Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL WAWANCARA KEPADA PENGUSAHA

KONVEKSI “AJIB COLLECTION”


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Drs. Bambang Wahyono, M.Kes

Disusun oleh :

Ita Susilowati (6411417024)

Rombel : 1

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya lah tugas makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah yang berjudul Laporan Hasil Wawancara Kepada Pengusaha
Konveksi “Ajib Collection” ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan serta untuk memperdalam pemahaman dalam pembuatan
makalah. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Bambang
Wahyono, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan materi pendukung serta masukan dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 20 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Konveksi ................................................................................................. 4
2.2 Ciri-Ciri Menjadi Seorang Penjahit, Yaitu : ............................................................ 4
2.3 Tahapan Dalam Proses Menjahit .............................................................................. 4
2.4 Gambaran Umum Ajib Collection Konveksi ............................................................ 5
2.5 Hasil Wawancara ...................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 12
3.2 SARAN ................................................................................................................... 12
LAMPIRAN...................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menjahit merupakan sebuah pekerjaan menyambung kain dan bahan-
bahan lain yang dilakukan dengan memakai jarum tangan maupun dengan
mesin jahit. Tidak semua orang bisa menjahit. Karena menjahit perlu bakat
atau keahlian yang sangat tinggi dan juga kreatif. Menjahit juga perlu adanya
pelatihan untuk membuat pola dan memotong kain agar menjadi sebuah
pakaian yang bisa dipakai oleh seseorang. Menurut teori Minnesota penjahit
merupakan suatu bidang keahlian atau profesi yang dilandasi keterampilan
dan dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai bakat kreatif yang tinggi.
Semakin meningkatnya produksi kain dari tahun ke tahun, maka
permintaan akan pakaian otomatis juga semakin meningkat. Peningkatan
permintaan pakaian tersebut memperluas peluang usaha pada dunia konveksi,
hal itu menyebabkan dari waktu ke waktu peminat dan pemain baru dibidang
konveksi terus bermunculan. Oleh sebab itu, tanpa adanya pengelolaan,
pengembangan usaha dan keunggulan kompetitif, usaha konveksi tidak akan
dapat bersaing dan akan mati dengan sendirinya.
Konveksi merupakan usaha mikro kecil dan menengah atau orang-
orang juga sering menyebutnya industri rumahan. Salah satu ancaman terbesar
dari usaha konveksi saat ini adalah maraknya pakaian import dengan harga
yang murah dan kualitas baik dari negara Cina, Hongkong, Thailand, dan
Korea. Masyarakat tentu akan lebih memilih pakaian import untuk menjaga
gengsi apalagi dengan kualitas yang baik dan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan produk asli buatan Indonesia. Untuk itu, pelaku usaha
konveksi harus pandai-pandai melihat situasi dan mencari yang dibutuhkan
oleh pasar agar dapat bertahan di tengah persaingan.
Ajib Collection adalah sebuah nama konveksi yang berada di desa
Wiyoro tepatnya di kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, merupakan
usaha kecil yang bergerak dalam pembuatan seragam sekolah, pakaian

1
training/olahraga, dan pakaian lain sesuai pesanan masyarakat. Disebut usaha
kecil karena hanya mempunyai 7 orang karyawan, dimana pekerjaan masing-
masing karyawan dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu juru potong, jahit,
obras, finishing, dan sablon pakaian olahraga. Ajib Konveksi sudah berdiri
sejak 3 tahun yang lalu, tetapi masih perlu dilakukan pengembangan usaha
agar konveksi tersebut dapat meningkatkan jumlah produksinya dan
memperluas pemasaran.
Penjahit mampu menciptakan pakaian dengan model-model terbaru.
Penjahit juga mampu mencontohkan suatu rasa tanggung jawab yang sangat
tinggi serta mampu untuk meniti karirnya dari nol sampai angka seratus
seperti sekarang ini. Menjahit bukanlah hal yang mudah dan hanya orang-
orang yang mempunyai kreativitas yang tinggi serta kesabaran yang panjang
yang mampu melakukan pekerjaan sebagai penjahit yang profesional. Penjahit
merupakan bagian dari hidup manusia karena tanpa adanya penjahit, manusia
tidak akan mempunyai pakaian seperti sekarang ini. Dan kebutuhan manusia
akan pakaian terus mengalami peningkatan, sehingga permintaan untuk
pembuatan pakaian juga akan meningkat. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mewawancarai seorang pengusaha konveksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana gambaran umum Ajib Collection Konveksi?
2. Bagaimana perjalanan usaha Ajib Collection Konveksi?

