BIOKIMIA
FARMASI E
KELOMPOK 5 & 10
NAMA ANGGOTA
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel
kehidupan berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi biokimia. Dalam reaksi
enzimatis, substansi yang terhidrolisis oleh enzim disebut substans (Supartono, 2004).
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara
lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan
dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak
menghasilkan produk sampingan yang beracun (Juryatin, 1997)
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi dan dengan demikian memepercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena
enzim menurunkan energy pengaktifan dengan sendirinya akan mempermudah
terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis
enzim hanya dapat bkerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap.
Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam range pH yang
relative kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan dari keaktifan enzim
berbanding pH yang terkandung didalamnya (Almet & Trevor, 1991)
Pada enzim yang mengandung urease ditambahkan indicator PP berfungsi
sebagai memperelas perubahan yang terjadi. PP dapat diganti dengan indicator
lainnya, asalkan bersifat sama basa misalnya methhilen blue. Larutan penyangga
(buffer) adalah larutan yang dapat menjaga atau memperthankan pH-nya dari
penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air. pH larutan buffer tidak
berubah (konstan) setelah penamabahan sejumlah asam, basa, atau pengenceran oleh
air. Larutan buffer mampu menetralkan penambahan asam, basa dari luar.
Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan
beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu
optimum 60˚C dengan spesifikasi enzimatis: urea dan hidroksi urea. Pada suhu kurang
dari suhu optimum aktifitas enzim kan mengalami penurunan. Aktifitas urease
menjadi sangat tidak aktif apabila dipanaskan selama 24 jam sehingga suhu mencapai
105 C. Beberapa tanaman memanfaatkan urease untuk keperluan yang sama. Urease
penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang dimurnikan dan
dikristalkan (Sumner, 1926)
Urease ditemukan terutama dalam kuantitas besar pada jackbean, kedelai, biji
tanaman, pada beberapa jaringan hewan dan pencernaan mikroorganisme. Urease juga
ditemukan pada berbagai macam organisme seperti bakteri, jamur, dan tumbuhan
tinggi. Urease pada lingkungan berperan dalam jalur sistem transportasi nitrogen
(Jabri, 1995). Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal
bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber N
(Suhartono, 1989).
4. Lakukan percobaan seperti tahap 3 pada tabung B, tetapi dengan lebih dulu
memanaskan 1 ml larutan urease yang akan dipakai sampai mendidih. Perhatikan
apa yang akan terjadi dan jelaskan mengapa demikian.
5. Lakukan percobaan seperti tahap 3 pada tabung C, tetapi dengan lebih dulu
menambahkan 1 tetes larutan sublimat kedalam 1 ml larutan urease yang akan
dipakai.
V. BAGAN ALIR
A B C D
Tabung Warna
Reaksi Asal Perubahan Warna
A Putih Merah muda pekat
B Putih Putih Pekat
C Putih Merah muda
D Putih Putih
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, kami membuat 4 larutan dengan kondisi yang berbeda
pada masing-masingnya. Larutan pada tabung reaksi A merupakan kondisi normal,
Pada tabung reaksi B yaitu enzim urease dipanaskan terlebih dahulu sehingga terjadi
denaturasi protein, pada tabung reaksi C ditambahkan inhibitor non kompetitif
sehingga enzim tidak akan bisa berkerja, dan pada tabung D urease terlebih dahulu
telah dicampur dengan HgCl2 sehingga enzim tidak dapat bekerja secara maksimal
akibat HgCl2 sebagai penghambat reaksi enzim.
Hasil dari praktikum ini, perubahan warna hanya terjadi pada tabung reaksi A
dari berwarna putih menjadi merah muda. Pada tabung reaksi B tidak terjadi
perubahan warna karena adanya proses denaturasi enzim. Pada tabung reaksi C
ditemukan adanya perubahan warna merah muda dibandingkan tabung A yang warna
merah mudanya lebih pekat. Pada tabung D tidak terjadi perubahan warna karena
HgCl2 telah lebih dahulu mengikat gugus sulfhidril (-SH) dan bersifat irreversible,
sehingga dengan penambahan substrat tidak akan bisa menghilangkan inhibitor.
Pada tabung reaksi A, terjadi perubahan warna larutan dari putih menjadi
merah muda pekat. Sedangkan pada tabung C, terjadi perubahan warna larutan yang
sama seperti pada tabung reaksi A yaitu merah muda. Hanya saja warna merah muda
pada tabung reaksi A lebih pekat dari tabung reaksi C. Hal ini menunjukkan bahwa
kerja enzim pada tabung reaksi A lebih besar daripada tabung reaksi C. Hal ini
dikarenakan pada tabung C terdapat inhibitor non kompetitif berupa HgCl2 yang
menghambat kerja enzim. Namun karena penambahannya terakhir, tidak terlalu
memberikan pengaruh yang besar pada enzim.
Pada tabung reaksi B dan D, tidak terjadi perubahan warna pada larutan.
Hanya saja warna larutan pada tabung reaksi B lebih pekat daripada tabung reaksi D.
Pada tabung reaksi B dan D sama-sama mengunakan urease yang dipanaskan.
Pemanasan menyebabkan enzim urease tidak dapat bekerja sebagai katalis karena
proses denaturasi. Hanya saja pada tabung reaksi D, terdapat HgCl2 yang merupakan
inhibitor kompetitif yang menghambat enzim. Dimana HgCl2 akan mengikat gugus
sulfhidril (-SH) dan bersifat irreversible, dimana dengan penambahan substrat tidak
akan bisa nmenghilangakan inhibitor. Sehingga warna yang dihasilkan pada tabung B
lebih pekat daripada tabung D.
Inhibitor adalah suatu zat yang menghambat kerja enzim. Zat penghambat atau
inhibitor dapat menghambat kerja enzim untuk sementara atau secara tetap. Inhibitor
kompetitif adalah molekul penghmabat yang bersaing degan substrat untuk
mendapatkan sisi aktif enzim. Penghambatan inhibitor kompetitif bersifat sementara
dan dapat diatasi dengan menambah konsentrasi substrat. Inhibitor non kompetitif
adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada
luar sisi aktif enzim. Sehingga bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak dapat
berfungsi. Penghambatan inhibitor non kompetitif bersifat tetap dan tidak dapat
dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.
IX. KESIMPULAN