Disusun oleh :
Rombel : 1
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya lah tugas makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah yang berjudul Laporan Hasil Wawancara Kepada Pengusaha
Konveksi “Ajib Collection” ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan serta untuk memperdalam pemahaman dalam pembuatan
makalah. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Bambang
Wahyono, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan materi pendukung serta masukan dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
training/olahraga, dan pakaian lain sesuai pesanan masyarakat. Disebut usaha
kecil karena hanya mempunyai 7 orang karyawan, dimana pekerjaan masing-
masing karyawan dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu juru potong, jahit,
obras, finishing, dan sablon pakaian olahraga. Ajib Konveksi sudah berdiri
sejak 3 tahun yang lalu, tetapi masih perlu dilakukan pengembangan usaha
agar konveksi tersebut dapat meningkatkan jumlah produksinya dan
memperluas pemasaran.
Penjahit mampu menciptakan pakaian dengan model-model terbaru.
Penjahit juga mampu mencontohkan suatu rasa tanggung jawab yang sangat
tinggi serta mampu untuk meniti karirnya dari nol sampai angka seratus
seperti sekarang ini. Menjahit bukanlah hal yang mudah dan hanya orang-
orang yang mempunyai kreativitas yang tinggi serta kesabaran yang panjang
yang mampu melakukan pekerjaan sebagai penjahit yang profesional. Penjahit
merupakan bagian dari hidup manusia karena tanpa adanya penjahit, manusia
tidak akan mempunyai pakaian seperti sekarang ini. Dan kebutuhan manusia
akan pakaian terus mengalami peningkatan, sehingga permintaan untuk
pembuatan pakaian juga akan meningkat. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mewawancarai seorang pengusaha konveksi.
1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Gambaran Umum Ajib Collection Konveksi.
2. Untuk Mengetahui perjalanan usaha Ajib Collection Konveksi.
1.4 MANFAAT
1. Memperoleh pengetahuan praktis dan keterampilan serta dapat mengkaji
sebagai permasalahan masyarakat.
2. Agar Mahasiswa/i memperoleh keterampilan untuk bekerja yang
memadai.
3. Untuk mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat/layaknya lebih bisa
menyesuaikan diri dengan dunia kerjanya.
4. Memahami hal-hal yang berkenaan dengan kewirausahaan
2
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan kewirausahaan beserta
proses-prosesnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Tahap pertama : pembuatan pola
Sebelum menjahit pakaian, seorang penjahit perlu memiliki gambaran tentang
pakaian yang akan dibuatnya dan ia juga perlu mengetahui berapa ukuran
yang akan dibuat untuk pakaian tersebut maka disebut sebagai pola pakaian.
Pola pakaian merupakan bagian-bagian pakaian yang digambar di atas
selembar karton ataupun kertas untuk kemudian dijiplak di atas kain yang
akan digunakan sebagai bahan yang akan dijahit menjadi pakaian.
5
berjumlah 9 mesin jahit. Karena ingin fokus pada usaha yang didirikan
sendiri, dan juga merasa dengan usaha yang dijalankan mendapatkan untung
yang lebih besar, Ibu Sheilvia juga mendirikan toko khusus pakaian olahraga
di rumahnya untuk membantu dalam hal pemasaran. Karena di sekitar
rumahnya masih jarang toko pakaian olahraga. Pada tahun-tahun awal usaha
ini berjalan, tidak semudah yang diperkirakan, order yang diperoleh masih
belum stabil sehingga pendapatan yang diperoleh juga tidak pasti setiap
bulannya. Dari tahun ke tahun banyak sekali perubahan-perubahan yang
terjadi, seperti penambahan mesin, keluarnya beberapa penjahit dan
penambahan penjahit. Dari awal mula berdiri sampai saat ini hanya ada 3
penjahit yang bertahan, sedangkan yang lainnya merupakan penambahan-
penambahan yang dilakukan secara bertahap. Jumlah karyawan Ibu Sheilvia
sekarang ada 7 orang, masing-masing dari mereka memiliki bagian dalam
bekerja, yang meliputi juru potong, jahit, obras, finishing, dan sablon.
Hasil Wawancara
Pada hari Kamis, 18 April 2019, pukul 16.00 WIB saya datang ke
pemilik usaha jahit di desa Wiyoro. Tentu saja kami langsung bertemu
dengan pemilik usaha jahit ini, yang bernama ibu Sheilvia Majid dan
meminta izin untuk mewawancarainya.
6
Ita : Assalamualaikum ibu, selamat sore.
Ibu sheilvia : Tidak apa-apa, kebetulan juga saya sedang tidak sibuk.
Ibu Sheilvia : saya berkeinginan untuk meneruskan usaha orang tua saya
yang sempat terhenti ketika saya kuliah dan orang tua saya sibuk
bekerja menjadi PNS. Sehingga setelah saya lulus dan menikah,
saya melanjutkannya kembali meskipun bidang usaha ini tidak
sesuai dengan jurusan saya ketika kuliah. Sambil mengurus
rumah tangga, saya mulai membangun usaha ini dari nol. Selain
itu, usaha ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang memiliki keahlian sebagai penjahit. Sehingga
pengangguran akan berkurang, khususnya di daerah saya ini.
Saya pikir Kebutuhan akan pakaian tidak pernah berhenti, dan
inilah menjadi peluang besar bagi saya.
7
Ita : Sejak kapan ibu memiliki karyawan?
Ibu Sheilvia : Saya memiliki karyawan sejak saya mendapat banyak pesanan
dari sekolah untuk pembuatan seragam. Pada saat itu, saya
mencari karyawan di sekitar daerah saya yang sudah
berpengalaman dibidang menjahit.
Ita : Berapa jumlah karyawan ibu saat ini dan siapa saja bu
namanya?
Ibu Sheilvia : Biasanya saya lakukan tes bisa menjahit atau tidak. Kalaupun
belum begitu lancar, akan dibimbing dan dilatih sampai bisa
oleh karyawan lama yang sudah profesional dalam menjahit.
Ita : Sistem gaji yang seperti apa yang Ibu terapkan kepada
karyawan tersebut?
Ibu Sheilvia : Sistem gajinya sesuai hasil yang sudah dikerjakan. Untuk gaji
juru potong dihitung per baju.
Ita : Mesin jahit yang Ibu gunakan sudah modern ataukah masih
tradisional?
Ibu Sheilvia : Sudah modern. Ada mesin yang khusus untuk obras, lubang
dan pasang kancing, mesin jahit jarum dua rantai (distro), dan
mesin jahit Overdeck.
Ita : Berapa jumlah mesin jahit yang Ibu miliki saat ini?
8
Ita : Berapa banyak pakaian yang bisa dihasilkan dalam satu hari
Bu?
Ibu Sheilvia : Tergantung model potongan, kalau rumit hanya 20 biji, kalau
mudah sekitar 50 biji.
Ibu Sheilvia : Sebagian ada yang pesanan dan sebagian ada yang kami stok di
toko sendiri, dan ada juga yang kami stok di koperasi-koperasi
sekolah, karena sebelumnya saya sudah bekerja sama dengan
pihak sekolah tersebut.
Ibu Sheilvia : Pusat grosir saya ada di Madiun, Surabaya, dan Solo.
Ita : Apa kegiatan ibu dan karyawan jika tidak menerima pesanan?
Ibu Sheilvia : Kami membuat kostum olahraga untuk saya jual di toko saya
sendiri di rumah.
Ibu Sheilvia : untuk saat ini saya baru memasarkan ke beberapa koperasi
sekolah yang ada di daerah sini dan stok di toko sendiri.
Ita : Kalau boleh tahu berapa penghasilan bersih Ibu dalam satu
bulannya?
9
Ibu Sheilvia : Sekitar Rp. 500.000,00 sampai Rp. 700.000,00.
Ita : Apa saja kendala yang Ibu alami selama menjadi seorang yang
memiliki usaha konveksi ini?
Ibu Sheilvia : Terkadang barang yang sudah jadi tidak segera diambil oleh si
pemesan, sehingga uang untuk membeli bahan kembali menjadi
terhambat. Padahal ketika itu si pemesan tanpa memberikan DP.
Selain itu, terkadang modal awal tidak bisa kembali karena saya
gunakan untuk membeli kain baru sebagai pengganti kain yang
telah rusak ketika dijahit.
Ibu Sheilvia : Sukanya ketika pemesan merasa puas dengan layanan yang
kami berikan. Selain itu, bisa menambah wawasan dalam
menjahit dan bisa membuka lapangan kerja bagi orang-orang.
Sedangkan dukanya ketika ada kerusakan jahitan dan
pengambilan barang yang tidak tepat waktu.
10
Ibu Sheilvia : Pastinya kami memenuhi kepuasan pemesan dengan menjaga
kualitas dan membuat sesuai model yang diinginkan si pemesan.
Selain itu,
Ibu Sheilvia : kepada pelanggan tentunya diharapkan agar tepat waktu dalam
pengambilan barang yang sudah jadi. Sedangkan untuk generasi
muda diharapkan jangan putus asa ketika berusaha dan selalu
kembangkan kreativitas dan skill yang dimiliki. Karena semua
itu membutuhkan proses semaksimal mungkin.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ibu Sheilvia adalah penjahit yang telah turun temurun dilakukan
oleh keluarganya. Ibu Sheilvia meneruskan ini karena beliau sudah
memiliki bakat sejak kecil dalam hal menjahit. Selain memiliki usaha jahit
Ibu Sheilvia juga membuka jasa penyablonan kaos. Dalam proses
pemasarannya memang belum terlalu luas, hanya di beberapa koperasi
sekolah disekitarnya dan dijual di tokonya sendiri. Nama konveksinya
adalah Ajib Collection. Penghasilan bersih Ibu Sheilvia dalam 1 bulannya
sebesar Rp. 500.000,00 sampai Rp. 700.000,00. Terkadang ada masalah
laba rugi dan semua itu butuh kesabaran yang tinggi. Namun ia tetap
berusaha mengembangkan konveksinya untuk melanjutkan usaha
keluarganya yang telah turun temurun tersebut.
3.2 SARAN
Dalam memulai suatu usaha, dibutuhkan suatu tekad dan niat yang
kuat untuk memberi manfaat kepada orang lain, misalnya menyediakan
lapangan kerja, setelah itu dibutuhkan kemampuan untuk melihat peluang
pasar yang tersedia dan bergerak dengan penuh keberanian dan siap
menghadapi resiko, dan tentunya dalam memulai usaha dibutuhkan kerja
sama tim yang akan menghasilkan ide-ide cemerlang melalui musyawarah,
serta mencintai usaha itu, karena jika sudah cinta dan telah kita lakoni
maka kita akan berusaha fokus kedepannya.
12
LAMPIRAN
13
14