1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kesatuan yang uth dari suatu rangkaian yang kait mengkait satu sama
lain
Unsur:
2. Pengertian Hukum
Pengertian Hukum menurut Kamus Bahasa Indonesia:
b. Utrecht
Sistem Hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu
yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.
Unsur-unsur Hukum :
a. Peraturan atas kaidah-kaidah tingkah laku manusia
b. Peraturan dibuat oleh lembaga yang berwenang membuatnya
c. Peraturan bersifat memaksa
d. Peraturan mempunyai sanksi yang tegas
Ciri-ciri Hukum :
a. Adanya perintah dan larangan
b. Perintah dan Larangan harus ditaati oleh setiap orang
Fungsi Hukum :
1. Untuk menyelesaika pertikaian
2. Memberikan jaminan dan kepastian Hukum
3. Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup
4. Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam msyarakat
5. Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota masyarakat dan
penguasa.
Sifat Hukum:
-mengatur
-memaksa
Penggolongan Hukum
Berdasarkan Wujudnya
Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam
keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat). Alam praktik ketatanegaraan hukum
tidak tertulis disebut konvensi (Contoh: pidato kenegaraan presiden setiap tanggal
16 Agustus)
Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya
Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja
(hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-Flores, Batak, Jawa
Minangkabau, dan sebagainya.
Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum
Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).
Hukum internasional, yaiu hukum yang mengatur hubungan antara dua
negara atau lebih (hukum perang, hukum perdata internasional, dan sebagainya).
Berdasarkan Waktu yang Diaturnya
Hukum yang berlaku saat ini (ius constitutum); disebut juga hukum positif
Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius constituendum).
Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang
menyangkut hukum yang beraku saat ini dan hukum yang berlaku pada masa lalu.
Berdasarkan Pribadi yang Diaturnya
Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi
golongan tertentu saja.
Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua
golongan.
Hukum antargolongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang
masing-masingnya tunduk pada hukum yang berbeda.
Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya
Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan menjadi: hukum
publik dan hukum privat.
Hukum Publik, yaitu hukum yang mengaur hubungan antara warga negara
dan negara yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik
mencakup Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara, hukum Pidana dan
Hukum Acara.
a. Hukum Tata Negara
b. Hukum Administrasi Negara
c. Hukum Pidana
d. Hukum Acara
Sumber Hukum
• Pengadilan Umum
1. Pengadilan Negeri
2. Pengadilan Tinggi
3. Mahkamah Agung
• Peradilan agama
1. Pengadilan Agama
2. Pengadilan Tinggi Agama
• Peradilan Tata Usaha negara
Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Sanksinya: mendapat dosa
Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak atau dari
hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa yang buruk. Sanksinya: akan
dikucilkan orang lain
Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana
seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Sanksinya: akan
dicemoohkan oleh masyarakat dalam pergaulan .
Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan
oleh pemerintah. Sanksinya: dipenjara atau denda.
Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi suatu jabatan
secara sengaja untuk memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau uang
untuk perorangan, keluarga dekat atau kelompok sendiri
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup
unsur-unsur sebagai berikut:
Pemberantasan korupsi di Indonesia dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu pada masa
Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.
• Orde Lama
• Orde Baru
• Reformasi
Pancasila sila kelima yaitu, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang RI Nomor 30 tahun 2002 tentang Korupsi Tindak Pidana
Korupsi
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peran Serta masyarakat dan Pemberian penghargaan dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
4. Klasifikasi Perbuatan Korupsi
Korupsi yang dilakukan oleh orang perseorangan atau korporasi
Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri
Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara
5. Macam-Macam Gerakan Anti Korupsi