Anda di halaman 1dari 2

MENINGKATKAN KINERJA RUMAH SAKIT

Perkembangan pengelolaan rumah sakit ,baik dari aspek manajemen maupun operasional
sangat di pengaruhi oleh berbagai tuntunan dari lingkungan ,yaitu lingkungan eksternal dan
internal,tuntunan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa rumah sakit dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,dan biaya pelayan kesehatan terkendali
sehingga akan berujung pada kepuasan pasien .tuntunan dari pihak internal antara lain adalah
pengendali biaya,pengendali biaya merupakan masalah yang komplek karena di pengaruhi oleh
berbagai pihak yaitu mekanisme pasar perilaku ekonimis ,sumber daya professional dan yang tidak
kalah penting adalah perkembangan teknologi rumah sakit pemerintah yang terdapat di tingkat
pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntunan tersebut di pandang dari
segmentasi kelompok masyarakat secara umum rumah sakit pemerintah merupakan layanan jasa
yang menyedikan untuk menengah kalangan bawah ,sedangkan rumah sakit swasta melayani
pasien menengah atas .biaya kesehatan mengah atas cenderung meningkat atau pun mahal dan
rumah sakit di tuntut untuk secara mandiri mengatasi masalah tersebut .peningkatan biaya
kesehatan menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintah karena rumah sakit
segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah kebawah akibatnya rumah sakit pemerintah
diharapakan rumah sakit yang saling murah dan bermutu .

Kinerja organisasi dapat di ketahui melalui pengukuran kinerja organisasi pengekuran


kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan perkerjaan terhadap tujuan dan sarana yang telah
di tentukan sebelumnya ,pengguna sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualiatas
barang dan jasa .pengukuran dan penilai kinerja sebagai proses mencatat dan mengukur pencapain
pelaksaan kegiatan dalam arah pencapain misi (mission accomplishment)melalui hasil –hasil yang
di tampilkan berupa produk ,jasa, ataupun suatu proses,diperlu adanya pengukuran kinerja sektor
piblik untuk memenuhi tiga maksud yaitu :
1.Pengukuran kinerja sektor publik dimaksud kan untuk dapat membantu pemerintah berfokus
pada tujuan dan sarana program untuk unit kerja .
2.Ukuran kinerja sektor publik di gunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan
keputusan .
3.Ukuran kinerja publik sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban
publik dan memperbaiki komunikasi kelembangaan.
Oleh pihak legislatif ukuran kinerja digunakan untuk menentukan kelayakan biaya
pelayanan (cost of service )yang dibebaskan kepada masyarakat tertentu tidak mau terus menerus
ditarik pungutan sementara pelayanan yang mereka terima tidak ada peningkatan
kualitas.berbagai uasaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan
aparatur pemerintah kepada masyarakat,namun hasilnya belum optimal yang mempengaruhi
rendahnya kualitas pelayanan pemerintah adalah role ambiguity ketidakan tahuan pegawai negeri
sipil mengenai apa yang di sediakan dan bagaimana cara memenuhi harapan tersebut .
menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam proses pemberian pelayanan yang di sebabkan
wewenang yang tidak mereka miliki sehigga mereka juga tidak terlatih untuk mengatasi
permasalahan .pegawai dan pemimpin organisasi dalam memberi pelayanan akan berakibat
buruk terhadap kinerja yang di hasilkan ,pemerintah daerah sebagai pemilik RSUD dan
sekaligus manajemen perusahan setiap tahun harus mengevaluasi kinerja dan melakukan analisis
yang cermat agar dapat mengetahui keberhasilan ataupum kegagalan RSUD sehingga dapat
mengambil kebijakan yang tepat untuk memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada ,saat ini
ada rumah sakit telah mengadopsi sistem kinerja yang multidimensional untuk mendukung
dalam pencapaian tujuan dan misinya,rumah sakit pemerintah sebagai organisasi nirlaba telah
mengalami dinamisasi perubahan seiring banyaknaya tuntunan dari lingkungan ekternal dan
internal rumahsakit pemerintah yang internal yang terdapat di tingkat pusat maupun daerah tidak
lepas dari pengaruh perkembangan tuntunan tersebut yang menilai rumah sakit untuk mencapai
kineja yang lebih baik .

Dari hasil penelitian mengidikasikan hasil peneliti kinerja rumah sakit yang bervariasi
pada tiap rumah sakit di indonesia yaitu masih adanya hasil kinerja yang belum maksimal
,sehigga rumah sakit sebagai organisasi milik pemerintah dinilai kinerjanya kurang baik dari
hasil pengukuran masing –masing perspektif tersebut.secara umum nya perspektif keuangan
kinerja rumah sakit dapat di ukur dari neraca ,laporan realisi anggran laporan arus kas ,dan analis
rasio keuangan sebagai tolok ukur sesuai indikator value for money dalam menguji hasil kinerja
keuangan ekonimis,efisien,efektif .komitmen seorang anggota organisasi dalam melaksanakan
tugasnya memiliki hubungan positif terhadap produktivitas kerja ,terutama bagi anggota baru
oleh karna itu orientasi dan pengenalan budaya organisasi memiliki peran dalam meningkatkan
komitmen terutama dalam memberi pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
.komitmen merupakan salah satu faktor bagi job embededdness (kelekatan kerja) berpengaruh
signifikan terhadap keterlibatan kerja ,kinerja karwayan , dan kepuasan kerja . gaya pemimpin
transformasional sering digunakan untuk mengawali perubahan dari organisasi untuk menjadi
lebih baik untuk di terapkan karena akan memberi manfaat yaitu;komitmen yang timbul pada
staf perawat bersifat mengikat emosional ,mampu memperdayakan pontesi straf perawat dan
meningkat hubungan interpersonal,kepala ruangan dengan transformasional leadership
menggunakan karisma ,pertimbangan individual ,dan stimulas intelektual untuk menghasilkan
upaya yang lebih besar ,efektivitas dan kepuasan bagi staf perawat .perawat dengan pemimpin
tranformasional akan menunjukan peningkatan kinerja dengan karakteristik seperti kebanggan
,kepuasan dalam bekerja antusiasme ,semangat tim ,rasa keberhasilan dan akan berdampak pda
kepuasan pasien dan softskill dalam memberi asuhan keperawatan .

Anda mungkin juga menyukai