pendidikan perguruan tinggi pertanian untuk mengantisipasi
krisis pangan, krisis energy dan krisis air di masa mendatang
Fakultas 1. medapatkan umpan balik mahasiswa yang dapat digunakan untuk perbaikan
Pertanian UB kurikulum
dapat 2. memperkuat hubungan positif dengan para pihak yang bergerak di sektor
pertanian dan masyarakat agribisnis
3. meningkatkan hubungan untuk kepentingan masyarakat luas dan mendorong
dukungan masyarakat untuk program-program pendidikan tinggi pertanian
4. mendemonstrasikan kepedulian Fakultas Pertanian UB dalam pendidikan
pertanian dan menunjukan dukungannya melalui kinerja individualitas
mahasiswa dalam dunia kerja
5. mengembangkan sinergitas para pihak yang bergerak di industri pertanian untuk
memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa FP-UB

Kualifikasi
Mahasiswa yang memprogramkan Magang Kerja harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Pertanian, UB dengan bukti KTM


2. Untuk PS agroekoteknologi telah ditetapkan minat,
3. Telah menyelesaikan semua matakuliah wajib Program Studi
4. Memiliki IPK sama dengan atau leih dari 2.0
5. Telah memprogramkan Magang Kerja dalam Rencana Kuliah Semester dalam sistem SIAKAD
mengikuti kalender akademik yang berjalan atas persetujuan dosen Pembimbing Akademik,
6. Mengikuti semua kebijakan dan persyaratan tempat Magang Kerja,
7. Melakukan pembayaran biaya Magang Kerja
8. Sebelum mendaftar, telah memastikan bahwa tempat Magang Kerja:
a. Tempat Magang Kerja tidak diperbolehkan di tempat sebuah bisnis keluarga yang belum
berbadan hukum.
b. Jika mahasiswa telah bekerja di tempat kerja sebelumnya, mahasiswa harus menunjukkan
secara tertulis bagaimana magang akan berbeda dari tugas sebelumnya.

11
Persyaratan Administrasi Magang Kerja
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi:
SEMUA KELENGKAPAN ADMINISTRASI (BORANG/FORM DAN PROPOSAL) YANG TELAH DIISI
DIHARAPKAN DISERAHKAN PADA TIM PENGELOLA MAGANG KERJA TEPAT WAKTU, KARENA
DOKUMEN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA DARI ASPEK AFEKTIF
(ketertiban/kedisiplinan, tanggungjawab dan sebagainya). Proporsi besarnya penilian setiap
kelengkapan administrasi tercantum pada bagian belakang setiap butir yang dideskripsikan di bawah.
Kualitas komunikasi secara tertulis akan sangat dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian kinerja
Magang Kerja. Mengingat salah satu tujuan Magang Kerja adalah meningkatkan keterampilan
komunikasi lisan dan tertulis, maka ejaan yang benar dan tata bahasa yang benar sangat diharapkan
dalam menyampaikan dokumen yang dibutuhkan dalam Magang Kerja ini. Semua aplikasi, laporan,
dan dokumen lainnya harus diketik dan diserahkan kepada Tim Pengelola Magang Kerja bisa dalam
bentuk hard copy atau melalui email dalam format MS Word doc; Down load form isian akan tersedia
di situs Fakultas Pertanian UB http://akademikfp.staff.ub.ac.id/berkas-akademik

1.1. Aplikasi Untuk Magang (Lampiran 2.a dengan (nilai 5%)

Sebelum pelaksanaan Magang Kerja perlu proses persiapan. Oleh karena itu mahasiswa diwajibkan
mengisi form “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”. Apabila terlambat menyerahkan dari batas
akhir yang telah ditetapkan Pengelola Magang Kerja, maka mahasiswa yang bersangkutan akan
mendapatkan pengurangan nilai satu level.

Permohonan harus diisi dan ditandatangani oleh dosen Pembimbing Akademik.

1.2. Proposal Magang Kerja (Lampiran 2.b dengan nilai 5 %)

Penyerahan borang (form) Lampiran 2.b.1 hingga Lampiran 2.b.3 paling lambat adalah satu minggu
sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan dikenakan denda
pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka .

a. Contoh format proposal Magang Kerja terdapat di Lampiran 2.b yang terdiri dari (1) Rencana
Magang Kerja Umum, (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian, (3) Rencana Kegiatan
Khusus Minat (yang bisa dilanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi). Untuk Rencana Kegiatan Khusus
Minat adalah kegiatan investigasi yang digunakan landasan skripsi agar mahasiswa mampu
berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari
solusi berbasis ilmiah dalam sistem budidaya pertanian atau agribisnis atau manajemen
sumberdaya lahan yang berkelanjutan. Rencana Kegiatan Khusus Minat harus mengandung
tujuan, identifikasi masalah, prosedur untuk memecahkan masalah, termasuk langkah-langkah
berurutan yang terlibat. Apabila mahasiswa melanjutkan kegiatan penelitian di tempat magang,
borang (form) lampiran 2.b.3. harus diisi; namun apabila tidak, mahasiswa yang berangkutan tidak
perlu mengisi borang tersebut.
b. Satu salinan untuk pembimbing lapangan dan dua salinan untuk dosen pembimbing dan Tim
Pengelola Magang Kerja.
c. Minimum 10 referensi pustaka yang diperlukan untuk menyusun proposal Magang Kerja.

12
1.3. Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa (Lampiran 2.c dgn nilai 5 %)

Penyerahan borang (form Lampiran 2.c) tentang kesepakatan kemitraan Magang Kerja paling lambat
adalah satu minggu sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan
dikenakan denda pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka.
Perjanjian harus ditandatangani oleh mahasiswa dan calon pembimbing lapangan dan disahkan oleh
pimpinan tempat Magang Kerja dan diserahkan kembali ke Tim Pengelola Magang Kerja.

1.4. Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan Magang Kerja (nilai 5 %)

Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif maupun
managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat pengantar
Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja. Materi pembekalan akan ditentukan
kemudian oleh Tim Pengelola Magang Kerja.

1.5. Laporan Mingguan : (Lampiran 2.d dengan nilai Ketepatan waktu dan kelengkapan masing-
masing sebesar 2,5%; serta sistematika dari isi sebesar 5%)

a. Laporan mingguan dikirimkan melalui e-mail atau bila tempatnya tidak ada jaringan internet
disampaikan melalui pos dan bila tidak memungkinkan lagi disampaikan saat supervisi dan akhir
magang ke Dosen Pembimbing. Laporan dikirim setiap hari Senen minggu berikutnya setelah
pelaksanaan magang paling lambat jam 13:00.
b. Laporan meliputi: Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari bisnis atau kegiatan
budidaya pertanian, kegiatan yang dilakukan selama seminggu, rencana kegiatan minggu
berikutnya, pengalaman belajar dan masalah, dan log harian jam kerja.
c. Lihat Lampiran E-1 untuk rincian. Kualitas Menulis (ejaan / tata bahasa) akan dievaluasi.