1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Gambaran Umum Ajib Collection Konveksi.
2. Untuk Mengetahui perjalanan usaha Ajib Collection Konveksi.

1.4 MANFAAT
1. Memperoleh pengetahuan praktis dan keterampilan serta dapat mengkaji
sebagai permasalahan masyarakat.
2. Agar Mahasiswa/i memperoleh keterampilan untuk bekerja yang
memadai.
3. Untuk mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat/layaknya lebih bisa
menyesuaikan diri dengan dunia kerjanya.
4. Memahami hal-hal yang berkenaan dengan kewirausahaan

2
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan kewirausahaan beserta
proses-prosesnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konveksi


Konveksi merupakan salah satu bisnis di bidang pakaian yang
biasanya memproduksi pakaian dalam partai besar sesuai permintaan. Bisnis
konveksi banyak diminati di Indonesia karena permintaan pasar yang tinggi
namun kompetitornya masih rendah.

Membuat sebuah usaha bisnis konveksi tidak harus membangun


sebuah pabrik garmen, namun Anda bisa membuka usaha ini dalam skala
rumahan. Sehingga bisnis ini juga cocok sebagai usaha sampingan. Jika
ditekuni dan dijalani dengan kiat-kiat yang benar, bisnis konveksi skala
rumahan tidak menutup kemungkinan bisa menjadi lebih besar. Selain itu,
modal yang Anda butuhkan untuk membuka usaha konveksi rumahan juga
tidak terlalu besar untuk kategori pemula.

2.2 Ciri-Ciri Menjadi Seorang Penjahit, Yaitu :


(1) Mempunyai rasa tanggung jawab
(2) Mempunyai kesabaran yang tinggi
(3) Memiliki kreativitas yang sangat spektakuler
(4) Mempunyai rasa empati yang yang sangat tinggi
(5) Mempunyai intelegensi yang tinggi karena mampu menciptakan
karya-karya yang baik.

2.3 Tahapan Dalam Proses Menjahit


Pekerjaan jahit menjahit dapat dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu
pertama adalah tahap pembuatan pola, kedua tahap pemotongn nahan dn
terakhir adalah tahap menjahit bagian-bagain kain yang telah dipotong-potong
tersebut.

4
Tahap pertama : pembuatan pola
Sebelum menjahit pakaian, seorang penjahit perlu memiliki gambaran tentang
pakaian yang akan dibuatnya dan ia juga perlu mengetahui berapa ukuran
yang akan dibuat untuk pakaian tersebut maka disebut sebagai pola pakaian.
Pola pakaian merupakan bagian-bagian pakaian yang digambar di atas
selembar karton ataupun kertas untuk kemudian dijiplak di atas kain yang
akan digunakan sebagai bahan yang akan dijahit menjadi pakaian.

Tahap kedua : pemotongan bahan kain


Setelah proses pembuatan pola selesai, akan di lakukan penjiplakan pada
selembar kain yang sesuai dengan baju yang akan dibuat, dengan
menyematkan jarum pentul di atas kain. Setelah itu langsung dilakukan proses
pemotongan.

Tahap ketiga : menjahit


Setelah melewati tahap kedua diatas, maka segera menjahit sesuai dengan
tahap dan potongan-potongan kainnya.

Tahap-tahap ini merupakan urutan sederhana dalam sebuah proses jahit


menjahit di dalam industri konveksi. Ada juga faktor-faktor lain yang
menentukan kualitas pekerjaan sebuah usaha konveksi, seperti pemilihan
bahan yang tepat untuk menghasilkan pakaian dengan kegunaan tertentu.
Faktor quality control untuk memastikan bahwa semua produk konveksi telah
dibuat secara benar dan sesuai dengan keinginan konsumen dan faktor-faktor
lainnya.

