Anda di halaman 1dari 17

I.

JUDUL PERCOBAAN : UJI MAKANAN


II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui kandungan karbohidrat pada bahan makanan yang diuji.


2. Mengetahui kandungan lemak pada bahan makanan yang diuji.
3. Mengetahui kandungan protein pada bahan makanan yang diuji.
4. Mengetahui perubahan warna ketika apel ditetesi lrutan iodium.
5. Mengetahui perubahan warna ketika larutan apel diteteskan pada hvs.

III. TINJAUAN TEORITIS :


Fungsi dari karbohidrat antara lain: Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida
pada disakarida. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan 13 energi dengan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butiratMembantu pengeluaran faeses dengan cara
mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada faeses. (Almatsier, 2009)
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen, selain itu unsur
sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh melalui tumbuh-tumbuhan
(protein, nabati) seperti kacang-kacangan terutama kedelai dan kacang hijau serta hasil 15
olahannya (tempe dan tahu), dan melalui hewan (protein hewani), seperti daging, susu, telur,
ikan. Apabila tubuh kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu
terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat kekurangan
protein dalam waktu jangka waktu yang sangat lama. (Moehji, 2005)
Protein mempunyai fungsi utama yang snagat kompleks dalam semua proses biologi.
Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangku dan penyimpan molekul lain seperti
oksigen, mendukung secara mekani sistem kekebalan tubuh, menghasilkan pergerakan tubuh,
berfungsi sebagai transmittor gerakan syaraf dan mengendalikan seluruh pertumuhan dan
seluruh perkembangan. (Katili, 2009)

Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang
tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen (H), dan oksigen (O). Di dalam tubuh hidrat arang
akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram hidrat arang akan

1
menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat kita simpulkan
bahwa arang dibedakan menjadi tiga bagian yang lebih sederhana yaitu : monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. (Aulia, 2001)
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel
makhluk hidup. Peran penting nya protein di dalam tubuh manusia dikarnakan molekul
protein memiliki oksigen,karbon,notrogen,hidrogen,dan sulfur. Sebagian protein juga
mengandung fosfor. (Rozi, 2011)

Protein dapat di klasifikasikan atas dasar beberapa kriteria misalnya


fungsinya,kelarutan,konformasi dan lain sebagainya.

Atas dasar,fungsi protein dibagi menjadi golongan:enzim,protein cadangan,protein


transfor,protein kontraktil,protektif,toxin,hormon dan struktural.Atas dasar kelarutannya
dalam zat pelarut tertentu maka protein dibagi menjadi albumin,globulin,prolamin,dan
glutelin. Bila ditinjau dari sudut konformasinya maka protein bisa dibagi menjadi dua
golongan yaitu; bentuk serabut atau benang (fibrous) dan globular. (Suharsono ,1994)
Protein fiber, yaitu protein berbentuk serat atau serabut dengan rantai polipeptida
memanjang pada satu sumbu. Hampir semua protein fiber memberikan peran struktural atau
pelindung. Protein fiber tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol. Contoh: keratin
pada rambut, kolagen pada tulang rawan, dan fibroin pada sutra.

Pemecahan protein dalam metabolisme tidak secara khusus menghasilkan zat


pembawa energi, meskipun asam amino menghasilkan energi ketika mereka dipecah.
Asam amino penting sebagai metabolit yang dapat digunakan oleh organisme dalam proses
anabolik untuk membangun protein sendiri. Energi untuk proses ini berasal darikatabolisme
karbohidrat. (Salazar, 2016)

Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari hasil
hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Asam lemak pembentuk lemak
dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap,
jumlah ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak
dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut
sebagai asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan menjadi Mono
Unsaturated Fatty Acid (MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan Poly Unsaturated
Fatty Acid (PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap. (Sartika, 2008)

2
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. ALAT

NO. NAMA ALAT JUMLAH


1. Pipet Tetes 5 buah
2. Lumpang Alu 1 buah
3. Tabung Reaksi 4 buah
4. Cawan Porselen 2 buah
5. Batang Pengaduk 1 buah
6. Kertas HVS 1 buah

B. BAHAN

NO. NAMA BAHAN NAMA LATIN JUMLAH


1. Larutan Iodium - 2 tetes
2. Larutan HCL encer - 2 tetes
3. Larutan CuSO4 - 2 tetes
4. Larutan NaOH - 5 tetes
2 sendok
5. Sampel Tahu -
makan
2 sendok
6. Nasi Oryza sativa
makan
2 sendok
7. Roti Tawar -
makan
2 sendok
8. Daging Ayam Gallus gallus domesticus
makan
2 sendok
9. Kacang Tanah Arachis hypogaea
makan
2 sendok
10. Apel Malus silveltris
makan

3
V. PROSEDUR KERJA :
1. Uji Amilum
 Menghaluskan bahan makanan yang akan diuji
 Lalu mengasamkan bahan yang akan diuji dengan HCL encer
 Lalu menambahkan 2 tetes larutan iodium kepada setiap bahan yang akan diuji
dalam cawan porselen, lalu membandingkan warna yang diperoleh dengan larutan
iodiumnya sendiri
 Menulis hasilnya dalam tabel hasil pengamatan

2. Uji Protein
 Memasukkan bahan makanan yang akan diuji ke dalam cawan porselen
 Menambahkan 2 tetes larutan CuSO4 lalu meneteskan 5 tetes larutan NaOH
 Lalu mengkocok larutan diatas sampai tercampur sempurna
 Lalu mengamati perubahan yang terjadi setelah bahan makanan yang diuji tercampur
dengan sempurna
 Menulis hasilnya dalam tabel hasil pengamatan

3. Uji Lemak
 Mengambil larutan makanan dengan pipet tetes, kemudian meneteskan pada kertas
HVS, lalu biarkan tetesan tersebut sampai mengering
 Memperhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering.
Jika bagian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparan, maka terbukti bahwa
bahan makanan tersebut mengandung lemak
 Melakukan percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya. Lalu mencatat
hasil yang diperoleh pada tabel hasil pengamatan.

4
VI. HASIL PERCOBAAN/PEMBAHASAN :

1. Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Uji Amilum

NO. BAHAN MAKANAN HASIL KETERANGAN


1. Nasi + Berubah warna
2. Roti Tawar + Berubah warna
3. Tahu - Tidak berubah
warna
4. Daging Ayam - Tidak berubah
warna
5. Kacang Tanah - Tidak berubah
warna
6. Apel + Berubah warna

Tabel 1.2 Uji Protein

HASIL PENGAMATAN
BAHAN
NO. Sebelum Sesudah KETERANGAN
MAKANAN
NaOH NaOH
1. Nasi Berubah Berubah +
Tidak Tidak
2. Roti Tawar -
Berubah Berubah
3. Tahu Berubah Berubah +
4. Daging Ayam Berubah Berubah +
5. Kacang Tanah Berubah Berubah +
Tidak Tidak
6. Apel -
Berubah Berubah

5
Tabel 1.3 Uji Lemak

NO. BAHAN MAKANAN HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


1. Nasi Tidak Transparan -
2. Roti Tawar Tidak Transparan -
3. Tahu Tidak Transparan -
4. Daging Ayam Transparan +
5. Kacang Tanah Transparan +
6. Apel Tidak Transparan -

PERUBAHAN WARNA
BAHAN UJI PROTEIN
NO. UJI
MAKANAN UJI AMILUM Setelah Setelah
LEMAK
CuSO4 NaOH
Tidak
Berubah warna Berubah Berubah
1. Nasi Transparan
(+) (+) (+)
(-)
Tidak Tidak Tidak
Berubah warna
2. Roti Tawar Berubah Berubah Transparan
(+)
(-) (-) (-)
Tidak berubah Tidak
Berubah Berubah
3. Tahu warna Transparan
(+) (+)
(-) (-)
Tidak berubah
Berubah Berubah Transparan
4. Daging Ayam warna
(+) (+) (+)
(-)
Tidak berubah
Berubah Berubah Transparan
5. Kacang Tanah warna
(+) (+) (+)
(-)
Tidak Tidak Tidak
Berubah warna
6. Apel Berubah Berubah Transparan
(+)
(-) (-) (-)

6
2. Penjelasan Tabel Hasil Pengamatan
 Uji Amilum

Ketika bahan makanan yang akan diuji seperti nasi, roti tawar, tahu, kacang tanah,
daging ayam dan apel ditetesi oleh larutan iodium yang sebelum ditetesi larutan iodium di
tetesi oleh larutan HCL encer terlebih dahulu. Ketika di tetesi larutan iodium tersebut ada
bahan makanan yang mengalami perubahan seperti bahan makanan: nasi, roti tawar, dan apel
yang mana dari uji amilum ini bahan makanan tersebut positif mengandung amilum
didalamnya. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna ketika
ditetesi larutan iodium seperti bahan makanan: tahu, kacang tanah dan daging ayam dapat
disimpulkan bahwa hasil dari uji amilum ini bahan makanan tersebut bernilai negatif yang
artinya tidak mengandung amilum didalamnya.

Gambar:

 Uji Protein

Ketika bahan makanan yang akan diuji seperti nasi, roti tawar, tahu, kacang tanah,
daging ayam dan apel ditetesi oleh larutan CuSO4 sebanyak 2 tetes. Ketika di tetesi larutan
CuSO4 tersebut ada bahan makanan yang mengalami perubahan seperti bahan makanan: nasi,
tahu, daging ayam dan kacang tanah. Lalu bahan makanan yang tidak mengalami perubahan
seperti roti tawar dan apel. Ketika sudah ditetesi oleh larutan CuSO4 bahan makanan yang
telah ditetesi oleh larutan CuSO4 tadi ditetesi lagi oleh larutan NaOH sebanyak 5 tetes. Disini
juga bahan makanan tadi juga mengalami perubahan seperti: nasi, tahu, daging ayam dan

7
kacang tanah. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan ialah roti tawar
dan apel. Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
mengalami perubahan dinyatakan positif (+) sedangkan yang tidak mengalami perubahan
dinyatakan negatif (-). Bahan makanan yang dinyatakan positif (+) disimpulkan bahwa bahan
makanan tersebut mengandung protein. Sedangkan bahan makanan yang dinyatakan negatif
(-) disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut tidak mengandung protein didalamnya.

Gambar :

Gambar setelah ditetesi larutan CuSO4

Gambar setelah ditetesi larutan NaOH

 Uji Lemak

Ketika bahan makanan yang akan diuji seperti nasi, roti tawar, tahu, kacang tanah,
daging ayam dan apel diteteskan ke atas kertas HVS jika hasil dari uji lemak negatif (-) dapat
diketahui dari adanya transparansi dari kertas HVS tersebut sehingga dapat disimpulkan

8
bahwa bahan makanan tersebut tidak mengandung lemak didalamnya. Seperti bahan
makanan nasi, roti tawar, tahu, dan apel tidak mengandung lemak. Sedangkan bahan
makanan seperti daging ayam dan kacang tanah ketika diteteskan ke atas kertas HVS akan
menimbulkan transparansi pada kertas HVS tersebut sehingga dari uji lemak positif (+) atau
dapat disimpulkan bahwa kacang tanah dan daging ayam mengandung lemak.

Gambar:

3. Fungsi Karbohidrat, Lemak, dan Protein

Jawab : (i). Karbohidrat

- Sumber energi utama

Fungsi karbohidrat yang pertama adalah sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Energi tersebut dibutuhkan mulai dari bernapas hingga aktivitas tubuh yang lebih intens,
seperti berlari. Selama proses pencernaan berlangsung, sumber karbohidrat akan dipecah
menjadi gula, untuk kemudian diserap oleh saluran cerna dan masuk ke aliran darah. Gula ini
yang dikenal sebagai gula darah (glukosa). Dibantu insulin, gula dalam darah akan memasuki

9
sel tubuh. Jika terdapat glukosa berlebih, maka akan disimpan dalam otot dan hati dalam
bentuk glikogen. Bila benar-benar tidak terpakai, maka glukosa diubah menjadi lemak.

- Membatasi asupan kalori

Fungsi karbohidrat yang kedua adalah untuk membatasi asupan kalori. Bagaimana
caranya? Menurut bukti ilmiah, kandungan serat yang tinggi dari makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks mampu memperpanjang rasa kenyang. Dibandingkan lemak,
karbohidrat juga mengandung lebih sedikit kalori. Dalam 1 gram lemak terkandung 9 kalori,
sedangkan dalam 1 gram karbohidrat hanya terkandung 4 kalori.

- Menurunkan risiko penyakit tertentu

Karbohidrat juga berfungsi untuk mengurangi risiko penyakit. Hal ini berdasarkan
bukti dari beberapa penelitian mengenai serat pangan dari biji-bijian utuh yang diduga
mampu menekan risiko penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, dan menjaga kondisi
kesehatan organ pencernaan. Sumber karbohidrat yang kaya akan serat pangan antara lain
adalah sayur, kentang atau ubi yang masak dengan kulit, dan biji-bijian utuh.

- Penentu indeks glikemik

Indeks glikemik adalah patokan yang menilai seberapa cepat karbohidrat atau gula
dalam makanan diserap ke dalam tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik maka semakin cepat
makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah. Sedangkan makanan dengan indeks
glikemik rendah lebih lambat dicerna tubuh dan tidak membuat gula darah cepat naik.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman dengan
indeks glikemik tinggi, seperti roti tawar putih, kue manis, coklat, dan minuman ringan yang
yang manis, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

(ii). Lemak

- Menambah energi

Fungsi lemak bagi tubuh manusia yang paling utama adalah untuk sumber energi.
Lemak dalam tubuh sangat berperan penting dalam pengurangan fungsi protein sehingga
fungsi protein dalam tubuh dapat digunakan untuk memanksimalkan fungsi lain yang
mmbutuhkan sumber protein. Selain itu ternyata lemak termasuk kompenen utama dalam

10
meningkatkan energi. Jadi selain karbohidrat, lemakpun dibutuhkan untuk menyeimbangkan
proses penambahan energi. Lemak pada tubuh berperan sebagai cadangan makanan, jadi dia
menyimpan beberapa energi yang nantinya akan dibutuhkan oleh tubuh

- Membentuk sel

Lemak memang berfungsi sebagai pensuplay energi, namun selain itu lemak juga
membantu protein dalam membentuk sel – sel yang dibutuhkan dalam tubuh.

- Membantu buang air besar (BAB)

Kandungan lemak tidak jenuh yang cukup dapat membantu memperlancar proses
pembuangan zat – zat sisa makanan melalui usus. Ibaratkan saja, sebuah pipa jika diberikan
minyak pada pipa tersebut, secara otomatis barang-barang yang di lewatkan melalui pipa
tersebut akan lebih mudah meluncur dari pada di lewatkan di pipa yang tidak ada minyaknya.

- Menjaga organ tubuh.

Kurang lebih 45% dari unsur organ tubuh adalah lemak, sehingga lemak dibutuhkan
untuk melindungi organ tubuh kita, lemak yang normal akan membantu dalam proses
perlindungan. Misalnya saja melindungi kulit dari sinar Uv. Dapat kita bayangkan jika tubuh
kita kekurangan lemak, pastilah sangat berbahaya antaranya bahaya kekurangan lemak

Penyakit jantung. Penyakit ini timbul akibat kurangnya lemak baik atau bisa disebut
penyakit ini karena kekurangan HDL. lemak yang seharusnya membantu pembuluh darah
mengalirkan lemak, namun dia tidak mampu berfungsi secara maksimal, karenan zat yang
dibutuhkan kurang mencukupi. hingga mengakibatatkan sebagaian dari sel jantung
mati.stroke. sama halnya dengan penyebab penyakit jantung, stroke disebabkan karena tidak
mampunya pembuluh darah mengalirkan darah yang mengandung iksigen ke otak, hingga
otak tidak mampu merespon dengan baik apa yang diperintahkan dari luar, itu sebabnya
menjadi stroke leukimia. dengan kecukupan lemak dalam tubuh mampu membantu sel darah
merah dan sel darah putih dapat bekerja secara normal. hingga semuanya saling mencukupi
satu sama lainnya. jadi lemak memanglah sangat berfungsi untuk membantu keseimbangan
sel darah.kanker payudara. kanker payudara yang dialami oleh sebagian wanita ini
disebabkan karena hormon yang tidak seimbang di dalam reproduksinya, keseimbangan
hormon di bantu oleh lemak tubuh yang sehat.

11
- Penghemat protein

Lemak disini membantu tubuh untuk menyaring apa yang diperlukan oleh tubuh.
tanpa adanya lemak tubuh bisa saja protein protein terbuang untuk hal yang tak penting. jadi
lemak disini akan membantu menghentikan protein atau menjaga protein agar protein hanya
digunakan untuk hal hal yang dibutuhkan saja. sehingga hal ini juga akan
mempengaruhi kerja otak, jika protein dapat di jaga dengan maksimal, maka kondisi otak
akan menjadi lebih baik, selain itu dengan adanya protein yang cukup otak akan lebih mudah
di gunakan untuk berfikir dan mencerna apa- apa yang ada di luar sana.

- Pemberi rasa kenyang

Lemak disini juga berfungsi sebagai pemberi rasa kenyang, itu sebabnya jika kita
makan makanan yang berlemak. dalam artian lemak sehat, lambung kita akan meraskan lebih
mudah kenyang. karena lemak memperlambat proses asam lambung, hingga makanan akan
terus tersimpan di lambung. jadi tidak mudah lapar.

- Untuk mengangkut vitamin

Lemak berfungsi juga untuk mengangkut vitamin – vitamin larut lemak ke seluruh
tubuh. seperti misalnya vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K atau biasa disebut
dengan ( A, D, E, K ).

- Melindungi organ vital

Lemak di gunakan tubuh untuk melindungi organ vital seperti lambung dan juga
jantung, atau lemak dipercaya dapat memberi pelumas pada organ vital tersebut, sehingga
mempermudah gerak organ- organ vital tersebut.

- Menambah daya pikir otak

Minyak yang mengandung omega membantu proses pertumbuhan anak sehingga daya
pikir otak lebih berkembang.

(iii). Protein

- Perbaikan dan pertumbuhan

Protein sering kali disebut dengan pondasi/ zat pembangunan dalam tubuh manusia.
Bagaimana tidak? Protein lah yang berperan aktif dalam pemeliharaan jaringan tubuh, mulai

12
dari rambut, kulit, otot, mata, dan lain sebagainya. Untuk itu, protein sangatlah dibutuhkan
oleh anak-anak. Ibu-ibu hamil juga wajib mengonsumsi banyak protein agar janin yang
dikandungnya dapat tumbuh sehat dan lahir sempurna.

- Sebagai pembentuk antibodi/ kebal

Zat protein dalam tubuh tentu tidak akan berdiam diri saja menyaksikan tubuh
diserang oleh virus maupun bakteri. Protein inilah yang akan membantu sel antibody dalam
tubuh untuk mengidentifikasi dan mengelilingi antigen (virus atau bakteri) agar tetap
terkurung sampai pada akhirnya dibasmi oleh sel darah putih.

- Sebagai sumber energi

Tidak hanya karbohidrat, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi dalam
tubuh manusia. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, dapat membantu
manusia itu sendiri untuk merawat jaringan dan fungsi tubuh lainnya. Selain itu, protein
berlebih pada tubuh akan dikonversi menjadi lemak dan menjadi sumber energi cadangan
untuk tubuh.

- Membantu metabolisme tubuh

Salah satu fungsi protein adalah untuk membantu mengatur metabolisme pada tubuh.
Protein digunakan untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa sehingga
akan menciptakan kestabilan PH cairan pada tubuh kita.

- Memfasilitasi reaksi kimia

Protein mampu mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen dari dalam darah.
Proses yang biasanya terjadi adalah hemoglobin awalnya mengambil oksigen dari pari-paru,
kemudian sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh. Hemoglobin pula yang kemudian
melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh manusia.

4. Proses penyerapan Lemak, Protein, dan Karbohidrat dalam tubuh

Jawab : Penyerapan merupakan proses masuknya zat-zat makanan dari rongga usus,
melalui dinding usus kedalam saluran-saluran darah dan linfa.penyerapan zat-zat hampir
seluruhnya terjadi dalam usus halus. Penyerapan permukaan diperluas oleh adanya lipatan-
lipatan dan selaput lendirnya penuh oleh tonjolan-tonjolan halus serupa dengan permukaan
beludru. Tonjolan-tonjolan halus serupa ini biasanya disebut “Vilus”. Didalam vilus terdapat

13
jaringan pembuluh-pembuluh darah kapiler dan ujung pembuluh limfa, yang memudahkan
pengaliran zat-zat makanan yang telah diserap.

(i). Proses penyerapan Lemak

Umumnya zat yang larut dalam air akan lebih mudah diserap melaluipenyerapan
pasif. Lemak tidak larut dalam ai. Maka setela dicerna dengan bantuanenzim lipase lemak
akan dipecah menjadi gliserol + asam lemak. Gliserol yang larut dalam air dapat langsung
diserap melalui dinding usus melalui vena porta kehati. Asam lemak akan berkatan dengan
garamempedu (disebut macellar compound). Setelah masuk melalui dinding usus, asam
lemak melepaskan lagi ikatannya denga empedu,berkaitan kembali dengan gliserol dan
jumlah kecil protein, disebut khilomikrondiserap kedalam lacteal dibawa melalui pembulu
limfe ke Ductus Thoracicus teruske jantung kemudian ke seluruh tubuh.

(ii). Proses penyerapan Protein

Protein dipecah sempurna selama proses pencernaan menjadi asam-asam amino.


Asam amino ini larut dalam air sehingga mudah untuk diserap hanya melalui proses “passive
diffusion” dan ada yang aktif tapi bersifat selektif sehngga yang satu lebih mudah dan yang
dari yang lain. Setelah melalui dinding usus ke vena portae ke hati dan masuk ke sirkulasi
darah kejaringandi seluruh tubuh. Asam amino terutama diserappada bagian atas usus.

60 % dari asam aminobebas diserap di usus halus atas

28 % di kolon (usus besar)

12 % telah mulai di lambung

(iii). Proses penyerapan Karbohidrat

Starch/pati setelah mengalami proses pencernaan secara ssempurna yang dimulai


dilambungakan diserap melalui dinding usus. Perlu diingat bahwa berbagai jenis gula
didalam tubuh akan diubah dulu mejadi glukosa, kemudian glukosa ini akan dikirim kehati
melalui pembuluh darah vena porta, setelah itu akan dikirim kejaringan-jaringan tubuh
menurut keburtuhan. Sebagian glukosa akan disimpan diotot dan hati sebagai cadangan yang
disebut glikogen. Kapasuitas pembentuk glikogen ini terbatas, kelebihan karbohidratakan
diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan lemak/jaringan adipose.

14
5. Fungsi Larutan HCL, Iodium, CuSO4, dan NaOH dalam uji makanan

Jawab :

1. Larutan HCL

Penambahan HCl pada pengujian karbohidrat memiliki memiliki fungsi yang sama
dengan pereaksi lainnya seperti, HSO4. Keduanya berfungsi untuk menghidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida penyusunnya. Amilum yang telah ditambah dengan asam
klorida ketika diuji dengan larutan iodium, menunjukkan hasil yang negatif, maka dapat
disimpulkan bahwa amilum telah terhidrolisis dengan sempurna (Sativa, 2008).

2. Larutan Iodium

Uji hidrolisis pati oleh asam, pada menit ke 0 setelah sampel ditetesi larutan iodin
sampel berwarna biru kehitaman. Pada menit ke 4 pemanasan dan ditetesi larutan iodin,
warna sampel tetap biru kehitaman. Pemanasan setelah menit ke 8 dan ditetesi larutan iodin,
sampel berwarna biru keabuan atau memudarnya warna biru kehitaman. Pada menit ke 12
pemanasan warna sampel memudar menjadi biru keabuan setelah ditetesi iodin. Setelah
melakukan pemanasan 16 menit dan ditetesi iodie, warna sampel menjadi jernih (Anugrah,
2012).
Uji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati (suatu polisakarida), ketika
dilakukan percobaan dengan tiga kondisi yaitu kondisi, netral, asam dan basa, yaitu pada
masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes air pada tabung I (netral), 2 tetes HCl pada
tabung II (asam) dan 2 tetes NaOH pada tabung III (basa). Kemudian ketiga tabung tersebut
dipanaskan, setelah dipanaskan pada tabung I dengan kondisi netral diperoleh (+2 tetes air)
tidak terjadi perubahan warna, dengan basa (+2 tetes NaOH) tidak mengalami
perubahan warna (warna tetap keruh) atau dengan kata lain tidak terbentuk ikatan koordinasi
antara ion iodida pada heliks.
Hal ini disebabkan karena dengan basa I2 akan mengalami reaksi sebagai berikut:
3 I2 + 6 NaOH → 5 NaI + NaIO3 + 3 H2O
3. Larutan CuSO4 dan Larutan NaOH

Fungsi pereaksi NaOH dan CuSO4 adalah untuk membuat suasana larutan menjadi
basa dan untul menghasilkan senyawa kompleks berwarna ungu. Pada uji biuret ini tidak
dilakukan pemanasan karena pereaksi dari uji biuret ini mengandung CuSO4 yang apabila
dipanaskan akan membentuk kristal dan juga apabila dilakukan pemanasan, ikatan peptida
dari sampel akan rusak dan tidak akan bisa dideteksi. Larutan protein dibuat alkalis dengan

15
NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya
senyawa-senyawa yang mengandung gugus amina asam (-CONH2) yang berada bersama
gugus amida asam yang lain. Dengan demikian uji biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat
lain seperti biuret atau malonamida juga memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan
timbulnya warna merah-violet atau biru-violet .Reaksi Biuret merupakan reaksi warna untuk
peptida dan protein. Suatu peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau lebih dapat
bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan membentuk suatu senyawa kompleks yang
berwarna biru ungu .Protein yang mempunyai ikatan peptida sebanyak dua buah atau lebih
akan berwarna ungu, warna ungu terjadi karena kompleks ikatan peptida dengan tembaga,
semakin banyak ikatan peptida maka semakin pekat warna ungu yang terbentuk .

VII. KESIMPULAN :
1. Dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung karbohidrat dari hasil
positif (+) uji amilum seperti nasi, roti tawar, daging ayam, dan apel.
2. Dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung protein dari hasil
positif (+) uji protein (biuret) seperti nasi, tahu, daging ayam, dan kacang
tanah.
3. Dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung lemak dari hasil positif
(+) uji lemak seperti daging ayam, dan kacang tanah.
4. Dapat mengetahui kandungan yang terdapat pada tahu dari hasil positif (+)
dari setiap uji makanan yang telah di lakukan. Yaitu tahu mengandung
protein dari hasil percobaan dan pengamatan yang kami lakukan.
5. Dapat mengetahui perubahan warna pada tahu ketika diuji uji amilum, uji
protein dan uji lemak. Dimana tahu hanya mengalami perubahan warna pada
saat uji protein yaitu warnanya menjadi warna biru kehijauan. Sedangkan
pada uji amilum dan lemak tidak ada perubahan warna yang terjadi pada
tahu.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S.2001.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta


Moehji, S. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta.

16
Katili, A. S. 2009. Struktur dan Fungsi Protein Kolagen. Jurnal Pelangi Ilmu,

2(5): 18-23

Aulia, R.2006. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika, Yogyakarta.
Rozi, Rafael Darwin.2011. Jurnal Biokimia Protein dan cara pengenalannya di dalam
Masyarakat.4(6): 12 – 17
Suharsono Martoharsono. Biokimia. Gadjah Mada University Press
Salazar, Andrew., Michael Keusgen., Jörg von Hagen. 2016. Amino Acids In

The Cultivation Of Mammalian Cells. Amino Acids Journal. 48:1161-

1171. DOI 10.1007

Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan
Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
2(4):13-15

DOSEN / ASISTEN Medan, 11 Oktober 2018


Praktikan

TIM ASISTEN DOSEN (ANGIE MARETHA R)

NIM : - NIM : 4183530005

17

Anda mungkin juga menyukai