Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM PENINGKATAN

MUTU DAN KESELAMATAN


UNIT 2017
INSTALASI GAWAT DARURAT

RS GUNUNG MARIA
Jln. Sejahtera No. 282, Tomohon
Sulawesi Utara – Indonesia
P. (0431) 351008
F. (0431) 352414
E-mail: rsgunungmaria@yahoo.co.id
Kode MED-
2017 Dok: PAB/Pan-001
Edisi: A/09-2017
PROGRAM PENINGKATAN MUTU UNIT
INSTALASI GAWAT DARURAT

1. PENDAHULUAN
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya standar profesi
atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-
hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi
pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis.
Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam
proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas
juga dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross &
Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu:
a. dapat dicapai;
b. diterima masyarakat;
c. komprehensif,
d. berkesinambungan dan,
e. terdokumentasi.
Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan
dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada
perbaikan sistem di RS yang meliputi input,process dan product output (meliputi output
dan outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety, satisfaction,
selfcare, anxiety, comfort dan knowledge.

2. LATAR BELAKANG
Pemantapan mutu (quality assurance) adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Kegiatan ini terdiri atas empat komponen penting, yaitu : pemantapan mutu,
verifikasi, validasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu di Instalasi Gawat Darurat
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu pelayanan
 Tercapainya monitoring/evaluasi kegiatan yang dilaksanakan.
 Tercapainya profesionalisme petugas dalam melakukan tindakan berdasarkan
SPO.
 Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf Instalasi Gawat Darurat.

4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN


a. Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja
SPM/Standar Pelayanan Minimal adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang wajib dijalankan, Juga merupakan spesifikasi teknis tentang
tolak ukur pelayanan minimal yang diberikan oleh Rumah Gunung Maria Tomohon
dalam memberikan pelayanan.
Dalam Penyusunan Indikator Mutu, unit kerja mengacu dari SPM yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal. Dengan SPM diharapkan akan menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan terjangkau. Untuk pelaporan
indikator mutu ini dilakukan secara rutin dan dilanjutkan ke RS lewat Panitia PMKP.
Adapun indikator yang ditetapkan untuk dijalankan di instalasi Gawat Darurat, yaitu:
1) Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa
2) Jam buka Pelayanan Gawat Darurat
3) Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku
BLS/PPGD/GELS/ALS
4) Ketersediaan tim penanggulangan bencana
5) Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat
6) Kepuasan Pelanggan
7) Kematian pasien< 24 Jam
8) Khusus untuk RS Jiwa pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 Jam
9) Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
b. Indikator mutu kunci
Indikator Mutu Area Klinis : Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat

c. Insiden Keselamatan Pasien


Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien dibudayakan dengan
menekankan untuk tidak takut melaporkan untuk dicari what & why nya bukan
whonya (peerbaikan sistem untuk mencegah tidak terjadinya insiden keselamatan
pasien).
Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri
dari : kejadian sentinel, KTD, KNC, KPC

d. Insiden Kecelakaan Kerja


Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan keamanan
petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan pelaporan insiden
kecelakaan kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
1) Penilaian kinerja staf
Adalah penilaian kinerja /Performance Appraisal” dari masing-masing staf sesuai
profesi pada saat bertugas, dilakukan oleh atasannya atau pejabat yang berwenang
dengan menggunakan Pedoman Penilaian Kinerja
2) Penilaian kinerja unit
Pencatatan dan penilaian kinerja unit dilakukan oleh pejabat yang berwenang
dengan menggunakan Panduan Penilaian Kinerja Unit

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dalam pelaksanaan PMKP di unit kerja dengan menggunaan metode siklus PDCA
 Plan : Membuat rencana program dan rencana kerja serta form pengumpulan
data/sensus harian,
 Do : Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program PMKP unit kerja
 Check : Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang dikumpulkan
 Action : Melakukan tindak lanjut atas hasil yang didapatkan
Pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan rutin tiap bulan, audit kepatuhan pelaksanaan
indikator dan evaluasi dari penanggung jawab ruangan
6. SASARAN

 Standar Pelayanan Minimal


 Indikator mutu Area klinis
 Indikator mutu Area manajemen

7. SKEDUL/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PMKP UNIT


KERJA
Aktivitas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
Penyusunan
Indikator
Mutu Unit
kerja
Penetapan
Indikator
Kunci
Pemantauan
Pelaksanaan
Indikator
Pengukuran
Hasil
Indikator
Monitoring
dan Evaluasi
Penilaian
Kinerja Staf
Penilaian
Kinerja Unit

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bekala, setiap bulan. Data
dikumpulkan melalui sensus harian oleh masing-masing penanggung jawab pengumpul
data di ruangan kemudian disetorkan ke Ketua Tim Mutu dan Keselamatan di unit kerja
dan dilakukan analisa. Yang selanjutnya dilaporkan ke RS melalui Kepala Instalasi (untuk
dibuatkan rancangan rencana tindak lanjut) dan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Monitoring dan Evaluasi dilakukan berkala :
 Harian oleh Unit
 Bulanan (laporan Ka Unit dan Ka Instalasi)
Sarana yang dipakai dalam monitoring dan evaluasi adalah:
a. Laporan langsung ke Ketua Tim Mutu dan Keselamatan dan Kepala Instalasi secara
teratur maupun insidentil)
b. Rapat bulanan Mutu dan Staf
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan dari staf
unit kepada Ka Instalasi untuk di analisa dan pembuatan rencana tindak lanjut, serta
Tim Mutu dan keselamatan pasien untuk diteruskan ke Rapat Tinjauan Manajemen.
b. Pencatatan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien unit kerja dan apabila ditemukan
insiden keselamatan pasien dilakukan pelaporan dan pembuatan kronologis untuk
dilaporkan ke Kepala Instalasi dan dilanjutkan ke Tim Keselamatan Pasien.
c. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Ka Unit untuk selanjutnya dilakukan pembuatan
Rencana Tindak Lanjut.

10. PENUTUP
Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi
Gawat Darurat sebagai pedoman dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan di
lingkup Instalasi Gawat Darurat.
Halaman 1 dari 7

Anda mungkin juga menyukai