1.6. Supervisi Kegiatan Magang (Lampiran 2.e dengan nilai 5%)

Mahasiswa mendapatkan supervisi dosen pembimbing utama untuk mendapatkan evaluasi kinerja
proses dan hasil Magang Kerja (Lampiran 2.e). Dalam proses supervisi dosen pembimbing utama
dapat diwakili Tim Pengelola Magang Kerja. Bila tempat magang jauh maka supervisi Magang Kerja
dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat magang atas permohonan Magang Kerja ke
Jejaring Alumni.

1.7. Evaluasi Tim Pengelola Magang Kerja oleh Pembimbing Tempat Magang (Lampiran 2.f dengan
nilai 35%)

Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan Magang
Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja dengan sistem evaluasi form di Lampiran 2.f.

1.8. Laporan Akhir Kegiatan Tim Pengelola Magang Kerja (nilai Ketepatan waktu dan Kelengkapan
masing-masing 2,5% serta sistematika dan isi 10%)

1. Draft laporan ini harus diserahkan ke Dosen Pembimbing dalam waktu 10 hari setelah akhir
magang.
2. Laporan ini harus menjadi gambaran yang jelas dari proses yang terlibat dalam menyelidiki
masalah, masalah yang dihadapi dan bagaimana mereka mengatasi, kesimpulan yang
dikembangkan, rekomendasi yang diberikan.
3. Laporan disusun berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan
Tahun 2010/2011.

13
1.9. Seminar Kegiatan Magang Kerja (nilai dari dosen Pembimbing 5% dan Dosen Penguji 10%)

Untuk mengakhiri kegiatan Magang Kerja mahasiswa diwajibkan menyusun laporan tentang
pengalaman pekerjaan yang telah dialami dan harus diserahkan sebelum akhir semester untuk
memungkinkan mahasiswa mengikuti seminar hasil Magang Kerja untuk dinyatakan lulus dalam
menjalankan Magang Kerja. Penyampaian laporan akhir dan memberikan seminar Magang Kerja
berarti mahasiswa telah menyelesaikan kegiatan Magang Kerja.

Mahasiswa melakukan seminar hasil Magang Kerja yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh Tim
Pengelola Magang Kerja dan dihadiri oleh pembimbing utama untuk melakukan proses evaluasi hasil
Magang Kerja. Dosen Pembimbing merekap seluruh komponen nilai (Lampiran 2.g) dan menetapkan
nilai akhir Magang Kerja dan menyerahkan ke Tim Pengelola Magang Kerja yang di lanjutkan dengan
penyerahan ke Pembantu Dekan Akademik untuk diproses dalam sistem SIAKAD.

Surat Lulus Magang Kerja atau sertifikat akan diberikan apabila mahasiswa telah menyelesaikan semua
proses Magang Kerja. Mahasiswa mencari pembebasan dari Magang Kerja harus berkonsultasi
dengan pembimbing dan Tim Pengelola Magang Kerja di Jurusan masing-masing.

2. Evaluasi
Sistem penilaian yang digunakan menggunakan sistem PAN. Nilai akhir yang diterima mahasiswa
dinyatakan dengan huruf. Kesetaraan nilai huruf, bobot dan golongan kemampuan adalah sebagai
berikut:

Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Golongan Kemampuan

> 80 – 100 A 4,0 Sangat Baik

> 75 – 80 B+ 3,5 Antara Sangat baik dan baik

> 70 – 75 B 3,0 Baik

> 60 – 70 C+ 2,5 Antara baik dan Cukup

> 55 – 60 C 2,0 Cukup

> 50 – 55 D+ 1,5 Antara cukup dan kurang

> 45 – 50 D 1,0 Kurang

< 45 E 0 Gagal

Tim Pengelola Magang Kerja


Tim Pengelola Magang Kerja terdiri atas pengelola di tingkat fakultas dan tingkat jurusan. Anggota
pengelola di tingkat fakultas terdiri atas para pembantu dekan, ketua jurusan, ketua program studi
serta ketua BPPK yang ditunjuk oleh Dekan. Anggota Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat jurusan
terdiri atas staf pengajar dan staf administrasi yang ditunjuk oleh ketua Jurusan

14
Uraian Prosedur
1. Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan

1. Subbagian Akademik (IK.GJM-FP-UB.04.01.01) membuat konsep surat permohonan ke Ketua


Jurusan untuk Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja dan menyerahkan kepada Pembantu
Dekan I.
2. Pembantu Dekan I melakukan cek akhir sebelum menyetujui dan menanda-tangani surat.
3. Apabila tidak ada koreksi surat permohonan, Pembantu Dekan I menyerahkan kembali kepada
Subbagian Akademik.
4. Subbagian akademik mengirimkan surat permohonan tersebut kepada Ketua Jurusan di
lingkungan Fakultas Pertanian.
5. Ketua Jurusan menetapkan Tim Pengelola Magang Kerja, dan melalui Koordinator administrasi
Jurusan mengirimkan susunan Pengelola tersebut ke Dekan cq Pembantu Dekan I.
6. Pembantu Dekan I bersama Pembantu Dekan II menyusun Tim Pengelola Magang Kerja atas
masukan dari Ketua Jurusan dan atas pertimbangan Ketua Program Studi dan ditetapkan
berdasarkan SK Dekan.
7. SK Dekan didistribusikan ke Seluruh Tim Pengelola Magang Kerja
8. Tim Pengelola Magang Kerja melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan manajemen
Magang Kerja di tingkat Fakultas dan dilanjutkan di tingkat Jurusan, untuk menetapkan
peraturan Magang Kerja, jadwal Magang Kerja dan prosedur Magang Kerja termasuk
penetapan tarip Magang Kerja yang kemudian ditetapkan berdasarkan SK Dekan. BPPK FP-UB
dan Pembantu Dekan III, melalui jejaring alumni memberikan informasi alternatif tempat
Magang Kerja yang bisa ditawarkan ke mahasiswa.
9. Dosen pembimbing Magang Kerja melakukan pembimbingan akademik untuk mencapai
kompetensi Pengelola Magang Kerja yang telah ditetapkan.

2. Persiapan Tim Pengelola Magang Kerja


1. Tim Pengelola Magang Kerja di Jurusan membuat pengumuman ke Mahasiswa terkait dengan
peraturan Magang Kerja, jadwal Magang Kerja dan prosedur Magang Kerja beserta tarip
Magang Kerja beserta informasi awal alternatif tempat Magang Kerja.
2. Tim Pengelola Magang Kerja melakukan pertemuan dengan seluruh mahasiswa untuk
menjelaskan mekanisme Magang Kerja.
3. Tim Pengelola Magang Kerja memfasilitasi penerimaan dan mengelola keuangan Magang
Kerja mahasiswa (Form Kuintasi Bukti Pembayaran). Pada saat yang bersamaan Tim Pengelola
Magang Kerja menyerahkan Form “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”.
4. Tim Pengelola Magang Kerja mengolah data “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”. Data
tersebut digunakan untuk bahan rapat koordinasi di tingkat Fakultas untuk melakukan fasilitasi
komunikasi dengan tempat Magang Kerja yang difasilitasi oleh BPPK FP-UB.
5. Dekan urusan bagian Pembantu Dekan I yang diwakili Tim Pengelola Magang Kerja dan
difasilitasi BPPK FP-UB melakukan komunikasi dan korespondensi dengan para pihak sebagai
tempat Magang Kerja hingga pendapatkan persetujuan para pihak tempat Magang Kerja.
6. Dekan urusan bagian Pembantu Dekan I menerbitkan Surat Pengantar Mahasiswa untuk Ijin
Observasi tempat Magang Kerja beserta form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen
Pembimbing Lapangan” yang dipersiapkan subbagian Akedemik.
7. Mahasiswa baik secara mandiri atau berkelompok melakukan observasi tempat Magang Kerja
dengan menyerahkan Surat Ijin Observasi tempat magang, mengkaji materi Magang Kerja dan
mengurus ijin Magang Kerja dan mendapatkan penetapan dosen pembimbing lapangan
dengan mengisi dan mendapatkan pengesahan form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen
Pembimbing Lapangan”. Semua biaya transportasi dan akomodasi proses observasi di

15
tanggung mahasiswa. Bila tempatnya jauh, maka proses ini dapat dilakukan mahasiswa
melalui data sekunder dan korespondensi dengan tempat Magang Kerja. Fasilitasi Magang
Kerja dibutuhkan pada proses ini.
8. Copy isian form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” diserahkan ke
Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan, untuk kemudian diolah dan digunakan bahan Rapat
Jurusan / Laboratorium untuk penetapan Dosen Pembimbing Utama Magang Kerja.
9. Ketua Jurusan mengirim surat tentang susunan Dosen pembimbing Utama maupun
pendamping Magang Kerja ke Dekan yang kemudian diterbitkan Surat Keputusan Dekan
tentang Penugasan Dosen Pembimbing Magang Kerja.
10. Surat Keputusan Dekan tersebut didistibusikan ke Dosen Pembimbing dengan tembusan
kepada Tim Pengelola Magang Kerja, Pembantu Dekan, BPPK, Ketua Jurusan dan pengelola
Magang Kerja.
11. Mahasiswa konsultasi awal proposal Magang Kerja dan memproses pengesahan untuk
disetujui oleh dosen Pembimbing Utama.
12. Mahasiswa melakukan pendalaman materi lapangan atau bahan kajian Magang Kerja yang
dilakukan dengan cara studi lapangan di tempat Magang Kerja, bila tempat Magang Kerja jauh
bisa melakukan kajian melalui data skunder dan komunikasi jarak jauh. Pendalaman materi
lapangan juga dilakukan dengan kajian literature tentang teori materi Magang Kerja.
13. Mahasiswa menyelesaikan proposal Magang Kerja dan konsultasi proposal Magang Kerja dan
memproses pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Pendamping yang disahkan
oleh Tempat Magang Kerja, dilakukan dengan kunjungan di lapangan atau komunikasi jarak
jauh.
14. Mahasiswa konsultasi proposal Magang Kerja kepada dosen pembimbing utama, memproses
pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Utama yang disahkan oleh Ketua Jurusan.
15. Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif
maupun managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat
pengantar Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja yang diproses oleh Bagian
Admnistrasi Akademik FP-UB.
16. Mahasiswa melakukan KRS Magang Kerja melalui SIAKAD on line sesuai kalender akademik
UB.

3. Pelaksanaan Magang Kerja


1. Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan mengatur, menyiapkan dan memproses pemberangkatan
Magang Kerja Mahasiswa. Transportasi akomodasi dan biaya tempat Magang Kerja di
tanggung mahasiswa.
2. Mahasiswa melakukan Magang Kerja dengan efektif kerja selama 3 bulan di lapangan di
bawah bimbingan pembimbing pendamping dari tempat Magang Kerja.
3. Mahasiswa mendapatkan supervisi dosen pembimbing utama untuk mendapatkan evaluasi
kinerja proses dan hasil Magang Kerja. Dalam proses supervisi dosen pembimbing utama
dapat diwakili Pengelola Magang Kerja. Bila tempat magang jauh maka supervisi Magang
Kerja dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat magang atas permohonan
Pengelola Magang Kerja ke Jejaring Alumni.
4. Mahasiswa selama berada di tempat Magang Kerja pada waktu yang bersamaan melakukan
analisis informasi (termasuk data) dan selanjutnya melakukan penyusunan draft laporan
Magang Kerja. Laporan Magang Kerja tersebut secara bertahap dikonsultasikan kepada
pembimbing.
5. Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan
Magang Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja dan mendapatkan pengesahan laporan
Magang Kerja. Hasil evaluasi keberhasilan Magang Kerja oleh pembimbing pendamping
lapangan dapat diserahkan ke mahasiswa dalam amplop terutup dan untuk diteruskan ke
Pengelola Magang Kerja Jurusan.

16
6. Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan menerima, mengolah dan mengarsipkan hasil evaluasi
pembimbing pendamping.
7. Mahasiswa datang sesuai jam kerja tempat Magang Kerja (IK.GJM-FP-UB.04.01.05), wajib
datang ke tempat Magang Kerja maksimal 5 menit sebelum jam kerja dimulai, dan berpakaian
rapi (tidak boleh memakai sandal).
8. Mahasiswa yang tidak masuk karena sesuatu hal (sakit) diwajibkan untuk menyerahkan Surat
Keterangan Dokter ke tempat Magang Kerja maksimal 1 hari sesudahnya;
9. Mahasiswa mengisi lembar kehadiran Magang Kerja yang disahkan oleh pembimbing
lapangan.
10. Pembimbing lapangan memberikan materi Magang Kerja disesuaikan dengan dinamika kerja
tempat Magang Kerja mahasiswa dan mengacu pada proposal Magang Kerja.
11. Pembimbing lapangan menyampaikan rencana proses Magang Kerja kepada mahasiswa
sebagai kontrak Magang Kerja pada minggu I awal Magang Kerja; dan menjelaskan posisi
materi Magang Kerja pada setiap minggunya.
12. Pembimbing lapangan memfasilitasi proses Magang Kerja selama 3 bulan di lapangan. Dalam
sebulan sesuai dengan satuan kredit semester (sks), mahasiswa memiliki beban tugas
Magang Kerja atau penulisan sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu
bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
13. Mahasiswa mengikuti Magang Kerja dengan tertib dan berperan aktif dalam dinamika kerja di
tempat Magang Kerja.
14. Mahasiswa wajib mengerjakan semua tugas yang diberikan tempat Magang Kerja dengan
mengacu pada proposal.
15. Mahasiswa menyampaikan EVALUASI PERSEPSI STAKEHOLDER TEMPAT MAGANG KERJA
TERHADAP KINERJA DARI MAHASISWA MAGANG KERJA (Lampiran ) untuk diisi pejabat yang
berwenang di tempat magang kerja dan di kembalikan ke Sub Bagian Akademik Fakultas
Pertanian UB.

4. Evaluasi Magang Kerja


1. Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan
Magang Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja (form evaluasi Magang Kerja) dan
mendapatkan pengesahan laporan Magang Kerja (form laporan pengesahan).
2. Mahasiswa mengkonsultasikan hasil laporan Magang Kerja kepada dosen pembimbing utama
di kampus hingga pendapatakan persetujuan seminar hasil Magang Kerja.
3. Mahasiswa melakukan seminar hasil Magang Kerja yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh
Panitia Magang Kerja dan dihadiri oleh pembimbing utama untuk melakukan proses evaluasi
hasil Magang Kerja.
4. Mahasiswa merevisi laporan Magang Kerja dan memfinalisasi Magang Kerja untuk
mendapatkan persetujuan dosen pembimbing utama dan pengesahaan ketua jurusan, dan
sebagai syarat penerbitan sertifikat Magang Kerja oleh Dekan yang diproses oleh Pengelola
Magang Kerja Mahasiswa.
5. Pengelola Magang Kerja melakukan rekapitulasi kehadiran mahasiswa, proses dan hasil
evaluasi Magang Kerja, dan melaporkan kembali kepada Subbag Akademik.
6. Subbag akademik merekap semua laporan proses Magang Kerja, dan memasukkan hasil
evaluasi Magang Kerja mahasiswa dalam sistem SIAKAD dan melaporkan kepada Pembantu
Dekan I.
7. Pembantu Dekan I melaporkan hasil evaluasi (dosen dan mahasiswa) kepada Dekan untuk
diterbitkan SK Pelaksanaan Tugas Dosen dan Sertifikat Magang Kerja Mahasiswa yang
dipersiapkan sub bag akademik.
8. Hasil evaluasi kinerja Magang Kerja mahasiswa diumumkan kepada semua mahasiswa paling
lambat satu minggu sesudahnya;

17
9. Dekan berhak membatalkan Magang Kerja apabila jumlah kehadiran mahasiswa kurang dari
80 % kegiatan lapangan di tempat Magang Kerja.

Tim Penyusun
1. Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
2. Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
3. Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
4. Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
5. Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
6. Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
7. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU)
8. Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS)
9. Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS)
10. Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
11. Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS)
12. Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU)
13. Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS)
14. Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS)
15. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS)
16. Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS)
17. Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP)
18. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP.MP.P.hD)
19. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Rina Rachmawati, SP,MP.M.Eng)

18
Lampiran

19
Lampiran 1. Bagan Alur kerja

PROSEDUR MAGANG KERJA


Mahasiswa datang ke Mahasiswa ke pengelola Magang Kerja di Jurusan untuk
Pengelola Magang melakukan pembayaran dengan menunjukkan KTM
Kerja di Jurusan

Mahasiswa Mahasiswa membayar biaya magang kerja


melakukan
pembayaran

Petugas Jurusan Petugas Jurusan menerima uang pembayaran dari


menerima mahasiswa dan memasukkan ke data
pembayaran

Pencetakan slip Petugas Jurusan memberikan kuitansi bukti pembayaran


kuitansi atau memvalidasi bukti pembayaran

Pengambilan Form Mahasiswa mengambil Form ”Rencana Topik dan Tempat


Rencana Topik dan Magang Kerja” di Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan atau
Tempat Magang down load di web FP

Penetapan Tempat Mahasiswa menyerahkan copy isian form “Persetujuan


dan Topik Magang Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” ke Tim
Kerja Pengelola Magang Kerja Jurusan,

Penetapan Dosen Mahasiswa mendapatkan penetapan dosen pembimbing


Pembimbing dari FP- dari SK Dekan atas masukan dari ketua Jurusan
UB

Konsultasi Mahasiswa materi atau bahan yang akan dikaji saat Magang
materi/kajian Kerja kepada dosen Pembimbing
Magang Kerja

Penyusunan dan Mahasiswa konsultasi proposal Magang Kerja kepada dosen


Pengesahan Proposal pembimbing,mendapatkan persetujuan dan mendapatkan
Magang Kerja pengesahan dari Ketua Jurusan.

Persiapan Magang Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui


Kerja pembekalan baik materi substantif maupun managerial
Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan
memperoleh surat pengantar magang kerja dari Dekan

20
Pelaksanaan Magang Mahasiswa melakukan Magang Kerja efektif selama 3 bulan
Kerja di bawah asuhan pembimbing lapangan.

Supervisi dosen Mahasiswa mendapatkan supervisi dari dosen pembimbing


Pembimbing Utama / atau Tim Pengelola Magang Kerja untuk mendapatkan
Panitia Magang Kerja evaluasi kinerja proses dan hasil magang kerja. Bila tempat
magang jauh, supervisi dapat dibantu oleh alumni FP-UB di
daerah setempat Magang Kerja atas permohonan Tim
Pengelola Magang Kerja ke Jejaring Alumni.

Penyusunan Laporam Mahasiswa selema berada di tempat Magang Kerja pada


Kemajuan waktu yang bersamaan membuat laporan kemajuan
mingguan yang diserahkan kepada seluruh pembimbing.

Penyusunan draft Mahasiswa selema berada di tempat magang kerja pada


laporan akhir waktu yang bersamaan melakukan analisis informasi
(termasuk data) dan selanjutnya melakukan penyusunan
draft laporan magang kerja. Laporan magang kerja tersebut
secara bertahap dikonsultasikan kepada pembimbing

Evaluasi Keberhasilan Satu minggu sebelum berakhirnya magang kerja, Mahasiswa


Magang Kerja oleh menjalani evaluasi keberhasilan magang kerja oleh
Pembimbing pembimbing lapangan dan mendapatkan pengesahan
Lapangan laporan magang kerja

Konsultasi dengan Mahasiswa mengkonsultasikan hasil laporan magang kerja


dosen pembing kepada dosen pembimbing di kampus hingga pendapatakan
persetujuan seminar hasil Magang Kerja.

Seminar hasil di FP- Mahasiswa melakukan seminar hasil magang kerja yang
UB dan evaluasi hasil pelaksanaannya diatur oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan
Magang Kerja dihadiri oleh dosen pembimbing untuk melakukan proses
evaluasi hasil Magang Kerja.

Laporan Akhir yang di Mahasiswa menyempurnakan laporan Magang Kerja untuk


tandantangi oleh mendapatkan persetujuan dosen pembimbing dan
pembimbing dan pengesahaan Ketua Jurusan
disyahkan Ketua
Jurusan

21
Lampiran 2a: Form A
FORM RENCANA TOPIK DAN TEMPAT MAGANG KERJA

Lengkapi isian berikut dan serahkan pada Tim Pengelola Magang Kerja di masing-masing Jurusan
paling lambat minggu pertama bulan Mei. Tulis atau cetak secara jelas

1. Nama Mahasiswa

2. NIM

3. Alamat di Malang Telpon:

4. Alamat Rumah Telpon:

5. No HP

6. Alamat e-mail

7. Program Studi/Minat

8. Topik

9. IPK Telah menyelesaikan MK Wajib PS: Ya  Tidak 

10. Apakah Saudara telah melakukan kontak dengan tempat Magang Kerja?: Ya  Tidak 
Bila ya sebutkan nama tempat Magang Kerja dan alamat tempat Magang Kerja serta contact person
yang bisa dihubungi:

Nama institusi/lembaga Magang Kerja:

Alamat dan telpon:

Contact person: No HP/Telp:

11. Apa sasaran karir anda dalam jangka pendek ini (1-3 tahun setelah lulus)?

12. Apa sasaran karir anda dalam jangka panjang?

22
13. Usulan Tempat Magang Kerja:

Nama institusi/lembaga Magang Kerja:

Alamat dan telpon:

Contact person: No HP/Telp:

14. Usulan Topik Magang Kerja:

15. Tujuan khusus Magang Kerja ini (lingkari satu atau beberapa hal berikut ini) adalah:

a. Belajar menjadi Pelaku pertanian/Usaha Pertanian/Agribisnis


g. Berwiraswasta di bidang Agribisnis (perbenihan, pupuk, usaha industri berbasis pangan, dll.)
h. Belajar menjadi planter di Perkebunan pemerintah / swasta*)
i. Belajar bekerja profesional di perusahaan Produsen dan Pemasaran Benih dan Sarana Produksi
Pertanian lainnya
j. Belajar bisnis yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
k. Belajar bekerja profesional di Departemen/ Dinas Pertanian di Pemerintahan Pusat / Daerah*)
l. Belajar bekerja profesional di Badan dan pusat penelitiannya yang bergerak dibidang pertanian
m. Belajar bekerja profesional di Perusahaan benih, nasional/ multinasional
n. Belajar bekerja profesional di Perusahaan pupuk nasional / multinasional
o. Belajar bekerja profesional di Perusahaan pestisida nasional / multinasional
p. Belajar bekerja profesional di Badan Pertanahan Nasional (BPN)
q. Belajar bekerja profesional di Bank-bank Pemerintah / Swasta
r. Belajar bekerja profesional di Industri pangan, pakan, dan biodiesel.
s. Belajar bekerja profesional di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(BAKOSURTANAL)
t. Belajar bekerja profesional di Pemerintahan Daerah (PEMDA) dengan dinas-dinas teknisnya
u. Belajar bekerja profesional di Konsultan pemerintah / swasta
v. Belajar bekerja profesional di badan Karantina Tumbuhan
w. Belajar bekerja profesional di Lembaga Peneliti (Research and Development)
x. Belajar bekerja profesional di Lembaga Swadaya Masyarakat
y. Belajar bekerja profesional di Analis Kredit di Lembaga Keuangan dan Perbankan
z. Belajar bekerja profesional di Badan Pengendali Lingkungan, Dinas Koperasi dan UKM
aa. Belajar bekerja profesional di Manajemen Pemasaran
bb. Belajar bekerja profesional di Manajemen Operasi dan Produksi
cc. Belajar bekerja profesional di Manajemen Sumberdaya Manusia
dd. Belajar bekerja profesional di Manajemen stategi
ee. Belajar bekerja profesional di Strategi pemasaran
ff. Belajar bekerja profesional di Manajemen komunikasi
gg. Belajar bekerja profesional di Kelembagaan dan kemitraan
hh. Belajar bekerja profesional di Keterkaitan (net-work) antar pelaku bisnis dalam sistem agribisnis
ii. Lainnya sebutkan ______________________________________________________

___________________________________ _______________________

NIM
23
Tandatangan, Nama terang, dan NIM Mahasiswa Tanggal
Saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam borang (i) ini adalah benar.mahasiswa di atas adalah
benar-benar mahasiswa PS Agroekoteknologi /Agribisnis dan telah memenuhi prasyarat Magang Kerja
dan telah memenuhi semua kualifikasi lainnya dan karena itu, layak dipertimbangkan untuk menempuh
Magang Kerja. Tujuan karir yang ditetapkan telah sesuai dengan tujuan khusus magang mahasiswa dan
tepat sasaran ditempat magang yang diajukan oleh Mahasiswa.

___________________________________ _______________________

NIP
Tandatangan, Nama terang Dosen Pembimbing Akademik Tanggal

24
Lampiran 2.b.1:Form B: (1) Rencana Magang Kerja Umum untuk pencapaian kompetensi 1 dan 2

RENCANA MAGANG KERJA UMUM

Tujuan penyusunan Rencana Magang Umum adalah untuk memberikan arahan pengalaman dan
kegiatan terjadi di institusi/lembaga tempat Magang Kerja secara komprehensif.

Nama Mahasiswa :___________________________________________________

Alamat : _________________________________________________________

KOTA : ______________________Propinsi__________Kode Pos____________

TELEPON : (______)___________HP________________E-MAIL ________________

Nama tempat Magang Kerja : _______________________________________________

Alamat : _________________________________________________________

KOTA : ______________________Propinsi__________Kode Pos____________

Nama Pembimbing Lapangan : _ ______________________________________________

Telepon : (______)___________HP________________E-MAIL ________________


1Macam Kegiatan Magang:

a. Pendidikan: (Uraikan pendidikan / latihan apa saja yang akan Sudara lakukan selama Magang
Kerja)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..

b. Pengalaman: (Uraian pengalaman kerja apa saja yang akan sudara lakukan selema Magang Kerja)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

25
Lampiran 2.b.1 (lanjutan)

2. Sasaran Kompetensi (buat daftar minimal delapan atau lebih saran kompetensi) (Contoh)

• Mampu membuat rekomendasi pemupukan organik guna menjaga kesuburan tanah dengan
akurasi 100%.
• Menjadi akrab dengan herbisida ramah lingkungan yang dijual oleh perusahaan dan membuat
rekomendasi aplikasi herbisida ke lahan dengan akurasi 100%.
• Mampu melakukan aplikasi semprot yang tepat dengan berbagai jenis peralatan
penyemprotan. Kalibrasi harus akurat untuk memastikan aplikasi benar.

3. Susun secara rinci garis besar tugas yang akan dilakukan di lokasi magang (diperoleh melalui
konsultasi dengan pembimbing lapangan)

Tanggal Mulai Magang: _____________ Tanggal Akhir Magang ___________________

Menyetujui Pembimbing Lapangan:

(_____________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal:

Menyetujui Dosen Pembimbing:

(_____________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing ) Tanggal:

26
Lampiran 2.b.2: Form B: (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian untuk pencapaian
kompetensi 3.

RENCANA KEGIATAN KHUSUS MAGANG PERTANIAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah khusus untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk
mempelajari komponen tertentu atau segmen usaha pertanian tertentu ditempat Magang Kerja.
Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk mengembangkan kegiatan khusus yang merupakan bagian
dari keseluruhan kegiatan di bidang pertanian tempat Magang Kerja.

Misalnya, kegiatan khusus yang dapat diperdalam adalah:

1. Jelaskan operasi seluruh bisnis pertanian.


2. Pelajari metode dan teknik yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu dalam bisnis.
3. Bandingkan ransum pakan ternak dan menganalisis hasil dengan membandingkan berat
diperoleh, masalah kesehatan, dll
4. Mengembangkan garis rinci masalah hama tanaman dan sarana yang direkomendasikan untuk
pengendalian.
5. Mengembangkan rencana pemasaran untuk bisnis-agribisnis.
6. Melakukan studi/penelitian proyek yang menarik bagi pemilik perusahaan

Kegiatan khusus ini bisa menggunakan langkah-langkah utama dalam metode ilmiah.

Metode ini mencakup langkah-langkah berikut:

1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengembangkan hipotesis dan tujuan
3. Mengumpulkan data
4. Interpretasi data
5. Membuat/menyusun kesimpulan
6. Penerapan kesimpulan

27
Lampiran 2.b.3: Form B: Rencana Kegiatan Khusus Minat (Kegiatan tidak wajib dan khusus bagi
mahasiswa yang akan melanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi di tempat magang kerja)
untuk pencapaian kompetensi 4

MAGANG KEGIATAN KHUSUS MINAT (PENELITIAN PENDAHULUAN)

JUDUL KEGITAN KHUSUS MINAT: ______________________________________

IDENTIFIKASI MASALAH:

1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
TUJUAN PENELITIAN:
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................

HIPOTESIS:
1. .....................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
4. ......................................................................................................................

PROSEDUR PENELITIAN: (apa yang akan dilakukan dan agaimana)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
APA MANFAAT; SIAPA YANG AKAN MEMANFAATKAN, DAN BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN
MANFAAT ERSEBUT:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

(_______________________________) _________________
(Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :

Menyetujui Pembimbing Lapangan:

(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:
Menyetujui Dosen Pembimbing:

(_____________________________) _______________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing) Tanggal:

28
Lampiran 2.c: Form C: Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa

Nota Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa dalam rangka memberi pengalaman
profesional dan pendidikan yang tertuang dalam proposal Magang Kerja mahasiswa yang merupakan
bagian tidak terpisah dalam dokumen ini.

Perjanjian ini dapat diakhiri dan bisa dilakukan oleh salah satu orang penandatangan perjanjian ini, dan
untuk masing-masing pihak yang setuju untuk didahului dengan pemberitahuan alasan penyebab
pemberhentian kepada pihak lain sebelum penghentian.

(…………………………………….……) Dibawah Pembimbing Lapangan (……………………………………………….…)


(Tempat Magang Kerja) (Nama Pembimbing Lapang)

setuju untuk memberikan pengalaman Magang Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Magang
dan proposal Magang Kerja yang merupakan bagian tidak terpisah dari Kesepakatan Kemitraan Magang
Kerja Bagi Mahasiswa : (………………………………………………….) Selama periode : …………………………………………
Hingga :…………………………………………………………….

(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:

Gelar dan Jabatan


Pembimbing Lapangan : …………………………………………………………………………………………………………….
Nama Tempat Magang : ……………………………………………………………………………………………………………………
Alamat Tempat Magang : ……………………………………………………………………………………………………………………
Email Pembimbing Lapang : ……………………………………………………………………………………………………………………

Magang ini perlu pembayaran ? (pilih salah satu ) : □ Pembayaran □ Tanpa Pembayaran
Saya sepenuhnya memahami tugas dan tanggung jawab perjanjian magang. Saya sebagai diuraikan atas
dan setuju untuk melakukan dan menyelesaikan tugas saya sebagai dijelaskan dalam Pedoman Magang,
proposal dan Nota Kesepahaman terlampir.

29
(_______________________________) _________________
(Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :

Menyetujui Pembimbing Lapangan:

(______________________________) __________________
(Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan) Tanggal:

Pengesahan Pimpinan Tempat Magang:

(_____________________________) _______________
(Tanda Tangan dan Nama Terang Pejabat yang berwenang) Tanggal:

Hanya Untuk Keperluan Fakultas Pertanian UB

Yang bertanda tangan dibawah setuju untuk melayani sebagai wakil (s) dari Fakultas Pertanian UB
untuk membimbing akademik tugas Magang Kerja mahasiswa di atas dan untuk memenuhi tanggung
jawabnya sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Magang.

(_________________________________) Tanggal: _______________


(Tanda tangan dan Nama Dosen Pembimbing)

Mengesahkan;

Ketua Jurusan ………………………….


Fakultas Pertanian, UB

(_________________________________) Tanggal: _______________


(Tanda tangan dan Nama Ketua Jurusan )

Sebagai perwakilan resmi dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, saya menyetujui perjanjian di
atas antara pihak terdaftar dan sejalan dengan kurikulum yang berlaku.

(_________________________________) Tanggal: _______________


(Tanda tangan dan Nama Ketua Program Studi)

30
Lampiran 2.d: Form D

PERSYARATAN LAPORAN MINGGUAN

Mahasiswa magang diwajibkan untuk mengirimkan serangkaian laporan kemajuan mengenai garis
besar pelatihan dan kegiatan yang terjadi selama magang. Satu laporan akan jatuh tempo tiap minggu
(paling lambat jam 13:00 pada hari Senin berikutnya) dan harus diketik. Ketepatan waktu dan kualitas
tulisan akan diperhitungkan sebagai bagian dari penilaian kinerja magang. Jika ketentuan khusus yang
tidak memungkinkan dalam membuat laporan mingguan mahasiswa harus mengkomunikasikan
kepada dosen pembimbing.

Setiap Laporan mingguan harus terdiri dari:

1. Log harian jam kerja, dengan contoh sebagai berikut:

No Hari Tanggal Jam Kerja

1 Senen 7 Agustus 8

2 Selasa 8 Agustus 10

3 Rabu 9 Agustus 7

4 Kamis 10 Agustus 4

5 Jumat 11 Agustus 4

6 Sabtu 12 Agustus 10

7 Minggu 13 Agustus 0

Total 43

2. Aktivitas untuk menyelesaikan kegiatan magang dalam minggu berjalan yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan hal yang telah digariskan dalam proposal magang yang diuraikan setiap
hari.
3. Kegiatan yang direncanakan untuk minggu depan.
4. Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari kegiatan magang.
5. Penilaian umum kepuasan mahasiswa dalam menjalankan Magang Kerja dalam waktu yang
berjalan
CATATAN: Salah satu dari tiga laporan mingguan pertama, harus berisi :

a. Bagan organisasi tempat Magang Kerja atau instansi dan posisi bagian magang itu.
b. Penjelasan mengenai kegiatan setiap bagian dari tempat magang tersebut misalnya kerjasama
usaha pertanian, termasuk produk manufaktur, jasa yang ditawarkan, metode manufaktur /
produksi, jenis pelanggan, rencana pemasaran, luas lahan usaha (hektar), dll
c. Deskripsi terssebut disajikan pada halaman terpisah
d. Laporan mingguan di E-mail ke Dosen Pemimbing dan Pengelola Magang Kerja

31
Lampiran 2.e: Form E: Evaluasi Supervisi Magang Kerja

Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang Indonesia

FORMULIR EVALUASI SUPERVISI MAGANG KERJA

Nama Mahasiswa: ________________________________ NIM____________________

Tempat Magang: ____________________________________________________

Nama Supervisor: _________________________________________________________

Pendahuluan: Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik peserta Magang Kerja
secara konstruktif selama proses mahasiswa menjalankan pengalaman Magang Kerja. Formulir ini
harus diisi oleh pembimbing utama atau Pengelola Magang Kerja atau alumni FP-UB yang berdomisili
dekat dengan tempat magang mahasiswa. Pengelola Magang Kerja sangat menghargai komentar
supervisor secara jujur dan objektif tentang kinerja mahasiswa. Silakan lingkaran rating yang sesuai
dengan menggunakan 1 (rendah) hingga 5 (tinggi) skala. Komentar tambahan diharapkan bila
dipandang perlu.

(5) > 80 – 100: Sangat Baik, (4) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (2) > 60 –
70: Antara baik dan Cukup, (1) > 55 – 60: Cukup.

A. Prilaku Bekerja

1. Laporan untuk bekerja sesuai dengan jadwal 1 2 3 4 5


2. Apakah selatu tepat waktu datang di tempat kerja 1 2 3 4 5
3. Menunjukkan sikap positif dan konstruktif 1 2 3 4 5
4. Berbusana sesuai kondisi kerja 1 2 3 4 5
5. Apakah Sangat antusias dalam menjalankan pekerjaan 1 2 3 4 5
6. Menunjukkan kemampuan untuk mempertimbangkan 1 2 3 4 5
pekerjaan dengan baik
7. Menunjukkan inisiatif dalam bekerja 1 2 3 4 5

Komentar

B Keahlian berkomunikasi

1. Memahami dan mengikuti instruksi tertulis 1 2 3 4 5

2. Memahami dan mengikuti instruksi lisan 1 2 3 4 5

3. Mengkomunikasikan ide dan konsep yang jelas secara 1 2 3 4 5


tertulis
4. Menunjukkan kemampuan komunikasi verbal yang 1 2 3 4 5
efektif
5. Mendengarkan orang lain secara aktif dan penuh 1 2 3 4 5
perhatian
Komentar:

32
Lampiran 2.e (Lanjutan)

C. Kemampuan Interpersonal

1. Bersinergi dengan rekan kerja secara efektif 1 2 3 4 5

2. Mengatur dan menyelesaikan konflik dengan cara 1 2 3 4 5


yang efektif
3. Mendukung dan memberikan kontribusi suasana tim 1 2 3 4 5
yang kondusif
4. Kontrol emosi dengan cara yang sesuai untuk 1 2 3 4 5
pekerjaan
5. Berinteraksi secara efektif dan tepat dengan 1 2 3 4 5
pembimbing lapangan
Komentar:

D. Kemampuan Teknis

1. Sangat Kompeten dalam melakukan pekerjaan yang 1 2 3 4 5


ditugaskan
2. Mampu menjalankan prosedur Magang Kerja yang 1 2 3 4 5
tepat
3. Berpengetahuan di bagaian yang dipelajari selama 1 2 3 4 5
Magang Kerja
4. Berkompeten dalam menggunaan atau menjalan-kan 1 2 3 4 5
sistem kerja di tempat lain bila nanti sudah lulus
Komentar:

E. Profesionalisme & Keterampilan dalam Pengembangan


Karir
1. Berusaha untuk memahami kekuatan dan kelemahan 1 2 3 4 5
pribadi
2. Memiliki kemampuan untuk motivasi diri 1 2 3 4 5

3. Menunjukkan kemampuan untuk menetapkan prioritas 1 2 3 4 5


yang tepat
4. Menunjukkan perilaku dan sikap profesional 1 2 3 4 5

5. Menunjukkan minat melanjutkan karir ini 1 2 3 4 5

6. Menunjukkan keterampilan manajemen waktu yang 1 2 3 4 5


baik
Komentar:

33
F. Kinerja Keseluruhan:

Hasil penilaian kinerja mahasiswa dari keseluruhan komponen (point A hingga E):
(5) Sangat Baik, (4) Antara Sangat baik & baik, (3) Baik,
(2) Antara baik & Cukup, (1) Cukup,

Komentar:

________ Saya telah / _______ Saya tidak mendiskusikan hasil evaluasi ini dengan mahasiswa yang
bersangkutan.

Tanda Tangan Supervisisor: _________________________ Tanggal: __________________

Gelar/Jabatan: ______________________________ Telepon/HP: _______________

Alamat : ______________________________________

_______________________________________

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menyelesaikan evaluasi ini. Mohon bantuan hasil
evaluasi ini di mail atau fax ke:
Kepada Pengelola Magang Kerja

Jurusan ____________________________________
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl Veteran Malang Indonesia
Email: ..........................................
Fax :............................................

34
Lampiran 2.f. Form D: Format Evaluasi Oleh Pembimbing Lapangan

Kepada Yth ___________________________________


Pengelola Magang Kerja
Jurusan ____________________________________
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl Veteran Malang Indonesia

EVALUASI MAGANG KERJA


Oleh Pembimbing Lapangan

Dengan ini, kami sampaikan bahwa mahasiswa Magang Kerja:

Nama _________________________________ Pada Tanggal _________________________


telah melakukan evaluasi pelaksanaan Magang Kerja di ___________________
_________________________________________________________________

Dengan Pembimbing Lapangan:

Nama :_______________________________________________

Jabatan: ______________________________________________

Pelaksanaan Evaluasi telah kami lakukan secara obyektif dengan membandingkan peserta magang
tersebut dengan staf profesional lainnya yang ditugaskan pada posisi yang sama atau mirip atau
setingkat dengan materi Magang Kerja mahasiswa, dengan criteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat
Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan
Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang, (7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45
Gagal dan NA = tidak berlaku.

1. Tanggung Jawab ______________


2. Kualitas pekerjaan ______________
3. Sikap ______________
4. Inisiatif ______________
5. Kemampuan untuk belajar ______________
6. Ketergantungan ______________
7. Keterampilan ______________
8. Komunikasi verbal ______________
9. Komunikasi Tertulis ______________
10. Profesionalisme ______________

Komentar:

_____________________________________________ __________________________

Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan Tanggal:

35
Lampiran 2.g.

EVALUASI MAHASISWA MAGANG KERJA


Oleh Dosen Pembimbing

Nama Mahasiswa ______________________________ Tanggal _____________________

Tempat Magang ____________________________________________________________

Nama Dosen Pembimbing ____________________________________________________

Nama Pembimbing Lapangan __________________________________________________

Nama Supervisior Lapangan __________________________________________________

No Kriteria Evaluasi Nilai Bobot (%) NxB Asesor

1 Aplikasi Untuk Magang 5 Dosen pembimbing


2 Proposal Magang Kerja 5 Dosen pembimbing
3 Kesepakatan Kemitraan Magang 5 Dosen pembimbing
Kerja Mahasiswa
4 Persiapan Magang Kerja termasuk 5 Dosen pembimbing
pembekalan Magang Kerja
5 Laporan Mingguan Dosen pembimbing
Ketepatan Waktu 2.5
Kelengkapan 2.5
Sistematika dan isi 5
6 Supervisi Kegiatan Magang 5 Supervisior
7 Evaluasi Magang Kerja oleh 35 Pembimbing
Pembimbing Tempat Magang Lapangan
8 Laporan Akhir Kegiatan Magang Dosen pembimbing
Kerja
Ketepatan Waktu 2.5
Kelengkapan 2.5
Sistematika dan isi 10

9 Seminar Kegiatan Magang Kerja Dosen pembimbing


Dosen Pembimbing 5 dan Dosen Penguji
Dosen Penguji 10
10 Total Nilai 100

Kriteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75:
Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang,
(7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45 Gagal

36
JADWAL KERJA KEGIATAN MAGANG KERJA

Nama Mahasiswa : ………………………………….


NIM : ………………………………….

Judul Magang Kerja : ……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Tempat Magang :..............................................................................................

Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :


No. Judul Kegiatan April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penetapan Tim Magang Kerja
oleh SK Dekan atas usulan
Ketua Jurusan dan
dikoordinasikan dengan Ketua
Program Studi
2 Observasi tempat dan
identifikasi topik Magang Kerja
oleh Tim
3 Penetapan tempat dan topik
Magang Kerja
4 Penetapan dosen pembimbing
dari FP-UB
5. Konsultasi materi atau kajian
Magang Kerja
6. Pembuatan Proposal

7. Persiapan Magang Kerja


8. Pelaksanaan Magang Kerja
9 Supervisi dosen Pembimbing /
Panitia Magang Kerja
10. Analsis informasi data dan
laporan kemajuan/Konsultasi
dg Pembimbing
11. Pembuatan draft laporan akhir
12. Evaluasi Keberhasilan Magang
Kerja oleh Pembimbing
Lapangan
13. Konsultasi dengan dosen
pembimbing
14. Seminar hasil dan evaluasi
hasil Magang Kerja di FP-UB
15. Laporan Akhir yang di
tandantangi dosen lapangan,
dosen pembimbing, dan Ketua
Jurusan
Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :
No. Judul Kegiatan April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Malang,…………………

Menyetujui : Mahasiswa yang bersangkutan,

Dosen Pembimbing,

____________________ _________________________

NIP ………………………

ii
Lampiran 4

EVALUASI PERSEPSI STAKEHOLDER TEMPAT MAGANG KERJA TERHADAP


KINERJA DARI MAHASISWA MAGANG KERJA
Pengantar

Para Stakeholder yang terhormat,

Merupakan suatu kehormatan bagi kami jika Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu sejenak
untuk membantu kami dalam pelaksanaan survey tentang kinerja mahasiswa kami dalam
menjalankan magang kerja.

Bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu dalam pelaksanaan survey ini, akan dapat memberikan
gambaran umum tentang program pembelajaran, dan pembinaan karir profesi dari para
mahasiswa kami di Fakultas Pertanian, Universitas Brwaijaya yang sangat bermanfaat bagi
kepentingan perencanaan kami di masa yang akan datang. Umpan balik Bapak/Ibu akan
berguna sebagai sebagai bahan pertimbangan yang sangat penting dalam melakukan usaha-
usaha peningkatan mutu pendidikan lebih lanjut.

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya kamis sampaikan terima kasih.

Malang, ...........................

Pembantu Dekan I Fak. Pertanian Pengelola Magang Kerja


Universitas Brawijaya FP-UB

Petunjuk: Berilah tanda silang pada kotak (  ) yang sesuai dengan penilaian / pendapat
saudara, dengan kriteria: 5 = sangat setuju / sangat baik / sangat memadai / > 80%, 4 = setuju
/ baik / memadai / >60-80%, 3 = ragu / sedang / cukup / >40 – 60%, 2 = Tidak setuju / kurang
baik / kurang memadai>20 – 40%, 1 = sangat tidak setuju / jelek / sangat kurang memadai /
<20%.

Bagian I. Informasi Tempat Magang Kerja


1 Nama Perusahaan/ :
Tempat Magang Kerja
Mahasiswa
2 Bergerak Dalam :

3 Alamat
Alamat
Kota
Telp
Hp
Email
4 Nama pengisi survey :
5 Jabatan dalam :
Perusahaan / Tempat
Magang Kerja
Mahasiswa
6 Nama Mahasiswa (jika lebih dari 1, maka perlu didata per orang)
yang Magang
7 NIM

Bagian II. Untuk Perusahaan / Tempat Magang Kerja Mahasiswa


NO DESKRIPSI 5 4 3 2 1

1 Kesesuaian bidang studi mahasiswa magang kerja dengan kebutuhan     


perusahaan / Tempat Magang Kerja Mahasiswa
2 Kemampuan mahasiswa magang kerja untuk beradaptasi dengan     
tempat kerja
3 Kepuasan terhadap kinerja mahasiswa magang kerja     

4 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam berpikir kritis     

5 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam memecahkan masalah     

6 Kemampuan mahasiswa magang kerja beradaptasi teknologi baru     

7 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam mempersiapkan laporan     


dan penulisan efektif
8 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam berkomunikasi secara     
lisan
9 Kefasihan mahasiswa magang kerja dalam penggunaan bahasa asing     

10 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam bekerja secara mandiri     

11 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam bekerja dalam tim     

12 Kedisiplinan mahasiswa magang kerja     

13 Etos kerja mahasiswa magang kerja     

14 Motivasi mahasiswa magang kerja     

15 Ketahanan kerja mahasiswa magang kerja     

16 Hubungan sosial mahasiswa magang kerja     

17

Bagian V: Saran-saran

Terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu dengan telah menjawab secarabaik


Join UB be the best

ii
iii

Anda mungkin juga menyukai