1. Persiapan Pelayanan Gizi dalam Rangka Remunerasi dan Akreditasi Nasional dan Internasional
PEMBIAYAAN : PENANGGUNGJAWAB:
PESERTA, Institusi RS, Poltekes, dll Nutrisima Consulting
DERSKRIPSI PELATIHAN:
Demi meningkatkan pelayanan dan citra rumah sakit serta mampu bersaing secara kompetitif, setiap RS
di Indonesia harus diakreditasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan
pembenahan dalam hal peningkatan mutu layanan, SDM, saran prasarana, administrasi dan komunikasi.
OUTPUT KEGIATAN :
Kegiatan pelatihan akan menghasilkan Dokumen akreditasi Instalasi Gizi dan Standar Penilaian Kinerja
pegawai.
BIAYA:
Rencana Anggaran Biaya:
1. Biaya Pelatihan dan Penginapan Rp. 4.000.000
2. Tiket Rp. 3.000.000
3. Total : Rp. 7.000.000
PENUTUP: Pematangsiantar, Maret 2015
Demikian TOR ini dibuat sebagai usulan dalam Ka. Instalasi Gizi RSUD dr. Djasamen Saragih
perencanaan Program 2016.
2. Aplikasi Patien Safety dan Kepuasan Pelanggan dalam Layanan Gizi Terakreditasi.
DERSKRIPSI PELATIHAN:
Buruknya pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di rumah sakit sering muncul kasus Kejadian
yang Tidak Diinginka. Kejadian ini dapat dicegah karena lebih terkait dengan system pelayanan.
OUTPUT KEGIATAN :
Kegiatan pelatihan akan menghasilkan dokumen patien safety dan Keamanan Pangan di Instalasi Gizi.
BIAYA:
Rencana Anggaran Biaya:
1. Biaya Pelatihan dan Penginapan Rp. 4.000.000
2. Tiket Rp. 3.000.000
3. Total : Rp. 7.000.000
PENUTUP: Pematangsiantar, Maret 2015
Demikian TOR ini dibuat sebagai usulan dalam Ka. Instalasi Gizi RSUD dr. Djasamen Saragih
perencanaan Program 2016 RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar.
Elly M. Damanik, SKM
TERM OF REFERENCE (TOR)
3. Pelatihan Manajemen Terkini dan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Penyakit Kritis dan Penyakit Jantung
Koroner.
DERSKRIPSI PELATIHAN:
Prevalensi penyakit Jantung Koroner dan penyakit klritis di Indonesia semakin meningkat. Mengingat
semakin kompleksnya penyebab dan penangananya maka diperlukan membuat pelayanan yang optimal.
Kerjasama tim baik dokter, perawat dan ahli gizi sangat perlu ditingkatkan untuk mencapai pelayanan
prima.
TUJUAN: RUANG LINGKUP:
1. Meningkatkan profesionalisme bidang Lingkup Kegiatan :
gizi. Melaksanakan Pelatihan Manajemen Terkini dan
2. Meningkatkan kemampuan Ahi Gizi Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Penyakit
dalam penanganan pasien penyakit kritis Kritis dan Penyakit Jantung Koroner.
dan jantung koroner.
3. Meningkatkan kerjasama antara dokter, Lamanya Kegiatan 3 Hari
perawat dan ahli gizi dalam menangani
pasien kritis dan jantung koroner. Peserta Kegiatan :
Ahli Gizi/ Dietisien/dosen/manajer Pelayanan
Gizi dan pemerhati gizi
MATERI:
9. Gambaran medis dan manajemen Penyakit Kritis
1. Gambaran medis dan manajemen Penyakit Jantung Koroner
2. Skrining dan Assesmen gizi pada Penyakit Kritis dan Jantung Koroner
3. Nutrition Care Process pada Penyakit Krisis
4. Nutrition Care Process pada Penyakit Jantung Koroner
5. Pemberian pendidikan dan Edukasi pasien dan keluarga pada penyakit kritis dan jantung
koroner
6. Praktek penghitungan kebutuhan gizi pada penyakit Kritis
7. Praktek penghitungan kebutuhan gizi pada penyakit Jantung Koroner
OUTPUT KEGIATAN :
Kegiatan pelatihan akan menghasilkan dokumen Asuhan Gizi yang siap diterapkan kepada pasien.
BIAYA:
Rencana Anggaran Biaya:
1. Biaya Pelatihan dan Penginapan Rp. 4.000.000
2. Tiket Rp. 2.500.000
3. Total : Rp. 6.500.000
PENUTUP: Pematangsiantar, Maret 2015
Demikian TOR ini dibuat sebagai usulan dalam Ka. Instalasi Gizi RSUD dr. Djasamen Saragih
perencanaan Program 2016 RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar.
Elly M. Damanik, SKM
TERM OF REFERENCE (TOR)
DERSKRIPSI PELATIHAN:
Mutu pelayanan penyelenggaraan makanan Rumah Sakit adalah derajat kesempurnaan rumah sakit
untuk memenuhi permintaan konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi.
Semuanya itu harus didukung dengan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit dengan wajar,
efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan.
TUJUAN: RUANG LINGKUP:
1. Meningkatkan pemahaman tentang Lingkup Kegiatan :
manajemen penyelenggaraan makanan Penyelenggaraan makanan Instalasi Gizi Rumah
berdasarkan indicator kinerja. Sakit
2. Meningkatkan manajemen strategic
guna mencapai Akreditasi Rumah Sakit Lamanya Kegiatan : 3 Hari
3. Meningkatkan manajemen keuangan
rumah sakit berdasarkan konsep BLUD Peserta Kegiatan :
Ahli Gizi/ Dietisien/dosen/manajer Pelayanan
Gizi dan pemerhati gizi
MATERI:
1. Manajemen Penyelenggaraan Makanan
2. Penyelenggaraan Makanan dan Badan Layanan Umum.
3. Perhitungan cost biaya makanan
4. Penyusunan peraturan pemberian makanan
5. Penyusunan menu.
6. Pembelian bahan makanan.
7. Perhitungan kebutuhan ketenagaan
8. Perhitungan kebutuhan sarana prasarana
9. Praktek perhitungan
OUTPUT KEGIATAN :
Kegiatan pelatihan akan menghasilkan dokumen Penyelenggaraan Makanan yang siap diterapkan di
Rumah Sakit.
BIAYA:
Rencana Anggaran Biaya:
1. Biaya Pelatihan dan penginapan Rp. 4.000.000
2. Tiket Rp. 2.500.000
3. Total : Rp. 6.500.000
PENUTUP: Pematangsiantar, Maret 2015
Demikian TOR ini dibuat sebagai usulan dalam Ka. Instalasi Gizi RSUD dr. Djasamen Saragih
perencanaan Program 2016 RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar.
Elly M. Damanik, SKM
TERM OF REFERENCE (TOR)
5. Teknik pengolahan makanan bervariasi, menarik dan cara pengolahan yang baik dan benar.
PEMBIAYAAN : PENANGGUNGJAWAB:
RSUD dr. Djasamen Saragih pematangsiantar Ka. Sie Diklat RSUD dr. Djasamen Saragih
pematangsiantar
DERSKRIPSI PELATIHAN:
Mutu pelayanan penyelenggaraan makanan Rumah Sakit adalah derajat kesempurnaan rumah sakit
untuk memenuhi permintaan konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi.
Semuanya itu harus didukung dengan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit. Salah satu
sumber daya yang sangat penting adalah jurumasak yang sangat erat kaitanya dengan mutu makanan
dan kepuasan pasien. Bahan makanan baik jika diolah dengan tidak baik tidak akan menghasilkan atau
hidangan yang baik.
TUJUAN: RUANG LINGKUP:
1. Meningkatkan pemahaman tentang Cara Lingkup Kegiatan :
masak yang baik dan benar. Penyelenggaraan makanan Instalasi Gizi Rumah
2. Meningkatkan keterampilan dalam Sakit .
menghasilkan menu yang menarik. Lamanya Kegiatan 3 Hari
3. Meningkatkan pengetahuan tentang Nara Sumber : 1. Dosen Poltekes Lubuk Pakam
variasi menu dan cita rasa. 2. Chef /guru SMK Tataboga
Peserta Kegiatan :
Juru Masak dan peñata persiapan dan
pengolahan.
MATERI:
1. Macam-macam menu orang sakit
2. Cara masak makanan yang baik and benar.
3. Cara menggarnis makanan
4. Penggunaan peralatan yang baik dan benar
5. Praktek Masakan.
6. Praktek Garnis.
OUTPUT KEGIATAN :
Kegiatan pelatihan akan menghasilkan masakan yang benar, menarik, bervariasi dan sesuai dengan
kebutuhan gizi
BIAYA:
Rencana Anggaran Biaya:
1. Honor Narasumber 3@7jam@200.000=4.200.000
2. Konsumsi 3@15@30.000 =1.350.000
3. Total =5.550.000
PENUTUP: Pematangsiantar, Maret 2015
Demikian TOR ini dibuat sebagai usulan dalam Ka. Instalasi Gizi RSUD dr. Djasamen Saragih
perencanaan Program 2016 RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar.
Elly M. Damanik, SKM
TOR PENGADAAN BAHAN MAKANAN PASIEN
B. Pangkat/Golongan : Penata/IIIC
Pagu Anggaran :
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan salah satu pelayanan yang vital di rumah sakit. Salah satu
kegiatan PGRS adalah Penyelenggaraan Makanan banyak bagi pasien yang mana kegiatannya dimulai dari
perencanaan kebutuhan makanan, perencanaan anggaran, perencanaan menu, pemesanan harian sampai kepada
distribusi makanan ke pasien. Perencanaan kebutuhan bahan makanan dan perencanaan anggaran merupakan
salah satu hal penting untuk menjamin ketersediaan dana belanja makanan dalam waktu 1 tahun dan tersedianya
bahan makanan setiap hari untuk keperluan pasien.
2. Tujuan
a) Penetapan jumlah bahan makanan setahun berdasarkan rata-rata jumlah pasien tahun sebelumnya (tahun
2014)
b) Penetapan Pembelian barang/tender penyedia barang
c) Pengadaan bahan makanan harian (pembelian bahan makanan)
d) Serah terima bahan makanan dari revaransir kepada Instalasi gizi dengan pendampingan Panitia pemeriksa
barang.
5. Waktu Pelaksanaan
6. Rencana Kebutuhan Bahan Makanan ( Jumlah dan Spesifikasi) untuk tahun 2015 berdasarkan rata-rata jumlah
pasien per hari adalah 100 orang.