2.4 Gambaran Umum Ajib Collection Konveksi


Sejarah Ajib Collection Konveksi Pada tahun 2016, didasarkan pada
semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi termasuk untuk
mencukupi 2 orang anak, Ibu Sheilvia dan suaminya mendirikan Ajib
Collection Konveksi, sebuah usaha yang bergerak dibidang konveksi, di sela-
sela mengurus keluarga. Pada mulanya hanya memiliki 4 buah mesin saja,
yaitu 2 mesin jahit, 1 mesin obras, dan 1 mesin overdeck, dan sekarang

5
berjumlah 9 mesin jahit. Karena ingin fokus pada usaha yang didirikan
sendiri, dan juga merasa dengan usaha yang dijalankan mendapatkan untung
yang lebih besar, Ibu Sheilvia juga mendirikan toko khusus pakaian olahraga
di rumahnya untuk membantu dalam hal pemasaran. Karena di sekitar
rumahnya masih jarang toko pakaian olahraga. Pada tahun-tahun awal usaha
ini berjalan, tidak semudah yang diperkirakan, order yang diperoleh masih
belum stabil sehingga pendapatan yang diperoleh juga tidak pasti setiap
bulannya. Dari tahun ke tahun banyak sekali perubahan-perubahan yang
terjadi, seperti penambahan mesin, keluarnya beberapa penjahit dan
penambahan penjahit. Dari awal mula berdiri sampai saat ini hanya ada 3
penjahit yang bertahan, sedangkan yang lainnya merupakan penambahan-
penambahan yang dilakukan secara bertahap. Jumlah karyawan Ibu Sheilvia
sekarang ada 7 orang, masing-masing dari mereka memiliki bagian dalam
bekerja, yang meliputi juru potong, jahit, obras, finishing, dan sablon.

2.5 Hasil Wawancara


 Waktu dan Tempat Kegiatan
Acara ini dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Kamis, 18 April 2019.
Pukul : 16.00 WIB s/d selesai.
Tempat : Desa Wiyoro, Kec. Ngadirojo, Kab. Pacitan

 Laporan Hasil Wawancara


Narasumber : Ibu Sheilvia Majid
Pewawancara : Ita Susilowati

Hasil Wawancara
Pada hari Kamis, 18 April 2019, pukul 16.00 WIB saya datang ke
pemilik usaha jahit di desa Wiyoro. Tentu saja kami langsung bertemu
dengan pemilik usaha jahit ini, yang bernama ibu Sheilvia Majid dan
meminta izin untuk mewawancarainya.

Teks wawancara (Perjalanan Usaha Konveksi Ajib Collection)

6
Ita : Assalamualaikum ibu, selamat sore.

Ibu Sheilvia : Wassalamualaikum mbak, selamat sore juga.

Ita : Mohon maaf jika kedatangan saya terasa mengganggu kegiatan


ibu. Saya Ita Susilowati dari Universitas Negeri Semarang ingin
mengetahui tentang usaha konveksi yang ibu miliki. Apakah ibu
berkenan untuk menjelaskan usaha tersebut bu?

Ibu sheilvia : Tidak apa-apa, kebetulan juga saya sedang tidak sibuk.

Ita : Siapa nama Ibu?

Ibu sheilvia : Nama saya Sheilvia Majid.

Ita : Berapa usia ibu sekarang?

Ibu Sheilvia : 28 tahun.

Ita : Sejak kapan ibu menjadi pengusaha konveksi dengan nama


Ajib Collection ini?

Ibu Sheilvia : Saya memulainya tahun 2016.

Ita : Apa alasan yang mendorong ibu menjadi seorang pengusaha


konveksi?

Ibu Sheilvia : saya berkeinginan untuk meneruskan usaha orang tua saya
yang sempat terhenti ketika saya kuliah dan orang tua saya sibuk
bekerja menjadi PNS. Sehingga setelah saya lulus dan menikah,
saya melanjutkannya kembali meskipun bidang usaha ini tidak
sesuai dengan jurusan saya ketika kuliah. Sambil mengurus
rumah tangga, saya mulai membangun usaha ini dari nol. Selain
itu, usaha ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang memiliki keahlian sebagai penjahit. Sehingga
pengangguran akan berkurang, khususnya di daerah saya ini.
Saya pikir Kebutuhan akan pakaian tidak pernah berhenti, dan
inilah menjadi peluang besar bagi saya.

7
Ita : Sejak kapan ibu memiliki karyawan?

Ibu Sheilvia : Saya memiliki karyawan sejak saya mendapat banyak pesanan
dari sekolah untuk pembuatan seragam. Pada saat itu, saya
mencari karyawan di sekitar daerah saya yang sudah
berpengalaman dibidang menjahit.

Ita : Berapa jumlah karyawan ibu saat ini dan siapa saja bu
namanya?

Ibu Sheilvia : sekarang ada 7 karyawan. Namanya Bu Maryam, Bu Sunar, Bu


Fitri, Mbak Giska, Bu Yani, Bu Ani, dan Mas Agus. Mereka
masing-masing memiliki bagian yang meliputi juru potong,
jahit, obras, finishing, dan sablon.

Ita : Bagaimana proses seleksi terhadap karyawan yang ingin


bekerja disini bu?

Ibu Sheilvia : Biasanya saya lakukan tes bisa menjahit atau tidak. Kalaupun
belum begitu lancar, akan dibimbing dan dilatih sampai bisa
oleh karyawan lama yang sudah profesional dalam menjahit.

Ita : Sistem gaji yang seperti apa yang Ibu terapkan kepada
karyawan tersebut?

Ibu Sheilvia : Sistem gajinya sesuai hasil yang sudah dikerjakan. Untuk gaji
juru potong dihitung per baju.

Ita : Mesin jahit yang Ibu gunakan sudah modern ataukah masih
tradisional?

Ibu Sheilvia : Sudah modern. Ada mesin yang khusus untuk obras, lubang
dan pasang kancing, mesin jahit jarum dua rantai (distro), dan
mesin jahit Overdeck.

Ita : Berapa jumlah mesin jahit yang Ibu miliki saat ini?

Ibu Sheilvia : Ada 9 mesin jahit.

8
Ita : Berapa banyak pakaian yang bisa dihasilkan dalam satu hari
Bu?

Ibu Sheilvia : Tergantung model potongan, kalau rumit hanya 20 biji, kalau
mudah sekitar 50 biji.

Ita : Pakaian-pakaian tersebut pesanan ataukah distok di beberapa


toko Bu?

Ibu Sheilvia : Sebagian ada yang pesanan dan sebagian ada yang kami stok di
toko sendiri, dan ada juga yang kami stok di koperasi-koperasi
sekolah, karena sebelumnya saya sudah bekerja sama dengan
pihak sekolah tersebut.

Ita : Dimana Ibu membeli kain-kain untuk bahan pakaian tersebut?

Ibu Sheilvia : Pusat grosir saya ada di Madiun, Surabaya, dan Solo.

Ita : Pada musim apa biasanya Ibu menerima banyak pesanan?

Ibu Sheilvia : Biasanya tahun ajaran baru. Karena sekolah-sekolah di daerah


sini banyak yang pesan seragam dan kostum olahraga.

Ita : Berapa rata-rata pesanan jahitan yang Ibu dapatkan dalam 1


bulan?

Ibu Sheilvia : 30 sampai 50 per bulan.

Ita : Apa kegiatan ibu dan karyawan jika tidak menerima pesanan?

Ibu Sheilvia : Kami membuat kostum olahraga untuk saya jual di toko saya
sendiri di rumah.

Ita : bagaimana untuk proses pemasarannya Bu?

Ibu Sheilvia : untuk saat ini saya baru memasarkan ke beberapa koperasi
sekolah yang ada di daerah sini dan stok di toko sendiri.

Ita : Kalau boleh tahu berapa penghasilan bersih Ibu dalam satu
bulannya?

9
Ibu Sheilvia : Sekitar Rp. 500.000,00 sampai Rp. 700.000,00.

Ita : Apa saja kendala yang Ibu alami selama menjadi seorang yang
memiliki usaha konveksi ini?

Ibu Sheilvia : Terkadang barang yang sudah jadi tidak segera diambil oleh si
pemesan, sehingga uang untuk membeli bahan kembali menjadi
terhambat. Padahal ketika itu si pemesan tanpa memberikan DP.
Selain itu, terkadang modal awal tidak bisa kembali karena saya
gunakan untuk membeli kain baru sebagai pengganti kain yang
telah rusak ketika dijahit.

Ita : Bagaimana Ibu mengatasi kendala-kendala tersebut?

Ibu Sheilvia : Biasanya saya segera menghubungi si pemesan agar segera


mengambil barang yang sudah jadi. Pemesan juga harus
memberikan DP terlebih dahulu.

Ita : Bagaimana suka duka Ibu menjadi pengusaha konveksi ini?

Ibu Sheilvia : Sukanya ketika pemesan merasa puas dengan layanan yang
kami berikan. Selain itu, bisa menambah wawasan dalam
menjahit dan bisa membuka lapangan kerja bagi orang-orang.
Sedangkan dukanya ketika ada kerusakan jahitan dan
pengambilan barang yang tidak tepat waktu.

Ita : Menurut Ibu, tantangan-tantangan seperti apa yang harus Ibu


hadapi dalam menjadi seorang pengusaha konveksi?

Ibu Sheilvia : Adanya Konveksi sejenis yang bermunculan, Pesaing


menawarkan harga yang lebih murah, Pesaing menggunakan
mesin yang lebih modern dan cepat.

Ita : Solusi apa yang dapat ibu berikan dalam menghadapi


tantangan-tantangan tersebut?

10
Ibu Sheilvia : Pastinya kami memenuhi kepuasan pemesan dengan menjaga
kualitas dan membuat sesuai model yang diinginkan si pemesan.
Selain itu,

Ita : Apakah Ibu memiliki rencana lain untuk mengembangkan


usaha konveksi ini?

Ibu Sheilvia : Iya ada, dengan menambah modal dan karyawan,


meningkatkan kedisiplinan pekerja, menambah mesin yang lebih
modern, dan memperluas pemasaran.

Ita : Adakah pesan yang ingin Ibu sampaikan kepada pelanggan


maupun kepada generasi muda saat ini?

Ibu Sheilvia : kepada pelanggan tentunya diharapkan agar tepat waktu dalam
pengambilan barang yang sudah jadi. Sedangkan untuk generasi
muda diharapkan jangan putus asa ketika berusaha dan selalu
kembangkan kreativitas dan skill yang dimiliki. Karena semua
itu membutuhkan proses semaksimal mungkin.

Ita : Iya Bu terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk


saya dan saya mohon maaf jika sudah mengganggu aktivitas
Ibu.

Ibu Sheilvia : Iya, tidak apa-apa.

Ita : iya Bu.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ibu Sheilvia adalah penjahit yang telah turun temurun dilakukan
oleh keluarganya. Ibu Sheilvia meneruskan ini karena beliau sudah
memiliki bakat sejak kecil dalam hal menjahit. Selain memiliki usaha jahit
Ibu Sheilvia juga membuka jasa penyablonan kaos. Dalam proses
pemasarannya memang belum terlalu luas, hanya di beberapa koperasi
sekolah disekitarnya dan dijual di tokonya sendiri. Nama konveksinya
adalah Ajib Collection. Penghasilan bersih Ibu Sheilvia dalam 1 bulannya
sebesar Rp. 500.000,00 sampai Rp. 700.000,00. Terkadang ada masalah
laba rugi dan semua itu butuh kesabaran yang tinggi. Namun ia tetap
berusaha mengembangkan konveksinya untuk melanjutkan usaha
keluarganya yang telah turun temurun tersebut.

3.2 SARAN
Dalam memulai suatu usaha, dibutuhkan suatu tekad dan niat yang
kuat untuk memberi manfaat kepada orang lain, misalnya menyediakan
lapangan kerja, setelah itu dibutuhkan kemampuan untuk melihat peluang
pasar yang tersedia dan bergerak dengan penuh keberanian dan siap
menghadapi resiko, dan tentunya dalam memulai usaha dibutuhkan kerja
sama tim yang akan menghasilkan ide-ide cemerlang melalui musyawarah,
serta mencintai usaha itu, karena jika sudah cinta dan telah kita lakoni
maka kita akan berusaha fokus kedepannya.

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai