Anda di halaman 1dari 2

4.

6 Penugasan Penjaminan selain Informasi Keuangan Historis

IAASB menerbitkan International Standard Assurance Engagements (ISAE) 3000R yang mengatur
prinsip dasar dan prosedur untuk akuntan profesional (praktisi) demi menjaga kinerja. Komponen
utama Penugasan Penjaminan selain Informasi Keuangan Historis terdiri dari:

1. Topik yang berlaku untuk semua penugasan penjaminan


2. Standar subjek tertentu
Standar subjek tertentu terdiri dari 4 kategori yaitu:
a. subjek yang terkait dengan laporan keuangan prospektif (satu-satunya yang sudah diatur
dalam ISAE, lainnya belum ada
b. subjek yang terkait dengan informasi non-keuangan (misalnya tata kelola perusahaan,
statistik, lingkungan)
c. subjek yang terkait dengan sistem dan proses (mis. tata kelola perusahaan, sistem
manajemen lingkungan, dan pengendalian internal seperti yang diwajibkan dalam Sarbanes-
Oxley Act)
d. subjek tentang perilaku (tata kelola perusahaan, kepatuhan, dan praktik sumber daya
manusia)

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyediakan jasa penjaminan selain informasi keuangan
historis sama dengan audit atas laporan keuangan antara lain etika, kontrol kualitas, ketentuan
penugasan, perencanaan, materialitas, menggunakan karya seorang ahli, peristiwa selanjutnya, dan
dokumentasi. Pertimbangan lainnya antara lain penerimaan klien, subjek, dan pelaporan

Pemeriksaan Informasi Keuangan Prospektif

Informasi Keuangan Prospektif adalah informasi keuangan yang berdasarkan pada asumsi tentang
peristiwa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi Keuangan Prospektif dapat
berupa perkiraan, proyeksi, atau kombinsi keduanya. Perkiraan didasarkan pada asumsi manajemen,
sedangkan proyeksi berdasarkan pada hipotesa kemungkinan yang akan terjadi jika manajemen
melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Informasi Keuangan Prospektif sangat subjektif karena berkaitan dengan peristiwa yang belum
terjadi atau bahkan mungkin tidak terjadi dan spekulatif. Oleh karena itu, auditor tidak memberikan
opini apakah informasi keuangan prospektif bisa dicapai atau tidak.

Laporan pengendalian internal dan Sarbanes-Oxley Act of 2002 section 404

ISAE 3000 tidak mengatur standar mengenai audit pengendalian internal. Sarbanes-Oxley Act yang
mengatur tentang ini salah satunya adalah auditor wajib memberikan opini terkait pengendalian
internal perusahaan.

Selain itu terdapat SEC yang mengatur tentang kewajiban pelaporan pengendalian internal
perusahaan oleh manajemen dalam laporan tahunan yang memuat setidaknya:

1. pernyataan tanggung jawab manajemen untuk menetapkan dan menjaga pengendalian internal
yang memadai atas pelaporan keuangan
2. pernyataan identifikasi kerangka kerja yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi
efektifitas pengendalian internal perusahaan
3. penilaian manajemen mengenai efektifitas penerapan pengendalian internal
4. pernyataan KAP yang mengaudit laporan keuangan telah membuat laporan pengesahan terkait
laporan penilaian manajemen atas pengendalian internal perusahaan.
Laporan Keberlanjutan

Terdiri dari:
1. Keberlanjutan ekonomi
Dampak ekonomi terhadap stakeholder
2. Keberlanjutan lingkungan
Dampak terhadap lingkungan
3. Keberlanjutan Sosial
Dampak terhadap kehidupan sosial

Standar laporan keberlanjutan dalam GRI (Global Reporting Initiative)

1. Visi dan strategi


2. Profil
3. Struktur tata kelola dan sistem manajemen
4. Index GRI
5. Indikator kinerja

4.7 Jasa terkait

Jasa terkait merupakan pemeriksaan terhadap informasi keuangan historis untuk memperoleh
kesimpulan tanpa opini audit.

1. Penugasan untuk Melakukan Prosedur mengenai Informasi Keuangan


Akuntan diminta untuk menjalankan suatu prosedur dan auditor melaporkan temuan-temuan
dari proses tersebut.
2. Penugasan untuk mengumpulkan informasi keuangan
Akuntan diminta untuk menggunakan keahlian akuntansinya untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan dan merangkum informasi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai