Aspek Produksi
Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang akan digunakan dalam
perencanaan tata letak fasilitas dan perusahaan yang akan didirikan. Perhitungan luas lantai produksi
dimulai dari luas kebutuhan lahan sampai perkantoran dengan memperhatikan segala fasilitas
pendukungnya. (Apple, 1990 [1]).
Perlu dihitung beberapa luas lantai yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi.
Perhitungan luas lantai ini didasarkan pada bahan baku yang akan disiapkan. Berdasarkan hal
tersebut maka akan didapat luas lantai receiving (gudang bahan baku) model tumpukan dan rak.
Tumpukan digunakan untuk material yang rata-rata mempunyai dimensi yang besar sehingga tidak
memungkinkan untuk dimasukan kedalam suatu wadah atau tempat tertentu. Sedangkan untuk
material yang menggunakan model penyimpanan menggunakan rak, digunakan untuk material yang
berdimensi kecil.
Dalam menghitung kebutuhan luas lantai, dilibatkan pula masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap luas lantai tersebut, yaitu:
a) Alat angkut.
b) Cara pengangkutan.
d) Aliran bahan.
Semua hal tersebut harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan menambah harga
Allowance (kelonggaran) tertentu. Dengan demikian perlu dihitung beberapa luas lantai yang
disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi yang didasarkan pada:
Luas lantai gudang bahan baku (receiving) adalah luas lantai yang dipergunakan untuk menyimpan
bahan baku atau material yang akan digunakan dalam produksi. Luas lantai gudang bahan baku
terbagi menjadi dua model, yaitu model tumpukan dan model rak. Untuk memberi gambaran dari
cara penyimpanan bahan baku di gudang, maka diperlukan gambar bagaimana cara penyimpanan
material tersebut (baik model tumpukan maupun model rak), sehingga luas lantai yang dipakai
sesuai dengan hasil perhitungan. (Apple, 1990 [1]).
Luas lantai gudang barang jadi (shipping) adalah luas lantai yang dipergunakan untuk menyimpan
barang jadi atau produk hasil produksi. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai gudang
barang jadi (shipping) antara lain adalah:
a) Nomor komponen.
b) Nama komponen.
Adapun langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi adalah sebagai berikut:
a) Tentukan ukuran kemasan yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk tempat produk jadi
perusahaan.
b) Tentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode tertentu
didasarkan pada produksi per jam dari perusahaan.
c) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode
tertentu.
d) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.
e) Tentukan Allowance.
Luas lantai mesin juga perlu diperhitungkan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan
bahan, dimana luas lantai mesin merupakan luas lantai yang terdapat mesin di dalamnya biasanya
pada area pabrikasi dan assembling. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai antara lain
adalah:
Pada luas lantai mesin juga perlu diperhatikan luas toleransi dan allowance. Luas toleransi diberikan
untuk jalannya aliran produksi sehingga tidak mengalami kesulitan sewaktu proses produksi
berjalan, dan luas allowance diberikan untuk jalannya alat-alat pengangkut bahan dan barang.
Untuk menentukan total luas lantai toleransi dan allowance yaitu dengan menggunakan persamaan
berikut:
LT = (P × L × Tm)+Tt + Ta (4.1)
Dimana:
LT adalah luas lantai total dengan toleransi dan allowance.
P adalah panjang mesin.
L adalah lebar mesin.
Tm adalah total mesin
Tt adalah total toleransi.
Ta adalah total allowance.
4.1.5 Model Tumpukan
Kode, Nama Komponen, Tipe Bahan, Ukuran Pakai dan Ukuran Terima dapat dilihat dari deskripsi
OPC.
𝑚 × 𝑛 × 𝐽𝐾
Kebutuhan komponen(n hari) = (4.2)
P
Dimana:
m adalah material per jam.
n adalah banyak hari.
JK adalah jumlah jam kerja per hari.
P adalah ukuran pakai.
e) Menentukan jumlah kebutuhan unit dengan menjumlahkan semua material n hari pada
komponen yang sama.
Ku
Jumlah kebutuhan pack = (4.3)
I
Dimana:
Ku adalah jumlah kebutuhan unit.
I adalah banyak komponen dalam 1 pack.
g) Menentukan tumpukan bahan baku dengan memperhitungkan jumlah material n hari dan
ukuran terima tinggi maksimum adalah 2,0 m..
L = Pt × Lt (4.4)
Dimana:
L adalah luas lantai.
Pt adalah total panjang tumpukan.
Lt adalah total lebar tumpukan.
LT = L + Ta (4.5)
Dimana:
LT adalah luas lantai total.
L adalah luas lantai.
Ta adalah total allowance.
4.1.6 Model rak
Kode, Nama Komponen, Tipe Bahan, Ukuran Pakai dan Ukuran Terima dapat dilihat dari deskripsi
OPC.
e) Menentukan jumlah kebutuhan unit dengan menjumlahkan semua material n hari pada
komponen yang sama.
g) Menentukan tumpukan bahan baku dengan memperhitungkan jumlah material n hari dan
ukuran terima tinggi maksimum adalah 2 m.
Activity Relationship Chart adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang
menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik harus ada
hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang dianggap penting dan
selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan
aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana hubungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai
dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung. (Apple, 1990 [1]).
Secara umum Activity Relationship Chart dapat didefinisikan sebagai berikut, yaitu teknik ideal
untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini
akan berhubungan dengan struktur organisasi dan tabel-tabel perhitungan luas lantai. Tujuan utama
ARC adalah agar dapat diketahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan dalam hal ini
organisasi pabrik.
a) Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.
Activity Relationship Chart serupa dengan peta dari – ke, tetapi hanya perangkat lokasi saja yang
ditunjukkan. Kenyataannya peta ini serupa dengan tabel jarak sebuah peta jalan. Jaraknya digantikan
dengan huruf sandi kualitatif, dan angka menunjukan keterkaitan sustu kegiatan dengan yang
lainnya, dan seberapa penting setiap kedekatan hubungan yang ada. Huruf-huruf (a,e,i,o,u dan x )
diletakkan pada bagian atas kotak, kadang digunakan juga warna, untuk menunjukan alasan-alasan
yang mendukung setiap kedekatan hubungan.
Berikut ini tabel 4.1 yang menunjukan simbol yang digunakan untuk menunjukan hubungan antar
aktivitas.
Selain simbol-simbol yang ada pada tabel di atas, diharuskan juga mencantumkan alasan-alasan
yang memberikan penjelasan mengapa simbol atau warna tersebut digunakan.. Berikut ini
merupakan contoh alasan-alasan tersebut:
Berikut ini tabel 4.2 yang merupakan data rekapitulasi mesin untuk setiap departemen
Ukuran Mesin luas laintai sesuai kebutuhan toleransi allowance total luas
Departemen Nama Mesin Total Kebutuhan Mesin luas lantai mesin
p (cm) l (cm) mesin 200% 200% (m2)
Meja Pengukuran 138 120 110 13200 1821600 26400 26400 187.44
Meja Pemotongan 130 120 110 13200 1716000 26400 26400 176.88
Pabrikasi
Meja Pengirisan 85 120 110 13200 1122000 26400 26400 117.48
Meja Pembentukan 33 120 110 13200 435600 26400 26400 48.84
Meja perakitan 89 120 110 13200 1174800 26400 26400 122.76
Assembly Meja pemeriksaan 4 120 110 13200 52800 26400 26400 10.56
Meja pengemasan 4 120 110 13200 52800 26400 26400 10.56
Berikut ini tabel 4.3 yang merupakan data ukuran dan jenis komponen bahan baku yang diterima.
a) Dibawah ini merupakan tabel komponen utama produk alat tempat kantor
Berikut ini tabel 4.5 yang merupakan data ukuran dan jenis komponen tambahan yang diterima.
Berikut ini tabel 4.6 merupakan tabel perhitungan luas lantai untuk receiving komponen utama.
Berikut ini tabel 4.7 merupakan tabel perhitungan luas lantai untuk receiving komponen tambahan.
No. Nama Kebutuhan Unit sedia Ukuran Terima Produksi per jam Produksi 5 hari Kebutuhan Komponen 5 Jumlah Kebutuhan Volume 1 Tumpukan Jumlah Ukuran Tumpukan Luas Tumpukan Total Luas Lantai
Tipe Bahan % Pengunaan Ukuran Pakai
Komponen Komponen komponen/unit awal d p (cm) l (cm) t (cm) Isi (unit) (unit) (unit) hari (unit) Unit Pack p (cm) k l (cm) k t (cm) k Isi (pack) Tumpukan p (cm) k l (cm) k t (cm) k lantai (cm2) Allowance 200% (cm2)
B1 Kardus Kardus 10 100 1 unit - 70 40 50 100 1.00 120.08 4803.2 4803.20 4803 49 210 3 240 6 250 5 90 2 210 1 240 1 250 1 50400 151200
B2 Lem Fox Cairan/gel 1 50 150 gram - 30 20 9 12 2.00 1753.92 70156.8 35078.40 35078 2924 240 8 200 10 45 5 400 1 240 1 200 1 45 1 48000 144000
B3 Barcode Kertas sticker barcode 1 100 1 - 4 4 4 100 1.00 120.08 4803.2 4803.20 4803 49 20 5 20 5 20 5 125 3 40 2 20 1 20 1 800 2400
B4 Logo Kertas sticker 1 100 1 - 5 5 5 100 1.00 120.0 4800.0 4800.00 4800 48 25 5 25 5 25 5 125 3 50 2 25 1 25 1 1250 3750
Berikut ini tabel 4.8 merupakan tabel perhitungan luas lantai untuk shipping.
No. Nama Ukuran Produk Produksi per Produksi per 5 hari Volume 1 Tumpukan Jumlah Ukuran Tumpukan Luas tumpukan Total Luas Lantai
Komponen Produk p (cm) l (cm) t (cm) isi jam(unit) Unit Pack p (cm) k l (cm) k t (cm) k isi (pack) Tumpukan p (cm) k l (cm) k t (cm) k (cm2) Allowance 200% (cm2)
1 ATK 60 30 40 10 93.00 3720.0 372 240 4 240 8 240 6 192 2 240 1 240 1 240 1 57600 172800
2 Bindex 45 30 20 10 89.00 3560.0 356 225 5 240 8 200 10 400 1 225 1 240 1 200 1 54000 162000
Berikut ini merupakan contoh perhitugan dari luas lantai receiving dan shipping, yaitu sebagai
berikut:
a) Contoh perhitungan kebutuhan komponen dengan menggunakan persamaan 4.2 yaitu sebagai
berikut:
94.07 × 5× 8
1) Kebutuhan duplek bagian badan ATK (5 hari) = = 1881.4 unit
2
97.04 × 5 × 8
2) Kebutuhan duplek bagian badan BM (5 hari) = = 647.6unit
6
b) Contoh perhitungan jumlah kebutuhan pack dengan menggunakan persamaan 4.3 sebagai
berikut:
1881
1) Jumlah kebutuhan pack (dupleks)= = 26 pack.
75
c) Contoh perhitungan luas lantai dengan menggunakan persamaan 4.4 sebagai berikut:
d) Contoh perhitungan luas lantai total dengan menggunakan persamaan 4.5 sebagai berikut:
Berikut ini tabel 4.9 merupakan tabel perhitungan luas lantai mesin.
Ukuran Mesin luas laintai sesuai kebutuhan toleransi allowance total luas
Departemen Nama Mesin Total Kebutuhan Mesin luas lantai mesin
p (cm) l (cm) mesin 200% 200% (m2)
Meja Pengukuran 138 120 110 13200 1821600 26400 26400 187.44
Meja Pemotongan 130 120 110 13200 1716000 26400 26400 176.88
Pabrikasi
Meja Pengirisan 85 120 110 13200 1122000 26400 26400 117.48
Meja Pembentukan 33 120 110 13200 435600 26400 26400 48.84
Meja perakitan 89 120 110 13200 1174800 26400 26400 122.76
Assembly Meja pemeriksaan 4 120 110 13200 52800 26400 26400 10.56
Meja pengemasan 4 120 110 13200 52800 26400 26400 10.56
Berikut ini merupakan contoh perhitungan total luas lantai untuk mesin dengan menggunakan
persamaan 4.1, yaitu sebagai berikut:
a) Luas lantai (mesin ukur) = (138 × 13200) + (13200× 200%) + (13200 × 200%)
= 1874400 cm2
= 187.44m2
\
4.3.5. Luas Lantai Perkantoran dan non-perkantoran
Berikut ini tabel 4.10 merupakan tabel perhitungan luas lantai perkantoran dan non-perkantoran
Ukuran Ruangan
Departemen Ruangan Luas Ruangan (cm2)
p (cm) l (cm) k
Ruang Direktur 1000 500 1 500000
Ruang Wakil Direktur 800 400 1 320000
Ruang Sekretaris 500 400 1 200000
Ruang Financial Manager 400 300 1 120000
Ruang Staff Financial Manager 700 400 1 280000
Ruang Sales & Marketing Manager 400 300 1 120000
Ruang Staff Sales & Marketing Manager 700 400 1 280000
Perkantoran
Ruang Personalia Manager 400 300 1 120000
Ruang Staff Personalia Manager 700 400 1 280000
Ruang R & D Manager 400 300 1 120000
Ruang Staff R & D Manager 700 400 1 280000
Ruang Maintenance Manager 400 300 1 120000
Ruang Staff Maintenance Manager 700 400 1 280000
Ruang Operator 600 300 2 360000
Fasilitas Perkantoran Ruang Rapat 1200 1500 1 1800000
Recepsionist dan Lobby 2500 1500 1 3750000
Ruang Tunggu Tamu 500 300 1 150000
Auditorium 4000 3000 1 12000000
Toilet Direktur 500 500 1 250000
Toilet Wakil Direktur 400 400 1 160000
Toilet Sekretaris 300 200 1 60000
Toilet Manager 300 200 3 180000
Toilet Pria Perkantoran 300 200 3 180000
Toilet Wanita Perkantoran 300 200 3 180000
Toilet Pria Pabrikasi 300 200 3 180000
Toilet Wanita Pabrikasi 300 200 3 180000
Ruang Cleaning Service 400 500 1 200000
Ruang Office Boy 400 500 1 200000
Dapur 700 500 1 350000
Masjid 3000 2000 1 6000000
Tempat wudhu wanita 650 250 1 162500
Tempat toilet wanita 300 200 1 60000
Tempat wudhu pria 650 250 1 162500
Tempat toilet pria 300 200 1 60000
Tempat parkir direktur & wakil direktur 1000 500 1 500000
Tempat parkir mobil karyawan 3000 1000 1 3000000
Tempat parkir motor karyawan 2500 1000 2 5000000
Tempat Parkir Operasional Pabrik 4000 2000 1 8000000
Kantin 2500 900 2 4500000
Smoking Area 500 500 2 500000
Poliklinik 800 800 1 640000
Loker Room Pria 400 300 3 360000
Loker Room Wanita 400 300 3 360000
Sarana Olahraga, Relaksasi dan Hiburan 7000 5000 1 35000000
Taman 5000 5000 1 25000000
Tempat evakuasi 1500 500 4 3000000
Pompa 200 200 5 200000
Torn Air 200 300 10 600000
Pos satpam 500 600 4 1200000
Toilet Satpam 300 200 4 240000
Ruang Generator 500 300 10 1500000
Gardu Listrik 500 300 10 1500000
APAR 200 150 30 900000
Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah 1000 500 2 1000000
Tempat Pembuangan Limbah 1500 1000 1 1500000
4.3.7. Luas Lantai Keseluruhan
Berikut ini tabel 4.11 merupakan tabel perhitungan luas lantai keseluruhan.
Total luas
Total luas
No. Departemen lantai
lantai (m2)
(cm2)
1 Receiving Komponen utama 2622340 262.234
Receiving Komponen
2 401800 40.18
tambahan
3 Shipping 446400 44.64
4 Pabrikasi dan Assembly 6745200 674.52
6 Perkantoran 3020000 302
7 Non-perkantoran 120265000 12026.5
Total 133500740 13350.074
Berikut ini gambar 4.1 merupakan gambar model penumpukan komponen utama di receiving
Berikut ini gambar 4.4 merupakan gambar model penumpukan komponen tambahan di receiving.
Berikut ini gambar 4.7. merupakan gambar model penumpukan produk jadi di shipping.
Berikut adalah tabel Activity Relation Chart dari ruang perkantoran, non perkantoran, fasilitas
perkantoran, non perkantoran (Dilampirkan)
4.4. Analisis
Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil luas lantai antara lain yaitu luas lantai total dari
receiving yaitu seluas 262.234 m2. Lalu luas lantai shipping seluas 44.64 m2, luas lantai mesin
674.52 m2 luas lantai perkantoran 302 m2 dan luas lantai fasilitas non perkantoran seluas 12076.5
m2. Sehingga luas keseluruhan area perusahaan yaitu 13400.07 m2. Setelah mengetahui luas lantai
tersebut maka dapat mengetahui luas lahan yang akan digunakan dalam mendirikan perusahaan.
Dari hasil pembuatan activity relation chart (ARC) didapat tingkat hubungan mutlak penting yaitu
ruangan direktur dengan ruangan sekertaris yang ditandai dengan warna merah. Selain itu untuk
tingkat kepentingan yang mutlak penting yang ditandai dengan warna merah yaitu receiving,
shipping, pabrikasi dan perakitan. Untuk tingkat kepentingan dengan level penting tertentu yang
ditandai warna kuning yaitu semua hubungan manager, dan tingkat kepentingan lainnya dimiliki
oleh ruangan yang lainnya. ARC itu sendiri nantinya akan digunakan untuk membentuk tata letak
fasilitas antar ruangan yang digambarkan di area allocation diagram (AAD) dan template.